SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aktivitas konasi atau disebut juga kemauan merupakan salah satu fungsi hidup kejiwaan
manusia, dapat diartikan sebagai aktivitas psikis yang usaha aktif dan berhubungan dengan
pelaksanaansuatu tujuan. Tujuan adalah titik akhir dari gerakan yang menuju pada suatu arah.
Pada manusia pada umum kebebasan. Semua kecenderungan nafsunya pada
hakekatnya tidak terbatas dan tanpa kekangan. Karena itu manusia harus membatasi diri, harus
mengatur dan menguasai diri sendiri supaya tidak tenggelam dalam keliaran arus nafsu.
Dengan demikian akan tercipta dunia manusia yang teratur, dalam mana dia dapat membatasi
diri sendiri, yaitu secara individual dengan kemauannya dan secara kolektif dengan norma-
norma sosial, konvensi hokum. Sebab semua nafsu manusia itu merupakan inti kecenderungan
manusiawi yang tidak terbatas sifatnya dan tanpa kekengan sehingga perlu diatur dan
dikendalikan oleh kemauan.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini untuk menambah ilmu pengetahuan penulis dalam bidang
pendidikan tentang Konasi atau Kemauan dan agar bisa memahami arti, gejala dan makna
tentang Konasi atau Kemauan.
C. Rumusan Masalah
1. Pengertian Konasi/Kemauan
2. Teori-teori konasi
3. Contoh tentang Kemauan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Kemauan
Kemauan merupakan salah satu fungsi hidup kejiwaan manusia, dapat diartikan sebagai
aktivitas psikis yang mengandung usaha aktif dan berhubungan dengan pelaksanaan tujuan.
Tujuan adalah titik akhir dari gerakan yang menuju pada suatu arah. Adapun tujuan kemauan
adalah pelaksanaan suatu tujuan.
Konasi, kehendak, hasrat, kemauan yaitu suatu tenaga, suatu kekuatan yang mendorong kita
supaya bergerak dan berbuat sesuatu. Ciri-ciri hasrat:
1. Hasrat merupakan "motor" penggerak perbuatan dan kelakuan manusia.
2. Hasrat berhubungan erat dengan tujuan tertentu, baik positif atau negative. Positif berarti
mencapai barang sesuatu yang dianggap berharga dan berguna baginya. Sedang negative
berarti menghindri sesuatu yang tidak mempunyai harga/berguna baginya.
3. Hasrat selamanya tidak berpisah dari gejala mengenal (kognisi) dan perasaan (emosi).
Dengan kata lain : hasrat tidak dapat di pisah-pisahkan dengan pekerjaan jiwa yang lain.
4. Hasrat diarahkan kepada penyelenggaraan suatu tujuan, maka didalam hasrat terdapat
bibit-bibit penjelmaan kegiatan.
A. Pembagian Gejala Hasrat
Para penulis Pskologi pada umumnya meninjau pada hakikatnya sumber timbulny kemaun
dalam 2 katagori. Bagi yang condong pada hakikat fisik melahirkan teori yang bercorak
"biologis" sedang para ahli yang condong pada hakekat psikis, melahirkan teori yang bercorak
Psikologis.
1. Hasrat yang berpusat pada Biologis/Kejasmanian:
 Tropisme
 Reflek
 Instink
 Otomatisme
 Kebiasaan
 Dorongan nafsu Hasrat
 Kecenderungan
 Keinginan
2. Hasrat yang berpusat pada Psikologis/perbuatan kemauan
1. Hasrat Yang Berpusat Pada Kejasmaniah
Pada gejala kemauan yang berpusat pada indarawi sifatnya ini, unsur pertimbangan akal
hampir-hampir tidak ada, atau justru tidak ada sama sekali. Peritiwa-peristiwa ini tampak dalam
hidup tumbuh-tumbuhan, hewan, maupun manusia. Dengan mana, bahwa dalam semua gejala
itu terdapat tenaga desakan dari dalam yang mengarah keluar.
3
Gejala yang berpusat pada kejasmaniah antara lain:
 Tropisme: adalah peristiwa yang menyebabkan timbulnya gerak kearah tertentu. Gejala
tropisme ini nampak dalam hidup vegetatip dan animal. Tropisme terjadi kalau terdapat
perangsang dari luar semata-semata, jadi tidak ada pendorong dari dalam untuk tujuan tertentu.
Karena adanya jenis berbeda maka tropime dibedakan menjadi:
 Foto-Tropisme (fotos: cahaya)Yaitu tropisme yang timbul karena ada perangsang cahaya
menurut arah geraknya, foto tropisme dapat dibedakan atas:
 foto tropisme positif, yaitu gerak mengarah cahaya. Misalnya tumbuh-tumbuhan mengarah
kepada matahari, laron menyongsong sinar dll.
foto tropisme negative, yaitu bergerak menghindari perangsang cahaya. Misalnya jenis ikan
tertentu yang selalu menjauhi sinar.
Helio Troipsme (helios: matahari)
Helio Tropime positif, bergerak mengarah matahari. Contoh: bunga matahari.
Helio Tropisme Negative, bergerak menghindari matahari. Contoh: kelelawar.
Refleks
Reflek adalah gerak reaksi yang tidak disadari terhadap perangsang-perangsang dan
berlangsung diluar kemampuan. Macam-macam refleks:
1. Refleks Bawaan: yakni refleks yang dibawa sejak lahir, disebut pula refleks asli atau refleks
sewajarnya. Contohnya: menutup mata karena menentang sinar yang sangat terang,
gemetar karena lapar dll.
2. Refleks Latihan: yakni refleks yang diperoleh dari pengalaman. Reflek ini tidak dibawa
sejak lahir, melainkan hasil dari pengalaman-pengalaman yang selalu diulang. Contoh:
ketrampilan mengemudikan sepeda motor.
3. Refleks Bersyarat: reflek ini tidak tergantung pada perangsang alam yang asli tetapi timbul
karena rangsang lain yang berasosiasi dengan rangsang alam tersebut. Contoh: orang
yang sedang merasa haus, melihat buah asam, air liur terus keluar.
Pada suatu saat seorang yang sedang haus, tidak melihat buah asam, tetapi hanya mendengar
cerita tentang buah asam maka air liurnya keluar. Disini ada proses assosiasi antara kata-kata
asam dengan buah asam. Hal ini yang disebut refleks bersarat.
Instink
Instink yaitu kemampuan berbuat tertentu yang dibawa sejak lahir, tanpa latihan sebelumnya,
namun terarah pada tujuan dan dorongan nafsu-nafsu tertentu, tidak disadari dan berlangsung
secara mekanis.
Contoh : Seekor burung selalu membuat sarangnya selalu dengan cara yang sama, Seekor
Harimau yang mengintai dan menerkam mangsanya dengan cara yang sama. Macam-macam
instink:
Dorongan Instink mempertahankan diri meliputi:
· Instink Makan - Instink Takut
· Instink Bernafas - Instink Istirahat
· Instink melindungi diri - Intink Istirahat
4
Dorongan Instink mempertahankan jenis meliputi:
· Instink Sexsual - Instink Minta Tolong
· Instink Membel Diri - Instink Melindungi
· Instink Sosial - Instink Memelihara
Dorongan Instink mengembangkan diri meliputi:
· Instink Belajar
· Instink Menyelidiki
· Insting Ingin Tahu
Perbedaan antara Instink yang dimiliki binatang dan manusia, binatang semata-mata hidupnya
dikuasai oleh dorongan nafsu sedangkan manusia tidak dikuasai nafsu semata, manusia
mempunyai kesadaran, daya pikir, perasaan, mempunyai bermacam-macam pertimbangan
seperti: baik-buruk, hina-mulia, benar-salah, luhur-rendah dll.
Automatisme
Automatisme adalah: Gejala-gejala yang menimbulkan gerak-gerak yang terselenggara dengan
sendirinya.
Macam-macam Automatisme:
1. Automatisme Asli: ialah gerak Automatis yang tidak digerakkan oleh gejala hasrat, contoh:
gerak jantung, paru-paru dll.
2. Automatisme Latihan: ialah gerakan-gerakan yang berjalan secara automatis karena
seringnya gerakan itu diulang. Contoh berjalan, berbicra, bersepeda dll.
Kebisaan
Kebiasaan adalah tingkah laku yang sudah distabilkan, yang mana kebutuhan-kebutuhan
tertentu mendapat kepuasan karenanya. Disini reflek biasanya berperan dalam pembentukan
kebiasaan, pada akhirnya kebiasaan itu berlangsung secara automatis, namun sewaktu-waktu
pikiran dan kesadaran bisa difungsikan untuk memberikn pengarahan baru bagi pembentukan
kebiasaanbaru.
Nafsu
Dorongan yang terdapat pada tiap-tiap manusia dan memberi kekuatan bertindak untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup yang tentu.
Macam-macam Nafsu:
Nafsu Individual (perseorangan) misalnya nafsu makan, nafsu bermain, nafsu merusak, nafsu
berkuasa dll.
Nafsu Sosial (kemasyarakatan) misalnya: nafsu kawin, nafsu berkumpul dengan orang lain,
nafsu mencari ilmu dll.
5
Kecenderungan
Ialah hasrat atau kesiapan reaktif yang tertuju pada objek konkrit, dan selalu muncul
berulangkli. Paulhan,seorang psikologi prancis membagi kecenderungan menjadi beberapa
golongan:
1. Kecenderungan Vital (hayat), misalnya lahap, gemar makan (rakus), dll.
2. Kecenderungan Perseorangan (egoistis), misalnya tamak, kikir, brutal dll.
3. Kecenderungan Sosial, misalnya persahabatan, kerukunan, bergotong royong dll.
4. Kecenderungan Abstrak:
5. Kecenderungan Abstrak Positif, misalnya gemar mengabdi pada tuhan, patuh, bertanggung
jawab dll
6. Kecenderungan Abstrk Negative, misalnya: bohong, munafik, menipu dll.
Keinginan
Yaitu nafsu yang telah mempunyai arah tertentu dan tujuan tertentu. Kalau dorongan sudah
menuju kearah tujuan yang nyata/kongkret dan tertentu, misalnya disitu akan terjadi dorongan
keras dan terarah pada suatu objek tertentu maka nafsu itu disebut keinginan.
Mislnya nafsu untuk makan menimbulkan keinginan untuk makan sesuatu, nafsu kegiatan
menimbulkan keinginan untuk mengerjakan sesuatu, dan sebaginya. Lawan dari keinginan
adalah keseganan.
2. Hasrat yang berpusat pada psikologi atau perbuatan kemauan
Kemaun adalah dorongan kehendak yang terarah pada tujuan-tujuan hidup tertentu, dan
dikendalikan oleh pertimbangan akal budi. Jadi pada kemauan itu ada kebijaakan akal dan
wawasaan, di samping juga ada control dan persetujuan dari pusat kepribadian. Maka kemauan
lebih tinggi tingkatannya daripada instink, reflek, automatisme, kebiasaan, nafsu, keinginan,
kecerendungan. Cirri-ciri kemauan :
· Gejala Kemauan merupakan doromgan dari dalam yang khusus dimiliki oleh manusia.
· Gejala Kemauan berhubungan erat dengan satu tujuan. Kemauan mendorong timbulnya
perhatian dan minat, serta merndorong gerak aktifitas kearah tercapainya tujuan.
· Gejala Kemauan sebagai pendorong timbulnya perbuatan kemauan yang didasarkan atas
pertimbangan, baik pertimbangan akal atau pikiran, yang menentukan benar salahnya
perbuatan kemauan maupun pertimbangan perasaan yang menentukan baik buruknya atau
halus tidaknya perbuatan kemauan.
· Dalam Kemauan tidak hanya terdapat pertimbangan pikir dan perasaan saja, melainkan
seluruh pribadi memberikan pertimbangan, memberikan pengaruh dan memberikan corak
pada perbuatan kemauan.
· Pada perbuatan kemauan bukanlah tindakan yang bersifat kebetulan, melinkan tindakan yang
di sengaja dan terarah pada tercapainya suatu tujuan.
· Kemuan menjadi pemersatu dari semua tingkah laku manusia dan mengkoordinasikan
segenap fungsi kejiwaan menjadi bentuk kerjasama yang supel harmonis.
Terdapat momen-momen dalam proses munculnya kemauan antara lain
6
1. Momen "rangsang-rangsang" atau saat penerimaan pada saat ini individu menerima
kesan-kesan dengan melalui proses pengindraan yang kuat, disertai dengan gerakan-
gerakan misalnya mengerutkan kening, tangan dikepal-kepalkan, meleletkan lidah dll.
2. Momen Objektif; pada saat ini individu menyadari akan peristiwa dalam psikisnya,
kesadaran yang menimbulkan gambaran ke arah yang akan dituju.
3. Momen Aktul; pada saat ini individu menyadari benar, bahwa dirinya sedang mengarahkan
pikirannya terhadap perbuatan yang akan dilakukan.
4. Momen Subjektif; pada saat ini individu menyadari benar tentang arah tujuannya, sehingga
terbentuk kemauan yang sesungguhnya. Inilah saat individu mengambil keputusan.
Diantara keputusan-keputusan dan perbuatn terdapat satu waktu, (bisa pendek, dapat pula
agak lama) yang disebut sebagai Tendens Determinative. Ini akan menjadi semkin kuat,
apabila keputusan menjadi semakin tegas dan jelas dalam pusat kesadaran.
Hal-hal yang mempengaruhi kemuan:
· Keadaan Fisik: adalah pengaruh yang berhubungan dengan kondisi jasmani, yakni;
sanggup tidaknya, kuat tidaknya untuk melaksankan keputusan kemauan.
· Keadaan materi: yaitu bahan-bahan, syarat-syarat dan alat-alat yang digunakan untuk
melaksankn keputusan kemauan.
· Keadaan Milieu (lingkungan), apakah lingkungan itu sesuai untuk melakukan kemauan itu.
· Kata Hati adalah pemegang peranan samangat penting dalam melaksankan kemauan,
karena keputusan hati dapat mengalahkan pertimbangan-pertimbangan yang lain.
B. Teori-teori Konasi
Terkait dengan tujuan usaha konasi, bila kita menitik beratkan pada aspek wajar, berarti
kita bersandar pada teori kehendak biologis. Teori ini lebih kepada fungsi oraganisme, insting,
dan nafsu. Mac. Dougall mendefinisikan kehendak sebagai suau kerja sama yang dari
dorongan-dorongan (yang diorganisasikan oleh insting) sejenis yang menetukan tingkah laku
manusia dan hewan. Insting sebagai suatu disposisi atau keadaan pembawaan yang
menentukan organism mengamati suatu objek tertentu sehingga organism itu mengalami suatu
ketegangan dan suatu dorongan untuk bereaksi terhadap objek.
Apabila kita meletakkan titik berat pada usaha yang ditetapkan oleh individu, berarti kita
memakai teori kehendak psikologi kesadaran. Teori ini mengacu pada fungsi kesadaran dan
tujuan (teleologis) individu. James E. Reyce memandang kehendak sebagai kekuatan dari
dorongan rasional, yaitu kecenderungan pada obyek yang dikenal oleh akal fikiran. James juga
mengatakan bahwa kehendak merupakan kekuatan psikis yang mewujudkan diri dalam
perbuatan memilih. Dengan demikian, suatu tindakan yang memiliki nilai keputusan haruslah
berdasarkan pada perbuatan memilih (dengan sadar, niat) sebagai perwujudan kehendak atau
kemauan.
7
Dalam proses kemauan mengalami peristiwa-peristiwa atau gejala sebagai berikut :
1. Adanya suatu motif
2. Adanya suatu usaha
3. Adanya saat-saat memilih
4. Adanya suatu keputusan
5. Adanya perbuatan berdasarkan kemauan
C. Contoh masalah konasi
Berusia 1000 tahun, nenek terjun payung
Aida Mendes meminta sang cucu untuk mengatur agar dia dapat melakukan terjun
payung saat Natal tiba Setelah mendapat izin dari para dokter dan keluarga tercinta, Mendes
berencana terjun dari satu pesawat di atas Kota Macapa, kota besar di Negara Bagian Amapa
di bagian utara Brazil Penerjunan dari ketinggian 3.000-4.000 meter di atas permukaan tanah
Pembahasan
mempunyai keinginan yang kuat untuk menciptakan sebuah rekor dunia dalamterjun
payung didukung oleh kondisi fisiknya yang masih fitpadahal sudah berusia 100 tahun
Kemauan merupakan salah satu fungsihidup kejiwaan manusia, dapat diartikansebagai aktifitas
psikis yang mengandungusaha aktif dan berhubungan dengan pelaksanaan suatu tujuan
contoh, orang yang cemas atau takut bepergian dengan naik pesawat terbang, Dengan
demikian menimbulkan respon percaya bahwa pilot pesawat terbang adalah orang yang terlatih
dan berpengalaman dalam bidangnya, dampaknya maka muncul respon orang bersedia ikut
terbang dengan pesawat itu, maka ini yang disebut konasi positif.
Gejala konasi disebut juga kemauan, hasrat manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
Sebagai contoh, seorang pelajar yang ingin menduduki peringkat 1 di dalam kelas, dengan
dasar kemauan, maka pelajar tersebut akan belajar dengan tekun untuk menduduki peringkat 1
dalamkelas.
Contoh gangguan kemauan: pasien memiliki kemauan yang lemah (abulia) susah membuat
keputusan atau memulai tingkah laku. Pasien susah sekali bangun pagi, mandi, merawat diri
sendiri sehingga terlihat kotor, bau dan acak-acakan. Banyak sekali jenis gangguan kemauan
ini mulai dari sering mencuri barang yang mempunyai arti simbolis sampai melakukan sesuatu
yang bertentangan dengan yang diperintahkan (negativime)
Contoh kasus, akankah si A yang jenius, diberikan kesempatan memimpin suatu perusahaan
yang besar jika dia tidak dipercayai ? Atau mungkinkah si B yang inovatif didukung jika dia tidak
dipercayai ? Atau bisakah si C yang miskin mendapatkan sejumlah dana jika dia tidak
dipercayai ? Dari contoh-contoh yang diatas maka akan bisa disimpulkan bahwa seseorang
akan berhasil atau tidak, sangatlah ditentukan oleh adanya sifat KEMAUAN untuk mencapai
suatu keberhasilan.
8
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam istilah sehari-hari, kemauan dapat disamakan dengan kehendak atau hasrat. Kehendak
ialah suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu. Kehendak ini merupakan kekuatan dari
dalam. Dan tampak dari luar sebagai gerak gerik. Dalam fungsinya kehendak ini berhubungan
dengan pikiran dan perasaan.
Setiap orang punya impian yang memberikannya rasa bahagia. Untuk dapat mewujudkan
mimpi, tentu perlu upaya keras yang juga didorong oleh kemauan.
DAFTAR PUSTAKA
 Shalahudin Mahfudz, Drs., Pengantar Psikologi Umum, Surabaya "Sinar Wijaya" 1986
 Abu Ahmadi, Drs., Psikologi Umum, 1982, Surabaya "PT Bina Ilmu".
 http://www.scribd.com/doc/99796686/Gangguan-Konasi-Pada-Lansia
 http://achmad-murray.blogspot.com/2011/02/gejala-gejala-konasi-kehendak-hasrat.html
 http://indonesia-admin.blogspot.com/2010/02/makalah-gejala-konasi-atau
kemauan.html#.UHLk_uEzmKc
 http://achmad-murray.blogspot.com/2011/02/gejala-gejala-konasi-kehendak-hasrat.html
 http://edukasi.kompasiana.com/2010/12/07/pengaruh-gejala-dalam-belajar/

More Related Content

What's hot

Kearifan lokal dalam Bidang Kehutan
Kearifan lokal dalam Bidang KehutanKearifan lokal dalam Bidang Kehutan
Kearifan lokal dalam Bidang KehutanAnisa Salma
 
Makalah Lingkungan Hidup (ARISKA COMPNET)
Makalah Lingkungan Hidup (ARISKA COMPNET)Makalah Lingkungan Hidup (ARISKA COMPNET)
Makalah Lingkungan Hidup (ARISKA COMPNET)ARISKA COMPNET
 
FAKTOR PENYEBAB KEDATANGAN BANGSA EROPA KE INDONESIA
FAKTOR PENYEBAB KEDATANGAN BANGSA EROPA KE INDONESIA FAKTOR PENYEBAB KEDATANGAN BANGSA EROPA KE INDONESIA
FAKTOR PENYEBAB KEDATANGAN BANGSA EROPA KE INDONESIA Annisa Monitha
 
Ppt teori humanistik
Ppt teori humanistikPpt teori humanistik
Ppt teori humanistikRinatun4e
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMANovia Dwi
 
Upaya Mengatasi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Upaya Mengatasi Ancaman Disintegrasi BangsaUpaya Mengatasi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Upaya Mengatasi Ancaman Disintegrasi BangsaBeast12A3
 
rpp SD Kelas 5 tema 1.docx
rpp SD Kelas 5 tema 1.docxrpp SD Kelas 5 tema 1.docx
rpp SD Kelas 5 tema 1.docxKairulAbadi
 
Aufklarung sejarah peminatan
Aufklarung sejarah peminatanAufklarung sejarah peminatan
Aufklarung sejarah peminatanNirwanIl
 
Makalah lingkungan hidup
Makalah lingkungan hidupMakalah lingkungan hidup
Makalah lingkungan hidupARISKA COMPNET
 
Hubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusiHubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusiAstrid Widhowaty
 
Perlawanan rakyat bali,banjar dan tapanuli
Perlawanan rakyat bali,banjar dan tapanuliPerlawanan rakyat bali,banjar dan tapanuli
Perlawanan rakyat bali,banjar dan tapanuliSuratno Ratno Miharjo
 
Ppt kerajaan islam di Indonesia
Ppt kerajaan islam di IndonesiaPpt kerajaan islam di Indonesia
Ppt kerajaan islam di IndonesiaDoris Agusnita
 
Ppt ekologi
Ppt ekologiPpt ekologi
Ppt ekologi4nisa
 

What's hot (20)

Kearifan lokal dalam Bidang Kehutan
Kearifan lokal dalam Bidang KehutanKearifan lokal dalam Bidang Kehutan
Kearifan lokal dalam Bidang Kehutan
 
Makalah Lingkungan Hidup (ARISKA COMPNET)
Makalah Lingkungan Hidup (ARISKA COMPNET)Makalah Lingkungan Hidup (ARISKA COMPNET)
Makalah Lingkungan Hidup (ARISKA COMPNET)
 
Laporan kunjungan bmkg
Laporan kunjungan bmkgLaporan kunjungan bmkg
Laporan kunjungan bmkg
 
MAKALAH EKOLOGI DAN EKOLOGI LINGKUNGAN
MAKALAH EKOLOGI DAN EKOLOGI LINGKUNGANMAKALAH EKOLOGI DAN EKOLOGI LINGKUNGAN
MAKALAH EKOLOGI DAN EKOLOGI LINGKUNGAN
 
FAKTOR PENYEBAB KEDATANGAN BANGSA EROPA KE INDONESIA
FAKTOR PENYEBAB KEDATANGAN BANGSA EROPA KE INDONESIA FAKTOR PENYEBAB KEDATANGAN BANGSA EROPA KE INDONESIA
FAKTOR PENYEBAB KEDATANGAN BANGSA EROPA KE INDONESIA
 
Ppt teori humanistik
Ppt teori humanistikPpt teori humanistik
Ppt teori humanistik
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMA
 
Upaya Mengatasi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Upaya Mengatasi Ancaman Disintegrasi BangsaUpaya Mengatasi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Upaya Mengatasi Ancaman Disintegrasi Bangsa
 
Macam macam gejala alam
Macam macam gejala alamMacam macam gejala alam
Macam macam gejala alam
 
rpp SD Kelas 5 tema 1.docx
rpp SD Kelas 5 tema 1.docxrpp SD Kelas 5 tema 1.docx
rpp SD Kelas 5 tema 1.docx
 
Aufklarung sejarah peminatan
Aufklarung sejarah peminatanAufklarung sejarah peminatan
Aufklarung sejarah peminatan
 
Objek material
Objek materialObjek material
Objek material
 
Revolusi china
Revolusi china Revolusi china
Revolusi china
 
Makalah lingkungan hidup
Makalah lingkungan hidupMakalah lingkungan hidup
Makalah lingkungan hidup
 
Makalah tentang kepemimpinan
Makalah tentang kepemimpinanMakalah tentang kepemimpinan
Makalah tentang kepemimpinan
 
Hubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusiHubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusi
 
Perlawanan rakyat bali,banjar dan tapanuli
Perlawanan rakyat bali,banjar dan tapanuliPerlawanan rakyat bali,banjar dan tapanuli
Perlawanan rakyat bali,banjar dan tapanuli
 
Ppt kerajaan islam di Indonesia
Ppt kerajaan islam di IndonesiaPpt kerajaan islam di Indonesia
Ppt kerajaan islam di Indonesia
 
Ppt ekologi
Ppt ekologiPpt ekologi
Ppt ekologi
 
materi siapsiaga bencana PMR WIRA
materi siapsiaga bencana PMR WIRAmateri siapsiaga bencana PMR WIRA
materi siapsiaga bencana PMR WIRA
 

Similar to Fungsi jiwa kehendak

Similar to Fungsi jiwa kehendak (20)

KONASI
KONASI KONASI
KONASI
 
7
77
7
 
Gejala2 kehendak (konasi)
Gejala2 kehendak (konasi)Gejala2 kehendak (konasi)
Gejala2 kehendak (konasi)
 
Psikologi Umum
Psikologi UmumPsikologi Umum
Psikologi Umum
 
Psikologi Umum
Psikologi UmumPsikologi Umum
Psikologi Umum
 
P S I K O L O G I U M U M
P S I K O L O G I  U M U MP S I K O L O G I  U M U M
P S I K O L O G I U M U M
 
Bab 3 Kepribadian
Bab 3 KepribadianBab 3 Kepribadian
Bab 3 Kepribadian
 
Psikologi (gejala afeksi, konasi,dst)(1)
Psikologi (gejala afeksi, konasi,dst)(1)Psikologi (gejala afeksi, konasi,dst)(1)
Psikologi (gejala afeksi, konasi,dst)(1)
 
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUMPENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
 
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality) Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
Cross-Cultural Psychology - Research and Applications (personality)
 
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
 
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
 
03. Komunikasi Intrapersonal (sensasi-persepsi).ppt
03. Komunikasi Intrapersonal (sensasi-persepsi).ppt03. Komunikasi Intrapersonal (sensasi-persepsi).ppt
03. Komunikasi Intrapersonal (sensasi-persepsi).ppt
 
Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi
 
Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi
 
Teori psikoanalisis
Teori psikoanalisisTeori psikoanalisis
Teori psikoanalisis
 
Antropologi kepribadian
Antropologi kepribadianAntropologi kepribadian
Antropologi kepribadian
 
Antropologikepribadian 130921102627-phpapp02
Antropologikepribadian 130921102627-phpapp02Antropologikepribadian 130921102627-phpapp02
Antropologikepribadian 130921102627-phpapp02
 
Pert. 5.Tingkat-Kesadaran.ppt
Pert. 5.Tingkat-Kesadaran.pptPert. 5.Tingkat-Kesadaran.ppt
Pert. 5.Tingkat-Kesadaran.ppt
 
Psikoogi della
Psikoogi dellaPsikoogi della
Psikoogi della
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 

Fungsi jiwa kehendak

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktivitas konasi atau disebut juga kemauan merupakan salah satu fungsi hidup kejiwaan manusia, dapat diartikan sebagai aktivitas psikis yang usaha aktif dan berhubungan dengan pelaksanaansuatu tujuan. Tujuan adalah titik akhir dari gerakan yang menuju pada suatu arah. Pada manusia pada umum kebebasan. Semua kecenderungan nafsunya pada hakekatnya tidak terbatas dan tanpa kekangan. Karena itu manusia harus membatasi diri, harus mengatur dan menguasai diri sendiri supaya tidak tenggelam dalam keliaran arus nafsu. Dengan demikian akan tercipta dunia manusia yang teratur, dalam mana dia dapat membatasi diri sendiri, yaitu secara individual dengan kemauannya dan secara kolektif dengan norma- norma sosial, konvensi hokum. Sebab semua nafsu manusia itu merupakan inti kecenderungan manusiawi yang tidak terbatas sifatnya dan tanpa kekengan sehingga perlu diatur dan dikendalikan oleh kemauan. B. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini untuk menambah ilmu pengetahuan penulis dalam bidang pendidikan tentang Konasi atau Kemauan dan agar bisa memahami arti, gejala dan makna tentang Konasi atau Kemauan. C. Rumusan Masalah 1. Pengertian Konasi/Kemauan 2. Teori-teori konasi 3. Contoh tentang Kemauan
  • 2. 2 BAB II PEMBAHASAN Pengertian Kemauan Kemauan merupakan salah satu fungsi hidup kejiwaan manusia, dapat diartikan sebagai aktivitas psikis yang mengandung usaha aktif dan berhubungan dengan pelaksanaan tujuan. Tujuan adalah titik akhir dari gerakan yang menuju pada suatu arah. Adapun tujuan kemauan adalah pelaksanaan suatu tujuan. Konasi, kehendak, hasrat, kemauan yaitu suatu tenaga, suatu kekuatan yang mendorong kita supaya bergerak dan berbuat sesuatu. Ciri-ciri hasrat: 1. Hasrat merupakan "motor" penggerak perbuatan dan kelakuan manusia. 2. Hasrat berhubungan erat dengan tujuan tertentu, baik positif atau negative. Positif berarti mencapai barang sesuatu yang dianggap berharga dan berguna baginya. Sedang negative berarti menghindri sesuatu yang tidak mempunyai harga/berguna baginya. 3. Hasrat selamanya tidak berpisah dari gejala mengenal (kognisi) dan perasaan (emosi). Dengan kata lain : hasrat tidak dapat di pisah-pisahkan dengan pekerjaan jiwa yang lain. 4. Hasrat diarahkan kepada penyelenggaraan suatu tujuan, maka didalam hasrat terdapat bibit-bibit penjelmaan kegiatan. A. Pembagian Gejala Hasrat Para penulis Pskologi pada umumnya meninjau pada hakikatnya sumber timbulny kemaun dalam 2 katagori. Bagi yang condong pada hakikat fisik melahirkan teori yang bercorak "biologis" sedang para ahli yang condong pada hakekat psikis, melahirkan teori yang bercorak Psikologis. 1. Hasrat yang berpusat pada Biologis/Kejasmanian:  Tropisme  Reflek  Instink  Otomatisme  Kebiasaan  Dorongan nafsu Hasrat  Kecenderungan  Keinginan 2. Hasrat yang berpusat pada Psikologis/perbuatan kemauan 1. Hasrat Yang Berpusat Pada Kejasmaniah Pada gejala kemauan yang berpusat pada indarawi sifatnya ini, unsur pertimbangan akal hampir-hampir tidak ada, atau justru tidak ada sama sekali. Peritiwa-peristiwa ini tampak dalam hidup tumbuh-tumbuhan, hewan, maupun manusia. Dengan mana, bahwa dalam semua gejala itu terdapat tenaga desakan dari dalam yang mengarah keluar.
  • 3. 3 Gejala yang berpusat pada kejasmaniah antara lain:  Tropisme: adalah peristiwa yang menyebabkan timbulnya gerak kearah tertentu. Gejala tropisme ini nampak dalam hidup vegetatip dan animal. Tropisme terjadi kalau terdapat perangsang dari luar semata-semata, jadi tidak ada pendorong dari dalam untuk tujuan tertentu. Karena adanya jenis berbeda maka tropime dibedakan menjadi:  Foto-Tropisme (fotos: cahaya)Yaitu tropisme yang timbul karena ada perangsang cahaya menurut arah geraknya, foto tropisme dapat dibedakan atas:  foto tropisme positif, yaitu gerak mengarah cahaya. Misalnya tumbuh-tumbuhan mengarah kepada matahari, laron menyongsong sinar dll. foto tropisme negative, yaitu bergerak menghindari perangsang cahaya. Misalnya jenis ikan tertentu yang selalu menjauhi sinar. Helio Troipsme (helios: matahari) Helio Tropime positif, bergerak mengarah matahari. Contoh: bunga matahari. Helio Tropisme Negative, bergerak menghindari matahari. Contoh: kelelawar. Refleks Reflek adalah gerak reaksi yang tidak disadari terhadap perangsang-perangsang dan berlangsung diluar kemampuan. Macam-macam refleks: 1. Refleks Bawaan: yakni refleks yang dibawa sejak lahir, disebut pula refleks asli atau refleks sewajarnya. Contohnya: menutup mata karena menentang sinar yang sangat terang, gemetar karena lapar dll. 2. Refleks Latihan: yakni refleks yang diperoleh dari pengalaman. Reflek ini tidak dibawa sejak lahir, melainkan hasil dari pengalaman-pengalaman yang selalu diulang. Contoh: ketrampilan mengemudikan sepeda motor. 3. Refleks Bersyarat: reflek ini tidak tergantung pada perangsang alam yang asli tetapi timbul karena rangsang lain yang berasosiasi dengan rangsang alam tersebut. Contoh: orang yang sedang merasa haus, melihat buah asam, air liur terus keluar. Pada suatu saat seorang yang sedang haus, tidak melihat buah asam, tetapi hanya mendengar cerita tentang buah asam maka air liurnya keluar. Disini ada proses assosiasi antara kata-kata asam dengan buah asam. Hal ini yang disebut refleks bersarat. Instink Instink yaitu kemampuan berbuat tertentu yang dibawa sejak lahir, tanpa latihan sebelumnya, namun terarah pada tujuan dan dorongan nafsu-nafsu tertentu, tidak disadari dan berlangsung secara mekanis. Contoh : Seekor burung selalu membuat sarangnya selalu dengan cara yang sama, Seekor Harimau yang mengintai dan menerkam mangsanya dengan cara yang sama. Macam-macam instink: Dorongan Instink mempertahankan diri meliputi: · Instink Makan - Instink Takut · Instink Bernafas - Instink Istirahat · Instink melindungi diri - Intink Istirahat
  • 4. 4 Dorongan Instink mempertahankan jenis meliputi: · Instink Sexsual - Instink Minta Tolong · Instink Membel Diri - Instink Melindungi · Instink Sosial - Instink Memelihara Dorongan Instink mengembangkan diri meliputi: · Instink Belajar · Instink Menyelidiki · Insting Ingin Tahu Perbedaan antara Instink yang dimiliki binatang dan manusia, binatang semata-mata hidupnya dikuasai oleh dorongan nafsu sedangkan manusia tidak dikuasai nafsu semata, manusia mempunyai kesadaran, daya pikir, perasaan, mempunyai bermacam-macam pertimbangan seperti: baik-buruk, hina-mulia, benar-salah, luhur-rendah dll. Automatisme Automatisme adalah: Gejala-gejala yang menimbulkan gerak-gerak yang terselenggara dengan sendirinya. Macam-macam Automatisme: 1. Automatisme Asli: ialah gerak Automatis yang tidak digerakkan oleh gejala hasrat, contoh: gerak jantung, paru-paru dll. 2. Automatisme Latihan: ialah gerakan-gerakan yang berjalan secara automatis karena seringnya gerakan itu diulang. Contoh berjalan, berbicra, bersepeda dll. Kebisaan Kebiasaan adalah tingkah laku yang sudah distabilkan, yang mana kebutuhan-kebutuhan tertentu mendapat kepuasan karenanya. Disini reflek biasanya berperan dalam pembentukan kebiasaan, pada akhirnya kebiasaan itu berlangsung secara automatis, namun sewaktu-waktu pikiran dan kesadaran bisa difungsikan untuk memberikn pengarahan baru bagi pembentukan kebiasaanbaru. Nafsu Dorongan yang terdapat pada tiap-tiap manusia dan memberi kekuatan bertindak untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup yang tentu. Macam-macam Nafsu: Nafsu Individual (perseorangan) misalnya nafsu makan, nafsu bermain, nafsu merusak, nafsu berkuasa dll. Nafsu Sosial (kemasyarakatan) misalnya: nafsu kawin, nafsu berkumpul dengan orang lain, nafsu mencari ilmu dll.
  • 5. 5 Kecenderungan Ialah hasrat atau kesiapan reaktif yang tertuju pada objek konkrit, dan selalu muncul berulangkli. Paulhan,seorang psikologi prancis membagi kecenderungan menjadi beberapa golongan: 1. Kecenderungan Vital (hayat), misalnya lahap, gemar makan (rakus), dll. 2. Kecenderungan Perseorangan (egoistis), misalnya tamak, kikir, brutal dll. 3. Kecenderungan Sosial, misalnya persahabatan, kerukunan, bergotong royong dll. 4. Kecenderungan Abstrak: 5. Kecenderungan Abstrak Positif, misalnya gemar mengabdi pada tuhan, patuh, bertanggung jawab dll 6. Kecenderungan Abstrk Negative, misalnya: bohong, munafik, menipu dll. Keinginan Yaitu nafsu yang telah mempunyai arah tertentu dan tujuan tertentu. Kalau dorongan sudah menuju kearah tujuan yang nyata/kongkret dan tertentu, misalnya disitu akan terjadi dorongan keras dan terarah pada suatu objek tertentu maka nafsu itu disebut keinginan. Mislnya nafsu untuk makan menimbulkan keinginan untuk makan sesuatu, nafsu kegiatan menimbulkan keinginan untuk mengerjakan sesuatu, dan sebaginya. Lawan dari keinginan adalah keseganan. 2. Hasrat yang berpusat pada psikologi atau perbuatan kemauan Kemaun adalah dorongan kehendak yang terarah pada tujuan-tujuan hidup tertentu, dan dikendalikan oleh pertimbangan akal budi. Jadi pada kemauan itu ada kebijaakan akal dan wawasaan, di samping juga ada control dan persetujuan dari pusat kepribadian. Maka kemauan lebih tinggi tingkatannya daripada instink, reflek, automatisme, kebiasaan, nafsu, keinginan, kecerendungan. Cirri-ciri kemauan : · Gejala Kemauan merupakan doromgan dari dalam yang khusus dimiliki oleh manusia. · Gejala Kemauan berhubungan erat dengan satu tujuan. Kemauan mendorong timbulnya perhatian dan minat, serta merndorong gerak aktifitas kearah tercapainya tujuan. · Gejala Kemauan sebagai pendorong timbulnya perbuatan kemauan yang didasarkan atas pertimbangan, baik pertimbangan akal atau pikiran, yang menentukan benar salahnya perbuatan kemauan maupun pertimbangan perasaan yang menentukan baik buruknya atau halus tidaknya perbuatan kemauan. · Dalam Kemauan tidak hanya terdapat pertimbangan pikir dan perasaan saja, melainkan seluruh pribadi memberikan pertimbangan, memberikan pengaruh dan memberikan corak pada perbuatan kemauan. · Pada perbuatan kemauan bukanlah tindakan yang bersifat kebetulan, melinkan tindakan yang di sengaja dan terarah pada tercapainya suatu tujuan. · Kemuan menjadi pemersatu dari semua tingkah laku manusia dan mengkoordinasikan segenap fungsi kejiwaan menjadi bentuk kerjasama yang supel harmonis. Terdapat momen-momen dalam proses munculnya kemauan antara lain
  • 6. 6 1. Momen "rangsang-rangsang" atau saat penerimaan pada saat ini individu menerima kesan-kesan dengan melalui proses pengindraan yang kuat, disertai dengan gerakan- gerakan misalnya mengerutkan kening, tangan dikepal-kepalkan, meleletkan lidah dll. 2. Momen Objektif; pada saat ini individu menyadari akan peristiwa dalam psikisnya, kesadaran yang menimbulkan gambaran ke arah yang akan dituju. 3. Momen Aktul; pada saat ini individu menyadari benar, bahwa dirinya sedang mengarahkan pikirannya terhadap perbuatan yang akan dilakukan. 4. Momen Subjektif; pada saat ini individu menyadari benar tentang arah tujuannya, sehingga terbentuk kemauan yang sesungguhnya. Inilah saat individu mengambil keputusan. Diantara keputusan-keputusan dan perbuatn terdapat satu waktu, (bisa pendek, dapat pula agak lama) yang disebut sebagai Tendens Determinative. Ini akan menjadi semkin kuat, apabila keputusan menjadi semakin tegas dan jelas dalam pusat kesadaran. Hal-hal yang mempengaruhi kemuan: · Keadaan Fisik: adalah pengaruh yang berhubungan dengan kondisi jasmani, yakni; sanggup tidaknya, kuat tidaknya untuk melaksankan keputusan kemauan. · Keadaan materi: yaitu bahan-bahan, syarat-syarat dan alat-alat yang digunakan untuk melaksankn keputusan kemauan. · Keadaan Milieu (lingkungan), apakah lingkungan itu sesuai untuk melakukan kemauan itu. · Kata Hati adalah pemegang peranan samangat penting dalam melaksankan kemauan, karena keputusan hati dapat mengalahkan pertimbangan-pertimbangan yang lain. B. Teori-teori Konasi Terkait dengan tujuan usaha konasi, bila kita menitik beratkan pada aspek wajar, berarti kita bersandar pada teori kehendak biologis. Teori ini lebih kepada fungsi oraganisme, insting, dan nafsu. Mac. Dougall mendefinisikan kehendak sebagai suau kerja sama yang dari dorongan-dorongan (yang diorganisasikan oleh insting) sejenis yang menetukan tingkah laku manusia dan hewan. Insting sebagai suatu disposisi atau keadaan pembawaan yang menentukan organism mengamati suatu objek tertentu sehingga organism itu mengalami suatu ketegangan dan suatu dorongan untuk bereaksi terhadap objek. Apabila kita meletakkan titik berat pada usaha yang ditetapkan oleh individu, berarti kita memakai teori kehendak psikologi kesadaran. Teori ini mengacu pada fungsi kesadaran dan tujuan (teleologis) individu. James E. Reyce memandang kehendak sebagai kekuatan dari dorongan rasional, yaitu kecenderungan pada obyek yang dikenal oleh akal fikiran. James juga mengatakan bahwa kehendak merupakan kekuatan psikis yang mewujudkan diri dalam perbuatan memilih. Dengan demikian, suatu tindakan yang memiliki nilai keputusan haruslah berdasarkan pada perbuatan memilih (dengan sadar, niat) sebagai perwujudan kehendak atau kemauan.
  • 7. 7 Dalam proses kemauan mengalami peristiwa-peristiwa atau gejala sebagai berikut : 1. Adanya suatu motif 2. Adanya suatu usaha 3. Adanya saat-saat memilih 4. Adanya suatu keputusan 5. Adanya perbuatan berdasarkan kemauan C. Contoh masalah konasi Berusia 1000 tahun, nenek terjun payung Aida Mendes meminta sang cucu untuk mengatur agar dia dapat melakukan terjun payung saat Natal tiba Setelah mendapat izin dari para dokter dan keluarga tercinta, Mendes berencana terjun dari satu pesawat di atas Kota Macapa, kota besar di Negara Bagian Amapa di bagian utara Brazil Penerjunan dari ketinggian 3.000-4.000 meter di atas permukaan tanah Pembahasan mempunyai keinginan yang kuat untuk menciptakan sebuah rekor dunia dalamterjun payung didukung oleh kondisi fisiknya yang masih fitpadahal sudah berusia 100 tahun Kemauan merupakan salah satu fungsihidup kejiwaan manusia, dapat diartikansebagai aktifitas psikis yang mengandungusaha aktif dan berhubungan dengan pelaksanaan suatu tujuan contoh, orang yang cemas atau takut bepergian dengan naik pesawat terbang, Dengan demikian menimbulkan respon percaya bahwa pilot pesawat terbang adalah orang yang terlatih dan berpengalaman dalam bidangnya, dampaknya maka muncul respon orang bersedia ikut terbang dengan pesawat itu, maka ini yang disebut konasi positif. Gejala konasi disebut juga kemauan, hasrat manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagai contoh, seorang pelajar yang ingin menduduki peringkat 1 di dalam kelas, dengan dasar kemauan, maka pelajar tersebut akan belajar dengan tekun untuk menduduki peringkat 1 dalamkelas. Contoh gangguan kemauan: pasien memiliki kemauan yang lemah (abulia) susah membuat keputusan atau memulai tingkah laku. Pasien susah sekali bangun pagi, mandi, merawat diri sendiri sehingga terlihat kotor, bau dan acak-acakan. Banyak sekali jenis gangguan kemauan ini mulai dari sering mencuri barang yang mempunyai arti simbolis sampai melakukan sesuatu yang bertentangan dengan yang diperintahkan (negativime) Contoh kasus, akankah si A yang jenius, diberikan kesempatan memimpin suatu perusahaan yang besar jika dia tidak dipercayai ? Atau mungkinkah si B yang inovatif didukung jika dia tidak dipercayai ? Atau bisakah si C yang miskin mendapatkan sejumlah dana jika dia tidak dipercayai ? Dari contoh-contoh yang diatas maka akan bisa disimpulkan bahwa seseorang akan berhasil atau tidak, sangatlah ditentukan oleh adanya sifat KEMAUAN untuk mencapai suatu keberhasilan.
  • 8. 8 BAB III PENUTUP Kesimpulan Dalam istilah sehari-hari, kemauan dapat disamakan dengan kehendak atau hasrat. Kehendak ialah suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu. Kehendak ini merupakan kekuatan dari dalam. Dan tampak dari luar sebagai gerak gerik. Dalam fungsinya kehendak ini berhubungan dengan pikiran dan perasaan. Setiap orang punya impian yang memberikannya rasa bahagia. Untuk dapat mewujudkan mimpi, tentu perlu upaya keras yang juga didorong oleh kemauan. DAFTAR PUSTAKA  Shalahudin Mahfudz, Drs., Pengantar Psikologi Umum, Surabaya "Sinar Wijaya" 1986  Abu Ahmadi, Drs., Psikologi Umum, 1982, Surabaya "PT Bina Ilmu".  http://www.scribd.com/doc/99796686/Gangguan-Konasi-Pada-Lansia  http://achmad-murray.blogspot.com/2011/02/gejala-gejala-konasi-kehendak-hasrat.html  http://indonesia-admin.blogspot.com/2010/02/makalah-gejala-konasi-atau kemauan.html#.UHLk_uEzmKc  http://achmad-murray.blogspot.com/2011/02/gejala-gejala-konasi-kehendak-hasrat.html  http://edukasi.kompasiana.com/2010/12/07/pengaruh-gejala-dalam-belajar/