4. Ciri organisasi:
• “Kelembagaan petani” (kel
tani, Gapoktan, dll) =
sesunggunya adalah
“organization” atau “farmer
organization”
• “farmer institution” = tidak
ada di referensi ilmiah
(silahkan cek di google
search, internet, dll)
1. Dibentuk secara sengaja
2. Punya pengurus
3. Punya anggota tertentu
4. Memiliki tujuan tertentu
5. Memiliki aturan sendiri internal
6. Memiliki border
4
5. Batasan dalam regulasi (UU P3, Permentan 18-2018, dll)
• Kelompok Tani =
• adalah kumpulan petani/peternak/pekebun
yang dibentuk atas dasar kesamaan
kepentingan; kesamaan kondisi lingkungan
sosial, ekonomi, sumber daya; kesamaan
komoditas; dan keakraban untuk
meningkatkan serta mengembangkan
usaha anggota.
• Gapoktan =
• adalah kumpulan beberapa Kelompok Tani
yang bergabung dan bekerja sama untuk
meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi
usaha
• Korporasi Petani =
• adalah Kelembagaan Ekonomi Petani
berbadan hukum berbentuk koperasi atau
badan hukum lain dengan sebagian besar
kepemilikan modal dimiliki oleh petani.
• Kelembagaan Petani =
• adalah lembaga yang ditumbuh
kembangkan dari, oleh, dan untuk Petani
guna memperkuat dan memperjuangkan
kepentingan Petani
• Kelembagaan Ekonomi Petani =
• adalah lembaga yang melaksanakan
kegiatan Usaha Tani yang dibentuk oleh,
dari, dan untuk Petani, guna
meningkatkan produktivitas dan efisiensi
Usaha Tani, baik yang berbadan hukum
maupun yang tidak berbadan hukum.
5
6. Gapoktan bersama:
• Permentan 34 tahun 2021 tentang Pedum Bantuan Pemerintah
• Pasal 1 tidak menyebutkan batasan Gapoktan Bersama
• Pasal 12 ayat c no 3 = “bantuan pemerintah untuk bantuan
sarana/prasarana dapat diberikan kepada ….. Gabungan kelompok
tani bersama”
• Pasal 12 ayat d no 4 = untuk rehabilitasi/pembangunan
gedung/bangunan
6
7. Resume dari definisi yang ada saat ini:
DASAR / CARA
PEMBENTUKANNYA
TUJUAN / PERANNYA ANGGOTANYA CIRI LAIN
1. Kelompok tani Kesamaan kepentingan,
ekonomi, sosial, sumber
daya, komoditas, akrab
Mengembangkan usaha
anggota
Perkumpulan petani,
peternak, pekebun
2. Gapoktan Bergabung dan
bekerjasama
Meningkatkan skala
ekonomi dan efisiensi
usaha
Kumpulan beberapa
kelompok tani
3. Korporasi petani Petani (yang memiliki
sebagian besar modal)
Berbadan hukum,
berbentuk koperasi atau
badan hukum lain
4. Kelembagaan petani
(KP)
Ditumbuhkembangkan
dari, oleh, dan untuk
petani
Guna memperkuat dan
memperjuangkan
kepentingan petani
5. Kelembagaan ekonomi
petani (KEP)
Dibentuk oleh, dari, dan
untuk petani
-Melaksanakan kegiatan
usaha tani
-Guna meningkatkan
produktivitas dan
efisiensi usaha tani
Ber BH atau TIDAK
7
8. Kelemahan batasan tsb.:
• Tidak lengkap penjelasannya, sepotong-
sepotong
• Tidak memuat dimensi yang sama
• Tidak clear and cut (campur aduk)
• Sehingga, tidak bisa diperbandingkan satu
sama lain
Sehingga:
• “Kelompok tani” = bisa berupa kelompok
tani, KWT, P3A, dll
• “Korporasi petani” = koperasi atau
perusahaan
• “Kelembagaan petani” dan “kelembagaan
ekonomi petani” tidak berbeda.
• Tidak clear apakah KT, Gapoktan, koperasi
tergolong sebagai KP ataukah KEP?
• Tidak clear apakah korporasi petani = KEP
atau tidak
• Dan lain-lain
8
9. Usulan batasan, agar lebih terstruktur :
KP dan KEP Contoh Anggotanya Level Status hukum
1. KP primer Kelompok tani, Kel peternak,
KWT, P3A, UPJA
Orang / individu Dusun, atau
hamparan lahan
Tidak berbadan hukum
2. KP sekunder Gapoktan KP primer Desa Tidak berbadan hukum
3. KP tersier Gapoktan Bersama KP sekunder Kecamatan Tidak berbadan hukum
4. KEP primer • Koperasi Primer
• Perusahaan (PT)
Orang / individu Desa – kecamatan Berbadan hukum
4. KEP sekunder • Koperasi Sekunder (Gabungan,
Pusat Induk)
• Induk Perusahaan
(Holding/Corporate)
KEP primer Kecamatan –
kabupaten
Berbadan hukum
9
Ket. KP = kelembagaan petani
KEP = kelembagaan ekonomi petani
10. Level dan status hukum Organisasi Petani:
10
o“Gapoktan Bersama” oGabungan koperasi
oInduk koperasi
oAsosiasi petani
oGapoktan)
oPusat Koperasi
oInduk Perusahaan (Holding/Corporate)
oKelompok Tani
oKelompok Wanita Tani
oKelompok Peternak
oP3A
oUPJA
oKoperasi Primer
oPerusahaan (PT Persero)
Secondary level
organization (=
organisasi yang
anggotanya individual
organization)
Individual
organization (=
organisasi yang
anggotanya
orang/individual)
Kelompok TIDAK berbadan hukum
(“Kelembagaan Petani” menurut UU 19-2013
tentang P3)
Badan usaha BERBADAN hukum
(“Kelembagaan Ekonomi Petani/Badan
Usaha Milik Petani” menurut UU 19-
2013 tentang P3)
Tertiary level
organization
11. Usulan batasan baru:
Objek Batasan lama Batasan baru
Kelompok tani … adalah kumpulan petani/peternak/pekebun yang
dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan; kesamaan
kondisi lingkungan sosial, ekonomi, sumber daya;
kesamaan komoditas; dan keakraban untuk
meningkatkan serta mengembangkan usaha anggota
… adalah kelembagaan petani primer beranggotakan petani
berbasiskan hamparan lahan atau komoditas, yang
bertujuan untuk mengkonsolidasikan kegiatan usahatani
anggotanya, tidak berbadan hukum
Gapoktan … adalah kumpulan beberapa kelompok tani yang
bergabung dan bekerja sama untuk meningkatkan skala
ekonomi dan efisiensi usaha
… adalah kumpulan beberapa kelembagaan petani primer
yang bertujuan untuk mengkonsolidasikan kegiatan
usahatani pertanian dalam satu desa, tidak berbadan hukum
Gapoktan bersama (belum ada) …. adalah perkumpulan beberapa Gapoktan dalam satu
kecamatan yang sama yang bertujuan untuk
mengkonsolidasikan kegiatan usahatani pertanian dalam
satu kecamatan, tidak berbadan hukum
11
12. Usulan batasan baru:
Objek Batasan lama Batasan baru
Kelembagaan petani
(KP)
….. adalah lembaga yang ditumbuh
kembangkan dari, oleh, dan untuk Petani
guna memperkuat dan memperjuangkan
kepentingan Petani
…. adalah perkumpulan petani dengan tujuan untuk
mengkonsolidasikan usaha pertanian pada level
dusun, desa dan kecamatan yang tidak berbadan
hukum
Kelembagaan
Eekonomi Petani
(KEP)
……adalah lembaga yang melaksanakan
kegiatan Usaha Tani yang dibentuk oleh, dari,
dan untuk Petani, guna meningkatkan
produktivitas dan efisiensi Usaha Tani, baik
yang berbadan hukum maupun yang tidak
berbadan hukum
Pasal 70 (2) = “Kelembagaan Ekonomi Petani
berupa badan usaha milik Petani”
…. adalah badan usaha milik petani berbadan hukum
koperasi atau lainnya dengan tujuan untuk
pengembangan agribisnis secara formal sehingga kuat
secara ekonomi
Korporasi petani ….. adalah Kelembagaan Ekonomi Petani
berbadan hukum berbentuk koperasi atau
badan hukum lain dengan sebagian besar
kepemilikan modal dimiliki oleh petani.
….. adalah Kelembagaan Ekonomi Petani berbadan
hukum berbentuk koperasi atau badan hukum lain
dengan sebagian besar kepemilikan modal dimiliki
oleh petani.
12
16. Korporasi petani adalah:
16
Presiden Jokowi (2017):
“Tidak bisa lagi kita biarkan petani berjalan
sendiri-sendiri. Tidak Bisa! .... Petani harus
diorganisir. ..... Kenapa korporasi bisa menjual
dengan harga murah. Karena mereka
memproduksi dalam jumlah besar”.
Presiden Jokowi (pembukaan Asian Agriculture
and Food Forum / ASAFF 28 Juni 2018):
“Saya selalu menyampaikan, marilah yang
namanya petani, jangan sampai jalan sendiri-
sendiri. Buatlah kelompok tani, gabungan
kelompok tani. ...... Tapi itu pun belum cukup.
Untuk menjadi kekuatan besar, buatlah
kelompok lebih besar lagi. Kelompok besar
gabungan kelompok tani seperti itu sering
saya sampaikan, namanya korporasi petani.
Harus ada korporasi petani dalam jumlah
besar. Kalau swasta bisa, saya meyakini
Permentan No.
18/Permentan/RC.040/4/2018 tentang
Pedoman Pengembangan Kawasan
Pertanian Berbasis Korporasi Petani:
Korporasi Petani adalah “Kelembagaan Ekonomi
Petani berbadan hukum berbentuk koperasi atau
badan hukum lain dengan sebagian besar
kepemilikan modal dimiliki oleh petani”.
Kata kunci KORPORASI = business,
company, firm, enterprise, organization,
establishment, corporate body, perusahaan
yang besar, memiliki banyak anak
perusahaan, sudah berdiri lama, terbukti
tangguh, sukses memberikan keuntungan
yang besar.
17. KORPORASI PETANI = koperasi + kelompok tani + Gapoktan + petani
17
Koperasi
simpan
pinjam
18. 18
Petani (pemilik, penyakap, penyewa), buruh tani (= individual)
Kelompok
tani
Kelompok
tani
Kelompok
tani
Kelompok
tani
Kelompok
tani
Kelompok
tani
Tingkat
KAWASAN
(beberapa
kecamatan)
Badan usaha
BERBADAN
hukum
Tingkat
KLASTER
(kecamatan) Badan usaha
TIDAK
berbadan
hukum
Tingkat desa
Tingkat
dusun
GAPOKTAN GAPOKTAN
GAPOKTAN BERSAMA
Koperasi primer/perusahaan
KOPERASI SEKUNDER /
INDUK PERUSAHAAN (HOLDING/CORPORATE)
19. MOU Kementan dengan Kemenkop 27
Jan 2020:
Penumbuhan dan Pengembangan
Kelembagaan Ekonomi Petani: KEP
berbadan Hukum Koperasi
Ruang lingkup Kesepakatan:
a. Penguatan dan pengembangan kelompok
petani ke dalam KOPERASI
b. Pendampingan untuk pengembangan
koperasi
c. Pengembangan jejaring kerjasama kemitraan
usaha KORPORASI PETANI
d. Fasilitasi akses teknologi, permodalan dan
pemasaran
e. Peningkatan kapasitas sumber daya
manusia (petani, koperasi dan korporasi)
19
20. Pendirian koperasi primer dan sekunder:
Sesuai dengan UU 25 tahun 1992, PP No 4 tahun 1994, dan Permenkop
No 10 tahun 2015:
• Koperasi Primer = minimal 20 orang anggota
• Pusat Koperasi = minimal tdd 3 (5 ?) unit koperasi primer, wilayah
kabupaten/kota, setelah koperasi primer berdiri minimal 3 tahun
• Gabungan Koperasi = minimal tdd 3 Pusat Koperasi, level propinsi
• Induk Koperasi = minimal tdd 3 Gabungan Koperasi, level nasional
20
21. CONTOH RANCANGAN KORPORASI PETANI (DI KEC. JAYAKERTA, KAB KARAWANG)
21
Koperasi
#1: Sri
Jaya
Permata
Koperasi
#2: Sri
Asih
Mandiri
Koperasi
#3: Sri Nyi
Pohaci
Koperasi
#4:
Berkah
Tani Jaya
Koperasi
#5:
Medang
Asih Tani
Mandiri
Bisnis 1: Produksi
benih unggul
berlabel
Bisnis 10: Produksi
dan pemasaran
hortikultura
Bisnis 7:
Pengolahan hasil
itik
Bisnis 8: budidaya
itik intensif
Bisnis 9: produksi
Pakan dan DOD
itik
Bisnis 6: produksi
Beras Premium
(RMU)
Bisnisn 5:
Pelayanan Simpan
pinjam
Bisnis 4:
penyaluran pupuk
bersubsidi
Bisnis 3:
pengelolaan Irigasi
Bisnis 2: Jasa
Alsintan
22. CONTOH Rancangan Korporasi Petani di Klaster II FE Kalteng:
22
KOPERASI SEKUNDER atau INDUK PERUSAHAAN
(Penyedia jasa permodalan untuk kop/perusahaan Rp ............per tahun)
Koperasi primer/perusahaan
USAHA PERBENIHAN PADI
(Rp 405 juta)
Koperasi primer/perusahaan
USAHA JASA ALSINTAN
(Ro 20,3 M)
Koperasi primer/perusahaan
PENGOLAHAN BERAS
(Rp 4,1 M)
Koperasi primer/perusahaan
USAHA SAPRODI
(Rp 811,8 juta)
Koperasi primer/perusahaan
PERMODALAN Usahatani
(Rp 4,1 M)
23. Format korporasi petani Kec Jayakerta Kab Karawang:
1. Sepuluh bisnis dijalankan oleh 5
unit koperasi primer yang sejajar
kedudukannya, hanya berbeda
pada core bisnis
2. Setiap koperasi beroperasi seluas
kecamatan Jayakerta. Semua
petani sekecamatan boleh
menjadi anggota koperasi
tersebut.
3. Setiap petani dapat mendaftar
menjadi anggota pada lebih dari
1 koperasi, bahkan ke-5 koperasi
sekaligus.
4. Kelompok tani dan Gapoktan
tidak dihapus, karena menjadi
mitra koperasi, yang
berhubungan dengan prinsip
bisnis. Misal: kelompok tani akan
mendapat fee jika membantu
koperasi dalam membeli (off
taker) gabah dari petani
5. Lima koperasi sekunder nanti
akan dipayungi oleh satu
koperasi SEKUNDER, minimal
setelah 3 tahun
6. Koperasi sekunder = holding
company = KORPORASI
23
25. Organisation Maturity Index (OMI) =
• an assessment used to understand the
level of change maturity across the
core dynamics central to the
organisation’s operation and
performance, and that lead to growth,
development and continuous
improvement
Kegunaan OMI:
• Memahami dengan baik kemampuan
organsiasi (ability of the
organisation)
• Meningkatkan peluang untuk sukses
(chances of success) dengan
memahami kondisi sekarang dan apa
yang dibutuhkan untuk tumbuh
• Agar dapat merancang dan menjalan
program (program of interventions)
secara spesifik, dan merumuskan
tujuan dan sasaran dengan tepat
• Agar dapat fokus pada developing the
capabilities needed agar survive ke
depan
25
26. Indikator bisa berupa:
• Input = visi, SDM, prasarana, dll
• Proses = administrasi, pencatatan,
monev internal, inovasi yang
dijalankan, harmonis/konflik internal,
dll
• Output = pendapatan, keuntungan,
kas kelompok, jumlah dan nilai
produk, kemitraan terbangun, dll
Universalia (2002) menggunakan empat
indikator pokok untuk melakukan
penilaian sebuah organisasi, yaitu:
1. kinerja organisasi (organizational
performance)
2. kemampuan organisasi tumbuh di
lingkungannya (the enabling
environment and organizational
performance)
3. motivasi organisasi (organizational
motivation)
4. kapasitas organisasi (organizational
capacity)
26
27. Indikator kelas kelompok tani:
Dalam Permentan No. 82 tahun 2013 Tentang Pedoman Pembinaan
Kelompoktani dan Gabungan Kelompoktani.
Kelompok tani yang kuat dan mandiri dicirikan oleh:
1. Melaksanakan rapat pengurus secara berkala dan
berkesinambungan
2. Menyusun RDK dan RDKK
3. Memiliki aturan/norma
4. Administrasi organisasi rapih
5. Memfasilitasi kegiatan-kegiatan usaha bersama di sektor hulu
sampai hilir
6. Memfasilitasi usaha tani secara komersial dan berorientasi pasar
7. Sebagai sumber pelayanan informasi dan teknologi,
8. Menumbuhkan kemitraan dengan pihak lain
9. Mengembangkan pemupukan modal usaha
10. Melakukan penilaian klasifikasi kemampuan kelompoktani
Panca Kememampuan Kelompoktani (PAKEM POKTAN):
1. Kemampuan merencanakan
2. Kemampuan mengorganisasikan
3. Kemampuan melaksanakan kegiatan
4. Kemampuan melakukan pengendalian dan pelaporan
5. Kemampuan mengembangkan kepemimpinan kelompoktani
Kelas KT:
1. Kelas Pemula : nilai ≤ 245
2. Kelas Lanjut : nilai 246 - 455
3. Kelas Madya : nilai 456 - 700
4. Kelas Utama : nilai 701 - 1000
27
30. Indikator kematangan untuk farmer-owned
organization:
• Lama organisasi beroperasi
• Peningkatan anggota
• Badan hukum (group registration)
• Kepemilikan rekening (bank account)
• Keberadaan kantor
• Pelatihan yang telah diterima terkait komoditas yang
dikembangkan
• Pelatihan yang telah diterima terkait pemasaran komoditas
• Dan lain-lain
30
31. Contoh indikator kematangan kelompok tani untuk menjadi koperasi:
Indikator Skor (1-5) Bobot NILAI
(skor x bobot)
1. Usia organisasi ……… ……… ………
2. Kepemimpinan (motivasi, komunikasi, dll) ……… ……… ………
3. Kerapihan adminsitrasi dan manajemen organisasi ……… ……… ………
4. Permodalan organisasi dari sumber internal (kas
KT)
……… ……… ………
5. SDM (pengurus dan anggota) ……… ……… ………
6. Partisipasi anggota (rapat, perencanaan, dll) ……… ……… ………
7. Tingkat relasi dengan pemerintah ……… ……… ………
8. Kemitraan yang telah terbangun ……… ……… ………
TOTAL NILAI XXX XXX
………
31
32. 32
Blog: “Serba-Serbi KORPORASI PETANI”
https://syahyutikorporasi.blogspot.com/
“BERTANI DAN BERDAGANG SECARA ISLAMI”
https://sosekpertanianislam.blogspot.com/2020/05/daftar-isi.html