SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
“PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DENGAN
MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BAGI SISWA
              SMA KELAS XI”




                            TUGAS SEMINAR



Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mengikuti Ujian Mata Kuliah Seminar
       pada Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan MIPA


                                  OLEH


                                LA ABSAR
                               A1 C3 09 074




             FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

                         UNIVERSITAS HALUOLEO

                                  KENDARI

                                     2012




                                                                           1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR...........................................................................................................
......................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................
......................................................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN
         A. Latar Belakang ...............................................................................................
         ..... 1
         B. Rumusan Masalah .......................................................................................
               ...................................................................................................................... 3
         C. Batasan Masalah……………………………………………………. 4
         D. Tujuan Pelelitian ...........................................................................................
               ...................................................................................................................... 4
         E. Manfaat Penelitian .......................................................................................
               ...................................................................................................................... 5
BAB II. PEMBAHASAN
         A. Pengertian Bahan Ajar ..................................................................................
               ...................................................................................................................... 6
         B. Mengapa Guru Perlu Mengembangkan Bahan Ajar? ...................................
               ...................................................................................................................... 7
         C. Tujuan dan Manfaat Penyusunan Bahan Ajar ..............................................
               ...................................................................................................................... 9
         D. Prinsip Pengembangan Bahan Ajar ..............................................................
               ...................................................................................................................... 10
         E. Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif .............................................
               ...................................................................................................................... 12
            F. Bahan Ajar IPA-fisika berbasis Multimedia Interaktif
               Materi Kesetimbangan Benda Tegar ………………………………..
               14
BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN
         A. Kesimpulan ..................................................................................................
             ...................................................................................................................... 24
         B. Saran ............................................................................................................
             ...................................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN




                                                                                                                                           2
BAB I


                             PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

        Pelajaran IPA-Fisika merupakan salah satu pelajaran yang dianggap sulit

   dipahami dan menakutkan bagi sebagian besar siswa sekolah menengah.

   Sebab pada kenyataannya mempelajari fisika itu tidaklah mudah, harus

   melalui tahapan-tahapan yang hirarki (berurutan) berdasarkan latihan-latihan

   serta pengalaman belajar sebelumnya, dalam hal ini konsep-konsep dasar

   harus dilibatkan dalam menyelesaikan masalah fisika yang lebih kompleks.

   Dalam mempelajari fisika kebanyakan kita berhadapan dengan konsep-konsep

   dan berbagai macam hukum yang mengatur konsep itu. Hal ini berarti proses

   berpikir siswa harus dapat dipadukan ke dalam pembelajaran dari hal-hal yang

   konkrit kepada hal-hal yang abstrak sehingga dalam proses belajar mengajar

   fisika siswa harus terus menerus menemukan dan mengembangkan konsep

   secara teratur dan berencana sehingga dapat memahami konsep-konsep fisika

   dengan baik.

        Sehubungan dengan kondisi tersebut guru dituntut untuk bisa mencari

   cara mengubah anggapan tersebut menjadi pelajaran yang mudah dipahami

   bagi sebagian besar siswa sekolah menengah. Untuk mengubah anggapan

   bahwa pelajaran fisika itu sulit dipahami maka guru mata pelajaran fisika

   harus bisa menemukan kesulitan yang dialami oleh siswa sekolah menengah

   dalam mempelajari fisika. Disamping itu sebagai seorang guru harus bisa




                                                                             3
mengetahui kekurangan yang terdapat dalam mengajarkan fisika untuk

kemudian dicarikan solusinya.

       Dalam sudut pandang lain, sudah menjadi pendapat umum bahwa

fisika merupakan salah satu pelajaran yang kurang diminati (Mayub, 2005:

2). Salah satu penyebabnya adalah banyaknya konsep fisika yang susah

dijelaskan sehingga membuat siswa sukar memahaminya. Oleh karena itu,

banyak siswa yang langsung saja bekerja dengan rumus-rumus fisika tanpa

mencoba berusaha untuk mempelajari latar belakang              falsafah yang

mendasarinya. Bila saja konsep-konsep yang itu dapat dibuat menjadi nyata

sehingga mudah ditangkap oleh panca indera maka pastinya siswa itu tidak

kebingungan dalam memahami konsep-konsep fisika. Dalam usaha kearah

itu, maka mata pelajaran fisika didampingi dengan praktikum fisika, namun

tidak semua falsafah fisika dapat disimulasikan di laboratorium, terlebih lagi

penggunaan laboratorium hanya terbatas di sekolah. Selain itu, fisika juga

merupakan suatu ilmu yang empiris, absraksi dan matematis dimana

pernyataan-pernyataan fisika harus didukung oleh hasil-hasil eksperimen

(Mayub, 2005: 20). Ketiga sifat inilah yang membuat computer banyak

berperan dalam fisika karena tidak semua konsep fisika dapat diaplikasikan

dalam laboratorium. Namun, pemanfaatan computer disekolah belum

maksimal.

       Dengan demikian, pembelajaran harus sebanyak mungkin melibatkan

siswa agar mereka mampu bereksplorasi untuk membentuk kompetensi

dengan menggali potensi yang dimiliki dengan kebenaran ilmiah. Sebagai



                                                                            4
inovasi atas permasalahan tersebut, diperlukan adanya bahan ajar yang

   berbasis multimedia interaktif yang dapat membantu kegiatan penyampaian

   materi kepada siswa. Dengan adanya bahan ajar tersebut siswa diharapkan

   dapat belajar secara mandiri dan meningkatkan motifasi belajarnya. Selain

   itu, diharapkan dengan penyampaian materi menggunakan multimedia

   interaktif ini akan lebih mudah diingat karena indera siswa lebih dipancing

   untuk semakin aktif, khususnya indera penglihatan dan pendengaran.

          Dengan melihat permasalahan tersebut, saya ingin mencoba

   mengembangkan bahan ajar yang kemungkinan dapat bemberikan suatu

   alternatif cara belajar bagi siswa yang lebih menarik dan menyenangkan.

   Saya memilih konsep keseimbangan benda tegar yang bersifat abstrak bagi

   siswa. Oleh sebab itu, jika makalah ini layak dan diterima sebagai judul

   penelitian, saya bemaksud mengadakan sebuah penelitian dengan judul

   pengembangan bahan ajar dengan menggunakan multimedia interaktif bagi

   siswa SMA kelas XI.

B. Rumusan masalah

   Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah dalam

   penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Apa yang dimaksud dengan bahan ajar itu?

  2. Mengapa guru perlu mengembangkan bahan ajar?

  3. Apa tujuan dan manfaat dari penyusunan bahan ajar?

  4. Apa saja prinsip pengembangan bahan ajar itu?

  5. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran multimedia interaktif?



                                                                            5
6. Bagaimanakah pengembangan bahan ajar IPA-fisika materi pokok

      keseimbangan benda tegar berbasis multimedia interaktif bagi siswa

C. Batasan Masalah

   Hasil yang akan dicapai akan optimal jika makalah ini mempunyai batasan

   masalah. Permasalahan yang akan dikaji dalam makalah ini adalah sebagai

   berikut:

  1. Materi dalam bahan ajar yang akan dikembangkan ini hanya menyangkut

      materi keseimbangan benda tegar dan radiasi benda hitam.

  2. Format bahan ajar yang akan dikembangkan berupa penyajian konsep

      materi pembelajaran secara kepada siswa dalam bentuk teks dan gambar

      baik diam maupun bergerak yang dilengkapi dengan contoh soal dan soal-

      soal evaluasi sebagai sarana latihan siswa.

D. Tujuan

   Dari rumusan masalah di atas maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah

   sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui arti dari bahan ajar

  2. Untuk mengetahui alasan mengapa guru perlu mengembangkan bahan

      ajar.

  3. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat dari penyusunan bahan ajar.

  4. Untuk mengetahui prinsip pengembangan bahan ajar.

  5. Untuk mengetahui arti dari pembelajaran multimedia interaktif.

  6. Untuk mengetahui pengembangan bahan ajar IPA-fisika materi pokok

      keseimbangan benda tegar berbasis multimedia interaktif bagi siswa



                                                                           6
E. Manfaat

   Adapun manfaat dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagi peneliti, sebagai penambah wawasan dalam mengembangkan bahan

      ajar berbasis multimedia interaktif.

  2. Bagi siswa, dapat mempermudah dan meningkatkan pemahaman serta

      penguasaan terhadap konsep-konsep IPA-fisika pada materi keseimbangan

      benda tegar.

  3. Bagi guru IPA-fisika, agar dapat meningkatkan kemampuan dalam

      mengembangkan       bahan    ajar   berbasis   multimedia   interaktif   dan

      memvisualisasikan materi yang masih bersifat abstrak khususnya materi

      pokok keseimbangan benda tegar.




                                                                                 7
BAB II

                              PEMBAHASAN

A. Pengertian Bahan Ajar

      Bahan ajar merupakan bagian dari sumber belajar. Bahan ajar atau

   teaching-material, terdiri atas dua kata yaitu teaching atau mengajar dan

   material atau bahan. Melaksanakan pembelajaran (teaching) diartikan

   sebagai   proses menciptakan    dan   mempertahankan     suatu   lingkungan

   belajar yang efektif.

      Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu

   pendidik dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan

   yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.

   Menurut Depdiknas (2006), bahan          ajar    merupakan       seperangkat

   materi/substansi pembelajaran (teaching material) yang disusun secara

   sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai

   siswa dalam kegiatan pembelajaran.

      Selain itu, menurut Amri (2010) bahan ajar adalah pengetahuan,

   keterampilan dan sikap yang harus diajarkan oleh guru dan dipelajari oleh

   siswa. Bahan ajar tersebut berisi materi pelajaran yang harus dikuasai oleh

   guru dan disampaikan kepada siswa. Sedangkan menurut Mulyasa (2006),

   bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah

   pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam

   rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci,




                                                                             8
jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep,

   prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.

      Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa bahan ajar

   adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur

   dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Bahan yang dimaksud

   bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.

      Bahan ajar mempunyai struktur dan urutan yang sistematis, menjelaskan

   tujuan instruksional yang akan dicapai, memotivasi peserta didik untuk

   belajar, mengantisipasi kesukaran belajar peserta didik sehingga menyediakan

   bimbingan bagi peserta didik untuk mempelajari bahan tersebut, memberikan

   latihan yang banyak, menyediakan rangkuman, dan secara umum berorientasi

   pada peserta didik secara individual (learner oriented). Biasanya, bahan ajar

   bersifat mandiri, artinya dapat dipelajari oleh peserta didik secara mandiri

   karena sistematis dan lengkap (Selviana, 2011).

B. Mengapa Guru Perlu Mengembangkan Bahan Ajar?

      Terdapat sejumlah alasan mengapa guru perlu mengembangkan bahan

   ajar, yakni antara lain; ketersediaan bahan sesuai tuntutan kurikulum,

   karakteristik sasaran dan tuntutan pemecahan masalah belajar. Pengembangan

   bahan ajar harus memperhatikan tuntutan kurikulum, artinya bahan ajar yang

   akan kita kembangkan harus sesuai dengan kurikulum. Pada kurikulum

   tingkat satuan pendidikan, standar kompetensi lulusan telah ditetapkan oleh

   pemerintah, namun bagaimana untuk mencapainya dan bahan ajar yang apa

   yang akan digunakan diserahkan sepenuhnya kepada para pendidik sebagai



                                                                              9
tenaga professional. Dalam hal ini, guru dituntut untuk mempunyai

kemampuan mengembangkan bahan ajar sendiri.

   Untuk mengembangkan bahan ajar, referensi dapat diperoleh dari berbagai

sumber baik berupa pengalaman atau pengetahuan sendiri maupun hasil

penggalian informasi dari narasumber baik orang ahli maupun teman sejawat.

Demikian juga materi, dapat kita peroleh dari buku-buku, media massa

maupun internet. Namun demikian, meskipun bahan yang sesuai dengan

kurikulum cukup melimpah, bukan berarti kita tidak perlu mengembangkan

bahan ajar tetapi kita harus berusaha untuk membuat bahan ajar yang menarik

untuk menjadi pedoman bagi siswa.

   Pertimbangan lain adalah karakteristik sasaran. Bahan ajar yang

dikembangkan orang lain seringkali tidak cocok untuk siswa, oleh karena itu,

bahan ajar harus dibuat sendiri agar dapat disesuaikan dengan karakteristik

siswa sebagai sasaran. Selain itu, pengembangan bahan ajar harus dapat

menjawab, memecahkan masalah maupun kesulitan dalam belajar siswa.

Artinya, sejumlah materi pembelajaran terkadang tampak abstrak sehingga

seringkali   siswa   sulit   memahaminya     ataupun   guru    sulit   untuk

menjelaskannya. Untuk itu, seorang guru harus mampu mengembangkan

bahan ajar yang mampu membantu siswa menggambarkan sesuatu yang

abstrak itu. Demikian pula materi yang rumit harus harus dapat dijelaskan

dengan cara sederhana kedalam bahan ajar sesuai dengan tingkat berfikir

siswa sehingga menjadi lebih mudah dipahami.




                                                                         10
C. Tujuan dan Manfaat Penyusunan Bahan Ajar

      Bahan ajar disusun dengan tujuan sebagai berikut:

   1. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan

     mempertimbangkan kebutuhan siswa, yaitu bahan ajar yang sesuai dengan

     karakteristik dan linkungan social siswa;

   2. Membantu siswa dalam memperoleh alternatif bahan ajar disamping buku-

     buku teks yang tekadang sulit diperoleh;

   3. Memudahkan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran

      Selain itu, ada sejumlah manfaat yang dapat diperoleh apabila seorang

      guru mengembangkan bahan ajar sendiri, yaitu:

   1. Diperoleh bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikukum dan sesuai

     dengan kebutuhan belajar siswa;

   2. Tidak lagi tegantung kepada buku teks yang terkadang sukit untuk

     diperoleh;

   3. Bahan   ajar   menjadi   kebih   kayak     arena    dikembangkan   dengan

     menggunakan berbagai macam buku referensi;

   4. Menambah khazanah pengetahuan dan pengetahuan guru dalam menulis

     bahan ajar;

   5. Bahan ajar akan mampu membangun komunikasi pembelajaran yang

     efektif antara guru dengan siswa karena siswa akan merasa lebih percaya

     kepada gurunya.

      Dengan tersedianya bahan ajar yang berfariasi, maka siswa akan

   mendapatkan manfaat yaitu; kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik,



                                                                             11
siswa akan lebih banyak memperoleh kesempatan untuk belajar secara

   mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kejadiran guru, serta siswa

   akan mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang

   harus dikuasai (Anonim, 2010).

D. Prinsip Pengembangan Bahan Ajar

            (Zulkarnaini, 2009) menjelaskan bahwa beberapa prinsip yang perlu

   diperhatikan dalam penyusunan bahan ajar atau materi pembelajaran

   diantaranya meliputi prinsip relevansi, konsistensi, dan kecukupan. Ketiga

   penerapan prinsip-prinsip tersebut dipaparkan sebagai berikut:

   1. Relevansi: keterkaitan, ada kaitan;

      Artinya ada kaitan, hubungan, atau bahkan ada jaminan bahwa bahan ajar

      yang dipilih itu menunjang tercapainya kompetensi yang dibelajarkan

      (KD, SK). Dengan prinsip dasar ini, guru akan mengetahui apakah materi

      yang hendak diajarkan tersebut materi fakta, konsep, prinsip, prosedur,

      aspek sikap atau aspek psikomotorik sehingga pada gilirannya guru

      terhindar dari kesalahan pemilihan jenis materi yang tidak relevan dengan

      pencapaian SK dan KD.

   2. Konsistensi: keajegan;

      Artinya ada kesesuaian (jumlah/banyaknya) antara kompetensi dan bahan

      ajar; jika kompetensi dasar yang ingin dibelajarkan mencakup keempat

      keterampilan berbahasa, bahan yang dipilih/dikembangkan juga mencakup

      keempat hal itu.




                                                                            12
3. Kecukupan: memadai keluasannya, ketercukupannya;

   Artinya bahan ajar yang dipilih/ dikembangkan ada jaminan memadai/

   mencukupi untuk mencapai kompetensi yang dibelajarkan; tidak terlalu

   sedikit sehingga kurang menjamin tercapainya KD/SK. Materi tidak boleh

   terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan

   kurang membantu mencapai SK dan KD. Sebaliknya, jika terlalu banyak

   akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk

   mempelajarinya.

   Selain itu, pengembangan bahan ajar hendaklah memperhatikan prinsip-

prinsip pembelajaran sebagai berikut:

1. Mulai dari yang mudah untuk memahami yamg sulit, dari yang kongkret

   untuk memahami yang abstrak siswa akan lebih mudah memahami suatu

   konsep tertentu apabila apabila penjelasan dimulai dari yang mudah atau

   sesuatu yang konkret atau nyata dalam kehidupan mereka;

2. Pengulangan akan memperkuat pemahaman. Dalam pembelajaran,

   pengulangan sangat diperlukan agar siswa lebih memahami suatu konsep.

3. Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman

   siswa. Artinya, respon seorang guru terhadap siswa akan menjadi

   penguatan pada diri siswa.

4. Motivasi belajar yang tinggi adalah suatu factor penentu keberhasilan

   belajar. Artinya, siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan lebih

   berhasil dalam belajar.




                                                                          13
5. Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap, akhirnya akan

       mencapai ketinggian tertentu. Artinya, pembelajaran adalah proses yang

       bertahap dan berkelanjutan. Untuk itu, untuk mencapai suatu kompetensi

       yang tinggi perlu dibuatkan tujuan-tujuan dan indicator-indikator

       pembelajaran;

   6. Mengetahui hasil yang telah dicapai mendorong siswa untuk terus

       mencapai tujuan. Artinya, dalam proses pembelajaran, guru diibaratkan

       sebagai pemandu perjalanan yang baik yang akan memberitahukan kota

       tujuan akhir yang ingin dicapai, bagaimana cara mencapainya dll.

E. Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif

      Multimedia bisa berupa kombinasi antara teks, grafik, animasi, gambar

   ataupun suara. Namun, pada bagian ini perpaduan dan kombinasi dua atau

   lebih jenis media ditekankan kepada kendali computer sebagai penggerak

   keseluruhan gabungan media ini. Dengan demikian, arti multimedia yang

   umum dikenal dewasa ini adalah berbagai kombinasi antara teks, grafik,

   animasi, gambar dan video. Penggabungan ini merupakan suatu kesatuan

   yang secara bersama-sama menampilkan informasi, pesan maupun isi

   pelajaran (Arsyad,2002 : 169)

      Pembelajaran berbasis multimedia merupakan salah satu bentuk teknologi

   computer yang saat banyak digunakan dalam bidang pendidikan yang

   menggunakan gabungan dari berbagai media, baik animasi gambar, suara

   maupun video. Konsep multimedia menurut Mayer (2001) meliputi tiga level

   yaitu pertama level teknik yang berkaitan dengan alat-alat teknis yang



                                                                          14
berkaitan dengan alat-alat teknik yang dianggap sebagai kendaraan

pengangkut tanda-tanda (sign); kedua level semiotic yang berkaitan dengan

bentuk representasi (yaitu teks, gambar dan grafik) ; ketiga, level sensorik

yaitu berkaitan dengan saluran sensorik yang berfungsi untuk menerima

tanda. Bila dalam suatu aplikasi multimedia, pemakai diberikan suatu

kemampuan untuk mengontrol elemen-elemen yang ada, maka multimedia

tersebut dinamakan multimedia interaktif.

   Selanjutnya, Jonassen dalam (chaeruman, 2004) berpendapat bahwa

pembelajaran berbasis multimedia dapat mendukung terjadinya proses belajar

antara lain

1. Active ,yaitu memungkinkan siswa terlibat aktif dikarenakan proses belajar

   yang menarik dan bermakna;

2. Constructive, memungkinkan siswa menggabungkan konsep/ide baru ke

   dalam pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya untuk memahami

   makna yang selama ini ada dalam pikirannya;

3. Collaborative, memungkinkan siswa dalam suatu kelompok saling

   bekerjasama, berbagi ide, saran dan pengalaman;

4. Intentional, memungkinkan siswa untuk aktif dan antusias berusaha

   mencapai tujuan yang diinginkannya;

5. Conversational, memungkinkan siswa untuk melakukan proses social dan

   logis dimana siswa memperoleh keuntungan dari proses komunikasi

   tersebut baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah;




                                                                          15
6. Kontextualized, yaitu memungkinkan siswa untuk melakukan proses

   belajar pada situasi yang bermakna; dan

7. Reflective, yaitu memungkinkan siswa untuk dapat menyadari apa yang

   telah ia pelajari sebagai bagian dari proses belajar itu sendiri.

   Dari uraian tersebut, multimedia memungkinkan siswa untuk melatih

kemampuan berpikir tingkat tinggi serta secara tidak langsung telah

meningkatkan penggunaan TIK (Fryer, 2001).

   Menurut (Rakim, 2008) beberapa kelebihan yaitu system pembelajaran

lebih inovatif dan interaktif; mampu menimbulkan rasa senang selama

pembelajaran berlangsung, sehingga akan menambah motivasi belajar siswa;

mampu menggabungkan antara teks, gambar audio, music, animasi gambar

maupun video dalam satu kesatuan yang saling mengukung sehingga tercapai

tujuan pembelajaran; mampu memvisualisasikan materi yang abstrak; media

pembelajaran yang relative gampang dan fleksibel; membawa objek yang

sukar didapat atau berbahaya kedalam ruang belajar; serta mampu

mempertahankan daya ingat siswa lebih lama terhadap materi yang diajarka

dan seterusnya. Sedangkan kekurangan pembelajaran multimedia yaitu biaya

relative mahal untuk tahap awal; kemampuan SDM dalam penggunaan

multimedia masih perlu ditingkatkan; belum memadainya perhatian dari

pemerintah; dan belum memadainya infrastruktur untuk sekolah dan daerah

tertentu.




                                                                       16
F. Bahan   Ajar    IPA-fisika    berbasis    Multimedia     Interaktif   Materi

   Kesetimbangan Benda Tegar

   a. Gambaran Umum Tentang Portable Adobe Flash Professional Cs5

            Adobe flash professional CS5 adalah software yang dirancang

      untuk membuat animasi berbasis vector dengan hasil yang mempunyai

      ukuran yang kecil. Selain itu, software ini juga bisa digunakan untuk

      mengedit animasi yang sudah jadi untuk dibuat lebih menarik.

      Penggunaan Adobe flash professional CS5 untuk pembuatan bahan ajar

      lebih mudah dan praktis bila dibandingkan dengan flash 8 karena pada

      Adobe flash professional CS5 selain memiliki tool-tool yang cukup

      mudah digunakan juga bisa mengedit animasi atau bahan ajar yang sudah

      jadi agar dibuat lebih menarik.

      Berikut merupakan tampilan standar jendela kerja Adobe flash

      professional CS5 pada saat anda memulai membuat file baru atau

      mengedit animasi yang sudah jadi.

      Jendela kerja Adobe flash professional CS5 terdiri atas




                                                                             17
gambar 2.1. Jendela kerja Adobe flash professional CS5

1. Menu bar

   Berisi kumpulan menu atau perintah-perintah yang digunakan dalam

   Adobe flash professional CS5

   a. Toolbar

       Merupakan panel yang berisi berbagai macam tool. Tool-tool

       tersebut dikelompokkan menjadi empat kelompok yakni tools;

       berisi tombol-tombol untuk membuat dan mengedit gambar, view;

       untuk mengatur tampilan lembar kerja, colors; menentukan warna

       yang dipakai saat mengedit, option; alat bantu lain untuk mengedit

       gambar.

   b. Timeline

       Timeline atau garis waktu merupakan komponen yang digunakan

       untuk mengatur atau mengontrol jalannya animasi. Timeline terdiri

       dari beberapa layer. Layer digunakan untuk menempatkan satu

       atau beberapa objek dalam stage agar dapat diolah dengan objek

       lain. Setiap layer terdiri dari frame-frame yang digunakan untuk

       mengatur cepat lambatnya animasi.

   c. Stage

       Stage disebut juga layar atau panggung. Stage digunakan untuk

       memainkan objek-objek yang akan diberi animasi.

   d. Panel




                                                                      18
Beberapa panel penting dalam Adobe flash professional CS5

        diantaranya panel : properties, filters and parameters, actions,

        library, colors dan align &info & transform.

     e. Properties

        Panel properties akan berubah tampilan dan fungsi sesuai dengan

        tools yang diaktifkan. Misalnya, anda sedang mengaktifkan line

        tool, maka yang muncul pada jendela properties adalah fungsi-

        fungsi untuk mengatur garis seperti besarnya garis, bentuk garis

        dan warna garis.

     f. Library

        Panel     library   mempunyai    fungsi   sebagai    perpustakaan

        symbol/media yang akan digunakan dalam membuat animasi.

  2. Document properties

     Fungsi dokumen properties adalah untuk melakukan pengaturan

     ukuran layar, warna background, framerate, dan dimensi dari animasi

     yang akan dibuat. Selain itu, menu ini juga meneydiakan tool-tool

     untuk mengedit animasi jadi dan mengubah ukurannya.

b. Penyusunan Bahan Dan Hasil Pengembangan Bahan Ajar Berbasis

  Multimedia Interaktif Pada Materi Keseimbangan Benda Tegar

  1. Penyusunan bahan

     Penulisan bahan hendaknya konsisten dengan kompetensi, kompetensi

     dasar dan indicator atau tujuan yang akan dicapai. Struktur penulisan

     dari halaman awal bahan ajar ini terdiri dari empat menu yaitu



                                                                       19
kompetensi, materi, simulasi dan evaluasi. Pada menu kompetensi

   berisi tentang atandar kompetensi, kompetensi dasar dan indicator

   pembelajaran. Menu materi terdiri atas empat sub yaitu seimbang

   translasi, seimbang rotasi, seimbang benda tegar dan jenis

   keseimbangan dimana setiap su berisi tentang materi (pemahaman

   konsep) dan menguraikan secara keseluruhan serta dilengkapi dengan

   kerja ilmiah. Pada menu simulasi berisi tentang gambar simulasi

   terkait dengan materi yang terdapat di dalam bahan ajar. Sedangkan

   menu evaluasi berfungsi sebagai sarana untuk menguji dan melatih

   kemampuan siswa

2. Hasil pengembangan bahan ajar keseimbangan benda tegar

   Berikut tampilan-tampilan dari hasil pengembangan bahan ajar

   berbasis multimedia interaktif

   a. Halaman awal




                                                                  20
b. Gambar tampilan menu kompetensi




c. Gambar tampilan menu materi keseimbangan translasi




d. gambar tampilan kerja ilmiah sub materi keseimbangan translasi




                                                                    21
e. Gambar tampilan sub materi keseimbangan rotasi




f. Gambar tampilan kerja ilmiah sub materi keseimbangan rotasi




                                                                 22
g. Gambar tampilan sub materi keseimbangan benda tegar




h. Gambar tampilan kerja ilmiah sub materi keseimbangan benda

   tegar




i. Gambar tampilan sub materi jenis keseimbangan




                                                           23
j. Gambar tampilan kerja ilmiah sub materi jenis keseimbangan




k. Gambar tampilan menu simulasi




l. Gambar tampilan menu evaluasi




                                                                24
m. Gambar tampilan soal-soal evaluasi




n. Gambar tampilan nilai hasil evaluasi




                                          25
BAB III

                                 PENUTUP

A. Kesimpulan

     Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan diatas maka dapat ditarik

   kesimpulan sebagai berikut:

   1. bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu

      guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas.

   2. Seorang guru harus mampu mengembangkan bahan ajar agar membuat

      siswanya termotivasi untuk belajar.

   3. Pada dasarnya bahan ajar dibuat untuk menyediakan bahan ajar kepada

      siswa sesuai dengan acuan kurikulum yang berlaku.

   4. Prinsip bahan ajar terdiri dari prinsip relevansi, kecukupan, dan

      konsistensi.

   5. Pembelajaran berbasis multimedia merupakan salah satu bentuk teknologi

      computer yang saat banyak digunakan dalam bidang pendidikan yang

      menggunakan gabungan dari berbagai media, baik animasi gambar, suara

      maupun video.

B. Saran

     Makalah tentang pengembangan bahan ajar berbasis multimedia interaktif

   ini masih sangat sederhana untuk itu, bagi siapa saja yang ingin

   mengembangkan makalah ini kedepannya agar bisa dibuat lebih lengkap dan

   menarik. Terima kasih




                                                                           26
DAFTAR PUSTAKA


Anonim.     2010.  Bahan    Ajar     dan   Pengembangan     Bahan        Ajar.
      http//musyawarahipa.wordpress.com/2010/08/31/bahan–ajar-dan-
      pengebangan-bahan-ajar/(didownload 06 oktober 2012).
Amri. S. 2010. Kontruksi Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Prestasi Pustaka
      Publisher.
Arsyad .A. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta : Bandung Press.
Belawati, Tian. 2003. Materi Pokok Pengembangan Bahan Ajar Edisi ke 1.
      Jakarta: Universitas Terbuka.
Chaeruman, A. U. 2004. Integrasi Teknologi Telekomunikasi dan Informasi (TTI)
      ke dalam Pembelajaran. Jakarta: PUSTEKKOM.
Depdiknas. 2006. Pedoman Memilih dan Menyusun Bahan Ajar. Jakarta
Fryer. 2001. Strategy for Effective Elementary Technology Integration.
       http//www.wtvi.com/teks/integrate/tcea2001/powerpoinoutline.pdf
       (didownload 06 oktober 2012).
Mayer. R.E. 2001. Aplikasi Teknologi Multimedia Dalam Proses Belajar
      Mengajar. Jakarta: Mimbar Pendidikan.
Mayub, F. 2005. e-Learning Fisika Berbasis Makromedia Flash MX. Yogyakarta:
      Penerbit Graha Ilmu.
Mulyasa. 2006. Bahan Ajar dan Pengembangannya. Bandung: PT. Remaja Rosda
      Karya
Rakim.             2008.        Multimedia        Dalam          Pembelajaran.
         http//rakimypk.bogspot.com/2008/04/ (didownload 06 oktober 2012).
Selviana. 2011. Pengembangan Bahan Ajar IPA-Fisika Materi Pokok
       Kemagnetan Berbasis Multimedia Interaktif. Kendari: Universitas
       Haluoleo.
Zulkarnaini.       2009.        Teknik      Penyusunan        Bahan      Ajar,
       http://zulkarnainidiran.wordpress.com/2009/06/28/131/,    diakses   07
       oktober 2012).




                                                                           27

More Related Content

What's hot (15)

Kelas 1 sma_fisika_joko_sumarno
Kelas 1 sma_fisika_joko_sumarnoKelas 1 sma_fisika_joko_sumarno
Kelas 1 sma_fisika_joko_sumarno
 
Fisika03 2
Fisika03 2 Fisika03 2
Fisika03 2
 
Buku Fisika SMA XII
Buku Fisika SMA XIIBuku Fisika SMA XII
Buku Fisika SMA XII
 
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
Laporan  Pemantapan Kemampuan ProfesionalLaporan  Pemantapan Kemampuan Profesional
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
 
Kelas 3 sma_fisika_siswanto
Kelas 3 sma_fisika_siswantoKelas 3 sma_fisika_siswanto
Kelas 3 sma_fisika_siswanto
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Pkp meningkatan hasil belajar matematika pada materi pokok menghitung kelilin...
Pkp meningkatan hasil belajar matematika pada materi pokok menghitung kelilin...Pkp meningkatan hasil belajar matematika pada materi pokok menghitung kelilin...
Pkp meningkatan hasil belajar matematika pada materi pokok menghitung kelilin...
 
Fisika XI SMA/MA
Fisika XI SMA/MAFisika XI SMA/MA
Fisika XI SMA/MA
 
Fisika X SMA/MA
Fisika X SMA/MAFisika X SMA/MA
Fisika X SMA/MA
 
Kelas 3 sma_fisika_sri_handayani
Kelas 3 sma_fisika_sri_handayaniKelas 3 sma_fisika_sri_handayani
Kelas 3 sma_fisika_sri_handayani
 
Pemb. Pengukuran Luas Bgn Datar & Volum Bgn Ruang Di Sd
Pemb. Pengukuran Luas Bgn Datar & Volum Bgn Ruang Di SdPemb. Pengukuran Luas Bgn Datar & Volum Bgn Ruang Di Sd
Pemb. Pengukuran Luas Bgn Datar & Volum Bgn Ruang Di Sd
 
Fisika kls-2-setya-n
Fisika kls-2-setya-nFisika kls-2-setya-n
Fisika kls-2-setya-n
 
Kelas12 fisika suharyanto
Kelas12 fisika suharyantoKelas12 fisika suharyanto
Kelas12 fisika suharyanto
 
Pemanfaatan Alat Peraga Matematika Dalam Pembelajaran di SD
Pemanfaatan Alat Peraga Matematika Dalam Pembelajaran di SDPemanfaatan Alat Peraga Matematika Dalam Pembelajaran di SD
Pemanfaatan Alat Peraga Matematika Dalam Pembelajaran di SD
 
Aktif belajar fisika 2
Aktif belajar fisika 2Aktif belajar fisika 2
Aktif belajar fisika 2
 

Similar to makalah

Panduan Pelaksanaan Lesson Study
Panduan Pelaksanaan Lesson StudyPanduan Pelaksanaan Lesson Study
Panduan Pelaksanaan Lesson Studyhaikal
 
KBK 04. KBM yang efektif
KBK 04. KBM yang efektifKBK 04. KBM yang efektif
KBK 04. KBM yang efektifJasmin Jasin
 
Laporan best practice andi patria 201903013
Laporan best practice andi patria 201903013Laporan best practice andi patria 201903013
Laporan best practice andi patria 201903013Andi Patria
 
Makalah pengelolaan pendidikan
Makalah pengelolaan pendidikanMakalah pengelolaan pendidikan
Makalah pengelolaan pendidikanRicky Ramadhan
 
Laporan final tugas akhir smt
Laporan final tugas akhir smtLaporan final tugas akhir smt
Laporan final tugas akhir smtanihdx
 
IPA Modul 1 KB 2 Rev
IPA Modul 1 KB 2 RevIPA Modul 1 KB 2 Rev
IPA Modul 1 KB 2 RevPPGhybrid3
 
IPA Modul 1 KB 4 Rev
IPA Modul 1 KB 4 RevIPA Modul 1 KB 4 Rev
IPA Modul 1 KB 4 RevPPGhybrid3
 
Kbk smp 06. pengetahuan alam
Kbk smp 06. pengetahuan alamKbk smp 06. pengetahuan alam
Kbk smp 06. pengetahuan alamJasmin Jasin
 
Makalah Pem. Al-Qur’an Hadist Klp 7.pdf
Makalah Pem. Al-Qur’an Hadist Klp 7.pdfMakalah Pem. Al-Qur’an Hadist Klp 7.pdf
Makalah Pem. Al-Qur’an Hadist Klp 7.pdfJack958314
 
Makalah teori pembelajaran
Makalah teori pembelajaranMakalah teori pembelajaran
Makalah teori pembelajaranArif Wicaksono
 
Hidrokarbon dan minyak_bumi
Hidrokarbon dan minyak_bumiHidrokarbon dan minyak_bumi
Hidrokarbon dan minyak_bumisunarko47
 

Similar to makalah (20)

Panduan Pelaksanaan Lesson Study
Panduan Pelaksanaan Lesson StudyPanduan Pelaksanaan Lesson Study
Panduan Pelaksanaan Lesson Study
 
10 laju reaksi
10 laju reaksi10 laju reaksi
10 laju reaksi
 
Laju reaksi
Laju reaksiLaju reaksi
Laju reaksi
 
Laju reaksi
Laju reaksiLaju reaksi
Laju reaksi
 
Laju reaksi
Laju reaksiLaju reaksi
Laju reaksi
 
KBK 04. KBM yang efektif
KBK 04. KBM yang efektifKBK 04. KBM yang efektif
KBK 04. KBM yang efektif
 
Kbm yang-efektif
Kbm yang-efektifKbm yang-efektif
Kbm yang-efektif
 
Laporan best practice andi patria 201903013
Laporan best practice andi patria 201903013Laporan best practice andi patria 201903013
Laporan best practice andi patria 201903013
 
Kimia lingkungan
Kimia lingkunganKimia lingkungan
Kimia lingkungan
 
Kimia lingkungan
Kimia lingkunganKimia lingkungan
Kimia lingkungan
 
B-IPA-12.pdf
B-IPA-12.pdfB-IPA-12.pdf
B-IPA-12.pdf
 
Makalah pengelolaan pendidikan
Makalah pengelolaan pendidikanMakalah pengelolaan pendidikan
Makalah pengelolaan pendidikan
 
Laporan final tugas akhir smt
Laporan final tugas akhir smtLaporan final tugas akhir smt
Laporan final tugas akhir smt
 
IPA Modul 1 KB 2 Rev
IPA Modul 1 KB 2 RevIPA Modul 1 KB 2 Rev
IPA Modul 1 KB 2 Rev
 
IPA Modul 1 KB 4 Rev
IPA Modul 1 KB 4 RevIPA Modul 1 KB 4 Rev
IPA Modul 1 KB 4 Rev
 
Fis 12-keseimbangan-benda-tegar
Fis 12-keseimbangan-benda-tegarFis 12-keseimbangan-benda-tegar
Fis 12-keseimbangan-benda-tegar
 
Kbk smp 06. pengetahuan alam
Kbk smp 06. pengetahuan alamKbk smp 06. pengetahuan alam
Kbk smp 06. pengetahuan alam
 
Makalah Pem. Al-Qur’an Hadist Klp 7.pdf
Makalah Pem. Al-Qur’an Hadist Klp 7.pdfMakalah Pem. Al-Qur’an Hadist Klp 7.pdf
Makalah Pem. Al-Qur’an Hadist Klp 7.pdf
 
Makalah teori pembelajaran
Makalah teori pembelajaranMakalah teori pembelajaran
Makalah teori pembelajaran
 
Hidrokarbon dan minyak_bumi
Hidrokarbon dan minyak_bumiHidrokarbon dan minyak_bumi
Hidrokarbon dan minyak_bumi
 

More from FKIP UHO

Algopacks Presentation
Algopacks PresentationAlgopacks Presentation
Algopacks PresentationFKIP UHO
 
Pendidikan Karakter Fisika
Pendidikan Karakter FisikaPendidikan Karakter Fisika
Pendidikan Karakter FisikaFKIP UHO
 
Soal final fisdas kim
Soal final fisdas kimSoal final fisdas kim
Soal final fisdas kimFKIP UHO
 
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)FKIP UHO
 
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)FKIP UHO
 
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHOPembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHOFKIP UHO
 
Pedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
Pedoman Pengelolaan PAUD TerpaduPedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
Pedoman Pengelolaan PAUD TerpaduFKIP UHO
 
Pedoman pembelajaran berbasis riset
Pedoman pembelajaran berbasis risetPedoman pembelajaran berbasis riset
Pedoman pembelajaran berbasis risetFKIP UHO
 
pembelajaran berbasis riset
pembelajaran berbasis risetpembelajaran berbasis riset
pembelajaran berbasis risetFKIP UHO
 
Proposal butur
Proposal buturProposal butur
Proposal buturFKIP UHO
 
Diklat perangkat pembelajaran
Diklat perangkat pembelajaranDiklat perangkat pembelajaran
Diklat perangkat pembelajaranFKIP UHO
 
Proposal ibm 2013
Proposal ibm 2013Proposal ibm 2013
Proposal ibm 2013FKIP UHO
 
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013FKIP UHO
 
Pedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uho
Pedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uhoPedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uho
Pedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uhoFKIP UHO
 
Gv token precentation
Gv token precentationGv token precentation
Gv token precentationFKIP UHO
 
Sop kerjasama
Sop kerjasamaSop kerjasama
Sop kerjasamaFKIP UHO
 
Proposal spm konawe 1
Proposal spm konawe 1Proposal spm konawe 1
Proposal spm konawe 1FKIP UHO
 
Program Unggulan
Program UnggulanProgram Unggulan
Program UnggulanFKIP UHO
 
Membangun jejaring sebagai tuntutan perubahan
Membangun jejaring sebagai tuntutan perubahanMembangun jejaring sebagai tuntutan perubahan
Membangun jejaring sebagai tuntutan perubahanFKIP UHO
 

More from FKIP UHO (20)

Algopacks Presentation
Algopacks PresentationAlgopacks Presentation
Algopacks Presentation
 
Pendidikan Karakter Fisika
Pendidikan Karakter FisikaPendidikan Karakter Fisika
Pendidikan Karakter Fisika
 
Soal final fisdas kim
Soal final fisdas kimSoal final fisdas kim
Soal final fisdas kim
 
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)
Pembelajaran berbasis riset pusat penelitian pendidikan lppm uho (Puslitdik)
 
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR)
 
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHOPembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) Pusat Penelitian Pendidikan LPPM UHO
 
Pedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
Pedoman Pengelolaan PAUD TerpaduPedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
Pedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
 
Pedoman pembelajaran berbasis riset
Pedoman pembelajaran berbasis risetPedoman pembelajaran berbasis riset
Pedoman pembelajaran berbasis riset
 
pembelajaran berbasis riset
pembelajaran berbasis risetpembelajaran berbasis riset
pembelajaran berbasis riset
 
Proposal butur
Proposal buturProposal butur
Proposal butur
 
Diklat perangkat pembelajaran
Diklat perangkat pembelajaranDiklat perangkat pembelajaran
Diklat perangkat pembelajaran
 
Proposal ibm 2013
Proposal ibm 2013Proposal ibm 2013
Proposal ibm 2013
 
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013
 
Pedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uho
Pedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uhoPedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uho
Pedoman nota-kesepahaman-bidang-kerjasama-fkip-uho
 
Gv token precentation
Gv token precentationGv token precentation
Gv token precentation
 
Sop kerjasama
Sop kerjasamaSop kerjasama
Sop kerjasama
 
Proposal spm konawe 1
Proposal spm konawe 1Proposal spm konawe 1
Proposal spm konawe 1
 
Soal lab
Soal labSoal lab
Soal lab
 
Program Unggulan
Program UnggulanProgram Unggulan
Program Unggulan
 
Membangun jejaring sebagai tuntutan perubahan
Membangun jejaring sebagai tuntutan perubahanMembangun jejaring sebagai tuntutan perubahan
Membangun jejaring sebagai tuntutan perubahan
 

Recently uploaded

Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa PemrogramanSaeranSaeran1
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...luqmanhakimkhairudin
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMPNiPutuDewikAgustina
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)BashoriAlwi4
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMhanyakaryawan1
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIHepySari1
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppthidayatn24
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatanSuzanDwiPutra
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptxfurqanridha
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASNursKitchen
 

Recently uploaded (20)

Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 

makalah

  • 1. “PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BAGI SISWA SMA KELAS XI” TUGAS SEMINAR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mengikuti Ujian Mata Kuliah Seminar pada Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan MIPA OLEH LA ABSAR A1 C3 09 074 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2012 1
  • 2. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................................................ i KATA PENGANTAR........................................................................................................... ......................................................................................................................................... ii DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ......................................................................................................................................... iii BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................................... ..... 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................................... ...................................................................................................................... 3 C. Batasan Masalah……………………………………………………. 4 D. Tujuan Pelelitian ........................................................................................... ...................................................................................................................... 4 E. Manfaat Penelitian ....................................................................................... ...................................................................................................................... 5 BAB II. PEMBAHASAN A. Pengertian Bahan Ajar .................................................................................. ...................................................................................................................... 6 B. Mengapa Guru Perlu Mengembangkan Bahan Ajar? ................................... ...................................................................................................................... 7 C. Tujuan dan Manfaat Penyusunan Bahan Ajar .............................................. ...................................................................................................................... 9 D. Prinsip Pengembangan Bahan Ajar .............................................................. ...................................................................................................................... 10 E. Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif ............................................. ...................................................................................................................... 12 F. Bahan Ajar IPA-fisika berbasis Multimedia Interaktif Materi Kesetimbangan Benda Tegar ……………………………….. 14 BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .................................................................................................. ...................................................................................................................... 24 B. Saran ............................................................................................................ ...................................................................................................................... 24 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 2
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelajaran IPA-Fisika merupakan salah satu pelajaran yang dianggap sulit dipahami dan menakutkan bagi sebagian besar siswa sekolah menengah. Sebab pada kenyataannya mempelajari fisika itu tidaklah mudah, harus melalui tahapan-tahapan yang hirarki (berurutan) berdasarkan latihan-latihan serta pengalaman belajar sebelumnya, dalam hal ini konsep-konsep dasar harus dilibatkan dalam menyelesaikan masalah fisika yang lebih kompleks. Dalam mempelajari fisika kebanyakan kita berhadapan dengan konsep-konsep dan berbagai macam hukum yang mengatur konsep itu. Hal ini berarti proses berpikir siswa harus dapat dipadukan ke dalam pembelajaran dari hal-hal yang konkrit kepada hal-hal yang abstrak sehingga dalam proses belajar mengajar fisika siswa harus terus menerus menemukan dan mengembangkan konsep secara teratur dan berencana sehingga dapat memahami konsep-konsep fisika dengan baik. Sehubungan dengan kondisi tersebut guru dituntut untuk bisa mencari cara mengubah anggapan tersebut menjadi pelajaran yang mudah dipahami bagi sebagian besar siswa sekolah menengah. Untuk mengubah anggapan bahwa pelajaran fisika itu sulit dipahami maka guru mata pelajaran fisika harus bisa menemukan kesulitan yang dialami oleh siswa sekolah menengah dalam mempelajari fisika. Disamping itu sebagai seorang guru harus bisa 3
  • 4. mengetahui kekurangan yang terdapat dalam mengajarkan fisika untuk kemudian dicarikan solusinya. Dalam sudut pandang lain, sudah menjadi pendapat umum bahwa fisika merupakan salah satu pelajaran yang kurang diminati (Mayub, 2005: 2). Salah satu penyebabnya adalah banyaknya konsep fisika yang susah dijelaskan sehingga membuat siswa sukar memahaminya. Oleh karena itu, banyak siswa yang langsung saja bekerja dengan rumus-rumus fisika tanpa mencoba berusaha untuk mempelajari latar belakang falsafah yang mendasarinya. Bila saja konsep-konsep yang itu dapat dibuat menjadi nyata sehingga mudah ditangkap oleh panca indera maka pastinya siswa itu tidak kebingungan dalam memahami konsep-konsep fisika. Dalam usaha kearah itu, maka mata pelajaran fisika didampingi dengan praktikum fisika, namun tidak semua falsafah fisika dapat disimulasikan di laboratorium, terlebih lagi penggunaan laboratorium hanya terbatas di sekolah. Selain itu, fisika juga merupakan suatu ilmu yang empiris, absraksi dan matematis dimana pernyataan-pernyataan fisika harus didukung oleh hasil-hasil eksperimen (Mayub, 2005: 20). Ketiga sifat inilah yang membuat computer banyak berperan dalam fisika karena tidak semua konsep fisika dapat diaplikasikan dalam laboratorium. Namun, pemanfaatan computer disekolah belum maksimal. Dengan demikian, pembelajaran harus sebanyak mungkin melibatkan siswa agar mereka mampu bereksplorasi untuk membentuk kompetensi dengan menggali potensi yang dimiliki dengan kebenaran ilmiah. Sebagai 4
  • 5. inovasi atas permasalahan tersebut, diperlukan adanya bahan ajar yang berbasis multimedia interaktif yang dapat membantu kegiatan penyampaian materi kepada siswa. Dengan adanya bahan ajar tersebut siswa diharapkan dapat belajar secara mandiri dan meningkatkan motifasi belajarnya. Selain itu, diharapkan dengan penyampaian materi menggunakan multimedia interaktif ini akan lebih mudah diingat karena indera siswa lebih dipancing untuk semakin aktif, khususnya indera penglihatan dan pendengaran. Dengan melihat permasalahan tersebut, saya ingin mencoba mengembangkan bahan ajar yang kemungkinan dapat bemberikan suatu alternatif cara belajar bagi siswa yang lebih menarik dan menyenangkan. Saya memilih konsep keseimbangan benda tegar yang bersifat abstrak bagi siswa. Oleh sebab itu, jika makalah ini layak dan diterima sebagai judul penelitian, saya bemaksud mengadakan sebuah penelitian dengan judul pengembangan bahan ajar dengan menggunakan multimedia interaktif bagi siswa SMA kelas XI. B. Rumusan masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apa yang dimaksud dengan bahan ajar itu? 2. Mengapa guru perlu mengembangkan bahan ajar? 3. Apa tujuan dan manfaat dari penyusunan bahan ajar? 4. Apa saja prinsip pengembangan bahan ajar itu? 5. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran multimedia interaktif? 5
  • 6. 6. Bagaimanakah pengembangan bahan ajar IPA-fisika materi pokok keseimbangan benda tegar berbasis multimedia interaktif bagi siswa C. Batasan Masalah Hasil yang akan dicapai akan optimal jika makalah ini mempunyai batasan masalah. Permasalahan yang akan dikaji dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Materi dalam bahan ajar yang akan dikembangkan ini hanya menyangkut materi keseimbangan benda tegar dan radiasi benda hitam. 2. Format bahan ajar yang akan dikembangkan berupa penyajian konsep materi pembelajaran secara kepada siswa dalam bentuk teks dan gambar baik diam maupun bergerak yang dilengkapi dengan contoh soal dan soal- soal evaluasi sebagai sarana latihan siswa. D. Tujuan Dari rumusan masalah di atas maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui arti dari bahan ajar 2. Untuk mengetahui alasan mengapa guru perlu mengembangkan bahan ajar. 3. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat dari penyusunan bahan ajar. 4. Untuk mengetahui prinsip pengembangan bahan ajar. 5. Untuk mengetahui arti dari pembelajaran multimedia interaktif. 6. Untuk mengetahui pengembangan bahan ajar IPA-fisika materi pokok keseimbangan benda tegar berbasis multimedia interaktif bagi siswa 6
  • 7. E. Manfaat Adapun manfaat dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi peneliti, sebagai penambah wawasan dalam mengembangkan bahan ajar berbasis multimedia interaktif. 2. Bagi siswa, dapat mempermudah dan meningkatkan pemahaman serta penguasaan terhadap konsep-konsep IPA-fisika pada materi keseimbangan benda tegar. 3. Bagi guru IPA-fisika, agar dapat meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan bahan ajar berbasis multimedia interaktif dan memvisualisasikan materi yang masih bersifat abstrak khususnya materi pokok keseimbangan benda tegar. 7
  • 8. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Bahan Ajar Bahan ajar merupakan bagian dari sumber belajar. Bahan ajar atau teaching-material, terdiri atas dua kata yaitu teaching atau mengajar dan material atau bahan. Melaksanakan pembelajaran (teaching) diartikan sebagai proses menciptakan dan mempertahankan suatu lingkungan belajar yang efektif. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu pendidik dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Menurut Depdiknas (2006), bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching material) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, menurut Amri (2010) bahan ajar adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus diajarkan oleh guru dan dipelajari oleh siswa. Bahan ajar tersebut berisi materi pelajaran yang harus dikuasai oleh guru dan disampaikan kepada siswa. Sedangkan menurut Mulyasa (2006), bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, 8
  • 9. jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai. Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Bahan ajar mempunyai struktur dan urutan yang sistematis, menjelaskan tujuan instruksional yang akan dicapai, memotivasi peserta didik untuk belajar, mengantisipasi kesukaran belajar peserta didik sehingga menyediakan bimbingan bagi peserta didik untuk mempelajari bahan tersebut, memberikan latihan yang banyak, menyediakan rangkuman, dan secara umum berorientasi pada peserta didik secara individual (learner oriented). Biasanya, bahan ajar bersifat mandiri, artinya dapat dipelajari oleh peserta didik secara mandiri karena sistematis dan lengkap (Selviana, 2011). B. Mengapa Guru Perlu Mengembangkan Bahan Ajar? Terdapat sejumlah alasan mengapa guru perlu mengembangkan bahan ajar, yakni antara lain; ketersediaan bahan sesuai tuntutan kurikulum, karakteristik sasaran dan tuntutan pemecahan masalah belajar. Pengembangan bahan ajar harus memperhatikan tuntutan kurikulum, artinya bahan ajar yang akan kita kembangkan harus sesuai dengan kurikulum. Pada kurikulum tingkat satuan pendidikan, standar kompetensi lulusan telah ditetapkan oleh pemerintah, namun bagaimana untuk mencapainya dan bahan ajar yang apa yang akan digunakan diserahkan sepenuhnya kepada para pendidik sebagai 9
  • 10. tenaga professional. Dalam hal ini, guru dituntut untuk mempunyai kemampuan mengembangkan bahan ajar sendiri. Untuk mengembangkan bahan ajar, referensi dapat diperoleh dari berbagai sumber baik berupa pengalaman atau pengetahuan sendiri maupun hasil penggalian informasi dari narasumber baik orang ahli maupun teman sejawat. Demikian juga materi, dapat kita peroleh dari buku-buku, media massa maupun internet. Namun demikian, meskipun bahan yang sesuai dengan kurikulum cukup melimpah, bukan berarti kita tidak perlu mengembangkan bahan ajar tetapi kita harus berusaha untuk membuat bahan ajar yang menarik untuk menjadi pedoman bagi siswa. Pertimbangan lain adalah karakteristik sasaran. Bahan ajar yang dikembangkan orang lain seringkali tidak cocok untuk siswa, oleh karena itu, bahan ajar harus dibuat sendiri agar dapat disesuaikan dengan karakteristik siswa sebagai sasaran. Selain itu, pengembangan bahan ajar harus dapat menjawab, memecahkan masalah maupun kesulitan dalam belajar siswa. Artinya, sejumlah materi pembelajaran terkadang tampak abstrak sehingga seringkali siswa sulit memahaminya ataupun guru sulit untuk menjelaskannya. Untuk itu, seorang guru harus mampu mengembangkan bahan ajar yang mampu membantu siswa menggambarkan sesuatu yang abstrak itu. Demikian pula materi yang rumit harus harus dapat dijelaskan dengan cara sederhana kedalam bahan ajar sesuai dengan tingkat berfikir siswa sehingga menjadi lebih mudah dipahami. 10
  • 11. C. Tujuan dan Manfaat Penyusunan Bahan Ajar Bahan ajar disusun dengan tujuan sebagai berikut: 1. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan siswa, yaitu bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan linkungan social siswa; 2. Membantu siswa dalam memperoleh alternatif bahan ajar disamping buku- buku teks yang tekadang sulit diperoleh; 3. Memudahkan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran Selain itu, ada sejumlah manfaat yang dapat diperoleh apabila seorang guru mengembangkan bahan ajar sendiri, yaitu: 1. Diperoleh bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikukum dan sesuai dengan kebutuhan belajar siswa; 2. Tidak lagi tegantung kepada buku teks yang terkadang sukit untuk diperoleh; 3. Bahan ajar menjadi kebih kayak arena dikembangkan dengan menggunakan berbagai macam buku referensi; 4. Menambah khazanah pengetahuan dan pengetahuan guru dalam menulis bahan ajar; 5. Bahan ajar akan mampu membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan siswa karena siswa akan merasa lebih percaya kepada gurunya. Dengan tersedianya bahan ajar yang berfariasi, maka siswa akan mendapatkan manfaat yaitu; kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik, 11
  • 12. siswa akan lebih banyak memperoleh kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kejadiran guru, serta siswa akan mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasai (Anonim, 2010). D. Prinsip Pengembangan Bahan Ajar (Zulkarnaini, 2009) menjelaskan bahwa beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan bahan ajar atau materi pembelajaran diantaranya meliputi prinsip relevansi, konsistensi, dan kecukupan. Ketiga penerapan prinsip-prinsip tersebut dipaparkan sebagai berikut: 1. Relevansi: keterkaitan, ada kaitan; Artinya ada kaitan, hubungan, atau bahkan ada jaminan bahwa bahan ajar yang dipilih itu menunjang tercapainya kompetensi yang dibelajarkan (KD, SK). Dengan prinsip dasar ini, guru akan mengetahui apakah materi yang hendak diajarkan tersebut materi fakta, konsep, prinsip, prosedur, aspek sikap atau aspek psikomotorik sehingga pada gilirannya guru terhindar dari kesalahan pemilihan jenis materi yang tidak relevan dengan pencapaian SK dan KD. 2. Konsistensi: keajegan; Artinya ada kesesuaian (jumlah/banyaknya) antara kompetensi dan bahan ajar; jika kompetensi dasar yang ingin dibelajarkan mencakup keempat keterampilan berbahasa, bahan yang dipilih/dikembangkan juga mencakup keempat hal itu. 12
  • 13. 3. Kecukupan: memadai keluasannya, ketercukupannya; Artinya bahan ajar yang dipilih/ dikembangkan ada jaminan memadai/ mencukupi untuk mencapai kompetensi yang dibelajarkan; tidak terlalu sedikit sehingga kurang menjamin tercapainya KD/SK. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai SK dan KD. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya. Selain itu, pengembangan bahan ajar hendaklah memperhatikan prinsip- prinsip pembelajaran sebagai berikut: 1. Mulai dari yang mudah untuk memahami yamg sulit, dari yang kongkret untuk memahami yang abstrak siswa akan lebih mudah memahami suatu konsep tertentu apabila apabila penjelasan dimulai dari yang mudah atau sesuatu yang konkret atau nyata dalam kehidupan mereka; 2. Pengulangan akan memperkuat pemahaman. Dalam pembelajaran, pengulangan sangat diperlukan agar siswa lebih memahami suatu konsep. 3. Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman siswa. Artinya, respon seorang guru terhadap siswa akan menjadi penguatan pada diri siswa. 4. Motivasi belajar yang tinggi adalah suatu factor penentu keberhasilan belajar. Artinya, siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan lebih berhasil dalam belajar. 13
  • 14. 5. Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap, akhirnya akan mencapai ketinggian tertentu. Artinya, pembelajaran adalah proses yang bertahap dan berkelanjutan. Untuk itu, untuk mencapai suatu kompetensi yang tinggi perlu dibuatkan tujuan-tujuan dan indicator-indikator pembelajaran; 6. Mengetahui hasil yang telah dicapai mendorong siswa untuk terus mencapai tujuan. Artinya, dalam proses pembelajaran, guru diibaratkan sebagai pemandu perjalanan yang baik yang akan memberitahukan kota tujuan akhir yang ingin dicapai, bagaimana cara mencapainya dll. E. Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Multimedia bisa berupa kombinasi antara teks, grafik, animasi, gambar ataupun suara. Namun, pada bagian ini perpaduan dan kombinasi dua atau lebih jenis media ditekankan kepada kendali computer sebagai penggerak keseluruhan gabungan media ini. Dengan demikian, arti multimedia yang umum dikenal dewasa ini adalah berbagai kombinasi antara teks, grafik, animasi, gambar dan video. Penggabungan ini merupakan suatu kesatuan yang secara bersama-sama menampilkan informasi, pesan maupun isi pelajaran (Arsyad,2002 : 169) Pembelajaran berbasis multimedia merupakan salah satu bentuk teknologi computer yang saat banyak digunakan dalam bidang pendidikan yang menggunakan gabungan dari berbagai media, baik animasi gambar, suara maupun video. Konsep multimedia menurut Mayer (2001) meliputi tiga level yaitu pertama level teknik yang berkaitan dengan alat-alat teknis yang 14
  • 15. berkaitan dengan alat-alat teknik yang dianggap sebagai kendaraan pengangkut tanda-tanda (sign); kedua level semiotic yang berkaitan dengan bentuk representasi (yaitu teks, gambar dan grafik) ; ketiga, level sensorik yaitu berkaitan dengan saluran sensorik yang berfungsi untuk menerima tanda. Bila dalam suatu aplikasi multimedia, pemakai diberikan suatu kemampuan untuk mengontrol elemen-elemen yang ada, maka multimedia tersebut dinamakan multimedia interaktif. Selanjutnya, Jonassen dalam (chaeruman, 2004) berpendapat bahwa pembelajaran berbasis multimedia dapat mendukung terjadinya proses belajar antara lain 1. Active ,yaitu memungkinkan siswa terlibat aktif dikarenakan proses belajar yang menarik dan bermakna; 2. Constructive, memungkinkan siswa menggabungkan konsep/ide baru ke dalam pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya untuk memahami makna yang selama ini ada dalam pikirannya; 3. Collaborative, memungkinkan siswa dalam suatu kelompok saling bekerjasama, berbagi ide, saran dan pengalaman; 4. Intentional, memungkinkan siswa untuk aktif dan antusias berusaha mencapai tujuan yang diinginkannya; 5. Conversational, memungkinkan siswa untuk melakukan proses social dan logis dimana siswa memperoleh keuntungan dari proses komunikasi tersebut baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah; 15
  • 16. 6. Kontextualized, yaitu memungkinkan siswa untuk melakukan proses belajar pada situasi yang bermakna; dan 7. Reflective, yaitu memungkinkan siswa untuk dapat menyadari apa yang telah ia pelajari sebagai bagian dari proses belajar itu sendiri. Dari uraian tersebut, multimedia memungkinkan siswa untuk melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi serta secara tidak langsung telah meningkatkan penggunaan TIK (Fryer, 2001). Menurut (Rakim, 2008) beberapa kelebihan yaitu system pembelajaran lebih inovatif dan interaktif; mampu menimbulkan rasa senang selama pembelajaran berlangsung, sehingga akan menambah motivasi belajar siswa; mampu menggabungkan antara teks, gambar audio, music, animasi gambar maupun video dalam satu kesatuan yang saling mengukung sehingga tercapai tujuan pembelajaran; mampu memvisualisasikan materi yang abstrak; media pembelajaran yang relative gampang dan fleksibel; membawa objek yang sukar didapat atau berbahaya kedalam ruang belajar; serta mampu mempertahankan daya ingat siswa lebih lama terhadap materi yang diajarka dan seterusnya. Sedangkan kekurangan pembelajaran multimedia yaitu biaya relative mahal untuk tahap awal; kemampuan SDM dalam penggunaan multimedia masih perlu ditingkatkan; belum memadainya perhatian dari pemerintah; dan belum memadainya infrastruktur untuk sekolah dan daerah tertentu. 16
  • 17. F. Bahan Ajar IPA-fisika berbasis Multimedia Interaktif Materi Kesetimbangan Benda Tegar a. Gambaran Umum Tentang Portable Adobe Flash Professional Cs5 Adobe flash professional CS5 adalah software yang dirancang untuk membuat animasi berbasis vector dengan hasil yang mempunyai ukuran yang kecil. Selain itu, software ini juga bisa digunakan untuk mengedit animasi yang sudah jadi untuk dibuat lebih menarik. Penggunaan Adobe flash professional CS5 untuk pembuatan bahan ajar lebih mudah dan praktis bila dibandingkan dengan flash 8 karena pada Adobe flash professional CS5 selain memiliki tool-tool yang cukup mudah digunakan juga bisa mengedit animasi atau bahan ajar yang sudah jadi agar dibuat lebih menarik. Berikut merupakan tampilan standar jendela kerja Adobe flash professional CS5 pada saat anda memulai membuat file baru atau mengedit animasi yang sudah jadi. Jendela kerja Adobe flash professional CS5 terdiri atas 17
  • 18. gambar 2.1. Jendela kerja Adobe flash professional CS5 1. Menu bar Berisi kumpulan menu atau perintah-perintah yang digunakan dalam Adobe flash professional CS5 a. Toolbar Merupakan panel yang berisi berbagai macam tool. Tool-tool tersebut dikelompokkan menjadi empat kelompok yakni tools; berisi tombol-tombol untuk membuat dan mengedit gambar, view; untuk mengatur tampilan lembar kerja, colors; menentukan warna yang dipakai saat mengedit, option; alat bantu lain untuk mengedit gambar. b. Timeline Timeline atau garis waktu merupakan komponen yang digunakan untuk mengatur atau mengontrol jalannya animasi. Timeline terdiri dari beberapa layer. Layer digunakan untuk menempatkan satu atau beberapa objek dalam stage agar dapat diolah dengan objek lain. Setiap layer terdiri dari frame-frame yang digunakan untuk mengatur cepat lambatnya animasi. c. Stage Stage disebut juga layar atau panggung. Stage digunakan untuk memainkan objek-objek yang akan diberi animasi. d. Panel 18
  • 19. Beberapa panel penting dalam Adobe flash professional CS5 diantaranya panel : properties, filters and parameters, actions, library, colors dan align &info & transform. e. Properties Panel properties akan berubah tampilan dan fungsi sesuai dengan tools yang diaktifkan. Misalnya, anda sedang mengaktifkan line tool, maka yang muncul pada jendela properties adalah fungsi- fungsi untuk mengatur garis seperti besarnya garis, bentuk garis dan warna garis. f. Library Panel library mempunyai fungsi sebagai perpustakaan symbol/media yang akan digunakan dalam membuat animasi. 2. Document properties Fungsi dokumen properties adalah untuk melakukan pengaturan ukuran layar, warna background, framerate, dan dimensi dari animasi yang akan dibuat. Selain itu, menu ini juga meneydiakan tool-tool untuk mengedit animasi jadi dan mengubah ukurannya. b. Penyusunan Bahan Dan Hasil Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Multimedia Interaktif Pada Materi Keseimbangan Benda Tegar 1. Penyusunan bahan Penulisan bahan hendaknya konsisten dengan kompetensi, kompetensi dasar dan indicator atau tujuan yang akan dicapai. Struktur penulisan dari halaman awal bahan ajar ini terdiri dari empat menu yaitu 19
  • 20. kompetensi, materi, simulasi dan evaluasi. Pada menu kompetensi berisi tentang atandar kompetensi, kompetensi dasar dan indicator pembelajaran. Menu materi terdiri atas empat sub yaitu seimbang translasi, seimbang rotasi, seimbang benda tegar dan jenis keseimbangan dimana setiap su berisi tentang materi (pemahaman konsep) dan menguraikan secara keseluruhan serta dilengkapi dengan kerja ilmiah. Pada menu simulasi berisi tentang gambar simulasi terkait dengan materi yang terdapat di dalam bahan ajar. Sedangkan menu evaluasi berfungsi sebagai sarana untuk menguji dan melatih kemampuan siswa 2. Hasil pengembangan bahan ajar keseimbangan benda tegar Berikut tampilan-tampilan dari hasil pengembangan bahan ajar berbasis multimedia interaktif a. Halaman awal 20
  • 21. b. Gambar tampilan menu kompetensi c. Gambar tampilan menu materi keseimbangan translasi d. gambar tampilan kerja ilmiah sub materi keseimbangan translasi 21
  • 22. e. Gambar tampilan sub materi keseimbangan rotasi f. Gambar tampilan kerja ilmiah sub materi keseimbangan rotasi 22
  • 23. g. Gambar tampilan sub materi keseimbangan benda tegar h. Gambar tampilan kerja ilmiah sub materi keseimbangan benda tegar i. Gambar tampilan sub materi jenis keseimbangan 23
  • 24. j. Gambar tampilan kerja ilmiah sub materi jenis keseimbangan k. Gambar tampilan menu simulasi l. Gambar tampilan menu evaluasi 24
  • 25. m. Gambar tampilan soal-soal evaluasi n. Gambar tampilan nilai hasil evaluasi 25
  • 26. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. 2. Seorang guru harus mampu mengembangkan bahan ajar agar membuat siswanya termotivasi untuk belajar. 3. Pada dasarnya bahan ajar dibuat untuk menyediakan bahan ajar kepada siswa sesuai dengan acuan kurikulum yang berlaku. 4. Prinsip bahan ajar terdiri dari prinsip relevansi, kecukupan, dan konsistensi. 5. Pembelajaran berbasis multimedia merupakan salah satu bentuk teknologi computer yang saat banyak digunakan dalam bidang pendidikan yang menggunakan gabungan dari berbagai media, baik animasi gambar, suara maupun video. B. Saran Makalah tentang pengembangan bahan ajar berbasis multimedia interaktif ini masih sangat sederhana untuk itu, bagi siapa saja yang ingin mengembangkan makalah ini kedepannya agar bisa dibuat lebih lengkap dan menarik. Terima kasih 26
  • 27. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2010. Bahan Ajar dan Pengembangan Bahan Ajar. http//musyawarahipa.wordpress.com/2010/08/31/bahan–ajar-dan- pengebangan-bahan-ajar/(didownload 06 oktober 2012). Amri. S. 2010. Kontruksi Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Arsyad .A. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta : Bandung Press. Belawati, Tian. 2003. Materi Pokok Pengembangan Bahan Ajar Edisi ke 1. Jakarta: Universitas Terbuka. Chaeruman, A. U. 2004. Integrasi Teknologi Telekomunikasi dan Informasi (TTI) ke dalam Pembelajaran. Jakarta: PUSTEKKOM. Depdiknas. 2006. Pedoman Memilih dan Menyusun Bahan Ajar. Jakarta Fryer. 2001. Strategy for Effective Elementary Technology Integration. http//www.wtvi.com/teks/integrate/tcea2001/powerpoinoutline.pdf (didownload 06 oktober 2012). Mayer. R.E. 2001. Aplikasi Teknologi Multimedia Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Mimbar Pendidikan. Mayub, F. 2005. e-Learning Fisika Berbasis Makromedia Flash MX. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu. Mulyasa. 2006. Bahan Ajar dan Pengembangannya. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya Rakim. 2008. Multimedia Dalam Pembelajaran. http//rakimypk.bogspot.com/2008/04/ (didownload 06 oktober 2012). Selviana. 2011. Pengembangan Bahan Ajar IPA-Fisika Materi Pokok Kemagnetan Berbasis Multimedia Interaktif. Kendari: Universitas Haluoleo. Zulkarnaini. 2009. Teknik Penyusunan Bahan Ajar, http://zulkarnainidiran.wordpress.com/2009/06/28/131/, diakses 07 oktober 2012). 27