SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang dan Masalah
Dengan mengingat kondisi petani dan kelompok tani secara makro belum sesuai dengan
harapan, maka dalam rangka pemberdayaan petani, pemerintah telah mengembangkan
metode pembinaan serta berbagai kelembagaan yang diarahkan kepada tercapainya
landasan yang kuat bagi petani untuk berswadaya. Salah satu kelembagaan yang
dikembangkan tersebut adalah kelompok tani . Yaitu kelompok yang berfungsi sebagai
kelas belajar mengajar, unit produksi, wahana kerja sama, serta kegiatan usaha.
Mekanisme terbentuknya kelompok tani ini adalah melalui interaksi antara para Petani
dan Penyuluh Pertanian , yang mendapat dukungan dari tokoh formal maupun informal
masyarakat desa setempat. Dalam proses terbentuknya kelompok tani , peranan
Penyuluh dan Kontak Tani sangat penting , karena minat untuk bergabung dalam
kelompok tani tergantung dari kepemimpinan dan contoh dari Kontak Tani dan
Penyuluh tersebut.
Dari kenyataan tersebut timbul pertanyaan mengapa petani tidak seluruhnya
berpartisipasi dalam kegiatan - kegiatan kelompok itu. Dengan perkataan lain mengapa
kelompok tani kurang mempunyai daya tarik bagi para anggotanya?. Bukankah tujuan
dari kegiatan kelompok tersebut adalah untuk meningkatkan produksi dan produktivitas
usahatani, serta tingkat kesejahteraan petani.
1.2. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.
Penelitian ini bertujuan utama untuk memperoleh gambaran mengenai :
 Profil secara umum kelompok Tani Rukun Desa Kogholifano
 Struktur organisasi dan kerjasama kelompok tani
 Identifikasi potensi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia kelompok tani.
 Faktor- faktor yang menentukan kemampuan kelompok tani.
Dari penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan rekomendasi kebijaksanaan yang
berhubungan dengan tata cara untuk mengembangkan peranan dan pembinaan
kelompok tani dalam memberdayakan petani.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana peranan para
anggota kelompok tani itu dapat lebih dikembangkan . Mengetahui tingkat peranan
kelompok tani sama dengan mengukur dinamika kelompok tersebut untuk mencapai
tujuan bersama. Untuk itu terlebih dulu penting untuk diketahui motor penggerak
dinamika perkembangan kelompok tani tersebut. Adjid ( 1978 ), mengatakan bahwa
suatu kelompok sosial mempunyai "External Structure atau Sosio Group dan Internal
Structure atau Phycho Group". Yang dimaksud External Structure adalah dinamika dari
kelompok untuk menanggapi tugas yang timbul karena adanya tantangan dari
lingkungan dalam rangka mewujudkan cita- cita yang menjadi dasar terbentuknya
kelompok tersebut. Sedangkan Internal Structure adalah pranata atau norma yang
mengatur hubungan antar anggota dalam kelompok sehingga setiap anggota
memperoleh kedudukan, peranan dan kewajiban tertentu yang berkaitan dengan
ketentuan distribusi fasilitas, kekuasaan ,dan prestasi kerja.
Peningkatan prdoduktivitas usahatani merupakan external structure sedangkan internal
structure akan berkembang sebagai hasil interaksi sosial dari kelompok tersebut dalam
melaksanakan tugasnya. (Rusidi, 1978), menjelaskan bahwa kita perlu mengetahui ciri-
ciri suatu kelompok yang kompak (kohesif). Kekompakan (cohesivenese) yaitu daya
lekat yang terjadi sebagai resultante dari segala kekuatan kegiatan seluruh orang yang
terlibat dalam kelompok tersebut untuk tetap tinggal didalamnya. Tertariknya orang
tersebut tetap tinggal dalam kelompok tersebut serta tetap aktif, dapat ditinjau dari :
yang pertama dari segi mengapa orang- orang tersebut tertarik, dan yang kedua
mengapa kelompok itu mempunyai daya tarik.
Maslow (1954), menyebutkan bahwa motif orang untuk berkelompok, terdorong oleh
maksud untuk memenuhi berbagai kebutuhan antara lain : untuk survive, seperti
kebutuhan fisik sehari- hari, kebutuhan akan keselamatan, kebutuhan sosial, kebutuhan
untuk memeproleh kekuasaan dan lain- lainnya yang diharapkan dapat dipenuhi dari
kelompok tersebut. Dengan demikian dari pihak kelompok tani harus memiliki daya
tarik, hal ini dapat tercermin dari tujuan kelompok, rencana kelompok, dan posisinya
atau perananannya dalam masyarakat. Atau dengan kata lain bahwa kelompok tani itu
menjadi objek kebutuhan atau tujuan kelompok tersebut dapat memberi kepuasan untuk
memperoleh kebutuhan, adanya kesamaan antara tujuan kelompok tani dengan tujuan
pribadinya. Sehingga perlu diteliti latar belakang yang mendorong usaha atau keinginan
untuk melakukan usaha demi pemenuhan dengan keberhasilan ( hasrat dari petani )
termasuk motif berkelompok.
3
Setelah diketahui motif yang sebenarnya dari petani , kemudian perlu diteliti factor lain
yang berpengaruh terhadap kekompakan suatu kelompok, antara lain : tergantung dari
struktur dan tingkat kepemimpinan dari kelompok tersebut. Berhubung secara fisik
kelompok tani itu telah mempunyai struktur organisasi, adanya pengurus (ketua,
penulis, keuangan), petani maju, petani peserta, maka sudah dapat diduga bahwa
otoritas dan wewenang serta sesuatu komunikasi akan berjalan menurut hirarhi.
Kartasapoetra (1994), mengatakan kegiatan penyuluhan telah banyak membantu para
petani menolong dirinya sendiri (self helf) yang dari padanya dengan didasari semangat
gotong royong yang tinggi dan penuh toleransi mampu memecahkan persoalan yang
dihadapinya. Persoalan tersebut timbul karena adanya keinginan untuk hidup sejahtera
dengan meningkatkan income sebesar- besarnya dan kebutuhan akan cara- cara atau
teknologi baru yang mereka yakini dapat meningkatkan prduksi, pendapatan serta
kesejahteraan mereka. Disamping hal tersebut penyuluhan juga dapat menjembatani gap
antara praktek yang biasa dilakukan petani dengan pengetahuan dan teknologi yang
selalu berkembang yang menjadi kebutuhan petani tersebut. Yang tidak kalah
pentingnya penyuluhan berfungsi sebagai penyampai, pengusaha, dan penyesuai
program nasional dan regional agar dapat diikuti dan dilaksanakan petani dan
sebaliknya program dari para petani dan partisipasinya dapat diperhatikan oleh
Pemerintah.
Kontak tani mempunyai pengaruh positif dilingkungannya karena mereka aktif
membantu pemerintah dan dapat bekerjasama dengan baik dengan Penyuluh Lapangan
serta produktivitas usahataninya cukup tinggi, mempunyai sifat keterbukaan, banyak
mebantu para petani dalam memecahkan pesmasalahan yang dihadapi. Biasanya kontak
tani merupakan petani pemilik atau penggarap tanah yang berpengalaman banyak dalam
usahataninya, dinamis dan mempunyai pandangan positif terhadap teknologi baru.
(Kartasapoetra, 1994).
Perkembangan tingkat adopsi inovasi teknologi baru antara lain ditentukan oleh
perkembangan kegiatan penyuluhan. Sedangkan proses penerimaan atau penolakan
inovasi teknologi baru tidak berjalan secara langsung dari sumbernya kepada petani.
Akan tetapi proses ini berjalan melalui penyaring atau filter yang berupa tokoh- tokoh
opini formal dan in formal, yang menyaring bagian- bagian apa dan sampai sejauh mana
informasi tersebut diteruskan kepada petani, dan mau membuka atau menutup pintu
social, untuk menerima atau menolak teknologi baru itu. Dengan kata lain pemindahan
teknologi baru tidak berlangsung menurut langkah tunggal (one step flow of transfer)
tetapi langkah ganda (multy step flow of transfer) (Hamijoyo,1974).
Perkembangan dari kelompok tani, disamping ditentukan oleh aktivitas dari kelompok
tani itu sendiri, juga dipenganruhi dan ditentukan oleh kegiatan Penyuluh Pertanian.
4
Implementasi rencana kerja dari kelompok tani akan tergantung kepada adanya kegiatan
yang dilakukan oleh Penyuluh untuk mendukungnya. Program kerja penyuluhan yang
baik apabila dibuat dengan memperhitungkan serta mempertimbangkan gambaran yang
tersusun dalam monografi wilayah, terutama kondisi dan situasi serta problema yang
dihadapi para petani, peranan dan kemampuan penyuluh, alat bantu penyuluhan serta
kesulitan atau hambatan yang mungkin timbul selama pelaksanaannya. (Kartasapoetra,
1994).
Manusia banyak belajar dengan mencoba serangkaian tindakan yang beragam. Tingkat
tindakan yang dilakukan tergantung pada penghargaan yang diterima. Jika memperoleh
penghargaan , percobaan akan sering dilakukan tetapi jika gagal maka akan ragu- ragu
untuk memulai kegiatan baru lagi dengan demikian penyuluh mempunyai tugas untuk
meneguhkan pendirian petani. Seseorang dengan tingkat penilaian diri atau
pengendalian perilaku yang tinggi, apabila mereka gagal dalam berusaha akan
mengulanginya lagi sampai berhasil dengan baik dan begitu juga sebaliknya.
5
BAB III
MATERI DAN METODE PENELITIAN
2.1 Tempat dan Waktu
Penelitian/survey ini dilaksanakan diwilayah Desa Kogholifano Kecamatan Pasir putih
Kabupaten Muna, dengan mengambil waktu selama satu bulan mulai dari perencanaan
sampai dengan pembuatan laporan.
2.2 Materi Penelitian
Materi yang dipergunakan dalam penelitian/survey ini adalah Petani anggota kelompok
tani, pengurus kelompok tani, tokoh informal maupun formal, petugas pertanian
diwilayah penelitian sebagai responden untuk memperoleh data primer. Sedangkan
untuk melengkapi informasi yang diperlukan, juga mengambil data sekunder dari
monografi wilayah serta data lain yang mendukung materi penelitian.
2.3 Metode Penelitian
Dalam penelitian ini dipergunakan metode Study Kasus, dengan pemilihan contoh
secara Purposive Sampling yaitu mengambil contoh secara sengaja, dimana peneliti
menentukan dengan sengaja contoh yang akan diteliti yang bertujuan menggambarkan
beberapa sifat populasi. Untuk memperoleh informasi dari responden dipergunakan
metode wawancara mempergunakan kuesener yang telah dipersiapkan lebih dulu.
Sedangkan data sekunder diperoleh dengan cara menganalisa data monografi wilayah
penelitian.
2.4 Analisa Data
Untuk menganalisa data yang telah terkumpul dipergunakan cara analisa tabel bagi
kepentingan mengetahui hubungan profil Kelompok Tani Rukun. Sedangkan
pembahasannya dilakukan secara diskriptif, dan data yang berupa angka disajikan
dalam bentuk tabel agar mudah dalam membacanya
6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. IDENTITAS KELOMPOK
1. Nama kelompok : R U K U N
2. Satus kelompok : Kelas Madya No. 11/BAR/XII/2002
3. Jumlah anggota : 40 orang
4. Alamat : Desa Kogholifano, Kec. Pasir Putih, Kab. Muna, Prop. Sulawesi Tenggara
5. Tanggal Pembentukan : 22 Juli 2013
6. Nama Ketua Kelompok : LA LIASI
7. Pendidikan terakhir ketua kelompok : SMA
8. Usaha kelompok :
Hortikultura (cabai, semangka, tomat, kacang panjang,)
Tanaman Pangan (padi, jagung, ubikayu)
Perkebunan (kakao, kelapa)
B. GAMBARAN UMUM LOKASI KELOMPOK
1. Letak Geografis
Kelompok Tani " Rukun " adalah salah satu dari 151 lembaga tani yang ada di
Kecamatan Pasir putih Kabupaten Muna. Terletak di pola, Desa Kogholifano,
Kecamatan Pasir Putih, Kabupaten Muna, Propinsi Sulawesi tenggara dan secara
geografis berada di kaki Pegunungan kamosope kabupaten muna.
Adapun batas-batas wilayah Kelompok tani " Rukun " sebagai berikut :Sebelah Utara
pola l Desa oenggumora, sebelah Timur pola Desa wakorumba, sebelah Selatan pola
dengan Desa Lambelu dan sebelah Barat Pola Desa Mata Indaha Kecamatan
Pasikolaga.
2. Topografi
Keadaan wilayah Kelompok Tani " Rukun ", 72% merupakan perbukitan dan 28%
merupakan daerah landai sampai bergelombang. Kemiringan lereng berkisar antara 0-
45%, sedang ketinggian tempat dari permukaan laut antara 100 - 500 meter dpl.
3. Tata guna lahan
Luas wilayah 5 hektar
4. Keadaan iklim dan sumberdaya alam
Keadaan curah hujan rata-rata selama 10 tahun terakhir sebagai berikut : bulan kering
dengan CH < 60 mm selama 3 bulan, bulan lembab dengan CH 60-80 mm selama 1
7
bulan dan bulan basah dengan CH > 80 mm selama 8 C dan C, suhu minimum
28 bulan, sedangkan keadaan suhu rata-rata : 32,5 C dan mengenai kelembaban, rata-
rata dengan kelembaban suhu maksimum 37 72,5%, kelembaban minimum 70% dan
kelembaban maksimum 75%.
Keadaan tanah meliputi : dataran rendah : pH tanah 5,5 - 7 dengan kedalaman lapis olah
antara 10 - 30 cm, sedangkan kesuburan dan drainase tanah pada tingkat sedang dan
pada dataran tinggi : pH tanah 5,5 - 7 dengan kedalaman lapis olah antara 10 - 20 cm,
sedangkan kesuburan dan drainase tanah pada tingkat sedang.
C. ASPEK USAHA AGRIBISNIS
a. Aspek Usaha Agribisnis Hulu
1. Perbibitan
Salah satu faktor penentu keberhasilan usaha Tani adalah penyediaan bibit. Di
kelompok Rukun, bibit diperoleh dengan melakukan seleksi pembibitan.
b. Aspek Usaha Budidaya
c. Aspek Usaha Agribisnis Hilir
1. Pemasaran
Produk utama usaha ternak sapi potong adalah bibit sapi. Penjualan ternak di kelompok
tani Rukun dari tahun ke tahun cenderung meningkat dan sebagai gambaran penjualan
ternak selama dua tahun terakhir adalah sebagai berikut : tahun 2008 sebanyak 26 ekor
dan tahun 2009 sebanyak 36 ekor. Dalam pemasaran ternak kelompok bekerjasama
dengan pedagang ternak yaitu Bapak Budiyono di Semaken Banjararum Kalibawang.
2. Pengolahan Hasil
Pengolahan hasil ternak sapi potong untuk sementara ini difokuskan pada pengolahan
kotoran ternak. Fases diolah menjadi kompos dan urine diolah menjadi pupuk cair.
Selain itu kotoran ternak juga dimanfaatkan untuk memperoleh energi alternatif berupa
bio energi (biogas)dari pembuatan biodegester. Manfaat ganda dari pembuatan
biodegester selain sebagai sumber energi alternatif, juga sangat berpengaruh terhadap
kesehatan ternak dan kesehatan lingkungan karena kandang ternak selalu dalam keadaan
bersih. Selain itu juga diperoleh pupuk cair dari limbah biogas yang dapat dimanfaatkan
sebagai pupuk tanaman yang sangat baik. Sedangkan untuk produksi pupuk cair dari
urine sapi rata-rata tiap bulan menghasilkan 1.000 liter, dan setelah di fermentasi dapat
dijual dengan harga per liter Rp. 4.000,- dengan demikian ada penambahan pendapatan
peternak sapi yang berada di kandang koloni setiap bulanya sebesar Rp.4.000.000,-
(empat juta rupiah).
8
d. Aspek Kelembagaan
1. Pembentukan Kelompok
Adanya permasalahan yang tidak bisa diatasi oleh masing masing peternak seperti
terhambatnya penyebaran informasi, kesulitan mencari bibit yang baik, mahalnya sarana
produksi pakan, harga jual ternak yang selalu ada permain dari pedagang dan seringnya
ada gangguan kesehatan ternak, sehingga masyarakat bersepakat dalam musyawarah
untuk membentuk kelompok.
2. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Kelompok Tani Rukun sebagai berikut :
a. Pelindung : Wartoyo (Kepala Desa)
b. Ketua : I. Samingan
: II. Pujiman
c. Sekretaris : I. Juwito
: II. Waljito
d. Bendahara : I. Mujiyono
: II. Muji
e. Sie Keswan & Pemasaran : Maryono
f. Sie Pengolahan Kompos : Pujiman
g. Sie HMT : Ali Usman
h. Sie Sarana Produksi : Saratun
3. Pemilihan Pengurus
Pengurus dipilih melalui musyawarah secara demokratis, dan ketentuan mengenai
pemilihan pengurus ini telah diatur dalam AD/ART dan mengenai masa bakti pengurus
adalah selama 5 tahun.
4. Kegiatan Pelayanan Anggota
Kelompok peternak Rukun memiliki tiga fungsi utama yaitu berfungsi sebagai wahana
belajar, sebagai wahana kerjasama dan sebagai unit produksi bagi para anggota
kelompok. Anggota menerima informasi teknologi dan upaya pemecahan masalah yang
dihadapi melalui media pertemuan rutin setiap malam Selasa Pon. Selain itu pada saat
pertemuan juga ada kegiatan pelayanan pinjaman berupa uang untuk memenuhi
kebutuhan modal usaha anggota. Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan sarana
produksi seperti pakan konsentrat, vaksin dan obat-obatan dapat dilayani melalui TPK
(Tempat Pelayanan Kelompok).
5. Rencana Kerja Kelompok
Dalam rangka untuk mengembangkan kegiatan dan usaha agribisnis sapi potong
pembibitan, anggota bersepakat dalam musyawarah kelompok
9
menetapkan rencana kerja sebagai berikut :
a. Pembuatan rumah fermentasi jerami dan kompos
b. Perbaikan jalan produksi
c. Melengkapi Alat Pengolah Pupuk Organik (APPO)
d. Gerakan sanitasi kandang
e. Pembuatan fermentasi jerami
f. Pengobatan cacing
g. Uji laboratorium hasil kompos ke UPN Yogyakarta
h. Pemeriksaan kesehatan dan kebuntingan
i. Pengadaan pakan tambahan (konsentrat)
j. Kerjasama dengan berbagai pihak sesuai kebutuhan kelompok
k. Pembuatan packing produksi kompos
l. Pemekaran kandang kelompok
6. Program Pelatihan
Untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anggota dilaksanakan melalui
kerjasama dengan BPTP Yogyakarta, Perguruan Tinggi UPN Veteran Yogyakarta dan
Dinas terkait. Kegiatan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan yang pernah diikuti
oleh peternak antara lain : pelatihan, magang dan studi banding.
7. Sumber-sumber Modal Kelompok
Modal kelompok yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan usaha agribisnis dan
kegiatan lainya pada akhir tahun 2013 sebesar Rp.150.000.000,-
8. Tingkat Keuntungan dan Manfaat
Dari pengembangan modal kelompok tersebut diatas digunakan untuk membangun
fasilitas umum maupun sarana dan prasrana yang terkait dengan usaha agribisnis
pembibitan pertanian
a. Perbaikan rumah fermentasi kompos senilai Rp.15.000.000,-
b. Pembelian TV Kelompok senilai Rp.600.000,-
c. Pengadaan pompa air 1 buah senilai Rp.3.000.000,-
d. Pengadaan kursi 100 buah senilai Rp.2.800.000,-
D. MITRA KERJA KELOMPOK
Dalam mengembangkan usaha, kelompok melakukan pengembangan jejaring kemitraan
dengan berbagai pihak, seperti dalam tabel berikut ini :
No Nama Alamat Bentuk Kerjasama
1. Poskeswan Kogholifano
2. LA DUMA desa kogholifano Penyediaan bibit dan pemasaran Hasil pertanian
3. Kios Kartika Tani, Desa Kogholifano
10
4. KUD Maju jaya, Desa Kogholifano, pupuk
5. LKM Desa Kogholifano, Kabupaten Muna Permodalan
2. Pemasaran
Hasil pertanian berupa : kakao, kelapa, jagung, buah-buahan dan sayur sayuran
E. KEUNGGULAN KELOMPOK
Jiwa semangat bekerja dari pengurus dan anggota kelompok merupakan asset yang
sangat berharga untuk menuju pengembangan usaha agribisnis Pertanian yang
diharapkan.
Adanya kandang koloni kelompok mempercepat sampainya informasi teknologi
diterima. anggota serta berbagai permasalahan segera dapat diselesaikan. Jaringan
kemitraan yang telah terbangun dari berbagai pihak memberikan peluang peningkatan
keuntungan usaha Tani.
11
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Mekanisme terbentuknya kelompok tani , melalui interaksi antara para Petani dan
Penyuluh Pertanian , yang mendapat dukungan dari tokoh formal maupun informal
masyarakat desa setempat. Dalam proses terbentuknya kelompok tani , peranan
Penyuluh dan Kontak Tani sangat penting , karena minat untuk bergabung dalam
kelompok tani tergantung dari kepemimpinan dan contoh dari Kontak Tani dan
Penyuluh tersebut Kegiatan kelompok ternak Rukun meliputi agribisnis Pertanian,
aspek budidaya dan agribisnis Tani berjalan cukup baik terbukti dengan berhasilnya
pelaksanaan kegiatan masing-masing aspek tersebut sesuai anjuran. Salah satu penentu
keberhasilan dan dinamika kelompok adalah karena berfungsinya hubungan baik antar
kelompok maupun pihak lain yang mendukung melalui perjanjian kerjasama saling
menguntungkan melalui kemitraan. Dari segi ekonomi kelompok Tani Rukun ditunjang
dengan adanya pemupukan modal baik dari iuran anggota, simpanan , serta pendapatan
lain yang sah sesuai AD / ART. Sedangkan secara individu berdasarkan perhitungan
analisa usaha tani. Dengan adanya penelitian ini dapat disimpulkan bahwa petani yang
berada di desa kogholifano lebih berkembang di bandingkan dengan petani di desa lain
karena
a. memiliki tenaga penyuluh pertanian yang terorganisir dengan baik
b. memiliki kerja saya yang baik antar kelompok sehingga dapat terjalin kerja sama
yang baik.
c. pengetahuan tentang cara-cara bertani sudah cukup mahir
2. Saran – Saran
Agar kemampuan kelompok semakin tinggi dan kuat maka pendampingan rutin dan
berkelanjutan sangat diperlukan dengan berbagai metode maupun modifikasinya.
Untuk meningkatkan pendapatan Petani serta menjaga kelestarian lingkungan maka
pengolahan Lahan pertanian terus digalakkan baik untuk keperluan sendiri maupun
untuk kepentingan kelompok. Kemampuan masing- masing anggota perlu ditingkatkan
baik dari segi teknis budidaya maupun perekonomiannya sehingga mampu
mempertahankan kualitas budidaya Pertanian yang akhirnya dapat diperoleh
keuntungan yang optimal.
12
BAB VI
PENUTUP
Dengan berakhirnya penelitian ini diharapkan hasilnya dapat dipergunakan sebagai
bahan pertimbangan dalam melakukan pendampingan kelompok tani sehingga materi
dan metode nya dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat setempat.
Bagi semua pihak yang berkepentingan dengan pembinaan kelompok Tani, semoga
hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai acuan dan bahan pertimbangan dalam
menentukan arah kebijaksanaan dikemudian hari.
13
TUGAS FINAL : KO-KURIKULER
STUDY BANDING
PETANI DI DESA KOGHOLIFANO
KECAMATAN PASIR PUTIH
KABUPATEN MUNA
DISUSUN OLEH :
NAMA : LA IDI
STAMBUK : 21208260
SEMESTER : II
PRODI : ILMU PEMERINTAHAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
KENDARI
2013

More Related Content

What's hot

Lembaga sosial dan kelembagaan dalam masyarakat pertanian atau
Lembaga sosial dan kelembagaan  dalam masyarakat pertanian atauLembaga sosial dan kelembagaan  dalam masyarakat pertanian atau
Lembaga sosial dan kelembagaan dalam masyarakat pertanian atauSyarif Udin
 
Analisis Transek
Analisis TransekAnalisis Transek
Analisis TransekSiti Sahati
 
lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel la...
lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel la...lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel la...
lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel la...Google+
 
Menyusun materi penyuluhan
Menyusun materi penyuluhanMenyusun materi penyuluhan
Menyusun materi penyuluhanwika_wibowo
 
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianMakalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianOpissen Yudisyus
 
5. peluang dan kendala sektor hortikultura
5. peluang dan kendala sektor hortikultura5. peluang dan kendala sektor hortikultura
5. peluang dan kendala sektor hortikulturaUniversity of Brawijaya
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANRepository Ipb
 
Teknis pembuatan pupuk organik padat
Teknis pembuatan  pupuk organik padatTeknis pembuatan  pupuk organik padat
Teknis pembuatan pupuk organik padatpandirambo900
 
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposLaporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposRizka Pratiwi
 
Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan
Penyuluhan Pertanian BerkelanjutanPenyuluhan Pertanian Berkelanjutan
Penyuluhan Pertanian Berkelanjutantani57
 
Materi penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianMateri penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianHerry Mulyadie
 
Surat keterangan penghasilan orang tua
Surat keterangan penghasilan orang tuaSurat keterangan penghasilan orang tua
Surat keterangan penghasilan orang tuaMeizan Herbian
 
MODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTAN
MODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTANMODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTAN
MODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTANNazaruddin Margolang
 
5. sumberdaya-dalam-pertanian
5. sumberdaya-dalam-pertanian5. sumberdaya-dalam-pertanian
5. sumberdaya-dalam-pertanianMuhammad Sabrin
 
Pengembangan Hotikultura Indonesia
Pengembangan Hotikultura IndonesiaPengembangan Hotikultura Indonesia
Pengembangan Hotikultura Indonesialodzi
 

What's hot (20)

Lembaga sosial dan kelembagaan dalam masyarakat pertanian atau
Lembaga sosial dan kelembagaan  dalam masyarakat pertanian atauLembaga sosial dan kelembagaan  dalam masyarakat pertanian atau
Lembaga sosial dan kelembagaan dalam masyarakat pertanian atau
 
Analisis Transek
Analisis TransekAnalisis Transek
Analisis Transek
 
lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel la...
lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel la...lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel la...
lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel la...
 
Ppt pkl
Ppt pklPpt pkl
Ppt pkl
 
Menyusun materi penyuluhan
Menyusun materi penyuluhanMenyusun materi penyuluhan
Menyusun materi penyuluhan
 
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianMakalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanian
 
5. peluang dan kendala sektor hortikultura
5. peluang dan kendala sektor hortikultura5. peluang dan kendala sektor hortikultura
5. peluang dan kendala sektor hortikultura
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
 
Teknis pembuatan pupuk organik padat
Teknis pembuatan  pupuk organik padatTeknis pembuatan  pupuk organik padat
Teknis pembuatan pupuk organik padat
 
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk KomposLaporan Praktikum Pupuk Kompos
Laporan Praktikum Pupuk Kompos
 
Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan
Penyuluhan Pertanian BerkelanjutanPenyuluhan Pertanian Berkelanjutan
Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan
 
Materi penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianMateri penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanian
 
Tanaman cabe
Tanaman cabeTanaman cabe
Tanaman cabe
 
4.kelembagaan pertanian
4.kelembagaan pertanian4.kelembagaan pertanian
4.kelembagaan pertanian
 
Liesa
LiesaLiesa
Liesa
 
Surat keterangan penghasilan orang tua
Surat keterangan penghasilan orang tuaSurat keterangan penghasilan orang tua
Surat keterangan penghasilan orang tua
 
Manajemen dan Administrasi Kelompok Tani
Manajemen dan Administrasi Kelompok TaniManajemen dan Administrasi Kelompok Tani
Manajemen dan Administrasi Kelompok Tani
 
MODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTAN
MODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTANMODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTAN
MODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTAN
 
5. sumberdaya-dalam-pertanian
5. sumberdaya-dalam-pertanian5. sumberdaya-dalam-pertanian
5. sumberdaya-dalam-pertanian
 
Pengembangan Hotikultura Indonesia
Pengembangan Hotikultura IndonesiaPengembangan Hotikultura Indonesia
Pengembangan Hotikultura Indonesia
 

Viewers also liked

Laporan hasil study banding
Laporan hasil study bandingLaporan hasil study banding
Laporan hasil study bandingPembicaraTERBAIK
 
Laporan mengikuti studi banding internasional
Laporan mengikuti studi banding internasionalLaporan mengikuti studi banding internasional
Laporan mengikuti studi banding internasionalGuru Online
 
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaan
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaanProposal kegiatan pelatihan kewirausahaan
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaanYan Thea
 
Program pelatihan kewirausahaan
Program pelatihan kewirausahaanProgram pelatihan kewirausahaan
Program pelatihan kewirausahaanpatuari
 
PPT Materi Penyuluhan Pertanian
PPT Materi Penyuluhan PertanianPPT Materi Penyuluhan Pertanian
PPT Materi Penyuluhan PertanianNestri Yuniardi
 

Viewers also liked (9)

Laporan hasil study banding
Laporan hasil study bandingLaporan hasil study banding
Laporan hasil study banding
 
Laporan mengikuti studi banding internasional
Laporan mengikuti studi banding internasionalLaporan mengikuti studi banding internasional
Laporan mengikuti studi banding internasional
 
Contoh Proposal Cabe
Contoh Proposal CabeContoh Proposal Cabe
Contoh Proposal Cabe
 
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaan
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaanProposal kegiatan pelatihan kewirausahaan
Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaan
 
Studi banding
Studi bandingStudi banding
Studi banding
 
Program pelatihan kewirausahaan
Program pelatihan kewirausahaanProgram pelatihan kewirausahaan
Program pelatihan kewirausahaan
 
Strategi pengembangan kelompok tani
Strategi pengembangan kelompok taniStrategi pengembangan kelompok tani
Strategi pengembangan kelompok tani
 
Proposal pertanian
Proposal pertanianProposal pertanian
Proposal pertanian
 
PPT Materi Penyuluhan Pertanian
PPT Materi Penyuluhan PertanianPPT Materi Penyuluhan Pertanian
PPT Materi Penyuluhan Pertanian
 

Similar to OPTIMASI KELUARGA TANI

Chapter ii feronitacion
Chapter ii feronitacionChapter ii feronitacion
Chapter ii feronitacionbustomibustom
 
Kb 5 pemberdayaan masyarakat
Kb 5 pemberdayaan masyarakatKb 5 pemberdayaan masyarakat
Kb 5 pemberdayaan masyarakatpjj_kemenkes
 
Modul kecamatan Perubahan Perilaku
Modul kecamatan Perubahan PerilakuModul kecamatan Perubahan Perilaku
Modul kecamatan Perubahan PerilakuHetty Tambunan
 
Kelembagaan petani 1
Kelembagaan petani 1Kelembagaan petani 1
Kelembagaan petani 1Bbpp Ketindan
 
Modul iii kb3 gerakan pemberdayaan masyarakat
Modul iii kb3 gerakan pemberdayaan masyarakatModul iii kb3 gerakan pemberdayaan masyarakat
Modul iii kb3 gerakan pemberdayaan masyarakatpjj_kemenkes
 
Ppt teori pemba.kl6
Ppt teori pemba.kl6Ppt teori pemba.kl6
Ppt teori pemba.kl6AbdulAzizm5
 
DASAR-DASAR PENYULUHAN PERTANIAN.pptx
DASAR-DASAR PENYULUHAN PERTANIAN.pptxDASAR-DASAR PENYULUHAN PERTANIAN.pptx
DASAR-DASAR PENYULUHAN PERTANIAN.pptxGOLDAGARA
 
TUJUAN DAN PERANAN PENYULUHAN DALAM PEMBANGUAN.pptx
TUJUAN DAN PERANAN PENYULUHAN DALAM PEMBANGUAN.pptxTUJUAN DAN PERANAN PENYULUHAN DALAM PEMBANGUAN.pptx
TUJUAN DAN PERANAN PENYULUHAN DALAM PEMBANGUAN.pptxSulaiman649790
 
Peranan petugas pengembangan masyarakat
Peranan petugas pengembangan masyarakatPeranan petugas pengembangan masyarakat
Peranan petugas pengembangan masyarakatAnank Clalu Stia
 
FOKUS 5 - MATERI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (2).pptx
FOKUS 5 - MATERI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (2).pptxFOKUS 5 - MATERI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (2).pptx
FOKUS 5 - MATERI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (2).pptxPKLMSPMIKarasa
 
6. Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan.pptx
6. Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan.pptx6. Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan.pptx
6. Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan.pptxAlimMaulana2
 
1#perkembangan penyuluhan
1#perkembangan penyuluhan1#perkembangan penyuluhan
1#perkembangan penyuluhanHamdani Fauzi
 
Isu pembangunan (MAP UNTIRTA 2014)
Isu pembangunan (MAP UNTIRTA 2014)Isu pembangunan (MAP UNTIRTA 2014)
Isu pembangunan (MAP UNTIRTA 2014)ADMINISTRASI PUBLIK
 
Selasa 27 april am1 strategi promkes batch 17
Selasa 27 april am1 strategi promkes batch 17Selasa 27 april am1 strategi promkes batch 17
Selasa 27 april am1 strategi promkes batch 17BidangTFBBPKCiloto
 

Similar to OPTIMASI KELUARGA TANI (20)

Chapter ii feronitacion
Chapter ii feronitacionChapter ii feronitacion
Chapter ii feronitacion
 
Jadi kel afinitas
Jadi kel afinitasJadi kel afinitas
Jadi kel afinitas
 
Kb 5 pemberdayaan masyarakat
Kb 5 pemberdayaan masyarakatKb 5 pemberdayaan masyarakat
Kb 5 pemberdayaan masyarakat
 
Modul kecamatan Perubahan Perilaku
Modul kecamatan Perubahan PerilakuModul kecamatan Perubahan Perilaku
Modul kecamatan Perubahan Perilaku
 
Art9 4e
Art9 4eArt9 4e
Art9 4e
 
Kelembagaan petani 1
Kelembagaan petani 1Kelembagaan petani 1
Kelembagaan petani 1
 
Modul iii kb3 gerakan pemberdayaan masyarakat
Modul iii kb3 gerakan pemberdayaan masyarakatModul iii kb3 gerakan pemberdayaan masyarakat
Modul iii kb3 gerakan pemberdayaan masyarakat
 
Ppt teori pemba.kl6
Ppt teori pemba.kl6Ppt teori pemba.kl6
Ppt teori pemba.kl6
 
DASAR-DASAR PENYULUHAN PERTANIAN.pptx
DASAR-DASAR PENYULUHAN PERTANIAN.pptxDASAR-DASAR PENYULUHAN PERTANIAN.pptx
DASAR-DASAR PENYULUHAN PERTANIAN.pptx
 
Peran fasilitator dalam peld
Peran fasilitator dalam peldPeran fasilitator dalam peld
Peran fasilitator dalam peld
 
TUJUAN DAN PERANAN PENYULUHAN DALAM PEMBANGUAN.pptx
TUJUAN DAN PERANAN PENYULUHAN DALAM PEMBANGUAN.pptxTUJUAN DAN PERANAN PENYULUHAN DALAM PEMBANGUAN.pptx
TUJUAN DAN PERANAN PENYULUHAN DALAM PEMBANGUAN.pptx
 
Peranan petugas pengembangan masyarakat
Peranan petugas pengembangan masyarakatPeranan petugas pengembangan masyarakat
Peranan petugas pengembangan masyarakat
 
FOKUS 5 - MATERI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (2).pptx
FOKUS 5 - MATERI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (2).pptxFOKUS 5 - MATERI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (2).pptx
FOKUS 5 - MATERI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (2).pptx
 
6. Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan.pptx
6. Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan.pptx6. Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan.pptx
6. Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan.pptx
 
1#perkembangan penyuluhan
1#perkembangan penyuluhan1#perkembangan penyuluhan
1#perkembangan penyuluhan
 
13894558 (1).ppt
13894558 (1).ppt13894558 (1).ppt
13894558 (1).ppt
 
13894558.ppt
13894558.ppt13894558.ppt
13894558.ppt
 
Isu pembangunan (MAP UNTIRTA 2014)
Isu pembangunan (MAP UNTIRTA 2014)Isu pembangunan (MAP UNTIRTA 2014)
Isu pembangunan (MAP UNTIRTA 2014)
 
Strategi Promkes batch 15
Strategi Promkes batch 15Strategi Promkes batch 15
Strategi Promkes batch 15
 
Selasa 27 april am1 strategi promkes batch 17
Selasa 27 april am1 strategi promkes batch 17Selasa 27 april am1 strategi promkes batch 17
Selasa 27 april am1 strategi promkes batch 17
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

OPTIMASI KELUARGA TANI

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Masalah Dengan mengingat kondisi petani dan kelompok tani secara makro belum sesuai dengan harapan, maka dalam rangka pemberdayaan petani, pemerintah telah mengembangkan metode pembinaan serta berbagai kelembagaan yang diarahkan kepada tercapainya landasan yang kuat bagi petani untuk berswadaya. Salah satu kelembagaan yang dikembangkan tersebut adalah kelompok tani . Yaitu kelompok yang berfungsi sebagai kelas belajar mengajar, unit produksi, wahana kerja sama, serta kegiatan usaha. Mekanisme terbentuknya kelompok tani ini adalah melalui interaksi antara para Petani dan Penyuluh Pertanian , yang mendapat dukungan dari tokoh formal maupun informal masyarakat desa setempat. Dalam proses terbentuknya kelompok tani , peranan Penyuluh dan Kontak Tani sangat penting , karena minat untuk bergabung dalam kelompok tani tergantung dari kepemimpinan dan contoh dari Kontak Tani dan Penyuluh tersebut. Dari kenyataan tersebut timbul pertanyaan mengapa petani tidak seluruhnya berpartisipasi dalam kegiatan - kegiatan kelompok itu. Dengan perkataan lain mengapa kelompok tani kurang mempunyai daya tarik bagi para anggotanya?. Bukankah tujuan dari kegiatan kelompok tersebut adalah untuk meningkatkan produksi dan produktivitas usahatani, serta tingkat kesejahteraan petani. 1.2. Tujuan dan Kegunaan Penelitian. Penelitian ini bertujuan utama untuk memperoleh gambaran mengenai :  Profil secara umum kelompok Tani Rukun Desa Kogholifano  Struktur organisasi dan kerjasama kelompok tani  Identifikasi potensi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia kelompok tani.  Faktor- faktor yang menentukan kemampuan kelompok tani. Dari penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan rekomendasi kebijaksanaan yang berhubungan dengan tata cara untuk mengembangkan peranan dan pembinaan kelompok tani dalam memberdayakan petani.
  • 2. 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana peranan para anggota kelompok tani itu dapat lebih dikembangkan . Mengetahui tingkat peranan kelompok tani sama dengan mengukur dinamika kelompok tersebut untuk mencapai tujuan bersama. Untuk itu terlebih dulu penting untuk diketahui motor penggerak dinamika perkembangan kelompok tani tersebut. Adjid ( 1978 ), mengatakan bahwa suatu kelompok sosial mempunyai "External Structure atau Sosio Group dan Internal Structure atau Phycho Group". Yang dimaksud External Structure adalah dinamika dari kelompok untuk menanggapi tugas yang timbul karena adanya tantangan dari lingkungan dalam rangka mewujudkan cita- cita yang menjadi dasar terbentuknya kelompok tersebut. Sedangkan Internal Structure adalah pranata atau norma yang mengatur hubungan antar anggota dalam kelompok sehingga setiap anggota memperoleh kedudukan, peranan dan kewajiban tertentu yang berkaitan dengan ketentuan distribusi fasilitas, kekuasaan ,dan prestasi kerja. Peningkatan prdoduktivitas usahatani merupakan external structure sedangkan internal structure akan berkembang sebagai hasil interaksi sosial dari kelompok tersebut dalam melaksanakan tugasnya. (Rusidi, 1978), menjelaskan bahwa kita perlu mengetahui ciri- ciri suatu kelompok yang kompak (kohesif). Kekompakan (cohesivenese) yaitu daya lekat yang terjadi sebagai resultante dari segala kekuatan kegiatan seluruh orang yang terlibat dalam kelompok tersebut untuk tetap tinggal didalamnya. Tertariknya orang tersebut tetap tinggal dalam kelompok tersebut serta tetap aktif, dapat ditinjau dari : yang pertama dari segi mengapa orang- orang tersebut tertarik, dan yang kedua mengapa kelompok itu mempunyai daya tarik. Maslow (1954), menyebutkan bahwa motif orang untuk berkelompok, terdorong oleh maksud untuk memenuhi berbagai kebutuhan antara lain : untuk survive, seperti kebutuhan fisik sehari- hari, kebutuhan akan keselamatan, kebutuhan sosial, kebutuhan untuk memeproleh kekuasaan dan lain- lainnya yang diharapkan dapat dipenuhi dari kelompok tersebut. Dengan demikian dari pihak kelompok tani harus memiliki daya tarik, hal ini dapat tercermin dari tujuan kelompok, rencana kelompok, dan posisinya atau perananannya dalam masyarakat. Atau dengan kata lain bahwa kelompok tani itu menjadi objek kebutuhan atau tujuan kelompok tersebut dapat memberi kepuasan untuk memperoleh kebutuhan, adanya kesamaan antara tujuan kelompok tani dengan tujuan pribadinya. Sehingga perlu diteliti latar belakang yang mendorong usaha atau keinginan untuk melakukan usaha demi pemenuhan dengan keberhasilan ( hasrat dari petani ) termasuk motif berkelompok.
  • 3. 3 Setelah diketahui motif yang sebenarnya dari petani , kemudian perlu diteliti factor lain yang berpengaruh terhadap kekompakan suatu kelompok, antara lain : tergantung dari struktur dan tingkat kepemimpinan dari kelompok tersebut. Berhubung secara fisik kelompok tani itu telah mempunyai struktur organisasi, adanya pengurus (ketua, penulis, keuangan), petani maju, petani peserta, maka sudah dapat diduga bahwa otoritas dan wewenang serta sesuatu komunikasi akan berjalan menurut hirarhi. Kartasapoetra (1994), mengatakan kegiatan penyuluhan telah banyak membantu para petani menolong dirinya sendiri (self helf) yang dari padanya dengan didasari semangat gotong royong yang tinggi dan penuh toleransi mampu memecahkan persoalan yang dihadapinya. Persoalan tersebut timbul karena adanya keinginan untuk hidup sejahtera dengan meningkatkan income sebesar- besarnya dan kebutuhan akan cara- cara atau teknologi baru yang mereka yakini dapat meningkatkan prduksi, pendapatan serta kesejahteraan mereka. Disamping hal tersebut penyuluhan juga dapat menjembatani gap antara praktek yang biasa dilakukan petani dengan pengetahuan dan teknologi yang selalu berkembang yang menjadi kebutuhan petani tersebut. Yang tidak kalah pentingnya penyuluhan berfungsi sebagai penyampai, pengusaha, dan penyesuai program nasional dan regional agar dapat diikuti dan dilaksanakan petani dan sebaliknya program dari para petani dan partisipasinya dapat diperhatikan oleh Pemerintah. Kontak tani mempunyai pengaruh positif dilingkungannya karena mereka aktif membantu pemerintah dan dapat bekerjasama dengan baik dengan Penyuluh Lapangan serta produktivitas usahataninya cukup tinggi, mempunyai sifat keterbukaan, banyak mebantu para petani dalam memecahkan pesmasalahan yang dihadapi. Biasanya kontak tani merupakan petani pemilik atau penggarap tanah yang berpengalaman banyak dalam usahataninya, dinamis dan mempunyai pandangan positif terhadap teknologi baru. (Kartasapoetra, 1994). Perkembangan tingkat adopsi inovasi teknologi baru antara lain ditentukan oleh perkembangan kegiatan penyuluhan. Sedangkan proses penerimaan atau penolakan inovasi teknologi baru tidak berjalan secara langsung dari sumbernya kepada petani. Akan tetapi proses ini berjalan melalui penyaring atau filter yang berupa tokoh- tokoh opini formal dan in formal, yang menyaring bagian- bagian apa dan sampai sejauh mana informasi tersebut diteruskan kepada petani, dan mau membuka atau menutup pintu social, untuk menerima atau menolak teknologi baru itu. Dengan kata lain pemindahan teknologi baru tidak berlangsung menurut langkah tunggal (one step flow of transfer) tetapi langkah ganda (multy step flow of transfer) (Hamijoyo,1974). Perkembangan dari kelompok tani, disamping ditentukan oleh aktivitas dari kelompok tani itu sendiri, juga dipenganruhi dan ditentukan oleh kegiatan Penyuluh Pertanian.
  • 4. 4 Implementasi rencana kerja dari kelompok tani akan tergantung kepada adanya kegiatan yang dilakukan oleh Penyuluh untuk mendukungnya. Program kerja penyuluhan yang baik apabila dibuat dengan memperhitungkan serta mempertimbangkan gambaran yang tersusun dalam monografi wilayah, terutama kondisi dan situasi serta problema yang dihadapi para petani, peranan dan kemampuan penyuluh, alat bantu penyuluhan serta kesulitan atau hambatan yang mungkin timbul selama pelaksanaannya. (Kartasapoetra, 1994). Manusia banyak belajar dengan mencoba serangkaian tindakan yang beragam. Tingkat tindakan yang dilakukan tergantung pada penghargaan yang diterima. Jika memperoleh penghargaan , percobaan akan sering dilakukan tetapi jika gagal maka akan ragu- ragu untuk memulai kegiatan baru lagi dengan demikian penyuluh mempunyai tugas untuk meneguhkan pendirian petani. Seseorang dengan tingkat penilaian diri atau pengendalian perilaku yang tinggi, apabila mereka gagal dalam berusaha akan mengulanginya lagi sampai berhasil dengan baik dan begitu juga sebaliknya.
  • 5. 5 BAB III MATERI DAN METODE PENELITIAN 2.1 Tempat dan Waktu Penelitian/survey ini dilaksanakan diwilayah Desa Kogholifano Kecamatan Pasir putih Kabupaten Muna, dengan mengambil waktu selama satu bulan mulai dari perencanaan sampai dengan pembuatan laporan. 2.2 Materi Penelitian Materi yang dipergunakan dalam penelitian/survey ini adalah Petani anggota kelompok tani, pengurus kelompok tani, tokoh informal maupun formal, petugas pertanian diwilayah penelitian sebagai responden untuk memperoleh data primer. Sedangkan untuk melengkapi informasi yang diperlukan, juga mengambil data sekunder dari monografi wilayah serta data lain yang mendukung materi penelitian. 2.3 Metode Penelitian Dalam penelitian ini dipergunakan metode Study Kasus, dengan pemilihan contoh secara Purposive Sampling yaitu mengambil contoh secara sengaja, dimana peneliti menentukan dengan sengaja contoh yang akan diteliti yang bertujuan menggambarkan beberapa sifat populasi. Untuk memperoleh informasi dari responden dipergunakan metode wawancara mempergunakan kuesener yang telah dipersiapkan lebih dulu. Sedangkan data sekunder diperoleh dengan cara menganalisa data monografi wilayah penelitian. 2.4 Analisa Data Untuk menganalisa data yang telah terkumpul dipergunakan cara analisa tabel bagi kepentingan mengetahui hubungan profil Kelompok Tani Rukun. Sedangkan pembahasannya dilakukan secara diskriptif, dan data yang berupa angka disajikan dalam bentuk tabel agar mudah dalam membacanya
  • 6. 6 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. IDENTITAS KELOMPOK 1. Nama kelompok : R U K U N 2. Satus kelompok : Kelas Madya No. 11/BAR/XII/2002 3. Jumlah anggota : 40 orang 4. Alamat : Desa Kogholifano, Kec. Pasir Putih, Kab. Muna, Prop. Sulawesi Tenggara 5. Tanggal Pembentukan : 22 Juli 2013 6. Nama Ketua Kelompok : LA LIASI 7. Pendidikan terakhir ketua kelompok : SMA 8. Usaha kelompok : Hortikultura (cabai, semangka, tomat, kacang panjang,) Tanaman Pangan (padi, jagung, ubikayu) Perkebunan (kakao, kelapa) B. GAMBARAN UMUM LOKASI KELOMPOK 1. Letak Geografis Kelompok Tani " Rukun " adalah salah satu dari 151 lembaga tani yang ada di Kecamatan Pasir putih Kabupaten Muna. Terletak di pola, Desa Kogholifano, Kecamatan Pasir Putih, Kabupaten Muna, Propinsi Sulawesi tenggara dan secara geografis berada di kaki Pegunungan kamosope kabupaten muna. Adapun batas-batas wilayah Kelompok tani " Rukun " sebagai berikut :Sebelah Utara pola l Desa oenggumora, sebelah Timur pola Desa wakorumba, sebelah Selatan pola dengan Desa Lambelu dan sebelah Barat Pola Desa Mata Indaha Kecamatan Pasikolaga. 2. Topografi Keadaan wilayah Kelompok Tani " Rukun ", 72% merupakan perbukitan dan 28% merupakan daerah landai sampai bergelombang. Kemiringan lereng berkisar antara 0- 45%, sedang ketinggian tempat dari permukaan laut antara 100 - 500 meter dpl. 3. Tata guna lahan Luas wilayah 5 hektar 4. Keadaan iklim dan sumberdaya alam Keadaan curah hujan rata-rata selama 10 tahun terakhir sebagai berikut : bulan kering dengan CH < 60 mm selama 3 bulan, bulan lembab dengan CH 60-80 mm selama 1
  • 7. 7 bulan dan bulan basah dengan CH > 80 mm selama 8 C dan C, suhu minimum 28 bulan, sedangkan keadaan suhu rata-rata : 32,5 C dan mengenai kelembaban, rata- rata dengan kelembaban suhu maksimum 37 72,5%, kelembaban minimum 70% dan kelembaban maksimum 75%. Keadaan tanah meliputi : dataran rendah : pH tanah 5,5 - 7 dengan kedalaman lapis olah antara 10 - 30 cm, sedangkan kesuburan dan drainase tanah pada tingkat sedang dan pada dataran tinggi : pH tanah 5,5 - 7 dengan kedalaman lapis olah antara 10 - 20 cm, sedangkan kesuburan dan drainase tanah pada tingkat sedang. C. ASPEK USAHA AGRIBISNIS a. Aspek Usaha Agribisnis Hulu 1. Perbibitan Salah satu faktor penentu keberhasilan usaha Tani adalah penyediaan bibit. Di kelompok Rukun, bibit diperoleh dengan melakukan seleksi pembibitan. b. Aspek Usaha Budidaya c. Aspek Usaha Agribisnis Hilir 1. Pemasaran Produk utama usaha ternak sapi potong adalah bibit sapi. Penjualan ternak di kelompok tani Rukun dari tahun ke tahun cenderung meningkat dan sebagai gambaran penjualan ternak selama dua tahun terakhir adalah sebagai berikut : tahun 2008 sebanyak 26 ekor dan tahun 2009 sebanyak 36 ekor. Dalam pemasaran ternak kelompok bekerjasama dengan pedagang ternak yaitu Bapak Budiyono di Semaken Banjararum Kalibawang. 2. Pengolahan Hasil Pengolahan hasil ternak sapi potong untuk sementara ini difokuskan pada pengolahan kotoran ternak. Fases diolah menjadi kompos dan urine diolah menjadi pupuk cair. Selain itu kotoran ternak juga dimanfaatkan untuk memperoleh energi alternatif berupa bio energi (biogas)dari pembuatan biodegester. Manfaat ganda dari pembuatan biodegester selain sebagai sumber energi alternatif, juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan ternak dan kesehatan lingkungan karena kandang ternak selalu dalam keadaan bersih. Selain itu juga diperoleh pupuk cair dari limbah biogas yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman yang sangat baik. Sedangkan untuk produksi pupuk cair dari urine sapi rata-rata tiap bulan menghasilkan 1.000 liter, dan setelah di fermentasi dapat dijual dengan harga per liter Rp. 4.000,- dengan demikian ada penambahan pendapatan peternak sapi yang berada di kandang koloni setiap bulanya sebesar Rp.4.000.000,- (empat juta rupiah).
  • 8. 8 d. Aspek Kelembagaan 1. Pembentukan Kelompok Adanya permasalahan yang tidak bisa diatasi oleh masing masing peternak seperti terhambatnya penyebaran informasi, kesulitan mencari bibit yang baik, mahalnya sarana produksi pakan, harga jual ternak yang selalu ada permain dari pedagang dan seringnya ada gangguan kesehatan ternak, sehingga masyarakat bersepakat dalam musyawarah untuk membentuk kelompok. 2. Struktur Organisasi Struktur Organisasi Kelompok Tani Rukun sebagai berikut : a. Pelindung : Wartoyo (Kepala Desa) b. Ketua : I. Samingan : II. Pujiman c. Sekretaris : I. Juwito : II. Waljito d. Bendahara : I. Mujiyono : II. Muji e. Sie Keswan & Pemasaran : Maryono f. Sie Pengolahan Kompos : Pujiman g. Sie HMT : Ali Usman h. Sie Sarana Produksi : Saratun 3. Pemilihan Pengurus Pengurus dipilih melalui musyawarah secara demokratis, dan ketentuan mengenai pemilihan pengurus ini telah diatur dalam AD/ART dan mengenai masa bakti pengurus adalah selama 5 tahun. 4. Kegiatan Pelayanan Anggota Kelompok peternak Rukun memiliki tiga fungsi utama yaitu berfungsi sebagai wahana belajar, sebagai wahana kerjasama dan sebagai unit produksi bagi para anggota kelompok. Anggota menerima informasi teknologi dan upaya pemecahan masalah yang dihadapi melalui media pertemuan rutin setiap malam Selasa Pon. Selain itu pada saat pertemuan juga ada kegiatan pelayanan pinjaman berupa uang untuk memenuhi kebutuhan modal usaha anggota. Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan sarana produksi seperti pakan konsentrat, vaksin dan obat-obatan dapat dilayani melalui TPK (Tempat Pelayanan Kelompok). 5. Rencana Kerja Kelompok Dalam rangka untuk mengembangkan kegiatan dan usaha agribisnis sapi potong pembibitan, anggota bersepakat dalam musyawarah kelompok
  • 9. 9 menetapkan rencana kerja sebagai berikut : a. Pembuatan rumah fermentasi jerami dan kompos b. Perbaikan jalan produksi c. Melengkapi Alat Pengolah Pupuk Organik (APPO) d. Gerakan sanitasi kandang e. Pembuatan fermentasi jerami f. Pengobatan cacing g. Uji laboratorium hasil kompos ke UPN Yogyakarta h. Pemeriksaan kesehatan dan kebuntingan i. Pengadaan pakan tambahan (konsentrat) j. Kerjasama dengan berbagai pihak sesuai kebutuhan kelompok k. Pembuatan packing produksi kompos l. Pemekaran kandang kelompok 6. Program Pelatihan Untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anggota dilaksanakan melalui kerjasama dengan BPTP Yogyakarta, Perguruan Tinggi UPN Veteran Yogyakarta dan Dinas terkait. Kegiatan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan yang pernah diikuti oleh peternak antara lain : pelatihan, magang dan studi banding. 7. Sumber-sumber Modal Kelompok Modal kelompok yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan usaha agribisnis dan kegiatan lainya pada akhir tahun 2013 sebesar Rp.150.000.000,- 8. Tingkat Keuntungan dan Manfaat Dari pengembangan modal kelompok tersebut diatas digunakan untuk membangun fasilitas umum maupun sarana dan prasrana yang terkait dengan usaha agribisnis pembibitan pertanian a. Perbaikan rumah fermentasi kompos senilai Rp.15.000.000,- b. Pembelian TV Kelompok senilai Rp.600.000,- c. Pengadaan pompa air 1 buah senilai Rp.3.000.000,- d. Pengadaan kursi 100 buah senilai Rp.2.800.000,- D. MITRA KERJA KELOMPOK Dalam mengembangkan usaha, kelompok melakukan pengembangan jejaring kemitraan dengan berbagai pihak, seperti dalam tabel berikut ini : No Nama Alamat Bentuk Kerjasama 1. Poskeswan Kogholifano 2. LA DUMA desa kogholifano Penyediaan bibit dan pemasaran Hasil pertanian 3. Kios Kartika Tani, Desa Kogholifano
  • 10. 10 4. KUD Maju jaya, Desa Kogholifano, pupuk 5. LKM Desa Kogholifano, Kabupaten Muna Permodalan 2. Pemasaran Hasil pertanian berupa : kakao, kelapa, jagung, buah-buahan dan sayur sayuran E. KEUNGGULAN KELOMPOK Jiwa semangat bekerja dari pengurus dan anggota kelompok merupakan asset yang sangat berharga untuk menuju pengembangan usaha agribisnis Pertanian yang diharapkan. Adanya kandang koloni kelompok mempercepat sampainya informasi teknologi diterima. anggota serta berbagai permasalahan segera dapat diselesaikan. Jaringan kemitraan yang telah terbangun dari berbagai pihak memberikan peluang peningkatan keuntungan usaha Tani.
  • 11. 11 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Mekanisme terbentuknya kelompok tani , melalui interaksi antara para Petani dan Penyuluh Pertanian , yang mendapat dukungan dari tokoh formal maupun informal masyarakat desa setempat. Dalam proses terbentuknya kelompok tani , peranan Penyuluh dan Kontak Tani sangat penting , karena minat untuk bergabung dalam kelompok tani tergantung dari kepemimpinan dan contoh dari Kontak Tani dan Penyuluh tersebut Kegiatan kelompok ternak Rukun meliputi agribisnis Pertanian, aspek budidaya dan agribisnis Tani berjalan cukup baik terbukti dengan berhasilnya pelaksanaan kegiatan masing-masing aspek tersebut sesuai anjuran. Salah satu penentu keberhasilan dan dinamika kelompok adalah karena berfungsinya hubungan baik antar kelompok maupun pihak lain yang mendukung melalui perjanjian kerjasama saling menguntungkan melalui kemitraan. Dari segi ekonomi kelompok Tani Rukun ditunjang dengan adanya pemupukan modal baik dari iuran anggota, simpanan , serta pendapatan lain yang sah sesuai AD / ART. Sedangkan secara individu berdasarkan perhitungan analisa usaha tani. Dengan adanya penelitian ini dapat disimpulkan bahwa petani yang berada di desa kogholifano lebih berkembang di bandingkan dengan petani di desa lain karena a. memiliki tenaga penyuluh pertanian yang terorganisir dengan baik b. memiliki kerja saya yang baik antar kelompok sehingga dapat terjalin kerja sama yang baik. c. pengetahuan tentang cara-cara bertani sudah cukup mahir 2. Saran – Saran Agar kemampuan kelompok semakin tinggi dan kuat maka pendampingan rutin dan berkelanjutan sangat diperlukan dengan berbagai metode maupun modifikasinya. Untuk meningkatkan pendapatan Petani serta menjaga kelestarian lingkungan maka pengolahan Lahan pertanian terus digalakkan baik untuk keperluan sendiri maupun untuk kepentingan kelompok. Kemampuan masing- masing anggota perlu ditingkatkan baik dari segi teknis budidaya maupun perekonomiannya sehingga mampu mempertahankan kualitas budidaya Pertanian yang akhirnya dapat diperoleh keuntungan yang optimal.
  • 12. 12 BAB VI PENUTUP Dengan berakhirnya penelitian ini diharapkan hasilnya dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan pendampingan kelompok tani sehingga materi dan metode nya dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat setempat. Bagi semua pihak yang berkepentingan dengan pembinaan kelompok Tani, semoga hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai acuan dan bahan pertimbangan dalam menentukan arah kebijaksanaan dikemudian hari.
  • 13. 13 TUGAS FINAL : KO-KURIKULER STUDY BANDING PETANI DI DESA KOGHOLIFANO KECAMATAN PASIR PUTIH KABUPATEN MUNA DISUSUN OLEH : NAMA : LA IDI STAMBUK : 21208260 SEMESTER : II PRODI : ILMU PEMERINTAHAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI 2013