1. Dokumen tersebut membahas tentang tiga jenis obat bahan alam Indonesia yaitu jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka. Jamu adalah obat tradisional dari bahan alam yang diproduksi secara turun temurun untuk kesehatan, obat herbal terstandar telah distandarisasi dan klaim manfaatnya terbukti, sedangkan fitofarmaka adalah obat herbal tertinggi yang telah melalui uji klinis pada manusia.
1. Obat Bahan
Alam Indonesia
Kelompok 5
Nama Anggota:
Asy Syaffa
Cindy Al-Fangestika
Rensina Monica
Syilfa Nur Qolbi
Kelas : XI-B
SMKF Swadaya Global School
2. Obat Bahan Alam
Obat bahan alam adalah obat bahan alam yang
diproduksi di Indonesia.
Berdasarkan cara pembuatan, jenis klaim
penggunaan dan tingkat pembuktian khasiat
maka Obat Bahan Alam dikelompokkan menjadi:
1. Jamu
2. Obat Herbal Terstandar
3. Fitofarmaka
Sesuai dengan Keputasan Kepala Badan POM RI,
nomor HK.00.05.4.2411 tahun 2004.
3. Pengertian
Di dalam Permenkes RI No. 006 tahun 2012:
1. Obat tradisional adalah bahan atau ramuan yang
berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan
mineral, sediaan galenik atau campuran dari
bahan-bahan tersebut, secara turun temurun telah
digunakan untuk pengobatan berdasarkan
pengalaman.
2. Industri Obat Tradisional (IOT) adalah industri yang
membuat semua bentuk sediaan obat tradisional.
3. Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT) adalah usaha
yang membentuk sediaan obat tradisional kecuali
bentuk tablet dan efervesen.
4. Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT) adalah usaha
yang hanya membuat sediaan tradisional dalam
bentuk parem, tapel, pilis, cairan obat luar, dan
rajangan.
4. 5. Usaha Jamu Gendong adalah usaha yang
dilakukan oleh perorangan dengan
menggunakan bahan obat tradisional
dalam bentuk cairan yang dibuat segar
dengan tujuan untuk dijajakan langsung
kepada konsumen.
6. Industri Ekstrak Bahan Alam (IEBA) adalah
industri khusus membuat sediaan dalam
bentuk ekstrak sebagai produk akhir.
7. Usaha Jamu Racikan adalah suatu usaha
yang dilakukan oleh depot jamu atau
sejenisnya yang dimiliki perorangan dengan
melakukan pencampuran sediaan jadi dan
atau sediaan segar obat tradisional dengan
tujuan dijajakan langsung kepada
konsumen.
5. 8. Obat Tradisional Lisensi adalah obat tradisional
yang seluruh proses pembuatan dilakukan oleh IOT
atau IKOT di dalam negeri atau dasar lisensi.
9. Obat Tradisional Kontrak adalah obat tradisional
yang seluruh atau sebagian tahapan pembuatan
dilimpahkan kepada IOT atau IKOT berdarkan
kontrak.
10. Cara Produksi Obat Tradisional yang Baik (CPOTB)
adalah seluruh aspek kegiatan pembuatan obat
tradisional yang bertujuan untuk menjamin agar
produk yang dihasilkan senantiasa memenuhi
persyaratan mutu yang ditetapkan sesuai dengan
tujuan penggunaanya.
6. 1. Jamu
Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional
dari Indonesia yang terbuat dari bahan-
bahan alami. Seperti dari tumbuh-tumbuhan
atau hewan yang diracik menjadi serbuk dan
minuman jamu.
Tujuannya sebagai khasiat kesehatan dan
kehangatan tubuh. Belakangan ini populer
dengan sebutan herba atau herbal.
7. Kriteria Jamu
1. Aman sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan
2. Klaim khasiat dibuktikan berdasarkan
data empiris
3. Memenuhi persyaratan yang berlaku
10. 2. Obat Herbal Terstandar
Obat Herbal Terstandar (OHT) Adalah obat
tradisional yang disajikan dari ekstrak atau
penyarian bahan alam yang dapat berupa
tanaman obat, binatang, maupun mineral.
Kriteria Obat Herbal Terstandar
1. Aman sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan;
2. Klaim kasiat dibuktikan secara ilmiah/pra
klinik;
3. Telah dilakukan standardisasi terhadap
bahan baku yang digunakan dalam produk
jadi
11. Logo Obat Herbal Terstandar
Logo berupa “jari-jari daun (tiga pasang)
terletak dalam lingkaran”
13. 3. Fitofarmaka
Fitofarmaka adalah obat tradisional dari bahan
alam yang dapat disetarakan dengan obat
modern karena proses pembuatannya yang
telah terstandar, ditunjang dengan bukti ilmiah
sampai dengan uji klinik pada manusia dengan
kriteria memenuhi syarat ilmiah, protokol uji
yang telah disetujui, pelaksana yang
kompeten, memenuhi prinsip etika, tempat
pelaksanaan uji memenuhi syarat.
14. Fitofarmaka dapat dikatakan sebagai obat
herbal tertinggi dari Jamu dan Herbal
Terstandar karena proses pembuatannya
sudah mengadopsi CPOB dan sampai uji klinik
pada manusia.
15. Logo Fitofarmaka
Logo berupa “jari-jari daun (yang kemudian
membentuk bintang) terletak dalam
lingkaran”
17. Pengertian Lainnya
a) Uji Fitofarmaka adalah uji toksisitas, uji
farmakologik eksperimental dan uji klinik
fitofarmaka.
b) Uji Farmakologik Eksperimental adalah pengujian
pada hewan coba untuk memastikan khasiat
fitofarmaka.
c) Uji Klinik adalah pengujian pada manusia untuk
mengetahui atau memastikan adanya efek
farmakologik, tolerabilitas, keamanan dan
manfaat klinik untuk pencegahan penyakit,
pengobatan penyakit atau gejala penyakit.
18. Larangan
Obat tradisional dilarang mengandung:
1. etil alkohol lebih dari 1%, kecuali dalam bentuk
sediaan tingtur yang pemakaiannya dengan
pengenceran;
2. bahan kimia obat yang merupakan hasil isolasi
atau sintetik berkhasiat obat;
3. narkotika atau psikotropika;
4. dan/atau bahan lain yang berdasarkan
pertimbangan kesehatan dan/atau berdasarkan
penelitian membahayakan kesehatan yang
jenisnya ditetapkan dengan Peraturan Kepala
Badan Pengawas Obat dan Makan.