SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
STEROID
01
02
03
Steroid
01
Steroid adalah suatu golongan senyawa triterpenoid yang mengandung inti siklopentana
perhidrofenantren yaitu dari tiga cincin sikloheksana dan sebuah cincin siklopentana.
Inti sterane steroid terdiri dari atom karbon tujuh belas terikat bersama untuk membentuk
empat cincin leburan: cincin cyclohexane tiga dan satu cincin cyclopentane (cincin D). Steroid
bervariasi oleh kelompok-kelompok fungsional yang melekat pada cincin ini dan oleh negara oksidasi
berdering. Sterol merupakan bentuk khusus dari steroid, dengan kelompok hidroksil pada posisi-3 dan
kerangka yang berasal dari kolestan. Ratusan steroid berbeda yang ditemukan pada tanaman, hewan,
dan jamur. Semua steroid dibuat dalam sel-sel baik dari Lanosterol sterol (hewan dan jamur) atau
cycloartenol (tanaman). Kedua, Lanosterol dan cycloartenol, berasal dari siklisasi dari squalene
triterpene.
Steroid?
01
KOLESTEROL
STEROID
02
Percobaan-percobaan biogenetik menunjukkan bahwa steroid yang terdapat di
alam berasal dari triterpen. Steroid yang terdapat dalam jaringan hewan berasal dari
triterpen lanosterol, sedangkan yang terdapat dalam jaringan tumbuhan berasal dari
triterpen sikloartrenol, setelah triterpen ini mengalami serentetan perubahan tertentu.
Tahap-tahap awal dari biosintesis steroid adalah sama bagi semua steroid alam, yakni
pengubahan asam asetat melalui asam mevalonat dan skualen (suatu triterpen) menjadi
lanosterol atau sikloartrenol.
Percobaan-percobaan menunjukkan bahwa skualen terbentuk dari dua molekul
farnesil pirofosfat yang bergabung secara ekor-ekor yang segera diubah menjadi 2,3-
epoksiskualen. selanjutnya lanosterol terbentuk oleh kecenderungan 2,3-epoksiskualen
yang mengandung lima ikatan rangkap untuk melakukan siklisasi ganda. Siklisasi ini
diawali oleh protonasi guigus epoksi dan diikuti oleh pembukaan lingkar epoksida.
02
KOLESTEROL
Kolesterol terbentuk dari lanosterol setelah
terjadi penyingkiran tiga gugus metil dari molekul
lanosterol yakni dua dari atom karbon C-4 dan satu dari
C-14. Penyingkiran ketiga gugus metil ini berlangsung
secara bertahap, mulai dari gugus metil pada C-14 dan
selanjutnya dari C-4. Kedua gugus metil pada kedua C-
4 disingkirkan sebagai karbon dioksida, setelah
keduanya mengalami oksidasi menjadi gugus
karboksilat. sedangkan gugus metil pada C-14
disingkirkan sebagai asam format setelah gugus metil
itu mengalami oksidasi menjadi gugus
aldehid. Percobaan dengan jaringan hati hewan,
emnggunakan 2,3 epoksiskualen yang diberi tanda
dengan isotop 180 menunjukkan bahwa isotop 180 itu
digunakan untuk pembuatan lanosterol menghasilkan
(180)- lanosterol radioaktif.
02
SKUALEN
Percobaan-percobaan menujukkan pula bahwa
skualen terbentuk dari dua molekul farnesil pirofosfat yang
bergabung secara ekor-ekor, yang segera diubah menjadi
2,3-epoksiskualen. Selanjutnya, lanosterol terbentuk oleh
kecenderungan 2,3-epoksiskualen yang mengandung lima
ikatan rangkap untuk melakukan siklikasi ganda. Siklikasi
ini diawali oleh protonasi gugus epoksi dan diikuti oleh
pembukaan lingkar epoksida
03
Sikloartenol banyak ditemukan
dalam tumbuhan sedangkan
lanosterol jarang.
Sikloartenol bertanda ternyata
digunakan dalam pembentukan
steroid tumbuhan (fitosterol)
Jaringan hati tidak dapat menggunakan sikloartenol
sebagai pengganti lanosterol dalam pembuatan
kolesterol dan setroid lainnya.
KESIMPULAN lanosterol dan sikloartenol adalah
senyawa- senyawa antara untuk sintesa
steroid masing-masing dalam jaringan
hewan dan jaringan tumbuhan
03
SIFAT FISIKA SIFAT KIMIA
Rasa Pahit
atau agak pahit
Dapat bersifat
racun
Tidak larut
dalam air tetapi
larut dalam
prlarut organik
seperti
alkohol,klorofor
m, etanol dan
eter.
•Berupa
Hormon
•Bersifat Basa
Mempunyai
cincin
heterosiklik
Mengndung
gugus fungsi
O2
•Mengandung
gugus fungsi
samping pada
atom karbon
nomer 17
SIFAT FISIKA KIMIA
04
Eliminasi
Steroidogenesis
Mevalonate jalur
JALUR JALUR
BIOSINTESIS
STEROID
BIOSINTESIS STEROID
01
•Mevalonate jalur atau jalur HMG-KoA reduktase dimulai dengan dan diakhiri dengan
pirofosfat dimethylallyl (DMAPP) dan isopentenyl pirofosfat (IPP).
•Beberapa kunci enzim dapat diaktifkan melalui peraturan DNA transkripsional pada aktivasi
SREBP (sterol Pengatur Elemen-Binding Protein-1 dan -2). Sensor ini mendeteksi kadar
kolesterol intraselular rendah dan merangsang produksi endogen oleh jalur HMG-CoA
reduktase, serta serapan lipoprotein meningkat hingga-yang mengatur reseptor LDL.
Peraturan jalur ini juga dicapai dengan mengendalikan laju terjemahan dari mRNA,
degradasi reduktase dan fosforilasi.
Dalam Ilmu farmasi Sejumlah obat target jalur mevalonate:
Statin (digunakan untuk tingkat kolesterol tinggi)
Bifosfonat (digunakan dalam pengobatan penyakit degeneratif tulang-berbagai)
Mevalonate jalur
02
Steroidogenesis adalah proses biologis oleh steroid yang dihasilkan dari kolesterol dan
ditransformasikan ke dalam steroid lainnya. Jalur dari steroidogenesis berbeda antara spesies
yang berbeda.
Produk steroidogenesis meliputi:
•Androgen
•testosteron
•Estrogen dan progesteron
•Corticoids
•kortisol
•aldosteron
Steroidogenesis
03
Steroid terutama dioksidasi oleh enzim oksidase sitokrom P450, seperti CYP3A4.
Reaksi-reaksi memperkenalkan oksigen ke dalam cincin steroid dan memungkinkan struktur
yang akan rusak oleh enzim lainnya, untuk membentuk asam empedu sebagai produk akhir.
Asam empedu ini kemudian dapat dieliminasi melalui sekresi dari hati dalam empedu.
Ekspresi gen ini dapat oksidase upregulated oleh sensor PXR steroid ketika ada konsentrasi
darah tinggi steroid.
Eliminasi
03
Steroid terutama dioksidasi oleh enzim oksidase sitokrom P450, seperti CYP3A4.
Reaksi-reaksi memperkenalkan oksigen ke dalam cincin steroid dan memungkinkan struktur
yang akan rusak oleh enzim lainnya, untuk membentuk asam empedu sebagai produk akhir.
Asam empedu ini kemudian dapat dieliminasi melalui sekresi dari hati dalam empedu.
Ekspresi gen ini dapat oksidase upregulated oleh sensor PXR steroid ketika ada konsentrasi
darah tinggi steroid.
Eliminasi
TITLE HERE TITLE HERE
Steroid mempunyai struktur dasar yang terdiri dari 17 atom karbon yang membentuk tiga cincin
sikloheksana dan satu cincin siklopentana. Perbedaan jenis steroid yang satu dengan steroid yang lain terletak
pada gugus fungsional yang diikat oleh ke-empat cincin ini dan tahap oksidasi tiap-tiap cincin. Lemak sterol
adalah bentuk khusus dari steroid dengan rumus bangun diturunkan dari kolestana dilengkapi gugushidroksil
pada atom C-3 , banyak ditemukan pada tanaman, hewan dan fungsi. Semua steroid dibuat di dalam sel dengan
bahan baku berupa lemak sterol, baik berupa lanosterol pada hewan atau fungsi, maupun berupa sikloartenol
pada tumbuhan. Kedua jenis lemak sterol di atas terbuat dari siklisasisqualena dari triterpena.Kolesterol adalah
jenis lain lemak sterol yang umum dijumpai.
Struktur dan Klasifikasi Steroid
Sterol, insulator,
bahan baku
Asam empedu
emulsifikasi lipid
Hormon seks
KLASIFIKASI STEROID BERDASARKAN FISIOLOGISNYA
Hormon adrenokortikoid,
pencegah radang
Aglikon kardisk,
stimulasi jantung
Sapogenin , deterjen
, racun
KLASIFIKASI STEROID BERDASARKAN FISIOLOGISNYA
• Dalam perubatan moden, steroid anabolik seperti testosterone membantu dalam pembinaan
otot badan. Doktor akan mempreskrip ubat ini untuk merawat pesakit AIDS yang mengalami
pengecutan otot.
•Berbeda dengan steroid anabolik, kortikosteroid bertindak dengan mengurangkan
pembengkakkan atau dengan kata lain sebagai agen antiradang. Ia juga membantutkan
tindakan imun badan yang terlampau aktif. Oleh sebab sifat antiradang kortikosteroid, ia
digunakan oleh pesakit asma dan arhtritis. Kortikosteroid juga turut digunakan dalam
rawatan termasuk lupus (keradangan kronik), ekzema, psoriasis dan alergik. Kortikosteroid
turut di beri kepada pesakit yang menerima organ transplan untuk mengelakkan penolakan
organ baru oleh badan.
Kegunaan Steroid
ISOLASI STEROID BERDASARKAN JURNAL
Isolation of Steroid Compounds from Suruhan
(Peperomia pellucida L. Kunth) and Their
Antimalarial Activity
PENDAHULUAN
Peperomia pellucida adalah pohon kecil milik keluarga Peperomia . Itu genus Peperomia
adalah genus terbesar kedua di Piperaceae keluarga dan terdiri dari lebih dari 600 spesies
yang tersebar luas di Indonesia.Secara tradisional tanaman suruhan( Peperomia pellucida)
digunakan sebagai obat jerawat, penyakit kulit,sakit kepala, pereda nyeri pada reumatik dan
encok rematik obat-obatan . Hasil skrining fitokimia terungkapadanya flavonoid, alkaloid,
steroid, saponin dan tanin.
TUJUAN
Untuk mengetahui kandungan dari tanaman suruhan, yang bisa digunakan sebagai
obat jerawat, penyakit kulit, sakit kepala, pereda nyeri pada reumatik dan encok.
Alat dan bahan :
Tanaman P. pellucida kering (204 gr), 2 L metanol 96% , kertas saring, Evaporator, n -hexana (5 g), etil asetat (3
g).
Metode penelitian :
Ekstraksi dan isolasi.
Langkah penelitian:
1.Tanaman P. pellucida kering (204 g) direndam dalam 2 L metanol 96% selama 2 hari.
2.Shole Campuran kemudian disaring melalui kertas saring dan filtrat kemudian diuapkan di bawah tekanan reduksi
pada 45 ° C menggunakan a Evaporator Kehormatan Buchi untuk menyediakan 90 g konsentrasi gummy- trate dari
ekstrak kasar.
3.Sebagian dari ekstrak metanol (70 g) dilarutkan dalam 96% metanol. Itu dipartisi dengan n -heksana dan
kemudian dengan etil asetat.
4.Semua ekstrak itu disaring melalui sumbat kapas diikuti oleh kertas saring Whatman kemudian dipekatkan dengan
menggunakan rotary vacuum evaporator untuk memberikan n -hexana (5 g), kemudian dengan etil asetat (3 g)
ekstrak- tives. Pemisahan kromatografi:
5.Kolom itu penuh sesak dengan siliga gel halus TLC grade G60 digunakan sebagai kemasan bahan. Kolom dengan
tinggi 50 cm dan diameter 5 cm dikemas dengan silika gel G60 di bawah tekanan tereduksi.
6.Kolom dicuci dengan metanol dan kemudian dengan n - hexane untuk memfasilitasi pengepakan kompak. Fraksi
etil asetat menjadi sasaran kromatografi kolom.
5.Kolom itu penuh sesak dengan siliga gel halus TLC grade G60 digunakan sebagai kemasan
bahan. Kolom dengan tinggi 50 cm dan diameter 5 cm dikemas dengan silika gel G60 di bawah
tekanan tereduksi.
6 .Kolom dicuci dengan metanol dan kemudian dengan n - hexane untuk memfasilitasi pengepakan
kompak. Fraksi etil asetat menjadi sasaran kromatografi kolom.
7.Isi pelarut, menghasilkan 40 fraksi (EF01-EF40). Pecahan EF9 ditemukan menghasilkan kristal dI
dinding gelas kimia. Kristal dicuci dengan n -heksana dengan hati-hati. Akibatnya ibu solusi
diperoleh meninggalkan kembaKolom itu kemudian dielusi menggunakan n -heksana (150 mL)
dilanjutkan dengan campuran n -heksana-etil asetat (10: 0-0: 10). Sebanyak 11 fraksi (AK)
dikumpulkan masing-masing dalam gelas kimia 30 mL. Fraksi E dan F (0,27 g) dikolom
kromatografi di atas silika gel (Kieselgel G60, mesh 70-230) menggunakan campuran n -heksana:
etil asetat (9: 1) sebagai eluli kristal berbentuk jarum, yang diisolasi sebagai senyawa
Kesimpulan :
Kesimpulan Dalam penelitian ini kami berhasil mengisolasi dua
senyawa steroid. pound dari fraksi etil asetat Peperomia pellucida.
Compund 1 adalah stigmasterol dan senyawa 2 yang fuco- sterol. IC 50
dari senyawa 1 adalah 5,24 ppm dan senyawa 2 0,85 ppm. Ini adalah
laporan pertama dari senyawa steroid isolasi. pon Peperomia pellucida
dari kabupaten Gorontalo Utara, Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Bogoriani, N. W., 2001, Isolasi dan Identifikasi Senyawa Saponin Dari Daun Andong(Cordyline terminalis
Kunth), ReviewKimia, 4, (3) : 92-97
Bogoriani, N. W., Sri Rahayu Santi, dan I. A. R.Astiti Asih, 2007, Isolasi SenyawaSitotoksik dari Daun Andong
(Cordylineterminalis Kunth), Jurnal Kimia, 1 (1) :1-6
Dalimartha, Setiawan, 2000, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Jilid 2, Penerbit Trubus Agriwidya, Jakarta
Fried, George H., 2005, Biologi, Edisi Kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta
Heftmann, E., 1974, Review functions ofsteroids in plants, Phytochemistry, 14 :891-901
Hostettmann, K. and Marston, A., 1995,Chemistry and Pharmacology of Natural Products : Saponins,
CambridgeUniversity Press, Sydney
Konoshima, T., Yasudo, T., Kashiwada,Y.,Cosentino, L. M., Lee Kuo-Hsiung, 1995,Anti-aids agents, 21.1
triterpenoidsaponins as anti-HIV principles from fruitsof Gleditsia japonica and
Gymnocladuschinensis, and a structure-activitycorrelation, J. Nat. Prod., 58 (9) : 1372-1377
Lajis, N. Hj., 1985, The phytochemical survey,Proceedings of a workshop, Departmentof Chemistry, Universiti
PertanianMalaysia, Serdang Selangor, Malaysia,138-139
Mahato, S. B., Ganguly, A. N., and Sahu, N. P.,1982, Review: steroid saponins,
Phytochemistry, 21 (5) : 959-978Nakanishi, K., 1974, Natural Products Chemistry, Vol. 1, Kodansha
Scientific,Tokyo
Silverstein, R. M., Bassler, G. C., Morrill, T. C.,1991, Spectroscopic Identification of Organic Coumpound,
John Wiley & Sons,Inc, New York
Wahyuni, T., 1985, Belajar Ilmu Ketabiban,Penerbit Mekar, Surabaya
THANKS

More Related Content

What's hot

Sediaan Suspensi
Sediaan SuspensiSediaan Suspensi
Sediaan SuspensiAkfar ikifa
 
Powerpoint senyawa heterosiklik dan polisiklik
Powerpoint senyawa heterosiklik dan polisiklik Powerpoint senyawa heterosiklik dan polisiklik
Powerpoint senyawa heterosiklik dan polisiklik Indra Lasmana
 
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)Annie Rahmatillah
 
19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.Maranata Gultom
 
Laporan uji ninhidrin
Laporan  uji ninhidrinLaporan  uji ninhidrin
Laporan uji ninhidrinAstri Maulida
 
Titrasi Bebas Air
Titrasi Bebas AirTitrasi Bebas Air
Titrasi Bebas Aireruna18
 
Sejarah perkembangan obat
Sejarah perkembangan obatSejarah perkembangan obat
Sejarah perkembangan obatNina Vianti
 
Farmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutanFarmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutanuus17F
 
Makalah alkaloid-dan-terpenoid
Makalah alkaloid-dan-terpenoidMakalah alkaloid-dan-terpenoid
Makalah alkaloid-dan-terpenoiddharma281276
 
Distribusi Obat Dalam Tubuh
Distribusi Obat Dalam TubuhDistribusi Obat Dalam Tubuh
Distribusi Obat Dalam TubuhLilik Sholeha
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CNovi Fachrunnisa
 

What's hot (20)

Sediaan Suspensi
Sediaan SuspensiSediaan Suspensi
Sediaan Suspensi
 
Powerpoint senyawa heterosiklik dan polisiklik
Powerpoint senyawa heterosiklik dan polisiklik Powerpoint senyawa heterosiklik dan polisiklik
Powerpoint senyawa heterosiklik dan polisiklik
 
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)
 
Mikromeritik
Mikromeritik Mikromeritik
Mikromeritik
 
Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1
 
Emulsi Farmasi
Emulsi FarmasiEmulsi Farmasi
Emulsi Farmasi
 
Golongan alkaloid
Golongan alkaloidGolongan alkaloid
Golongan alkaloid
 
Rheologi
RheologiRheologi
Rheologi
 
19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.
 
glikosida
glikosidaglikosida
glikosida
 
Laporan uji ninhidrin
Laporan  uji ninhidrinLaporan  uji ninhidrin
Laporan uji ninhidrin
 
Glikosida
GlikosidaGlikosida
Glikosida
 
Titrasi Bebas Air
Titrasi Bebas AirTitrasi Bebas Air
Titrasi Bebas Air
 
Sejarah perkembangan obat
Sejarah perkembangan obatSejarah perkembangan obat
Sejarah perkembangan obat
 
Farmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutanFarmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutan
 
Makalah alkaloid-dan-terpenoid
Makalah alkaloid-dan-terpenoidMakalah alkaloid-dan-terpenoid
Makalah alkaloid-dan-terpenoid
 
Distribusi Obat Dalam Tubuh
Distribusi Obat Dalam TubuhDistribusi Obat Dalam Tubuh
Distribusi Obat Dalam Tubuh
 
Farmakognosi
FarmakognosiFarmakognosi
Farmakognosi
 
Alkohol,ppt
Alkohol,pptAlkohol,ppt
Alkohol,ppt
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
 

Similar to Ppt fitokimia - STEROID

Patofisiologi sistem endokrin 2
Patofisiologi sistem endokrin 2Patofisiologi sistem endokrin 2
Patofisiologi sistem endokrin 2Dedi Kun
 
Kimia-Bahan-Alam-1-Pertemuan-9.pptx
Kimia-Bahan-Alam-1-Pertemuan-9.pptxKimia-Bahan-Alam-1-Pertemuan-9.pptx
Kimia-Bahan-Alam-1-Pertemuan-9.pptxDickaNugraha
 
Anatomi dan fisiologi endokrin
Anatomi dan fisiologi endokrinAnatomi dan fisiologi endokrin
Anatomi dan fisiologi endokrinmateri-x2
 
Senyawa Metabolit Sekunder pada Biota Perairan.pptx
Senyawa Metabolit Sekunder pada Biota Perairan.pptxSenyawa Metabolit Sekunder pada Biota Perairan.pptx
Senyawa Metabolit Sekunder pada Biota Perairan.pptxharyabimasuci1
 
Endrokinologi Hewan.pptx
Endrokinologi Hewan.pptxEndrokinologi Hewan.pptx
Endrokinologi Hewan.pptxnatalia615179
 
BIOSENTESIS STEROID I.pptx
BIOSENTESIS STEROID I.pptxBIOSENTESIS STEROID I.pptx
BIOSENTESIS STEROID I.pptxapriliafatmaely1
 
Fisiologi tiroid dan paratioid
Fisiologi tiroid dan paratioidFisiologi tiroid dan paratioid
Fisiologi tiroid dan paratioidHari Subagiyo
 
Metabolisme lipid pada tumbuhan
Metabolisme lipid pada tumbuhanMetabolisme lipid pada tumbuhan
Metabolisme lipid pada tumbuhanawarisusanti
 
kelenjar Endokrin - hormon
kelenjar Endokrin - hormonkelenjar Endokrin - hormon
kelenjar Endokrin - hormonsiakadurban
 
PRODUKSI ENZIM
PRODUKSI ENZIMPRODUKSI ENZIM
PRODUKSI ENZIMmahreni
 
Senyawa metabolit sekunder
Senyawa metabolit sekunderSenyawa metabolit sekunder
Senyawa metabolit sekundermiomadre
 
IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDU
IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDUIDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDU
IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDUCarlosEnvious
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxWitaadw
 
PPT_RADIOFARMAKA_KELOMPOK (1).pptx
PPT_RADIOFARMAKA_KELOMPOK (1).pptxPPT_RADIOFARMAKA_KELOMPOK (1).pptx
PPT_RADIOFARMAKA_KELOMPOK (1).pptxHeppySetyaprima3
 

Similar to Ppt fitokimia - STEROID (20)

Steroid_Kimia_Bahan_Alam.pptx
Steroid_Kimia_Bahan_Alam.pptxSteroid_Kimia_Bahan_Alam.pptx
Steroid_Kimia_Bahan_Alam.pptx
 
Steroid pptt
Steroid  ppttSteroid  pptt
Steroid pptt
 
Patofisiologi sistem endokrin 2
Patofisiologi sistem endokrin 2Patofisiologi sistem endokrin 2
Patofisiologi sistem endokrin 2
 
Kimia-Bahan-Alam-1-Pertemuan-9.pptx
Kimia-Bahan-Alam-1-Pertemuan-9.pptxKimia-Bahan-Alam-1-Pertemuan-9.pptx
Kimia-Bahan-Alam-1-Pertemuan-9.pptx
 
Bab 1 Sel.pptx
Bab 1 Sel.pptxBab 1 Sel.pptx
Bab 1 Sel.pptx
 
Anatomi dan fisiologi endokrin
Anatomi dan fisiologi endokrinAnatomi dan fisiologi endokrin
Anatomi dan fisiologi endokrin
 
Senyawa Metabolit Sekunder pada Biota Perairan.pptx
Senyawa Metabolit Sekunder pada Biota Perairan.pptxSenyawa Metabolit Sekunder pada Biota Perairan.pptx
Senyawa Metabolit Sekunder pada Biota Perairan.pptx
 
Endrokinologi Hewan.pptx
Endrokinologi Hewan.pptxEndrokinologi Hewan.pptx
Endrokinologi Hewan.pptx
 
PPT Hormon
PPT HormonPPT Hormon
PPT Hormon
 
BIOSENTESIS STEROID I.pptx
BIOSENTESIS STEROID I.pptxBIOSENTESIS STEROID I.pptx
BIOSENTESIS STEROID I.pptx
 
Fisiologi tiroid dan paratioid
Fisiologi tiroid dan paratioidFisiologi tiroid dan paratioid
Fisiologi tiroid dan paratioid
 
Metabolisme lipid pada tumbuhan
Metabolisme lipid pada tumbuhanMetabolisme lipid pada tumbuhan
Metabolisme lipid pada tumbuhan
 
kelenjar Endokrin - hormon
kelenjar Endokrin - hormonkelenjar Endokrin - hormon
kelenjar Endokrin - hormon
 
PRODUKSI ENZIM
PRODUKSI ENZIMPRODUKSI ENZIM
PRODUKSI ENZIM
 
Senyawa metabolit sekunder
Senyawa metabolit sekunderSenyawa metabolit sekunder
Senyawa metabolit sekunder
 
IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDU
IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDUIDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDU
IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER PADA DAUN MENGKUDU
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
 
PPT_RADIOFARMAKA_KELOMPOK (1).pptx
PPT_RADIOFARMAKA_KELOMPOK (1).pptxPPT_RADIOFARMAKA_KELOMPOK (1).pptx
PPT_RADIOFARMAKA_KELOMPOK (1).pptx
 
Kimia medisinal
Kimia medisinal Kimia medisinal
Kimia medisinal
 
Ppt Hormon
Ppt HormonPpt Hormon
Ppt Hormon
 

More from ALLKuliah

ppt_Laporan PBL_Seven.pptx
ppt_Laporan PBL_Seven.pptxppt_Laporan PBL_Seven.pptx
ppt_Laporan PBL_Seven.pptxALLKuliah
 
ppt fisika.pptx
ppt fisika.pptxppt fisika.pptx
ppt fisika.pptxALLKuliah
 
PPT alga merah.pptx
PPT alga merah.pptxPPT alga merah.pptx
PPT alga merah.pptxALLKuliah
 
ppt phytoplankton Cyanophyta
ppt phytoplankton Cyanophyta ppt phytoplankton Cyanophyta
ppt phytoplankton Cyanophyta ALLKuliah
 
PPT (schizophyta).pptx
PPT  (schizophyta).pptxPPT  (schizophyta).pptx
PPT (schizophyta).pptxALLKuliah
 
PPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptx
PPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptxPPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptx
PPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptxALLKuliah
 
PPT CYANOPHYTA.pptx
PPT CYANOPHYTA.pptxPPT CYANOPHYTA.pptx
PPT CYANOPHYTA.pptxALLKuliah
 
PPT (LAMUN).pptx
PPT  (LAMUN).pptxPPT  (LAMUN).pptx
PPT (LAMUN).pptxALLKuliah
 
BAHAN OBAT KELAUTAN PHAEOPHYTA.pptx
BAHAN OBAT KELAUTAN PHAEOPHYTA.pptxBAHAN OBAT KELAUTAN PHAEOPHYTA.pptx
BAHAN OBAT KELAUTAN PHAEOPHYTA.pptxALLKuliah
 
PPT Bahan Obat Kelautan Chrysophyta
PPT Bahan Obat Kelautan ChrysophytaPPT Bahan Obat Kelautan Chrysophyta
PPT Bahan Obat Kelautan ChrysophytaALLKuliah
 
PPT Bahan Obat Kelautan pyrrophyta
PPT Bahan Obat Kelautan pyrrophytaPPT Bahan Obat Kelautan pyrrophyta
PPT Bahan Obat Kelautan pyrrophytaALLKuliah
 
Presentasi PBL PKL apotek 8
Presentasi PBL PKL apotek 8Presentasi PBL PKL apotek 8
Presentasi PBL PKL apotek 8ALLKuliah
 
Presentasi PBL PKL apotek 7
Presentasi PBL PKL apotek 7Presentasi PBL PKL apotek 7
Presentasi PBL PKL apotek 7ALLKuliah
 
Presentasi PBL PKL apotek 6
Presentasi PBL PKL apotek 6Presentasi PBL PKL apotek 6
Presentasi PBL PKL apotek 6ALLKuliah
 
Presentasi PBL PKL apotek 5
Presentasi PBL PKL apotek 5Presentasi PBL PKL apotek 5
Presentasi PBL PKL apotek 5ALLKuliah
 
Presentasi PBL PKL apotek 4
Presentasi PBL PKL apotek 4Presentasi PBL PKL apotek 4
Presentasi PBL PKL apotek 4ALLKuliah
 
Presentasi PBL PKL apotek 3
Presentasi PBL PKL apotek 3Presentasi PBL PKL apotek 3
Presentasi PBL PKL apotek 3ALLKuliah
 
Presentasi PBL PKL apotrek 2
Presentasi PBL PKL apotrek 2Presentasi PBL PKL apotrek 2
Presentasi PBL PKL apotrek 2ALLKuliah
 
Farmakoterapi pada masa kehamilan
Farmakoterapi pada masa kehamilanFarmakoterapi pada masa kehamilan
Farmakoterapi pada masa kehamilanALLKuliah
 
FARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILAN
FARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILANFARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILAN
FARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILANALLKuliah
 

More from ALLKuliah (20)

ppt_Laporan PBL_Seven.pptx
ppt_Laporan PBL_Seven.pptxppt_Laporan PBL_Seven.pptx
ppt_Laporan PBL_Seven.pptx
 
ppt fisika.pptx
ppt fisika.pptxppt fisika.pptx
ppt fisika.pptx
 
PPT alga merah.pptx
PPT alga merah.pptxPPT alga merah.pptx
PPT alga merah.pptx
 
ppt phytoplankton Cyanophyta
ppt phytoplankton Cyanophyta ppt phytoplankton Cyanophyta
ppt phytoplankton Cyanophyta
 
PPT (schizophyta).pptx
PPT  (schizophyta).pptxPPT  (schizophyta).pptx
PPT (schizophyta).pptx
 
PPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptx
PPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptxPPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptx
PPT BAHAN OBAT KELAUTAN Rhodophyta.pptx
 
PPT CYANOPHYTA.pptx
PPT CYANOPHYTA.pptxPPT CYANOPHYTA.pptx
PPT CYANOPHYTA.pptx
 
PPT (LAMUN).pptx
PPT  (LAMUN).pptxPPT  (LAMUN).pptx
PPT (LAMUN).pptx
 
BAHAN OBAT KELAUTAN PHAEOPHYTA.pptx
BAHAN OBAT KELAUTAN PHAEOPHYTA.pptxBAHAN OBAT KELAUTAN PHAEOPHYTA.pptx
BAHAN OBAT KELAUTAN PHAEOPHYTA.pptx
 
PPT Bahan Obat Kelautan Chrysophyta
PPT Bahan Obat Kelautan ChrysophytaPPT Bahan Obat Kelautan Chrysophyta
PPT Bahan Obat Kelautan Chrysophyta
 
PPT Bahan Obat Kelautan pyrrophyta
PPT Bahan Obat Kelautan pyrrophytaPPT Bahan Obat Kelautan pyrrophyta
PPT Bahan Obat Kelautan pyrrophyta
 
Presentasi PBL PKL apotek 8
Presentasi PBL PKL apotek 8Presentasi PBL PKL apotek 8
Presentasi PBL PKL apotek 8
 
Presentasi PBL PKL apotek 7
Presentasi PBL PKL apotek 7Presentasi PBL PKL apotek 7
Presentasi PBL PKL apotek 7
 
Presentasi PBL PKL apotek 6
Presentasi PBL PKL apotek 6Presentasi PBL PKL apotek 6
Presentasi PBL PKL apotek 6
 
Presentasi PBL PKL apotek 5
Presentasi PBL PKL apotek 5Presentasi PBL PKL apotek 5
Presentasi PBL PKL apotek 5
 
Presentasi PBL PKL apotek 4
Presentasi PBL PKL apotek 4Presentasi PBL PKL apotek 4
Presentasi PBL PKL apotek 4
 
Presentasi PBL PKL apotek 3
Presentasi PBL PKL apotek 3Presentasi PBL PKL apotek 3
Presentasi PBL PKL apotek 3
 
Presentasi PBL PKL apotrek 2
Presentasi PBL PKL apotrek 2Presentasi PBL PKL apotrek 2
Presentasi PBL PKL apotrek 2
 
Farmakoterapi pada masa kehamilan
Farmakoterapi pada masa kehamilanFarmakoterapi pada masa kehamilan
Farmakoterapi pada masa kehamilan
 
FARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILAN
FARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILANFARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILAN
FARMAKOTERAPI SISTEM KEHAMILAN
 

Recently uploaded

MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docxMAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docxcholiftiara1
 
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogorobat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogorariniastuti020
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxrosintauli1
 
158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.ppt
158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.ppt158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.ppt
158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.pptnabillasy1
 
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptxDIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptxulfahyus
 
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersafisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersaAgusSupriyanto987244
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiariniastuti020
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIgermanaaprianineno
 
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.pptAPLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.pptrosintauli1
 
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungariniastuti020
 
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjkKota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjkklinikrizkiasyifa
 

Recently uploaded (13)

MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docxMAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
 
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogorobat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
 
158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.ppt
158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.ppt158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.ppt
158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.ppt
 
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptxDIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
 
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersafisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
 
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.pptAPLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
 
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
 
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
 
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjkKota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
 

Ppt fitokimia - STEROID

  • 4. 01 Steroid adalah suatu golongan senyawa triterpenoid yang mengandung inti siklopentana perhidrofenantren yaitu dari tiga cincin sikloheksana dan sebuah cincin siklopentana. Inti sterane steroid terdiri dari atom karbon tujuh belas terikat bersama untuk membentuk empat cincin leburan: cincin cyclohexane tiga dan satu cincin cyclopentane (cincin D). Steroid bervariasi oleh kelompok-kelompok fungsional yang melekat pada cincin ini dan oleh negara oksidasi berdering. Sterol merupakan bentuk khusus dari steroid, dengan kelompok hidroksil pada posisi-3 dan kerangka yang berasal dari kolestan. Ratusan steroid berbeda yang ditemukan pada tanaman, hewan, dan jamur. Semua steroid dibuat dalam sel-sel baik dari Lanosterol sterol (hewan dan jamur) atau cycloartenol (tanaman). Kedua, Lanosterol dan cycloartenol, berasal dari siklisasi dari squalene triterpene. Steroid?
  • 6. 02 Percobaan-percobaan biogenetik menunjukkan bahwa steroid yang terdapat di alam berasal dari triterpen. Steroid yang terdapat dalam jaringan hewan berasal dari triterpen lanosterol, sedangkan yang terdapat dalam jaringan tumbuhan berasal dari triterpen sikloartrenol, setelah triterpen ini mengalami serentetan perubahan tertentu. Tahap-tahap awal dari biosintesis steroid adalah sama bagi semua steroid alam, yakni pengubahan asam asetat melalui asam mevalonat dan skualen (suatu triterpen) menjadi lanosterol atau sikloartrenol. Percobaan-percobaan menunjukkan bahwa skualen terbentuk dari dua molekul farnesil pirofosfat yang bergabung secara ekor-ekor yang segera diubah menjadi 2,3- epoksiskualen. selanjutnya lanosterol terbentuk oleh kecenderungan 2,3-epoksiskualen yang mengandung lima ikatan rangkap untuk melakukan siklisasi ganda. Siklisasi ini diawali oleh protonasi guigus epoksi dan diikuti oleh pembukaan lingkar epoksida.
  • 7. 02 KOLESTEROL Kolesterol terbentuk dari lanosterol setelah terjadi penyingkiran tiga gugus metil dari molekul lanosterol yakni dua dari atom karbon C-4 dan satu dari C-14. Penyingkiran ketiga gugus metil ini berlangsung secara bertahap, mulai dari gugus metil pada C-14 dan selanjutnya dari C-4. Kedua gugus metil pada kedua C- 4 disingkirkan sebagai karbon dioksida, setelah keduanya mengalami oksidasi menjadi gugus karboksilat. sedangkan gugus metil pada C-14 disingkirkan sebagai asam format setelah gugus metil itu mengalami oksidasi menjadi gugus aldehid. Percobaan dengan jaringan hati hewan, emnggunakan 2,3 epoksiskualen yang diberi tanda dengan isotop 180 menunjukkan bahwa isotop 180 itu digunakan untuk pembuatan lanosterol menghasilkan (180)- lanosterol radioaktif.
  • 8. 02 SKUALEN Percobaan-percobaan menujukkan pula bahwa skualen terbentuk dari dua molekul farnesil pirofosfat yang bergabung secara ekor-ekor, yang segera diubah menjadi 2,3-epoksiskualen. Selanjutnya, lanosterol terbentuk oleh kecenderungan 2,3-epoksiskualen yang mengandung lima ikatan rangkap untuk melakukan siklikasi ganda. Siklikasi ini diawali oleh protonasi gugus epoksi dan diikuti oleh pembukaan lingkar epoksida
  • 9. 03 Sikloartenol banyak ditemukan dalam tumbuhan sedangkan lanosterol jarang. Sikloartenol bertanda ternyata digunakan dalam pembentukan steroid tumbuhan (fitosterol) Jaringan hati tidak dapat menggunakan sikloartenol sebagai pengganti lanosterol dalam pembuatan kolesterol dan setroid lainnya. KESIMPULAN lanosterol dan sikloartenol adalah senyawa- senyawa antara untuk sintesa steroid masing-masing dalam jaringan hewan dan jaringan tumbuhan
  • 10. 03 SIFAT FISIKA SIFAT KIMIA Rasa Pahit atau agak pahit Dapat bersifat racun Tidak larut dalam air tetapi larut dalam prlarut organik seperti alkohol,klorofor m, etanol dan eter. •Berupa Hormon •Bersifat Basa Mempunyai cincin heterosiklik Mengndung gugus fungsi O2 •Mengandung gugus fungsi samping pada atom karbon nomer 17 SIFAT FISIKA KIMIA
  • 12. 01 •Mevalonate jalur atau jalur HMG-KoA reduktase dimulai dengan dan diakhiri dengan pirofosfat dimethylallyl (DMAPP) dan isopentenyl pirofosfat (IPP). •Beberapa kunci enzim dapat diaktifkan melalui peraturan DNA transkripsional pada aktivasi SREBP (sterol Pengatur Elemen-Binding Protein-1 dan -2). Sensor ini mendeteksi kadar kolesterol intraselular rendah dan merangsang produksi endogen oleh jalur HMG-CoA reduktase, serta serapan lipoprotein meningkat hingga-yang mengatur reseptor LDL. Peraturan jalur ini juga dicapai dengan mengendalikan laju terjemahan dari mRNA, degradasi reduktase dan fosforilasi. Dalam Ilmu farmasi Sejumlah obat target jalur mevalonate: Statin (digunakan untuk tingkat kolesterol tinggi) Bifosfonat (digunakan dalam pengobatan penyakit degeneratif tulang-berbagai) Mevalonate jalur
  • 13. 02 Steroidogenesis adalah proses biologis oleh steroid yang dihasilkan dari kolesterol dan ditransformasikan ke dalam steroid lainnya. Jalur dari steroidogenesis berbeda antara spesies yang berbeda. Produk steroidogenesis meliputi: •Androgen •testosteron •Estrogen dan progesteron •Corticoids •kortisol •aldosteron Steroidogenesis
  • 14. 03 Steroid terutama dioksidasi oleh enzim oksidase sitokrom P450, seperti CYP3A4. Reaksi-reaksi memperkenalkan oksigen ke dalam cincin steroid dan memungkinkan struktur yang akan rusak oleh enzim lainnya, untuk membentuk asam empedu sebagai produk akhir. Asam empedu ini kemudian dapat dieliminasi melalui sekresi dari hati dalam empedu. Ekspresi gen ini dapat oksidase upregulated oleh sensor PXR steroid ketika ada konsentrasi darah tinggi steroid. Eliminasi
  • 15. 03 Steroid terutama dioksidasi oleh enzim oksidase sitokrom P450, seperti CYP3A4. Reaksi-reaksi memperkenalkan oksigen ke dalam cincin steroid dan memungkinkan struktur yang akan rusak oleh enzim lainnya, untuk membentuk asam empedu sebagai produk akhir. Asam empedu ini kemudian dapat dieliminasi melalui sekresi dari hati dalam empedu. Ekspresi gen ini dapat oksidase upregulated oleh sensor PXR steroid ketika ada konsentrasi darah tinggi steroid. Eliminasi
  • 16. TITLE HERE TITLE HERE Steroid mempunyai struktur dasar yang terdiri dari 17 atom karbon yang membentuk tiga cincin sikloheksana dan satu cincin siklopentana. Perbedaan jenis steroid yang satu dengan steroid yang lain terletak pada gugus fungsional yang diikat oleh ke-empat cincin ini dan tahap oksidasi tiap-tiap cincin. Lemak sterol adalah bentuk khusus dari steroid dengan rumus bangun diturunkan dari kolestana dilengkapi gugushidroksil pada atom C-3 , banyak ditemukan pada tanaman, hewan dan fungsi. Semua steroid dibuat di dalam sel dengan bahan baku berupa lemak sterol, baik berupa lanosterol pada hewan atau fungsi, maupun berupa sikloartenol pada tumbuhan. Kedua jenis lemak sterol di atas terbuat dari siklisasisqualena dari triterpena.Kolesterol adalah jenis lain lemak sterol yang umum dijumpai. Struktur dan Klasifikasi Steroid
  • 17. Sterol, insulator, bahan baku Asam empedu emulsifikasi lipid Hormon seks KLASIFIKASI STEROID BERDASARKAN FISIOLOGISNYA
  • 18. Hormon adrenokortikoid, pencegah radang Aglikon kardisk, stimulasi jantung Sapogenin , deterjen , racun KLASIFIKASI STEROID BERDASARKAN FISIOLOGISNYA
  • 19. • Dalam perubatan moden, steroid anabolik seperti testosterone membantu dalam pembinaan otot badan. Doktor akan mempreskrip ubat ini untuk merawat pesakit AIDS yang mengalami pengecutan otot. •Berbeda dengan steroid anabolik, kortikosteroid bertindak dengan mengurangkan pembengkakkan atau dengan kata lain sebagai agen antiradang. Ia juga membantutkan tindakan imun badan yang terlampau aktif. Oleh sebab sifat antiradang kortikosteroid, ia digunakan oleh pesakit asma dan arhtritis. Kortikosteroid juga turut digunakan dalam rawatan termasuk lupus (keradangan kronik), ekzema, psoriasis dan alergik. Kortikosteroid turut di beri kepada pesakit yang menerima organ transplan untuk mengelakkan penolakan organ baru oleh badan. Kegunaan Steroid
  • 21. Isolation of Steroid Compounds from Suruhan (Peperomia pellucida L. Kunth) and Their Antimalarial Activity
  • 22. PENDAHULUAN Peperomia pellucida adalah pohon kecil milik keluarga Peperomia . Itu genus Peperomia adalah genus terbesar kedua di Piperaceae keluarga dan terdiri dari lebih dari 600 spesies yang tersebar luas di Indonesia.Secara tradisional tanaman suruhan( Peperomia pellucida) digunakan sebagai obat jerawat, penyakit kulit,sakit kepala, pereda nyeri pada reumatik dan encok rematik obat-obatan . Hasil skrining fitokimia terungkapadanya flavonoid, alkaloid, steroid, saponin dan tanin. TUJUAN Untuk mengetahui kandungan dari tanaman suruhan, yang bisa digunakan sebagai obat jerawat, penyakit kulit, sakit kepala, pereda nyeri pada reumatik dan encok.
  • 23. Alat dan bahan : Tanaman P. pellucida kering (204 gr), 2 L metanol 96% , kertas saring, Evaporator, n -hexana (5 g), etil asetat (3 g). Metode penelitian : Ekstraksi dan isolasi. Langkah penelitian: 1.Tanaman P. pellucida kering (204 g) direndam dalam 2 L metanol 96% selama 2 hari. 2.Shole Campuran kemudian disaring melalui kertas saring dan filtrat kemudian diuapkan di bawah tekanan reduksi pada 45 ° C menggunakan a Evaporator Kehormatan Buchi untuk menyediakan 90 g konsentrasi gummy- trate dari ekstrak kasar. 3.Sebagian dari ekstrak metanol (70 g) dilarutkan dalam 96% metanol. Itu dipartisi dengan n -heksana dan kemudian dengan etil asetat. 4.Semua ekstrak itu disaring melalui sumbat kapas diikuti oleh kertas saring Whatman kemudian dipekatkan dengan menggunakan rotary vacuum evaporator untuk memberikan n -hexana (5 g), kemudian dengan etil asetat (3 g) ekstrak- tives. Pemisahan kromatografi: 5.Kolom itu penuh sesak dengan siliga gel halus TLC grade G60 digunakan sebagai kemasan bahan. Kolom dengan tinggi 50 cm dan diameter 5 cm dikemas dengan silika gel G60 di bawah tekanan tereduksi. 6.Kolom dicuci dengan metanol dan kemudian dengan n - hexane untuk memfasilitasi pengepakan kompak. Fraksi etil asetat menjadi sasaran kromatografi kolom.
  • 24. 5.Kolom itu penuh sesak dengan siliga gel halus TLC grade G60 digunakan sebagai kemasan bahan. Kolom dengan tinggi 50 cm dan diameter 5 cm dikemas dengan silika gel G60 di bawah tekanan tereduksi. 6 .Kolom dicuci dengan metanol dan kemudian dengan n - hexane untuk memfasilitasi pengepakan kompak. Fraksi etil asetat menjadi sasaran kromatografi kolom. 7.Isi pelarut, menghasilkan 40 fraksi (EF01-EF40). Pecahan EF9 ditemukan menghasilkan kristal dI dinding gelas kimia. Kristal dicuci dengan n -heksana dengan hati-hati. Akibatnya ibu solusi diperoleh meninggalkan kembaKolom itu kemudian dielusi menggunakan n -heksana (150 mL) dilanjutkan dengan campuran n -heksana-etil asetat (10: 0-0: 10). Sebanyak 11 fraksi (AK) dikumpulkan masing-masing dalam gelas kimia 30 mL. Fraksi E dan F (0,27 g) dikolom kromatografi di atas silika gel (Kieselgel G60, mesh 70-230) menggunakan campuran n -heksana: etil asetat (9: 1) sebagai eluli kristal berbentuk jarum, yang diisolasi sebagai senyawa
  • 25. Kesimpulan : Kesimpulan Dalam penelitian ini kami berhasil mengisolasi dua senyawa steroid. pound dari fraksi etil asetat Peperomia pellucida. Compund 1 adalah stigmasterol dan senyawa 2 yang fuco- sterol. IC 50 dari senyawa 1 adalah 5,24 ppm dan senyawa 2 0,85 ppm. Ini adalah laporan pertama dari senyawa steroid isolasi. pon Peperomia pellucida dari kabupaten Gorontalo Utara, Indonesia.
  • 26. DAFTAR PUSTAKA Bogoriani, N. W., 2001, Isolasi dan Identifikasi Senyawa Saponin Dari Daun Andong(Cordyline terminalis Kunth), ReviewKimia, 4, (3) : 92-97 Bogoriani, N. W., Sri Rahayu Santi, dan I. A. R.Astiti Asih, 2007, Isolasi SenyawaSitotoksik dari Daun Andong (Cordylineterminalis Kunth), Jurnal Kimia, 1 (1) :1-6 Dalimartha, Setiawan, 2000, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Jilid 2, Penerbit Trubus Agriwidya, Jakarta Fried, George H., 2005, Biologi, Edisi Kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta Heftmann, E., 1974, Review functions ofsteroids in plants, Phytochemistry, 14 :891-901 Hostettmann, K. and Marston, A., 1995,Chemistry and Pharmacology of Natural Products : Saponins, CambridgeUniversity Press, Sydney Konoshima, T., Yasudo, T., Kashiwada,Y.,Cosentino, L. M., Lee Kuo-Hsiung, 1995,Anti-aids agents, 21.1 triterpenoidsaponins as anti-HIV principles from fruitsof Gleditsia japonica and Gymnocladuschinensis, and a structure-activitycorrelation, J. Nat. Prod., 58 (9) : 1372-1377 Lajis, N. Hj., 1985, The phytochemical survey,Proceedings of a workshop, Departmentof Chemistry, Universiti PertanianMalaysia, Serdang Selangor, Malaysia,138-139 Mahato, S. B., Ganguly, A. N., and Sahu, N. P.,1982, Review: steroid saponins, Phytochemistry, 21 (5) : 959-978Nakanishi, K., 1974, Natural Products Chemistry, Vol. 1, Kodansha Scientific,Tokyo Silverstein, R. M., Bassler, G. C., Morrill, T. C.,1991, Spectroscopic Identification of Organic Coumpound, John Wiley & Sons,Inc, New York Wahyuni, T., 1985, Belajar Ilmu Ketabiban,Penerbit Mekar, Surabaya