3. Biografi Tokoh
Nama lengkap Sigmund Freud, lahir di Freiberg, Moravia
(sekarang merupakan bagian dari negara Chekoslowakia)
tahun 1856. Meninggal dunia di London tahun 1939 pada
usia 83 tahun.
•Freud adalah pendiri teori psikoanalisa.
• belajar dalam bidang kedokteran setelah lulus dalam bidang
kedokteran Freud memperdalam ilmunya dibidang neurologi
dan melakukan penyelidikan dalam bidang tersebut (Gunarsa,
1990:90).
• Tahun 1885 Freud pergi ke Paris dan selama setahun dia
belajar bersama Piere Janes dan Jean Charcot,
•Charcot sedang menyelidiki misteri histeria dilaboratorium
dalam teknik penyembuhan para penderita
histeria dengan teknik hipnotis. Dan ini menjadi titik
awal kontribusi Freud dalam bidang psikologi.
•Lalu Freud bekerja bersama Breuer di Wina dalam
penyembuhan histeria dan menggantikan teknik hipnotis
dengan metode asosiasi bebas. Sebab hipnotis hanya bisa
menyembuhkan beberapa kasus saja.
4. Konsep dasar teori freud
Freud (1917, dalam santrock, 2002:36,
2003:42)menyatakan bahwa kepribadian memiliki tiga struktur,
yaitu:
1. Id
Id adalah struktur kepribadian yang terdiri atas naluri (insting),
yang merupakan gudang energi psikis individu (santrock,2002:36,
2003:42)
Dan dikatakan bahwa motivasi dari id didominasi pada
“prinsip kesenangan”
Id juga merupakan bagian kepribadian paling primitif, mengandung
reflek-reflek dan dorongan-dorongan biologis dasariah (crain,
2007:407).
id dapat diperoleh peroleh dengan tiga cara, yaitu:
1. Perbuatan = dengan timbul dorongan primitif. Mis: bayi
menangis ingin nyusu dengan ibunya.
2. Fungsi kognitif= ingatan tentang hal-hal yang
menyenangkan.
3. Ekspresi dari afek/emosi= melihatkan emosi akan terjadi
pengurangan dorongan primitifnya.
5. 2. Ego
Ego adalah struktur kepribadian yang berurusan dengan tuntutan
realitas(santrock,2002:36,2003:42),.
berisi penalaran dan pemahaman yang tepat (Crain, 2007:409).
Tujuannya = menemukan cara yang realistis dalam rangka mmuaskan id.
Pada awalnya fungsi ego ini berkaitan dengan tubuh atau aspek motorik, misalnya:
ketika anak pertama-tama belajar berjalan, dia melakukan impuls untuk melakukan
garakan acak dan memahami dimana dia harus menahan tabrakan.
Namun kemudian ego ini berkaitan dengan proses berfikir sekunder yaitu cara
berfikir yang menggunakan penalaran. Dengan demikian, ketika kita mengerjakan
persoalan matematika, merencanakan sebuah perjalanan, membuat esai dll, berarti
kita sedang menggunakan ego.
3. Superego
Superego adalah struktur kepribadian yang merupakan badan moral
kepribadian dan benar-benar memperhitungkan apakah sesuatu itu benar atau salah.
Standar yang digunakan untuk menilai sesuatu itu salah dalah menggunakan norma-
norma moral dan norma-norma sosial (gunarsa, 1990:96). Dan merupakan prinsip
moralitas.
6. Bagaimana mekanisme id, ego dan superego dalam memunculkan
suatu tingkahlaku dapat di pahami dari ilustrasi perilaku seksual
berikut ini:
• Id anda mengatakan “saya ingin kepuasan untuk itu saya harus
melakukan hubungan seksual, karena hubungan seksual itu
menyenangkan”.
• Ego anda mengatakan”saya akan melakukan seks sekali-kali saja dan
memastikan untuk menggunakan alat kontrasepsi yang tepat, karena
saya tidak ingin punya anak dulu selama saya mengembangkan karier”.
• Sementara itu, superego anda mengatakan “ saya merasa bersalah
jika melakukan hubungan seks, karena saya dan pasangan saya belum
memiliki ikatan perkawinan yang sah.”(santrock, 2002:37, 2003:42).
7. Menurut freud, kehidupan jiwa memiliki tiga tingkatan kesadaran,
yaitu: sadar, prasadar dan tak sadar
• Sadar, berisi semua hal yang kita cermati pada saat tertentu
termasuk ego.
• Pra sadar, yaitu tingkat kesadaran yang menjadi jembatan antara
dasar dan tak sadar superego.
• Tak sadar, adalah bagian yang paling dalam dari struktur kesadaran
dan bagian terpenting dari jiwa manusia. Yakni id.
8. Freud membagi naluri menjadi beberapa bagian:
A. Naluri kehidupan
Naluri yang berhubungan dengan dorongan-dorongan untuk hidup, yaitu :
1. Naluri lapar dan haus yang menimbulkan dorongan untuk
memperoleh makanan dan minuman.
2. Naluri untuk menghindar dari rasa sakit.
Naluri untuk menghindar dari kemungkinan-kemungkinan yang
dapat melukai diri.
3. Naluri agresif.
B. Naluri kematian
Naluri yang berakibat negative bagi kelanjutan kehidupan manusia seperti
dengan merusak diri.
C. Naluru libido
Naluri libido menghendaki kenikmatan yang di hubungkan dengan latar
belakang seks.
9. Tahap-tahap perkembangan psikoseksual
1.Tahap oral (0-12/18 bulan) kesenangan bayi berpusat di sekitar mulut.
Seperti menghisab jarinya sendiri. Mengunyah, menggigit.
Gangguan-gangguan perasaan yang tidak puas pada daerah mulut
ini, yang kemudian hari akan menimbulkan masalah daerah oral seperti:
merokok,menggigit kuku,oral seks dll (gunarsa, 1990:98)
2. Tahap anal (12/18bulan- 3tahun) kesenangan terbesar anak meliputi anus atau
fungsi pembuangan yang berhubungan dengan anus (santrock, 2002:38, 2003:44).
Pusat kenikmatan berada disekitar anus.
Disebut toilet training adalah aktivitas penting pada tahap ini.dimana menahan dan
melepaskan feses atau kegiatan buang air besar.
Jadi, dari perkembangan sosial: dari sikap keras orang tua melatih buang air
besar akan mengakibatkan tumbuhnya sikap menentang pada anak.
Sebaliknya,sikap yang selalu membiarkan mengatur sendiri.akan
menimbulkan sikap ragu-ragu terghadap diri sendiri terhadap apa yang
diperbuatnya.
3. Tahap falik (3-6 tahun)sumber kesenangan atau kenikmatan seksual berpusat
pada alat kelamin.
Pada masa ini terjadi kompleks odipus yakni: sebagai keinginan kuat dari anak
kecil untuk menggantikan orang tua dari jenis kelamin yang sama dan
menikmati afeksi dari orang tua dengan jenis kelamin berbeda. Anak mulai
10. Kompleks Oedipus pada anak perempuan
Ketika anak perempuan menemukan bahwa ia tidak memiliki penis” sebuah fakta yang
membuatnya menyalahkan ibu, karena mengirimnya kedunia tanpa diperlengkapi oleh
alat yang cukup yaitu kelamin”. Kondisi ini kata Freud menyebabkan muncul pada anak
perempuan “kecemburuan akan penis/penis envy” yaitu sebuah harapan untuk memiliki
penis seperti yang di miliki anak laki-laki.
4. Tahap laten/ tersembunyi (6-11/12 tahun)
Pada tahap ini anak menekan semua minat seksual dan mengembangkan keterampilan sosial
dan intelektual (santrock, 2002:39, 2003:45). Menurut Crain fantasi-fantasi seksual dan
agresifitas pada periode ini tersembunyi dalam-dalam (laten) di jaga rapat-rapat dibawah atau
didalam ketidak sadaran. mengganti kepuasan libido dengan kepuasan nonseksual, khususnya
bidang intelektual, hubungan teman sebaya, seni, dan olah raga. Kegiatan ini menyalurkan
banyak energi pada anak ke dalam bidang-bidang yang aman. Secara emosional dan menolong
Oedipus kompleks anak laki-laki dimulai ketika ia mulai tertarik pada penisnya. Organ ini,
yang “begitu mudah dibuat senang dan berubah bentuk, dan begitu kaya akan sensasi”,
menyalakan rasa ingin tahunya (Freud, dalam Crain, 2007: 376). Apabila kompleks oedipius
ini tidak berjalan dengan baik dan cinta anak pada ibunya tidak berhenti, maka akan timbul
semacam ikatan antara anak laki-laki dengan ibunya, bahkan ibunya yang akan di jadikan
tokoh identifikasi dan mengambil superego yang ada pada ibunya, dengan akibat timbulnya
keinginan melakukan hubungan seks dengan pria. Inilah dasar dari terjadinya
homoseksualitas pada pria.(Gunarsa, 1990:101).
Kompleks Oedipus pada anak laki-laki
11. 5. Tahap genital (masa pubertas sampai dewasa)
• Tahap ini merupakan masa kebangkitan kembali dorongan seksual
dimana sumber kesenangan seksual sekarang adalah orang
diluar keluarga (santrok,2002:39, 2003:45).
Dasar yang digunakan freud untuk membagi tahap perkembangan individu
adalah perpindahan zona-zona kenikmatan seksual dari satu bagian tubuh
kebagian tubuh yang lain, karenanya tahap itu berakhir pada masa puber, sebab
setelah masa puber zona kenikmatan seksual tidak lagi mengalami perpindahan.
• Dorongan phalik kembali berkembang karena sempurnanya kematangan
fisiologis pada tahap ini, terutama mulai berfungsinya kelenar-kelenjar
kelamin, sehingga dorongan seks dalam arti yang sebenarnya mulai
timbul.
• Dan pada tahapan ini bagaimana tugas individu membebaskan diri dari ikatan
atau perwakilan orang tua
• Laki-laki=membebaskan ikatan dari ibu dengan menyukai wanita lain yang
disukainya, dan membebaskan diri dari dominasi ayah atas dirinya.
• Perempuan= tugasnya sama, ia harus memisahkan diri dari perwakilan
orang tua dan membangun hidupnya sendiri
12. Implikasi praktis teori
•Teori freud muncul dari perawatan klinis pasien-pasiennya, dan para
pengikutnya melanjutkan penggunaan tetapi sebagai sumber utama
penyediaan data. Tujuan utama terapi psikoaanalitik adalah menyembuhkan
pengalaman yang terepresi atau terhalang.
• Implikasi praktis dari teori dan ide-ide freud telah mempengaruhi secara
praktis tiap wilayah kehidupan, seperti dalam bidang hukum,seni, sastra,
agama, dan pendidikan. Namun wilayah yang paling penting untuk disoroti
pada tulisan ini adalah wilayah pendidikan pemikiran freud tentang
pendidikan menyimpulkan “bahwa masyarakan akan selalu menolak instingful,
sehingga tidak adil jika kita mengirim anak kedunia dengan harapan dapat
melakukan apa saja yang diinginkan”.
• Selain itu, freud melihat bahwa”disiplin biasanya bersifat memaksa,
membuat anak menjadi merasa bersalah yang tidak perlu mengenai tubuh
dan fungsi alamiah mereka”. Rasa simpati freud terhadap pendidikan seks
menyebabkan dia merekomendasikan agar pendidikan seks diberikan di
sekolah, hal ini agar anak bisa mempelajari reproduksi di dalam pelajaran
tentang alam dan hewan sehingga anak akan dapat menarik kesimpulan yang
benar tenang kondisi manusia (Crain, 2007:418).
13. Crain, William. 2007. Teori Perkembangan : Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Mukhlis, dan Hirmaningsih. 2012. Teori-teori psikologi Perkembangan.
Pekanbaru: Psikologi Press.
Papalia, Diane E, dkk. 2008. Human development: psikologi perkembangan
edisi kesembilan. Jakarta: Kencana Media group.
Santrock, John W. 2002. Life Span Development:Edisi kelima. Jakarta:
Erlangga.
DAFTAR PUSTAKA