2. A. Pengertian Penyakit Menular, Kejadian
Luar Biasa (KLB), Wabah Penyakit Menular
Penyakit menular (Communicable Desease)
adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya agent
penyebab yang mengakibatkan perpindahan atau
penularan penyakit dari orang atau hewan yang terinfeksi,
kepada orang atau hewan yang rentan (potential host),
baik secara langsung maupun tidak langsung melalui
perantara (vector) atau lingkungan hidup.
Kejadian Luar Biasa (KLB) ialah kejadian
kesakitan atau kematian yang menarik perhatian umum
dan mungkin menimbulkan kehebohan/ ketakutan di
kalangan masyarakat, atau menurut pengamatan
epidemiologik dianggap adanya peningkatan yang berarti
dari kejadian kesakitan/ kematian tersebut kepada
kelompok penduduk dalam kurun tertentu.
3. B. Kriteria KLB
1. Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak
ada / tidak dikenal
2. Peningkatan kejadian penyakit atau kematian terus
menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut
jenis penyakitnya
3. Peningkatan kejadian penyakit / kematian 2 kali atau lebih
dibandingkan periode sebelumnya
4. Jumlah penderita dalam 1 bulan menunjukkan kenaikan 2
kali lipat atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-
rata perbulan dalam tahun sebelumnya.
5. Angka rata-rata perbulan selama 1 tahun menunujukkan 2
kali lipat atau lebih dibandingkan sebelumnya
6. Case Fatality Rate (CFR) suatau penyakit dalam 1 kurun
waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% atau lebih
dibandingkan sebelumnya
4. 7. Propotional Rate (PR) penderita penderita baru dari
suatu periode tertentu menunjukkan kenaikan 2 atau
lebih dibandingkan periode dan kurun waktu/ tahun
sebelumnya
8. Beberapa penyakit khusus : Kholera, DHF
- Setiap peningkatan kasus dari periode
sebelumnya (pada daerah tertentu)
- Terdapat 1 atau lebih penderita baru pada
periode 4 minggu sebelumnya daerah tersebut
dinyatakan bebas dari penyakit bersangkutan
9. Beberapa penyakit yang dialami satu atau lebih
penderita, seperti keracunan makanan dan pestisida
5. Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu
penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah
penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari
keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu
serta dapat menimbulkan malapetaka (U.U. No. 4 tahun
1984 tentang wabah penyakit yang menular).
Suatu wabah dapat terbatas pada lingkup kecil
tertentu (disebut outbreak, yaitu serangan penyakit)
lingkup yang lebih luas (epidemi) atau bahkan lingkup
global (pandemi).Kejadian atau peristiwa dalam
masyarakat atau wilayah dari suatu kasus penyakit
tertentu yang secara nyata melebihi dari jumlah yang
diperkirakan.
6. C. Pembagian Penyakit Wabah
1. Penyakit Karantina, terbagi menjadi:
a. Pes (Plague)
b. Kolera (Cholera)
c. Cacar (Smallpox)
d. Demam Kuning
e. Demam Balik-Balik(Relapsing Fever)
f. Thypus Bercak Wabahi
Panjangnya masa inkubasi bagi masing-masing penyakit
karantina sesuai ketentuan dari ISR adalah:
a. Pes (Plague) : 6 hari
b. Kolera (Cholera) : 5 hari
c. Cacar (Smallpox) : 14 hari
d. Demam Kuning : 6 hari
e. Demam Balik-Balik(Relapsing Fever) : 8 hari
f. Thypus Bercak Wabahi : 14hari
8. 2. Penyakit Non-Karantina
a. Thypus Perut (Thypus Abdominalis)
b. Para Thypus A, B, dan C
c. Dysentri Basili
d. Radang Hati Menular
e. Para Cholera Eltor
f. Diphteria
g. Kejang Tengkuk
h. Lumpuh Kanak – Kanak
3. Penyakit – penyakit lain yang ditetapkan oleh
Menteri Kesehatan, seperti Morbilis, Varicella,
Rabies, Antrax
10. C. Pembagian Penyakit Menular
1. Penyakit yang bersifat kronis endemis adalah
penyakit menular yang gejalanya datang secara
pelan – pelan, demikian frekuensi dalam
masyarakat relatif tetap dalam waktu lama.
2. Penyakit yang bersifat akut epidemis adalah
penyakit menular yang gejalanya datang secara
mendadak dan keras, juga penyebarannya
berlangsung cepat, sering kali berupa wabah.
11. D. Penanggulangan Kejadian Luar Biasa
Penyakit Menular dan Program Pencegahannya
Penanggulangan KLB penyakit menular dilaksanakan
dengan upaya-upaya:
1. Pengobatan, dengan memberikan pertolongan
penderita, membangun pos-pos kesehatan di tempat
kejadian dengan dukungan tenaga dan sarana obat yang
memadai termasuk rujukan.
2. Pemutusan rantai penularan atau upaya pencegahan
misalnya, abatisasi pada KLB, DBD, kaporisasi pada
sumur-sumur yang tercemar pada KLB diare, dsb.
3. Melakukan kegiatan pendukung yaitu penyuluhan,
pengamatan/ pemantauan (surveinlans ketat) dan logistik.
12. Sedangkan untuk program pencegahan
ialah mencegah agar penyakit menular tidak
menyebar di dalam masyarakat, yang dilakukan
antara lain dengan memberikan kekebalan kepada
host melalui kegiatan penyuluhan kesehatan dan
imunisasi.
13. E. Cara Penularan Penyakit Menular
Dikenal beberapa cara penularan penyakit
menular yaitu:
1. Penularan secara kontak, baik kontak langsung
maupun kontak tidak langsung (benda-benda
bekas dipakai pasien).
2. Penularan melalui vehicle seperti melalui
makanan dan minuman yang tercemar.
3. Penularan melalui vector.
4. Penularan melalui suntikan, transfusi, tindik,
dan tato.
14. F. Surveilans Epidemiologi Penyakit
Menular
Surveilans epidemiologi suatu penyakit dapat diartikan
sebagai kegiatan pengumpulan data/ informasi melalui
pengamatan terhadap kesakitan/ kematian dan penyebarannya
serta faktor-faktor yang mempengaruhinya secar sistematik, terus
menerus dengan tujuan untuk perencanaan suatu program,
mengevaluasi hasil program, dan sistem kewaspadaan dini.
Untuk dapat memonitor/ mengamati distribusi penyakit
menular di dalam masyarakat wilayah kerja Puskesmas, dilakukan
pencatatan peristiwa kesakitan dan kematian yang diakibatkan
oleh penyakit menular tersebut.
Contoh PWS : penyakit campak, diare, DBD, dll