SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
FARMAKOTERAPI HERBAL
APT. ANWAR SODIK, M.FARM
KONTRAK PERKULIAHAN
 1. Pertemuan minimal 16x tatap muka ditambah dengan UTS DAN UAS
 2. Minimum mahasiswa mengikuti kuliah sesuai dengan persyaratan di akademik
 3. Tugas individu berupa kuis, pretest-posttest atau lainnya yang diadakan untuk semua materi.
 4. Soal UTS dan UAS, pilihan ganda dengan atau tanpa essay
 5. Penilaian Kehadiran : 10 %, Keaktifan: 10%, tugas: 20%, UTS: 30% dan UAS: 30%
I. TATA TERTIB MAHASISWA
a. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada simak
b. Toleransi keterlambatan masuk perkuliahan ≤ 15 menit.
c. Berbusana rapih, dan menggunakan sepatu, tidak diperkenankan menggunakan kaos
oblong, berpakaian ketat, dan menggunakan alat komunikasi selama perkuliahan
berlangsung, pada saat kuliah daring mahasiswa wajib mengaktifkan video selama
perkuliahan
d. Selalu berperilaku dan berkata sopan santun, menjunjung tinggi nilai-nilai Al Quran dan
Sunah.
e. Jujur dalam perkataan dan perbuatan, jika diketahui melakukan kecurangan selama
perkuliahan dan ujian, maka nilai akhir akan mendapatkan E (tidak lulus).
PERTEMUAN 1
1. Kontrak Pembelajaran
2. Pendahuluan:
 Pengertian
 Kedudukan fitoterapi dalam kelompok terapi.
 Fitoterapi berdasar bukti ilmiah.
 Regulasi obat herbal
PERTEMUAN 2
Penggolongan tumbuhan obat berdasarkan khasiat dan kandungannya
 ANGIOSPERMAE:
• Apiaceae,
• Asteraceae
• Caesalpineaceae
• Hypericaceae
• Palmaceae
• Papaveraceae
• Poaceae
PERTEMUAN 3
Penggolongan tumbuhan obat berdasarkan khasiat
dan kandungannya
PERTEMUAN 4
Tanaman obat untuk penyakit sistem hormonal, diabetes dan
obesitas
PERTEMUAN 5
Tanaman obat untuk penyakit sistem hormonal, penyakit yang disebabkan
kelainan pada kelenjar tiroid, kelenjar prostat
PERTEMUAN 6
Tanaman obat untuk sistem saluran air kemih
PERTEMUAN 7
Tanaman obat untuk gangguan gastrointestinal
PERTEMUAN 8
Tanaman obat untuk penyakit gangguan kardiovaskuler dan renal
PERTEMUAN 9
 Tumbuhan obat yang berkhasiat antitumor
PERTEMUAN 10
 Tumbuhan obat yang berefek sebagai imunomodulator
PERTEMUAN 11
 Tumbuhan obat yang berefek sebagai antioksidan
PERTEMUAN 12
 Skrining ketoksikan bahan tumbuhan
PERTEMUAN 13
 Tumbuhan toksik, halusigenik, alergenik, teratogenik
PERTEMUAN 14
 Kontraindikasi terapi pengobatan dengan herbal
PERTEMUAN 15-16
 Rasionalitas komposisi produk herbal untuk terapi suatu penyakit
(diabetes, hipertensi, inflamasi, alergi)
 Efek samping yang dihasilkan oleh herbal
PUSTAKA UTAMA
1. Badan POM RI, Acuan Sediaan Herbal vol 1 s/d vol 7, Badan POMakanan RI, Jkt
2. Dep Kesehatan RI, 2008. Farmakope Herbal Indonesia, Dep Kesehatan RI,JKT
3. Gupta, R. C. (Ed.). (2016). Nutraceuticals: Efficacy, Safety And Toxicity. Elsevier.
4. Heinrich, M., Barnes, J., Gibbons, S., Williamson, EM., 2005. Fundamentals of
Pharmacognosy and Phytotheraphy, Elsevier UK
5. Heinrich, M., & Jäger, A. K. (Eds.). (2015). Ethnopharmacology. John Wiley &
Sons Ltd.
6. Mills S, Bone K., 2000., Principles and Practice of Phytotherapy, Churchill
Livingstone, New York
7. Mun’im A, Hanani E, 2011. Fitoterapi Dasar, PT Dian Rakyat, Jakarta
8. Schulz V, Hansel R, Tyler VE., 2001. Rational Phytotherapy. Springer, Berlin, NY
9. Wiryowidagdo S, 2007. Kimia & Farmakologi Bahan Alam, EGC Jakarta
PUSTAKA PENDUKUNG
1. Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Tanaman Obat Dan Obat
Tradisional. (2015). Riset Khusus Eksplorasi Pengetahuan Lokal
Etnomedisin Dan Tumbuhan Obat Berbasis Komunitas Di Indonesia.
Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, Kem Kesehatan RI.
2. Dewi, E., Agustina, R., & Husna, M. (2019). Kearifan Lokal Masyarakat
Kemukiman Bambi Dalam Mengolah Tanaman Binahong (Anredera
cordifolia) Sebagai Tanaman Obat. Jurnal Agroristek (JAR), 2(1), 24–29.
3. Falzon, C. C., & Balabanova, A. (2017). Phytotherapy: An Introduction to
Herbal Medicine. In Primary Care - Clinics in Office Practice (Vol. 44, Issue 2,
pp. 217–227).
FITOTERAPI
 Penggunaan tanaman , bagian tanaman, sediaan yang terbuat
dari tanaman untuk pengobatan dan pencegahan penyakit
 Bagian penting dalam fitoterapi adalah mengatagorikan
senyawa hasil isolasi suatu tanaman digolongkan kedalam
obat herbal yang poten.
SEJARAH FITOTERAPI
 Henri Leclere ( 1870-1955), dokter Perancis menulis tentang banyak
tanaman dalam jurnal La Presse Medicale
 Pengobatan dengan herbal diantaranya :
1. Cina : TCM
2. India : Ayurveda
3. Jepang : Kampo
4. Tibet
5. Indonesia : Jamu, Bali :Usada
6. Afrika
7. Amerika selatan dan Amerika utara
SEJARAH….
 Perkembangan Fitoterapi di Jerman mengalami
kemajuan sejak ada Amandemen
Arzeimittelgesets (German Drug Act) tanggal 1
Januari 1978 dimana ilmu pengobatan modern
dan fitoterapi menjadi bagian dalam sistem
pengobatan
 Rudolf Fritz Weiss (1895-1992), kebangsaan
Jerman yang mempelopori penggunaan
fitoterapi dari pengobatan kuno ke arah
pengobatan modern, bukunya Lehrbuch der
Phytotherapie
 Kemajuan Fitoterapi berkembang pesat
dengan dukungan pemerintah dan Universitas
baik dari segi farmasetika, farmakologi dan uji
Prof. Dr. Rudolf Fritz Weiss, MD
PERKEMBANGAN PENGOBATAN DENGAN HERBAL DI INDONESIA
 Ramuan/ racikan jamu yang berasal dari tumbuhan terdapat pada “serat Centini “ di Jawa Tengah
dan “Lontar Usada” di Bali. Dengan berdasarkan emperis dan kadang disertai dengan doa dan
mantra (mistik) untuk memohon kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
 Jaman pendudukan Jepang (1942-1945) mendapat perhatian dan berkembang karena kurangnnya
obat-obatan yang diimpor dari luar negri
 Tahun 1947 didirikan Laboratoirum Kimia dan Laboratorium Farmakoterapi di Klaten dan Hortus
Medicus di Tawangmangu, Karanganyar Surakarta.
 Werkgroep voor medicimale planten di Bogor
 Komisi Farmakoterapi kementrian kesehatan pada tahun 1950
 Komisi Inter Departemental Farmakoterapi tahun 1951
 Lembaga Farmakoterapi di Jakarta tahun 1954
 Badan Perencaan Penggunaan Obat-obat Asli yang dibentuk Kementrian Kesehatan pada tahun 1963
 Seminar Penggalian Sumber alam Indonesia untuk Farmasi tahun 1964 di Yogyakarta
KEARIFAN LOKAL DALAM PEMELIHARAAN
KESEHATAN
 1. makan sirih
 2. Makanan seperti gado-gado, rujak
 3. Minum jamu
 4. Kerokan : negara Asia lainnya kerokan di sebut
sebagai Guasha di negeri China, masyarakat Vietnam
pun melakukan terapi kerokan dengan sebutan Goh
Kyol, sedangkan negeri Gajah Putih menyebut
kerokan sebagai Cao Gio. Jaringan endotel yakni
bagian terdalam dari pembuluh darah, dimana
produksi hormon di atur oleh jaringan ini, sebuah
tekanan yang di hasilkan dari gerakan kerokan
ternyata mampu mencapai jaringan sehingga
produksi beta endorfin dalam tubuh meningkat
sehingga menimbulkan rasa tenang.
MANFAAT TUMBUHAN OBAT BAGI MANUSIA
 Makanan minuman
 Rempah rempah
 Kosmetik
 Perkebunan/Industri
 Agroindustri tanaman obat
 Lingkungan
 Bidang Kesehatan (obat tradisional)
 Perekonomian
PERAN PENTING BAHAN ALAM DI DALAM
SISTEM PENGOBATAN MODERN
1. Berperan sebagai obat alami yang sangat efektif
2. Menyediakan senyawa-senyawa dasar yang menghasilkan
molekul-molekul obat yang tidak terlalu toksik dan
aktivitasnya lebih efektif
3. Eksplorasi prototipe aktif biologis ke arah obat sintetik
yang baru dan lebih baik atau efektif
4. Modifikasi bahan-bahan alam inaktif dengan metoda
biologis/kimia menjadi obat-obat poten dengan metoda
QSAR (Quantitative Structure-Activity Relationship)
Contoh: sebagai serbuk atau ekstrak
Campuran ini sering tidak di isolasi karena:
 Senyawa aktif tidak diketahui
 Senyawa aktif tidak stabil
 Isolasi membutuhkan biaya yang tinggi
SUMBER TANAMAN OBAT, BAHAN
OBAT YANG EFEKTIF
ILMU LAIN YANG TERKAIT DENGAN FITOTERAPI
FITOTERAPI
FITOFARMAKOL
OGI
FITOFARMAS
I
FITOKIMIA
FARMAKOGNOSI
 1. Fitokimia : Mempelajari senyawa-senyawa kimia yang terdapat di
dalam tumbuhan dengan tujuan untuk mengidentifikasi komponen
kimia baik secara umum maupun khusus dan mendiskripsikan efek
utama senyawa yang mungkin mempunyai efek farmakologi
 2. Fitofarmasi ; berhubungan dengan sediaan bahan alam, meliputi
bahan awal yang baik dalam bentuk alami ( teh) maupun dalam
bentuk sediaan farmasetik (contoh tingtur)
 3. Fitofarmakologi : Bagian dari pengobatan herbal. Ahli
farmakologi banyak yang yang terkait dengan senyawa kimia tetapi
sedikit yang meneliti tentang efek farmakokinetik
KARAKTERISTIK OBAT HERBAL
1. EFEK FARMAKOLOGIS LEMAH
2. UNTUK PENYAKIT KEPARAHAN RINGAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
3. ONSET LAMA
KHASIAT DAN KEAMANAN OBAT HERBAL
 KHASIAT UJI KHASIAT, LITERATUR
 KEAMANAN UJI TOKSISITAS, UJI FARMAKOKINETIK, FARMAKODINAMIK
Ex: ketela pohon mgd glikosida sianida pengolahan harus tepat
Tanaman Crotalaria (orok-orok) dan komprey (symphytum officinale) hepatotoksik
PEMBERIAN OBAT HERBAL
 Asas rasionalitas
 Indikasi
 Kontraindikasi
 Faktor farmakologi
 Interaksi obat  kombinasi obat
JENIS OBAT HERBAL
 Teh
 Dekok
 Infusa
 Jus
 Sirup
 Tingtur
 Ekstrak
BENTUK SEDIAAN OBAT HERBAL
 Kapsul
 Tablet
 Tablet salut
 Salep
 Krim
 Jel
REGULASI OBAT HERBAL
 BPOM membagi OT menjadi 3 kelompok yaitu:
1. JAMU
2. OBAT HERBAL TERSTANDAR
3. FITOFARMAKA
 Logo Jamu mempunyai arti : bentuk lingkaran melambangkan sebuah
proses, juga sebuah tanda untuk menyatakan aman. Warna hijau merupakan
perwujudan kekayaan sumber daya alam Indonesia (keanekaragaman
hayati). Stilsasi jari-jari daun (tiga pasang) melambangkan serangkaian
proses yang sederhana yang merupakan visualisasi proses pembuatan jamu.
Parameter Non
Spesifik
Parameter
Spesifik
UJI PRA KLINIK
Uji Toksisitas
H
e
w
a
n
C
o
b
a
Logo Obat Herbal Terstandar harus mencantumkan logo dan tulisan “Obat Herbal Terstandar”. Logo
berupa “Jari-jari Daun (3 Pasang) Terletak dalam lingkaran”, dan ditempatkan dibagian atas kiri
wadah/pembungkus/brosur; dicetak warna hijau diatas dasar warna putih atau warna lain yang
menyolok kontras dengan warna logo; tulisan “Obat Herbal Terstandar” harus jelas dan mudah dibaca,
dicetak dengan warna hitam diatas dasar warna putih atau warna lain yang menyolok.
UJI KLINIK
Uji farmakologi dan farmakodinamik pada manusia
UJI KLINIK
TUGAS PERT II
Buat makalah dan PPT (dipresentasikan), materi : penggolongan tumbuhan obat berdasarkan khasiat dan
kandungannya
ANGIOSPERMAE:
 Apiaceae,
 Asteraceae
 Caesalpineaceae
 Hypericaceae
 Palmaceae
 Papaveraceae
 Poaceae
Dibagi per kelompok
TUGAS PERT III
Buat makalah dan PPT (dipresentasikan), materi : penggolongan tumbuhan obat berdasarkan khasiat dan
kandungannya
 Rubiaceae
 Rhambaceae
 Rutaceae
 Solanaceae
 Zingiberaceae
 Ginkogoaceae
 Pinaceae
Dibagi per kelompok
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Pendahuluan Fitoterapi herbal medicines ok

Konsep farmako perawat
Konsep farmako perawat Konsep farmako perawat
Konsep farmako perawat Dedi Kun
 
Kepmenkes 187 2017 formularium ramuan obat tradisional indonesia(1)
Kepmenkes 187 2017 formularium ramuan obat tradisional indonesia(1)Kepmenkes 187 2017 formularium ramuan obat tradisional indonesia(1)
Kepmenkes 187 2017 formularium ramuan obat tradisional indonesia(1)Puskesmas Duduksampeyan
 
1. PPT 1 FITOKIM- Kontrak dan pendahuluan 2023 (1).pptx
1. PPT 1 FITOKIM- Kontrak dan pendahuluan 2023 (1).pptx1. PPT 1 FITOKIM- Kontrak dan pendahuluan 2023 (1).pptx
1. PPT 1 FITOKIM- Kontrak dan pendahuluan 2023 (1).pptxssuser95f6b0
 
Materi level of evidence.pptx
Materi level of evidence.pptxMateri level of evidence.pptx
Materi level of evidence.pptxdianmustika27
 
Penelitian ilmiah sebagai upaya saintifikasi herbal
Penelitian ilmiah sebagai upaya saintifikasi herbalPenelitian ilmiah sebagai upaya saintifikasi herbal
Penelitian ilmiah sebagai upaya saintifikasi herbalPerdudikes
 
DASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKK
DASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKKDASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKK
DASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKKbohir
 
farmakologi sos kurniawaty
farmakologi sos kurniawatyfarmakologi sos kurniawaty
farmakologi sos kurniawatyN Kurniawaty
 
Ilmu resep-jilid-1
Ilmu resep-jilid-1Ilmu resep-jilid-1
Ilmu resep-jilid-1Glen Wibowo
 
Penggunaan Obat Rasional.pptx
Penggunaan Obat Rasional.pptxPenggunaan Obat Rasional.pptx
Penggunaan Obat Rasional.pptxYenny Tanjung
 
Kebijakan dan Peran Badan POM dalam rangka Pengawasan Obat Bahan Alam_Seminar...
Kebijakan dan Peran Badan POM dalam rangka Pengawasan Obat Bahan Alam_Seminar...Kebijakan dan Peran Badan POM dalam rangka Pengawasan Obat Bahan Alam_Seminar...
Kebijakan dan Peran Badan POM dalam rangka Pengawasan Obat Bahan Alam_Seminar...septiliawahyuhadiati
 
1. Kognosi Pendahuluan_2022.pptx
1. Kognosi Pendahuluan_2022.pptx1. Kognosi Pendahuluan_2022.pptx
1. Kognosi Pendahuluan_2022.pptxspmiakfar2022
 
Konsep dasar
Konsep dasar Konsep dasar
Konsep dasar Dedi Kun
 
es krim jamu
es krim jamues krim jamu
es krim jamuHana Asri
 

Similar to Pendahuluan Fitoterapi herbal medicines ok (20)

Konsep farmako perawat
Konsep farmako perawat Konsep farmako perawat
Konsep farmako perawat
 
Obat herbal
Obat herbalObat herbal
Obat herbal
 
Farmakologi pengertian obat.pdf
Farmakologi   pengertian obat.pdfFarmakologi   pengertian obat.pdf
Farmakologi pengertian obat.pdf
 
Kepmenkes 187 2017 formularium ramuan obat tradisional indonesia(1)
Kepmenkes 187 2017 formularium ramuan obat tradisional indonesia(1)Kepmenkes 187 2017 formularium ramuan obat tradisional indonesia(1)
Kepmenkes 187 2017 formularium ramuan obat tradisional indonesia(1)
 
Chapter i
Chapter iChapter i
Chapter i
 
1. PPT 1 FITOKIM- Kontrak dan pendahuluan 2023 (1).pptx
1. PPT 1 FITOKIM- Kontrak dan pendahuluan 2023 (1).pptx1. PPT 1 FITOKIM- Kontrak dan pendahuluan 2023 (1).pptx
1. PPT 1 FITOKIM- Kontrak dan pendahuluan 2023 (1).pptx
 
Materi level of evidence.pptx
Materi level of evidence.pptxMateri level of evidence.pptx
Materi level of evidence.pptx
 
Penelitian ilmiah sebagai upaya saintifikasi herbal
Penelitian ilmiah sebagai upaya saintifikasi herbalPenelitian ilmiah sebagai upaya saintifikasi herbal
Penelitian ilmiah sebagai upaya saintifikasi herbal
 
Farmakognosi
FarmakognosiFarmakognosi
Farmakognosi
 
OT.ppt
OT.pptOT.ppt
OT.ppt
 
DASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKK
DASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKKDASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKK
DASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKK
 
farmakologi sos kurniawaty
farmakologi sos kurniawatyfarmakologi sos kurniawaty
farmakologi sos kurniawaty
 
Farmakologi dasar AKPER MUNA
Farmakologi dasar AKPER MUNA Farmakologi dasar AKPER MUNA
Farmakologi dasar AKPER MUNA
 
Ilmu resep-jilid-1
Ilmu resep-jilid-1Ilmu resep-jilid-1
Ilmu resep-jilid-1
 
Penggunaan Obat Rasional.pptx
Penggunaan Obat Rasional.pptxPenggunaan Obat Rasional.pptx
Penggunaan Obat Rasional.pptx
 
Kebijakan dan Peran Badan POM dalam rangka Pengawasan Obat Bahan Alam_Seminar...
Kebijakan dan Peran Badan POM dalam rangka Pengawasan Obat Bahan Alam_Seminar...Kebijakan dan Peran Badan POM dalam rangka Pengawasan Obat Bahan Alam_Seminar...
Kebijakan dan Peran Badan POM dalam rangka Pengawasan Obat Bahan Alam_Seminar...
 
1. Kognosi Pendahuluan_2022.pptx
1. Kognosi Pendahuluan_2022.pptx1. Kognosi Pendahuluan_2022.pptx
1. Kognosi Pendahuluan_2022.pptx
 
Konsep dasar
Konsep dasar Konsep dasar
Konsep dasar
 
es krim jamu
es krim jamues krim jamu
es krim jamu
 
Penggolongan obat
Penggolongan obatPenggolongan obat
Penggolongan obat
 

Recently uploaded

SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 

Recently uploaded (18)

SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 

Pendahuluan Fitoterapi herbal medicines ok

  • 2. KONTRAK PERKULIAHAN  1. Pertemuan minimal 16x tatap muka ditambah dengan UTS DAN UAS  2. Minimum mahasiswa mengikuti kuliah sesuai dengan persyaratan di akademik  3. Tugas individu berupa kuis, pretest-posttest atau lainnya yang diadakan untuk semua materi.  4. Soal UTS dan UAS, pilihan ganda dengan atau tanpa essay  5. Penilaian Kehadiran : 10 %, Keaktifan: 10%, tugas: 20%, UTS: 30% dan UAS: 30%
  • 3. I. TATA TERTIB MAHASISWA a. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada simak b. Toleransi keterlambatan masuk perkuliahan ≤ 15 menit. c. Berbusana rapih, dan menggunakan sepatu, tidak diperkenankan menggunakan kaos oblong, berpakaian ketat, dan menggunakan alat komunikasi selama perkuliahan berlangsung, pada saat kuliah daring mahasiswa wajib mengaktifkan video selama perkuliahan d. Selalu berperilaku dan berkata sopan santun, menjunjung tinggi nilai-nilai Al Quran dan Sunah. e. Jujur dalam perkataan dan perbuatan, jika diketahui melakukan kecurangan selama perkuliahan dan ujian, maka nilai akhir akan mendapatkan E (tidak lulus).
  • 4. PERTEMUAN 1 1. Kontrak Pembelajaran 2. Pendahuluan:  Pengertian  Kedudukan fitoterapi dalam kelompok terapi.  Fitoterapi berdasar bukti ilmiah.  Regulasi obat herbal
  • 5. PERTEMUAN 2 Penggolongan tumbuhan obat berdasarkan khasiat dan kandungannya  ANGIOSPERMAE: • Apiaceae, • Asteraceae • Caesalpineaceae • Hypericaceae • Palmaceae • Papaveraceae • Poaceae
  • 6. PERTEMUAN 3 Penggolongan tumbuhan obat berdasarkan khasiat dan kandungannya
  • 7. PERTEMUAN 4 Tanaman obat untuk penyakit sistem hormonal, diabetes dan obesitas
  • 8. PERTEMUAN 5 Tanaman obat untuk penyakit sistem hormonal, penyakit yang disebabkan kelainan pada kelenjar tiroid, kelenjar prostat
  • 9. PERTEMUAN 6 Tanaman obat untuk sistem saluran air kemih
  • 10. PERTEMUAN 7 Tanaman obat untuk gangguan gastrointestinal
  • 11. PERTEMUAN 8 Tanaman obat untuk penyakit gangguan kardiovaskuler dan renal
  • 12. PERTEMUAN 9  Tumbuhan obat yang berkhasiat antitumor
  • 13. PERTEMUAN 10  Tumbuhan obat yang berefek sebagai imunomodulator
  • 14. PERTEMUAN 11  Tumbuhan obat yang berefek sebagai antioksidan
  • 15. PERTEMUAN 12  Skrining ketoksikan bahan tumbuhan
  • 16. PERTEMUAN 13  Tumbuhan toksik, halusigenik, alergenik, teratogenik
  • 17. PERTEMUAN 14  Kontraindikasi terapi pengobatan dengan herbal
  • 18. PERTEMUAN 15-16  Rasionalitas komposisi produk herbal untuk terapi suatu penyakit (diabetes, hipertensi, inflamasi, alergi)  Efek samping yang dihasilkan oleh herbal
  • 19. PUSTAKA UTAMA 1. Badan POM RI, Acuan Sediaan Herbal vol 1 s/d vol 7, Badan POMakanan RI, Jkt 2. Dep Kesehatan RI, 2008. Farmakope Herbal Indonesia, Dep Kesehatan RI,JKT 3. Gupta, R. C. (Ed.). (2016). Nutraceuticals: Efficacy, Safety And Toxicity. Elsevier. 4. Heinrich, M., Barnes, J., Gibbons, S., Williamson, EM., 2005. Fundamentals of Pharmacognosy and Phytotheraphy, Elsevier UK 5. Heinrich, M., & Jäger, A. K. (Eds.). (2015). Ethnopharmacology. John Wiley & Sons Ltd. 6. Mills S, Bone K., 2000., Principles and Practice of Phytotherapy, Churchill Livingstone, New York 7. Mun’im A, Hanani E, 2011. Fitoterapi Dasar, PT Dian Rakyat, Jakarta 8. Schulz V, Hansel R, Tyler VE., 2001. Rational Phytotherapy. Springer, Berlin, NY 9. Wiryowidagdo S, 2007. Kimia & Farmakologi Bahan Alam, EGC Jakarta
  • 20. PUSTAKA PENDUKUNG 1. Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Tanaman Obat Dan Obat Tradisional. (2015). Riset Khusus Eksplorasi Pengetahuan Lokal Etnomedisin Dan Tumbuhan Obat Berbasis Komunitas Di Indonesia. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, Kem Kesehatan RI. 2. Dewi, E., Agustina, R., & Husna, M. (2019). Kearifan Lokal Masyarakat Kemukiman Bambi Dalam Mengolah Tanaman Binahong (Anredera cordifolia) Sebagai Tanaman Obat. Jurnal Agroristek (JAR), 2(1), 24–29. 3. Falzon, C. C., & Balabanova, A. (2017). Phytotherapy: An Introduction to Herbal Medicine. In Primary Care - Clinics in Office Practice (Vol. 44, Issue 2, pp. 217–227).
  • 21. FITOTERAPI  Penggunaan tanaman , bagian tanaman, sediaan yang terbuat dari tanaman untuk pengobatan dan pencegahan penyakit  Bagian penting dalam fitoterapi adalah mengatagorikan senyawa hasil isolasi suatu tanaman digolongkan kedalam obat herbal yang poten.
  • 22. SEJARAH FITOTERAPI  Henri Leclere ( 1870-1955), dokter Perancis menulis tentang banyak tanaman dalam jurnal La Presse Medicale  Pengobatan dengan herbal diantaranya : 1. Cina : TCM 2. India : Ayurveda 3. Jepang : Kampo 4. Tibet 5. Indonesia : Jamu, Bali :Usada 6. Afrika 7. Amerika selatan dan Amerika utara
  • 23. SEJARAH….  Perkembangan Fitoterapi di Jerman mengalami kemajuan sejak ada Amandemen Arzeimittelgesets (German Drug Act) tanggal 1 Januari 1978 dimana ilmu pengobatan modern dan fitoterapi menjadi bagian dalam sistem pengobatan  Rudolf Fritz Weiss (1895-1992), kebangsaan Jerman yang mempelopori penggunaan fitoterapi dari pengobatan kuno ke arah pengobatan modern, bukunya Lehrbuch der Phytotherapie  Kemajuan Fitoterapi berkembang pesat dengan dukungan pemerintah dan Universitas baik dari segi farmasetika, farmakologi dan uji Prof. Dr. Rudolf Fritz Weiss, MD
  • 24. PERKEMBANGAN PENGOBATAN DENGAN HERBAL DI INDONESIA  Ramuan/ racikan jamu yang berasal dari tumbuhan terdapat pada “serat Centini “ di Jawa Tengah dan “Lontar Usada” di Bali. Dengan berdasarkan emperis dan kadang disertai dengan doa dan mantra (mistik) untuk memohon kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa  Jaman pendudukan Jepang (1942-1945) mendapat perhatian dan berkembang karena kurangnnya obat-obatan yang diimpor dari luar negri  Tahun 1947 didirikan Laboratoirum Kimia dan Laboratorium Farmakoterapi di Klaten dan Hortus Medicus di Tawangmangu, Karanganyar Surakarta.  Werkgroep voor medicimale planten di Bogor  Komisi Farmakoterapi kementrian kesehatan pada tahun 1950  Komisi Inter Departemental Farmakoterapi tahun 1951  Lembaga Farmakoterapi di Jakarta tahun 1954  Badan Perencaan Penggunaan Obat-obat Asli yang dibentuk Kementrian Kesehatan pada tahun 1963  Seminar Penggalian Sumber alam Indonesia untuk Farmasi tahun 1964 di Yogyakarta
  • 25. KEARIFAN LOKAL DALAM PEMELIHARAAN KESEHATAN  1. makan sirih  2. Makanan seperti gado-gado, rujak  3. Minum jamu  4. Kerokan : negara Asia lainnya kerokan di sebut sebagai Guasha di negeri China, masyarakat Vietnam pun melakukan terapi kerokan dengan sebutan Goh Kyol, sedangkan negeri Gajah Putih menyebut kerokan sebagai Cao Gio. Jaringan endotel yakni bagian terdalam dari pembuluh darah, dimana produksi hormon di atur oleh jaringan ini, sebuah tekanan yang di hasilkan dari gerakan kerokan ternyata mampu mencapai jaringan sehingga produksi beta endorfin dalam tubuh meningkat sehingga menimbulkan rasa tenang.
  • 26. MANFAAT TUMBUHAN OBAT BAGI MANUSIA  Makanan minuman  Rempah rempah  Kosmetik  Perkebunan/Industri  Agroindustri tanaman obat  Lingkungan  Bidang Kesehatan (obat tradisional)  Perekonomian
  • 27. PERAN PENTING BAHAN ALAM DI DALAM SISTEM PENGOBATAN MODERN 1. Berperan sebagai obat alami yang sangat efektif 2. Menyediakan senyawa-senyawa dasar yang menghasilkan molekul-molekul obat yang tidak terlalu toksik dan aktivitasnya lebih efektif 3. Eksplorasi prototipe aktif biologis ke arah obat sintetik yang baru dan lebih baik atau efektif 4. Modifikasi bahan-bahan alam inaktif dengan metoda biologis/kimia menjadi obat-obat poten dengan metoda QSAR (Quantitative Structure-Activity Relationship)
  • 28. Contoh: sebagai serbuk atau ekstrak Campuran ini sering tidak di isolasi karena:  Senyawa aktif tidak diketahui  Senyawa aktif tidak stabil  Isolasi membutuhkan biaya yang tinggi SUMBER TANAMAN OBAT, BAHAN OBAT YANG EFEKTIF
  • 29. ILMU LAIN YANG TERKAIT DENGAN FITOTERAPI FITOTERAPI FITOFARMAKOL OGI FITOFARMAS I FITOKIMIA FARMAKOGNOSI
  • 30.  1. Fitokimia : Mempelajari senyawa-senyawa kimia yang terdapat di dalam tumbuhan dengan tujuan untuk mengidentifikasi komponen kimia baik secara umum maupun khusus dan mendiskripsikan efek utama senyawa yang mungkin mempunyai efek farmakologi  2. Fitofarmasi ; berhubungan dengan sediaan bahan alam, meliputi bahan awal yang baik dalam bentuk alami ( teh) maupun dalam bentuk sediaan farmasetik (contoh tingtur)  3. Fitofarmakologi : Bagian dari pengobatan herbal. Ahli farmakologi banyak yang yang terkait dengan senyawa kimia tetapi sedikit yang meneliti tentang efek farmakokinetik
  • 31. KARAKTERISTIK OBAT HERBAL 1. EFEK FARMAKOLOGIS LEMAH 2. UNTUK PENYAKIT KEPARAHAN RINGAN PEMELIHARAAN KESEHATAN 3. ONSET LAMA
  • 32. KHASIAT DAN KEAMANAN OBAT HERBAL  KHASIAT UJI KHASIAT, LITERATUR  KEAMANAN UJI TOKSISITAS, UJI FARMAKOKINETIK, FARMAKODINAMIK Ex: ketela pohon mgd glikosida sianida pengolahan harus tepat Tanaman Crotalaria (orok-orok) dan komprey (symphytum officinale) hepatotoksik
  • 33. PEMBERIAN OBAT HERBAL  Asas rasionalitas  Indikasi  Kontraindikasi  Faktor farmakologi  Interaksi obat  kombinasi obat
  • 34. JENIS OBAT HERBAL  Teh  Dekok  Infusa  Jus  Sirup  Tingtur  Ekstrak
  • 35. BENTUK SEDIAAN OBAT HERBAL  Kapsul  Tablet  Tablet salut  Salep  Krim  Jel
  • 36. REGULASI OBAT HERBAL  BPOM membagi OT menjadi 3 kelompok yaitu: 1. JAMU 2. OBAT HERBAL TERSTANDAR 3. FITOFARMAKA
  • 37.
  • 38.
  • 39.  Logo Jamu mempunyai arti : bentuk lingkaran melambangkan sebuah proses, juga sebuah tanda untuk menyatakan aman. Warna hijau merupakan perwujudan kekayaan sumber daya alam Indonesia (keanekaragaman hayati). Stilsasi jari-jari daun (tiga pasang) melambangkan serangkaian proses yang sederhana yang merupakan visualisasi proses pembuatan jamu.
  • 40.
  • 41.
  • 43. UJI PRA KLINIK Uji Toksisitas H e w a n C o b a
  • 44. Logo Obat Herbal Terstandar harus mencantumkan logo dan tulisan “Obat Herbal Terstandar”. Logo berupa “Jari-jari Daun (3 Pasang) Terletak dalam lingkaran”, dan ditempatkan dibagian atas kiri wadah/pembungkus/brosur; dicetak warna hijau diatas dasar warna putih atau warna lain yang menyolok kontras dengan warna logo; tulisan “Obat Herbal Terstandar” harus jelas dan mudah dibaca, dicetak dengan warna hitam diatas dasar warna putih atau warna lain yang menyolok.
  • 45.
  • 46.
  • 47. UJI KLINIK Uji farmakologi dan farmakodinamik pada manusia
  • 49. TUGAS PERT II Buat makalah dan PPT (dipresentasikan), materi : penggolongan tumbuhan obat berdasarkan khasiat dan kandungannya ANGIOSPERMAE:  Apiaceae,  Asteraceae  Caesalpineaceae  Hypericaceae  Palmaceae  Papaveraceae  Poaceae Dibagi per kelompok
  • 50. TUGAS PERT III Buat makalah dan PPT (dipresentasikan), materi : penggolongan tumbuhan obat berdasarkan khasiat dan kandungannya  Rubiaceae  Rhambaceae  Rutaceae  Solanaceae  Zingiberaceae  Ginkogoaceae  Pinaceae Dibagi per kelompok