Dokumen ini membahas tentang haji dan umrah. Ia menjelaskan pengertian, hukum, syarat, rukun, wajib, dan sunah dari kedua ibadah tersebut. Juga dijelaskan fungsi dan larangan yang berlaku selama melaksanakan haji dan umrah. Dokumen ini bertujuan memberikan pemahaman dasar mengenai pelaksanaan ibadah haji dan umrah bagi umat Islam.
2. Kelompok 5
Anggota :
Nurul lstiqomah sebagai narasumber 2
Putri Chusnul Qotimah sebagai meodrator
Ryan Bagas Perdana sebagai anggota
Siti Nur Khoeroh sebagai anggota
Syahdan Zulkhi . S sebagai notulen 2
Syilfa Nur Qolbi sebagai notulen 1
Muhammad Rheno sebagai anggota
Teguh Ismareza sebagai
narasumber 1
4. Haji dan Umrah
A. Haji
1. Pengertian Haji
Menurut bahasa, haji artinya sengaja mengunjungi. Menurut
istilah, haji artinya berkunjung ke Baitullah (Kakbah) untuk
melaksanakan beberapa rangkaian kegiatan ibadah yang telah
ditentukan syarat dan waktu tertentu.
FIRMAN ALLAH:
“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu
(bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.
Barang siapa menginkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah
Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS Ali
Imran: 97)
5. 2. Hukum Haji
Hukum menunaikan ibadah haji adalah wajib bagi setiap muslim
yang mampu dan hanya sekali seumur hidup. Apabila lebih dari satu
kali, maka haji yang kedua dan seteusnya hukumnya sunah.
Istilah istita’ah (mampu dan kuasa) dalam ibadah haji sebagai
berikut :
a. Sehat jasmani dan rohani
b. Aman dalam perjalanan
c. Mempersiapkan pengetahuan tentang ibadah haji dan umroh
d. Memiliki bekal yang cukup
e. Bagi perempuan harus disertai dengan muhrimnya
6. Ibadah haji dibagi menjadi 3, yaitu :
1. Haji ifrad yaitu menunaikan haji terlebih dahulu kemudian umrah.
2. Haji tamattu’, yaitu menunaikan ibadah umrah terlebih dahulu
kemudian ibadah haji sampai selesai.
3. Haji qiran, yaitu menggabungkan pelaksanaan ibadah haji dan
umrah sekaligus dalam satu rangkaian amalan haji.
a. Syarat Haji
Syarat haji adalah segala ketentuan yang harus dipenuhi oleh
seseorang yang melaksanakan ibadah haji.
Syarat haji tersebut adalah sebagai berikut :
1. Beragama Islam
2. Balig (sudah dewasa)
3. Berakal sehat
4. Mampu (kuasa jasmani dan rohani)
5. Merdeka (bebas, tidak seedang dalam tahanan atau budak)
7. b. Rukun Haji
Rukun haji adalah rangkaian amalan yang harus dikerjakan,
apabila tidak dikerjakan, maka ibadah hajinya tidak sah dan tidak
boleh diganti dengan dam atau denda, akan tetapi harus
mengulangnya kembali.
Rukun haji sebagai berikut:
1. Ihram, yaitu berniat mengerjakan ibadah haji dengan memakai
pakaian ihram. Pakain ihram berupa kain putih tidak di jahit. Untuk
laki-laki 2 helai pakaian putih, 1 diselendangkan dan satu laki
disarungkan. Untuk perempuan memakai kain putih yang dijahit dan
menutupi seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan.
2. Wukuf di Arafah, yaitu hadir di Padang Arafah pada waktu yang
telah ditentukan dimulai sejak tergelincirnya matahari (wakaf zuhur)
pada tanggal 9 Zulhijah sampai terbit fajar pada tanggal 10 Zulhijah.
3. Tawaf, yaitu mengelilingi Kakbah (Baitullah) sebanyak tujuh kali
putaran dimulai dari Hajar Aswad (batu hitam) dan diakhiri pada
tempat yang sama dengan posisi Kakbah berada disebelah kiri.
8. Tawaf yang dilaksanakan dalam ibadah haji, yaitu:
a. Tawaf qudum, yaitu tawaf yang dilakukan oleh orang yang baru
tiba di Mekah (Masjidil Haram). Dilakukan sebagai penghomatan
terhadap Kakbah.
b. Tawaf ifadah, yaitu tawaf yang dilakukan pada saat menunaikan
ibadah haji. Tawaf ini termasuk rukun haji.
c. Tawaf sunah , yaitu tawaf yang dapat dilaksanakan pada setiap
kesempatan.
d. Tawaf wada, yaitu tawaf yang dilakukan ketika jamaah haji akan
meninggalkan kota Mekkah (Baitullah), tawaf ini disebut dengan
tawaf perpisahan.
4. Sai, yaitu berlari-lari dimulai dari Bukit Safa sampai Bukit Marwah
sebanyak tujuh kali
5. Tahalul, yaitu mencukur atau menggunting sekurang-kurangnya 3
helai rambut.
6. Tertib, yaitu melaksanakan semua amalan haji yang termasuk rukun
Islam secara berurutan dari awal sampai akhir
14. c. Wajib Haji
Wajib haji adalah amalan-amalan dalam ibadah haji yang wajib
dikerjakan, bila tidak dikerjakan, maka tidak membatalkan haji, hanya
saja diganti dengan dam atau denda.
Wajib haji ada 5 macam, yaitu:
1) Ihram dari miqat, yaituwaktu dan tempat yang telahditentukan
dimulainya ibadah haji. Miqat dibagi 2 yaitu:
a. Miqat’ zamani (waktu) dimulainya ibadah haji dari awal
bulan Syawal sampai terbit fajar tanggal 10 Zulhijah.
b. Miqat makani (tempat), yaitu tempat dimulainya ihram bagi
yang mengerjakan haji atau umrah.
2) Mabit (bermalam) di Muzdalifah,yaitu bermalam sejenak mulai
matahari terbenam sampai lewat tengah malam pada tanggal 10
Zulhijah disunahkan membaca istigfar, berzikir, berdoa atau membaca
Al-Quran, dan mencari kerikil untuk melempar jumrah.
3) Mabit di Mina, yaitu bermalam di Mina pada hari-hari tasyrik (pada
malam 11, 12, dan 13 Zulhijah).
15. 4) Melontarkan jumrah yaitu melempar jumrah ula, wasta, dan
aqabah dengan batu kerikil pada hari nahar (waktu afdal) pada
tanggal 10 Zulhijah dan hari-hari tasyrik (tanggal 11, 12, 13
Zulhijah). Melontarkan jumrah dilakukan sebanyak 7 kali setiap
lontaran satu keriikil. Waktu diutamakan adalah setelah
tergelincir matahari (waktu zuhur)
5) Tawaf wada
d. Sunah Haji
Sunah haji adalah amalan yang dianjurkan selama dalam
pelaksanaan ibadah. Diantaranya sebagai berikut:
•Mandi untuk berihram, baik haji maupun umrah.
•Membaca talbiyah.
•Membaca salawat dan doa sesudah membaca talbiyah.
•Melakukan tawaf qudum.
•Masuk ke Baitullah (Kakbah) dari Hijir Ismail. Jika tidak dapat
memasuki Kakbah cukup di Hijir Ismail.
16. B. Umrah
1. Pengertian Umrah
Umrah berasal dari kata bahasa Arab al i’timar yang artinya
ziarah (berkunjung). Menrut istilah umrah artinya berziarah ke
Baitullah (Kakbah) dengan cara tertentu, tetapi tidak terikat
waktu.
FIRMAN ALLAH SWT:
“Dan sempurnakanlah haji dan umrah karena Allah” (QS Al
Baqarah: 196)
2. hukum Umrah
Hukum haji adalah wajib bagi setiap muslim yang mampu dan
telah memenuhi persyaratan.
17. a. Syarat Umrah
1. Beragama Islam
2. Balig (sudah dewasa)
3. Berakal sehat
4. Mampu (kuasa jasmani dan rohani)
5. Merdeka (bebas, tidak sedang dalam tahanan atau budak)
b. Rukun Umrah
1. Ihram.
2. Tawaf.
3. Sai.
4. Bercukur sekurang-kurangnya 3 helai rambut.
5. Tertib mulai dari ihram sampai bercukur.
c. Wajib Umrah
1. Ihram dari miqat.
2. Menjauhkan diri dari segala larangan umrah sebagaimana larangan
yang terdapat dalam haji.
3. Bila tidak di laksanakan, wajib membayar dam tetapi umrahnya
tetap sah.
18. d. Sunah Umrah
Hal-hal yang disunahkan dalam haji juga disunahkan dalam ibadah.
3. Larangan dalam Haji dan Umrah
a. Larangan jamaah laki-laki memakai pakaian yang dijahit dan
memakai tutup kepala.
b. Larangan jamaah perempuan memakai tutup muka dan sarung
tangan.
c. Larangan jemaah haji laki-laki dan perempuan, antara lain memakai
wangi-wangian, mencabut dan mencukur rambut atau bulu badan,
memotong kuku, menikah atau menjadi wali nikah, berhubungan
suami istri, memburu atau membunuh binatang, berkata tidak
senonoh, dan berbuat maksiat.
4. Pengertian dan Jenis Dam
Dam adalah denda yang dikenakan oleh jemaah haji yang melanggar
larangan meninggalkan wajib haji atau umrah.
19. a. Dam karena mengerjakan haji dan umrah dengan cara tamattu’ dan
qiran.
1. Menyembelih seekor kambing yang sah untuk kurban.
2. Jika tidak sanggup, maka wajib berpuasa 10 hari (3 hari dilakukan
selama menunaikan ibadah haji, tujuh hari dilakukan di negeri
asal, atau dapat dilakukan di negeri asal semuanya).
b. Dam karena berhubungan suami istri dalam keadaan ihram sebelum
tahalul pertama. Bagi jamaah yang melanggar, hajinya tidak sah (wajib
diulang).
1. Menyembelih seekor unta, atau seekor sapi atau 7 ekor kambing.
2. Apabila jenis binatang tidak di peroleh, maka wajib memberikan
sedekah kepada fakir miskin berupa makanan seharga dengan
binatang tersebut.
3. Apabila tidak mampu, maka wajib berpuasa selama 60 hari
berturut-turut atau dengan perhitungan 0,8 daging ia harus
berpuasa 1 hari.
20. c. Dam karena melanggar, seperti mencukur atau mencabut rambut,
memotong kuku, memakai pakaian yang berjahit (bagi laki-laki),
memakai wangi-wangian, memakai minyak rambut, menutup muka
atau sarung tangan (bagi perempuan), dan berhubungan suami istri
setelah tahalul pertama.
1. Menyembelih seekor kambing.
2. Puasa 3 hari.
3. Bersedekah sebanyak 3 gantang (9,5 liter) makana kepada 6 orang
fakir miskin.
d. Dam karena berburu atau membunuh binatang buruan.
1. Menyembelih binayang yang sebanding dengan binatang yang di
bunuh atau diburu.
2. Bersedekah kepada fakir miskin sebanyak harga binatang tersebut.
3. Puasa seharga binatang tersebut dengan ketentuan berpuasa satu
hari senilai 0,8 kg daging binatang yang diburu atau dibunuh.
e. Dam karena terkepung (terhambat), yaitu orang yang terhalang
dalam perjalanan dan tidak dapat meneruskan pelaksanaa haji atau
umrah, damnya adalah menyembelih seekor kambing.
21. Fungsi Haji dan Umrah
1. Memperkuat iman dan takwa kepada Allah swt.
2. Menumbuhkan semangat berkorban karena ibadah hai dan umrah
memerlukan pengorbanan yang besar, baik tenaga, waktu, maupun
biaya.
3. Memperat ukhuwah Islamiyah antarsesama muslim dari berbagai
penjuru dunia.
4. Mengenal tempat-tempat bersejarah, seperti Kakbah, Bukit Safa dan
Marwah, Sumur Zamzam, dan Hajar Aswad.
5. Perwujudan solidaritas Islam yang tidak dibatasi oleh suku, bangsa,
ras, warna kulit, dan negara.