SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 1
Politik Hukum
di Indonesia
Oleh : HENDRA KASIM
Materi Kuliah Disadur Dari Materi Kuliah PPs MH UII
yang disampaikan oleh Hikmahanto Juwana
Guru Besar Ilmu Hukum, FHUI
SH (UI), LL.M (Keio University, Jepang), Ph.D (University of
Nottingham, Inggris
Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 2
Politik Hukum
 Peraturan perundang-undangan (legislation)
merupakan bagian dari hukum yang dibuat
secara sengaja oleh institusi negara.
 Dalam konteks demikian peraturan
perundang-undangan tidak mungkin muncul
secara tiba-tiba.
 Peraturan perundang-undangan dibuat
dengan tujuan dan alasan tertentu.
Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 3
 Tujuan dan alasan dibentuknya peraturan
perundang-undangan dapat beraneka ragam
 Berbagai tujuan dan alasan dari dibentuknya
suatu peraturan perundang-undangan
disebut sebagai politik hukum (legal policy)
Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 4
Pentingnya Politik Hukum
 Dalam pembuatan peraturan perundang-undangan,
politik hukum sangat penting, paling tidak, untuk dua
hal
 Pertama, sebagai alasan mengapa diperlukan
pembentukan suatu peraturan perundang-undangan
 Kedua, untuk menentukan apa yang hendak diterjemahkan
ke dalam kalimat hukum dan menjadi perumusan pasal
 Dua hal ini penting karena keberadaan peratuan
perundang-undangan dan perumusan pasal
merupakan ‘jembatan’ antara politik hukum yang
ditetapkan dengan pelaksanaan dari politik hukum
tersebut dalam tahap implementasi peraturan
perundang-undangan
Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 5
 Pelaksanaan UU tidak lain adalah
pencapaian apa yang diikhtiarkan dalam
politik hukum yang telah ditetapkan
(furthering policy goals)
Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 6
Dua Dimensi Politik Hukum
 Dimesi pertama adalah politik hukum yang
menjadi alasan dasar dari diadakannya suatu
peraturan perundang-undangan (“Kebijakan
Dasar” atau basic policy)
 Dimesi kedua dari politik hukum adalah
tujuan atau alasan yang muncul dibalik
pemberlakukan suatu peraturan perundang-
undangan (“Kebijakan Pemberlakuan” atau
enactment policy)
Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 7
 Keberadaan Kebijakan Pemberlakuan sangat
dominan di Negara Berkembang mengingat
peraturan perundang-undangan kerap
dijadikan instrumen politik oleh pemerintah
atau penguasanya, baik untuk hal yang
bersifat positif maupun negatif
Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 8
Karakteristik Kebijakan
Pemberlakuan
 Kebijakan Pemberlakuan memiliki muatan politis
 Kebijakan Pemberlakuan adalah faktor yang
menyebabkan substansi dari suatu UU berbeda
antara satu negara dengan negara lain meskipun
memiliki tujuan dasar dan nama yang sama
 Dalam suatu negara, institusi yang memiliki
kekuasaan untuk membentuk UU merupakan pihak
akhir yang menentukan apa yang menjadi Kebijakan
Pemberlakuan suatu UU
Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 9
Faktor Internal dan Eksternal
 Dalam menetapkan Kebijakan Pemberlakuan
institusi yang membentuk UU kerap
dipengaruhi oleh berbagai faktor
 Berbagai faktor ini dapat digolongkan dalam
dua katagori
 Pertama adalah faktor yang berasal dari dalam
negeri (selanjutnya disebut “Faktor Internal”)
 Kedua adalah faktor yang berasal dari luar negeri
(selanjutnya disebut “Faktor Eksternal”)
Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 10
 Faktor Internal bisa berasal dari keinginan
individu yang memegang kekuasaan
membentuk UU, keinginan partai politik,
keinginan lembaga swadaya masyarakat,
bahkan keinginan masyarakat.
 Faktor Eksternal dapat berasal dari keinginan
dari lembaga keuangan internasional,
keinginan dari negara donor, bahkan
kewajiban yang diatur dalam suatu perjanjian
internasional
Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 11
Faktor Internal UU Bidang
Ekonomi
 Mencapai Tujuan Pembangunan Nasional
 Menggantikan Ketentuan yang Telah Usang
 Merespon Kebutuhan Masyarakat
 Memenuhi Keinginan Memiliki Hukum Modern
 Menciptakan Iklim Investasi yang Kondusif
 Menjawab Tantangan Era Globalisasi
 Pemenuhan Persyaratan Utang atau Hibah Luar
Negeri
 Pemenuhan Kewajiban Perjanjian Internasional
 Memberi Dukungan pada Kekuasaan
Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 12
Faktor Eksternal
 Melindungi Investor
 Membuka Akses Pasar Indonesia Lebih
Luas
 Melakukan Harmonisasi Hukum
Indonesia
 Memastikan Pembayaran Utang
 Merespon Kebutuhan Masyarakat
Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 13
Masalah dalam Menterjemahkan Politik
Hukum ke Dalam Produk Hukum
 Konflik Penentuan Politik Hukum dalam
Pembuatan UU
 Kekurangcermatan Perancang UU
Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 14
Penegakan Hukum
dan Permasalahannya
Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 15
Keluhan Terhadap Penegakan
Hukum
 Aparat penegak hukum terkena sangkaan dan
dakwaan korupsi atau suap
 Mafia peradilan marak dituduhkan
 Hukum seolah dapat dimainkan, diplintir, bahkan
hanya berpihak pada mereka yang memiliki status
sosial yang tinggi.
 Penegakan hukum lemah dan telah kehilangan
kepercayaan masyarakat
 Masyarakat apatis, mencemooh dan melakuan
proses pengadilan jalanan
Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 16
 Mengapa Hukum Sulit Ditegakkan?
 Apakah Hukum di Indonesia sudah mati?
Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 17
Pentingnya Penegakan Hukum
 Bagi masyarakat Indonesia, lemah kuatnya
penegakan hukum oleh aparat akan menentukan
persepsi ada tidaknya hukum
 Bila penegakan hukum oleh aparat lemah,
masyarakat akan mempersepsikan hukum sebagai
tidak ada.
 Sebaliknya, bila penegakan hukum oleh aparat kuat
dan dilakukan secara konsisten, barulah
masyarakat mempersepsikan hukum ada dan akan
tunduk.
Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 18
 Dalam konteks demikian masyarakat
Indonesia masih dalam taraf masyarakat
yang ’takut’ pada (aparat penegak) hukum
dan belum dapat dikategorikan sebagai
masyarakat yang ’taat’ pada hukum
Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 19
 Realitas saat ini, penegakan hukum
berfungsi dan difungsikan sebagai instrumen
untuk membuat masyarakat takut pada
hukum yang pada gilirannya diharapkan
menjadi tunduk pada hukum
Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 20
Problem Penegakan Hukum
1. Problem pada Pembuatan Peraturan
Perundang-undangan
2. Masyarakat Pencari Kemenangan bukan
Keadilan
3. Uang yang mewarnai Penegakan Hukum
4. Penegakan Hukum sebagai Komoditas
Politik
Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 21
5. Penegakan Hukum yang Diskriminatif dan Ewuh
Pakewuh
6. Lemahnya Kualitas dan Integritas Sumber Daya
Manusia
7. Advokat Tahu Hukum versus Advokat Tahu
Koneksi
8. Keterbatasan Anggaran
9. Penegakan Hukum yang Dipicu oleh Media Massa
Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 22
Fundamen bagi Solusi Pembenahan
1. Menerima dan Tidak Menyangkal
2. Perlu Kesabaran karena Tidak Ada Quick
Solution
3. Pendekatan Multi Disiplin
4. Mengedepankan Kesejahteraan
5. Menjaga Konsistensi
6. Pembersihan Internal
Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 23
7. Pendekatan Manusiawi dan Mengantisipasi
Perlawanan
8. Partisipasi Publik
Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 24
Lembaga/Institusi/Komisi
Independen
 Saat ini di Indonesia terlalu banyak
 Muncul sebagai akibat ketidak-percayaan
publik
 Memunculkan konsekuensi anggaran dan
sumber daya manusia
 Melakukan kegiatan yang overlapping
 Belum terlihat efektifitasnya
 Tidak memberdayakan/memperkuat yang
ada
Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 25
 Kerap membebani institusi yang diawasi
 Energi dan dana terbuang percuma
Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 26
Politik Hak Asasi
Manusia
Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 27
Peraturan Perundang-undangan
dan Perjanjian Internasional
 Sudah sangat maju dalam legislasi dan
perjanjian internasional
 Hak asasi yang mendasar dimasukkan dalam
konstitusi
 Banyak perjanjian internasional yang sudah
diratifikasi
 Permasalahan terbesar adalah implementasi
Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 28
 Menjada pertanyaan apa yang menjadi politik HAM
di Indonesia?
 Apakah untuk memberi imej bahwa Indonesia
sebagai sebuah negara yang sangat
memperhatikan HAM ataukah hendak memberi
perlindungan HAM bagi masyarakat
 Banyak ketentuan yang bermakna simbolis
 Saat ini yang menjadi masalah di pemerintah adalah
ketidak-mampuan, bukan ketidak-maun

More Related Content

What's hot

Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Idik Saeful Bahri
 
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)Adinda siti Hapsoh
 
Poltik Hukum - Pertemuan Ketiga - 3. hubungan ilmu hukum dengan politik hukum
Poltik Hukum - Pertemuan Ketiga - 3. hubungan ilmu hukum dengan politik hukumPoltik Hukum - Pertemuan Ketiga - 3. hubungan ilmu hukum dengan politik hukum
Poltik Hukum - Pertemuan Ketiga - 3. hubungan ilmu hukum dengan politik hukumUiversitas Muhammadiyah Maluku Utara
 
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintahAbid Zamzami
 
Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT Fenti Anita Sari
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Idik Saeful Bahri
 
Pengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPuspa Bunga
 
Pengantar Ilmu Pengetahuan Perundang Undangan
Pengantar Ilmu Pengetahuan Perundang UndanganPengantar Ilmu Pengetahuan Perundang Undangan
Pengantar Ilmu Pengetahuan Perundang UndanganImbang Jaya Trenggana
 
Materi Hukum Tata Negara
Materi Hukum Tata NegaraMateri Hukum Tata Negara
Materi Hukum Tata NegaraDnr Creatives
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiHukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiKardoman Tumangger
 
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALSISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALAulia Ulil Fadhilah
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Idik Saeful Bahri
 
Hierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undanganHierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undanganNailuredha Hermanto
 

What's hot (20)

Hukum Konstitusi
Hukum KonstitusiHukum Konstitusi
Hukum Konstitusi
 
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
 
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
 
Poltik Hukum - Pertemuan Ketiga - 3. hubungan ilmu hukum dengan politik hukum
Poltik Hukum - Pertemuan Ketiga - 3. hubungan ilmu hukum dengan politik hukumPoltik Hukum - Pertemuan Ketiga - 3. hubungan ilmu hukum dengan politik hukum
Poltik Hukum - Pertemuan Ketiga - 3. hubungan ilmu hukum dengan politik hukum
 
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
 
Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT
 
SANKSI dalam HAN
SANKSI dalam HANSANKSI dalam HAN
SANKSI dalam HAN
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
 
Pengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power point
 
Hukum administrasi negara
Hukum administrasi negaraHukum administrasi negara
Hukum administrasi negara
 
Pengantar Ilmu Pengetahuan Perundang Undangan
Pengantar Ilmu Pengetahuan Perundang UndanganPengantar Ilmu Pengetahuan Perundang Undangan
Pengantar Ilmu Pengetahuan Perundang Undangan
 
Materi Hukum Tata Negara
Materi Hukum Tata NegaraMateri Hukum Tata Negara
Materi Hukum Tata Negara
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiHukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
 
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALSISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
 
Politik Hukum - Pertemuan Kedua - 2. politik hukum di indonesia
Politik Hukum - Pertemuan Kedua - 2. politik hukum di indonesiaPolitik Hukum - Pertemuan Kedua - 2. politik hukum di indonesia
Politik Hukum - Pertemuan Kedua - 2. politik hukum di indonesia
 
Hierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undanganHierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undangan
 
Teori biologi kriminal
Teori biologi kriminalTeori biologi kriminal
Teori biologi kriminal
 
Asas Asas Hukum Pidana
Asas Asas Hukum PidanaAsas Asas Hukum Pidana
Asas Asas Hukum Pidana
 

Similar to Politik Hukum Indonesia

Transparansi dan Akuntabilitas Dana Kampanye
Transparansi dan Akuntabilitas Dana KampanyeTransparansi dan Akuntabilitas Dana Kampanye
Transparansi dan Akuntabilitas Dana KampanyeAhsanul Minan
 
PERANAN HUKUM DALAM SETIAP ORDE.pptx
PERANAN HUKUM DALAM SETIAP ORDE.pptxPERANAN HUKUM DALAM SETIAP ORDE.pptx
PERANAN HUKUM DALAM SETIAP ORDE.pptxaryasyarif
 
Beberapa Pendapat Mahfud MD tentang Konstitusi dan Hukum
Beberapa Pendapat Mahfud MD tentang Konstitusi dan HukumBeberapa Pendapat Mahfud MD tentang Konstitusi dan Hukum
Beberapa Pendapat Mahfud MD tentang Konstitusi dan HukumYogyakarta State University
 
Buku Saku Mengenal UU Keterbukaan Informasi Publik
Buku Saku Mengenal UU Keterbukaan Informasi PublikBuku Saku Mengenal UU Keterbukaan Informasi Publik
Buku Saku Mengenal UU Keterbukaan Informasi PublikLBH Masyarakat
 
Problematika penegakan hukum di indonesia(1) (1)
Problematika penegakan hukum di indonesia(1) (1)Problematika penegakan hukum di indonesia(1) (1)
Problematika penegakan hukum di indonesia(1) (1)noidmedia virtual
 
Problematika penegakan hukum di indonesia
Problematika penegakan hukum di indonesiaProblematika penegakan hukum di indonesia
Problematika penegakan hukum di indonesianoidmedia virtual
 
Penguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRD
Penguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRDPenguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRD
Penguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRDTri Widodo W. UTOMO
 
Perlindungan hukum
Perlindungan hukumPerlindungan hukum
Perlindungan hukumiwan Alit
 
Uu melayani pemilik modal, bukan rakyat
Uu   melayani pemilik modal, bukan rakyatUu   melayani pemilik modal, bukan rakyat
Uu melayani pemilik modal, bukan rakyatRizky Faisal
 
Perlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan hamPerlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan hamrayhanf
 
Bantuan hukum golongan tidak mampu
Bantuan hukum golongan tidak mampuBantuan hukum golongan tidak mampu
Bantuan hukum golongan tidak mampuindra wijaya
 

Similar to Politik Hukum Indonesia (20)

Transparansi dan Akuntabilitas Dana Kampanye
Transparansi dan Akuntabilitas Dana KampanyeTransparansi dan Akuntabilitas Dana Kampanye
Transparansi dan Akuntabilitas Dana Kampanye
 
Peranan politik hukum dalam mewujudkan tujuan negara
Peranan politik hukum dalam mewujudkan tujuan negaraPeranan politik hukum dalam mewujudkan tujuan negara
Peranan politik hukum dalam mewujudkan tujuan negara
 
PERANAN HUKUM DALAM SETIAP ORDE.pptx
PERANAN HUKUM DALAM SETIAP ORDE.pptxPERANAN HUKUM DALAM SETIAP ORDE.pptx
PERANAN HUKUM DALAM SETIAP ORDE.pptx
 
Antikorupsiii
AntikorupsiiiAntikorupsiii
Antikorupsiii
 
Nur Sania Dasopang
Nur Sania DasopangNur Sania Dasopang
Nur Sania Dasopang
 
Beberapa Pendapat Mahfud MD tentang Konstitusi dan Hukum
Beberapa Pendapat Mahfud MD tentang Konstitusi dan HukumBeberapa Pendapat Mahfud MD tentang Konstitusi dan Hukum
Beberapa Pendapat Mahfud MD tentang Konstitusi dan Hukum
 
04 dln pitong
04 dln pitong04 dln pitong
04 dln pitong
 
Upaya penegakan hukum di indonesia
Upaya penegakan hukum di indonesiaUpaya penegakan hukum di indonesia
Upaya penegakan hukum di indonesia
 
Buku Saku Mengenal UU Keterbukaan Informasi Publik
Buku Saku Mengenal UU Keterbukaan Informasi PublikBuku Saku Mengenal UU Keterbukaan Informasi Publik
Buku Saku Mengenal UU Keterbukaan Informasi Publik
 
Problematika penegakan hukum di indonesia(1) (1)
Problematika penegakan hukum di indonesia(1) (1)Problematika penegakan hukum di indonesia(1) (1)
Problematika penegakan hukum di indonesia(1) (1)
 
Problematika penegakan hukum di indonesia
Problematika penegakan hukum di indonesiaProblematika penegakan hukum di indonesia
Problematika penegakan hukum di indonesia
 
makalah iptek.docx
makalah iptek.docxmakalah iptek.docx
makalah iptek.docx
 
Penguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRD
Penguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRDPenguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRD
Penguatan Kapasitas Legislasi Anggota DPRD
 
Perlindungan hukum
Perlindungan hukumPerlindungan hukum
Perlindungan hukum
 
Hukum Ditaati Orang
Hukum Ditaati OrangHukum Ditaati Orang
Hukum Ditaati Orang
 
Uu melayani pemilik modal, bukan rakyat
Uu   melayani pemilik modal, bukan rakyatUu   melayani pemilik modal, bukan rakyat
Uu melayani pemilik modal, bukan rakyat
 
Perlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan hamPerlindungan dan penegakan ham
Perlindungan dan penegakan ham
 
Bantuan hukum golongan tidak mampu
Bantuan hukum golongan tidak mampuBantuan hukum golongan tidak mampu
Bantuan hukum golongan tidak mampu
 
Tugas+spi
Tugas+spiTugas+spi
Tugas+spi
 
Pembaharuan sistem hukum di indonesia
Pembaharuan sistem hukum di indonesiaPembaharuan sistem hukum di indonesia
Pembaharuan sistem hukum di indonesia
 

Recently uploaded

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 

Recently uploaded (20)

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 

Politik Hukum Indonesia

  • 1. Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 1 Politik Hukum di Indonesia Oleh : HENDRA KASIM Materi Kuliah Disadur Dari Materi Kuliah PPs MH UII yang disampaikan oleh Hikmahanto Juwana Guru Besar Ilmu Hukum, FHUI SH (UI), LL.M (Keio University, Jepang), Ph.D (University of Nottingham, Inggris
  • 2. Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 2 Politik Hukum  Peraturan perundang-undangan (legislation) merupakan bagian dari hukum yang dibuat secara sengaja oleh institusi negara.  Dalam konteks demikian peraturan perundang-undangan tidak mungkin muncul secara tiba-tiba.  Peraturan perundang-undangan dibuat dengan tujuan dan alasan tertentu.
  • 3. Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 3  Tujuan dan alasan dibentuknya peraturan perundang-undangan dapat beraneka ragam  Berbagai tujuan dan alasan dari dibentuknya suatu peraturan perundang-undangan disebut sebagai politik hukum (legal policy)
  • 4. Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 4 Pentingnya Politik Hukum  Dalam pembuatan peraturan perundang-undangan, politik hukum sangat penting, paling tidak, untuk dua hal  Pertama, sebagai alasan mengapa diperlukan pembentukan suatu peraturan perundang-undangan  Kedua, untuk menentukan apa yang hendak diterjemahkan ke dalam kalimat hukum dan menjadi perumusan pasal  Dua hal ini penting karena keberadaan peratuan perundang-undangan dan perumusan pasal merupakan ‘jembatan’ antara politik hukum yang ditetapkan dengan pelaksanaan dari politik hukum tersebut dalam tahap implementasi peraturan perundang-undangan
  • 5. Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 5  Pelaksanaan UU tidak lain adalah pencapaian apa yang diikhtiarkan dalam politik hukum yang telah ditetapkan (furthering policy goals)
  • 6. Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 6 Dua Dimensi Politik Hukum  Dimesi pertama adalah politik hukum yang menjadi alasan dasar dari diadakannya suatu peraturan perundang-undangan (“Kebijakan Dasar” atau basic policy)  Dimesi kedua dari politik hukum adalah tujuan atau alasan yang muncul dibalik pemberlakukan suatu peraturan perundang- undangan (“Kebijakan Pemberlakuan” atau enactment policy)
  • 7. Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 7  Keberadaan Kebijakan Pemberlakuan sangat dominan di Negara Berkembang mengingat peraturan perundang-undangan kerap dijadikan instrumen politik oleh pemerintah atau penguasanya, baik untuk hal yang bersifat positif maupun negatif
  • 8. Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 8 Karakteristik Kebijakan Pemberlakuan  Kebijakan Pemberlakuan memiliki muatan politis  Kebijakan Pemberlakuan adalah faktor yang menyebabkan substansi dari suatu UU berbeda antara satu negara dengan negara lain meskipun memiliki tujuan dasar dan nama yang sama  Dalam suatu negara, institusi yang memiliki kekuasaan untuk membentuk UU merupakan pihak akhir yang menentukan apa yang menjadi Kebijakan Pemberlakuan suatu UU
  • 9. Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 9 Faktor Internal dan Eksternal  Dalam menetapkan Kebijakan Pemberlakuan institusi yang membentuk UU kerap dipengaruhi oleh berbagai faktor  Berbagai faktor ini dapat digolongkan dalam dua katagori  Pertama adalah faktor yang berasal dari dalam negeri (selanjutnya disebut “Faktor Internal”)  Kedua adalah faktor yang berasal dari luar negeri (selanjutnya disebut “Faktor Eksternal”)
  • 10. Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 10  Faktor Internal bisa berasal dari keinginan individu yang memegang kekuasaan membentuk UU, keinginan partai politik, keinginan lembaga swadaya masyarakat, bahkan keinginan masyarakat.  Faktor Eksternal dapat berasal dari keinginan dari lembaga keuangan internasional, keinginan dari negara donor, bahkan kewajiban yang diatur dalam suatu perjanjian internasional
  • 11. Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 11 Faktor Internal UU Bidang Ekonomi  Mencapai Tujuan Pembangunan Nasional  Menggantikan Ketentuan yang Telah Usang  Merespon Kebutuhan Masyarakat  Memenuhi Keinginan Memiliki Hukum Modern  Menciptakan Iklim Investasi yang Kondusif  Menjawab Tantangan Era Globalisasi  Pemenuhan Persyaratan Utang atau Hibah Luar Negeri  Pemenuhan Kewajiban Perjanjian Internasional  Memberi Dukungan pada Kekuasaan
  • 12. Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 12 Faktor Eksternal  Melindungi Investor  Membuka Akses Pasar Indonesia Lebih Luas  Melakukan Harmonisasi Hukum Indonesia  Memastikan Pembayaran Utang  Merespon Kebutuhan Masyarakat
  • 13. Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 13 Masalah dalam Menterjemahkan Politik Hukum ke Dalam Produk Hukum  Konflik Penentuan Politik Hukum dalam Pembuatan UU  Kekurangcermatan Perancang UU
  • 14. Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 14 Penegakan Hukum dan Permasalahannya
  • 15. Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 15 Keluhan Terhadap Penegakan Hukum  Aparat penegak hukum terkena sangkaan dan dakwaan korupsi atau suap  Mafia peradilan marak dituduhkan  Hukum seolah dapat dimainkan, diplintir, bahkan hanya berpihak pada mereka yang memiliki status sosial yang tinggi.  Penegakan hukum lemah dan telah kehilangan kepercayaan masyarakat  Masyarakat apatis, mencemooh dan melakuan proses pengadilan jalanan
  • 16. Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 16  Mengapa Hukum Sulit Ditegakkan?  Apakah Hukum di Indonesia sudah mati?
  • 17. Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 17 Pentingnya Penegakan Hukum  Bagi masyarakat Indonesia, lemah kuatnya penegakan hukum oleh aparat akan menentukan persepsi ada tidaknya hukum  Bila penegakan hukum oleh aparat lemah, masyarakat akan mempersepsikan hukum sebagai tidak ada.  Sebaliknya, bila penegakan hukum oleh aparat kuat dan dilakukan secara konsisten, barulah masyarakat mempersepsikan hukum ada dan akan tunduk.
  • 18. Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 18  Dalam konteks demikian masyarakat Indonesia masih dalam taraf masyarakat yang ’takut’ pada (aparat penegak) hukum dan belum dapat dikategorikan sebagai masyarakat yang ’taat’ pada hukum
  • 19. Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 19  Realitas saat ini, penegakan hukum berfungsi dan difungsikan sebagai instrumen untuk membuat masyarakat takut pada hukum yang pada gilirannya diharapkan menjadi tunduk pada hukum
  • 20. Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 20 Problem Penegakan Hukum 1. Problem pada Pembuatan Peraturan Perundang-undangan 2. Masyarakat Pencari Kemenangan bukan Keadilan 3. Uang yang mewarnai Penegakan Hukum 4. Penegakan Hukum sebagai Komoditas Politik
  • 21. Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 21 5. Penegakan Hukum yang Diskriminatif dan Ewuh Pakewuh 6. Lemahnya Kualitas dan Integritas Sumber Daya Manusia 7. Advokat Tahu Hukum versus Advokat Tahu Koneksi 8. Keterbatasan Anggaran 9. Penegakan Hukum yang Dipicu oleh Media Massa
  • 22. Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 22 Fundamen bagi Solusi Pembenahan 1. Menerima dan Tidak Menyangkal 2. Perlu Kesabaran karena Tidak Ada Quick Solution 3. Pendekatan Multi Disiplin 4. Mengedepankan Kesejahteraan 5. Menjaga Konsistensi 6. Pembersihan Internal
  • 23. Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 23 7. Pendekatan Manusiawi dan Mengantisipasi Perlawanan 8. Partisipasi Publik
  • 24. Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 24 Lembaga/Institusi/Komisi Independen  Saat ini di Indonesia terlalu banyak  Muncul sebagai akibat ketidak-percayaan publik  Memunculkan konsekuensi anggaran dan sumber daya manusia  Melakukan kegiatan yang overlapping  Belum terlihat efektifitasnya  Tidak memberdayakan/memperkuat yang ada
  • 25. Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 25  Kerap membebani institusi yang diawasi  Energi dan dana terbuang percuma
  • 26. Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 26 Politik Hak Asasi Manusia
  • 27. Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 27 Peraturan Perundang-undangan dan Perjanjian Internasional  Sudah sangat maju dalam legislasi dan perjanjian internasional  Hak asasi yang mendasar dimasukkan dalam konstitusi  Banyak perjanjian internasional yang sudah diratifikasi  Permasalahan terbesar adalah implementasi
  • 28. Copyright by Hikmahanto Juwana 2005 (c) 28  Menjada pertanyaan apa yang menjadi politik HAM di Indonesia?  Apakah untuk memberi imej bahwa Indonesia sebagai sebuah negara yang sangat memperhatikan HAM ataukah hendak memberi perlindungan HAM bagi masyarakat  Banyak ketentuan yang bermakna simbolis  Saat ini yang menjadi masalah di pemerintah adalah ketidak-mampuan, bukan ketidak-maun