SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
SEBAB
DUKKHA
3.4 memahami berbagai fenomena dan kejadian
berdasarkan proses kerja hukum-Hukum
Kebanaran
KOMPETENSI DASAR
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model discovery learning dan pendekatan saintifik, peserta didik
dapat mengolah, menalar, dan menyaji tentang Hukum Kebanaran Tentang Sebab Dukkha dalam
Perspektif Agama Budhha dalam ranah konkret serta ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan serta mengembangkan nilai karakter menerima,
menghargai (religiositas), disiplin, dan bertanggung jawab (integritas). dan nasionalisme.
TUJUAN
Pendekatan : Scientific Learning
Model : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)
Metode : Ceramah, Diskusi,Tanya Jawab, Praktek, Penugasan
.
METODE
Hukum empat kebenaran mulia. Hukum karma dan tumimbal-lahir.
Hukum tiga corak atau sifat universal.
Hukum sebab-akibat yang saling
mengondisikan atau bergantung.
Hukum kebenaran menurut Buddha gautama
Content Sebab Dukkha
Kebenaran mutlak adalah kebenaran yang berlaku secara universal dan tidak dapat ditawar-tawar. Artinya, kebenaran tersebut selalu
berlaku tanpa dipengaruhi oleh keadaan, waktu, dan tempat. Jadi, berlaku di mana saja, kapan saja, dan terhadap siapa saja. Contoh
usia tua dan kematian, hal ini berlaku terhadap siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Tidak ada makhluk apa pun yang dapat
terhindar dari usia tua dan kematian.
LATAR BELAKANG MASALAH
Sebab dukkha adalah tanha atau keinginan rendah yang
berhubungan dengan hawa nafsu. Semakin banyak keinginan
seseorang, maka semakin banyak pula munculnya penderitaan
yang akan dialaminya.
definisi.
Hawa nafsu atau keinginan rendah
a. Kehausan, nafsu keinginan yang tidak habis-habisnya.
b. Sesuatu yang menghasilkan kelangsungan kembali dan
tumimbal-lahir (ponobhavika).
c. Sesuatu yang terikat oleh hawa nafsu (nandiraga sahagata)
d. Sesuatu yang memperoleh kenikmatan baru di sana sini
(tatratatra bhinandini).
Kamma tanha
Keinginan rendah untuk
memuaskan nafsu-nafsu indra.
Misalnya, terbuai ketika melihat
objek-objek yang indah, terbuai
ketika mendengar suara-suara
yang merdu, bebauan yang
harum, rasa yang nikmat,
sentuhan-sentuhan yang lembut,
dan sebagainya.
1
bhava tanha
Keinginan rendah untuk
terus berlangsung. Misalnya,
pada waktu terbuai dengan objekobjek
Yang indah, Kemudian ingin
terus-menerus menikmati objek yang indah
tadi.
2
Vibhava tanha
Keinginan ini merupakan kebalikan dari bhava-
tanhApabila dalam bhava-tanha dia ingin terus-menerus
menikmati
objek, maka dalam vibhava-tanha adanya kecenderungan
untuk
menolak objek. Dia tidak mau hal tersebut terjadi dalam
dirinya.Misalnya, ketika ada orang yang sedang mengalami
sesuatu yangtidak nyaman, maka dia secara otomatis ingin
lari dari wilayahketidaknyamanan tersebut.
3
a. Terbebas sama sekali dari nafsu keinginan (tanha), terealisasinya
Nibbana (kebebasan mutlak).
b. Nibbana adalah kebahagiaan tertinggi sebagai tujuan seluruh
umat Buddha.
c. Nibbana bukan suatu tempat, tetapi tujuan akhir dan tertinggi
yang harus diselami oleh para bijaksana dalam diri masingmasing.
d.Nibbana merupakan kebahagiaan di luar logika dan akal manusia
biasa.
.
Seorang Arahat yang masih
hidup dikatakan telah
merealisasi saupadisesa
nibbana karena sudah
mengalami kebahagiaan
batin yang kekal, tetapi masih
mengalami kehidupan yang
tidak kekal tetapi masih memiliki lima kelompok
k e h i d u p a n (pancakkhandha).
a. Saupadisesa-nibbana,
1
Seorang Arahat yang telah
meninggal dunia dikatakan
telah merealisasi anupadisesa
nibbana karena mengalami
kebahagiaan batin yang kekal
dan sudah terbebas dari
ketidakkekalan kehidupan. Hal
ini dikarenakan tiada tumimbal
lahir lagi bagi seorang Arahat.
b. Anupadisesa-nibbana,
2
Content pancakhandha
Menurut ajaran Buddha,manusia atau makhluk terdiri dari lima
perpaduan
yang bersyarat atau berkondisi. Artinya, kalau syarat-syarat atau
kondisi-kondisi yang membentuknya itu tidak lengkap, maka hal itu
tidak dapat terjadi atau terbentuk sebagai makhluk. Lima kondisi
tersebut adalah jasmani, perasaan, pencerahan, faktor-factor batin, dan
kesadaran. Kelima kondisi ini disebut pancakkhandha yang berpadu
menjadi satu dan membentuk makhluk.
definisi.
LATAR BELAKANG MASALAH
Penderitaan jasmani ini erat kaitannya dengan kondisi
jasmani sewaktu-waktu terganggu oleh penyakit, rasa lapar
atau haus, atau sewaktu terganggu oleh unsur-unsur yang
merangsang seperti panas dan dingin yang luar biasa. Hal ini
terjadi di antaranya karena jasmani terganggu.
a. Kayika-dukkha–penderitaan jasmani.
b. Cetasika-dukkha–penderitaan batin.
Penderitaan batin berarti penderitaan yang disebabkan
oleh kesedihan, duka cita, kekecewaan, ratap tangis, penyesalan,
dan sebagainya. Ringkasnya, hal ini terjadi karena gangguan
batin.
Penderitaan yang timbul karena hilang atau padamnya
objek-objek kesenangan indera. Hal ini dapat berupa penderitaan
jasmani seperti terserang penyakit, terluka, kematian; atau
dapat juga berupa penderitaan batin seperti kesedihan, duka
cita, penyesalan, dan sebagainya karena hilang atau padamnya
objek-objek kesenangan indera.
a. Samisa-dukkha–penderitaan dengan mata kail berumpan.
b. Niramisa-dukkha–penderitaan tanpa mata kail berumpan.
Penderitaan yang timbul dari suatu usaha berbuat baik seperti
kesukaran-kesukaran, gangguan-gangguan, dan kesakitan
akibat positif yang timbul dari melaksanakan perbuatan baik
di antaranya adalah mudah berdana, dapat menjalankan
sila, dapat bermeditasi, dapat mengajarkan Dhamma, dapat
belajar Dhamma, dapat melatih kesabaran, dan sebagainya.
Sukarāni asādhūni,
attano ahitāni ca
yaṁ ve hitañ ca
sādhuñ ca, taṁ ve
paramadukkaraṁ.
Sungguh mudah
untuk melakukan
hal-hal yang buruk
dan tidak
bermanfaat,
tetapi sungguh sulit
untuk melakukan
hal-hal yang
bermanfaat.
sebab dukkha bermula dari suatu keinginan
yang di landasi keserakahan, kebencian dan
ketidaktahuan serta tidak
terwujudnya/tercapainya keinginan tersebut
maka itulah muara dari penderitaan(dukkha).
Buddha mengajarkan dalam kotbahnya bahwa
seseorang dapat terbebas dari penderitaan
harus mampu memahami dengan bijaksana
mengatasi keinginan yang muncul secara
berlebihan yang tanpa disadari melemahkan
kewaspadaan.
KESIMPULAN
TERIMA KASIH
THANK YOU

More Related Content

Similar to Ppt part 11 sebab dukkha pab sma tmi

Ppt part 10 dukkha pab sma tmi
Ppt part 10 dukkha pab sma tmiPpt part 10 dukkha pab sma tmi
Ppt part 10 dukkha pab sma tmitiyo noiss
 
Ppt part 13 karma pab sma tmi
Ppt part 13 karma pab sma tmiPpt part 13 karma pab sma tmi
Ppt part 13 karma pab sma tmitiyo noiss
 
Ppt part 14 klasifikasi karma pab sma tmi
Ppt part 14 klasifikasi karma pab sma tmiPpt part 14 klasifikasi karma pab sma tmi
Ppt part 14 klasifikasi karma pab sma tmitiyo noiss
 
Ppt part 15 karma berdasarkan jangka waktu pab sma tmi
Ppt part 15 karma berdasarkan jangka waktu pab sma tmiPpt part 15 karma berdasarkan jangka waktu pab sma tmi
Ppt part 15 karma berdasarkan jangka waktu pab sma tmitiyo noiss
 
Jalan Menuju Nibbana
Jalan Menuju NibbanaJalan Menuju Nibbana
Jalan Menuju NibbanaFaisal Wibowo
 
Naistika Darsana Filsafat Hindu_marselina.pptx
Naistika Darsana Filsafat Hindu_marselina.pptxNaistika Darsana Filsafat Hindu_marselina.pptx
Naistika Darsana Filsafat Hindu_marselina.pptxputusrimarselinawati
 
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYAALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYAWulandari Rima Kumari
 
teori psikoanalisa sigmund freud uin suska riau
teori psikoanalisa sigmund freud uin suska riauteori psikoanalisa sigmund freud uin suska riau
teori psikoanalisa sigmund freud uin suska riauRiniHidayati8
 
Ek101 042082-763-7
Ek101 042082-763-7Ek101 042082-763-7
Ek101 042082-763-7nonnjesse
 
makalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdf
makalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdfmakalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdf
makalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdfBudiarto39
 
Fpi aliran-aliran filsafat-4192
Fpi  aliran-aliran filsafat-4192Fpi  aliran-aliran filsafat-4192
Fpi aliran-aliran filsafat-4192Adramina92
 
Jurnal Filsafat UGM Vol 18, no 1 (2008)
Jurnal Filsafat UGM Vol 18, no 1 (2008)Jurnal Filsafat UGM Vol 18, no 1 (2008)
Jurnal Filsafat UGM Vol 18, no 1 (2008)KuliahMandiri.org
 

Similar to Ppt part 11 sebab dukkha pab sma tmi (20)

Ppt part 10 dukkha pab sma tmi
Ppt part 10 dukkha pab sma tmiPpt part 10 dukkha pab sma tmi
Ppt part 10 dukkha pab sma tmi
 
Ppt part 13 karma pab sma tmi
Ppt part 13 karma pab sma tmiPpt part 13 karma pab sma tmi
Ppt part 13 karma pab sma tmi
 
Bab 3 Kepribadian
Bab 3 KepribadianBab 3 Kepribadian
Bab 3 Kepribadian
 
Ppt part 14 klasifikasi karma pab sma tmi
Ppt part 14 klasifikasi karma pab sma tmiPpt part 14 klasifikasi karma pab sma tmi
Ppt part 14 klasifikasi karma pab sma tmi
 
Ppt part 15 karma berdasarkan jangka waktu pab sma tmi
Ppt part 15 karma berdasarkan jangka waktu pab sma tmiPpt part 15 karma berdasarkan jangka waktu pab sma tmi
Ppt part 15 karma berdasarkan jangka waktu pab sma tmi
 
Citta(pikiran)
Citta(pikiran)Citta(pikiran)
Citta(pikiran)
 
Jalan Menuju Nibbana
Jalan Menuju NibbanaJalan Menuju Nibbana
Jalan Menuju Nibbana
 
Eastern psychology
Eastern psychology Eastern psychology
Eastern psychology
 
Al kindi
Al kindiAl kindi
Al kindi
 
Naistika Darsana Filsafat Hindu_marselina.pptx
Naistika Darsana Filsafat Hindu_marselina.pptxNaistika Darsana Filsafat Hindu_marselina.pptx
Naistika Darsana Filsafat Hindu_marselina.pptx
 
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYAALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
 
teori psikoanalisa sigmund freud uin suska riau
teori psikoanalisa sigmund freud uin suska riauteori psikoanalisa sigmund freud uin suska riau
teori psikoanalisa sigmund freud uin suska riau
 
Ek101 042082-763-7
Ek101 042082-763-7Ek101 042082-763-7
Ek101 042082-763-7
 
makalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdf
makalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdfmakalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdf
makalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdf
 
Fungsi jiwa kehendak
Fungsi jiwa kehendakFungsi jiwa kehendak
Fungsi jiwa kehendak
 
Fpi aliran-aliran filsafat-4192
Fpi  aliran-aliran filsafat-4192Fpi  aliran-aliran filsafat-4192
Fpi aliran-aliran filsafat-4192
 
Jurnal Filsafat UGM Vol 18, no 1 (2008)
Jurnal Filsafat UGM Vol 18, no 1 (2008)Jurnal Filsafat UGM Vol 18, no 1 (2008)
Jurnal Filsafat UGM Vol 18, no 1 (2008)
 
Prinsip moral agama katolik 1 lia
Prinsip moral agama katolik 1 liaPrinsip moral agama katolik 1 lia
Prinsip moral agama katolik 1 lia
 
filsafat ilmu B1
filsafat ilmu B1filsafat ilmu B1
filsafat ilmu B1
 
Tugas filsafat pendidikan
Tugas filsafat pendidikanTugas filsafat pendidikan
Tugas filsafat pendidikan
 

More from tiyo noiss

konsep dasar meditasi buddhis.pptx
konsep dasar meditasi buddhis.pptxkonsep dasar meditasi buddhis.pptx
konsep dasar meditasi buddhis.pptxtiyo noiss
 
Kelas_07_SMP_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Siswa_2016.pdf
Kelas_07_SMP_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Siswa_2016.pdfKelas_07_SMP_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Siswa_2016.pdf
Kelas_07_SMP_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Siswa_2016.pdftiyo noiss
 
Kelompok 7 Pengembangan Bahan Ajar.pptx
Kelompok 7 Pengembangan Bahan Ajar.pptxKelompok 7 Pengembangan Bahan Ajar.pptx
Kelompok 7 Pengembangan Bahan Ajar.pptxtiyo noiss
 
4 Manajemen Pendidikan.pdf
4 Manajemen Pendidikan.pdf4 Manajemen Pendidikan.pdf
4 Manajemen Pendidikan.pdftiyo noiss
 
Bahan ajar interaktif Pendidikan Agama Buddha online.pptx
Bahan ajar interaktif Pendidikan Agama Buddha online.pptxBahan ajar interaktif Pendidikan Agama Buddha online.pptx
Bahan ajar interaktif Pendidikan Agama Buddha online.pptxtiyo noiss
 
Kelas 1 SD.pdf
Kelas 1 SD.pdfKelas 1 SD.pdf
Kelas 1 SD.pdftiyo noiss
 
Kelas 5 SD.pdf
Kelas 5 SD.pdfKelas 5 SD.pdf
Kelas 5 SD.pdftiyo noiss
 
Kelas 3 SD.pdf
Kelas 3 SD.pdfKelas 3 SD.pdf
Kelas 3 SD.pdftiyo noiss
 
Kelas 2 SD.pdf
Kelas 2 SD.pdfKelas 2 SD.pdf
Kelas 2 SD.pdftiyo noiss
 
Kelas 6 SD.pdf
Kelas 6 SD.pdfKelas 6 SD.pdf
Kelas 6 SD.pdftiyo noiss
 
Kelas_06_SD_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Guru.pdf
Kelas_06_SD_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Guru.pdfKelas_06_SD_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Guru.pdf
Kelas_06_SD_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Guru.pdftiyo noiss
 
Kelas 4 SD.pdf
Kelas 4 SD.pdfKelas 4 SD.pdf
Kelas 4 SD.pdftiyo noiss
 
Kelas 12 sma_pendidikan_agama_buddha_dan_budi_pekerti_siswa
Kelas 12 sma_pendidikan_agama_buddha_dan_budi_pekerti_siswaKelas 12 sma_pendidikan_agama_buddha_dan_budi_pekerti_siswa
Kelas 12 sma_pendidikan_agama_buddha_dan_budi_pekerti_siswatiyo noiss
 
Kehancuran alam semesta :karena api
Kehancuran alam semesta :karena apiKehancuran alam semesta :karena api
Kehancuran alam semesta :karena apitiyo noiss
 
2. soal agama budha xi
2. soal agama budha  xi2. soal agama budha  xi
2. soal agama budha xitiyo noiss
 
Rpp 2.16 ketidakpuasan kelas xi sma tmi
Rpp 2.16 ketidakpuasan kelas xi sma tmiRpp 2.16 ketidakpuasan kelas xi sma tmi
Rpp 2.16 ketidakpuasan kelas xi sma tmitiyo noiss
 
Materi 2.16 pab sma g xi tmi
Materi 2.16  pab sma g xi tmiMateri 2.16  pab sma g xi tmi
Materi 2.16 pab sma g xi tmitiyo noiss
 
Rpp 2.15 karma berdasar jangka waktu kelas xi sma tmi
Rpp 2.15 karma berdasar jangka waktu kelas xi sma tmiRpp 2.15 karma berdasar jangka waktu kelas xi sma tmi
Rpp 2.15 karma berdasar jangka waktu kelas xi sma tmitiyo noiss
 
Rpp 2.14 klasifikasi karma kelas xi sma tmi
Rpp 2.14 klasifikasi karma kelas xi sma tmiRpp 2.14 klasifikasi karma kelas xi sma tmi
Rpp 2.14 klasifikasi karma kelas xi sma tmitiyo noiss
 
Rpp 2.12 empat kebenaran mulia kelas xi sma tmi
Rpp 2.12 empat kebenaran mulia kelas xi sma tmiRpp 2.12 empat kebenaran mulia kelas xi sma tmi
Rpp 2.12 empat kebenaran mulia kelas xi sma tmitiyo noiss
 

More from tiyo noiss (20)

konsep dasar meditasi buddhis.pptx
konsep dasar meditasi buddhis.pptxkonsep dasar meditasi buddhis.pptx
konsep dasar meditasi buddhis.pptx
 
Kelas_07_SMP_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Siswa_2016.pdf
Kelas_07_SMP_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Siswa_2016.pdfKelas_07_SMP_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Siswa_2016.pdf
Kelas_07_SMP_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Siswa_2016.pdf
 
Kelompok 7 Pengembangan Bahan Ajar.pptx
Kelompok 7 Pengembangan Bahan Ajar.pptxKelompok 7 Pengembangan Bahan Ajar.pptx
Kelompok 7 Pengembangan Bahan Ajar.pptx
 
4 Manajemen Pendidikan.pdf
4 Manajemen Pendidikan.pdf4 Manajemen Pendidikan.pdf
4 Manajemen Pendidikan.pdf
 
Bahan ajar interaktif Pendidikan Agama Buddha online.pptx
Bahan ajar interaktif Pendidikan Agama Buddha online.pptxBahan ajar interaktif Pendidikan Agama Buddha online.pptx
Bahan ajar interaktif Pendidikan Agama Buddha online.pptx
 
Kelas 1 SD.pdf
Kelas 1 SD.pdfKelas 1 SD.pdf
Kelas 1 SD.pdf
 
Kelas 5 SD.pdf
Kelas 5 SD.pdfKelas 5 SD.pdf
Kelas 5 SD.pdf
 
Kelas 3 SD.pdf
Kelas 3 SD.pdfKelas 3 SD.pdf
Kelas 3 SD.pdf
 
Kelas 2 SD.pdf
Kelas 2 SD.pdfKelas 2 SD.pdf
Kelas 2 SD.pdf
 
Kelas 6 SD.pdf
Kelas 6 SD.pdfKelas 6 SD.pdf
Kelas 6 SD.pdf
 
Kelas_06_SD_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Guru.pdf
Kelas_06_SD_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Guru.pdfKelas_06_SD_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Guru.pdf
Kelas_06_SD_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Guru.pdf
 
Kelas 4 SD.pdf
Kelas 4 SD.pdfKelas 4 SD.pdf
Kelas 4 SD.pdf
 
Kelas 12 sma_pendidikan_agama_buddha_dan_budi_pekerti_siswa
Kelas 12 sma_pendidikan_agama_buddha_dan_budi_pekerti_siswaKelas 12 sma_pendidikan_agama_buddha_dan_budi_pekerti_siswa
Kelas 12 sma_pendidikan_agama_buddha_dan_budi_pekerti_siswa
 
Kehancuran alam semesta :karena api
Kehancuran alam semesta :karena apiKehancuran alam semesta :karena api
Kehancuran alam semesta :karena api
 
2. soal agama budha xi
2. soal agama budha  xi2. soal agama budha  xi
2. soal agama budha xi
 
Rpp 2.16 ketidakpuasan kelas xi sma tmi
Rpp 2.16 ketidakpuasan kelas xi sma tmiRpp 2.16 ketidakpuasan kelas xi sma tmi
Rpp 2.16 ketidakpuasan kelas xi sma tmi
 
Materi 2.16 pab sma g xi tmi
Materi 2.16  pab sma g xi tmiMateri 2.16  pab sma g xi tmi
Materi 2.16 pab sma g xi tmi
 
Rpp 2.15 karma berdasar jangka waktu kelas xi sma tmi
Rpp 2.15 karma berdasar jangka waktu kelas xi sma tmiRpp 2.15 karma berdasar jangka waktu kelas xi sma tmi
Rpp 2.15 karma berdasar jangka waktu kelas xi sma tmi
 
Rpp 2.14 klasifikasi karma kelas xi sma tmi
Rpp 2.14 klasifikasi karma kelas xi sma tmiRpp 2.14 klasifikasi karma kelas xi sma tmi
Rpp 2.14 klasifikasi karma kelas xi sma tmi
 
Rpp 2.12 empat kebenaran mulia kelas xi sma tmi
Rpp 2.12 empat kebenaran mulia kelas xi sma tmiRpp 2.12 empat kebenaran mulia kelas xi sma tmi
Rpp 2.12 empat kebenaran mulia kelas xi sma tmi
 

Recently uploaded

tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

Ppt part 11 sebab dukkha pab sma tmi

  • 2. 3.4 memahami berbagai fenomena dan kejadian berdasarkan proses kerja hukum-Hukum Kebanaran KOMPETENSI DASAR Melalui kegiatan pembelajaran dengan model discovery learning dan pendekatan saintifik, peserta didik dapat mengolah, menalar, dan menyaji tentang Hukum Kebanaran Tentang Sebab Dukkha dalam Perspektif Agama Budhha dalam ranah konkret serta ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan serta mengembangkan nilai karakter menerima, menghargai (religiositas), disiplin, dan bertanggung jawab (integritas). dan nasionalisme. TUJUAN Pendekatan : Scientific Learning Model : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan) Metode : Ceramah, Diskusi,Tanya Jawab, Praktek, Penugasan . METODE
  • 3. Hukum empat kebenaran mulia. Hukum karma dan tumimbal-lahir. Hukum tiga corak atau sifat universal. Hukum sebab-akibat yang saling mengondisikan atau bergantung. Hukum kebenaran menurut Buddha gautama
  • 4. Content Sebab Dukkha Kebenaran mutlak adalah kebenaran yang berlaku secara universal dan tidak dapat ditawar-tawar. Artinya, kebenaran tersebut selalu berlaku tanpa dipengaruhi oleh keadaan, waktu, dan tempat. Jadi, berlaku di mana saja, kapan saja, dan terhadap siapa saja. Contoh usia tua dan kematian, hal ini berlaku terhadap siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Tidak ada makhluk apa pun yang dapat terhindar dari usia tua dan kematian. LATAR BELAKANG MASALAH Sebab dukkha adalah tanha atau keinginan rendah yang berhubungan dengan hawa nafsu. Semakin banyak keinginan seseorang, maka semakin banyak pula munculnya penderitaan yang akan dialaminya. definisi.
  • 5. Hawa nafsu atau keinginan rendah a. Kehausan, nafsu keinginan yang tidak habis-habisnya. b. Sesuatu yang menghasilkan kelangsungan kembali dan tumimbal-lahir (ponobhavika). c. Sesuatu yang terikat oleh hawa nafsu (nandiraga sahagata) d. Sesuatu yang memperoleh kenikmatan baru di sana sini (tatratatra bhinandini).
  • 6. Kamma tanha Keinginan rendah untuk memuaskan nafsu-nafsu indra. Misalnya, terbuai ketika melihat objek-objek yang indah, terbuai ketika mendengar suara-suara yang merdu, bebauan yang harum, rasa yang nikmat, sentuhan-sentuhan yang lembut, dan sebagainya. 1
  • 7. bhava tanha Keinginan rendah untuk terus berlangsung. Misalnya, pada waktu terbuai dengan objekobjek Yang indah, Kemudian ingin terus-menerus menikmati objek yang indah tadi. 2
  • 8. Vibhava tanha Keinginan ini merupakan kebalikan dari bhava- tanhApabila dalam bhava-tanha dia ingin terus-menerus menikmati objek, maka dalam vibhava-tanha adanya kecenderungan untuk menolak objek. Dia tidak mau hal tersebut terjadi dalam dirinya.Misalnya, ketika ada orang yang sedang mengalami sesuatu yangtidak nyaman, maka dia secara otomatis ingin lari dari wilayahketidaknyamanan tersebut. 3
  • 9. a. Terbebas sama sekali dari nafsu keinginan (tanha), terealisasinya Nibbana (kebebasan mutlak). b. Nibbana adalah kebahagiaan tertinggi sebagai tujuan seluruh umat Buddha. c. Nibbana bukan suatu tempat, tetapi tujuan akhir dan tertinggi yang harus diselami oleh para bijaksana dalam diri masingmasing. d.Nibbana merupakan kebahagiaan di luar logika dan akal manusia biasa. .
  • 10. Seorang Arahat yang masih hidup dikatakan telah merealisasi saupadisesa nibbana karena sudah mengalami kebahagiaan batin yang kekal, tetapi masih mengalami kehidupan yang tidak kekal tetapi masih memiliki lima kelompok k e h i d u p a n (pancakkhandha). a. Saupadisesa-nibbana, 1
  • 11. Seorang Arahat yang telah meninggal dunia dikatakan telah merealisasi anupadisesa nibbana karena mengalami kebahagiaan batin yang kekal dan sudah terbebas dari ketidakkekalan kehidupan. Hal ini dikarenakan tiada tumimbal lahir lagi bagi seorang Arahat. b. Anupadisesa-nibbana, 2
  • 12. Content pancakhandha Menurut ajaran Buddha,manusia atau makhluk terdiri dari lima perpaduan yang bersyarat atau berkondisi. Artinya, kalau syarat-syarat atau kondisi-kondisi yang membentuknya itu tidak lengkap, maka hal itu tidak dapat terjadi atau terbentuk sebagai makhluk. Lima kondisi tersebut adalah jasmani, perasaan, pencerahan, faktor-factor batin, dan kesadaran. Kelima kondisi ini disebut pancakkhandha yang berpadu menjadi satu dan membentuk makhluk. definisi. LATAR BELAKANG MASALAH
  • 13. Penderitaan jasmani ini erat kaitannya dengan kondisi jasmani sewaktu-waktu terganggu oleh penyakit, rasa lapar atau haus, atau sewaktu terganggu oleh unsur-unsur yang merangsang seperti panas dan dingin yang luar biasa. Hal ini terjadi di antaranya karena jasmani terganggu. a. Kayika-dukkha–penderitaan jasmani.
  • 14. b. Cetasika-dukkha–penderitaan batin. Penderitaan batin berarti penderitaan yang disebabkan oleh kesedihan, duka cita, kekecewaan, ratap tangis, penyesalan, dan sebagainya. Ringkasnya, hal ini terjadi karena gangguan batin.
  • 15. Penderitaan yang timbul karena hilang atau padamnya objek-objek kesenangan indera. Hal ini dapat berupa penderitaan jasmani seperti terserang penyakit, terluka, kematian; atau dapat juga berupa penderitaan batin seperti kesedihan, duka cita, penyesalan, dan sebagainya karena hilang atau padamnya objek-objek kesenangan indera. a. Samisa-dukkha–penderitaan dengan mata kail berumpan.
  • 16. b. Niramisa-dukkha–penderitaan tanpa mata kail berumpan. Penderitaan yang timbul dari suatu usaha berbuat baik seperti kesukaran-kesukaran, gangguan-gangguan, dan kesakitan akibat positif yang timbul dari melaksanakan perbuatan baik di antaranya adalah mudah berdana, dapat menjalankan sila, dapat bermeditasi, dapat mengajarkan Dhamma, dapat belajar Dhamma, dapat melatih kesabaran, dan sebagainya.
  • 17. Sukarāni asādhūni, attano ahitāni ca yaṁ ve hitañ ca sādhuñ ca, taṁ ve paramadukkaraṁ. Sungguh mudah untuk melakukan hal-hal yang buruk dan tidak bermanfaat, tetapi sungguh sulit untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat. sebab dukkha bermula dari suatu keinginan yang di landasi keserakahan, kebencian dan ketidaktahuan serta tidak terwujudnya/tercapainya keinginan tersebut maka itulah muara dari penderitaan(dukkha). Buddha mengajarkan dalam kotbahnya bahwa seseorang dapat terbebas dari penderitaan harus mampu memahami dengan bijaksana mengatasi keinginan yang muncul secara berlebihan yang tanpa disadari melemahkan kewaspadaan. KESIMPULAN