Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang profil kelompok tani Rukun Desa Kogholifano yang meliputi identitas, lokasi, topografi, tata guna lahan, iklim, dan aspek usaha agribisnis kelompok tani tersebut.
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang dan Masalah
Dengan mengingat kondisi petani dan kelompok tani secara makro belum sesuai dengan
harapan, maka dalam rangka pemberdayaan petani, pemerintah telah mengembangkan
metode pembinaan serta berbagai kelembagaan yang diarahkan kepada tercapainya
landasan yang kuat bagi petani untuk berswadaya. Salah satu kelembagaan yang
dikembangkan tersebut adalah kelompok tani . Yaitu kelompok yang berfungsi sebagai
kelas belajar mengajar, unit produksi, wahana kerja sama, serta kegiatan usaha.
Mekanisme terbentuknya kelompok tani ini adalah melalui interaksi antara para Petani
dan Penyuluh Pertanian , yang mendapat dukungan dari tokoh formal maupun informal
masyarakat desa setempat. Dalam proses terbentuknya kelompok tani , peranan
Penyuluh dan Kontak Tani sangat penting , karena minat untuk bergabung dalam
kelompok tani tergantung dari kepemimpinan dan contoh dari Kontak Tani dan
Penyuluh tersebut.
Dari kenyataan tersebut timbul pertanyaan mengapa petani tidak seluruhnya
berpartisipasi dalam kegiatan - kegiatan kelompok itu. Dengan perkataan lain mengapa
kelompok tani kurang mempunyai daya tarik bagi para anggotanya?. Bukankah tujuan
dari kegiatan kelompok tersebut adalah untuk meningkatkan produksi dan produktivitas
usahatani, serta tingkat kesejahteraan petani.
1.2. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.
Penelitian ini bertujuan utama untuk memperoleh gambaran mengenai :
Profil secara umum kelompok Tani Rukun Desa Kogholifano
Struktur organisasi dan kerjasama kelompok tani
Identifikasi potensi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia kelompok tani.
Faktor- faktor yang menentukan kemampuan kelompok tani.
Dari penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan rekomendasi kebijaksanaan yang
berhubungan dengan tata cara untuk mengembangkan peranan dan pembinaan
kelompok tani dalam memberdayakan petani.
2. 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana peranan para
anggota kelompok tani itu dapat lebih dikembangkan . Mengetahui tingkat peranan
kelompok tani sama dengan mengukur dinamika kelompok tersebut untuk mencapai
tujuan bersama. Untuk itu terlebih dulu penting untuk diketahui motor penggerak
dinamika perkembangan kelompok tani tersebut. Adjid ( 1978 ), mengatakan bahwa
suatu kelompok sosial mempunyai "External Structure atau Sosio Group dan Internal
Structure atau Phycho Group". Yang dimaksud External Structure adalah dinamika dari
kelompok untuk menanggapi tugas yang timbul karena adanya tantangan dari
lingkungan dalam rangka mewujudkan cita- cita yang menjadi dasar terbentuknya
kelompok tersebut. Sedangkan Internal Structure adalah pranata atau norma yang
mengatur hubungan antar anggota dalam kelompok sehingga setiap anggota
memperoleh kedudukan, peranan dan kewajiban tertentu yang berkaitan dengan
ketentuan distribusi fasilitas, kekuasaan ,dan prestasi kerja.
Peningkatan prdoduktivitas usahatani merupakan external structure sedangkan internal
structure akan berkembang sebagai hasil interaksi sosial dari kelompok tersebut dalam
melaksanakan tugasnya. (Rusidi, 1978), menjelaskan bahwa kita perlu mengetahui ciri-
ciri suatu kelompok yang kompak (kohesif). Kekompakan (cohesivenese) yaitu daya
lekat yang terjadi sebagai resultante dari segala kekuatan kegiatan seluruh orang yang
terlibat dalam kelompok tersebut untuk tetap tinggal didalamnya. Tertariknya orang
tersebut tetap tinggal dalam kelompok tersebut serta tetap aktif, dapat ditinjau dari :
yang pertama dari segi mengapa orang- orang tersebut tertarik, dan yang kedua
mengapa kelompok itu mempunyai daya tarik.
Maslow (1954), menyebutkan bahwa motif orang untuk berkelompok, terdorong oleh
maksud untuk memenuhi berbagai kebutuhan antara lain : untuk survive, seperti
kebutuhan fisik sehari- hari, kebutuhan akan keselamatan, kebutuhan sosial, kebutuhan
untuk memeproleh kekuasaan dan lain- lainnya yang diharapkan dapat dipenuhi dari
kelompok tersebut. Dengan demikian dari pihak kelompok tani harus memiliki daya
tarik, hal ini dapat tercermin dari tujuan kelompok, rencana kelompok, dan posisinya
atau perananannya dalam masyarakat. Atau dengan kata lain bahwa kelompok tani itu
menjadi objek kebutuhan atau tujuan kelompok tersebut dapat memberi kepuasan untuk
memperoleh kebutuhan, adanya kesamaan antara tujuan kelompok tani dengan tujuan
pribadinya. Sehingga perlu diteliti latar belakang yang mendorong usaha atau keinginan
untuk melakukan usaha demi pemenuhan dengan keberhasilan ( hasrat dari petani )
termasuk motif berkelompok.
3. 3
Setelah diketahui motif yang sebenarnya dari petani , kemudian perlu diteliti factor lain
yang berpengaruh terhadap kekompakan suatu kelompok, antara lain : tergantung dari
struktur dan tingkat kepemimpinan dari kelompok tersebut. Berhubung secara fisik
kelompok tani itu telah mempunyai struktur organisasi, adanya pengurus (ketua,
penulis, keuangan), petani maju, petani peserta, maka sudah dapat diduga bahwa
otoritas dan wewenang serta sesuatu komunikasi akan berjalan menurut hirarhi.
Kartasapoetra (1994), mengatakan kegiatan penyuluhan telah banyak membantu para
petani menolong dirinya sendiri (self helf) yang dari padanya dengan didasari semangat
gotong royong yang tinggi dan penuh toleransi mampu memecahkan persoalan yang
dihadapinya. Persoalan tersebut timbul karena adanya keinginan untuk hidup sejahtera
dengan meningkatkan income sebesar- besarnya dan kebutuhan akan cara- cara atau
teknologi baru yang mereka yakini dapat meningkatkan prduksi, pendapatan serta
kesejahteraan mereka. Disamping hal tersebut penyuluhan juga dapat menjembatani gap
antara praktek yang biasa dilakukan petani dengan pengetahuan dan teknologi yang
selalu berkembang yang menjadi kebutuhan petani tersebut. Yang tidak kalah
pentingnya penyuluhan berfungsi sebagai penyampai, pengusaha, dan penyesuai
program nasional dan regional agar dapat diikuti dan dilaksanakan petani dan
sebaliknya program dari para petani dan partisipasinya dapat diperhatikan oleh
Pemerintah.
Kontak tani mempunyai pengaruh positif dilingkungannya karena mereka aktif
membantu pemerintah dan dapat bekerjasama dengan baik dengan Penyuluh Lapangan
serta produktivitas usahataninya cukup tinggi, mempunyai sifat keterbukaan, banyak
mebantu para petani dalam memecahkan pesmasalahan yang dihadapi. Biasanya kontak
tani merupakan petani pemilik atau penggarap tanah yang berpengalaman banyak dalam
usahataninya, dinamis dan mempunyai pandangan positif terhadap teknologi baru.
(Kartasapoetra, 1994).
Perkembangan tingkat adopsi inovasi teknologi baru antara lain ditentukan oleh
perkembangan kegiatan penyuluhan. Sedangkan proses penerimaan atau penolakan
inovasi teknologi baru tidak berjalan secara langsung dari sumbernya kepada petani.
Akan tetapi proses ini berjalan melalui penyaring atau filter yang berupa tokoh- tokoh
opini formal dan in formal, yang menyaring bagian- bagian apa dan sampai sejauh mana
informasi tersebut diteruskan kepada petani, dan mau membuka atau menutup pintu
social, untuk menerima atau menolak teknologi baru itu. Dengan kata lain pemindahan
teknologi baru tidak berlangsung menurut langkah tunggal (one step flow of transfer)
tetapi langkah ganda (multy step flow of transfer) (Hamijoyo,1974).
Perkembangan dari kelompok tani, disamping ditentukan oleh aktivitas dari kelompok
tani itu sendiri, juga dipenganruhi dan ditentukan oleh kegiatan Penyuluh Pertanian.
4. 4
Implementasi rencana kerja dari kelompok tani akan tergantung kepada adanya kegiatan
yang dilakukan oleh Penyuluh untuk mendukungnya. Program kerja penyuluhan yang
baik apabila dibuat dengan memperhitungkan serta mempertimbangkan gambaran yang
tersusun dalam monografi wilayah, terutama kondisi dan situasi serta problema yang
dihadapi para petani, peranan dan kemampuan penyuluh, alat bantu penyuluhan serta
kesulitan atau hambatan yang mungkin timbul selama pelaksanaannya. (Kartasapoetra,
1994).
Manusia banyak belajar dengan mencoba serangkaian tindakan yang beragam. Tingkat
tindakan yang dilakukan tergantung pada penghargaan yang diterima. Jika memperoleh
penghargaan , percobaan akan sering dilakukan tetapi jika gagal maka akan ragu- ragu
untuk memulai kegiatan baru lagi dengan demikian penyuluh mempunyai tugas untuk
meneguhkan pendirian petani. Seseorang dengan tingkat penilaian diri atau
pengendalian perilaku yang tinggi, apabila mereka gagal dalam berusaha akan
mengulanginya lagi sampai berhasil dengan baik dan begitu juga sebaliknya.
5. 5
BAB III
MATERI DAN METODE PENELITIAN
2.1 Tempat dan Waktu
Penelitian/survey ini dilaksanakan diwilayah Desa Kogholifano Kecamatan Pasir putih
Kabupaten Muna, dengan mengambil waktu selama satu bulan mulai dari perencanaan
sampai dengan pembuatan laporan.
2.2 Materi Penelitian
Materi yang dipergunakan dalam penelitian/survey ini adalah Petani anggota kelompok
tani, pengurus kelompok tani, tokoh informal maupun formal, petugas pertanian
diwilayah penelitian sebagai responden untuk memperoleh data primer. Sedangkan
untuk melengkapi informasi yang diperlukan, juga mengambil data sekunder dari
monografi wilayah serta data lain yang mendukung materi penelitian.
2.3 Metode Penelitian
Dalam penelitian ini dipergunakan metode Study Kasus, dengan pemilihan contoh
secara Purposive Sampling yaitu mengambil contoh secara sengaja, dimana peneliti
menentukan dengan sengaja contoh yang akan diteliti yang bertujuan menggambarkan
beberapa sifat populasi. Untuk memperoleh informasi dari responden dipergunakan
metode wawancara mempergunakan kuesener yang telah dipersiapkan lebih dulu.
Sedangkan data sekunder diperoleh dengan cara menganalisa data monografi wilayah
penelitian.
2.4 Analisa Data
Untuk menganalisa data yang telah terkumpul dipergunakan cara analisa tabel bagi
kepentingan mengetahui hubungan profil Kelompok Tani Rukun. Sedangkan
pembahasannya dilakukan secara diskriptif, dan data yang berupa angka disajikan
dalam bentuk tabel agar mudah dalam membacanya
6. 6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. IDENTITAS KELOMPOK
1. Nama kelompok : R U K U N
2. Satus kelompok : Kelas Madya No. 11/BAR/XII/2002
3. Jumlah anggota : 40 orang
4. Alamat : Desa Kogholifano, Kec. Pasir Putih, Kab. Muna, Prop. Sulawesi Tenggara
5. Tanggal Pembentukan : 22 Juli 2013
6. Nama Ketua Kelompok : LA LIASI
7. Pendidikan terakhir ketua kelompok : SMA
8. Usaha kelompok :
Hortikultura (cabai, semangka, tomat, kacang panjang,)
Tanaman Pangan (padi, jagung, ubikayu)
Perkebunan (kakao, kelapa)
B. GAMBARAN UMUM LOKASI KELOMPOK
1. Letak Geografis
Kelompok Tani " Rukun " adalah salah satu dari 151 lembaga tani yang ada di
Kecamatan Pasir putih Kabupaten Muna. Terletak di pola, Desa Kogholifano,
Kecamatan Pasir Putih, Kabupaten Muna, Propinsi Sulawesi tenggara dan secara
geografis berada di kaki Pegunungan kamosope kabupaten muna.
Adapun batas-batas wilayah Kelompok tani " Rukun " sebagai berikut :Sebelah Utara
pola l Desa oenggumora, sebelah Timur pola Desa wakorumba, sebelah Selatan pola
dengan Desa Lambelu dan sebelah Barat Pola Desa Mata Indaha Kecamatan
Pasikolaga.
2. Topografi
Keadaan wilayah Kelompok Tani " Rukun ", 72% merupakan perbukitan dan 28%
merupakan daerah landai sampai bergelombang. Kemiringan lereng berkisar antara 0-
45%, sedang ketinggian tempat dari permukaan laut antara 100 - 500 meter dpl.
3. Tata guna lahan
Luas wilayah 5 hektar
4. Keadaan iklim dan sumberdaya alam
Keadaan curah hujan rata-rata selama 10 tahun terakhir sebagai berikut : bulan kering
dengan CH < 60 mm selama 3 bulan, bulan lembab dengan CH 60-80 mm selama 1
7. 7
bulan dan bulan basah dengan CH > 80 mm selama 8 C dan C, suhu minimum
28 bulan, sedangkan keadaan suhu rata-rata : 32,5 C dan mengenai kelembaban, rata-
rata dengan kelembaban suhu maksimum 37 72,5%, kelembaban minimum 70% dan
kelembaban maksimum 75%.
Keadaan tanah meliputi : dataran rendah : pH tanah 5,5 - 7 dengan kedalaman lapis olah
antara 10 - 30 cm, sedangkan kesuburan dan drainase tanah pada tingkat sedang dan
pada dataran tinggi : pH tanah 5,5 - 7 dengan kedalaman lapis olah antara 10 - 20 cm,
sedangkan kesuburan dan drainase tanah pada tingkat sedang.
C. ASPEK USAHA AGRIBISNIS
a. Aspek Usaha Agribisnis Hulu
1. Perbibitan
Salah satu faktor penentu keberhasilan usaha Tani adalah penyediaan bibit. Di
kelompok Rukun, bibit diperoleh dengan melakukan seleksi pembibitan.
b. Aspek Usaha Budidaya
c. Aspek Usaha Agribisnis Hilir
1. Pemasaran
Produk utama usaha ternak sapi potong adalah bibit sapi. Penjualan ternak di kelompok
tani Rukun dari tahun ke tahun cenderung meningkat dan sebagai gambaran penjualan
ternak selama dua tahun terakhir adalah sebagai berikut : tahun 2008 sebanyak 26 ekor
dan tahun 2009 sebanyak 36 ekor. Dalam pemasaran ternak kelompok bekerjasama
dengan pedagang ternak yaitu Bapak Budiyono di Semaken Banjararum Kalibawang.
2. Pengolahan Hasil
Pengolahan hasil ternak sapi potong untuk sementara ini difokuskan pada pengolahan
kotoran ternak. Fases diolah menjadi kompos dan urine diolah menjadi pupuk cair.
Selain itu kotoran ternak juga dimanfaatkan untuk memperoleh energi alternatif berupa
bio energi (biogas)dari pembuatan biodegester. Manfaat ganda dari pembuatan
biodegester selain sebagai sumber energi alternatif, juga sangat berpengaruh terhadap
kesehatan ternak dan kesehatan lingkungan karena kandang ternak selalu dalam keadaan
bersih. Selain itu juga diperoleh pupuk cair dari limbah biogas yang dapat dimanfaatkan
sebagai pupuk tanaman yang sangat baik. Sedangkan untuk produksi pupuk cair dari
urine sapi rata-rata tiap bulan menghasilkan 1.000 liter, dan setelah di fermentasi dapat
dijual dengan harga per liter Rp. 4.000,- dengan demikian ada penambahan pendapatan
peternak sapi yang berada di kandang koloni setiap bulanya sebesar Rp.4.000.000,-
(empat juta rupiah).
8. 8
d. Aspek Kelembagaan
1. Pembentukan Kelompok
Adanya permasalahan yang tidak bisa diatasi oleh masing masing peternak seperti
terhambatnya penyebaran informasi, kesulitan mencari bibit yang baik, mahalnya sarana
produksi pakan, harga jual ternak yang selalu ada permain dari pedagang dan seringnya
ada gangguan kesehatan ternak, sehingga masyarakat bersepakat dalam musyawarah
untuk membentuk kelompok.
2. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Kelompok Tani Rukun sebagai berikut :
a. Pelindung : Wartoyo (Kepala Desa)
b. Ketua : I. Samingan
: II. Pujiman
c. Sekretaris : I. Juwito
: II. Waljito
d. Bendahara : I. Mujiyono
: II. Muji
e. Sie Keswan & Pemasaran : Maryono
f. Sie Pengolahan Kompos : Pujiman
g. Sie HMT : Ali Usman
h. Sie Sarana Produksi : Saratun
3. Pemilihan Pengurus
Pengurus dipilih melalui musyawarah secara demokratis, dan ketentuan mengenai
pemilihan pengurus ini telah diatur dalam AD/ART dan mengenai masa bakti pengurus
adalah selama 5 tahun.
4. Kegiatan Pelayanan Anggota
Kelompok peternak Rukun memiliki tiga fungsi utama yaitu berfungsi sebagai wahana
belajar, sebagai wahana kerjasama dan sebagai unit produksi bagi para anggota
kelompok. Anggota menerima informasi teknologi dan upaya pemecahan masalah yang
dihadapi melalui media pertemuan rutin setiap malam Selasa Pon. Selain itu pada saat
pertemuan juga ada kegiatan pelayanan pinjaman berupa uang untuk memenuhi
kebutuhan modal usaha anggota. Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan sarana
produksi seperti pakan konsentrat, vaksin dan obat-obatan dapat dilayani melalui TPK
(Tempat Pelayanan Kelompok).
5. Rencana Kerja Kelompok
Dalam rangka untuk mengembangkan kegiatan dan usaha agribisnis sapi potong
pembibitan, anggota bersepakat dalam musyawarah kelompok
9. 9
menetapkan rencana kerja sebagai berikut :
a. Pembuatan rumah fermentasi jerami dan kompos
b. Perbaikan jalan produksi
c. Melengkapi Alat Pengolah Pupuk Organik (APPO)
d. Gerakan sanitasi kandang
e. Pembuatan fermentasi jerami
f. Pengobatan cacing
g. Uji laboratorium hasil kompos ke UPN Yogyakarta
h. Pemeriksaan kesehatan dan kebuntingan
i. Pengadaan pakan tambahan (konsentrat)
j. Kerjasama dengan berbagai pihak sesuai kebutuhan kelompok
k. Pembuatan packing produksi kompos
l. Pemekaran kandang kelompok
6. Program Pelatihan
Untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anggota dilaksanakan melalui
kerjasama dengan BPTP Yogyakarta, Perguruan Tinggi UPN Veteran Yogyakarta dan
Dinas terkait. Kegiatan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan yang pernah diikuti
oleh peternak antara lain : pelatihan, magang dan studi banding.
7. Sumber-sumber Modal Kelompok
Modal kelompok yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan usaha agribisnis dan
kegiatan lainya pada akhir tahun 2013 sebesar Rp.150.000.000,-
8. Tingkat Keuntungan dan Manfaat
Dari pengembangan modal kelompok tersebut diatas digunakan untuk membangun
fasilitas umum maupun sarana dan prasrana yang terkait dengan usaha agribisnis
pembibitan pertanian
a. Perbaikan rumah fermentasi kompos senilai Rp.15.000.000,-
b. Pembelian TV Kelompok senilai Rp.600.000,-
c. Pengadaan pompa air 1 buah senilai Rp.3.000.000,-
d. Pengadaan kursi 100 buah senilai Rp.2.800.000,-
D. MITRA KERJA KELOMPOK
Dalam mengembangkan usaha, kelompok melakukan pengembangan jejaring kemitraan
dengan berbagai pihak, seperti dalam tabel berikut ini :
No Nama Alamat Bentuk Kerjasama
1. Poskeswan Kogholifano
2. LA DUMA desa kogholifano Penyediaan bibit dan pemasaran Hasil pertanian
3. Kios Kartika Tani, Desa Kogholifano
10. 10
4. KUD Maju jaya, Desa Kogholifano, pupuk
5. LKM Desa Kogholifano, Kabupaten Muna Permodalan
2. Pemasaran
Hasil pertanian berupa : kakao, kelapa, jagung, buah-buahan dan sayur sayuran
E. KEUNGGULAN KELOMPOK
Jiwa semangat bekerja dari pengurus dan anggota kelompok merupakan asset yang
sangat berharga untuk menuju pengembangan usaha agribisnis Pertanian yang
diharapkan.
Adanya kandang koloni kelompok mempercepat sampainya informasi teknologi
diterima. anggota serta berbagai permasalahan segera dapat diselesaikan. Jaringan
kemitraan yang telah terbangun dari berbagai pihak memberikan peluang peningkatan
keuntungan usaha Tani.
11. 11
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Mekanisme terbentuknya kelompok tani , melalui interaksi antara para Petani dan
Penyuluh Pertanian , yang mendapat dukungan dari tokoh formal maupun informal
masyarakat desa setempat. Dalam proses terbentuknya kelompok tani , peranan
Penyuluh dan Kontak Tani sangat penting , karena minat untuk bergabung dalam
kelompok tani tergantung dari kepemimpinan dan contoh dari Kontak Tani dan
Penyuluh tersebut Kegiatan kelompok ternak Rukun meliputi agribisnis Pertanian,
aspek budidaya dan agribisnis Tani berjalan cukup baik terbukti dengan berhasilnya
pelaksanaan kegiatan masing-masing aspek tersebut sesuai anjuran. Salah satu penentu
keberhasilan dan dinamika kelompok adalah karena berfungsinya hubungan baik antar
kelompok maupun pihak lain yang mendukung melalui perjanjian kerjasama saling
menguntungkan melalui kemitraan. Dari segi ekonomi kelompok Tani Rukun ditunjang
dengan adanya pemupukan modal baik dari iuran anggota, simpanan , serta pendapatan
lain yang sah sesuai AD / ART. Sedangkan secara individu berdasarkan perhitungan
analisa usaha tani. Dengan adanya penelitian ini dapat disimpulkan bahwa petani yang
berada di desa kogholifano lebih berkembang di bandingkan dengan petani di desa lain
karena
a. memiliki tenaga penyuluh pertanian yang terorganisir dengan baik
b. memiliki kerja saya yang baik antar kelompok sehingga dapat terjalin kerja sama
yang baik.
c. pengetahuan tentang cara-cara bertani sudah cukup mahir
2. Saran – Saran
Agar kemampuan kelompok semakin tinggi dan kuat maka pendampingan rutin dan
berkelanjutan sangat diperlukan dengan berbagai metode maupun modifikasinya.
Untuk meningkatkan pendapatan Petani serta menjaga kelestarian lingkungan maka
pengolahan Lahan pertanian terus digalakkan baik untuk keperluan sendiri maupun
untuk kepentingan kelompok. Kemampuan masing- masing anggota perlu ditingkatkan
baik dari segi teknis budidaya maupun perekonomiannya sehingga mampu
mempertahankan kualitas budidaya Pertanian yang akhirnya dapat diperoleh
keuntungan yang optimal.
12. 12
BAB VI
PENUTUP
Dengan berakhirnya penelitian ini diharapkan hasilnya dapat dipergunakan sebagai
bahan pertimbangan dalam melakukan pendampingan kelompok tani sehingga materi
dan metode nya dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat setempat.
Bagi semua pihak yang berkepentingan dengan pembinaan kelompok Tani, semoga
hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai acuan dan bahan pertimbangan dalam
menentukan arah kebijaksanaan dikemudian hari.
13. 13
TUGAS FINAL : KO-KURIKULER
STUDY BANDING
PETANI DI DESA KOGHOLIFANO
KECAMATAN PASIR PUTIH
KABUPATEN MUNA
DISUSUN OLEH :
NAMA : LA IDI
STAMBUK : 21208260
SEMESTER : II
PRODI : ILMU PEMERINTAHAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
KENDARI
2013