1. INFRASTRUKTUR KELEMBAGAAN LAHAN SAWAH RAWA
SYAHYUTI
FGD Tata Kelola Infrastruktur pada Program
SERASI Kementan
Bogor, 4 April 2019
1
2. 2
INFRASTRUKTUR KELEMBAGAAN =
“ ..... infrastruktur yang dibutuhkan untuk menjalankan
kelembagaan agribisnis di lahan rawa”
Entry point pemberdayaan
petani:
o Perbaikan
INFRASTRUKTUR
o Pemberian permodalan
o Introduksi teknologi baru
o Peningkatan sumber
daya manusia
o Dll
2
Unsur SDM:
1. human capital = titik
2. Social capital = garis
(relasi sosial)
Bentuk relasi sosial:
1. Relasi individual
2. Jaringan sosial
3. Organisasi (non
formal)
4. Organisasi
(formal)
INFRASTRUKTUR
yang
dibutuhkan ?
5. Konsep dan Teori:
5
Apa kelembagaan (institution) ?
“are composed of cultured-cognitive, normative, and regulative elements
that, together with associated activities and resources, provide stability and
meaning of social live” (Scott, 2008: 48).
Apa Organisasi (organization) =
“adalah kelompok sosial yg sengaja dibentuk oleh sekelompok
orang, memiliki anggota yang jelas, dibentuk untuk mencapai tujuan
tertentu, dan memiliki aturan yang dinyatakan tegas (biasanya
tertulis). Organisasi adalah aktor sosial dalam masyarakat
sebagaimana individu. Contoh: koperasi, kelompok tani, Gabungan
kelompok tani, dan kelompok wanita tani”
6. 6
• Apa yang disebut dengan
“kelembagaan yang bagus”?
= RELASI antar aktor yang EFEKTIF
Yaitu:
- Terpola, predictable
- Tepat (cara, waktu, bentuk dll)
- Berbiaya murah (cost transaction)
- Dapat dipercaya, tidak menzalimi
- Bukan kelompok tani yang maju,
Gapoktan bagus, korporasi hebat.
- Dan lain-lain
• Bagaimana agar relasi
efektif?
1. Norma yang baik
2. Regulasi yang kuat
dan lengkap
3. Kultural kognitif yang
cukup, dan/atau
4. Organisasi yang kuat
(Teori New Institutionalism –
Richard Scott 2008)
Konsep dan Teori:
7. Kelembagaan vs organisasi:
KELEMBAGAAN
= PERILAKU
atau RELASI
aktor yg EFEKTIF
NORMA
REGULASI
Kultural
KOGNITIF
ORGANISASI
7
KELEMBAGAAN diikuti KATA
KERJA:
Contoh: “kelembagaan
penyediaan benih
bersertifikat”
ORGANISASI diikuti KATA
BENDA:
Contoh: “organisasi pemuda
tani”
8. Jenis relasi untuk menjalankan agribisnis:
1. Dipenuhi sendiri = mandiri
2. Relasi individual = memutuskan dan
melakukan sendiri
3. Relasi kolektif = mewakilkan kepada
kelompok (organisasi petani)
8
1. Secara teknis mampu (possible)
Pilihan RELASI: Pertimbangan yang digunakan:
2. Secara ekonomi menguntungkan
(provitable)
3. Secara manajemen sanggup
(capable)
9. Karakteristik 4 lokasi Serasi (studi PSEKP, 2019):
Kec Muara Telang I -
Sumsel
Kec Air Salek I -
Sumsel
Kec Sungai Tabuk I - Kalsel Kec Bumi Makmur - Kalsel
Luas SERASI (ha) 6.300 5.743 5.792 5.085
Luas sawah per kecamatan (ha) 20.650 26.540 10.405 5.085
Jumlah desa SERASI (unit) 3 6 9 11
Jumlah total desa per kec (unit) 16 14 21 11
Nama desa Prog SERASI 1. Telang karya
2. Telang Makmur
3. Telang Rejo
1. Damarwulan
2. Saleh Agung
3. Enggal Rejo
4. Saleh Mukti
5. Saleh Makmur
6. Bintaran
1. Gudang Tengah
2. Pejambuan
3. Tajau Landung
4. Keliling Benteng Ilir
5. Sei Dangkal
6. Lok Buntar
7. Pembantanan
8. Sei Pinang Baru
9. Ambumbun Jaya
1. Pantai Harapan
2. Sungai Rasau
3. Handil Maluka
4. Handil Labuhan Emas
5. Handil Suruk
6. Handil Gayam
7. Kurau Utara
8. Bumi Harapan
9. Handil Babirik
10. Handil Birayang Bawah
11. Handil Birayang Atas
Aksesibilitas wilayah( waktu
tempuh dan sarana trasnportasi)
2 jam dari Kota Palembang,
darat dan sungai
3-4 jam darat dan sungai
dari Kota Palembang
1 jam dari banjar Baru, darat 1 jam dari Banjar Baru, darat
9
10. Karakteristik lokasi Serasi (lanjutan):
10
Kec Muara Telang I -
Sumsel
Kec Air Salek I -
Sumsel
Kec Sungai Tabuk I -
Kalsel
Kec Bumi Makmur -
Kalsel
Produktivitas padi rata-rata
(ton/ha)
MT 1 = 7,0
MT 2 - 3,0
MT 1 = 7,0
MT 2 - 3,0
2,8 - 3,4 (var lokal) 3,0 (var lokal)
5,6 (var Inpari)
Penguasaan lahan (ha/KK) 3,0 2,98 1 – 1,5 2,0
Tipe lahan (dominan) Pasang surut A,B, C Pasang surut C,D Pasang surut A,B,C Pasang surut B,C, D
Pola tanam PADI (dominan):
-MT 1
-MT 2
100 %
50 %
100 %
45 %
100 %
10 %
100 %
32 %
Komoditas Padi, jagung, sayuran Padi, kelapa, karet,
sawit
Padi, sayuran Padi, itik
Periode tanam:
-MT 1
-MT 2
Okt – Mar
Mar/Apr – Juli
Okt – Mar
Mar/Apr – Juli
April-Sept
Okt - Feb
April-Sept
Okt-Feb
11. Hasil assessment kondisi kelembagaan agribisnis padi di “Unit Serasi Kec Muara
Telang I”, tahun 2019
11
Aktifitas agribisnis Nilai Aspek TEKNIS
(nilai)
Nilai Aspek EKONOMI
(nilai)
Nilai Aspek MANAJERIAL (nilai)
M RI RK M RI RK M RI RK
1. Penyediaan benih 2 2 3 2 3 4 1 2 3
2. Penyediaan pupuk
dan obat-obatan
1 3 3 1 3 3 1 1 3
3. Penyediaan modal 2 3 3 2 3 3 2 3 3
4.Penyediaan alsintan 1 3 4 1 4 3 1 4 4
5.Penyediaan air irigasi 1 2 4 1 3 3 1 3 4
6.Penyediaan tenaga
kerja
1 2 4 1 3 5 1 2 4
7.Pengolahan hasil
panen
2 3 4 2 3 5 2 4 5
8.Pemasaran hasil
panen
2 4 4 2 4 4 2 3 4
9.Penyediaan informasi
pasar
3 3 4 3 3 5 2 3 5
10.Penyediaan
informasi teknologi
3 3 3 2 3 4 2 4 5
12. Kondisi kelembagaan agribisnis padi eksisting dan rancangan ke depan untuk
Program Serasi di “Unit Serasi Kec Muara Telang I”
12
Aktifitas agribisnis Kelembagaan eksisting Rancangan kelembagaan SERASI
M RI RK M RI RK
1. Penyediaan benih >50% var lokal beli di kios (var
unggul)
var lokal Kelompok penangkar benih (var
unggul)
2. Penyediaan pupuk dan
obat-obatan
obat2 an di kios pupuk RDKK RDKK, korporasi kerjasama dengan
kios saprodi
3. Penyediaan modal 50% modal sendiri 50% yarnen kios
saprodi
modal sendiri Perbankan (BRI, BNI,
KUR)
Korporasi sebagai penangung (avalis)
4.Penyediaan alsintan Punya sendiri Alsintan swasta UPJA Sebagian Punya
sendiri
sebagian Alsintan
swasta
Korporasi mengelola Alsintan
bersama UPJA
5.Penyediaan air irigasi P3A P3A
6.Penyediaan tenaga
kerja
keluarga sendiri buruh tani upahan keluarga sendiri buruh tani upahan
7.Pengolahan hasil panen giling gabah untuk
konsumsi sendiri
huller milik, korporasi
8.Pemasaran hasil panen jual gabah GKP ke
pedagang
Korporasi menjual beras ke off taker
9.Penyediaan informasi
pasar
searching sendiri bertanya ke petani
maju, tetangga
Diskusi di KT dan Gapoktan
10.Penyediaan informasi
teknologi
bertanya ke petani
maju, tetangga
PPL di KT BPTP, PPL pem, PPL swasta,
perguruan tinggi melalui KT dan
Gapoktan
*) M= dilakukan sec mandiri, RI = melalui relasi individual, RK =melalui relasi kolektif
13. Rancangan kelembagaan agribisnis padi ke depan untuk Program Serasi di “Unit Serasi Kec Muara Telang I”
berdasarkan LEVEL manajemen kewilayahan
13
Level individual
(RT petani)
Level kelompok/dusun
(KT, KWT, P3A)
Level desa
(Gapoktan)
Level SERASI (Korporasi)
1. Penyediaan benih Kel penangkar memproduski
benih var unggul (Inpari,
Ciherang, dll)
Korporasi membeli calon benih, lalu
mengolah menjadi benih
2. Penyediaan pupuk
dan obat-obatan
RDKK melalui kelompok tani Gapoktan merekap RDKK Korporasi sebagai penyalur sapordi RDKK,
kerjasama dengan kios saprodi
3. Penyediaan modal Sebagian petani
menggunakan modal sendiri
Petani didorong ke perbankan komersial
(KUR)
4.Penyediaan alsintan UPJA Korporasi kerjasama dengan UPJA
5.Penyediaan air irigasi P3A (areal saluran tersier) P3A (areal saluran sekunder)
6.Penyediaan tenaga
kerja
Dari TK dalam keluarga, dan
upahan
7.Pengolahan hasil
panen
Pengolahan huller Menggunakan jasa pengolahan huller
milik korporasi
8.Pemasaran hasil
panen
KT mengkoordinasikan pembelian
gabah petani GKP
Korporasi membeli gabah, mengeringkan,
mengolah, dan menjual beras
9.Penyediaan informasi
(pasar dll)
Petani mencari sendiri Diskusi di kelompok tani Diskusi di Gapoktan tentang
jadwal tanam dll
10.Penyediaan
informasi teknologi
Petani mencari sendiri Dari BPTP dan PPL, melalui
kelompok tani
14. 14
Potensi bisnis usaha Korporasi di Unit Serasi “Kec Muara Telang I” per tahun:
Bentuk usaha Kalkulasi Nilai bisnis (Rp) Manajemen
1. Produksi dan penjualan benih var
unggul
80 kg/ha x 6.300 ha x 50% x Rp
2000/kg x 2 MT
908 juta Produksi oleh kelompok petani penangkar, benih diolah
dan diproduksi oleh korporasi
2. Distributor pupuk inorganik Sp36
dan ZA (RDKK)
Pupuk Urea, TSP, ZA dan organik x fee
(Rp 50/kg).
535,5 juta Korporasi sebagai distributor, mendapat fee
3. Penjualan pupuk organik/hayati 2 l/ha x 6.300 ha x Rp. 10.000/l x 2 MT 252 juta Korporasi membeli dan menjual secara komersial ke
petani
4. Penjualan dolomit 200 kg/ha x 6.300 ha x Rp. 100/kg x 2
MT
252 juta Korporasi membeli dan menjual secara komersial ke
petani
5. Penjualan herbisida dan pestisida 5 botol/ha x 50% dari potensi pasar x
6.300 ha x Rp 50 rb/botol x 2MT
630 juta Korporasi membeli dan menjual secara komersial ke
petani
6.Jasa avalis KUR 50% dari modal usaha tani x 2 MT x 2 %
fee x 6300 ha x biaya usahatani Rp. 8
juta/ha/musim
1,0 M Korporasi sebagai avalis KUR
7. Jasa Alsin TR-4 30 hari kerja x 105 unit x Rp
500.000/ha x 2 MT
6,3 M Alsintan dikelola korporasi, sebagian alat kerjasama
dengan UPJA
8. Jasa Alsin Combine harvester 30 hari kerja x 70 unit x Rp 1,2 juta/ha x
2MT
15,1 M Alsintan dikelola korporasi, sebagian alat kerjasama
dengan UPJA
9. Jasa penggilingan 6300 ha x 20% x (7,0 +5,0 ton/ha) x Rp
400 /beras
3,3 M Korporasi menerima jasa penggilingan beras konsumsi RT
petani
10. Perdagangan gabah - beras 6300 ha x 80% x (7,0 + 5,0 ton/ha) x
Rp.1134/kg GKP
37,8 M Korporasi membeli gabah, lalu mengolah menjadi beras
medium
TOTAL 66,7 M
16. Infstruktur untuk pertanian:
• Kategori pertanian infrastruktur menurut Wharton
(1967):
1. capital intensive (irrigation, roads, bridges)
2. capital extensive (extension services)
3. institutional infrastructure (formal and informal
“institutions”, credit institutions, research and
extension, information and communication services,
marketting).
16
17. Infrastrutur pertanian menurut Amrit Patel
(www.microfinancegateway.org)
• Infrastruktur
pertanian harus
memenuhi untuk
kebutuhan:
– production
– procurement
– Processing
– preservation
– trade.
17
11 komponen infrastrutur pertanian:
1. irrigation and public access to water
2. transportation
3. storage services
4. commercial infrastructure
5. processing infrastructure
6. public services
7. agricultural research and extension services
8. communication and information services
9. land conservation services
10. credit and financial institutions
11. health and education services.
18. Kebutuhan infrastruktur untuk menjalan AGRIBISNIS PADI di Kec Muara Telang I :
Kegiatan agribisnis Pelaksana Kebutuhan infrastruktur
1. Penyediaan benih Kelompok penangkar benih (var unggul) Bangunan tempat pengolahan benih,
lantai jemur, dan gudang
2. Penyediaan pupuk dan obat-
obatan
Korporasi kerjasama dengan kios saprodi Gudang dan kios
3. Penyediaan modal Perbankan, krporasi sebagai penangung (avalis) Kantor bank, dan tempat pelayanan di
korporasi
4.Penyediaan alsintan Aslintan swasta, Korporasi mengelola
Alsintan bersama UPJA
Gudang Alsintan dan bengkel
5.Penyediaan air irigasi P3A Kantor sekretariat P3A
6.Penyediaan tenaga kerja
7.Pengolahan hasil panen huller milik, dan korporasi Lantai jemur, bangunan untuk huller dan
gudang
8.Pemasaran hasil panen Korporasi menjual beras ke off taker Gudang dan showroom
9.Penyediaan informasi (pasar dll) Diskusi di KT dan Gapoktan Sekretariat dan ruang pertemuan
10.Penyediaan informasi teknologi BPTP, PPL pem, PPL swasta, perguruan tinggi
melalui KT dan Gapoktan
Kantor BPP, kantor pelayanan
POSLUHDES, ruang pertemuan di KT dan
Gapoktan 18