Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas penggunaan pembelajaran berbasis multimedia interaktif untuk meningkatkan minat belajar siswa.
2) Beberapa poin pembahasan antara lain manfaat multimedia, kriteria multimedia interaktif, dan implementasi desain pembelajaran multimedia.
3) Dokumen tersebut menyimpulkan bahwa pengembangan multimedia pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa secara mandiri.
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
MBMMI
1. MAKALAH
PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA
OLEH :
ADRIYAN
A1C3 09 048
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2012
2. A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan
potensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran.
Ada dua buah konsep kependidikan yang berkaitan dengan lainnya,
yaitu belajar (learning) dan pembelajaran (instruction). Konsep belajar
berakar pada pihak peserta didik dan konsep pembelajaran berakar
pada pihak pendidik.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke
waktu semakin pesat. Fenomena tersebut mengakibatkan adanya
persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, salah satu diantaranya
bidang pendidikan. Untuk mencetak sumber daya manusia (SDM)
yang berkualitas diperlukan adanya peningkatan mutu pendidikan.
Minat belajar siswa dalam proses belajar mengajar merupakan
faktor penting dalam penyerapan materi yang akan diajarkan.
Kurangnya minat siswa dalam proses belajar mengajar
mengakibatkan materi yang diberikan akan sulit dipahami karena
kurangnya perhatian siswa. Penggunaan media pembelajaran yang
baru dalam proses belajar mengajar dapat meningkatkan minat
belajar siswa.
Pembelajaran berbasis multimedia interaktif merupakan
pembelajaran yang menggunakan perangkat multimedia sebagai
sarana pembelajaran yang dapat meningkatkan minat belajar siswa,
dengan meningkatnya minat belajar siswa maka akan berdampak
positif pada hasil belajar siswa. Salah satu contoh media
pembelajaran multimedia yang umum digunakan yaitu Microsoft power
point yang merupakan salah satu dari paket Microsoft office.
3. B. Pembahasan
Menurut teori-teori Gestalt-field (Dahar, 1996), belajar
merupakan suatu proses perolehan atau perubahan terhadap
pengertian-pengertian yang mendalam (insights), pandangan-
pandangan (outlooks), harapan-harapan, atau pola-pola berpikir.
Dalam proses perolehan atau perubahan terhadap pengertian-
pengertian yang mendalam (insights) diperlukan suatu alat pendidikan
ataupun media pembelajaran. Dengan bantuan media dapat diajarkan
cara-cara mencari informasi baru, menyeleksinya dan kemudian
mengolahnya, sehingga terdapat jawaban terhadap suatu pertanyaan.
Hamalik (1986) dalam azhar Arsyad (2002) mengemukakan
bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan pembelajaran dan
bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Penggunaan media pembelajaran akan sangat membantu efektifitas
proses pembelajaran serta penyampaian pesan dan isi pelajaran
sehingga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman karena
menyajikan informasi secara menarik dan terpercaya. Selain itu media
pembelajaran juga dapat memudahkan penafsiran data dan
memadatkan informasi. Hal ini memungkinkan tercapainya tujuan
pembelajaran, yang pada akhirnya dapat meningkatkan proses dan
hasil belajar.
1. Pemanfaatan Teknologi Multimedia
Pemanfaatan teknologi multimedia sebagai metode
pembelajaran interaktif, sebagai salah satu sarana pembelajaran
bagi mahasiswa/siswa, mempunyai beberapa kekuatan dasar,
seperti yang dikemukakan oleh Phillips (1997), yaitu :
4. i. Mixed media
Dengan menggunakan teknologi multimedia, berbagai
media konvensional yang ada dapat diintegrasikan ke dalam
satu jenis media interkatif , seperti media teks (papan tulis),
audio, video, yang jika dipisahkan akan membutuhkan lebh
banyak media.
ii. User control
Teknologi IMMI, memungkinkan pengguna untuk
menelusuri materi ajar, sesuai dengan kemampuan dan
latarbelakang pengetahuan yang dimilikinya, disamping itu
menjadikan pengguna lebih nyaman dalam mempelajari isi
media, secara berulang-ulang.
iii. Simulasi dan visualisasi
Simulasi dan visualisasi merpakan fungsi khusus yang
dimiliki oleh multimedia interaktif, sehingga dengan teknologi
animasi, simulasi dan visualisasi komputer, pengguna akan
mendapatkan infromasi yang lebih nyata dari infromasi yang
bersifat abstrak. Dalam beberapa kurikulum dibutuhkan
pemahaman yang kompleks, abstrak, proses dinamis dan
mikroskopis, sehingga dengan simulasi dan visualisasi peserta
didik akan dapat mengembangkan mental model dalam aspek
kognitifnya.
iv. Gaya belajar yang berbeda
Multimedia interaktif mempunyai potensi untuk
mengakomodasi pengguna dengan gaya belajar yang berbeda-
beda.
5. 2. Penerapan Teknologi Multimedia
Beberapa contoh penerapan teknologi dengan lengkap
ditempat-tempat umum, misalnya informasi mengenai produk,
informasi yang disajikan jauh lebih menarik bagi pengguna
dibandingkan informasi yang tercetak.
Internet
Multimedia di internet siaran langsung dari ribuan stasiun radio,
melihat animasi bagaimana cara kerja sesuatu dan melihat
video.
Presentasi
Multimedia memungkinkan seorang presenter beralih dari
overhead projector yang menampilkan gambar dan teks yang
kaku kepada gambar bergerak, suara dan animasi untuk
menghidupkan presentasi yang dibawakan.
Kios
Kios yang interaktif dengan layar sentuh dapat menyediakan
berbagai informasi dengan lengkap ditempat-tempat umum,
misalnya informasi mengenai produk, informasi yang disajikan
jauh lebih menarik bagi pengguna dibandingkan informasi yang
tercetak.
Tutorial
Multimedia dengan cepat telah menjadi dasar pelatihan
berbasiskan komputer, sebagai contoh perusahan
menyediakan tutorial yang interaktif bagi karyawan baru untuk
mempelajari prosedurprosedur di perusahaan.
Online Reference
CD-ROM berbasiskan multimedia mulai menggantikan
ensiklopedia baku, petunjuk penggunaan dan brosur tentang
6. informasi produk. Versi elektronik dari bahan referensi lebih
mudah digunakan dan lebih ringan bila dibawa.
Publikasi
Berbagai buku, majalah dan koran telah didistribusikan sebagai
suatu publikasi multimedia dengan memanfaatkan CDROM dan
internet. Halaman yang tercetak tidak akan pernah mampu
manampilkan visualisasi gerakan dan suara.
3. Tujuan Penggunaan Multimedia
Menurut Sutopo sebagaimana dikutip oleh Juhaeri (2010),
multimedia dapat digunakan untuk bermacam-macam bidang
pekerjaan, tergantung dari kreatifitas untuk mengembangkannya.
Setelah mengetahui defenisi dari multimedia serta elemen- elemen
multimedia yang ada, serta aplikasi-aplikasi yang saat ini digunakan
pada bidang kehidupan manusia, maka dapat diketahui bahwa
tujuan dari penggunaan multimedia adalah sebagai berikut :
1) Multimedia dalam penggunaannya dapat meningkatkan
efektivitas dari penyampaian suatu informasi.
2) Penggunaan multimedia dalam lingkungan dapat mendorong
partisipasi, keterlibatan serta eksplorasi pengguna tersebut.
3) Aplikasi multimedia dapat meransang panca indera, karena
dengan penggunaannya multimedia akan meransang beberapa
indera penting manusia, seperti : Penglihatan, pendengaran, aksi
maupun suara. Dalam pengaplikasiannya multimedia akan
sangat membantu penggunanya, terutama bagi pengguna
awam.
7. 4. Kriteria Multimedia Interaktif
Suatu media interaktif yang dikembangkan, agar menjadi
sebuah IMMI, harus memenuhi beberapa kriteria. Thorn (2006)
mengajukan enam kriteria untuk menilai multimedia interaktif, yaitu :
1) Kriteria penilaian pertama adalah kemudahan navigasi. Sebuah
CD interaktif harus dirancang sesederhana mungkin sehingga
siswa/mahasiswa dapat memperlajarinya tanpa harus memiliki
pengetahuan yang kompleks tentang media.
2) Kriteria kedua adalah kandungan kognisi. Dalam arti adanya
kandungan pengetahuan yang jelas.
3) Kriteria ketiga adalah presentasi informasi, yang digunakan
untuk menilai isi dan program CD interaktif itu sendiri
4) Kriteria keempat adalah integrasi media, dimana media harus
mengintegrasikan aspek pengetahuan dan keterampilan.
5) Kriteria kelima adalah artistik dan estetika. Untuk menarik minat
belajar, maka program harus mempunyai tampilan yang
menarik dan estetika yang baik.
6) Kriteria penilaian yang terakhir adalah fungsi secara
keseluruhan, dengan kata lain program yang dikembangkan
harus memberikan pembelajaran yang diinginkan oleh peserta
belajar.
5. Implementasi Multimedia Instructional Design
Implementasi pengajaran berbasis multimedia, harus
didukung oleh berbagai faktor (Prata dan Lopes, 2005 : 38), yang
akan menjadikan content multimedia yang telah dikembangkan
akan dapat dimanfaatkan oleh seluruh peserta didik. Beberapa hal
yang perlu diperhatikan pada saat akan mengimplementasikan
teknologi ini dalam pengajaran antara lain :
8. 1) Cara belajar audiens
2) Karakteristik dan budaya personal dari populasi yang akan
dijadikan target.
3) Karakteristik spesifik dari setiap komponen multimnedia yang
digunakan.
4) Kelebihan dan kelemahan dari tiap-tiap komponen (video,
audio, animasi, grafis dan lain-lain)
5) Karakteristik spesifik yang tidak bisa dipisahkan dari tiap-tiap
materi yang disajikan (perlakuan yang berbeda antar mata
kuliah).
6) Kebutuhan untuk mengakomodasi berbagai model (styles) yang
berbeda dalam belajar.
7) Pentingnya interaktivitas dan partisipasi aktif dari pengguna.
8) Kebutuhan akan tersedianya suatu virtual environment
(lingkungan belajar virtual) seperti web-based application yang
menunjang.
9) Proses belajar adalah suatu suatu kontinuitas utuh, bukan
sporadik dan kejadian terpisah-pisah (disconnected events).
Disamping itu, pemilihan teknologi hardware dan software
akan menentukan stratetgi belajar apa yang bisa dan tidak bisa
digunakan. Oleh karena itu seorang desainer pembelajaran harus
menentukan semuanya itu berdasarkan isi dan target audien yang
akan menggunakannya.
9. C. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan beberapa
hal sebagai berikut:
1. Pegembangan model pengajaran berbasis teknologi informasi,
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan belajar
siswa/mahasiswa, secara mandiri.
2. Pengembangan pengajaran berbasis multimedia memerlukan suatu
strategi yang disesuaikan dengan beberapa faktor yang akan
menjadi pertimbangan, antara lain, mata kuliah yang akan
dikembangkan, audien/ mahasiswa, dan model interaktif yang akan
digunakan.
3. Dalam mengembangkan suatu interactive multimedia instructional,
harus dapat memenuhi kriteria-kriteria untuk dapat dikatakan
sebagai media interaktif.
4. Pengembangan multimedia instructional, jauh lebih kompleks jika
dibandingkan dengan model tradisional. Karena misi pembelajaran
harus tetap menjadi fokus utama pengembangan, selain pemilihan
teknologi dan tujuan pengembangan lainnya.
10. DAFTAR PUSTAKA
Faizin. 2009.PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN MULTIMEDIA
INTERAKTIF (MMI) PADA KONSEP LISTRIK DINAMIS UNTUK
MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN MEMPERBAIKI
SIKAP BELAJAR SISWA diakses 8 Agustus 2012 dalam
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/19
4704171973032-
MULIATI_PURWASASMITA/35_PENGGUNAAN_MODEL_PEMB
ELAJARAN_MULTIMEDIA_INTERAKTIF_%28MMI%29.pdf
Bakri.2010.LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN
MULTIMEDIA INTERAKTIF diakses 8 Agustus 2012 dalam
http://www.ft-
unm.net/medtek/Jurnal_Medtek_Vol.2_No.1_April_2010/hasrulbak
ri.pdf
Suyanto, M. (2003). Multimedia: Alat untuk Meningkatkan Keunggulan
Bersaing, edisi I, Yogyakarta: Andi Publisher