SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
Waktu : 6 x 45 Menit 
(Keseluruhan KD) 
Standar 
Kompetensi : 
4. Menganalisis 
hubungan 
dasar negara 
dengan 
konstitusi 
Kompetensi Dasar : 
4.1. Mendeskripsikan hubungan 
dasar negara dengan 
konstitusi. 
4.2. Menganalisis substansi 
konstitusi negara. 
4.3. Menganalisis kedudukan 
Pembukaan UUD 1945 Negara 
Kesatuan Republik Indonesia. 
4.4. Menunjukkan sikap positif 
terhadap konstitusi negara.
Waktu : 4 x 45 Menit 
Standar Kompetensi : 
4. Menganalisis hubungan dasar 
negara dengan konstitusi 
Kompetensi Dasar : 
4.1. Mendeskripsikan hubungan dasar negara 
dengan konstitusi. 
4.2. Menganalisis substansi konstitusi negara.
(Indikator) 
Hasil Yang Diharapkan : 
 Menguraikan pengertian dasar 
negara dan konstitusi. 
 Mendeskripsikan substansi konstitusi 
negara. 
 Menganalisis cara pembentukan dan 
mengubah konstitusi.
Pengertian Dasar Negara 
HUBUNGAN DASAR 
NEGARA DENGAN 
KONSTITUSI 
Pengertian 
Konstitusi 
• Herman Heller 
• Oliver Cromwell 
• Lasalle 
• Bolingbroke 
• C.F. Strong 
Sifat dan Fungsi Konstitusi 
Substansi 
Konstitusi Negara 
Kedudukan Konstitusi 
Cara Membentuk dan Meru-bah 
Konstitusi
1.Hubungan Dasar Negara dgn Konstitusi 
a. Pengertian Dasar Negara 
Dasar negara, mrp pedoman dlm mengatur 
kehidupan penyelenggaraan ketatanegaraan 
negara yg mencakup berbagai bidang kehidupan. 
Dasar negara bangsa Indonesia, adalah Pancasila yang 
berkedudukan sebagai norma obyektif dan norma 
tertinggi dalam negara, serta sebagai sumber segala 
sumber hukum (TAP. MPRS No.XX/MPRS/1966, jo. TAP. 
MPR No.V/MPR/1973, jo. TAP. MPR No. IX/MPR/ 1978). 
Penegasan kembali, tercantum dalam TAP. MPR 
No.XVIII/MPR/1998 .
b. Pengertian Konstitusi 
 Dalam pengertian luas, ”Konstitusi” berarti 
keseluruhan dari ketentuan-ketentuan dasar atau 
hukum dasar (droit constitunelle). Konstitusi, ada 
yg dalam bentuk dokumen tertulis ada juga yang 
tidak tertulis (pelopor Bolingbroke). 
 Dalam pengertian sempit (terbatas), ”Konstitusi” 
berarti piagam dasar atau undang-undang dasar (loi 
constitunelle), yaitu suatu dokumen lengkap 
mengenai peraturan-peraturan dasar negara, 
contoh UUD 1945 (pelopor Lord Bryce dan C.F. 
Strong).
Lanjutan ........... 
Konstitusi 
Pendapat 
Herman Heller 
Oliver Cromwell 
Lasalle 
Struycken 
Konstitusi ≠ UUD 
Konstitusi = UUD 
 Herman Heller, Konstitusi mempunyai arti yang 
lebih luas dari pada Undang-Undang Dasar. 
 Struycken, Konstitusi adalah Undang-Undang Dasar. 
Konstitusi memuat garis-garis besar dan asas tentang 
organisasi dari pada negara.
Lanjutan ........... 
 Oliver Cromwell, UUD itu sebagai “instrument of 
government” bahwa undang-undang dibuat, sebagai 
pegangan untuk memerintah (Konstitusi dan UUD). 
 Lasalle, bahwa konstitusi sesungguhnya 
menggambarkan hubu-ngan antara kekuasaan yang 
terdapat di dalam masyarakat. 
 K.C. Wheare, konstitusi dapat dibagi 2 (dua), yaitu : 
a. Konstitusi yang semata-mata berbicara sebagai 
naskah hukum ”the rule of the constitution”. 
b. Konstitusi yang bukan saja mengatur ketentuan-ketentuan 
hukum, tetapi juga mencantumkan 
ideologi, aspirasi, cita-cita politik dan pengakuan 
kepercayaan.
c. Substansi Konstitusi 
Negara 
Sifat Konstitusi 
Sifat Umum Konstitusi : 
 Normatif, aturan yang harus ditaati oleh 
penyelenggara negara dan warga negaranya. 
 Nominal, pilihan pasal yg dilaksanakan oleh 
penguasa. 
 Semantik, UUD hanya sebagai simbol 
sedangkan aturan bernegara menurut 
kemauan politik penguasa.
Lanjutan ........... 
Sifat pokok konstitusi negara : 
 Flexible, agar mudah mengikuti perkembangan 
jaman (Inggris dan Selandia Baru). 
 Rigid, agar tidak mudah dirubah hukum dasarnya 
(Amerika, Kanada, Jerman dan Indonesia) 
K 
O 
N 
S 
T 
I 
T 
U 
S 
I 
Flexible/Luwes 
Rigid / Kaku 
Ditentukan 
Dengan 
Ukuran 
Cara Merubah Konstitusi 
Apakah Konstitusi itu mudah atau tidak 
mengikuti perkembangan jaman 
Sifat Umum
Fungsi 
Konstitusi 
Fungsi Pokok, Konstitusi atau UUD adl untuk 
membatasi kekuasaan pemerintah agar tidak 
sewenang-wenang, sehingga hak-hak warga 
negara dapat terlindung (Konstitusionalisme). 
Fungsi Umum : 
 Kontrol Penyelenggaraan negara, 
 Indikator keberhasilan pemerintahan, 
 Kontrak sosial antara warga negara dengan 
penyelenggara negara.
Lanjutan ........... 
Secara operasional fungsi suatu 
konstitusi 
sebagai berikut : 
 Membatasi perilaku pemerintahan secara efektif 
 Membagi kekuasaan dalam beberapa lembaga negara 
 Menentukan lembaga negara bekerja sama satu 
dengan lainnya 
 Menentukan hubungan di antara lembaga negara 
 Menentukan pembagian kekuasaan dalam negara, 
baik yang sifatnya horizontal maupun vertikal 
 Menjamin hak-hak warga negara dari tindakan 
sewenang-wenang penguasa 
 Menjadi landasan struktural penyelenggaraan 
pemerintahan menurut sistem ketatanegaraan
Lanjutan ........... 
Substansi 
Konstitusi 
Memuat tentang ; 
 Tujuan negara, 
 Lembaga negara, 
 Pembagian kekuasaan, 
 Hak asasi manusia, 
 Sistem pemerintahan, 
 Hubungan pusat dan daerah, 
 Prosedur penyelesaian 
pertikaian, 
 Pengawasan penjabat negara & 
 perubahan konstitusi.
Lanjutan ........... 
UUD mempunyai fungsi khusus & mrp perwujudan 
dari hukum tertinggi yang harus ditaati, bukan 
hanya oleh rakyat, tetapi juga oleh pemerintah 
dan penguasa. 
Setiap UUD Memuat Ketentuan : 
 Organisasi negara, misalnya pembagian kekuasaan 
antara badan legislatif, eksekutif dan yudikatif. 
 Hak-hak asasi manusia (biasa disebut Bill of 
Right) kalau berbentuk naskah tersendiri. 
 Prosedur mengubah Undang-Undang Dasar. 
 Adakalanya memuat larangan untuk mengubah 
sifat tertentu dari Undang-Undang Dasar.
Lanjutan ........... 
Kedudukan Konstitusi (UUD) 
Dalam perkembangan pemerintahan negara 
demokrasi, Undang-Undang Dasar mutlak adanya. 
Dengan adanya Undang-Undang Dasar baik rakyat, 
pemerintah maupun penguasa negara dapat 
mengetahui aturan pokok atau dasar-dasar 
mengenai ketatanegaraannya. 
Kedudukan Undang-Undang Dasar 
di suatu negara sangat penting 
artinya untuk mengatur sebaik-baiknya 
dalam penyelenggaraan 
pemerintahan negara.
Cara Pembentukan & Mengubah Konstitusi 
No Dengan Cara K e t e r a n g a n 
1. Pemberian  Raja memberikan suatu UUD, dan kekuasaan 
akan dijalankan oleh suatu badan tertentu. 
 UUD itu timbul, karena takut akan timbul 
revolusi. Dng UUD kekuasaan raja dibatasi. 
2. Sengaja 
Dibentuknya 
 Pembuatan suatu UUD dilakukan setelah 
negara itu didirikan. 
3. Cara 
Revolusi 
 Pemerintahan baru hasil revolusi, dng perse-tujuan 
rakyat/pemerintah mengambil suatu 
permusyawaratan untuk menetapkan UUD. 
4. Cara Evolusi  Melakukann perubahan secara berangsur-angsur 
membentuk UUD baru. 
1) Cara Pembentukan
Lanjutan ........... 
2) Cara Mengubah 
No Dengan Cara K e t e r a n g a n 
1. Oleh Badan 
Legislatif/ 
Perundangan 
Biasa 
Dilakukan oleh Badan Legislatif, hanya harus 
dengan syarat yang lebih berat dari pada 
membuat undang-undang biasa (bukan 
Undang-Undang Dasar). 
2. Referandum Yaitu dengan jalan pemungutan suara 
diantara rakyat yang mempunyai hak suara. 
3 Oleh Badan 
Khusus 
Badan khusus yang bertugas hanya untuk 
mengubah Undang-Undang Dasar saja. 
4. Khusus di 
Negara 
Federasi 
Perubahan UUD itu baru dapat terjadi jika 
mayoritas negara-negara bagian dari federasi 
itu tadi menyetujui perubahan.
Penugasan Praktik Kewarganegaraan 1 
Setelah mempelajari materi-materi tentang : Hubungan Dasar 
Negara (Pengertian Dasar Negara dan Konstitusi) Substansi Kons-titusi, 
dilanjutkan Penugasan dng menjawab pertanyaan sbb : 
1. Berikan penjelasan yang dimaksud dengan dasar negara merupa-kan 
“filsafat negara” yang berkedudukan sebagai “sumber tertib 
hukum dalam negara” ! 
a. Filsafat negara : ................................................................................ 
b. Sumber tertib hukum dalam negara : .......................................... 
2. Berikan tanggapan penjelasan, mengapa Konstitusi Negara 
mempunyai kedudukan penting di dalam penyelenggaraan 
kehidupan negara ! ………………………………………………………………………. 
3. Tuliskan hal-hal yang mendasari (alasan penjelasan) suatu 
konstitusi negara dilakukan perubahan atau tidak ! ........................ 
Dilakukan Perubahan Tidak Dilakukan Perubahan 
……………………………………………. …………………………………………
Waktu : 4 x 45 Menit 
Standar Kompetensi : 
4. Menganalisis hubungan dasar 
negara dengan konstitusi 
Kompetensi Dasar : 
4.3. Menganalisis kedudukan Pembukaan UUD 
1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia. 
4.4. Menunjukkan sikap positif terhadap 
konstitusi negara.
(Indikator) 
Hasil Yang Diharapkan : 
 Mendeskripsikan kedudukan Pembukaan 
UUD 1945 
 Menganalisis hubungan Pembukaan 
dengan Batang Tubuh UUD 1945. 
 Menganalisis perbandingan konstitusi 
NKRI dengan negara liberal dan negara 
komunis 
 Menampilkan dengan contoh sikap positif 
terhadap konstitusi negara
Pembukaan 
UUD 1945 
PEMBUKAAN 
UUD 1945 NEGARA 
KESATUAN 
REPUBLIK 
INDONESIA 
Hub. Pembukaan 
Dgn Batang Tubuh 
UUD 1945 
Tata Urutan Peraturan 
Perundangan 
Kedudukan Pembukaan 
Makna Dalam Pembukaan 
Pokok-pokok Pikiran 
Dalam Pembukaan 
1. UUD 1945 
2. Ketetapan MPR 
3. Undang-Undang 
4. Peraturan Pem. 
5. Per. Pel. Lainya 
6. Kep. Presiden 
Perbandingan Konstitusi pada Negara Republik 
Indonesia dengan Negara Liberal dan Negara Komunis 
Sikap Positif Terhadap Konstitusi pada Negara
2. Kedudukan Pembukaan UUD 1945 Negara 
Kesatuan RI Tahun 1945. 
a. Kedudukan Pembukaan UUD 1945 
Pembukaan UUD 1945, merupakan sumber 
motivasi dan aspirasi, tekad dan semangat 
bangsa Indonesia, serta cita hukum dan cita 
moral yang ingin ditegakkan dalam lingkungan 
nasional maupun internasional. 
Pembukaan UUD 1945 dijadikan norma fundamental. 
Rumusan kata dan kalimatnya tidak boleh diubah oleh 
siapapun, termasuk MPR hasil pemilu. Penguba-han 
Pembukaan UUD 1945 berarti pengubahan esen-si cita 
moral dan cita hukum yang ingin diwujudkan dan 
ditegakkan oleh bangsa Indonesia.
Lanjutan ........... 
Pembukaan UUD 1945 dalam hubungannya dengan 
batang tubuh UUD 1945, mempunyai kedudukan : 
• Hubunganya dengan tertib hukum Indonesia, maka Pembu-kaan 
UUD 1945 mempunyai kedudukan yang terpisah dari 
batang tubuh UUD 1945. Sebagai Pokok Kaidah Negara yang 
fundamental, Pem-bukaan UUD 1945 mempunyai 
kedudukan lebih tinggi daripada batang tubuh UUD 1945. 
• Pembukaan UUD 1945 merupakan tertib hukum tertinggi 
dan mempunyai kedudukan lebih tinggi. 
• Pembukaan merupakan Pokok Kaidah Negara fundamental 
yang menentukan adanya UUD Negara tersebut (sumber 
hukum dasar). 
• Pembukaan UUD 1945, mengandung pokok-pokok pikiran 
yang akan diwujudkan dalam pasal-pasal UUD 1945.
b. Makna Yang Terkandung Pembukaan UUD 1945 
Alinea Pertama, antara lain : Keteguhan bangsa Indonesia 
dalam membela kemerdekaan melawan penjajah dalam 
segala bentuk. 
Alinea Kedua, antara lain : Kemerdekaan yang dicapai oleh 
bangsa Indonesia adalah melalui perjuangan pergerakan 
dalam melawan penjajah. 
Alinea Ketiga, antara lain : Motivasi spiritual yang luhur 
bahwa kemerdekaan kita adalah berkat rahmat Allah 
Yang Mahakuasa. 
Alinea Keempat, antara lain : Adanya fungsi dan sekaligus 
tujuan negara Indonesia, Disusun dalam UUD, 
Berkedaulatan Rakyat dan Dasar Negara Pancasila.
c. Makna Pembukaan UUD 1945 Dalam Perjuangan 
Bangsa Indonesia 
Pembukaan yang telah dirumuskan secara padat dan 
khidmat dalam empat alinea itu, setiap alinea kata-katanya 
mengandung arti dan makna yang sangat 
dalam, mempunyai nilai-nilai yg universal & lestari. 
Universal, krn mengandung nilai-nilai yg dijunjung 
tinggi oleh bangsa-bangsa beradab di seluruh muka 
bumi; 
Lestari, krn mampu menampung dinamika masyara-kat, 
dan akan tetap menjadi landasan perjuangan 
bangsa dan negara selama bangsa Indonesia tetap 
setiap kepada Negara Proklamasi 17 Agustus 1945.
d. Pokok-pokok Pikiran Dlm Pembukaan UUD 1945 
 Pokok pikiran pertama : ”Negara – begitu bunyinya – 
”melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh 
tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas 
persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi 
seluruh rakyat Indonesia”. 
 Pokok pikiran kedua : ”Negara hendak mewujudkan 
keadilan sosial bagi seluruh rakyat”. . 
 Pokok pikiran ketiga : ”Negara yang berkedaulatan 
rakyat berdasar atas kerakayatan dan 
permusyawaratan/ perwakilan”. 
 Pokok pikiran keempat : ”Negara berdasar atas 
Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar 
kemanusiaan yang adil dan beradab”.
e. Hubungan Pembukaan Dengan Batang Tubuh 
UUD 1945 
Bahwa pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD 
1945, merupakan ”— suasanan kebatinan dari UUD 
Negara Indonesia serta mewujudkan cita hukum 
yang menguasai hukum dasar negara, baik tertulis 
maupun tidak tertulis”--. 
Pembukan UUD 1945 mempunyai hubungan langsung dng 
Batang Tubuh UUD 1945, karena mengandung pokok-pokok 
pikiran yang dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal di 
Batang Tubuh UUD 1945. 
Pembukaan UUD 1945, memuat dasar falsafah negara 
Pancasila dan Batang Tubuh UUD 1945 yang merupakan satu 
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, bahkan hal ini 
menjadi rangkaian kesatuan nilai dan norma yang terpadu.
f. Tata Urutan Peratutan Perundangan Yang Berlaku di 
Pada awalnya tercantum 
di dalam TAP MPRS 
No.XX/MPRS/1966, 
Selanjutnya dikukuhkan 
kembali dengan TAP MPR 
No.V/MPR/1973, dan TAP 
MPR No.IX/MPR/1978. Di 
era reformasi, dirubah 
dengan keluarnya TAP 
MPR Nomor III/MPR/2003 
1. UUD 1945 
2. Ketetapan MPR 
3. Undang-undang 
4. Peraturan Pemerintah 
5. Per. Pelaksana Lainya 
6. Keputusan Presiden 
Indonesia
Penugasan Praktik Kewarganegaraan 2 
Setelah mempelajari materi-materi tentang : Kedudukan Pembu-kaan 
UUD 45, dan Tata Urutan PP, lakukan Strategi Pembelaja-ran 
dengan Penugasan (CIRC) Cooperative Integrated Reading 
And Composition / Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis. : 
1. Bentuk kelompok dengan anggotanya antara 3 – 4 orang. 
2. Diberikan “wacana” atau kliping sesuai dengan topik 
pembelejaran. 
3. Setiap kelompok bekerja sama saling membacakan dan 
menemukan ide pokok serta memberi tanggapan terhadap 
wacana/kliping, dan ditulis pada lembar kertas. 
4. Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok. 
5. Buatlah kesimpulan bersama. 
6. Penutup.
3. Perbandingan Konstitusi Pada Negara RI 
dengan Negara Liberal & Negara Komunis 
a. Konstitusi Negara Republik Indonesia 
Mekanisme demokrasi Pancasila telah tercantum di 
dalam Penjelasan UUD 1945. Penjabaran lebih lanjut 
sistem Pemerintahan negara sebagai berikut : 
• Indonesia ialah negara yg berdasar atas hukum. 
• Indonesia menggunakan sistem konstitusional. 
• Kekuasaan negara yang tertinggi di tangan MPR. 
• Presiden ialah penyelenggara pemerintahan negara tertinggi 
di bawah majelis. 
• Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR. 
• Menteri negara adalah pembantu Presiden ; Menteri negara 
tdk bertanggung jawab kpd DPR. 
• Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas.
Lanjutan ........... 
Lembaga-lembaga Kenegaraan 
1. Majelis Permusyawaratan 
Rakyat (MPR) 
2. Presiden 
3. Dewan Perwakilan Rakyat 
(DPR) 
4. Badan Pemeriksa 
Keuangan (BPK) 
5. Mahkamah Agung (MA) 
Konsepsi 
Konstitusi 
negara 
republik 
Indonesia 
bersumber 
kepada UUD 
1945, dan 
berdasarkan 
Pancasila.
b. Konstitusi Pada Negara Liberal 
Negara tidak boleh campur tangan dalam urusan 
pribadi, ekonomi, dan agama warganya. 
Negara hanya berfungsi sebagai “Penjaga 
Malam”, yaitu menjaga keamanan dan ketertiban 
individu serta menjamin kebebasan seluas-luasnya 
dalam memperjuangkan kehidupannya. 
Bentuk negara yang diidamkan aliran liberalisme 
adalah demokrasi parlementer dengan persamaan 
hak bagi seluruh rakyat di depan hukum dan 
penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia.
1) Konstitusi di Negara Inggris 
Pemerintahan negara Inggris dikenal sebagai induknya 
parlementaria (mother of parliament), dengan ciri-ciri : 
 Kekuasaan legislatif (DPR/Parlemen) lebih kuat dari 
kekuasaan eksekutif (Pemerintah = Perdana Menteri). 
 Menteri-menteri (kabinet) harus mempertanggungja-wabkan 
semua tindakannya kepada DPR. 
 Program-program kebijaksanaan kabinet harus dise-suaikan 
dengan tujuan politik sebagian besar anggota 
parlemen. 
 Kedudukan kepala negara (raja, ratu, pengeran, atau 
kaisar) hanya sebagai lambang atau simbol yang tidak 
dapat diganggu gugat.
Lanjutan ........... 
 Raja atau ratu sebagai pemegang tahta kerajaan, dalam 
pemerintahan bersifat seremonial. 
 Ratu memberi persetujuan resmi terhadap undang-undang 
yang telah disahkan oleh parlemen, tetapi 
tidak boleh menyatakan pendapatnya secara terbuka. 
 Ratu bertanggung jawab atas penunjukkan Perdana 
Menteri dan pembubaran parlemen sebelum masa 
pemilihan. 
 Kekuasaan dan hak-hak istimewa raja/ratu, sebenarnya 
tergantung pada Perdana Menteri dan Kabinetnya. 
 Menteri-menteri kabinet berasal dari partai mayoritas 
dalam Majelis Rendah (House of Commons). Sedangkan 
raja/ratu secara otomatis menduduki jabatan warisan 
dalam Majelis Tinggi (House of Lord).
Lanjutan ........... 
Gambaran tentang sistem pemerintahan parlementer 
model Kerajaan Inggris 
PERDANA MENTERI 
DEWAN MENTERI-MENTERI 
(KABINET) 
PARLEMEN 
Pemilihan 
Umum 
Artikulasi 
Kepentingan 
PEMILIH 
Keterangan : 
: Mosi tidak percaya 
dari pihak legislatif 
(parlemen) kepada 
pemerintah (eksekutif) 
: Pertanggungjawaban 
dari pihak eksekutif (PM 
dan Kabinetnya) kepada 
parlemen (legislatif)
2) Konstitusi di Negara Komunis 
Komunisme merupakan aliran politik yang 
menganut ajaran Karl Marx dan Friedrich Engel 
dalam naskah yang diperunutukan bagi kaum 
komunist di London dengan judul Manifesto 
Komunist yang dibuat di Brusel pada tahun 1847. 
Komunisme yang menjadi dasar bagi konstitusi di RRC, 
juga mencerminkan suatu gaya hidup berdasarkan 
nilai-nilai : 
 Gagasan monisme (sebagai lawan dari pluralisme) 
 Kekerasan dipandang sebagai alat yang sah guna 
mencapai komunisme. 
 Negara merupakan alat untuk mencapai 
komunisme.
Menurut komunisme, demokrasi rakyat adalah 
“bentuk khusus demokrasi yang memenuhi fungsi 
diktatur proletar”. Bentuk khusus ini telah ber-kembang 
di negara-negara Eropa Timur (sebelum 
runtuhnya Uni Soviet ) dan di Tiongkok (RRC). 
Pembuat keputusan paling tinggi dalam sistem 
politik Cina adalah Partai Komunis Cina (PKC) yang 
menentukan semua kebijaksanaan. 
Lanjutan ........... 
Tidak ada proses legislatif secara terbuka dan relatif 
sedikit undang-undang publik yang diumumkan. 
Keputusan-keputusan banyak berupa pernyataan 
umum tentang kebijaksanaan atau doktrin.
Lanjutan ........... 
Republik Rakyat Cina berdiri tahun 1949, & baru 
pada tahun 1954 menetapkan Konstitusinya 
da-lam Konggres Rakyat Nasional yang 
menyebut-kan “bahwa demokrasi rakyat 
dipimpin oleh kelas pekerja dalam hal ini 
dikelola oleh Partai Komunis Cina (PKC) 
sebagai inti kepemimpinan pemerintahan”. 
Lembaga-Lembaga Kenegaraan, terdiri dari : 
 Ketua PKC dan Sekjen PKC 
 Konggres Rakyat Cina (KRC) 
 Mahkamah Rakyat Tertinggi dan Kejaksaan 
Rakyat Tertinggi
Lanjutan ........... 
Struktur Sistem Pemerintahan Pusat di Republik 
Rakyat Cina (RRC) 
KETUA DEWAN PERTAHAN 
NASIONAL 
KONFERENSI 
NEGARA TERTINGGI 
KOMITE 
TETAP 
KONGGRES 
RAKYAT 
NASIONAL 
DEWAN NEGARA 
PERDANA MENTERI 
15 Wakil Perdana 
Menteri, Sekretaris 
Jenderal, Menteri-menteri 
dan Kepala- 
Kepala Komisi 
49 Kementerian dan 
Komisi 
MAHKAMAH 
RAKYAT 
TERTINGGI 
KEJAKSAANR 
AKYAT 
TERTINGGI
Penugasan Praktik Kewarganegaraan 3 
Setelah mempelajari materi-materi tentang : Konstitusi Pada Negara 
Liberal (Inggris) dan Negara Komunis (Republik Rakyat Cina), 
dilanjutkan Penugasan dengan menjawab pertanyaan atau 
pernyataan sebagai berikut :Bentuk kelompok dengan 
1. Konstitusi di negara liberal dan konstitusi negara komunis memiliki 
perbedaan pokok baik secara teroritis maupun penerapannya. 
Tuliskan hal-hal yang anda ketahui berikut ini : 
No Subyek Uraian Singkat 
1. Sumber Ideologi .......................................................... 
2. 
Nama-nama tokoh 
terkenal 
.......................................................... 
3. 
Penerapan dalam 
ketatanegaraan 
........................................................... 
...........................................................
Lanjutan ........... 
2. Berikan penjelasan kedudukan lembaga legislatif dan eksekutif 
pada negara liberal (Inggris) dan Komunis (RRC) ! 
a. Pada negara liberal (Inggris) : .................................................. 
b. Pada negara komunis (RRC) : ................................................... 
3. Berikan tanggapan penjelasan, bagaimanakah ketatanegaraan 
negara komunis RRC yang jabatan perdana menterinya selalu 
dipegang oleh Ketua Parti Komunis China (PKC) ! 
......................................................................................................... 
.........................................................................................................
4. Sikap Positif Terhadap Konstitusi Negara 
UUD, merupakan perwujudan atau manifestasi dari 
hukum tertinggi yang harus ditaati, bukan hanya oleh 
rakyat, tetapi juga oleh pemerintah serta penguasa. 
Setiap warga 
negara 
hendaknya 
memiliki 
keinginan 
kuat 
terhadap 
konstitusi 
negara sbb : 
Budaya 
“taat 
asas” & 
“taat 
hukum” 
1. Bersikap terbuka 
2.Mampu mengatasi masalah 
3. Menyadari adanya 
perbedaan 
4. Memiliki harapan realistis 
5. Penghargaan terhadap 
karya bangsa sendiri 
6. Mau menerima dan 
memberi umpan balik
SOAL ESSAY/URAIAN 
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan 
jelas ! 
1. Jelaskan, mengapa setiap negara harus memiliki dasar 
negara atau konstitusi ? 
2. Jelaskan yang dimaksud Konstitusionalisme menurut 
pendapat Carl J. Friedrich ! 
3. Jelaskan kedudukan Presiden republik Indonesia dalam 
kedudukannya sebagai kepala pemerintahan, mempunyai 
kekuasaan dalam bidang yudikatif ! 
4. Tuliskan apa yang menjadi ciri khas dari konstitusi yang 
diterapkan di negara komunis RRC ! 
5. Jelaskan bagaimana hubungan antara pokok-pokok 
pembukaan UUD 1945 dengan Batang Tubuh UUD 1945 !
STUDI KASUS 
Setelah Keputusan Mahkamah Konstitusi 
Keputusan Mahkamah Konstitusi yang membatalkan Pasal 
60 huruf (g) Undang-undang Pemilu 2003, tentang larangan 
calon legislatif (caleg) bekas anggota Partai Komunis 
Indonesia (PKI). 
Keputusan Mahkamah Konstitusi ini dianggap positif, karena 
telah menghilangkan salah satu pasal perundangan yang 
diskriminatif, sehingga memberi ruang (meskipun masih 
kecil) untuk proses rekonsiliasi ke Indonesia masa depan 
yang lebih adil dan beradab. 
Sumber : Media Indonesia, 1/3/2004 (Halaman 1)
Tagihan Tugas : 
1. Baca baik-baik studi kasus di atas, kemudian apa yang 
dapat anda komentari ? 
2. Berikan beberapa argumentasi, mengapa pada masa 
orde baru PKI dilarang dan era reformasi ini cende-rung 
ada upaya untuk dicabut larangan secara konsti-tusional 
tentang PKI ! 
3. Dalam upaya rekonsiliasi dengan PKI di Indonesia, 
prasyarat apa yang harus dipersiapkan baik bagi 
orang-orang yang terlibat langsung PKI maupun anak 
dan turunannya, serta diri kita sendiri ? 
4. Sikap anda dari sudut pandang dasar negara Pancasila 
terhadap kasus tersebut diatas ?
INQUIRI 
Ciri khas dari demokrasi konstitusional ialah 
gagasan bahwa pemerintah yang demokratis 
adalah pemerintah yang terbatas kekuasaannya 
dan tidak dibenarkan bertindak sewenang-wenang 
terhadap warga negaranya. Pembatasan-pembatasan 
atas kekuasaan pemerintah 
tercantum dalam konstitusi ; maka dari itu 
sering dise-but “pemerintah berdasarkan 
konstitusi” (constitutional government).
Lanjutan ........... 
Tagihan Tugas : 
1.Gali informasi kembali yang dimaksud dengan 
demokrasi konstitusional ! 
2.Bagaimana suatu konstitusi dapat diterapkan baik 
oleh penguasa maupun warga negaranya ! 
3.Dari sudut pandang “keadilan”, manakah yang lebih 
baik antara demokrasi konstitusional (negara-negara 
liberal) dengan demokrasi rakyat (negara-negara 
komunis) ! 
4.Apa sajakah sikap positif yang harus dilakukan 
untuk tetap tegaknya konstitusi di Indonesia yang 
berdasarkan demokrasi Pancasila, terutama untuk 
para penyelenggara negara !
Bab iv konstitusi

More Related Content

What's hot

Sejarah lahir dan perkembangan konstitusi di indonesia
Sejarah lahir dan perkembangan konstitusi di indonesiaSejarah lahir dan perkembangan konstitusi di indonesia
Sejarah lahir dan perkembangan konstitusi di indonesiaAkuun Pribadi
 
PKn - Pengertian Dasar Negara & Konstitusi Negara
PKn - Pengertian Dasar Negara & Konstitusi NegaraPKn - Pengertian Dasar Negara & Konstitusi Negara
PKn - Pengertian Dasar Negara & Konstitusi NegaraAdam Hars
 
UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
UUD 1945 Sebagai Konstitusi NegaraUUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
UUD 1945 Sebagai Konstitusi NegaraRizza Magfira
 
Hubungan dasar negara dengan konstitusi p kn
Hubungan dasar negara dengan konstitusi   p knHubungan dasar negara dengan konstitusi   p kn
Hubungan dasar negara dengan konstitusi p knvyahadi
 
Hubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusiHubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusiAstrid Widhowaty
 
Dasar negara dan konstitusi
Dasar negara dan konstitusiDasar negara dan konstitusi
Dasar negara dan konstitusiHans Sagita
 
Hubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusiHubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusiErvah Widiantika
 
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)Adinda siti Hapsoh
 
Kelompok 6 pkn 2
Kelompok 6 pkn 2Kelompok 6 pkn 2
Kelompok 6 pkn 2Andri Marta
 
Sejarah konstitusi indonesia
Sejarah konstitusi indonesiaSejarah konstitusi indonesia
Sejarah konstitusi indonesiaIlham W'ie
 
Dasar negara dan konstitusi
Dasar negara dan konstitusiDasar negara dan konstitusi
Dasar negara dan konstitusiarsetyambar
 
Power point konstitusi
Power point  konstitusiPower point  konstitusi
Power point konstitusibyunbella
 

What's hot (20)

Sejarah lahir dan perkembangan konstitusi di indonesia
Sejarah lahir dan perkembangan konstitusi di indonesiaSejarah lahir dan perkembangan konstitusi di indonesia
Sejarah lahir dan perkembangan konstitusi di indonesia
 
PKn - Pengertian Dasar Negara & Konstitusi Negara
PKn - Pengertian Dasar Negara & Konstitusi NegaraPKn - Pengertian Dasar Negara & Konstitusi Negara
PKn - Pengertian Dasar Negara & Konstitusi Negara
 
UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
UUD 1945 Sebagai Konstitusi NegaraUUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
 
Makalah konstitusional dan negara
Makalah konstitusional dan negaraMakalah konstitusional dan negara
Makalah konstitusional dan negara
 
Hubungan dasar negara dengan konstitusi p kn
Hubungan dasar negara dengan konstitusi   p knHubungan dasar negara dengan konstitusi   p kn
Hubungan dasar negara dengan konstitusi p kn
 
Hubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusiHubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusi
 
Jurnal konstitusi
Jurnal konstitusiJurnal konstitusi
Jurnal konstitusi
 
Konstitusi Indonesia
Konstitusi IndonesiaKonstitusi Indonesia
Konstitusi Indonesia
 
Dasar negara dan konstitusi
Dasar negara dan konstitusiDasar negara dan konstitusi
Dasar negara dan konstitusi
 
konstitusi dan uud
konstitusi dan uudkonstitusi dan uud
konstitusi dan uud
 
Hubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusiHubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusi
 
Negara dan konstitusi
Negara dan konstitusiNegara dan konstitusi
Negara dan konstitusi
 
Hukum konstitusi
Hukum konstitusiHukum konstitusi
Hukum konstitusi
 
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
 
Teori Konstitusi
Teori KonstitusiTeori Konstitusi
Teori Konstitusi
 
Kelompok 6 pkn 2
Kelompok 6 pkn 2Kelompok 6 pkn 2
Kelompok 6 pkn 2
 
Negara dan konstitusi
Negara dan konstitusiNegara dan konstitusi
Negara dan konstitusi
 
Sejarah konstitusi indonesia
Sejarah konstitusi indonesiaSejarah konstitusi indonesia
Sejarah konstitusi indonesia
 
Dasar negara dan konstitusi
Dasar negara dan konstitusiDasar negara dan konstitusi
Dasar negara dan konstitusi
 
Power point konstitusi
Power point  konstitusiPower point  konstitusi
Power point konstitusi
 

Viewers also liked

Viewers also liked (9)

Kedudukan konstitusi bagi suatu negara
Kedudukan konstitusi bagi suatu negaraKedudukan konstitusi bagi suatu negara
Kedudukan konstitusi bagi suatu negara
 
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara indonesia
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara indonesiaProses perumusan pancasila sebagai dasar negara indonesia
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara indonesia
 
Materi ppkn sma xii bab 5
Materi ppkn sma xii bab 5Materi ppkn sma xii bab 5
Materi ppkn sma xii bab 5
 
Materi ppkn sma xii bab 6
Materi ppkn sma xii bab 6Materi ppkn sma xii bab 6
Materi ppkn sma xii bab 6
 
Materi pkn kls xii bab 7
Materi pkn kls xii bab 7Materi pkn kls xii bab 7
Materi pkn kls xii bab 7
 
Contoh proposal penawaran kerjasama
Contoh proposal penawaran kerjasamaContoh proposal penawaran kerjasama
Contoh proposal penawaran kerjasama
 
Proposal penawaran jasa advertising
Proposal penawaran  jasa advertisingProposal penawaran  jasa advertising
Proposal penawaran jasa advertising
 
Proposal penawaran
Proposal penawaranProposal penawaran
Proposal penawaran
 
Proposal Penawaran Kerjasama
Proposal Penawaran KerjasamaProposal Penawaran Kerjasama
Proposal Penawaran Kerjasama
 

Similar to Bab iv konstitusi

Similar to Bab iv konstitusi (20)

Bab iv konstitusi
Bab iv konstitusiBab iv konstitusi
Bab iv konstitusi
 
Kewarganegaraan 2
Kewarganegaraan 2Kewarganegaraan 2
Kewarganegaraan 2
 
Implementasi pancasila dengan uud 1945
Implementasi pancasila dengan uud 1945Implementasi pancasila dengan uud 1945
Implementasi pancasila dengan uud 1945
 
(konstitusi).ppt
(konstitusi).ppt(konstitusi).ppt
(konstitusi).ppt
 
Konstitusi negara indonesia
Konstitusi negara indonesiaKonstitusi negara indonesia
Konstitusi negara indonesia
 
LANJUTAN 8.pptx
LANJUTAN 8.pptxLANJUTAN 8.pptx
LANJUTAN 8.pptx
 
Negara dan konstitusi done
Negara dan konstitusi doneNegara dan konstitusi done
Negara dan konstitusi done
 
versi panjang.pptx
versi panjang.pptxversi panjang.pptx
versi panjang.pptx
 
Makalah lembaga negara pasca amandemen uud 1945
Makalah lembaga negara pasca amandemen uud 1945Makalah lembaga negara pasca amandemen uud 1945
Makalah lembaga negara pasca amandemen uud 1945
 
Makalah negara dan konstitusii
Makalah negara dan konstitusiiMakalah negara dan konstitusii
Makalah negara dan konstitusii
 
Makalah negara dan konstitusii
Makalah negara dan konstitusiiMakalah negara dan konstitusii
Makalah negara dan konstitusii
 
55724153 materi-pkn-kelas-x-semester-2
55724153 materi-pkn-kelas-x-semester-255724153 materi-pkn-kelas-x-semester-2
55724153 materi-pkn-kelas-x-semester-2
 
TEORI KONSTITUSI DAN NEGARA HUKUM
TEORI KONSTITUSI DAN NEGARA HUKUMTEORI KONSTITUSI DAN NEGARA HUKUM
TEORI KONSTITUSI DAN NEGARA HUKUM
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Makalah negara dan konstitusi
Makalah negara dan konstitusiMakalah negara dan konstitusi
Makalah negara dan konstitusi
 
Htn
HtnHtn
Htn
 
Bab iv konst hasil
Bab iv konst hasilBab iv konst hasil
Bab iv konst hasil
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
Bahan pancasila 2
Bahan pancasila 2Bahan pancasila 2
Bahan pancasila 2
 
Tik tugas ke-5 Dellia Kusuma Ningrum
Tik tugas ke-5 Dellia Kusuma NingrumTik tugas ke-5 Dellia Kusuma Ningrum
Tik tugas ke-5 Dellia Kusuma Ningrum
 

More from wowwwwwiii

Bab iv globalisasi
Bab iv globalisasiBab iv globalisasi
Bab iv globalisasiwowwwwwiii
 
Bab iii pers dlm masyarakat
Bab iii pers dlm masyarakatBab iii pers dlm masyarakat
Bab iii pers dlm masyarakatwowwwwwiii
 
Bab ii sistem pemerintahan
Bab ii sistem pemerintahanBab ii sistem pemerintahan
Bab ii sistem pemerintahanwowwwwwiii
 
Bab i pancasila
Bab i pancasilaBab i pancasila
Bab i pancasilawowwwwwiii
 
Bab v sistem hk & perad int
Bab v sistem hk & perad intBab v sistem hk & perad int
Bab v sistem hk & perad intwowwwwwiii
 
Bab iv hubungan internasional
Bab iv hubungan internasionalBab iv hubungan internasional
Bab iv hubungan internasionalwowwwwwiii
 
Bab iii keterbukaan & keadilan
Bab iii keterbukaan & keadilanBab iii keterbukaan & keadilan
Bab iii keterbukaan & keadilanwowwwwwiii
 
Bab ii masyarakat madani
Bab ii masyarakat madaniBab ii masyarakat madani
Bab ii masyarakat madaniwowwwwwiii
 
Bab i budaya pol di ind
Bab i budaya pol di indBab i budaya pol di ind
Bab i budaya pol di indwowwwwwiii
 
Bab vi sistem politik di ind
Bab vi sistem politik di indBab vi sistem politik di ind
Bab vi sistem politik di indwowwwwwiii
 
Bab v pers warga negara
Bab v pers warga negaraBab v pers warga negara
Bab v pers warga negarawowwwwwiii
 
Bab iii hak asasi manusia
Bab iii hak asasi manusiaBab iii hak asasi manusia
Bab iii hak asasi manusiawowwwwwiii
 
Bab ii sis hukum & perad nas
Bab ii sis hukum & perad nasBab ii sis hukum & perad nas
Bab ii sis hukum & perad naswowwwwwiii
 
Bab i bentuk negara
Bab i bentuk negaraBab i bentuk negara
Bab i bentuk negarawowwwwwiii
 

More from wowwwwwiii (14)

Bab iv globalisasi
Bab iv globalisasiBab iv globalisasi
Bab iv globalisasi
 
Bab iii pers dlm masyarakat
Bab iii pers dlm masyarakatBab iii pers dlm masyarakat
Bab iii pers dlm masyarakat
 
Bab ii sistem pemerintahan
Bab ii sistem pemerintahanBab ii sistem pemerintahan
Bab ii sistem pemerintahan
 
Bab i pancasila
Bab i pancasilaBab i pancasila
Bab i pancasila
 
Bab v sistem hk & perad int
Bab v sistem hk & perad intBab v sistem hk & perad int
Bab v sistem hk & perad int
 
Bab iv hubungan internasional
Bab iv hubungan internasionalBab iv hubungan internasional
Bab iv hubungan internasional
 
Bab iii keterbukaan & keadilan
Bab iii keterbukaan & keadilanBab iii keterbukaan & keadilan
Bab iii keterbukaan & keadilan
 
Bab ii masyarakat madani
Bab ii masyarakat madaniBab ii masyarakat madani
Bab ii masyarakat madani
 
Bab i budaya pol di ind
Bab i budaya pol di indBab i budaya pol di ind
Bab i budaya pol di ind
 
Bab vi sistem politik di ind
Bab vi sistem politik di indBab vi sistem politik di ind
Bab vi sistem politik di ind
 
Bab v pers warga negara
Bab v pers warga negaraBab v pers warga negara
Bab v pers warga negara
 
Bab iii hak asasi manusia
Bab iii hak asasi manusiaBab iii hak asasi manusia
Bab iii hak asasi manusia
 
Bab ii sis hukum & perad nas
Bab ii sis hukum & perad nasBab ii sis hukum & perad nas
Bab ii sis hukum & perad nas
 
Bab i bentuk negara
Bab i bentuk negaraBab i bentuk negara
Bab i bentuk negara
 

Bab iv konstitusi

  • 1.
  • 2. Waktu : 6 x 45 Menit (Keseluruhan KD) Standar Kompetensi : 4. Menganalisis hubungan dasar negara dengan konstitusi Kompetensi Dasar : 4.1. Mendeskripsikan hubungan dasar negara dengan konstitusi. 4.2. Menganalisis substansi konstitusi negara. 4.3. Menganalisis kedudukan Pembukaan UUD 1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia. 4.4. Menunjukkan sikap positif terhadap konstitusi negara.
  • 3. Waktu : 4 x 45 Menit Standar Kompetensi : 4. Menganalisis hubungan dasar negara dengan konstitusi Kompetensi Dasar : 4.1. Mendeskripsikan hubungan dasar negara dengan konstitusi. 4.2. Menganalisis substansi konstitusi negara.
  • 4. (Indikator) Hasil Yang Diharapkan :  Menguraikan pengertian dasar negara dan konstitusi.  Mendeskripsikan substansi konstitusi negara.  Menganalisis cara pembentukan dan mengubah konstitusi.
  • 5. Pengertian Dasar Negara HUBUNGAN DASAR NEGARA DENGAN KONSTITUSI Pengertian Konstitusi • Herman Heller • Oliver Cromwell • Lasalle • Bolingbroke • C.F. Strong Sifat dan Fungsi Konstitusi Substansi Konstitusi Negara Kedudukan Konstitusi Cara Membentuk dan Meru-bah Konstitusi
  • 6. 1.Hubungan Dasar Negara dgn Konstitusi a. Pengertian Dasar Negara Dasar negara, mrp pedoman dlm mengatur kehidupan penyelenggaraan ketatanegaraan negara yg mencakup berbagai bidang kehidupan. Dasar negara bangsa Indonesia, adalah Pancasila yang berkedudukan sebagai norma obyektif dan norma tertinggi dalam negara, serta sebagai sumber segala sumber hukum (TAP. MPRS No.XX/MPRS/1966, jo. TAP. MPR No.V/MPR/1973, jo. TAP. MPR No. IX/MPR/ 1978). Penegasan kembali, tercantum dalam TAP. MPR No.XVIII/MPR/1998 .
  • 7. b. Pengertian Konstitusi  Dalam pengertian luas, ”Konstitusi” berarti keseluruhan dari ketentuan-ketentuan dasar atau hukum dasar (droit constitunelle). Konstitusi, ada yg dalam bentuk dokumen tertulis ada juga yang tidak tertulis (pelopor Bolingbroke).  Dalam pengertian sempit (terbatas), ”Konstitusi” berarti piagam dasar atau undang-undang dasar (loi constitunelle), yaitu suatu dokumen lengkap mengenai peraturan-peraturan dasar negara, contoh UUD 1945 (pelopor Lord Bryce dan C.F. Strong).
  • 8. Lanjutan ........... Konstitusi Pendapat Herman Heller Oliver Cromwell Lasalle Struycken Konstitusi ≠ UUD Konstitusi = UUD  Herman Heller, Konstitusi mempunyai arti yang lebih luas dari pada Undang-Undang Dasar.  Struycken, Konstitusi adalah Undang-Undang Dasar. Konstitusi memuat garis-garis besar dan asas tentang organisasi dari pada negara.
  • 9. Lanjutan ...........  Oliver Cromwell, UUD itu sebagai “instrument of government” bahwa undang-undang dibuat, sebagai pegangan untuk memerintah (Konstitusi dan UUD).  Lasalle, bahwa konstitusi sesungguhnya menggambarkan hubu-ngan antara kekuasaan yang terdapat di dalam masyarakat.  K.C. Wheare, konstitusi dapat dibagi 2 (dua), yaitu : a. Konstitusi yang semata-mata berbicara sebagai naskah hukum ”the rule of the constitution”. b. Konstitusi yang bukan saja mengatur ketentuan-ketentuan hukum, tetapi juga mencantumkan ideologi, aspirasi, cita-cita politik dan pengakuan kepercayaan.
  • 10. c. Substansi Konstitusi Negara Sifat Konstitusi Sifat Umum Konstitusi :  Normatif, aturan yang harus ditaati oleh penyelenggara negara dan warga negaranya.  Nominal, pilihan pasal yg dilaksanakan oleh penguasa.  Semantik, UUD hanya sebagai simbol sedangkan aturan bernegara menurut kemauan politik penguasa.
  • 11. Lanjutan ........... Sifat pokok konstitusi negara :  Flexible, agar mudah mengikuti perkembangan jaman (Inggris dan Selandia Baru).  Rigid, agar tidak mudah dirubah hukum dasarnya (Amerika, Kanada, Jerman dan Indonesia) K O N S T I T U S I Flexible/Luwes Rigid / Kaku Ditentukan Dengan Ukuran Cara Merubah Konstitusi Apakah Konstitusi itu mudah atau tidak mengikuti perkembangan jaman Sifat Umum
  • 12. Fungsi Konstitusi Fungsi Pokok, Konstitusi atau UUD adl untuk membatasi kekuasaan pemerintah agar tidak sewenang-wenang, sehingga hak-hak warga negara dapat terlindung (Konstitusionalisme). Fungsi Umum :  Kontrol Penyelenggaraan negara,  Indikator keberhasilan pemerintahan,  Kontrak sosial antara warga negara dengan penyelenggara negara.
  • 13. Lanjutan ........... Secara operasional fungsi suatu konstitusi sebagai berikut :  Membatasi perilaku pemerintahan secara efektif  Membagi kekuasaan dalam beberapa lembaga negara  Menentukan lembaga negara bekerja sama satu dengan lainnya  Menentukan hubungan di antara lembaga negara  Menentukan pembagian kekuasaan dalam negara, baik yang sifatnya horizontal maupun vertikal  Menjamin hak-hak warga negara dari tindakan sewenang-wenang penguasa  Menjadi landasan struktural penyelenggaraan pemerintahan menurut sistem ketatanegaraan
  • 14. Lanjutan ........... Substansi Konstitusi Memuat tentang ;  Tujuan negara,  Lembaga negara,  Pembagian kekuasaan,  Hak asasi manusia,  Sistem pemerintahan,  Hubungan pusat dan daerah,  Prosedur penyelesaian pertikaian,  Pengawasan penjabat negara &  perubahan konstitusi.
  • 15. Lanjutan ........... UUD mempunyai fungsi khusus & mrp perwujudan dari hukum tertinggi yang harus ditaati, bukan hanya oleh rakyat, tetapi juga oleh pemerintah dan penguasa. Setiap UUD Memuat Ketentuan :  Organisasi negara, misalnya pembagian kekuasaan antara badan legislatif, eksekutif dan yudikatif.  Hak-hak asasi manusia (biasa disebut Bill of Right) kalau berbentuk naskah tersendiri.  Prosedur mengubah Undang-Undang Dasar.  Adakalanya memuat larangan untuk mengubah sifat tertentu dari Undang-Undang Dasar.
  • 16. Lanjutan ........... Kedudukan Konstitusi (UUD) Dalam perkembangan pemerintahan negara demokrasi, Undang-Undang Dasar mutlak adanya. Dengan adanya Undang-Undang Dasar baik rakyat, pemerintah maupun penguasa negara dapat mengetahui aturan pokok atau dasar-dasar mengenai ketatanegaraannya. Kedudukan Undang-Undang Dasar di suatu negara sangat penting artinya untuk mengatur sebaik-baiknya dalam penyelenggaraan pemerintahan negara.
  • 17. Cara Pembentukan & Mengubah Konstitusi No Dengan Cara K e t e r a n g a n 1. Pemberian  Raja memberikan suatu UUD, dan kekuasaan akan dijalankan oleh suatu badan tertentu.  UUD itu timbul, karena takut akan timbul revolusi. Dng UUD kekuasaan raja dibatasi. 2. Sengaja Dibentuknya  Pembuatan suatu UUD dilakukan setelah negara itu didirikan. 3. Cara Revolusi  Pemerintahan baru hasil revolusi, dng perse-tujuan rakyat/pemerintah mengambil suatu permusyawaratan untuk menetapkan UUD. 4. Cara Evolusi  Melakukann perubahan secara berangsur-angsur membentuk UUD baru. 1) Cara Pembentukan
  • 18. Lanjutan ........... 2) Cara Mengubah No Dengan Cara K e t e r a n g a n 1. Oleh Badan Legislatif/ Perundangan Biasa Dilakukan oleh Badan Legislatif, hanya harus dengan syarat yang lebih berat dari pada membuat undang-undang biasa (bukan Undang-Undang Dasar). 2. Referandum Yaitu dengan jalan pemungutan suara diantara rakyat yang mempunyai hak suara. 3 Oleh Badan Khusus Badan khusus yang bertugas hanya untuk mengubah Undang-Undang Dasar saja. 4. Khusus di Negara Federasi Perubahan UUD itu baru dapat terjadi jika mayoritas negara-negara bagian dari federasi itu tadi menyetujui perubahan.
  • 19. Penugasan Praktik Kewarganegaraan 1 Setelah mempelajari materi-materi tentang : Hubungan Dasar Negara (Pengertian Dasar Negara dan Konstitusi) Substansi Kons-titusi, dilanjutkan Penugasan dng menjawab pertanyaan sbb : 1. Berikan penjelasan yang dimaksud dengan dasar negara merupa-kan “filsafat negara” yang berkedudukan sebagai “sumber tertib hukum dalam negara” ! a. Filsafat negara : ................................................................................ b. Sumber tertib hukum dalam negara : .......................................... 2. Berikan tanggapan penjelasan, mengapa Konstitusi Negara mempunyai kedudukan penting di dalam penyelenggaraan kehidupan negara ! ………………………………………………………………………. 3. Tuliskan hal-hal yang mendasari (alasan penjelasan) suatu konstitusi negara dilakukan perubahan atau tidak ! ........................ Dilakukan Perubahan Tidak Dilakukan Perubahan ……………………………………………. …………………………………………
  • 20. Waktu : 4 x 45 Menit Standar Kompetensi : 4. Menganalisis hubungan dasar negara dengan konstitusi Kompetensi Dasar : 4.3. Menganalisis kedudukan Pembukaan UUD 1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia. 4.4. Menunjukkan sikap positif terhadap konstitusi negara.
  • 21. (Indikator) Hasil Yang Diharapkan :  Mendeskripsikan kedudukan Pembukaan UUD 1945  Menganalisis hubungan Pembukaan dengan Batang Tubuh UUD 1945.  Menganalisis perbandingan konstitusi NKRI dengan negara liberal dan negara komunis  Menampilkan dengan contoh sikap positif terhadap konstitusi negara
  • 22. Pembukaan UUD 1945 PEMBUKAAN UUD 1945 NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA Hub. Pembukaan Dgn Batang Tubuh UUD 1945 Tata Urutan Peraturan Perundangan Kedudukan Pembukaan Makna Dalam Pembukaan Pokok-pokok Pikiran Dalam Pembukaan 1. UUD 1945 2. Ketetapan MPR 3. Undang-Undang 4. Peraturan Pem. 5. Per. Pel. Lainya 6. Kep. Presiden Perbandingan Konstitusi pada Negara Republik Indonesia dengan Negara Liberal dan Negara Komunis Sikap Positif Terhadap Konstitusi pada Negara
  • 23. 2. Kedudukan Pembukaan UUD 1945 Negara Kesatuan RI Tahun 1945. a. Kedudukan Pembukaan UUD 1945 Pembukaan UUD 1945, merupakan sumber motivasi dan aspirasi, tekad dan semangat bangsa Indonesia, serta cita hukum dan cita moral yang ingin ditegakkan dalam lingkungan nasional maupun internasional. Pembukaan UUD 1945 dijadikan norma fundamental. Rumusan kata dan kalimatnya tidak boleh diubah oleh siapapun, termasuk MPR hasil pemilu. Penguba-han Pembukaan UUD 1945 berarti pengubahan esen-si cita moral dan cita hukum yang ingin diwujudkan dan ditegakkan oleh bangsa Indonesia.
  • 24. Lanjutan ........... Pembukaan UUD 1945 dalam hubungannya dengan batang tubuh UUD 1945, mempunyai kedudukan : • Hubunganya dengan tertib hukum Indonesia, maka Pembu-kaan UUD 1945 mempunyai kedudukan yang terpisah dari batang tubuh UUD 1945. Sebagai Pokok Kaidah Negara yang fundamental, Pem-bukaan UUD 1945 mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada batang tubuh UUD 1945. • Pembukaan UUD 1945 merupakan tertib hukum tertinggi dan mempunyai kedudukan lebih tinggi. • Pembukaan merupakan Pokok Kaidah Negara fundamental yang menentukan adanya UUD Negara tersebut (sumber hukum dasar). • Pembukaan UUD 1945, mengandung pokok-pokok pikiran yang akan diwujudkan dalam pasal-pasal UUD 1945.
  • 25. b. Makna Yang Terkandung Pembukaan UUD 1945 Alinea Pertama, antara lain : Keteguhan bangsa Indonesia dalam membela kemerdekaan melawan penjajah dalam segala bentuk. Alinea Kedua, antara lain : Kemerdekaan yang dicapai oleh bangsa Indonesia adalah melalui perjuangan pergerakan dalam melawan penjajah. Alinea Ketiga, antara lain : Motivasi spiritual yang luhur bahwa kemerdekaan kita adalah berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa. Alinea Keempat, antara lain : Adanya fungsi dan sekaligus tujuan negara Indonesia, Disusun dalam UUD, Berkedaulatan Rakyat dan Dasar Negara Pancasila.
  • 26. c. Makna Pembukaan UUD 1945 Dalam Perjuangan Bangsa Indonesia Pembukaan yang telah dirumuskan secara padat dan khidmat dalam empat alinea itu, setiap alinea kata-katanya mengandung arti dan makna yang sangat dalam, mempunyai nilai-nilai yg universal & lestari. Universal, krn mengandung nilai-nilai yg dijunjung tinggi oleh bangsa-bangsa beradab di seluruh muka bumi; Lestari, krn mampu menampung dinamika masyara-kat, dan akan tetap menjadi landasan perjuangan bangsa dan negara selama bangsa Indonesia tetap setiap kepada Negara Proklamasi 17 Agustus 1945.
  • 27. d. Pokok-pokok Pikiran Dlm Pembukaan UUD 1945  Pokok pikiran pertama : ”Negara – begitu bunyinya – ”melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.  Pokok pikiran kedua : ”Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat”. .  Pokok pikiran ketiga : ”Negara yang berkedaulatan rakyat berdasar atas kerakayatan dan permusyawaratan/ perwakilan”.  Pokok pikiran keempat : ”Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab”.
  • 28. e. Hubungan Pembukaan Dengan Batang Tubuh UUD 1945 Bahwa pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD 1945, merupakan ”— suasanan kebatinan dari UUD Negara Indonesia serta mewujudkan cita hukum yang menguasai hukum dasar negara, baik tertulis maupun tidak tertulis”--. Pembukan UUD 1945 mempunyai hubungan langsung dng Batang Tubuh UUD 1945, karena mengandung pokok-pokok pikiran yang dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal di Batang Tubuh UUD 1945. Pembukaan UUD 1945, memuat dasar falsafah negara Pancasila dan Batang Tubuh UUD 1945 yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, bahkan hal ini menjadi rangkaian kesatuan nilai dan norma yang terpadu.
  • 29. f. Tata Urutan Peratutan Perundangan Yang Berlaku di Pada awalnya tercantum di dalam TAP MPRS No.XX/MPRS/1966, Selanjutnya dikukuhkan kembali dengan TAP MPR No.V/MPR/1973, dan TAP MPR No.IX/MPR/1978. Di era reformasi, dirubah dengan keluarnya TAP MPR Nomor III/MPR/2003 1. UUD 1945 2. Ketetapan MPR 3. Undang-undang 4. Peraturan Pemerintah 5. Per. Pelaksana Lainya 6. Keputusan Presiden Indonesia
  • 30. Penugasan Praktik Kewarganegaraan 2 Setelah mempelajari materi-materi tentang : Kedudukan Pembu-kaan UUD 45, dan Tata Urutan PP, lakukan Strategi Pembelaja-ran dengan Penugasan (CIRC) Cooperative Integrated Reading And Composition / Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis. : 1. Bentuk kelompok dengan anggotanya antara 3 – 4 orang. 2. Diberikan “wacana” atau kliping sesuai dengan topik pembelejaran. 3. Setiap kelompok bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok serta memberi tanggapan terhadap wacana/kliping, dan ditulis pada lembar kertas. 4. Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok. 5. Buatlah kesimpulan bersama. 6. Penutup.
  • 31. 3. Perbandingan Konstitusi Pada Negara RI dengan Negara Liberal & Negara Komunis a. Konstitusi Negara Republik Indonesia Mekanisme demokrasi Pancasila telah tercantum di dalam Penjelasan UUD 1945. Penjabaran lebih lanjut sistem Pemerintahan negara sebagai berikut : • Indonesia ialah negara yg berdasar atas hukum. • Indonesia menggunakan sistem konstitusional. • Kekuasaan negara yang tertinggi di tangan MPR. • Presiden ialah penyelenggara pemerintahan negara tertinggi di bawah majelis. • Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR. • Menteri negara adalah pembantu Presiden ; Menteri negara tdk bertanggung jawab kpd DPR. • Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas.
  • 32. Lanjutan ........... Lembaga-lembaga Kenegaraan 1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) 2. Presiden 3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) 4. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) 5. Mahkamah Agung (MA) Konsepsi Konstitusi negara republik Indonesia bersumber kepada UUD 1945, dan berdasarkan Pancasila.
  • 33. b. Konstitusi Pada Negara Liberal Negara tidak boleh campur tangan dalam urusan pribadi, ekonomi, dan agama warganya. Negara hanya berfungsi sebagai “Penjaga Malam”, yaitu menjaga keamanan dan ketertiban individu serta menjamin kebebasan seluas-luasnya dalam memperjuangkan kehidupannya. Bentuk negara yang diidamkan aliran liberalisme adalah demokrasi parlementer dengan persamaan hak bagi seluruh rakyat di depan hukum dan penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia.
  • 34. 1) Konstitusi di Negara Inggris Pemerintahan negara Inggris dikenal sebagai induknya parlementaria (mother of parliament), dengan ciri-ciri :  Kekuasaan legislatif (DPR/Parlemen) lebih kuat dari kekuasaan eksekutif (Pemerintah = Perdana Menteri).  Menteri-menteri (kabinet) harus mempertanggungja-wabkan semua tindakannya kepada DPR.  Program-program kebijaksanaan kabinet harus dise-suaikan dengan tujuan politik sebagian besar anggota parlemen.  Kedudukan kepala negara (raja, ratu, pengeran, atau kaisar) hanya sebagai lambang atau simbol yang tidak dapat diganggu gugat.
  • 35. Lanjutan ...........  Raja atau ratu sebagai pemegang tahta kerajaan, dalam pemerintahan bersifat seremonial.  Ratu memberi persetujuan resmi terhadap undang-undang yang telah disahkan oleh parlemen, tetapi tidak boleh menyatakan pendapatnya secara terbuka.  Ratu bertanggung jawab atas penunjukkan Perdana Menteri dan pembubaran parlemen sebelum masa pemilihan.  Kekuasaan dan hak-hak istimewa raja/ratu, sebenarnya tergantung pada Perdana Menteri dan Kabinetnya.  Menteri-menteri kabinet berasal dari partai mayoritas dalam Majelis Rendah (House of Commons). Sedangkan raja/ratu secara otomatis menduduki jabatan warisan dalam Majelis Tinggi (House of Lord).
  • 36. Lanjutan ........... Gambaran tentang sistem pemerintahan parlementer model Kerajaan Inggris PERDANA MENTERI DEWAN MENTERI-MENTERI (KABINET) PARLEMEN Pemilihan Umum Artikulasi Kepentingan PEMILIH Keterangan : : Mosi tidak percaya dari pihak legislatif (parlemen) kepada pemerintah (eksekutif) : Pertanggungjawaban dari pihak eksekutif (PM dan Kabinetnya) kepada parlemen (legislatif)
  • 37. 2) Konstitusi di Negara Komunis Komunisme merupakan aliran politik yang menganut ajaran Karl Marx dan Friedrich Engel dalam naskah yang diperunutukan bagi kaum komunist di London dengan judul Manifesto Komunist yang dibuat di Brusel pada tahun 1847. Komunisme yang menjadi dasar bagi konstitusi di RRC, juga mencerminkan suatu gaya hidup berdasarkan nilai-nilai :  Gagasan monisme (sebagai lawan dari pluralisme)  Kekerasan dipandang sebagai alat yang sah guna mencapai komunisme.  Negara merupakan alat untuk mencapai komunisme.
  • 38. Menurut komunisme, demokrasi rakyat adalah “bentuk khusus demokrasi yang memenuhi fungsi diktatur proletar”. Bentuk khusus ini telah ber-kembang di negara-negara Eropa Timur (sebelum runtuhnya Uni Soviet ) dan di Tiongkok (RRC). Pembuat keputusan paling tinggi dalam sistem politik Cina adalah Partai Komunis Cina (PKC) yang menentukan semua kebijaksanaan. Lanjutan ........... Tidak ada proses legislatif secara terbuka dan relatif sedikit undang-undang publik yang diumumkan. Keputusan-keputusan banyak berupa pernyataan umum tentang kebijaksanaan atau doktrin.
  • 39. Lanjutan ........... Republik Rakyat Cina berdiri tahun 1949, & baru pada tahun 1954 menetapkan Konstitusinya da-lam Konggres Rakyat Nasional yang menyebut-kan “bahwa demokrasi rakyat dipimpin oleh kelas pekerja dalam hal ini dikelola oleh Partai Komunis Cina (PKC) sebagai inti kepemimpinan pemerintahan”. Lembaga-Lembaga Kenegaraan, terdiri dari :  Ketua PKC dan Sekjen PKC  Konggres Rakyat Cina (KRC)  Mahkamah Rakyat Tertinggi dan Kejaksaan Rakyat Tertinggi
  • 40. Lanjutan ........... Struktur Sistem Pemerintahan Pusat di Republik Rakyat Cina (RRC) KETUA DEWAN PERTAHAN NASIONAL KONFERENSI NEGARA TERTINGGI KOMITE TETAP KONGGRES RAKYAT NASIONAL DEWAN NEGARA PERDANA MENTERI 15 Wakil Perdana Menteri, Sekretaris Jenderal, Menteri-menteri dan Kepala- Kepala Komisi 49 Kementerian dan Komisi MAHKAMAH RAKYAT TERTINGGI KEJAKSAANR AKYAT TERTINGGI
  • 41. Penugasan Praktik Kewarganegaraan 3 Setelah mempelajari materi-materi tentang : Konstitusi Pada Negara Liberal (Inggris) dan Negara Komunis (Republik Rakyat Cina), dilanjutkan Penugasan dengan menjawab pertanyaan atau pernyataan sebagai berikut :Bentuk kelompok dengan 1. Konstitusi di negara liberal dan konstitusi negara komunis memiliki perbedaan pokok baik secara teroritis maupun penerapannya. Tuliskan hal-hal yang anda ketahui berikut ini : No Subyek Uraian Singkat 1. Sumber Ideologi .......................................................... 2. Nama-nama tokoh terkenal .......................................................... 3. Penerapan dalam ketatanegaraan ........................................................... ...........................................................
  • 42. Lanjutan ........... 2. Berikan penjelasan kedudukan lembaga legislatif dan eksekutif pada negara liberal (Inggris) dan Komunis (RRC) ! a. Pada negara liberal (Inggris) : .................................................. b. Pada negara komunis (RRC) : ................................................... 3. Berikan tanggapan penjelasan, bagaimanakah ketatanegaraan negara komunis RRC yang jabatan perdana menterinya selalu dipegang oleh Ketua Parti Komunis China (PKC) ! ......................................................................................................... .........................................................................................................
  • 43. 4. Sikap Positif Terhadap Konstitusi Negara UUD, merupakan perwujudan atau manifestasi dari hukum tertinggi yang harus ditaati, bukan hanya oleh rakyat, tetapi juga oleh pemerintah serta penguasa. Setiap warga negara hendaknya memiliki keinginan kuat terhadap konstitusi negara sbb : Budaya “taat asas” & “taat hukum” 1. Bersikap terbuka 2.Mampu mengatasi masalah 3. Menyadari adanya perbedaan 4. Memiliki harapan realistis 5. Penghargaan terhadap karya bangsa sendiri 6. Mau menerima dan memberi umpan balik
  • 44. SOAL ESSAY/URAIAN Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas ! 1. Jelaskan, mengapa setiap negara harus memiliki dasar negara atau konstitusi ? 2. Jelaskan yang dimaksud Konstitusionalisme menurut pendapat Carl J. Friedrich ! 3. Jelaskan kedudukan Presiden republik Indonesia dalam kedudukannya sebagai kepala pemerintahan, mempunyai kekuasaan dalam bidang yudikatif ! 4. Tuliskan apa yang menjadi ciri khas dari konstitusi yang diterapkan di negara komunis RRC ! 5. Jelaskan bagaimana hubungan antara pokok-pokok pembukaan UUD 1945 dengan Batang Tubuh UUD 1945 !
  • 45. STUDI KASUS Setelah Keputusan Mahkamah Konstitusi Keputusan Mahkamah Konstitusi yang membatalkan Pasal 60 huruf (g) Undang-undang Pemilu 2003, tentang larangan calon legislatif (caleg) bekas anggota Partai Komunis Indonesia (PKI). Keputusan Mahkamah Konstitusi ini dianggap positif, karena telah menghilangkan salah satu pasal perundangan yang diskriminatif, sehingga memberi ruang (meskipun masih kecil) untuk proses rekonsiliasi ke Indonesia masa depan yang lebih adil dan beradab. Sumber : Media Indonesia, 1/3/2004 (Halaman 1)
  • 46. Tagihan Tugas : 1. Baca baik-baik studi kasus di atas, kemudian apa yang dapat anda komentari ? 2. Berikan beberapa argumentasi, mengapa pada masa orde baru PKI dilarang dan era reformasi ini cende-rung ada upaya untuk dicabut larangan secara konsti-tusional tentang PKI ! 3. Dalam upaya rekonsiliasi dengan PKI di Indonesia, prasyarat apa yang harus dipersiapkan baik bagi orang-orang yang terlibat langsung PKI maupun anak dan turunannya, serta diri kita sendiri ? 4. Sikap anda dari sudut pandang dasar negara Pancasila terhadap kasus tersebut diatas ?
  • 47. INQUIRI Ciri khas dari demokrasi konstitusional ialah gagasan bahwa pemerintah yang demokratis adalah pemerintah yang terbatas kekuasaannya dan tidak dibenarkan bertindak sewenang-wenang terhadap warga negaranya. Pembatasan-pembatasan atas kekuasaan pemerintah tercantum dalam konstitusi ; maka dari itu sering dise-but “pemerintah berdasarkan konstitusi” (constitutional government).
  • 48. Lanjutan ........... Tagihan Tugas : 1.Gali informasi kembali yang dimaksud dengan demokrasi konstitusional ! 2.Bagaimana suatu konstitusi dapat diterapkan baik oleh penguasa maupun warga negaranya ! 3.Dari sudut pandang “keadilan”, manakah yang lebih baik antara demokrasi konstitusional (negara-negara liberal) dengan demokrasi rakyat (negara-negara komunis) ! 4.Apa sajakah sikap positif yang harus dilakukan untuk tetap tegaknya konstitusi di Indonesia yang berdasarkan demokrasi Pancasila, terutama untuk para penyelenggara negara !