SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Naistika Darsana
Oleh:Putu Sri Marselinawati, M.Ag
Subjudul
Naistika Darsana
Naistika Darsana adalah bagian dari Filsafat Hindu, sebelumnya kita
sudah mempelajari Sad Darsana, sebenarnya juga selain sad darsana
juga disebut nawa darsana, yaitu 6 filsafat aliran astika dan 3 beraliran
naistika.
Naitika darsana adalah filsafat Hindu yang tidak mengakui otoritas
Weda, segala pemikirannya tidak berdasarkanWeda, sumber ajarannya
dari garis perguruan, setiap sistem filsafat ada garis perguruan.
Bagian Naistika Darsana
• Budha
• Jaina
• Carwaka
Budha
• Filsafat Buddha lahir dari ajaran-ajaran Buddha Gautama pada abad
567 sm, ajarannya bersifat atheisme dan spiritual. Buddha
menekankan pada etika, cinta kasih, persaudaraan, menolak sistem
kasta, dan menolak otoritasWeda dan pelaksanaan yajna.Tujuan
akhir perjalanan hidup manusia adalah nirwana, bukan sebagai
karuniaTuhan dan Dewa-Dewa, namun diperoleh melalui usaha diri
sendiri. Pencerahan yang didapatkan oleh Sidharta Gautama meliputi
empat kebenaran utama (catvari arya-satyani), yaitu :
1.Kebenaran bahwa ada penderitaan.
2.Kebenaran bahwa ada penyebab penderitaan.
3.Kebenaran bahwa ada penghentian penderitaan.
4.Kebenaran bahwa ada yang menghilangkan penderitaan.
Budha
• Budha adalah sistem filsafat atau pemikiran yang dibangun oleh
Sidharta Gautama.
Sumber Ajaran Budha:
Tri Pitaka yang terdiri dari:
• Sutra Pitaka: ajaran budha kepada muridnya
• Winaya Pitaka: aturan hidup siswa yang menganut Budha dan para
bhiksu dan bhiksuni
• Abhidharma Pitaka: memuat ttg hakekat dan tujuan hidup, dan
pengetahuan yang mengantarkan pd kelepasan
▪ Kebenaran bahwa ada yang menghilangkan penderitaan, terdiri dari 8 jalan
utama, yaitu :
▪ 1.pandangan yang benar (samyagdrsti)
2.Determinasi yang benar (samyaksamkalpa)
3.Perkataan yang benar (samyalgwak)
4.Perilaku yang benar (samyakkarmanta)
5.Cara hidup yang benar (samyagajiva)
6.Usaha yang benar (samyagvyayama)
7.Sikap pikiran yang benar (samyaksmrti)
8.Konsentrasi yang benar (samyaksamadhi)
▪ Doktrin Buddha tidak mengakui eksistensi Atman danTuhan, namun
mengadopsi bentuk keykinan seperit hukum karma, reinkarnasi, dan
pembebasan (nirwana)
Jaina
▪ Filsafat jaina merupakan sistem filsafat yang mengembangkan
tradisi atheisme namun spiritual, kata jaina sendiri berarti ‘penakluk
spiritual’. Pengikut jaina mempercayai 24 tirthangkara (pendiri
keyakinan), tirthangkara pertama adalah Rsabhadeva dan yang
terakhir adalah Mahavira. Sistem ini menekankan pada aspek etika
yang ketat, yang terutama adalah ahimsa. Jaina mengklasifikasikan
pengetahuan menjadi 2, yaitu :
▪ 1.Aparoksa : pengetahuan langsung, terdiri dari avadhi (kemampuan
melihat hal-hal yang tidak nampak oleh indra), manahparyaya
(telepathi), dan kevala (kemahatahuan).
2.Paroksa : pengetahuan antara, terdiri dari mati (mencakup
pengetahuan perseptual dan inferensial) dan sruta (pengetahuan
yang diambil dari otoritas)
Jaina
▪ Jaina menerima tiga jenis pramana, yaitu pratyaksa (persepsi),
anumana (inferensi), dan sruta (otoritas). Jaina meyakini tentang
adanya pluralisme roh, terdapat roh-roh sesuai dengan banyaknya
tubuh.Tidak hanya roh dalam manusia, binatang, dan tumbuhan,
tapi meyakini hingga roh-roh yang ada dalam debu. Roh memiliki
kualifikasi tinggi dan rendah, namun semuanya mengalami belenggu
dalam pengetahuan yang terbatas. Belenggu dapat dihilangkan
dengan :
1.keyakinan yang sempurna terhadap ajaran guru-guru jaina.
2.Pengetahuan benar dalam ajaran-ajaran tersebut.
3.Perilaku yang benar. Perilaku ini meliputi, tidak menyakiti dan
melukai seluruh mahluk hidup, menghindari kesalahan mencuri,
sensualitas, dan kemelekatan objek-objek indriya.
Jaina
▪ Dengan tiga hal tersebut maka perasaan akan dikendalikan, dan
karma yang membelenggu roh akan hilang, hingga roh mencapai
kesempurnaan alamiahnya yang tak terbatas. Jaina tidak
mempercayai dengan adanyaTuhan, para tirthangkara
menggantikan tempatNya. Jaina mengenal lima disiplin spiritual,
yang terdiri dari :
1.Ahimsa (non kekerasan)
2.Satya (kebenaran)
3.Asteya (tidak mencuri)
4.Brahmacarya (berpantang dari pemenuhan nafsu, baik pikiran,
kata-kata, dan perbuatan)
5.Aparigraha (kemelekatan dengan pikiran, kata-kata, dan
perbuatan)
Carwaka
Filsafat carwaka didirikan oleh Brhaspati yang ajarannya tertuang dalam
Brhaspati sutra. Sistem filsafat ini mengembangkan tradisi heterodok,
atheisme dan materialisme. Sering disebut dengan lokayata yang berarti
berjalan dijalan keduniawian. Kata carwaka sendiri berasal dari kata ‘caru’
yang berarti manis dan ‘vak’ yang berarti ujaran, jadi carwaka berarti kata-
kata yang manis. Carwaka mengajarkan tentang kenikmatan indrawi yang
merupakan tujuan tertinggi hidup. Carwaka juga berarti seorang materialis
yang mempercayai manusia terbentuk dari materi, dan tidak mempercayai
adanya atman danTuhan, bentuk inilah yang menyebabkan ia sering
dianggap sebagai hedonisme timur. Pengetahuan yang valid hanya
didapatkan dengan pratyaksa (persepsi), yaitu melalui kontak langsung
dengan indriya. Alam hanya terbentuk oleh 4 bhuta, elemen zat, yaitu : udara,
api, air, dan tanah.Tujuan tertinggi dari manusia rasional adalah mencapai
kenikmatan yang sebenar-benarnya di dunia, dan menghindari penderitaan.
Ajaran Carwaka
1.Tanah, air, api, dan udara adalah elemen dari alam semesta.
2.Tubuh, indra, dan objek-objek merupakan hasil kombinasi dari
berbagai elemen alam.
3.Kesadaran muncul dari material seperti sifat alkohol anggur yang
muncul dari anggur yang dipermentasi.
4.Tidak ada roh, yang ada adalah tubuh yang sadar
5. Kepuasan adalah satu-satunya tujuan hidup manusia.
6.Kematian adalah pembebasan.
Tata Letak Judul dan Konten dengan Bagan
4.3
2.5
3.5
4.5
2.4
4.4 1.8
2.8
2 2
3
5
0
2
4
6
8
10
12
14
Kategori 1 Kategori 2 Kategori 3 Kategori 4
Seri 1 Seri 2 Seri 3
Tata Letak Dua Konten denganTabel
▪ Titik poin pertama di sini
▪ Titik poin kedua di sini
▪ Titik poin ketiga di sini
Kelas Grup A Grup B
Kelas 1 82 95
Kelas 2 76 88
Kelas 3 84 90
Tata Letak Konten Dua dengan SmartArt
▪ Titik poin pertama di sini
▪ Titik poin kedua di sini
▪ Titik poin ketiga di sini
Tugas
1
Grup A
Grup B
Grup C
Tambahkan Judul Slide - 1
Tambahkan Judul Slide - 2
Tambahkan Judul Slide - 3
Tambahkan Judul Slide - 4
Tambahkan Judul Slide - 5

More Related Content

Similar to Naistika Darsana Filsafat Hindu_marselina.pptx

2.Materi PAK 2 PNM Smt.Gasal 2020 Dengan Soal.pptx
2.Materi PAK 2 PNM Smt.Gasal 2020 Dengan Soal.pptx2.Materi PAK 2 PNM Smt.Gasal 2020 Dengan Soal.pptx
2.Materi PAK 2 PNM Smt.Gasal 2020 Dengan Soal.pptxDanielErgawanto
 
Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2evayenida
 
Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2evayenida
 
Filsafat Ketuhanan .pptx
Filsafat Ketuhanan .pptxFilsafat Ketuhanan .pptx
Filsafat Ketuhanan .pptxPutriAnjelani
 
Agama budha
Agama budhaAgama budha
Agama budhanichira
 
Pengaruh Agama Hindu dalam Pembangunan sahsiah
Pengaruh Agama Hindu dalam Pembangunan sahsiahPengaruh Agama Hindu dalam Pembangunan sahsiah
Pengaruh Agama Hindu dalam Pembangunan sahsiahNur Kareena
 
teori asal usul agama
teori asal usul agamateori asal usul agama
teori asal usul agamamkazree
 
Filsafat manusia
Filsafat manusiaFilsafat manusia
Filsafat manusiaDonnyHari
 
Filsafat manusia
Filsafat manusiaFilsafat manusia
Filsafat manusiaMamadJsm
 
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologiproblematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologiLtfltf
 
Filsafat Ketuhanan
Filsafat KetuhananFilsafat Ketuhanan
Filsafat KetuhananAhmad Rudi
 
Psikologi abhidama dan transpersonal
Psikologi abhidama dan transpersonalPsikologi abhidama dan transpersonal
Psikologi abhidama dan transpersonalIkha Mardiyah
 

Similar to Naistika Darsana Filsafat Hindu_marselina.pptx (20)

2.Materi PAK 2 PNM Smt.Gasal 2020 Dengan Soal.pptx
2.Materi PAK 2 PNM Smt.Gasal 2020 Dengan Soal.pptx2.Materi PAK 2 PNM Smt.Gasal 2020 Dengan Soal.pptx
2.Materi PAK 2 PNM Smt.Gasal 2020 Dengan Soal.pptx
 
Pai 3 kebutuhan agama 2003
Pai 3  kebutuhan agama 2003Pai 3  kebutuhan agama 2003
Pai 3 kebutuhan agama 2003
 
Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2
 
Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2
 
Pengertian animisme
Pengertian animismePengertian animisme
Pengertian animisme
 
Filsafat Ketuhanan .pptx
Filsafat Ketuhanan .pptxFilsafat Ketuhanan .pptx
Filsafat Ketuhanan .pptx
 
Inti sari meditasi
Inti sari meditasiInti sari meditasi
Inti sari meditasi
 
Agama budha
Agama budhaAgama budha
Agama budha
 
Materi msi
Materi msiMateri msi
Materi msi
 
Pengaruh Agama Hindu dalam Pembangunan sahsiah
Pengaruh Agama Hindu dalam Pembangunan sahsiahPengaruh Agama Hindu dalam Pembangunan sahsiah
Pengaruh Agama Hindu dalam Pembangunan sahsiah
 
teori asal usul agama
teori asal usul agamateori asal usul agama
teori asal usul agama
 
Filsafat manusia
Filsafat manusiaFilsafat manusia
Filsafat manusia
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
04 Agama
04 Agama04 Agama
04 Agama
 
Filsafat manusia
Filsafat manusiaFilsafat manusia
Filsafat manusia
 
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologiproblematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
 
Filsafat Ketuhanan
Filsafat KetuhananFilsafat Ketuhanan
Filsafat Ketuhanan
 
Dari material ke Spiritual
Dari material ke SpiritualDari material ke Spiritual
Dari material ke Spiritual
 
Tugas pai 2
Tugas pai 2Tugas pai 2
Tugas pai 2
 
Psikologi abhidama dan transpersonal
Psikologi abhidama dan transpersonalPsikologi abhidama dan transpersonal
Psikologi abhidama dan transpersonal
 

Naistika Darsana Filsafat Hindu_marselina.pptx

  • 1. Naistika Darsana Oleh:Putu Sri Marselinawati, M.Ag Subjudul
  • 2. Naistika Darsana Naistika Darsana adalah bagian dari Filsafat Hindu, sebelumnya kita sudah mempelajari Sad Darsana, sebenarnya juga selain sad darsana juga disebut nawa darsana, yaitu 6 filsafat aliran astika dan 3 beraliran naistika. Naitika darsana adalah filsafat Hindu yang tidak mengakui otoritas Weda, segala pemikirannya tidak berdasarkanWeda, sumber ajarannya dari garis perguruan, setiap sistem filsafat ada garis perguruan.
  • 3. Bagian Naistika Darsana • Budha • Jaina • Carwaka
  • 4. Budha • Filsafat Buddha lahir dari ajaran-ajaran Buddha Gautama pada abad 567 sm, ajarannya bersifat atheisme dan spiritual. Buddha menekankan pada etika, cinta kasih, persaudaraan, menolak sistem kasta, dan menolak otoritasWeda dan pelaksanaan yajna.Tujuan akhir perjalanan hidup manusia adalah nirwana, bukan sebagai karuniaTuhan dan Dewa-Dewa, namun diperoleh melalui usaha diri sendiri. Pencerahan yang didapatkan oleh Sidharta Gautama meliputi empat kebenaran utama (catvari arya-satyani), yaitu : 1.Kebenaran bahwa ada penderitaan. 2.Kebenaran bahwa ada penyebab penderitaan. 3.Kebenaran bahwa ada penghentian penderitaan. 4.Kebenaran bahwa ada yang menghilangkan penderitaan.
  • 5. Budha • Budha adalah sistem filsafat atau pemikiran yang dibangun oleh Sidharta Gautama. Sumber Ajaran Budha: Tri Pitaka yang terdiri dari: • Sutra Pitaka: ajaran budha kepada muridnya • Winaya Pitaka: aturan hidup siswa yang menganut Budha dan para bhiksu dan bhiksuni • Abhidharma Pitaka: memuat ttg hakekat dan tujuan hidup, dan pengetahuan yang mengantarkan pd kelepasan
  • 6. ▪ Kebenaran bahwa ada yang menghilangkan penderitaan, terdiri dari 8 jalan utama, yaitu : ▪ 1.pandangan yang benar (samyagdrsti) 2.Determinasi yang benar (samyaksamkalpa) 3.Perkataan yang benar (samyalgwak) 4.Perilaku yang benar (samyakkarmanta) 5.Cara hidup yang benar (samyagajiva) 6.Usaha yang benar (samyagvyayama) 7.Sikap pikiran yang benar (samyaksmrti) 8.Konsentrasi yang benar (samyaksamadhi) ▪ Doktrin Buddha tidak mengakui eksistensi Atman danTuhan, namun mengadopsi bentuk keykinan seperit hukum karma, reinkarnasi, dan pembebasan (nirwana)
  • 7. Jaina ▪ Filsafat jaina merupakan sistem filsafat yang mengembangkan tradisi atheisme namun spiritual, kata jaina sendiri berarti ‘penakluk spiritual’. Pengikut jaina mempercayai 24 tirthangkara (pendiri keyakinan), tirthangkara pertama adalah Rsabhadeva dan yang terakhir adalah Mahavira. Sistem ini menekankan pada aspek etika yang ketat, yang terutama adalah ahimsa. Jaina mengklasifikasikan pengetahuan menjadi 2, yaitu : ▪ 1.Aparoksa : pengetahuan langsung, terdiri dari avadhi (kemampuan melihat hal-hal yang tidak nampak oleh indra), manahparyaya (telepathi), dan kevala (kemahatahuan). 2.Paroksa : pengetahuan antara, terdiri dari mati (mencakup pengetahuan perseptual dan inferensial) dan sruta (pengetahuan yang diambil dari otoritas)
  • 8. Jaina ▪ Jaina menerima tiga jenis pramana, yaitu pratyaksa (persepsi), anumana (inferensi), dan sruta (otoritas). Jaina meyakini tentang adanya pluralisme roh, terdapat roh-roh sesuai dengan banyaknya tubuh.Tidak hanya roh dalam manusia, binatang, dan tumbuhan, tapi meyakini hingga roh-roh yang ada dalam debu. Roh memiliki kualifikasi tinggi dan rendah, namun semuanya mengalami belenggu dalam pengetahuan yang terbatas. Belenggu dapat dihilangkan dengan : 1.keyakinan yang sempurna terhadap ajaran guru-guru jaina. 2.Pengetahuan benar dalam ajaran-ajaran tersebut. 3.Perilaku yang benar. Perilaku ini meliputi, tidak menyakiti dan melukai seluruh mahluk hidup, menghindari kesalahan mencuri, sensualitas, dan kemelekatan objek-objek indriya.
  • 9. Jaina ▪ Dengan tiga hal tersebut maka perasaan akan dikendalikan, dan karma yang membelenggu roh akan hilang, hingga roh mencapai kesempurnaan alamiahnya yang tak terbatas. Jaina tidak mempercayai dengan adanyaTuhan, para tirthangkara menggantikan tempatNya. Jaina mengenal lima disiplin spiritual, yang terdiri dari : 1.Ahimsa (non kekerasan) 2.Satya (kebenaran) 3.Asteya (tidak mencuri) 4.Brahmacarya (berpantang dari pemenuhan nafsu, baik pikiran, kata-kata, dan perbuatan) 5.Aparigraha (kemelekatan dengan pikiran, kata-kata, dan perbuatan)
  • 10. Carwaka Filsafat carwaka didirikan oleh Brhaspati yang ajarannya tertuang dalam Brhaspati sutra. Sistem filsafat ini mengembangkan tradisi heterodok, atheisme dan materialisme. Sering disebut dengan lokayata yang berarti berjalan dijalan keduniawian. Kata carwaka sendiri berasal dari kata ‘caru’ yang berarti manis dan ‘vak’ yang berarti ujaran, jadi carwaka berarti kata- kata yang manis. Carwaka mengajarkan tentang kenikmatan indrawi yang merupakan tujuan tertinggi hidup. Carwaka juga berarti seorang materialis yang mempercayai manusia terbentuk dari materi, dan tidak mempercayai adanya atman danTuhan, bentuk inilah yang menyebabkan ia sering dianggap sebagai hedonisme timur. Pengetahuan yang valid hanya didapatkan dengan pratyaksa (persepsi), yaitu melalui kontak langsung dengan indriya. Alam hanya terbentuk oleh 4 bhuta, elemen zat, yaitu : udara, api, air, dan tanah.Tujuan tertinggi dari manusia rasional adalah mencapai kenikmatan yang sebenar-benarnya di dunia, dan menghindari penderitaan.
  • 11. Ajaran Carwaka 1.Tanah, air, api, dan udara adalah elemen dari alam semesta. 2.Tubuh, indra, dan objek-objek merupakan hasil kombinasi dari berbagai elemen alam. 3.Kesadaran muncul dari material seperti sifat alkohol anggur yang muncul dari anggur yang dipermentasi. 4.Tidak ada roh, yang ada adalah tubuh yang sadar 5. Kepuasan adalah satu-satunya tujuan hidup manusia. 6.Kematian adalah pembebasan.
  • 12. Tata Letak Judul dan Konten dengan Bagan 4.3 2.5 3.5 4.5 2.4 4.4 1.8 2.8 2 2 3 5 0 2 4 6 8 10 12 14 Kategori 1 Kategori 2 Kategori 3 Kategori 4 Seri 1 Seri 2 Seri 3
  • 13. Tata Letak Dua Konten denganTabel ▪ Titik poin pertama di sini ▪ Titik poin kedua di sini ▪ Titik poin ketiga di sini Kelas Grup A Grup B Kelas 1 82 95 Kelas 2 76 88 Kelas 3 84 90
  • 14. Tata Letak Konten Dua dengan SmartArt ▪ Titik poin pertama di sini ▪ Titik poin kedua di sini ▪ Titik poin ketiga di sini Tugas 1 Grup A Grup B Grup C
  • 18.