SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Makalah Psikologi Umum
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai dari katanya bahwa psikologi terdiri dari dua kata yang mempunyai arti. Psikologi
ini merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Dimana ilmu ini sangat penting untuk kita
pelajari sebagaimahasiswa dan mahasiswi Pendidikan Agama Islam yang akan di aplikasikan nanti
kalau sudah masuk dunia mengajar dan terjun di masyarakat.
Perhatian pada psikologi yang terutama tertuju pada masalah bagaimana tiap-tiap individu
dipengaruhi dan dibimbing oleh maksud-maksud pribadi yang mereka hubungkan kepada
pengalaman-pengalaman mereka sendiri. Maka bagaimana perhatian tentang perhatian psikologi
umum.
Pengamatan biasanya dilakukan oleh orang-orang yang cerdas. terjadi terhadap suatu
proses dengan maksud merasakan dan memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan
pengetahuan.
Penanggapan itu umumnya pengahajatan kembali bekas-bekas yang diterima dahulu dari
pengamatan, yang sekarang digambarkan kembali dalam kesadaran.
Dalam makalah ini akan dibahas satu persatu tentang perhatian terhadap psikologi umum
beserta pengamatan dan tanggapannya.
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakanag yang telah dipaparkan diatas, maka dapat di rumuskan
masalah sebagai berikut:
A. Apa yang dimaksud dengan Psikologi ?
B. Apa yang dimaksud dengan Perhatian Psikologi Umum ?
C. Apa yang dimaksud dengan Pengamatan Psikologi Umum ?
D. Bagaimana Tanggapan mengenai Psikologi Umum ?
C. Tujuan Pembahasan
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka adapun tujuan dari
pembuatan makalah tentang bab Perhatian, Pengamatan dan Tanggapan Psikologi Umum ini, yaitu:
1. Mahasiswa dan mahasiswi mampu memahami arti dari Psikologi itu sendiri.
2. Mahasiswa dan mahasiswi mampu memahami tentang perhatian dari psikologi umum ini.
3. Mahasiswa dan mahasiswi mampu mengamati psikologi umum ini.
4. Mahasiswa dan mahasiswi mampu memberikan tanggapan tentang psikologi umum ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Psikologi
Psikologi adalah ilmu yang sudah mulai berkembang sejak abad 17 dan 18 serta nampak
pesat kemajuannya pada abad 20. Pada awalya ilmu ini adalah bagian daripada filsafat sebagaimana
pula ilmu-ilmu yang lain seperti misalnya ilmu hukum tatanegara maupun ilmu ekonomi, namun
kemudian memisahkan diri dan berdiri sebagai ilmu tersendiri1[1].
Semuanya itu bersumber dari tuhan yang maha esa sebagai pencipta segala sesuatu,dan hasil
ciptaan itulah yang menjadi obyek atau sasaran dari berbagai cabang ilmu pengetahuan. Karenanya
sebagai sumber ilmu pengetahuan adalah tuhan yang Maha Esa. Yang lahir pertama kali adalah
filsafat, yang membahas hakekat segala sesuatu. Dari padanya lahirlah berbagai cabang ilmu
pengetahuan, oleh karna itu dalam semua ilmu-ilmu yang telah memisahkan diri dari filsafat itu akan
dijumpai tokoh-tokoh filsafat kuno seperti, socrates, plato dan aristoteles yang ikut mengembangkan
fikiran dan penemuannya dalam ilmu-ilmu tersebut sehinga tokoh-tokoh nanti akan dijumpai juga
dalam mempelajari psikologi serta cabang-cabang psikologi2[2].
“Psikologi“ berasal dari perkataan Yunani ”Psyche” yang artinya jiwa, dan ”Logos” yang
artinya ilmu pengetahuan. Secara etimologi psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa,
baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latarbelakangnya3[3].
Menurut Rosleny Marliany4[4] psikologi dapat diartikan ilmu jiwa. Makna ilmu jiwa bukan
mempelajari jiwa dalam pengertian jiwa sebagai soul atau roh, tetapi lebih mempelajari kepada
gejala-gejala yang tampak dari manusia yang ditafsirkan sebagai latar belakang kejiwaan seseorang
atau spirit dari manusia sebagai mahluk yang berjiwa.
Psikologi juga dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari sifat-sifat kejiwaan manusia
dengan cara mengkaji sisi perilaku dan kepribadiannya, dengan pandangan bahwa setiap perilaku
manusia berkaitan dengan latar belakang kejiwaannya5[5].
Sesungguhnya tiap-tiap orang perlu sekali mengetahui dasar Ilmu jiwa umum, dalam
pergaulan hidup sehari-hari, Ilmu jiwa perlu sebagai dasar pengetahuan untuk dapat memahami jiwa
orag lain. Kita dapat mengingat kembali sesuatu yang pernah kita amati. Gambaran ingatan dari
sesuatu pengamatan disebut tanggapan, pemakalah disini akan mengupas habis tentang masalah
tanggapan dan hal-hal yang ada disekitarnya.
B. Perhatian
Perhatian diambil dan dimliki oleh pikiran, perhatian tersebut dicerna dalam bentuk yang
jelas dan tajam, pencernaan perhatiaan tersebut salah satunya dapat dimungkinkan secara bersamaan
atau banyak objek, bisa disebut juga kereta pemikiran karena bisa diakukan berulang-ulang. Banyak
objek yang dimaksud yaitu banyak yang diperhatikan. Karena kita banyak perhatian ke banyak objek
maka kita akan setres6[6].
Perhatian adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang yang lain. Perhatian
timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilaian perasaan seperti juga pada
proses pengamatan. Bahakan orang dapat tiba, tiba merasa tertarik kepada orang lain dengan
sendirinya karena keseluruhan cara-cara bertingkah laku menarik baginya7[7].
Perhatian dapat dirumuskan sebagai perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang
yang lain. Proses perhatian kadang-kadang tidak berjalan atas dasar logis rasional, melainkan
berdasakan penilaian perasaan. Salah satu contohnya orang tiba-tiba tertarik dengan orang lain,
seakan-akan dengan sendirinya. Tertariknya ini tidak pada salah satu cirri tertentu dengan orang itu,
tapi keseluruhan cirri pola tingkah lakunya8[8].
Proses perhatian dapat pula berjalan secara perlahan-lahan secara sadar dan cukup nyata
dalam hubungan dua atau lebih orang. Misalnya hubungan cinta kasih antara manusia, biasanya
didahului dengan perhatian. Dengan demikian perhatian hanya akan berlangsung dan berkembang
dalam relasi kerja sama antara dua orang atau lebih, bila terdapat saling pengertian9[9].
Tokoh-tokoh teori individualism, Adam Smith (1759) dan Herbert Spencer (1870)
menerangkan Prinsip-prinsip perhatian untuk menerangkan tindakan-tindakan yang semata-mata
mengejar keuntungan sendiri atas dasar pikiran, tetapi juga dikemudikan oleh perhatian terhadap
orang lain, yang tanpa itu sebenarnya kehidupan sosial itu tidak mungkin ada10[10].
Adam Smith11[11] membedakan dua bentuk dasar daripada perhatian :
1. Yang menimbulkan respons yang cepat hamper seperti reflex. Misalnya :
· Kalau kita melihat orang dipukul tongkat dengan keras kita merasa ngeri.
· Bila kita melihat pemain akrobat yang sedang berjalan di atas tali yang tinggi,kita merasa tegang.
· Jika melihat demontrasi terjun paying yang tidak mengembang, kita memejamkan mata.
2. Yang sifatnya lebih intelektual kita dapat perhatian terhadap seseorang, meskipun kita tidak
merasakan sebagai yang ia rasakan. Kita akan mengucapkan syukur dan menyatakan perhatian bila
seseorang berhasil dalam usahanya, walaupun kita sendiri tidak berhasil atau susah.
Menurut Herbert Spencer12[12] (1870) bahwa perhatian terdiri dari dua bentuk, yaitu :
1. Prespectively presentative yang cepat seperti reflex.
2. Representative (yang sadar refleksif).
Theodore Ribot13[13] (1897) pengarang buku yang berjudul Psychology of the Emotion, ia
menekankan pada peranan perhatian yang dikatakan sebagai a foundation of all social existence.
Ribot membagi perhatian menjadi 3, yaitu :
1. Type primitive atau otomatis, yang dapat diterangkan dengan respon bersyarat.
2. Refleksif, yang mana seseorang sadar dalam dirinya terhadap keadaan jiwanya. Ia tahu, bahwa ia
merasa apa yang dirasakan orang lain, biarpun ia sendiri tidak mengalaminya.
3. Type yang intelektual, yaitu rasa setia, rasa toleran, dan philantropi: bentuk ini tidak diarahkan pada
orang tertentu, tetapi mempunyai corak-corak yang lebih umum dan abstrak.
Menurut Max Scheler14[14] perhatian itu dibagi dalam delapan bentuk, yaitu:
1. Einfuhlung, yaitu proses yang primitif, proses refleks sepertiyang dikatakan oleh smith, Spencer,
Ribot, dan lain-lain. Jika diterjemahkan dalam bahasa inggris mungkin dengan kata: empathy yang
menunjukan motor tiruan, yang tidak didasarkan padadasar pikiran.
2. Meiteinander fuhlung. Yang menekankan pada pengertian “perasaan spontan” yaitu kalau dua orang
atau lebih bereaksi dengan cara yang sama pada rangsangannya yang sama (misalnya
reaksiyangdiberikan penonton bioskop).
3. Gefuhls anstechung. Menunjukan tertekannya perasaan melalui induksi dan tidak sosial seperti mobs.
4. Einsfuhlung.Yaitu kalau terjadi pengamatn perasaan misalkan anak bermain boneka mengamati
ibunya.
5. Nachfuhlung. Ini lebih disadari dan dibedakan seperti pernyataan: “saya tahu apa yang engkau
rasakan”. Dalam hal semacam ini kita dapat membedakan dengan jelas perasaan kita sendiri dengan
perasaan orang lain.
6. Mitgefuhl. Yaitu bila orang dapat dengan tepat menimbang perasaan orang lain dan biasanya
menilainya secara positif.
7. Menshenliebe. Yaitu kalau orang tidak hanya mengetahui keadaan jiwa orang lain, tetapi menaruh
hormat kepadanya.
8. Akomische Person und Gottes liebe. Yaitu perhatian yang mistis yang menjadi dasar religi dan
pandangan hidup kesatuan jiwa dengan Tuhan.
Jadi menurut Prof. F. Patty dkk menyimpulkan bahwa perhatian harus bertumpu / Fokus
pada satu objek agar perhatian tersebut dapat menghasilkan out put atau informasi yang jelas. Dengan
demikian kecepatan dan kemudahan menemukan informasi akan dapat diperoleh15[15].
C. Pengamatan
Pengamatan dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi sama dengan orang lain, baik
secara lahiriah maupun secara batiniah. Misalnya pengamatan seorang anak laki-laki untuk menjadi
sama seperti ayahnya atau seorang anak perempuan untuk menjadi sama dengan ibunya. Proses
pengamatan ini mula-mula berlangsung secara tidak sadar (secara dengan sendirinya) kemudian
irrasional, yaitu berdasarkan perasaan-perasaan atau kecenderungan-kecenderungan dirinya yang
tidak diperhitungkan secara rasional, dan yang ketiga pengamatan berguna untuk melengkapi system
norma-norma, cita-cita dan pedoman-pedoman tingkah laku orang yang mengidentifikasi itu16[16].
Menurut Agus Sujanto17[17] dalam bukunya yang berjudul Psikologi Umum mengatakan
bahwa pengamatan dalam psikologi adalah proses mengenal dunia luar dengan menggunakan indera.
Mengamati sesuatu dengan menggunakan alat-alat indra kita. Yaitu :
1. Indra penglihatan.
2. Indra pendengar.
3. Indra pembau.
4. Indra perasa atau pengecapan.
5. Indra peraba.
6. Indra keseimbangan.
7. Indra perasa urat daging (kinestesi).
8. Indra perasa jasmaniah (organis).
Menurut pengamatan itu melalui tiga saat18[18] :
1. Saat alami (saat physis) : saat indra kita menerima perangsang dari alam luar.
2. Saat jasmani (saat physiologis) : saat perangsang itu diteruskan oleh urat syaraf sensorik ke otak.
3. Saat rohani (saat psychis) : saat sampainya perangsang itu ke otak, kita menyadari perangsang itu dan
bertindak.
Adapun syarat-syarat terjadinya pengamatan19[19] adalah :
1. Ada perhatian kita kepada perangsang itu.
2. Ada perangsang yang mengenai alat indera kita.
3. Urat syaraf sensoris harus dapat meneruskan perangsang itu ke otak.
4. Kita dapat menyadari perangsang itu.
D. Tanggapan
Secara tepat tanggapan belum bisa didefenisikan. Hanya dapat didefinisikan secara garis
besar dan bersifat umum. Jadi tanggapan adalah gambaran pengamatan yang tinggal di kesadaran kita
sesudah mengamati20[20].
Penanggapan itu umumnya ialah pengalaman kembali atau pengahajatan kembali bekas-
bekas yang diterima dahulu dari pengamatan, yang sekarang digambarkan kembali dalam kesadaran.
Jadi tanggapan ialah bekas atau gambaran dari sesuatu pengamatan, yang tinggal dalam lubuk jiwa
kita sehingga boleh disebut gambaran ingatan21[21].
Tanggapan erat hubungannya dengan berfungsinya ingatan, ketetapan dan kejelasan.
Tanggapan tergantung pada derajat kompleksitas situmulus yang asli dan pada ketelitian pengamatan
indra, serta pada faktor ingatan yaitu22[22] :
1. Tanggapan Reproduksi
Suatu tanggapan dianggap sebagai reproduktif, bila tanggapan itu menunjukkan pengingatan
kembali suatu benda, kejadian, atau situasi, yang memberikan suatu pengalaman sensoris atau
pengamatan masa lalu. Setiap hal dari pengindraan dapat terlibat. Suatu tanggapan ingatan mungkin
berupa pendengaran, penglihatan, suhu. Rasa sakit, penciuman, atau kinestesis.
Suatu tanggapan yang diiangat tentang pngalaman-pengalaman lalu cenderung berbeda-beda
dalam kejelasannya sesuai dengan kesederhanaa nya atau kekompleksannya, dan juga sesuai dengan
jumlah pengalaman mengenai situasi pengindraan yang asli. Misalnya, tanggapan uang logam lima
sen akan jauh lebih jelas untuk sebagian besar orang-orang dari pada ruang tamu seorang teman.
2. Tanggapan Imaginer
Tanggapan bukanlah selalu hanya reproduksi pengalaman-pengalaman lalu. Banyak gambaran-
gambaran mental (Tanggapan) adalah hasil dari suatu syntese pengalaman-penglaman masa lalu, hal
ini disebut tanggapan imaginer yang berdasar kepada penglaman-penglaman lalu, tetapi yang
mengambil suatu bentuk baru dan dapat dianggap sebagai “Penemuan, pembacaan hasil-hasil fiktif
(khayalan dan arsitik) adalah contoh-contoh dari jenis tanggapan ini. Mimpi malam dan siang hari
meliputi tanggapan reprodukti dan sintetis.
3. Tanggapan Halusinasi
Unsur-unsur emosi mimpi menjadi faktor-faktor yang kuat dalam perkembangan halusinasi.
Tanggapan halusinasi meliputi pembentukan gambaran-gambaran yang tak berhubungan dengan
kenyataan tetapi yang di proyeksi kepada dunia yang nyata. Dalam bentuk-bentuk tartuntu gangguan
emisional yang keras, misalnya, pasien dapat melapurkan melihat malaikat atau mendengar suara-
suaranya.
4. Tanggapan Editis
Ada sementara orang yang sudah mengamati sesuatu mendapatkan tanggapan yang sangat jelas
dan ingat betul sampai mendetail. Tanggapannya sangat terang seterang pengamatan. Tanggapan
semacam ini disebut Tanggapan Editis.
Menurut prosesnya, tanggapan berlainan dengan pengamatan. Ada perbedaan antara
pengamatan dan tanggapan23[23], diantaranya yaitu :
1. Pengamatan masih memerlukan perangsang, sedang tanggapan tidak lagi.
2. Pengamatan memerlukan tempat dan waktu tertentu, sedangkan tanggapan tidak lagi.
3. Pengamatan lebih jelas daripada tanggapan.
Adapun persamaan di antara tanggapan dan pengamatan. Persamaannya yaitu keduanya
berlangsung selama masih ada perhatian dan bersifat perseorangan24[24].
Dengan indra kita dapat mengamati segala sesuatu. Sehingga di dalam kesadaran kita
tinggalah tanggapan. Karena itu kita dapat mengingat kembali apa yang kita indra. Tiap-tiap orang
mempunyai tanggapan sendiri-sendiri, biasanya digolongkan menjadi beberapa tipe, diantaranya
yaitu25[25] :
1. Tipe visual. Artinya orang itu mempunyai ingatan yang baik sekali bagi apa yang telah dilihatnya.
2. Tipe auditif. Artinya orang itu dapat mengingat dengan baik sekali bagi apa yang telah didengarnya.
3. Tipe motorik. Artinya orang itu mempunyai ingatan yang baik sekali bagi apa yang telah dirasakan
geraknya.
4. Tipe taktil. Artinya orang itu mempunyai ingatan yang baik buat segala yang telah dirabanya.
5. Tipe campuran. Artinya kekuatan tiap-tiap indera sama saja, dan mempunyai ingatan yang sama
kuatnya buat segala yang telah pernah di inderanya.
Dengan tanggapan kita dapat mengasosiasi dan mereproduksi. Dalam artian mengasosiasi
adalah sangkut paut antara tanggapan-tanggapan dan saling mereproduksi. Sedangkan mereproduksi
adalah daya jiwa kita yang dapat menimbulkan tanggapan-tanggapan kesadaran kita26[26].
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sesuai dengan pemaparn yang telah dijelaskan di atas. Maka dapat kami simpulkan sebagai
berikut :
1. Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya,
prosesnya maupun latar belakangnya.
2. Perhatian merupakan perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang yang lain. Perhatian timbul
tidak atas dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilaian perasaan seperti juga pada proses
pengamatan.
3. Pengamatan dalam psikologi adalah proses mengenal dunia luar dengan menggunakan indera.
4. Didefinisikan secara garis besar dan bersifat umum bahwa tanggapan adalah gambaran pengamatan
yang tinggal di kesadaran kita sesudah mengamati.
B. Rekomendasi
Dalam pembahasan Perhatian,Pengamatan dan Tanggapan Psikologi Umum ini tentu kita
sebagai mahluk individual dan sosial tidak akan lepas sesuai dengan apa yang kita rasakan. Ternyata
jiwa yang kita rasakan ini berawal dari perhatian terhadap jiwa, kemudian kita mengamati dan mampu
memberikan tanggapan. Namun kita harus dapat mengolah jiwa ini dengan baik agar jiwa kita ini bisa
menjadi baik.
Kami minta maaf kepada semua pihak apabila dalam penyusunan makalah ini masih ada kata
atau apa saja yang menyinggung perasaan pembaca. Kami selaku penyusun akan menerima kritikan
dan saran dari pembaca dengan lapang dada dengan tujuan agar makalah ini bisa lebih baik lagi.
Amin.
Lampiran 1
DAFTAR PUSTAKA
Patty MA, Prof. F. Dkk. 1982. Pengantar Psikologi Umum. Usaha Nasional : Surabaya.
Marliany, Rosleny. 2010. Psikologi Umum. CV Pustaka Setia : Bandung.
Ahmadi, Abu. 2007. Psikologi Sosial. PT Rineka Cipta : Jakarta.
Sujanto, Agus. 2005. Psikologi Umum. Pustaka Bani Quraisy : Bandung.
Ardhana, Sudarsono. 1963. Pokok-Pokok Ilmu Jiwa Umum. Usaha Nasional : Surabaya.
Lampiran 2
BIODATA PENULIS
Nama : Hanifah Aulia Rahman
TTL : Majalengka, 29 April 1994
Asal Sekolah : MA Al-Ishlah Bobos
Alamat Rumah : Jl. Sawah Kalong Blok 2 Dukupuntang Kab. Cirebon.
No. Hp : 081911438298
Nama : Karim Pamela
TTL : Ciamis, 14 Juni 1992
Asal Sekolah : SMA Negeri 1 Rancah
Alamat Rumah : Jl. Ujung Pandang Blok C Nuansa Majasem

More Related Content

What's hot

Psikologi Power Point
Psikologi Power PointPsikologi Power Point
Psikologi Power Point
alekbadrudin
 
Makalah eksistensialisme
Makalah eksistensialismeMakalah eksistensialisme
Makalah eksistensialisme
Erna Mariana
 
Psikologi umum Holistik dan Humanistik
Psikologi umum Holistik dan HumanistikPsikologi umum Holistik dan Humanistik
Psikologi umum Holistik dan Humanistik
cahya ningsih
 
Aliran-Aliran dalam Psikologi
Aliran-Aliran dalam PsikologiAliran-Aliran dalam Psikologi
Aliran-Aliran dalam Psikologi
Intan Irawati
 
Teori belajar kognitif
Teori belajar kognitifTeori belajar kognitif
Teori belajar kognitif
Mitha Ye Es
 
pandangan psikologi tentang hakikat manusia
pandangan psikologi tentang hakikat manusiapandangan psikologi tentang hakikat manusia
pandangan psikologi tentang hakikat manusia
Fitriani Upith Fauziyah
 
PowerPoint Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
PowerPoint Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri SendiriPowerPoint Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
PowerPoint Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
febedwi
 

What's hot (20)

PPT Perkembangan psikologi di indonesia
PPT Perkembangan psikologi di indonesiaPPT Perkembangan psikologi di indonesia
PPT Perkembangan psikologi di indonesia
 
teori etologi
teori etologiteori etologi
teori etologi
 
Psikologi kognitif
Psikologi kognitifPsikologi kognitif
Psikologi kognitif
 
ALBERT BANDURA
ALBERT BANDURAALBERT BANDURA
ALBERT BANDURA
 
Psi.sosial
Psi.sosialPsi.sosial
Psi.sosial
 
Biopsikologi & Proses sensori-motorik
Biopsikologi & Proses sensori-motorikBiopsikologi & Proses sensori-motorik
Biopsikologi & Proses sensori-motorik
 
Teori belajar humanistik
Teori belajar humanistikTeori belajar humanistik
Teori belajar humanistik
 
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...
 
Psikologi Power Point
Psikologi Power PointPsikologi Power Point
Psikologi Power Point
 
Ppt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisisPpt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisis
 
Makalah eksistensialisme
Makalah eksistensialismeMakalah eksistensialisme
Makalah eksistensialisme
 
Psikologi sosial.xps2. powerpoint
Psikologi sosial.xps2. powerpointPsikologi sosial.xps2. powerpoint
Psikologi sosial.xps2. powerpoint
 
Psikologi umum Holistik dan Humanistik
Psikologi umum Holistik dan HumanistikPsikologi umum Holistik dan Humanistik
Psikologi umum Holistik dan Humanistik
 
Aliran-Aliran dalam Psikologi
Aliran-Aliran dalam PsikologiAliran-Aliran dalam Psikologi
Aliran-Aliran dalam Psikologi
 
Psikologi Agama
Psikologi AgamaPsikologi Agama
Psikologi Agama
 
Teori Belajar Behavioristik
Teori Belajar BehavioristikTeori Belajar Behavioristik
Teori Belajar Behavioristik
 
Power point psikologi gestalt
Power point psikologi gestaltPower point psikologi gestalt
Power point psikologi gestalt
 
Teori belajar kognitif
Teori belajar kognitifTeori belajar kognitif
Teori belajar kognitif
 
pandangan psikologi tentang hakikat manusia
pandangan psikologi tentang hakikat manusiapandangan psikologi tentang hakikat manusia
pandangan psikologi tentang hakikat manusia
 
PowerPoint Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
PowerPoint Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri SendiriPowerPoint Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
PowerPoint Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
 

Viewers also liked

Makalah psikologi kep
Makalah psikologi kepMakalah psikologi kep
Makalah psikologi kep
Daya Rahmat
 
Makalah kode etik psikologi
Makalah kode etik psikologiMakalah kode etik psikologi
Makalah kode etik psikologi
Irvan Khoerul
 
Tutorial program myob accounting
Tutorial program myob accountingTutorial program myob accounting
Tutorial program myob accounting
Sidik Abdullah
 
Dasar dasar myob
Dasar dasar myobDasar dasar myob
Dasar dasar myob
Anis Rahayu
 
Modul myob step-by-step
Modul myob step-by-stepModul myob step-by-step
Modul myob step-by-step
budhikr
 
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUMPENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
FitriAmaliyah
 

Viewers also liked (20)

Makalah psikologi kep
Makalah psikologi kepMakalah psikologi kep
Makalah psikologi kep
 
makalah psikologi
makalah psikologimakalah psikologi
makalah psikologi
 
Makalah Psikologi
Makalah PsikologiMakalah Psikologi
Makalah Psikologi
 
Makalah kode etik psikologi
Makalah kode etik psikologiMakalah kode etik psikologi
Makalah kode etik psikologi
 
Pertobatan
PertobatanPertobatan
Pertobatan
 
Tutorial program myob accounting
Tutorial program myob accountingTutorial program myob accounting
Tutorial program myob accounting
 
Tabernakel
TabernakelTabernakel
Tabernakel
 
Paper Psikologi Umum, *Ilmu Kepribadian
Paper Psikologi Umum, *Ilmu KepribadianPaper Psikologi Umum, *Ilmu Kepribadian
Paper Psikologi Umum, *Ilmu Kepribadian
 
Myob Presentasi
Myob PresentasiMyob Presentasi
Myob Presentasi
 
Kkk kuasa kebangkitan kristus luk 24 slide
Kkk kuasa kebangkitan kristus luk 24   slideKkk kuasa kebangkitan kristus luk 24   slide
Kkk kuasa kebangkitan kristus luk 24 slide
 
KURIKULUM 2013 | BUKU GURU 7 AGAMA KRISTEN
KURIKULUM 2013 | BUKU GURU 7 AGAMA KRISTENKURIKULUM 2013 | BUKU GURU 7 AGAMA KRISTEN
KURIKULUM 2013 | BUKU GURU 7 AGAMA KRISTEN
 
Dasar dasar myob
Dasar dasar myobDasar dasar myob
Dasar dasar myob
 
Modul myob step-by-step
Modul myob step-by-stepModul myob step-by-step
Modul myob step-by-step
 
Stress di kalangan remaja
Stress di kalangan remajaStress di kalangan remaja
Stress di kalangan remaja
 
Langkah-langkah Menjalankan Aplikasi MYOB
Langkah-langkah Menjalankan Aplikasi MYOBLangkah-langkah Menjalankan Aplikasi MYOB
Langkah-langkah Menjalankan Aplikasi MYOB
 
Pendidikan Agama Kristen Kelas X Kurikulum 2013
Pendidikan Agama Kristen Kelas X Kurikulum 2013Pendidikan Agama Kristen Kelas X Kurikulum 2013
Pendidikan Agama Kristen Kelas X Kurikulum 2013
 
Psikologi Umum
Psikologi UmumPsikologi Umum
Psikologi Umum
 
Memahami Buah Roh Kudus
Memahami Buah Roh KudusMemahami Buah Roh Kudus
Memahami Buah Roh Kudus
 
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUMPENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
 
Menerapkan Nilai Nilai Kristiani melalui Kasih
Menerapkan Nilai Nilai Kristiani melalui KasihMenerapkan Nilai Nilai Kristiani melalui Kasih
Menerapkan Nilai Nilai Kristiani melalui Kasih
 

Similar to Makalah psikologi umum

Makalah psikologi umu1
Makalah psikologi umu1Makalah psikologi umu1
Makalah psikologi umu1
Operator Warnet Vast Raha
 
fungsionalisme dan Strukturalisme.pptx
fungsionalisme dan Strukturalisme.pptxfungsionalisme dan Strukturalisme.pptx
fungsionalisme dan Strukturalisme.pptx
GhulamFayiz1
 
Perspektif dalam psikologi sosial
Perspektif dalam psikologi sosialPerspektif dalam psikologi sosial
Perspektif dalam psikologi sosial
Dian Bunga Lestari
 
Konsep dasar psikologi
Konsep dasar psikologiKonsep dasar psikologi
Konsep dasar psikologi
warjoyo susilo
 
Psikologi Power Point
Psikologi Power PointPsikologi Power Point
Psikologi Power Point
alekbadrudin
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
Kisi Maen
 
Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi
Ancha Madrista
 
TUGAS KELOMPOK 1 (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdf
TUGAS KELOMPOK 1  (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdfTUGAS KELOMPOK 1  (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdf
TUGAS KELOMPOK 1 (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdf
DellaAp1
 
Fitria Nur Ani Sa 2
Fitria Nur Ani Sa 2Fitria Nur Ani Sa 2
Fitria Nur Ani Sa 2
ceurik
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
easyipha
 

Similar to Makalah psikologi umum (20)

Makalah psikologi umu1
Makalah psikologi umu1Makalah psikologi umu1
Makalah psikologi umu1
 
Makalah psikologi umu1
Makalah psikologi umu1Makalah psikologi umu1
Makalah psikologi umu1
 
fungsionalisme dan Strukturalisme.pptx
fungsionalisme dan Strukturalisme.pptxfungsionalisme dan Strukturalisme.pptx
fungsionalisme dan Strukturalisme.pptx
 
Psikologi Umum
Psikologi UmumPsikologi Umum
Psikologi Umum
 
P S I K O L O G I U M U M
P S I K O L O G I  U M U MP S I K O L O G I  U M U M
P S I K O L O G I U M U M
 
PENGANTAR PSIKOLOGI KOMUNIKASI.ppt
PENGANTAR PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pptPENGANTAR PSIKOLOGI KOMUNIKASI.ppt
PENGANTAR PSIKOLOGI KOMUNIKASI.ppt
 
Perspektif dalam psikologi sosial
Perspektif dalam psikologi sosialPerspektif dalam psikologi sosial
Perspektif dalam psikologi sosial
 
Konsep dasar psikologi
Konsep dasar psikologiKonsep dasar psikologi
Konsep dasar psikologi
 
Psikologi Power Point
Psikologi Power PointPsikologi Power Point
Psikologi Power Point
 
Apa itu Psikologi
Apa itu PsikologiApa itu Psikologi
Apa itu Psikologi
 
Apa itu Psikologi
Apa itu PsikologiApa itu Psikologi
Apa itu Psikologi
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi
 
TUGAS KELOMPOK 1 (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdf
TUGAS KELOMPOK 1  (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdfTUGAS KELOMPOK 1  (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdf
TUGAS KELOMPOK 1 (RINGKASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN).pdf
 
Buku Psikologi Belajar pendidikan .pdf
Buku Psikologi Belajar pendidikan   .pdfBuku Psikologi Belajar pendidikan   .pdf
Buku Psikologi Belajar pendidikan .pdf
 
Fitria Nur Ani Sa 2
Fitria Nur Ani Sa 2Fitria Nur Ani Sa 2
Fitria Nur Ani Sa 2
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
Dasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologiDasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologi
 
Dasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologiDasar dasar psikologi
Dasar dasar psikologi
 

More from Warnet Raha (20)

Serune kale
Serune kaleSerune kale
Serune kale
 
Alat musik
Alat musikAlat musik
Alat musik
 
Septian
SeptianSeptian
Septian
 
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
 
Perihal
PerihalPerihal
Perihal
 
Warnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet vast raha
Warnet vast raha
 
Surat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselSurat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorsel
 
Silsilah keluarga
Silsilah keluargaSilsilah keluarga
Silsilah keluarga
 
Ipink
IpinkIpink
Ipink
 
Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1
 
Makalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohMakalah haji dan umroh
Makalah haji dan umroh
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerja
 
Salim 2
Salim 2Salim 2
Salim 2
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
 
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaPengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
 
Jurnal ella
Jurnal ellaJurnal ella
Jurnal ella
 
Penelitian
PenelitianPenelitian
Penelitian
 
Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4
 

Makalah psikologi umum

  • 1. Makalah Psikologi Umum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai dari katanya bahwa psikologi terdiri dari dua kata yang mempunyai arti. Psikologi ini merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Dimana ilmu ini sangat penting untuk kita pelajari sebagaimahasiswa dan mahasiswi Pendidikan Agama Islam yang akan di aplikasikan nanti kalau sudah masuk dunia mengajar dan terjun di masyarakat. Perhatian pada psikologi yang terutama tertuju pada masalah bagaimana tiap-tiap individu dipengaruhi dan dibimbing oleh maksud-maksud pribadi yang mereka hubungkan kepada pengalaman-pengalaman mereka sendiri. Maka bagaimana perhatian tentang perhatian psikologi umum. Pengamatan biasanya dilakukan oleh orang-orang yang cerdas. terjadi terhadap suatu proses dengan maksud merasakan dan memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan. Penanggapan itu umumnya pengahajatan kembali bekas-bekas yang diterima dahulu dari pengamatan, yang sekarang digambarkan kembali dalam kesadaran. Dalam makalah ini akan dibahas satu persatu tentang perhatian terhadap psikologi umum beserta pengamatan dan tanggapannya. B. Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakanag yang telah dipaparkan diatas, maka dapat di rumuskan masalah sebagai berikut: A. Apa yang dimaksud dengan Psikologi ? B. Apa yang dimaksud dengan Perhatian Psikologi Umum ? C. Apa yang dimaksud dengan Pengamatan Psikologi Umum ? D. Bagaimana Tanggapan mengenai Psikologi Umum ? C. Tujuan Pembahasan Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka adapun tujuan dari pembuatan makalah tentang bab Perhatian, Pengamatan dan Tanggapan Psikologi Umum ini, yaitu: 1. Mahasiswa dan mahasiswi mampu memahami arti dari Psikologi itu sendiri. 2. Mahasiswa dan mahasiswi mampu memahami tentang perhatian dari psikologi umum ini. 3. Mahasiswa dan mahasiswi mampu mengamati psikologi umum ini. 4. Mahasiswa dan mahasiswi mampu memberikan tanggapan tentang psikologi umum ini.
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Psikologi Psikologi adalah ilmu yang sudah mulai berkembang sejak abad 17 dan 18 serta nampak pesat kemajuannya pada abad 20. Pada awalya ilmu ini adalah bagian daripada filsafat sebagaimana pula ilmu-ilmu yang lain seperti misalnya ilmu hukum tatanegara maupun ilmu ekonomi, namun kemudian memisahkan diri dan berdiri sebagai ilmu tersendiri1[1]. Semuanya itu bersumber dari tuhan yang maha esa sebagai pencipta segala sesuatu,dan hasil ciptaan itulah yang menjadi obyek atau sasaran dari berbagai cabang ilmu pengetahuan. Karenanya sebagai sumber ilmu pengetahuan adalah tuhan yang Maha Esa. Yang lahir pertama kali adalah filsafat, yang membahas hakekat segala sesuatu. Dari padanya lahirlah berbagai cabang ilmu pengetahuan, oleh karna itu dalam semua ilmu-ilmu yang telah memisahkan diri dari filsafat itu akan dijumpai tokoh-tokoh filsafat kuno seperti, socrates, plato dan aristoteles yang ikut mengembangkan fikiran dan penemuannya dalam ilmu-ilmu tersebut sehinga tokoh-tokoh nanti akan dijumpai juga dalam mempelajari psikologi serta cabang-cabang psikologi2[2]. “Psikologi“ berasal dari perkataan Yunani ”Psyche” yang artinya jiwa, dan ”Logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Secara etimologi psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latarbelakangnya3[3]. Menurut Rosleny Marliany4[4] psikologi dapat diartikan ilmu jiwa. Makna ilmu jiwa bukan mempelajari jiwa dalam pengertian jiwa sebagai soul atau roh, tetapi lebih mempelajari kepada gejala-gejala yang tampak dari manusia yang ditafsirkan sebagai latar belakang kejiwaan seseorang atau spirit dari manusia sebagai mahluk yang berjiwa. Psikologi juga dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari sifat-sifat kejiwaan manusia dengan cara mengkaji sisi perilaku dan kepribadiannya, dengan pandangan bahwa setiap perilaku manusia berkaitan dengan latar belakang kejiwaannya5[5]. Sesungguhnya tiap-tiap orang perlu sekali mengetahui dasar Ilmu jiwa umum, dalam pergaulan hidup sehari-hari, Ilmu jiwa perlu sebagai dasar pengetahuan untuk dapat memahami jiwa orag lain. Kita dapat mengingat kembali sesuatu yang pernah kita amati. Gambaran ingatan dari
  • 3. sesuatu pengamatan disebut tanggapan, pemakalah disini akan mengupas habis tentang masalah tanggapan dan hal-hal yang ada disekitarnya. B. Perhatian Perhatian diambil dan dimliki oleh pikiran, perhatian tersebut dicerna dalam bentuk yang jelas dan tajam, pencernaan perhatiaan tersebut salah satunya dapat dimungkinkan secara bersamaan atau banyak objek, bisa disebut juga kereta pemikiran karena bisa diakukan berulang-ulang. Banyak objek yang dimaksud yaitu banyak yang diperhatikan. Karena kita banyak perhatian ke banyak objek maka kita akan setres6[6]. Perhatian adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang yang lain. Perhatian timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilaian perasaan seperti juga pada proses pengamatan. Bahakan orang dapat tiba, tiba merasa tertarik kepada orang lain dengan sendirinya karena keseluruhan cara-cara bertingkah laku menarik baginya7[7]. Perhatian dapat dirumuskan sebagai perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang yang lain. Proses perhatian kadang-kadang tidak berjalan atas dasar logis rasional, melainkan berdasakan penilaian perasaan. Salah satu contohnya orang tiba-tiba tertarik dengan orang lain, seakan-akan dengan sendirinya. Tertariknya ini tidak pada salah satu cirri tertentu dengan orang itu, tapi keseluruhan cirri pola tingkah lakunya8[8]. Proses perhatian dapat pula berjalan secara perlahan-lahan secara sadar dan cukup nyata dalam hubungan dua atau lebih orang. Misalnya hubungan cinta kasih antara manusia, biasanya didahului dengan perhatian. Dengan demikian perhatian hanya akan berlangsung dan berkembang dalam relasi kerja sama antara dua orang atau lebih, bila terdapat saling pengertian9[9]. Tokoh-tokoh teori individualism, Adam Smith (1759) dan Herbert Spencer (1870) menerangkan Prinsip-prinsip perhatian untuk menerangkan tindakan-tindakan yang semata-mata mengejar keuntungan sendiri atas dasar pikiran, tetapi juga dikemudikan oleh perhatian terhadap orang lain, yang tanpa itu sebenarnya kehidupan sosial itu tidak mungkin ada10[10]. Adam Smith11[11] membedakan dua bentuk dasar daripada perhatian : 1. Yang menimbulkan respons yang cepat hamper seperti reflex. Misalnya :
  • 4. · Kalau kita melihat orang dipukul tongkat dengan keras kita merasa ngeri. · Bila kita melihat pemain akrobat yang sedang berjalan di atas tali yang tinggi,kita merasa tegang. · Jika melihat demontrasi terjun paying yang tidak mengembang, kita memejamkan mata. 2. Yang sifatnya lebih intelektual kita dapat perhatian terhadap seseorang, meskipun kita tidak merasakan sebagai yang ia rasakan. Kita akan mengucapkan syukur dan menyatakan perhatian bila seseorang berhasil dalam usahanya, walaupun kita sendiri tidak berhasil atau susah. Menurut Herbert Spencer12[12] (1870) bahwa perhatian terdiri dari dua bentuk, yaitu : 1. Prespectively presentative yang cepat seperti reflex. 2. Representative (yang sadar refleksif). Theodore Ribot13[13] (1897) pengarang buku yang berjudul Psychology of the Emotion, ia menekankan pada peranan perhatian yang dikatakan sebagai a foundation of all social existence. Ribot membagi perhatian menjadi 3, yaitu : 1. Type primitive atau otomatis, yang dapat diterangkan dengan respon bersyarat. 2. Refleksif, yang mana seseorang sadar dalam dirinya terhadap keadaan jiwanya. Ia tahu, bahwa ia merasa apa yang dirasakan orang lain, biarpun ia sendiri tidak mengalaminya. 3. Type yang intelektual, yaitu rasa setia, rasa toleran, dan philantropi: bentuk ini tidak diarahkan pada orang tertentu, tetapi mempunyai corak-corak yang lebih umum dan abstrak. Menurut Max Scheler14[14] perhatian itu dibagi dalam delapan bentuk, yaitu: 1. Einfuhlung, yaitu proses yang primitif, proses refleks sepertiyang dikatakan oleh smith, Spencer, Ribot, dan lain-lain. Jika diterjemahkan dalam bahasa inggris mungkin dengan kata: empathy yang menunjukan motor tiruan, yang tidak didasarkan padadasar pikiran. 2. Meiteinander fuhlung. Yang menekankan pada pengertian “perasaan spontan” yaitu kalau dua orang atau lebih bereaksi dengan cara yang sama pada rangsangannya yang sama (misalnya reaksiyangdiberikan penonton bioskop). 3. Gefuhls anstechung. Menunjukan tertekannya perasaan melalui induksi dan tidak sosial seperti mobs. 4. Einsfuhlung.Yaitu kalau terjadi pengamatn perasaan misalkan anak bermain boneka mengamati ibunya. 5. Nachfuhlung. Ini lebih disadari dan dibedakan seperti pernyataan: “saya tahu apa yang engkau rasakan”. Dalam hal semacam ini kita dapat membedakan dengan jelas perasaan kita sendiri dengan perasaan orang lain.
  • 5. 6. Mitgefuhl. Yaitu bila orang dapat dengan tepat menimbang perasaan orang lain dan biasanya menilainya secara positif. 7. Menshenliebe. Yaitu kalau orang tidak hanya mengetahui keadaan jiwa orang lain, tetapi menaruh hormat kepadanya. 8. Akomische Person und Gottes liebe. Yaitu perhatian yang mistis yang menjadi dasar religi dan pandangan hidup kesatuan jiwa dengan Tuhan. Jadi menurut Prof. F. Patty dkk menyimpulkan bahwa perhatian harus bertumpu / Fokus pada satu objek agar perhatian tersebut dapat menghasilkan out put atau informasi yang jelas. Dengan demikian kecepatan dan kemudahan menemukan informasi akan dapat diperoleh15[15]. C. Pengamatan Pengamatan dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi sama dengan orang lain, baik secara lahiriah maupun secara batiniah. Misalnya pengamatan seorang anak laki-laki untuk menjadi sama seperti ayahnya atau seorang anak perempuan untuk menjadi sama dengan ibunya. Proses pengamatan ini mula-mula berlangsung secara tidak sadar (secara dengan sendirinya) kemudian irrasional, yaitu berdasarkan perasaan-perasaan atau kecenderungan-kecenderungan dirinya yang tidak diperhitungkan secara rasional, dan yang ketiga pengamatan berguna untuk melengkapi system norma-norma, cita-cita dan pedoman-pedoman tingkah laku orang yang mengidentifikasi itu16[16]. Menurut Agus Sujanto17[17] dalam bukunya yang berjudul Psikologi Umum mengatakan bahwa pengamatan dalam psikologi adalah proses mengenal dunia luar dengan menggunakan indera. Mengamati sesuatu dengan menggunakan alat-alat indra kita. Yaitu : 1. Indra penglihatan. 2. Indra pendengar. 3. Indra pembau. 4. Indra perasa atau pengecapan. 5. Indra peraba. 6. Indra keseimbangan. 7. Indra perasa urat daging (kinestesi). 8. Indra perasa jasmaniah (organis). Menurut pengamatan itu melalui tiga saat18[18] :
  • 6. 1. Saat alami (saat physis) : saat indra kita menerima perangsang dari alam luar. 2. Saat jasmani (saat physiologis) : saat perangsang itu diteruskan oleh urat syaraf sensorik ke otak. 3. Saat rohani (saat psychis) : saat sampainya perangsang itu ke otak, kita menyadari perangsang itu dan bertindak. Adapun syarat-syarat terjadinya pengamatan19[19] adalah : 1. Ada perhatian kita kepada perangsang itu. 2. Ada perangsang yang mengenai alat indera kita. 3. Urat syaraf sensoris harus dapat meneruskan perangsang itu ke otak. 4. Kita dapat menyadari perangsang itu. D. Tanggapan Secara tepat tanggapan belum bisa didefenisikan. Hanya dapat didefinisikan secara garis besar dan bersifat umum. Jadi tanggapan adalah gambaran pengamatan yang tinggal di kesadaran kita sesudah mengamati20[20]. Penanggapan itu umumnya ialah pengalaman kembali atau pengahajatan kembali bekas- bekas yang diterima dahulu dari pengamatan, yang sekarang digambarkan kembali dalam kesadaran. Jadi tanggapan ialah bekas atau gambaran dari sesuatu pengamatan, yang tinggal dalam lubuk jiwa kita sehingga boleh disebut gambaran ingatan21[21]. Tanggapan erat hubungannya dengan berfungsinya ingatan, ketetapan dan kejelasan. Tanggapan tergantung pada derajat kompleksitas situmulus yang asli dan pada ketelitian pengamatan indra, serta pada faktor ingatan yaitu22[22] : 1. Tanggapan Reproduksi Suatu tanggapan dianggap sebagai reproduktif, bila tanggapan itu menunjukkan pengingatan kembali suatu benda, kejadian, atau situasi, yang memberikan suatu pengalaman sensoris atau pengamatan masa lalu. Setiap hal dari pengindraan dapat terlibat. Suatu tanggapan ingatan mungkin berupa pendengaran, penglihatan, suhu. Rasa sakit, penciuman, atau kinestesis. Suatu tanggapan yang diiangat tentang pngalaman-pengalaman lalu cenderung berbeda-beda dalam kejelasannya sesuai dengan kesederhanaa nya atau kekompleksannya, dan juga sesuai dengan
  • 7. jumlah pengalaman mengenai situasi pengindraan yang asli. Misalnya, tanggapan uang logam lima sen akan jauh lebih jelas untuk sebagian besar orang-orang dari pada ruang tamu seorang teman. 2. Tanggapan Imaginer Tanggapan bukanlah selalu hanya reproduksi pengalaman-pengalaman lalu. Banyak gambaran- gambaran mental (Tanggapan) adalah hasil dari suatu syntese pengalaman-penglaman masa lalu, hal ini disebut tanggapan imaginer yang berdasar kepada penglaman-penglaman lalu, tetapi yang mengambil suatu bentuk baru dan dapat dianggap sebagai “Penemuan, pembacaan hasil-hasil fiktif (khayalan dan arsitik) adalah contoh-contoh dari jenis tanggapan ini. Mimpi malam dan siang hari meliputi tanggapan reprodukti dan sintetis. 3. Tanggapan Halusinasi Unsur-unsur emosi mimpi menjadi faktor-faktor yang kuat dalam perkembangan halusinasi. Tanggapan halusinasi meliputi pembentukan gambaran-gambaran yang tak berhubungan dengan kenyataan tetapi yang di proyeksi kepada dunia yang nyata. Dalam bentuk-bentuk tartuntu gangguan emisional yang keras, misalnya, pasien dapat melapurkan melihat malaikat atau mendengar suara- suaranya. 4. Tanggapan Editis Ada sementara orang yang sudah mengamati sesuatu mendapatkan tanggapan yang sangat jelas dan ingat betul sampai mendetail. Tanggapannya sangat terang seterang pengamatan. Tanggapan semacam ini disebut Tanggapan Editis. Menurut prosesnya, tanggapan berlainan dengan pengamatan. Ada perbedaan antara pengamatan dan tanggapan23[23], diantaranya yaitu : 1. Pengamatan masih memerlukan perangsang, sedang tanggapan tidak lagi. 2. Pengamatan memerlukan tempat dan waktu tertentu, sedangkan tanggapan tidak lagi. 3. Pengamatan lebih jelas daripada tanggapan. Adapun persamaan di antara tanggapan dan pengamatan. Persamaannya yaitu keduanya berlangsung selama masih ada perhatian dan bersifat perseorangan24[24]. Dengan indra kita dapat mengamati segala sesuatu. Sehingga di dalam kesadaran kita tinggalah tanggapan. Karena itu kita dapat mengingat kembali apa yang kita indra. Tiap-tiap orang mempunyai tanggapan sendiri-sendiri, biasanya digolongkan menjadi beberapa tipe, diantaranya yaitu25[25] : 1. Tipe visual. Artinya orang itu mempunyai ingatan yang baik sekali bagi apa yang telah dilihatnya. 2. Tipe auditif. Artinya orang itu dapat mengingat dengan baik sekali bagi apa yang telah didengarnya.
  • 8. 3. Tipe motorik. Artinya orang itu mempunyai ingatan yang baik sekali bagi apa yang telah dirasakan geraknya. 4. Tipe taktil. Artinya orang itu mempunyai ingatan yang baik buat segala yang telah dirabanya. 5. Tipe campuran. Artinya kekuatan tiap-tiap indera sama saja, dan mempunyai ingatan yang sama kuatnya buat segala yang telah pernah di inderanya. Dengan tanggapan kita dapat mengasosiasi dan mereproduksi. Dalam artian mengasosiasi adalah sangkut paut antara tanggapan-tanggapan dan saling mereproduksi. Sedangkan mereproduksi adalah daya jiwa kita yang dapat menimbulkan tanggapan-tanggapan kesadaran kita26[26].
  • 9. BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Sesuai dengan pemaparn yang telah dijelaskan di atas. Maka dapat kami simpulkan sebagai berikut : 1. Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya. 2. Perhatian merupakan perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang yang lain. Perhatian timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilaian perasaan seperti juga pada proses pengamatan. 3. Pengamatan dalam psikologi adalah proses mengenal dunia luar dengan menggunakan indera. 4. Didefinisikan secara garis besar dan bersifat umum bahwa tanggapan adalah gambaran pengamatan yang tinggal di kesadaran kita sesudah mengamati. B. Rekomendasi Dalam pembahasan Perhatian,Pengamatan dan Tanggapan Psikologi Umum ini tentu kita sebagai mahluk individual dan sosial tidak akan lepas sesuai dengan apa yang kita rasakan. Ternyata jiwa yang kita rasakan ini berawal dari perhatian terhadap jiwa, kemudian kita mengamati dan mampu memberikan tanggapan. Namun kita harus dapat mengolah jiwa ini dengan baik agar jiwa kita ini bisa menjadi baik. Kami minta maaf kepada semua pihak apabila dalam penyusunan makalah ini masih ada kata atau apa saja yang menyinggung perasaan pembaca. Kami selaku penyusun akan menerima kritikan dan saran dari pembaca dengan lapang dada dengan tujuan agar makalah ini bisa lebih baik lagi. Amin.
  • 10. Lampiran 1 DAFTAR PUSTAKA Patty MA, Prof. F. Dkk. 1982. Pengantar Psikologi Umum. Usaha Nasional : Surabaya. Marliany, Rosleny. 2010. Psikologi Umum. CV Pustaka Setia : Bandung. Ahmadi, Abu. 2007. Psikologi Sosial. PT Rineka Cipta : Jakarta. Sujanto, Agus. 2005. Psikologi Umum. Pustaka Bani Quraisy : Bandung. Ardhana, Sudarsono. 1963. Pokok-Pokok Ilmu Jiwa Umum. Usaha Nasional : Surabaya.
  • 11. Lampiran 2 BIODATA PENULIS Nama : Hanifah Aulia Rahman TTL : Majalengka, 29 April 1994 Asal Sekolah : MA Al-Ishlah Bobos Alamat Rumah : Jl. Sawah Kalong Blok 2 Dukupuntang Kab. Cirebon. No. Hp : 081911438298 Nama : Karim Pamela TTL : Ciamis, 14 Juni 1992 Asal Sekolah : SMA Negeri 1 Rancah Alamat Rumah : Jl. Ujung Pandang Blok C Nuansa Majasem