Secara etimologis ideologi berasal dari kata
idea = gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita
logos = ilmu.
Jadi secara harafiah ideologi berarti ilmu tentang pengertian dasar, ide atau cita-cita.
Cita-cita yang dimaksudkan adalah cita-cita yang tetap sifatnya dan harus dapat dicapai sehingga cita-cita itu sekaligus merupakan dasar, pandangan, paham.
Ideologi Negara dalam arti cita-cita negara atau cita-cita yang menjadi basis bagi suatu teori atau sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada hakikatnya merupakan asas kerokhanian yang memiliki ciri sebagai berikut :
a. Mempunyai derajad tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan
b.Oleh karena itu mewujudkan asas kerokhanian, pandangan dunia, pandangan hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara, dikembangkan, diamalkan, dilestarikan kepada generasi berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban.
Secara etimologis ideologi berasal dari kata
idea = gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita
logos = ilmu.
Jadi secara harafiah ideologi berarti ilmu tentang pengertian dasar, ide atau cita-cita.
Cita-cita yang dimaksudkan adalah cita-cita yang tetap sifatnya dan harus dapat dicapai sehingga cita-cita itu sekaligus merupakan dasar, pandangan, paham.
Ideologi Negara dalam arti cita-cita negara atau cita-cita yang menjadi basis bagi suatu teori atau sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada hakikatnya merupakan asas kerokhanian yang memiliki ciri sebagai berikut :
a. Mempunyai derajad tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan
b.Oleh karena itu mewujudkan asas kerokhanian, pandangan dunia, pandangan hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara, dikembangkan, diamalkan, dilestarikan kepada generasi berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA
“MACAM MACAM IDEOLOGI DUNIA SEBAGAI SISTEM
ETKA”
Bpk. Anwar Aulia, M.Pd
Disusun oleh :
Nuriatul fadhilah
Kelompok 5
Tingkat 1B
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
TAHUN AJARAN 2018/2019
2. KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT hingga saat ini masih memberikan
nafas kehidupan dan anugerah akal, sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah
ini dengan judul “Macam Macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika” tepat pada
waktunya. Terimakasih pula kepada semua pihak yang telah ikut membantu hingga dapat
disusunnya makalah ini.
Makalah sederhana ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan
Pancasila Akhirnya saya sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan
penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri saya sendiri dan khususnya
pembaca pada umumnya.
Akhirnya, tidak ada manusia yang luput dari kesalahan dan kekurangan. Dengan segala
kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat saya harapkan dari
para pembaca guna peningkatan kualitas makalah ini dan makalah-makalah lainnya pada
waktu mendatang.
Tangerang, Agustus 2018
3. BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara Indonesia, bukan
terbentuk secara otodidak serta bukan hanya diciptakan oleh seseorang sebagaimana yang
terjadi pada ideologi-ideologi lain di dunia, namun terbentuknya Pancasila melalui proses
yang cukup panjang dalam sejarah bangsa Indonesia. Ideologi Pancasila yang diterapkan
di Indonesia bila dibandingkan dengan ideologi besar lain di dunia mempunyai suatu
perbedaan. Di satu sisi terkadang perbedaan tersebut terasa dekat dan tipis, tetapi di sisi
lainnya perbedaan tersebut sangat jauh dan sangat berbeda.
Permasalahan tentang Ideologi Pancasila bukan hanya sebuah permasalahan yang
berkadar kefilsafatan karena bersifat cita-cita dan normatif namun juga bersifat praktis
karena menyangkut operasionalisasi dan strategi. Hal ini karena ideologi Pancasila juga
menyangkut hal-hal yang mendasarkan suatu ajaran yang menyeluruh tentang makna dan
nilai-nilai hidup, ditentukan secara kongkrit bagaimana manusia harus bertindak. Ideologi
Pancasila tidak hanya menuntun misalnya agar setiap warga negara bertindak adil, saling
tolong menolong, saling menghormati antar sesama manusia, lebih mengutamakan
kepentingan umum daripada kepentingan pribadi atau kepentingan golongan dan
sebagainya, melainkan juga ideologi Pancasila akan menuntut ketaatan kongkrit, harus
melaksanakan ini dan itu, dan bahkan seringkali menuntut dengan mutlak orang harus
bersikap dan bertindak tertentu.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa arti dari Ideologi dunia?
2. Apa saja jenis ideologi dunia?
3. Apa saja macam macam ideologi dunia?
4. Apa pengertian dari etika?
5. Apa saja pokok pokok etika dalam kehidupan berbangsa bernegara?
C. TUJUAN
1. Mengetahui arti dari ideologi
2. Mengetahui jenis jenis ideologi dunia
3. Mengetahui macam macam ideologi dunia
4. Mengetahui pengertian dari etika
5. Mengetahui pokok pokok etika
4.
5. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertianideologidunia
Secara sederhana ideology merupakan sebuah kumpulan ide dan gagasan. Dalam
ranah yang lebih luas ideologi merupakan sebuah visi dan misi yang telah ditata sangat rapih
dan komprehensif dimana alat untuk melaksanakan ide tersebut juga sudah lengkap sehingga
idea tau gagasan tersebut dapat diterapkan secara langsung.
Biasanya ide ini merupakan gagasan dari kelompok mayoritas yang ada di dalam
sebuah wilayah atau kawasan saja. tujuan dari adanya ideology ini adalah menawarkan
sesuatu yang baru pada negara supaya dapat membuat perubahan dari sistem tatanan negara
menjadi lebih baik dan lebih sejahtera. Jika banyak orang yang setuju dengan ide ini maka ide
ini akan menjadi panutan dan patokan dalam cara melaksanakan kehidupan bernegara baik
dalam cara politik, ekonomi, budaya dan lainnnya.
Berkut adalah definisi ideologi menurut para ahli :
Menurut Karl Marx
Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam
masyarakat.
Menurut Machiavelli
Ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa.
Menurut Descartes
Ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia.
Menurut Francis Bacon
Ideologi adalah sintesa (paduan berbagai pengertian agar semuanya menjadi selaras, cara
mencari hukum yang umum dari hukum-hukum yang khusus) pemikiran mendasar dari suatu
konsep hidup.
Menurut Dr. Hafidh Shaleh
Ideologi adalah sebuah pemikiran yang mempunyai ide berupa konsepsi rasional, yang
meliputi akidah dan solusi atas seluruh problem kehidupan manusia. Pemikiran tersebut harus
6. mempunyai metode, yang meliputi metode untuk mengaktualisasikan ide dan solusi tersebut,
metode mempertahankannya, serta metode menyebarkannya ke seluruh dunia.
Masih banyak pendapat para ahli tentang definisi ideologi namun kelima pendapat diatas
cukup mewakili secara global dari kebanyakan definisi-definisi yang lain.
2.2 Jenis ideologi dunia
Di dunia ini tedapat tiga jenis ideologi, yakni ideologi Liberalis, ideologi, komunis,
dan ideologi pancasila.
1. Ideologi Liberalis
Ideologi Liberalis adalah suatu ajaran yang diyakini kebenarannya untuk mengatur tingkah
laku yang menoniolkan kebebasan individu. Ciri-ciri ideologi liberalis, antara lain sebagai
berikut:
Bidang ideologi: menerapkan paham sekuler
Bidang politik: dikenal adanya partai oposisi
Bidang ekonomi: sistem ekonomi kapitalis, perekonomian diserahkan kepada
perseorangan.
Bidang sosial budaya : anggota masyarakat cenderung individualis.
2. Ideologi Komunis
Ideologi komunis adalah suatu ajaran yang didasarkan atas paham sama rata sama rasa dan
telah diyakini kebenarannya. Ciri-ciri ideologi komunis, adalah sebagai berikut:
Bidang politik: politik bersifat tertutup hanya ada satu partai yang berkuasa yaitu
partai komunis, rakyat hanya sebagai objek negara.
Bidang ekonomi: sistem ekonomi yang diterapkan adalah sistem ekonomi etatisme.
Bidang sosial budaya: tidak percaya adanya Tuhan, masyarakat hanya mengenal satu
kelas sosial.
3. Ideologi Pancasila
7. Ideologi Pancasila adalah suatu ajaran yang tersusun sistematis dan diyakini kebenarannya
karena didasarkan atas nllal-nilai Pancasila, Ciri-ciri ideologi Pancasila, antara lain sebagai
berikut:
Bidang politik : politlk berdasarkan demokrasi Pancasila.
Bidang ekonomi: sistem ekonomi yang bertujuan mewujudkan kesejahteraan bagi
seluruh rakyat.
Bidang sosial budaya: pola kehidupan sosial adalah kekeluargaan dan
kegotongroyongan.
2.3 Macammacam ideoloidunia
Berikut ini ada beberapa macam ideologi di dunia yang perludiketahui, adalah
sebagai berikut:
Komunisme
Komunis merupakan salah satu ideology besar yang digunakan oleh beberapa negara di dunia
ini. awal ajarannya berasal dari tokoh karl marx dan friederich engels dimana fokus utama
tujuan dari ideology ini adalah untuk memperjuangkan hak semua kelas sosial yang ada di
dalam masyarakat menjadi kelas sosial yang sama tanpa adanya perbedaan sesuai dengan hak
dan kewajiban warga negara. Komunisme juga memiliki nama lain yaitu marxisme atau
leninisme karena kedua tokoh inilah yang melahirkan ideology ini di dunia.
Ideology komunis tumbuh karena adanya pertentangan terhadap ideology kapitalisme dimana
buruh dan tani tidak diapresiasi dengan baik dan hanya dianggap sebagai salah satu faktor
produksi saja. imbas dari pemikiran tersebut adalah terjadinya ketimpangan yang sangat besar
antara pengusaha dan buruh. Oleh karena itu muncullah partai komunis yang
memperjuangkan hak rakyat terutama rakyat kecil.
Kapitalisme
Ideology kapitalisme banyak digunakan oleh berbagai negara di dunia hingga saat ini. inti
dari paham ini adalah adanya capital atau modal yang dikuasai oleh pihak swasta dimana
negara tidak memiliki kekuasaan atas terjadinya sistem ekonomi dan hanya berperan sebagai
pengawas saja. para pengusaha ini memiliki tujuan yang jelas yaitu mendapatkan keuntungan
8. sebesar-besarnya dengan pengorbanan yang seminimal mungkin sehingga untuk mencapai
hal tersebut negara tidak boleh ikut campur dalam usaha mereka. (baca :tugas, fungsi dan
wewenang presiden dan wakil presiden
Anarkisme
Ideology lainnya yang pernah ada di dunia adalah paham anarkisme. Anarkisme merupakan
sebuah tatanan politik dimana dianjurkan tidak perlu adanya negara dan merupakan sebuah
tindakan sukarela yang mengatur dirinya sendiri. Namun ada beberapa orang yang
mendefinisikan sebagai suatu tatanan tanpa adanya hierarki di dalamnya sehingga semuanya
dianggap sama. Menurut paham anarkisme, negara merupakan sesuatu yang tidak dibutuhkan
dan dapat menjadikan gangguan.
Sesuai dengan namanya terkadang para orang yang menganut anarkisme ini menggunakan
kekerasan menjadipenyebab terjadinya penyalahgunaan kewenangan dalam mencapai
tujuannya atau dalam berusaha menyampaikan ide yang dimilikinya. namun, ideology ini
menjadikan berbagai pertentangan di kalangan masyarakat karena tidak adanya aturan yang
jelas dan menjadikan negara kacau karena tidak ada patokan antara baik dan benar. Negara
penganut anarkisme berada di sebagian negara spanyol namun usianya tidak lama.
liberalisme
Paham ideology liberalism tidak kalah terkenalanya dengan paham ideology yang sudah
dijelaskan di atas. Jadi, liberal berarti bebas. Para penganut liberalisme ini percaya bahwa
untuk menciptakan tatanan dunia yang bagus dan maju harus didasarkan pada kebebasan baik
kebebasan dalam pandangan politik bahkan agama sehingga sering terjadinya penyebab
tawuran.
Dalam pemikiran ideology ini menekankan adanya pemusatan kekuasaan pada diri individu
jadi tidak dipegang oleh negara melainkan setiap invidu memiliki hak untuk menyampaikan
segala ide dan pendapatnya. Namun perlu diketahui bukan berarti bahwa liberalisme tidak
berperilaku yang sebebas-bebasnya.
Sosialisme
Paham sosialisme ini mungkin hampir sama konsepnya dengan paham ideology komunisme
karena pada prinsipnya yaitu mengutamakan kepemilikan segala sesuatu secara bersama tidak
9. ada yang namanya hak kepemilikan individu. Istilah sosialisme ini muncul pada abad ke 19
di perancis dan kemudian pengaruhnya menyebar ke berbagai kalangan di dunia. tokoh dari
ideology sosialisme ini adalah karl marx atas kritiknya terhadap kaum kapitalis yang telah
menyengsarakan para buruh dan tani.
Para buruh dan tani hanya dijadikan sebagai faktor produksi dan tidak dilihat lagi gaji yang
mereka dapatkan. Tingkat kelayakan hidup mereka sangat kurang sehingga muncullah bahwa
dalam negara harus melindungi rakyatnya sedemikian rupa tanpa adanya perbedaan dari satu
orang ke orang lainnya sehingga terjadi kesejahteraan yang utuh di dalam suatu negara.
Kritik dengan adanya ideologi sosialisme
Namun seiring dengan perjalanannya, ideology sosialisme ini mendapatkan kritik dari
beberapa tokoh dunia. ada beberapa kelemahan yang dimiliki oleh ideology sosialisme
sehingga tidak mudah digunakan sebagai ideology. Selengkapnya dapat dilihat sebagai
berikut:
Warga negara akan merasa tidak diapresiasi atas apa yang telah dikerjakannya. Hal ini terjadi
karena dalam paham sosialisme pendapatan antar warga negara disamakan meskipun beban
kerja mereka tidak sama. Jadi bagi orang yang memiliki pekerjaan lebih berat dengan resiko
lebih tinggi akan sangat sulit mendapatkan insentif atas apa yang telah dikerjakannya.
Sebaliknya para pengangguran yang bahkan tidak bekerja juga akan mendapatkan jatah yang
sama dengan orang yang bekerja. Hal ini akan membuat timbulnya kecemburuan sosial.
Tidak adanya kebebasan berfikir dan kreativitas. Dalam negara yang menerapkan sosialisme
sebagai ideology tidak akan menganggap kreativitas adalah sebuah hal yang perlu dimiliki
oleh rakyatnya. Hal tersebut dilakukan karena dalam negara sosialisme warga negara bekerja
pada sektor yang telah ditetapkan oleh negara sepenuhnya. Jadi, warga negara tidak bisa
menolak dan otomatis tidak bisa mengembangkan kreativitas di dalam dirinya.
Tidak adanya pendidikan moral di dalam negara yang menganut paham ideology ini. hal
tersebut dikarenakan, paham sosialisme hanya bertujuan pada sektor ekonomi saja dan
pembagiannya rata pada warga negaranya namun tidak mengindahkan adanya hal-hal lainnya
selain ekonomi.
Meskipun demikian paham sosialis ini juga memiliki beberapa keuntungan antara lain
sebagai berikut:
10. Seluruh warga negara sudah disediakan berbagai kebutuhan hidupnya seperti pakaian,
makanan, minuman, rumah, sekolah, pendidikan dan juga pekerjaan. Jadi warga negara baik
yang normal maupun memiliki kekurangan tidak akan dibeda-bedakan.
Semua kegiatan dari warga negara sudah direncanakan dengan baik seluruhnya oleh negara
sehingga rakyat tidak perlu khawatir lagi adanya kekurangan pada kebutuhannya.
Semua kekayaan alam akan diproduksi oleh negara jadi keuntungannya akan masuk dalam
negara tidak pada korporasi saja.
Konservatisme
Ideology lainnya yang ada di dunia adalah ideology konservatisme. Paham ini lebih
memusatkan pada nilai-nilai ajaran kuno atau tradisional dan menentang keras dengan adanya
modernisasi dan globalisasi. Karena adanya perbedaan niliai disetiap negara maka tujuan dari
paham konservtaif juga berbeda sesuai dengan budayanya masing-masing.
Awalnya perkembangan ideology ini tidak bergitu terkenal hingga meletusnya revolusi
perancis yang kemudian banyak orang yang ingin kembali ke tatanan dunia lama. Hal ini
sangat beralasan karena modernisasi ternyata tidak memberikan dampak yang baik bagi
warga negara dan menumbuhkan perpecahan di dalamnya sehingga merujuk pada bagian
yang sangat tidak menyenangkan. Negara yang sampai saat ini masih menggunakan paham
ini adalah negara-negara di eropa yang biasanya di dukung oleh para pekerja pasar dan para
pengusaha serta pejabat berkerah putih.
Komunitarianisme
Ideology komunitarianisme merupakan paham komunis gaya baru atau dalam versi modern.
Paham utamanya tetap sama dengan komunis klasik yaitu menentang adanya paham kapitalis
dan liberalis. Namun paham ini tidak sebagaimana komunis klasik tapi telah mengalami
banyak perubahan dalam pemikirannya.
Libertanianisme
Pada paham ideology libertanianisme warga negaranya sangat menjunjung tinggi adanya
kebebasan terutama dalam kebebasan individu. Proses pemilihan dilakukan secara utuh pada
tiap individu dan negara tidak berhak adanya pengaturan terhadap masyarakat. Pada paham
ini juga lebih menganjurkan untuk tidak membuat adanya lembaga sosial karena bisa
11. menganggu jalannya negara. Yang paling penting di sini adalah kebebasan individu baik
dalam ranah politik maupun dalam ranah ekonomi.
Meskipun mereka menjunjung tinggi adanya kebebasan individu, mereka ini sangat
menentang keras adanya hak kepemilikan individu pada sektor-sektor strategis. Mereka
masih membutuhkan negara sebagai alat untuk mengatur dan mengawasi jalannya sebuah
tatanan negara.
Nazisme
Nazi merupakan singkatan dari nasional sosialisme adalah salah satu paham yang berasal dari
negara jerman dimana tokohnya yang sangat fenomenal adalah adolf hitler. Paham ini
disinyalir bukanlah menjadi paham baru melainkan adalah paham yang dikombinasikan dari
berbagai jenis paham lainnya seperti anti yahudi. Oleh karena itu pada masa kejayannya
banyak para yahudi yang mendapatkan hukuman mati.
Paham ideology nazisme sangat ketat dan sangat keras sehingga banyak ditentang oleh
banyak orang. ujung dari adanya nazisme ini adalah adolf hitler dibunuh. Namun hal tersebut
masih menjadi perdebatan apakah adolf hitler memang sudah mati atau belum pada saat
tersebut. Banyak orang yang mengatakan bahwa adolf hitler berhasil meloloskan diri dan
kabur ke negara lainnya yang jauh dari eropa. Meskipun aliran ini sudah dianggap hilang,
namun tidak menutup kemungkinan masih ada sisa-sisa orang yang masih mempercayai
ideology ini. mereka tidak menunjukkan diri dan merupakan organisasi bawah tanah.
Nasionalisme
Nasionalisme merupakan paham dimana kedaulatan negara menjadi hal yang mutlak dimana
untuk mencapai hal tersebut harus dilakukan kerjasama atas orang-orang yang memiliki
tujuan dan kepentingan yang sama. Keberadaan negara sangatlah penting dalam paham ini
dan keamanannya sangat dijaga ketat baik keamanan internal maupun keamanan eksternal.
Saat ini ada beberapa bentuk dari nasionalisme ini diantaranya adalah sebagai berikut:
Nasionalis kewarganegaraan – Pada aliran nasionalis kewarganergaraan menunjukkan
bahwa suatu proses politik yang sangat berperan adalah warga negaranya, jadi rakyat
merupakan komponen yang sangat penting dan paling berperan di dalam tatanan sistem
negara.
12. Nasionalis etnis – Nasionalis etnik ini percaya bahwa suatu tatanan negara dengan kebenaran
politik di dalamnya akan sangat tergantung pada budaya dan etnis yang ada di dalam negara
tersebut.
Nasionalis romantic – Romantisme dari paham nasionalis ini berkembang dari nasionalis
etnik dimana budaya dan ras serta etnik merupakan sumber kebenaran politik utama dan
kemudian sejarah dan budaya dari negara tersebut diulas kembali dan dijadikan sebagai salah
satu identitas negara.
Monarkisme
Monarkisme merupakan paham dimana kerajaan merupakan sumber utama dari kesejahteraan
negaranya. Saat ini masih ada banyak negara yang menganut paham monarki diantaranya
adalah brunei Darussalam, arab Saudi dan lainnya. jadi pusat kekuasaan tertinggi adalah raja
yang memerintah dan segenap keturunannya.
Fasisme
Fasisme merupakan salah satu ideology yang sangat keras karena mereka ingin mengatur
segala aspek kehidupannya mulai dari politik, budaya, ekonomi dan hal lainnya di negara
tersebut. Pada paham ini mereka berusaha untuk membentuk partai tunggal di dalam negara
sehingga partai inilah yang akan mengatur berjalannya negara. Para penganut paham fasis ini
percaya bahwa pemimpin tunggal yang kuat dan otoriter mampu menciptakan kedaulatan dan
kesejahteraan bersama di dalam sistem negara.
Paham fasisme ini mulai berkembang setelah perang dunia 1 dan terus berkembang hingga
pada perang dunia ke 2. Namun karena pahamnya yang keras dan menguntungkan satu pihak
saja yaitu yang memiliki kekuasaan maka hal ini kemudian banyak mendapatkan
pertentangan dari dunia luar sehingga paham ini juga runtuh.
Demokrasi
Demokrasi berasal dari bahasa yunani yaitu demos yang berarti rakyat dan kratos yang berarti
kekuasaan. Jadi, demokrasi merupakan kekuasaan yang berada di tangan rakyat. Dalam
pelaksanaannya demokrasi memiliki slogan kuat yaitu oleh rakyat, dari rakyat dan untuk
rakyat. Landasan pemikiran dari paham demokrasi ini adalah kekuasaan tertinggi berada di
tangan rakyat dengan memiliki dewan perwakilan rakyat yang pada kenyataannya menjadi
13. lembaga pemerintahan eksekutif, yudikatif dan legislative. (baca : manfaat kehidupan
demokrasi)
Dalam pemerintahan demokrasi pemimpin dipilih oleh rakyat secara langsung melalui proses
pemilihan umum. Kemudian rakyat juga memilih wakil-wakilnya sebagai sarana penyalur
lidah rakyat kepada pemerintahan yang berkuasa. Ada beberapa negara yang menganut
ideology ini yaitu inggris, Denmark, norwegia, swedia, amerika, Israel, Venezuela, belgia,
Australia, selandia baru dan lainnya.
2.4 Pengertian Etika
Secara etimologi “etika” berasal dari bahasa Yunani yaitu “ethos” yang berarti watak, adat
ataupun kesusilaan. Jadi etika pada dasarnya dapat diartikan sebagai suatu kesediaan jiwa
seseorang untuk senantiasa patuh kepada seperangkat aturan-aturan kesusilaan (Kencana
Syafiie, 1993).Etika adalah ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita
mengikuti suatu ajaran tertentu atau bagaimana kita bersikap dan bertanggung jawab dengan
berbagai ajaran moral. Kedua kelompok etika itu adalah sebagai berikut :
1. Etika Umum, mempertanyakan prinsip-prinsip yang berlaku bagi setiap
tindakan manusia.
2. Etika Khusus, membahas prinsip-prinsip tersebut di atas dalam hubungannya
dengan berbagai aspek kehidupan manusia, baik sebagai individu (etika
individual) maupun mahluk sosial (etika sosial).
2.5 Pokok pokoketika dalam kehidupan berbangsa
Pokok-pokok etika dalam kehidupan berbangsa adalah mengedepankan kejujuran,
amanah, keteladanan, sportifitas, disiplin, etos kerja, kemandirian, sikap toleransi, rasa malu,
tanggung jawab, menjaga kehormatan serta martabat diri sebagai warga bangsa.
Adapun uraian Etika Kehidupan Berbangsa adalah sebagai berikut:
A. Etika Sosial dan Budaya
Etika Sosial dan Budaya bertolak dari rasa kemanusiaan yang mendalam dengan
menampilkan kembali sikap jujur, saling peduli, saling memahami, saling menghargai, saling
mencintai dan saling menolong di antara sesama manusia dan warga bangsa. Sejalan dengan
itu, perlu menumbuhkembangkan kembali budaya malu, yakni malu berbuat kesalahan dan
semua yang bertentangan dengan moral agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa. Untuk
14. itu, juga perlu ditumbuhkembangkan kembali budaya keteladanan yang harus diwujudkan
dalam perilaku para pemimpin baik formal maupun informal pada setiap lapisan masyarakat.
Etika ini dimaksudkan untuk menumbuhkan dan mengembangkan kembali kehidupan
berbangsa yang berbudaya tinggi dengan menggugah, menghargai, dan mengembangkan
budaya nasional yang bersumber dari budaya daerah agar mampu melakukan adaptasi,
interaksi dengan bangsa lain, dan tindakan proaktif sejalan dengan tuntutan globalisasi.
Untuk itu, diperlukan penghayatan dan pengamalan agama yang benar, kemampuan adaptasi,
ketahanan dan kreativitas budaya dari masyarakat
B. Etika Politik dan Pemerintahan
Etika Politik dan Pemerintahan dimaksudkan untuk mewujudkan pemerintahan yang
bersih, efisien, dan efektif serta menumbuhkan suasana politik yang demokratis yang
bercirikan keterbukaan, rasa bertanggungjawab, tanggap akan aspirasi rakyat, menghargai
perbedaan, jujur dalam persaingan, kesediaan untuk menerima pendapat yang lebih benar,
serta menjunjung tinggi hak asasi manusia dan keseimbangan hak dan kewajiban dalam
kehidupan berbangsa.
Etika pemerintahan mengamanatkan agar penyelenggara negara memiliki rasa kepedulian
tinggi dalam memberikan pelayanan kepada publik, siap mundur apabila merasa dirinya telah
melanggar kaidah dan sistem nilai ataupun dianggap tidak mampu memenuhi amanah
masyarakat, bangsa, dan negara.
Masalah potensial yang dapat menimbulkan permusuhan dan pertentangan iselesaikan secara
musyawarah dengan penuh kearifan dan kebijaksanaan sesuai dengan nilai-nilai agama dan
nilai-nilai luhur budaya, dengan tetap menjunjung tinggi perbedaan sebagai sesuatu yang
manusiawi dan alamiah.
Etika Politik dan Pemerintahan diharapkan mampu menciptakan suasana harmonis
antarpelaku dan antarkekuatan sosial politik serta antarkelompok kepentingan lainnya untuk
mencapai sebesar-besar kemajuan bangsa dan negara dengan mendahulukan kepentingan
bersama daripada kepentingan pribadi dan golongan.
Etika Politik dan Pemerintahan mengandung misi kepada setiap pejabat dan elit politik untuk
bersikap jujur, amanah, sportif, siap melayani, berjiwa besar, memiliki keteladanan, rendah
hati, dan siap untuk mundur dari jabatan publik apabila terbukti melakukan kesalahan dan
secara moral kebijakannya bertentangan dengan hukum dan rasa keadilan masyarakat.
Etika ini diwujudkan dalam bentuk sikap yang bertata krama dalam perilaku politik yang
toleran, tidak berpura-pura, tidak arogan, jauh dari sikap munafik serta tidak melakukan
kebohongan publik, tidak manipulatif dan berbagai tindakan yang tidak terpuji lainnya.
15. C. Etika Ekonomi dan Bisnis
Etika Ekonomi dan Bisnis dimaksudkan agar prinsip dan perilaku ekonomi dan bisnis,
baik oleh perseorangan, institusi, maupun pengambil keputusan dalam bidang ekonomi dapat
melahirkan kondisi dan realitas ekonomi yang bercirikan persaingan yang jujur, berkeadilan,
mendorong berkembangnya etos kerja ekonomi, daya tahan ekonomi dan kemampuan saing,
dan terciptanya suasana kondusif untuk pemberdayaan ekonomi yang berpihak kepada rakyat
kecil melalui kebijakan secara berkesinambungan.
Etika ini mencegah terjadinya praktik-praktik monopoli, oligopoli, kebijakan ekonomi
yang mengarah kepada perbuatan korupsi, kolusi, dan nepotisme, diskriminasi yang
berdampak negatif terhadap efisiensi, persaingan sehat, dan keadilan, serta menghindarkan
perilaku menghalalkan segala cara dalam memperoleh keuntungan.
D. Etika Penegakan Hukum yang Berkeadilan
Etika Penegakan Hukum yang Berkeadilan dimaksudkan untuk menumbuhkan kesadaran
bahwa tertib sosial, ketenangan dan keteraturan hidup bersama hanya dapat diwujudkan
dengan ketaatan terhadap hukum dan seluruh peraturan yang berpihak kepada keadilan.
Keseluruhan aturan hukum yang menjamin tegaknya supremasi dan kepastian hukum sejalan
dengan upaya pemenuhan rasa keadilan yang hidup dan berkembang di dalam masyarakat.
Etika ini meniscayakan penegakan hukum secara adil, perlakuan yang sama dan tidak
diskriminatif terhadap setiap warganegara di hadapan hukum, dan menghindarkan
penggunaan hukum secara salah sebagai alat kekuasaan dan bentuk-bentuk manipulasi
hukum lainnya.
E. Etika Keilmuan
Etika Keilmuan dimaksudkan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, ilmu
pengetahuan dan teknologi agar warga bangsa mampu menjaga harkat dan martabatnya,
berpihak kepada kebenaran untuk mencapai kemaslahatan dan kemajuan sesuai dengan nilai-
nilai agama dan budaya.
Etika ini diwujudkan secara pribadi ataupun kolektif dalam karsa, cipta, dan karya, yang
tercermin dalam perilaku kreatif, inovatif, inventif, dan komunikatif, dalam kegiatan
membaca, belajar, meneliti, menulis, berkarya, serta menciptakan iklim kondusif bagi
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Etika Keilmuan menegaskan pentingnya budaya kerja keras dengan menghargai dan
memanfaatkan waktu, disiplin dalam berfikir dan berbuat, serta menepati janji dan komitmen
diri untuk mencapai hasil yang terbaik. Di samping itu, etika ini mendorong tumbuhnya
kemampuan menghadapi hambatan, rintangan dan tantangan dalam kehidupan, mampu
16. mengubah tantangan menjadi peluang, mampu menumbuhkan kreativitas untuk penciptaan
kesempatan baru, dan tahan uji serta pantang menyerah.
F. Etika Lingkungan
Etika Lingkungan menegaskan pentingnya kesadaran menghargai dan melestarikan
lingkungan hidup serta penataan tata ruang secara berkelanjutan dan bertanggungjawab.
(sumber : Tap VI/MPR/2001 )
17. BAB III
PENUTUP
Demikian penulisan makalah tentang Pancasila Sebagai Sistem Etika. Harapan
penulis semoga penulisan makalah ini bermanfaat dan menambah pengetahuan penulis pada
khususnya dan pembaca pada umumnya. Selama melaksanakan perkuliahan dan kegiatan ini,
maka penulis atau penyusun dapat membuat kesimpulan yaitu sebagai berikut:
Simpulan Dari hasil pembelajaran penulis selama melaksanakan penyusunan makalah
ini, penulis atau penyusun dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : Pendukung dari
Pancasila sebagai sistem etika adalah Pancasila memegang peranan dalam perwujudan
sebuah sistem etika yang baik di negara ini. Di setiap saat dan dimana saja kita berada kita
diwajibkan untuk beretika disetiap tingkah laku kita. Seperti tercantum di sila ke dua pada
Pancasila, yaitu “Kemanusian yang adil dan beradab” sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa
kehadiran pancasila dalam membangun etika bangsa ini sangat berandil besar. Dengan
menjiwai butir-butir Pancasila masyarakat dapat bersikap sesuai etika baik yang berlaku.