1. Hasil Baseline Dan Rancangan Korporasi Petani Food
Estate Rawa Kec Pandih Batu Dan Kec Bataguh
Tim Sosial Ekonomi – Demfarm Food Estate Rawa Kalimantan Tengah
BADAN LITBANG PERTANIAN
20 Okt 2020
1
2. Outline :
1. Metodologi studi
2. Apa sih KORPORASI PETANI?
3. Hasil (sementara) studi baseline
4. Rancangan korporasi petani “Pandih Batu”
5. Rancangan korporasi petani “Bataguh“
6. Tindak lanjut kegiatan
2
4. Bentuk Kegiatan dan tim pelaksana:
1. Baseline study rumah tangga petani
peserta CoE
2. Mengidentifikasi potensi agribisnis
wilayah.
3. Assessment kapasitas kelembagaan
agribisnis kawasan
4. Menyusun model dan strategi
penumbuhan dan pengembangan
korporasi petani
5. Melakukan pendampingan
kegiatan pelaksana waktu
1. Studi baseline dan
assessment kapasitas
kelembagaan agribisnis
PSEKP + BP2TP
+BPTP Kalteng
Sept
2. Penyusunan
rancangan
kelembagaan kroporasi
petani dua kecamatan
PSEKP + BP2TP
+BPTP Kalteng +
Tim Demfarm
Litbang
Okt
3. Pendampingan
lapang
Litbangtan +
BPSDMP +
Pemda (Dinas,
BPP, PPL)
Okt-Des
4
5. NARASUMBER DAN RESPONDEN:
1. Petani individu
2. Pengurus organisasi petani (KP,
KEP)
3. Pedagang, Alsintan, pengolahan,
dll
4. PPL
5. Instansi pemerintah daerah
LOKASI STUDI:
1. Baseline studi = 2 lokasi CoE
2. Survey rancangan kelembagaan korporasi
petani
Kec Pandih Batu (Kab Pulang Pisau)
Kec Bataguh (Kab Kapuas)
5
6. Pemerintah daerah, swasta, perguruan tinggi, NGO, pemasok input, pedagang,
konsumen, dll
Potensi dan permasalahan
pembangunan pertanian kawasan
(SDA, SDM, infrastruktur,
kebijakandll)
Strategi
Pendampingan
KORPORASI PETANI
Model
Korporasi Petani
Kondisi dan kapasitas organisasi
petani (KT, Gapoktan, KWT, UPJA,
P3a, dll)
Kondisi dan kapasitas
Kelembagaan agribisnis
komoditas utama
(1) Institutional assessment tool (4) Organizational assessment tool
(5) Analisis Stakeholders
(2) Analisis Potensi wilayah
(3) Analisis Supply Chain
8. Korporasi petani adalah:
8
Presiden Jokowi (2017):
“Tidak bisa lagi kita biarkan petani berjalan
sendiri-sendiri. Tidak Bisa! .... Petani harus
diorganisir. ..... Kenapa korporasi bisa menjual
dengan harga murah. Karena mereka
memproduksi dalam jumlah besar”.
Presiden Jokowi (pembukaan Asian Agriculture
and Food Forum / ASAFF 28 Juni 2018):
“Saya selalu menyampaikan, marilah yang
namanya petani, jangan sampai jalan sendiri-
sendiri. Buatlah kelompok tani, gabungan
kelompok tani. ...... Tapi itu pun belum cukup.
Untuk menjadi kekuatan besar, buatlah
kelompok lebih besar lagi. Kelompok besar
gabungan kelompok tani seperti itu sering
saya sampaikan, namanya korporasi petani.
Harus ada korporasi petani dalam jumlah
besar. Kalau swasta bisa, saya meyakini
Permentan No.
18/Permentan/RC.040/4/2018 tentang
Pedoman Pengembangan Kawasan
Pertanian Berbasis Korporasi Petani:
Korporasi Petani adalah “Kelembagaan Ekonomi
Petani berbadan hukum berbentuk koperasi atau
badan hukum lain dengan sebagian besar
kepemilikan modal dimiliki oleh petani”.
Kata kunci KORPORASI = business,
company, firm, enterprise, organization,
establishment, corporate body, perusahaan
yang besar, memiliki banyak anak
perusahaan, sudah berdiri lama, terbukti
tangguh, sukses memberikan keuntungan
yang besar.
13. Metode baseline studi pada lokasi Center Of Excellent:
o Jumlah sampel = 88 RT (45 di Kec
Bataguh; 43 di Kec Pandih Batu)
o Kerangka sampling Petani peserta
Demfarm Badan Litbang Pertanian:
o Desa Belanti Siam (Kec Pandih Batu,
Kab Pulang Pisau),
o Desa Terusan Mulya dan Terusan
Karya (Kec Bataguh, Kab Kapuas).
o Jumlah populasi RT Tani 1,154 rumah
tangga
o Rumus Slovin dan Multistage Random
Sampling
o Pelaksanaan survei: 28 September – 6
Oktober 2020
14. SDM dan penguasaan lahan:
Uraian Bataguh
(n=45)
Pandih Batu
(n=43)
Umur KK (tahun) 46.42 42.69
Pendidikan KK (tahun) 6.77 8.31
Jumlah ART (orang) 3.73 3.69
Pengalaman Ustan
(tahun)
19.81 19.53
Kondisi SDM Petani
• Rata-rata usia masih dalam usia produktif
• Pendidikan relative rendah
• Umumnya keluarga kecil dengan dua anak
• Pengalaman Bertani sejak muda
Uraian Bataguh Pandih Batu
Lahan Milik Pasang
Surut (Ha)
2.25 2.96
Lahan Non Milik Pasang
Surut (Ha)
1.43 1.30
Pekarangan Milik (ha) 0.22 0.16
TOTAL 3,90 4,42
Rata-rata penguasaan lahan cukup luas
Umumnya petani pemilik sekaligus penggarap
Penguasaan Lahan
15. Teknologi budidaya padi eksisting
Kec Bataguh Kec Pandih Batu
Suppadi
Inpari 32
Sentani
Inpari 32
Inpari 42
Sentani
Varietas Padi Dominan
Kecamatan Penggunaan benih dan dosis pupuk pada MH
(kg/ha)
Benih Urea TSP NPK
Musim hujan:
- Bataguh 11.10 101.33 86.33 188.70
- Pandih Batu 27.13 105.48 58.33 175.67
Musim
kemarau:
- Bataguh 9.03 105.30 89.17 165.59
- Pandih Batu 28.69 109.77 100.00 144.62
Penggunaan Input Usahatani
19. Area Demfarm FE Kecamatan Pandih Batu:
Area CoE Area Demfarm
FE 2020
Luar Area Demfarm
Non FE 2020
1 desa 11 desa 5 desa
1. Belanti
Siam
1. Belanti Siam
2. Gadabung
3. Kantan Muara
4. Karya
Bersama
5. Mulyasari
6. Pangkoh Hulu
7. Pantik
8. Sanggang
9. Talio
10. Talio Hulu
11. Talio Muara
1. Dandang
2. Kantan Atas
3. Kantan Dalam
4. Pangkoh Hilir
5. Pangkoh Sari
20. Luas Baku Sawah per desa dan IP padi:
Desa
Indeks Pertanaman PADI
Luas Baku
IP 2 IP 1 IP 0
1Belanti Siam 2250 2250
2Dandang 265 265
3Gadabung 1212 101 1313
4Kantan Atas 185 185
5Kantan Dalam 121 169 290
6Kantan Muara 302 222 524
7Karya Bersama 65 215 280
8Mulyasari 396 1393 1789
9Pangkoh Hilir 285 15 300
10Pangkoh Hulu 250 909 1159
11Pangkoh Sari 50 50
12Pantik 642 120 762
13Sangang 717 125 842
14Talio 25 1155 1180
15Talio Hulu 854 400 218 1472
16Talio Muara 15 930 945
Jumlah 6.711 3.561 3.334 13.606
IP - 200
49%
IP - 100
26%
IP - 0
25%
Sumber: data BPS (2019) yang sudah
divalidasi data lapang
21. Usulan skenario intensifikasi/ektensifikasi di kec Pandih Batu:
Skenario Peningkatan
IP
Luas tanam
setahun
Produksi gabah total
(ton GKP per tahun)
Existing 16.983 ha 66,5 ribu ton
I (=sedang) IP 0 – 1
IP 1 – 2
IP 2 – 2
23.878 ha 93,6 ribu ton
II
(=maksimal)
IP 0 – 2
IP 1 – 2
IP 2 – 2
27.212 ha 106,6 ribu ton
Catatan: produktivitas padi existing = 3.918 kg/ha
22. Potensi bisnis on farm Kec Pandih Batu (per tahun):
Jenis usaha Nilai bisnis
(Rp/tahun)
Usulan kelembagaan
1. On farm padi Rp 238,8 M Dikelola petani secara individual. Pelayanan sarana produksi,
Alsintan dan penjualan output ke koperasi-koperasi
2. On farm kelapa
dalam
Rp 6,1 M Eksisting 1,5 M per tahun. Kelapa ditanam di pekarangan,
pematang, dan lahan kering. Dikelola kelompok tani kelapa
3. On farm jeruk Rp 59,5 M Kelapa ditanam di pekarangan dan pematang. Preferensi
petani terhadap jeruk tinggi. Dikelola kelompok tani jeruk,
sebagai wadah komunikasi dan informasi pasar
4. Usaha ternak itik
intensif
Rp 3,3 M Utamanya untuk produksi telur. Dikelola 100 peternak,
tergabung dalam kelompok tani ternak.
23. Potensi bisnis korporasi petani Kec Pandih Batu (per tahun):
Jenis usaha Nilai bisnis
(Rp/tahun)
Usulan kelembagaan
1. Produksi benih
unggul
895,4 juta (598 ton
benih)
Dikelola 2 koperasi di Ds Sanggang dan Belanti Siam
2. Usaha jasa Alsintan
rice tranplanter
Rp 5,6 M Dikelola koperasi pelayanan jasa Alsintan, di 6 desa sentra
padi
3. Usaha jasa combine
harvester
Rp 6,7 M Dikelola koperasi pelayanan jasa Alsintan, di 6 desa sentra
padi
4. Permodalan
usahatani
Rp 1,3 M Dikelola 16 koperasi, masing-masing 1 unit per desa
5. Pengolahan beras
premium
30,5 M (+ bekatul
91,7 juta)
Dikelola koperasi utamanya di 6 desa sentra padi
26. Wilayah kec BATAGUH terdiri atas 3 “pulau”:
26
“Pulau” IP padi Luas (ha) Desa
A IP 2 4.079 Terusan Mulya, Terusan
Karya, Terusan Makmur,
Baguntan Raya
B IP 1 6.586 Mambulau, Sei Linuk, Pulau
Kupang, Jangkit, Tamban
Luar, Bangunharjo
C IP 0 2.686 Terusan Raya Barat, Terusan
Raya Hulu, Bamban Raya,
Budi Mufakat, Terusan Raya
Total 13.352 14 desa + 1 kelurahan
27. Usulan skenario intensifikasi/ektensifikasi Kec Bataguh:
Skenario Peningkatan
IP
Luas tanam
setahun
Produksi gabah total (ton GKP per
tahun)
Existing 14.744 ha 55,1 ribu ton
I (=sedang) IP 0 – 1
IP 1 – 2
IP 2 – 2
24.016 ha 89,7 ribu ton
II (=maksimal) IP 0 – 2
IP 1 – 2
IP 2 – 2
26.702 ha 99,8 ribu ton
Catatan: produktivitas padi existing = 3.736 kg/ha
28. Potensi bisnis korporasi petani Kec BATAGUH (per tahun):
Jenis usaha Nilai bisnis (Rp/tahun) Usulan kelembagaan
1. On farm padi 90,9 M Dikelola secara individual oleh petani
2. Produksi benih
unggul
400,5 M Dikelola 3 koperasi, 1 pada setiap “pulau”
3. Distributor pupuk
bersubsidi
1,7 M Dikelola 3 koperasi, 1 pada setiap “pulau”
4. Distributor
obat/pestisida
1,3 M Dikelola 3 koperasi, 1 pada setiap “pulau”
5 Usaha jasa Alsintan
TR4
36,0 M Dikelola koperasi pelayanan jasa Alsintan, di 3 “pulau”
6. Usaha jasa combine
harvester
39,9 M Dikelola koperasi pelayanan jasa Alsintan, di di 3 “pulau”
7. Pengolahan beras
premium
10,7 M Dikelola koperasi, 1 koperasi per “pulau”
29. Usulan kelembagaan pengelola korporasi petani Kec BATAGUH:
PULAU- B
PULAU - A
PULAU - C
29
• Koperasi Saprodi (Desa Pulau Mambulau, Pak Mahdi)
• Koperasi produksi beras premium (Desa Sei Jangkit. Pak
Hamdi )
• Koperasi UPJA (Desa Sei Jangkit, Pak Rahman )
Koperasi produksi benih unggul (Desa Terusan Karya, Pak
Sutarno)
Koperasi distribusi saprodi (Desa Terusan Mulya, Pak Misnan)
Koperasi produksi beras (Desa Terusan Karya, Pak Wahyu)
Koperasi pengelolaan UPJA (Desa Terusan Karya, Pak Caswar)
• Koperasi Saprodi
• Koperasi produksi beras premium
• Koperasi pengelolaan UPJA
31. Kegiatan tim selanjutnya:
31
1. Bimbingan teknis :
1. Bimtek peningkatan kapasitas
administrasi dan manajemen
kelompok
2. Bimtek peningkatan kemampuan
kerjasama dengan koperasi petani
3. Bimtek dasar dan manajemen
korporasi petani
4. Bimtek peningkatan kemampuan
usaha dan pengembangan jejearing
usaha
5. Bimtek penguatan sistem agribisnis
(permodalan, pemasaran hasil, dll)
2. Pendampingan
3. Monitoring dan evaluasi
4. Penyusunan Laporan Kegiatan
32. Penanggung jawab dan struktur pendampingan (teknis dan kelembagaan):
Pendamping PUSAT
(PSEKP, BP2TP,
Pusluh)
Pendamping DAERAH
(Dinas Pertanian, BPTP)
Pendamping lapang
(PPL, tenaga detasir,
Divisi, manajer,
kepala divisi)
Pengurus
koperasi (+
manajer, dll)
32
33. Manager Klaster 1.000 Ha
• Koordinasi dan kolaborasi bisnis (on farm dan
off farm) di semua level menagemen
korporasi petani
• Pengaturan managemen & kegiatan di tingkat direksi
• Mengorganisir pemanfaatan fasilitas & infrastruktur
• Evaluasi kinerja di semua level menagemen
Direksi 10.000 Ha
OBJEK
METODE
• Pengawalan, pendampingan & supervisi
pelaksanaan budidaya dan panen di tingkat poktan
• Pengaturan tanam di tingkat poktan
• Pengaturan alsintan dan sarana produksi
• Pengaturan panen
• Mengkoordinir pemasaran hasil
• Koordinasi dan kolaborasi kegiatan
budidaya dan panen di tingkat divisi
• Pengawalan, pendampingan dan evaluasi
pelaksanaan budidaya dan panen di
tingkat divisi
• Pengaturan kebutuhan sarana produksi
• Mengorganisir pemanfaatan alsintan
• Mengawasi proses produksi, panen dan pascapanen
OBJEK
METODE
• Produksi pertanian (pangan, hortikultura,
ternak dan perkebunan)
• Gerakan tanam
• Pemeliharaan tanaman dan ternak
• Gerakan panen
Kelompok Tani 10-25 Ha
Manajemen Proses Bisnis Korporasi Petani
OBJEK
METODE
OBJEK
METODE
Kepala Divisi 100-200 Ha
34. Model pengembangan dan Penangung jawab Food Estate Kalteng:
34
Tipe wilayah Karakteristik dan kebutuhan Pelaku potensial
1. IP 0 menjadi IP 1 dan IP
2
Lahan bera sudah lama, ada
saluran air irigasi tapi rusak, butuh
pembukaan lahan dan perbaikan
sarana irigasi
TNI atau BUMN (secara
official), “pinjam pakai” lahan
petani
2. IP 1 menjadi IP 2 Dibutuhkan dukungan sarana
produksi (kapur, dll), Alsintan
lengkap, permodalan, dan
pendampingan petani
Petani ekisting
3. IP 2 menjadi IP 2 dengan
peningkatan teknologi
(intensifikasi)
Dibutuhkan dukungan sarana
produksi (kapur, dll), Alsintan
lengkap, dan pendampingan
petani
Petani ekisting