Disampaikan pada Diklat Kepemimpinan Tingkat III PKP2A I LAN
Bandung, 3 Maret 2016
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Inovasi Adm. Negara LAN / Peneliti Ahli Utama
http://inovasi.lan.go.id
1. Strategi Injeksi Inovasi Dalam BirokrasiStrategi Injeksi Inovasi Dalam Birokrasi
Disampaikan pada Diklat Kepemimpinan Tingkat III PKP2A I LAN
Bandung, 3 Maret 2016
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Inovasi Adm. Negara LAN / Peneliti Ahli Utama
http://inovasi.lan.go.id
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
2. Apa itu Injeksi?Apa itu Injeksi?
Merriam-Webster dictionary:
• the act or process of forcing a
liquid into something …
• the act or process of forcing a liquid
medicine or drug into someone or
something by using a special
needle …
• the addition of something (such as
money) that is needed to support
something …
Injeksi Inovasi:
memasukkan “virus” inovasi (semangat &
pengetahuan) ke dalam birokrasi …
melalui instrumen (kebijakan & program)
tertentu …
untuk menggerakkan perubahan &
pembaharuan dari dalam …
dan memberi dukungan thd institusi
(efektivitas tugas, peningkatan kinerja/
pelayanan, dll) …
3. Injeksi jangan sampai merusakkan sistem di dalam …Injeksi jangan sampai merusakkan sistem di dalam …
Analogi BIROKRASI dengan TELOR:
Inovasi harus lahir dari kesadaran &
kebutuhan birokrasi sendiri;
Injeksi adalah sebuah stimulant, trigger,
atau leverage yang memampukan
birokrasi untuk berinovasi;
Injeksi disebut berhasil jika birokrasi
mampu melahirkan beragam inovasi;
Bentuk injeksi: diklat, kompetisi, festival,
lesson learned thd best practice, dll.
4. Mengapa Inovasi?: Mandat RPJMNMengapa Inovasi?: Mandat RPJMN
AGENDA 2
AGENDA 3
MENDORONG INOVASI
PELAYANAN PUBLIK
PENINGKATAN KUALITAS
PELAYANAN PUBLIK
PENYEMPURNAAN DAN
PENINGKATAN KUALITAS
RB NASIONAL
INOVASI
PEREKONOMIAN
MASYARAKAT
PENGEMBANGAN
DAERAH TERTINGGAL PELETAKAN DASAR-
DASAR DIMULAINYA
DESENTRALISASI
ASIMETRISMENDORONG INOVASI
DAERAH
PENGUATAN TATA
KELOLA PEMDA
MEMPERKUAT
KEMAMPUAN INOVASI
DAN KREATIFITAS LOKAL
PENINGKATAN
KETERKAITAN KOTA-DESA
PEMERATAAN
PEMBANGUNAN ANTAR
WILAYAH TERUTAMA KTI
MENINGKATKAN IKLIM
YANG KONDUSIF BAGI
INOVASI
MENINGKATNYA BUDAYA
INOVASI DI MASYARAKAT
REVOLUSI KARAKTER
BANGSA AGENDA 8
5. Mengapa Inovasi?: Mengurangi Gap PembangunanMengapa Inovasi?: Mengurangi Gap Pembangunan
Indikator Pembangunan Posisi 2014 Target 2019
Angka kelahiran 2,6 2,3
Kebutuhan ber-KB yang
tidak Terpenuhi 11,4 9,9
Angka pemakaian
kontrasepsi 61,9 66,0
Tingkat putus pakai
kontrasepsi
27,1 24,6
Angka Partisipasi Murni
SD/MI 91,3 94,8
Angka Partisipasi Murni
SMP/MTs 79,4 82,0
Angka Partisipasi Murni
SMA/MA/SMK
55,3 67,5
Angka Partisipasi PAUD 66,8 77,2
Indikator Pembangunan Posisi 2013 Target 2019
Angka kematian ibu per
100.000 Kelahiran
359 306
Angka kematian bayi per
1.000 kelahiran hidup
32 24
Prevalensi tekanan darah
tinggi
25,8 23,4
Jumlah kecamatan yang
memiliki minimal 1
puskesmas terakreditasi
0 5.600
Jumlah puskesmas yang
minimal memiliki 5 jenis
tenaga kesehatan
1.920 3.840
% ketersediaan obat dan
vaksin di Puskesmas
75,5 90
% obat memenuhi syarat 96,8 99
6. Mengapa Inovasi?: Mengurangi Gap PembangunanMengapa Inovasi?: Mengurangi Gap Pembangunan
Indikator Pembangunan Posisi 2014 Target 2019
Jumlah Dokter melayani
per 100.000 penduduk 13,7 45
Jumlah Bidan melayani per
100.000 penduduk 49,9 120
Industri Migas (%) -1,0 1,0
Industri Non Migas (%) 5,8 8.5
Peningkatan Produksi Kayu
HR (juta m3)
15 100
Rehabilitasi KPHL (unit) 40 182
Tingkat Kemiskinan (%) 9,0-10,5 5,0-6,0
Pendapatan per Kapita Rp 46,5 juta Rp 72,4 juta
Inflasi/tahun 8,2 3,5
Indikator Pembangunan Posisi 2013 Target 2019
Realisasi Investasi PMA
dan PMDN
519,5 T 933 T
Jumlah inkubator
wirausaha
60 100
Indeks RB Nasional 33,48 83,48
Indeks Profesionalisme
ASN
76 86
Indeks e-Government
Provinsi
2,2 3,4
Indeks Integritas
Pelayanan Publik (Pusat)
6,80 9
Indeks IPP (Daerah) 6,75 8,5
Survei Kepuasan Masy 80 95
7. Bgmn Menginovasi Birokrasi?: Berkebun InovasiBgmn Menginovasi Birokrasi?: Berkebun Inovasi
Sumber: World Bank, 2010, Innovation Policy: A Guide for Developing Countries
• Mencari gagasan
(bibit) sendiri
• Merencanakan/
menumbuhkan &
memelihara sendiri
MENANAMMENANAM
• Mengambil ide/bibit
dari luar
• Sudah berjalan di
tempat lain
• Mengadopsi di
lingkungan sendiri
MENCANGKOK
/ STEK
MENCANGKOK
/ STEK
8. Strategi Inovasi Birokrasi: Diklat Berorientasi InovasiStrategi Inovasi Birokrasi: Diklat Berorientasi Inovasi
Peserta
Diklat
(ASN)
Training
Facilitating
Coaching
MentoringCounseling
Consulting
Tutoring
TRAINING: organized activity aimed at imparting information
and/or instructions to improve the recipient's performance or to
help him or her attain a required level of knowledge or skill.
FACILITATING: the act of making something easier.
COACHING: unlocking a person’s potential to maximize their
own performance. It is helping them to learn rather than
teaching them.
MENTORING: a relationship between two individuals based on a
mutual desire for development towards career goals and
objectives.
COUNSELLING: the process of assisting and guiding clients,
especially by a trained person on a professional basis, to resolve
especially personal, social, or psychological problems and
difficulties.
CONSULTING: seeking and giving of advice, information, and/or
opinion, usually involving a consideration.
TUTORING: helping students improve their learning strategies in
order to promote independence and empowerment.
9. Proses
Hub. Kuasa
Agenda
Setting
Keahlian
Sumber: Gebhardt, Thomas. 2015. Basic Coaching Workshop. LAN-GIZ Workshop, dalam Erfi Muthmainah (dimodifikasi)
Coaching
Tidak perlu ahli di
substansi, namun
ahli dalam
pembelajaran &
menetapkan arah
Peserta yg
menentukan
agenda diskusi
Hubungan sejajar
Memfasilitasi
Mentoring
Ahli di bidang
substansi
Agenda diskusi
dapat ditetapkan
bersama
Ada hubungan
hirarki (atasan-
bawahan)
Menurunkan
pengalaman
Counselling
Ahli di bidang
kesehatan/
psikologi
Konselor mengikuti
peserta
Konselor memiliki
wewenang penuh
untuk interpretasi
Memfasilitasi
Consulting
Sangat ahli di
bidangnya
Agenda diset secara
formal oleh
Konsultan berdasar
kebutuhan peserta
Peserta mengikuti
rekomendasi
Konsultan
Menceritakan
Tutoring
Ahli di bidang
masing-masing
Sesuai kesepakatan
antar peserta
Hubungan sejajar
Sharing pengalaman
& saran timbal balik
Training
Ahli di bidang
substansi
Agenda diset secara
formal oleh Trainer
Peserta mengikuti
program Trainer
Mengajari
Strategi Inovasi Birokrasi: Diklat Berorientasi InovasiStrategi Inovasi Birokrasi: Diklat Berorientasi Inovasi
12. 3 Kunci Keberhasilan Inovasi3 Kunci Keberhasilan Inovasi
Culture
People
Process PEOPLE: kemauan (willingness) &
kemampuan (ability) berinovasi.
PROCESS: teknik/metode &
instrumen berpikir kreatif hingga
merancang & menjalankan
inovasi.
CULTURE: kebijakan yang pro-
perubahan, lingkungan kerja
egaliter & kompetitif, cara kerja
berorientasi kualitas, dll.
13. Jenis & Kriteria InovasiJenis & Kriteria Inovasi
Kriteria
Ada tidaknya kebaruan (novelty) dalam sebuah
perubahan;
Ada tidaknya dampak positif atau kemanfaatan
dari suatu inisiatif perubahan;
Mampu tidaknya inisiasi perubahan memberi
solusi terhadap masalah yg ada;
Harus berkesinambungan (tidak tergantung
pada inisiator / konseptornya) dan dapat
direplikasikan;
Memiliki kompatibilitas dengan sistem diluar
dirinya, tidak membentur / melanggar sistem yg
telah ada.
Jenis
Proses
Metode
Produk
Konseptual
Teknologi
Struktur Organisasi
Hubungan
SDM
+ Jenis / Area lain
secara tidak terbatas
14. Best Practice InovasiBest Practice Inovasi
STANDAR NORMAL:
Pemerintah memberi
layanan sejak
pengumpulan hingga
daur ulang.
MALANG, JAWA
TIMUR:
“Asuransi Sampah /
Dokter Sampah”
membayar jasa
dokter dengan
sampah.
DENPASAR, BALI:
“ATM Sampah”
memasukkan sampah
kedalam ATM,
mendapatkan
voucher untuk ditukar
dengan uang tunai.
15. Best Practice InovasiBest Practice Inovasi
PALEMBANG,
SUMATERA SELATAN:
Membayar biaya
sekolah TK dengan
sampah.
SURABAYA, MALANG,
RIAU, SUMBAWA:
Membayar tagihan
listrik dengan
sampah.
GORONTALO:
Membayar TGR
akibat kesalahan
pegawai dengan
sampah.
16. Best Practice InovasiBest Practice Inovasi
STANDAR NORMAL:
Pemerintah
membangun
Puskesmas di kota
kecamatan.
BANYAK DAERAH:
“Puskesmas Keliling”
memberi
pelayanan untuk
wilayah yang tidak
terjangkau sesuai
jadual.
KUTAI BARAT, KALTIM
“Pasar Terapung”
memberi layanan
kesehatan untuk
masyarakat yang
tinggal di sekitar
sungai.
17. Best Practice InovasiBest Practice Inovasi
STANDAR
NORMAL:
Akte kelahiran
diberikan gratis
paling lambat 60
hari setelah
kelahiran (UU
No. 24/2013).
BANYUWANGI,
BANDUNG:
Akte kelahiran
diberikan di RS.
YOGYAKARTA:
Akte kelahiran
diberikan di RS
bersamaan
dengan Kartu
Keluarga dan
Kartu ASKES.
BANYAK DAERAH:
“Pelayanan
Kependudukan
Keliling”
melayani
masyarakat yang
tinggal jauh dari
kota secara reguler
/ terjadual.
18. Terima Kasih & Salam Inovasi Tiada Henti … !!Terima Kasih & Salam Inovasi Tiada Henti … !!
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Jl. Veteran No. 10 Jakarta
http://inovasi.lan.go.id