SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Kuliah Umum (Studium Generale)
                    Fakultas Hukum Universitas
               Widyagama Mahakam Samarinda

                                   19 Maret 2012




                         Tri Widodo W. Utomo
                   APU Bidang Administrasi Negara;
Free Powerpoint Templates
   Kepala Pusat Kajian Manajemen Kebijakan,Page 1
                                            LAN-RI
Bell (1988, dalam Prasojo 2008): “Negara nasional terlalu kecil untuk
mengatur dan mengurus masalah-masalah yg sangat besar, tetapi terlalu
besar untuk mengatur dan mengurus masalah-masalah yg sangat kecil”.
4. RUU tentang Aparatur Sipil Negara
13. RUU tentang Keistimewaan Provinsi
    Daerah Istimewa Yogyakarta
51. RUU tentang Perubahan Atas UU No. 32
    Tahun 2004 tentang Pemerintahan
    Daerah
52. RUU tentang Pemilihan Kepala Daerah

            Free Powerpoint Templates
                                        Page 3
 Untuk lebih menjamin profesionalisme PNS:
  o PNS sebagai “Profesi”;
  o Dituntut adanya Standar Kompetensi dan Uji Kompetensi
    saat rekrutmen maupun penempatan dalam jabatan
    (termasuk promosi);
 Untuk mengurangi intervensi politis dalam
  manajemen PNS:
  o Konsep baru tentang JES (Jabatan Eksekutif Senior)  RUU
    draft 9/12/2011: “Aparatur Eksekutif Senior adalah
    Pegawai ASN yang menduduki Jabatan Eksekutif Senior
    melalui seleksi secara nasional yang dilakukan oleh Komisi
    Aparatur Sipil Negara dan diangkat oleh Presiden”.
  o Membentuk & memberi wewenang besar kepada KASN.

                   Free Powerpoint Templates
                                                       Page 4
 Tentang JES:
  o Dalam HAN, pengangkatan pegawai adalah Perbuatan
    Hukum Bersegi Satu (Perbuatan Hukum Istimewa). Apakah
    dengan sistem Open Bidding terjadi pergeseran kearah
    Perbuatan Hukum Bersegi Dua?
  o Jika ya, apakah dengan demikian juga terjadi pergeseran
    kearah Perbuatan Hukum menurut Hukum Privat?
 Tentang wewenang KASN:
  o Dalam HAN, pejabat bertanggungjawab kepada pimpinan
    yg menerbitkan SK pengangkatan. Dengan seleksi oleh
    KASN dan pengangkatan oleh Presiden, apakah JES
    bertanggungjawab kpd KASN, langsung kpd Presiden atau
    kpd pimpinan organisasi?
  o Jika SK oleh Presiden, siapakah yg bertindak selaku lembaga
    Banding Administratif dalam hal muncul sengketa
    kepegawaian? Free Powerpoint Templates
                                                        Page 5
 Perbuatan Hukum menurut Hukum Privat;
 Perbuatan Hukum menurut Hukum Publik:
    Bersegi Satu (eenzijdige publiekrechtelijke handelingen)
        Perbuatan hukum menurut suatu wewenang istimewa.
        Sybenga: “tidak ada perbuatan hukum publik bersegi dua; tidak
         ada perjanjian yang diatur oleh hukum publik”. Setiap
         hubungan hukum merupakan kehendak satu pihak, yakni
         pemerintah.
    Perbuatan Hukum Bersegi Dua (tweezijdige
     publiekrechtelijke handelingen)
        Perbuatan yg dilakukan dalam mengadakan hubungan hukum
         dengan subyek hukum lainnya.
        Van der Pot, Kranenburg, Donner: mengakui adanya perjanjian
         menurut hukum publik. Contoh: kortverband contract
         (perjanjian kerja jangka pendek).
                       Free Powerpoint Templates
                                                              Page 6
 Tentang Sistem Pemilihan Gubernur
    o Antara opsi Penetapan dan Pemilihan. Jika opsi Pemilihan yg
      dipilih, bgmn dengan jaminan konstitusi tentang keistimewaan?

 Pasal 18 Bab VI UUD 1945: "..... dengan memandang dan mengingati dasar
  permusyawaratan dalam sistem pemerintahan negara, dan hak asal-usul
  dalam daerah-daerah yg bersifat istimewa“  hak autochtoon (otonomi
  bawaan, bukan otonomi pemberian dari pusat atau desentralisasi).
 Penjelasan Pasal 18 bagian II: “Negara Republik Indonesia menghormati
  kedudukan daerah-daerah istimewa tersebut dan segala peraturan negara
  yg mengenai daerah itu akan mengingati hak-hak asal-usul daerah itu.”
 UU No. 3/1950, pasal 4 (4): “Urusan-urusan rumah tangga & kewajiban-
  kewajiban lain dari pada yg tsb dalam ayat (1) diatas, yg dikerjakan oleh
  DIY sebelum dibentuk menurut UU ini, dilanjutkan sehingga ada ketetapan
  lain dengan UU”  Klausul ini tidak ada dlm UU Pembentukan Provinsi
  lain !!

                        Free Powerpoint Templates
                                                                   Page 7
 PAHAM KONSTITUSIONALISME: Konstitusi RI menjamin dan
   menghormati hak asal-usul, otonomi
   bawaan, keragaman, keistimewaan daerah, dan belief system
   masyarakat tradisional  hal-hal tsb tidak dapat dicabut sekalipun
   oleh Konstitusi.
 Pada tahun 1945, Ngayogyakarta hanya menyerahkan kedaulatan
   kepada NKRI, bukan kekuasaan lainnya yg masih dipegang 
   Catatan: kedaulatan (soevereiniteit) adalah kekuasaan
   (power, vermogen) yg tertinggi.
 Kekuasaan tertentu lainnya masih terus melekat di Kasultanan, dan
   akan berlaku hukum nasional apabila Kasultanan menyerahkan nya
   kepada NKRI.
 RUUK (RUU Keistimewaan DIY) dapat ditafsirkan “menarik”
   keistimewaan DIY dlm hal Kedudukan Pimpinan krn kekuasaan tsb
   belum diserahkan!
                       Free Powerpoint Templates
                                                              Page 8
 Tentang Kedudukan Gubernur
   o Sultan HB X menjabat Gubernur DIY sejak 3-10-1998.
   o Masa bakti Gubernur periode 2003-2008 berdasar UU No.
     22/1999, berakhir 9-10- 2008.
   o Sejak 2008, belum pernah lagi diadakan Pilgub secara langsung
     berdasar UU No. 32/2004 sbg mekanisme resmi pengisian
     jabatan Gubernur, shg kedudukan HB X selaku Gubernur adalah
     berdasarkan SK Presiden tentang Perpanjangan Masa Jabatan.
   o Pertama, perpanjangan selama 3 tahun mulai 2008 s/d 2011.
     Terakhir, lahir Keppres No. 55/2011 yg memperpanjang jabatan
     Gubernur selama 1 tahun terhitung sejak 9-10-2011.
   o Setelah RUUK-DIY selesai, masih akan ada 2 tahun masa
     persiapan. Artinya, jabatan Sultan HB X akan kembali
     diperpanjang.
    Apa dasar wewenang Presiden mengangkat Gubernur &
     mengabaikan mekanisme UU No. 32/2004?
                     Free Powerpoint Templates
                                                            Page 9
Pembatalan Perda

Bertentangan dengan kepentingan umum dan/atau
 peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi



 Presiden                                Mendagri

 Mendagri                                Gubernur

  Provinsi                               Kab/Kota
              Keputusan Mendagri &
              Gubernur bersifat Final

             Free Powerpoint Templates
                                                    Page 10
 Tentang Susunan Daerah & Hirarkhi Per-UU-an:
   o Dalam HAN berlaku prinsip Lex Superiori Derogat Lex Inferiori.
     Sementara dalam UU No. 12/2011, terdapat pengaturan baru
     tentang Tata Urut Per-UU-an, dimana Perda Provinsi satu tingkat
     diatas Perda Kab/Kota.
   o Namun menurut UU No. 32/2004, format otonomi daerah tidak
     bertingkat, dan Gubernur bukan superior (atasan) dari
     Bupati/Walikota.  Logiskah otonomi tidak bertingkat namun
     Perda-nya bertingkat?
 Potensi Masalah:
   o Wilayah hukum (Perda) menjadi arena pertarungan politik, dalam
     hal Gubernur dan seorang Bupati/Walikota berasal dari Parpol yg
     berbeda dan memiliki orientasi yg bertolak belakang.
   o Muncul gugatan JR ke MK terkait Pasal 24A (1) UUD 1945  “MA
     berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji Per-UU-an di
     bawah UU terhadap UU ...”
   o UU No. 12/2011,Free Powerpoint Templates
                     apakah merupakan lex specialis thd UU No.
     32/2004?                                               Page 11
Parpol/Perseorangan


Pendaftaran calon ke KPUD


          DPRD                  Pemilihan


       PEMENANG



       PRESIDEN

    Free Powerpoint Templates
                                            Page 12
Kepala
                            KDH menentukan Wakil KDH
      Daerah


                               Pegawai Negeri Sipil


(+) Wa. KDH dari PNS:             (-) Wa. KDH dari PNS:
- Menjaga aspek politik           - Tidak otomatis jadi
  dan adm.                          KDH bila KDH
- Paham pemerintahan                berhalangan tetap


          Masa jabatan Wa. KDH mengikuti KDH
                   Free Powerpoint Templates
                                                          Page 13
 Tentang Kedudukan Wakil KDH
   o Perubahan posisi Wakil KDH dari political elected menjadi
     political appointed (seperti Menteri dan Wamen).
   o Dilema 1: apakah akan dipilih dari PNS dengan pangkat/jabatan
     tertinggi atau PNS yg dapat bekerjasama dengan KDH. Jika
     konsekuen bahwa Wakil KDH adalah jabatan karir, maka boleh
     appointed namun tetap harus memenuhi syarat administratif
     (pangkat, kompetensi, dll).
   o Dilema 2: Eselonisasi, Selama ini, Sekda adalah pejabat dengan
     Eselon tertinggi di daerah. Bagaimana dengan Wakil KDH?
   o Masa jabatan = KDH  1) pola karir setelah menjabat seperti
     apa?; 2) jika ditengah2 masa jabatan terjadi ketidakharmonisan
     dengan KDH, bagaimana solusi & mekanismenya?


                      Free Powerpoint Templates
                                                                 Page 14
T E R I M A
K A S          I H ...




   Free Powerpoint Templates
                               Page 15

More Related Content

What's hot

Bahan ajar han lanjut
Bahan ajar han lanjutBahan ajar han lanjut
Bahan ajar han lanjutSri Nur Hari
 
Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)
Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)
Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)arjunowidya
 
Bab iv-konstitusi
Bab iv-konstitusiBab iv-konstitusi
Bab iv-konstitusiDinda Gaisi
 
Bab iv konstitusi
Bab iv konstitusiBab iv konstitusi
Bab iv konstitusiwowwwwwiii
 
Politik Hukum - Pertemuan Ketujuh - 7. politik hukum penegakan hukum dan poli...
Politik Hukum - Pertemuan Ketujuh - 7. politik hukum penegakan hukum dan poli...Politik Hukum - Pertemuan Ketujuh - 7. politik hukum penegakan hukum dan poli...
Politik Hukum - Pertemuan Ketujuh - 7. politik hukum penegakan hukum dan poli...Uiversitas Muhammadiyah Maluku Utara
 
Kontrak daganginternasional 30maret2009
Kontrak daganginternasional 30maret2009Kontrak daganginternasional 30maret2009
Kontrak daganginternasional 30maret2009Aulia Rachmi
 
Peraturan perundang slide
Peraturan perundang slidePeraturan perundang slide
Peraturan perundang slideSomewhere
 
Hukum administrasi negara 2
Hukum administrasi negara 2Hukum administrasi negara 2
Hukum administrasi negara 2Nuelimmanuel22
 
Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan
Tata Urutan Peraturan Perundang-UndanganTata Urutan Peraturan Perundang-Undangan
Tata Urutan Peraturan Perundang-UndanganMaharani Asmara Putri
 
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantarPolitik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantarUiversitas Muhammadiyah Maluku Utara
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negaraaishkhuw fillah
 
1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negaranurul khaiva
 

What's hot (20)

Bahan ajar han lanjut
Bahan ajar han lanjutBahan ajar han lanjut
Bahan ajar han lanjut
 
Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)
Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)
Dasar Hukum Tata Usaha Negara (TUN)
 
Bab iv-konstitusi
Bab iv-konstitusiBab iv-konstitusi
Bab iv-konstitusi
 
Peraturan Perpu
Peraturan PerpuPeraturan Perpu
Peraturan Perpu
 
Bab iv konstitusi
Bab iv konstitusiBab iv konstitusi
Bab iv konstitusi
 
Sumber HTN
Sumber HTNSumber HTN
Sumber HTN
 
Politik Hukum - Pertemuan Ketujuh - 7. politik hukum penegakan hukum dan poli...
Politik Hukum - Pertemuan Ketujuh - 7. politik hukum penegakan hukum dan poli...Politik Hukum - Pertemuan Ketujuh - 7. politik hukum penegakan hukum dan poli...
Politik Hukum - Pertemuan Ketujuh - 7. politik hukum penegakan hukum dan poli...
 
Kontrak daganginternasional 30maret2009
Kontrak daganginternasional 30maret2009Kontrak daganginternasional 30maret2009
Kontrak daganginternasional 30maret2009
 
Peraturan perundang slide
Peraturan perundang slidePeraturan perundang slide
Peraturan perundang slide
 
Hukum administrasi negara 2
Hukum administrasi negara 2Hukum administrasi negara 2
Hukum administrasi negara 2
 
Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan
Tata Urutan Peraturan Perundang-UndanganTata Urutan Peraturan Perundang-Undangan
Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan
 
Pelajaran 5
Pelajaran 5Pelajaran 5
Pelajaran 5
 
Peranan politik hukum dalam mewujudkan tujuan negara
Peranan politik hukum dalam mewujudkan tujuan negaraPeranan politik hukum dalam mewujudkan tujuan negara
Peranan politik hukum dalam mewujudkan tujuan negara
 
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantarPolitik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
 
Tugas politik hukum
Tugas politik hukumTugas politik hukum
Tugas politik hukum
 
Pelajaran 10
Pelajaran 10Pelajaran 10
Pelajaran 10
 
Legislasi dprd
Legislasi dprdLegislasi dprd
Legislasi dprd
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
 
Power point p kn 5 sd 1
Power point p kn 5 sd 1Power point p kn 5 sd 1
Power point p kn 5 sd 1
 
1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara1. hukum administrasi negara
1. hukum administrasi negara
 

Similar to Issu-Issu Aktual Pemerintahan Daerah Ditinjau dari Optik HAN

Konstitusi Dalam Optik Legisprudensi
Konstitusi Dalam Optik LegisprudensiKonstitusi Dalam Optik Legisprudensi
Konstitusi Dalam Optik LegisprudensiUniversitas Trisakti
 
Ketika Kedaulatan Rakyat dan Kedaulatan Hukum Saling Menolak
Ketika Kedaulatan Rakyat dan Kedaulatan Hukum Saling MenolakKetika Kedaulatan Rakyat dan Kedaulatan Hukum Saling Menolak
Ketika Kedaulatan Rakyat dan Kedaulatan Hukum Saling MenolakTri Widodo W. UTOMO
 
Diskresi dan Konflik Kepentingan
Diskresi dan Konflik KepentinganDiskresi dan Konflik Kepentingan
Diskresi dan Konflik KepentinganTri Widodo W. UTOMO
 
Soal Latihan Bab 3--M.Rava.M..8B.docx
Soal Latihan Bab 3--M.Rava.M..8B.docxSoal Latihan Bab 3--M.Rava.M..8B.docx
Soal Latihan Bab 3--M.Rava.M..8B.docxRezaOktaviaPutra
 
9 historis amandemen
9 historis amandemen9 historis amandemen
9 historis amandemenNuelnuel11
 
Catatan pinggir perpu no 1 tahun 2014
Catatan pinggir perpu no 1 tahun 2014Catatan pinggir perpu no 1 tahun 2014
Catatan pinggir perpu no 1 tahun 2014Ahmad Solihin
 
8. lembaga lembaga negara
8. lembaga lembaga negara8. lembaga lembaga negara
8. lembaga lembaga negaranurul khaiva
 
Penguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRD
Penguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRDPenguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRD
Penguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRDTri Widodo W. UTOMO
 
Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan NKRI
Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan NKRISistem Penyelenggaraan Pemerintahan NKRI
Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan NKRITri Widodo W. UTOMO
 
buku hukum admnistrasi negara E.Utrech
buku hukum admnistrasi negara E.Utrechbuku hukum admnistrasi negara E.Utrech
buku hukum admnistrasi negara E.UtrechPet-pet
 
Kedudukan hukum dan peran jabatan pppk dalam uu no 5 tahun 2014
Kedudukan hukum dan peran jabatan pppk dalam uu no 5 tahun 2014Kedudukan hukum dan peran jabatan pppk dalam uu no 5 tahun 2014
Kedudukan hukum dan peran jabatan pppk dalam uu no 5 tahun 2014Lanka Asmar, SHI, MH
 
kepala daerahLatar belakang
kepala daerahLatar belakangkepala daerahLatar belakang
kepala daerahLatar belakangGerai Brozzie
 
Tantangan pembangunan hukum di indonesia
Tantangan pembangunan hukum di indonesiaTantangan pembangunan hukum di indonesia
Tantangan pembangunan hukum di indonesiaAhsanul Minan
 
Ppt Mengupas penyelenggara kekuasaan negara
Ppt Mengupas penyelenggara kekuasaan negaraPpt Mengupas penyelenggara kekuasaan negara
Ppt Mengupas penyelenggara kekuasaan negaraDoris Agusnita
 

Similar to Issu-Issu Aktual Pemerintahan Daerah Ditinjau dari Optik HAN (20)

Konstitusi Dalam Optik Legisprudensi
Konstitusi Dalam Optik LegisprudensiKonstitusi Dalam Optik Legisprudensi
Konstitusi Dalam Optik Legisprudensi
 
Ketika Kedaulatan Rakyat dan Kedaulatan Hukum Saling Menolak
Ketika Kedaulatan Rakyat dan Kedaulatan Hukum Saling MenolakKetika Kedaulatan Rakyat dan Kedaulatan Hukum Saling Menolak
Ketika Kedaulatan Rakyat dan Kedaulatan Hukum Saling Menolak
 
Rule of Law
Rule of LawRule of Law
Rule of Law
 
Ipu
IpuIpu
Ipu
 
Diskresi dan Konflik Kepentingan
Diskresi dan Konflik KepentinganDiskresi dan Konflik Kepentingan
Diskresi dan Konflik Kepentingan
 
Soal Latihan Bab 3--M.Rava.M..8B.docx
Soal Latihan Bab 3--M.Rava.M..8B.docxSoal Latihan Bab 3--M.Rava.M..8B.docx
Soal Latihan Bab 3--M.Rava.M..8B.docx
 
9 historis amandemen
9 historis amandemen9 historis amandemen
9 historis amandemen
 
Catatan pinggir perpu no 1 tahun 2014
Catatan pinggir perpu no 1 tahun 2014Catatan pinggir perpu no 1 tahun 2014
Catatan pinggir perpu no 1 tahun 2014
 
8. lembaga lembaga negara
8. lembaga lembaga negara8. lembaga lembaga negara
8. lembaga lembaga negara
 
FORMAT KELEMBAGAAN NEGARA DAN PERGESERAN KEKUASAAN DALAM UUD 1945
FORMAT KELEMBAGAAN NEGARA DAN PERGESERAN KEKUASAAN DALAM UUD 1945FORMAT KELEMBAGAAN NEGARA DAN PERGESERAN KEKUASAAN DALAM UUD 1945
FORMAT KELEMBAGAAN NEGARA DAN PERGESERAN KEKUASAAN DALAM UUD 1945
 
Penguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRD
Penguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRDPenguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRD
Penguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRD
 
Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan NKRI
Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan NKRISistem Penyelenggaraan Pemerintahan NKRI
Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan NKRI
 
Hukum Konstitusi
Hukum KonstitusiHukum Konstitusi
Hukum Konstitusi
 
buku hukum admnistrasi negara E.Utrech
buku hukum admnistrasi negara E.Utrechbuku hukum admnistrasi negara E.Utrech
buku hukum admnistrasi negara E.Utrech
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Kedudukan hukum dan peran jabatan pppk dalam uu no 5 tahun 2014
Kedudukan hukum dan peran jabatan pppk dalam uu no 5 tahun 2014Kedudukan hukum dan peran jabatan pppk dalam uu no 5 tahun 2014
Kedudukan hukum dan peran jabatan pppk dalam uu no 5 tahun 2014
 
kepala daerahLatar belakang
kepala daerahLatar belakangkepala daerahLatar belakang
kepala daerahLatar belakang
 
Tantangan pembangunan hukum di indonesia
Tantangan pembangunan hukum di indonesiaTantangan pembangunan hukum di indonesia
Tantangan pembangunan hukum di indonesia
 
Ppt Mengupas penyelenggara kekuasaan negara
Ppt Mengupas penyelenggara kekuasaan negaraPpt Mengupas penyelenggara kekuasaan negara
Ppt Mengupas penyelenggara kekuasaan negara
 
Makalah Polemik RUU Pilkada
Makalah Polemik RUU PilkadaMakalah Polemik RUU Pilkada
Makalah Polemik RUU Pilkada
 

More from Tri Widodo W. UTOMO

Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian Kesehatan
Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian KesehatanBeyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian Kesehatan
Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian KesehatanTri Widodo W. UTOMO
 
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi BerkelanjutanStrategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi BerkelanjutanTri Widodo W. UTOMO
 
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi InformasiInovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi InformasiTri Widodo W. UTOMO
 
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin BerprestasiTransformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin BerprestasiTri Widodo W. UTOMO
 
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus KebijakanTata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus KebijakanTri Widodo W. UTOMO
 
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam PemiluStrategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam PemiluTri Widodo W. UTOMO
 
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASNPengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASNTri Widodo W. UTOMO
 
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor BerkelanjutanTranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor BerkelanjutanTri Widodo W. UTOMO
 
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor PublikManajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan PijarProspek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan PijarTri Widodo W. UTOMO
 
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral InsightGamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral InsightTri Widodo W. UTOMO
 
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di DaerahSignifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di DaerahTri Widodo W. UTOMO
 
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di IndonesiaPeta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di IndonesiaTri Widodo W. UTOMO
 
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui InovasiKab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui InovasiTri Widodo W. UTOMO
 
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus KebijakanPerumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus KebijakanTri Widodo W. UTOMO
 
Recharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang PanjangRecharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang PanjangTri Widodo W. UTOMO
 
Transformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin BerprestasiTransformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin BerprestasiTri Widodo W. UTOMO
 
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era DisrupsiTransformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era DisrupsiTri Widodo W. UTOMO
 
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu BangsaKorpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu BangsaTri Widodo W. UTOMO
 
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik BerdampakInovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik BerdampakTri Widodo W. UTOMO
 

More from Tri Widodo W. UTOMO (20)

Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian Kesehatan
Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian KesehatanBeyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian Kesehatan
Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian Kesehatan
 
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi BerkelanjutanStrategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
 
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi InformasiInovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
 
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin BerprestasiTransformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
 
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus KebijakanTata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
 
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam PemiluStrategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
 
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASNPengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
 
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor BerkelanjutanTranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
 
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor PublikManajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
 
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan PijarProspek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
 
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral InsightGamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
 
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di DaerahSignifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
 
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di IndonesiaPeta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
 
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui InovasiKab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
 
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus KebijakanPerumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
 
Recharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang PanjangRecharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang Panjang
 
Transformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin BerprestasiTransformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
 
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era DisrupsiTransformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
 
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu BangsaKorpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
 
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik BerdampakInovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
 

Issu-Issu Aktual Pemerintahan Daerah Ditinjau dari Optik HAN

  • 1. Kuliah Umum (Studium Generale) Fakultas Hukum Universitas Widyagama Mahakam Samarinda 19 Maret 2012 Tri Widodo W. Utomo APU Bidang Administrasi Negara; Free Powerpoint Templates Kepala Pusat Kajian Manajemen Kebijakan,Page 1 LAN-RI
  • 2. Bell (1988, dalam Prasojo 2008): “Negara nasional terlalu kecil untuk mengatur dan mengurus masalah-masalah yg sangat besar, tetapi terlalu besar untuk mengatur dan mengurus masalah-masalah yg sangat kecil”.
  • 3. 4. RUU tentang Aparatur Sipil Negara 13. RUU tentang Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 51. RUU tentang Perubahan Atas UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah 52. RUU tentang Pemilihan Kepala Daerah Free Powerpoint Templates Page 3
  • 4.  Untuk lebih menjamin profesionalisme PNS: o PNS sebagai “Profesi”; o Dituntut adanya Standar Kompetensi dan Uji Kompetensi saat rekrutmen maupun penempatan dalam jabatan (termasuk promosi);  Untuk mengurangi intervensi politis dalam manajemen PNS: o Konsep baru tentang JES (Jabatan Eksekutif Senior)  RUU draft 9/12/2011: “Aparatur Eksekutif Senior adalah Pegawai ASN yang menduduki Jabatan Eksekutif Senior melalui seleksi secara nasional yang dilakukan oleh Komisi Aparatur Sipil Negara dan diangkat oleh Presiden”. o Membentuk & memberi wewenang besar kepada KASN. Free Powerpoint Templates Page 4
  • 5.  Tentang JES: o Dalam HAN, pengangkatan pegawai adalah Perbuatan Hukum Bersegi Satu (Perbuatan Hukum Istimewa). Apakah dengan sistem Open Bidding terjadi pergeseran kearah Perbuatan Hukum Bersegi Dua? o Jika ya, apakah dengan demikian juga terjadi pergeseran kearah Perbuatan Hukum menurut Hukum Privat?  Tentang wewenang KASN: o Dalam HAN, pejabat bertanggungjawab kepada pimpinan yg menerbitkan SK pengangkatan. Dengan seleksi oleh KASN dan pengangkatan oleh Presiden, apakah JES bertanggungjawab kpd KASN, langsung kpd Presiden atau kpd pimpinan organisasi? o Jika SK oleh Presiden, siapakah yg bertindak selaku lembaga Banding Administratif dalam hal muncul sengketa kepegawaian? Free Powerpoint Templates Page 5
  • 6.  Perbuatan Hukum menurut Hukum Privat;  Perbuatan Hukum menurut Hukum Publik:  Bersegi Satu (eenzijdige publiekrechtelijke handelingen)  Perbuatan hukum menurut suatu wewenang istimewa.  Sybenga: “tidak ada perbuatan hukum publik bersegi dua; tidak ada perjanjian yang diatur oleh hukum publik”. Setiap hubungan hukum merupakan kehendak satu pihak, yakni pemerintah.  Perbuatan Hukum Bersegi Dua (tweezijdige publiekrechtelijke handelingen)  Perbuatan yg dilakukan dalam mengadakan hubungan hukum dengan subyek hukum lainnya.  Van der Pot, Kranenburg, Donner: mengakui adanya perjanjian menurut hukum publik. Contoh: kortverband contract (perjanjian kerja jangka pendek). Free Powerpoint Templates Page 6
  • 7.  Tentang Sistem Pemilihan Gubernur o Antara opsi Penetapan dan Pemilihan. Jika opsi Pemilihan yg dipilih, bgmn dengan jaminan konstitusi tentang keistimewaan?  Pasal 18 Bab VI UUD 1945: "..... dengan memandang dan mengingati dasar permusyawaratan dalam sistem pemerintahan negara, dan hak asal-usul dalam daerah-daerah yg bersifat istimewa“  hak autochtoon (otonomi bawaan, bukan otonomi pemberian dari pusat atau desentralisasi).  Penjelasan Pasal 18 bagian II: “Negara Republik Indonesia menghormati kedudukan daerah-daerah istimewa tersebut dan segala peraturan negara yg mengenai daerah itu akan mengingati hak-hak asal-usul daerah itu.”  UU No. 3/1950, pasal 4 (4): “Urusan-urusan rumah tangga & kewajiban- kewajiban lain dari pada yg tsb dalam ayat (1) diatas, yg dikerjakan oleh DIY sebelum dibentuk menurut UU ini, dilanjutkan sehingga ada ketetapan lain dengan UU”  Klausul ini tidak ada dlm UU Pembentukan Provinsi lain !! Free Powerpoint Templates Page 7
  • 8.  PAHAM KONSTITUSIONALISME: Konstitusi RI menjamin dan menghormati hak asal-usul, otonomi bawaan, keragaman, keistimewaan daerah, dan belief system masyarakat tradisional  hal-hal tsb tidak dapat dicabut sekalipun oleh Konstitusi.  Pada tahun 1945, Ngayogyakarta hanya menyerahkan kedaulatan kepada NKRI, bukan kekuasaan lainnya yg masih dipegang  Catatan: kedaulatan (soevereiniteit) adalah kekuasaan (power, vermogen) yg tertinggi.  Kekuasaan tertentu lainnya masih terus melekat di Kasultanan, dan akan berlaku hukum nasional apabila Kasultanan menyerahkan nya kepada NKRI.  RUUK (RUU Keistimewaan DIY) dapat ditafsirkan “menarik” keistimewaan DIY dlm hal Kedudukan Pimpinan krn kekuasaan tsb belum diserahkan! Free Powerpoint Templates Page 8
  • 9.  Tentang Kedudukan Gubernur o Sultan HB X menjabat Gubernur DIY sejak 3-10-1998. o Masa bakti Gubernur periode 2003-2008 berdasar UU No. 22/1999, berakhir 9-10- 2008. o Sejak 2008, belum pernah lagi diadakan Pilgub secara langsung berdasar UU No. 32/2004 sbg mekanisme resmi pengisian jabatan Gubernur, shg kedudukan HB X selaku Gubernur adalah berdasarkan SK Presiden tentang Perpanjangan Masa Jabatan. o Pertama, perpanjangan selama 3 tahun mulai 2008 s/d 2011. Terakhir, lahir Keppres No. 55/2011 yg memperpanjang jabatan Gubernur selama 1 tahun terhitung sejak 9-10-2011. o Setelah RUUK-DIY selesai, masih akan ada 2 tahun masa persiapan. Artinya, jabatan Sultan HB X akan kembali diperpanjang.  Apa dasar wewenang Presiden mengangkat Gubernur & mengabaikan mekanisme UU No. 32/2004? Free Powerpoint Templates Page 9
  • 10. Pembatalan Perda Bertentangan dengan kepentingan umum dan/atau peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi Presiden Mendagri Mendagri Gubernur Provinsi Kab/Kota Keputusan Mendagri & Gubernur bersifat Final Free Powerpoint Templates Page 10
  • 11.  Tentang Susunan Daerah & Hirarkhi Per-UU-an: o Dalam HAN berlaku prinsip Lex Superiori Derogat Lex Inferiori. Sementara dalam UU No. 12/2011, terdapat pengaturan baru tentang Tata Urut Per-UU-an, dimana Perda Provinsi satu tingkat diatas Perda Kab/Kota. o Namun menurut UU No. 32/2004, format otonomi daerah tidak bertingkat, dan Gubernur bukan superior (atasan) dari Bupati/Walikota.  Logiskah otonomi tidak bertingkat namun Perda-nya bertingkat?  Potensi Masalah: o Wilayah hukum (Perda) menjadi arena pertarungan politik, dalam hal Gubernur dan seorang Bupati/Walikota berasal dari Parpol yg berbeda dan memiliki orientasi yg bertolak belakang. o Muncul gugatan JR ke MK terkait Pasal 24A (1) UUD 1945  “MA berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji Per-UU-an di bawah UU terhadap UU ...” o UU No. 12/2011,Free Powerpoint Templates apakah merupakan lex specialis thd UU No. 32/2004? Page 11
  • 12. Parpol/Perseorangan Pendaftaran calon ke KPUD DPRD Pemilihan PEMENANG PRESIDEN Free Powerpoint Templates Page 12
  • 13. Kepala KDH menentukan Wakil KDH Daerah Pegawai Negeri Sipil (+) Wa. KDH dari PNS: (-) Wa. KDH dari PNS: - Menjaga aspek politik - Tidak otomatis jadi dan adm. KDH bila KDH - Paham pemerintahan berhalangan tetap Masa jabatan Wa. KDH mengikuti KDH Free Powerpoint Templates Page 13
  • 14.  Tentang Kedudukan Wakil KDH o Perubahan posisi Wakil KDH dari political elected menjadi political appointed (seperti Menteri dan Wamen). o Dilema 1: apakah akan dipilih dari PNS dengan pangkat/jabatan tertinggi atau PNS yg dapat bekerjasama dengan KDH. Jika konsekuen bahwa Wakil KDH adalah jabatan karir, maka boleh appointed namun tetap harus memenuhi syarat administratif (pangkat, kompetensi, dll). o Dilema 2: Eselonisasi, Selama ini, Sekda adalah pejabat dengan Eselon tertinggi di daerah. Bagaimana dengan Wakil KDH? o Masa jabatan = KDH  1) pola karir setelah menjabat seperti apa?; 2) jika ditengah2 masa jabatan terjadi ketidakharmonisan dengan KDH, bagaimana solusi & mekanismenya? Free Powerpoint Templates Page 14
  • 15. T E R I M A K A S I H ... Free Powerpoint Templates Page 15