SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Download to read offline
IF-311 Grafika Komputer (2 sks)
Pemrograman Grafika
Ir. Sihar, MT.
Dept. Teknik Informatika
Fak. Teknik
Bandung – 2002
Daftar Pustaka
1) Bloomenthal, J., Wyvill, B. (1997). Introduction to
Implicit Surfaces. Morgan Kaufmann.
2) Bratley, P., B. L. Fox, and L. E. Schrage. (1987). A
Guide to Simulation, Second Edition. Springer-Verlag.
3) Cook, R.L., Torrance, K.E. (1982). “A Reflactance Model
for Computer Graphics”. ACM Trans.Graph.
4) Harrington, S. (1983). Computer Graphics: A
Programming Approach. McGraw-Hill.
5) Plastock, R.A. (1986). Computer Graphics. Schaum's
Outline Series.
Kasus-1:Sebuah persegipanjang dengan panjang=4-satuan dan lebar=3-satuan
menempati ruang A6x8 dengan salah satu titik persegipanjang tersebut berada
pada:
Susunlah konstruksi algoritma, perspektif manual, dan perspektif komputer
umum (C++ dan BASIC).






4
3
a
Solusi:
Ruang vektor a ditransformasikan dalam dimensi A6x8:
Konstruksi algoritma
A6x8= (1,1)
(6,1)
(2,1)
(…)
(6,2)
(…)
(6,8)
(1,8)
(2,8)
(…)
(4,4)
…
…
…
(5,4)
(6,4)
(3,4)
(4,5)
…
(5,5)
(6,5)
(3,5)
(4,6)
…
(5,6)
(6,6)
(3,6)
(4,7)
…
(5,7)
(6,7)
(3,7)
(4,8)
…
(5,8)
(6,8)
(3,8)
…
…
…
(…)
(…)






4
3
a
x
y
-y
perspektif konvensional
perspektif komputer
Sumbu cartesian dalam perspektif
konvensional berkebalikan dengan
sumbu cartesian dalam perspektif
komputer (C++ dan BASIC)
Asumsi-1: titik a(3,4)
(3,4)
Asumsi-2: titik a(3,4)
(3,4)
Asumsi-3: titik a(3,4)
(3,4)
Asumsi-4: titik a(3,4)
(3,4)
Dalam grafika komputer,
asumsi yang digunakan
adalah 1 (perspektif
konvensional) dan 2
(perspektif komputer)
Bidang dan dimensi layar
komputer bahkan printer dapat
dipetakan/direpresentasikan
dalam dimensi dan ruang
matriks maupun vektor, namun
tergantung juga dari aspek
hardware. Seperti VGA-card
(monitor) dan resolusi printer.
Berdasar kasus tersebut, dapat diasumsikan sbb:
x
x
x
x
y
y
y
y
Perspektif konvensional
Perspektif komputer (C++)
Algoritma dan pemrograman C++ Algoritma dan pemrograman BASIC
Perspektif komputer (BASIC)
berlaku secara umum (based-math)
Berdasar kasus-1 tersebut, apabila dilakukan pembesaran terhadap persegipanjang sebanyak
3 kali, maka dapat disusun konstruksi algoritmanya berikut ini:
;
)12(
)9(
)4)(3(
)3)(3(






=





a ;
)12(
)21(
)4)(3(
)7)(3(






=





b ;
)21(
)21(
)7)(3(
)7)(3(






=





c ;
)21(
)9(
)7)(3(
)3)(3(






=





d
Perspektif komputer (C++)Algoritma dan pemrograman C++
Solusi: untuk BASIC, skala 3 kali terlalu kecil
Tunjukkan dalam perspektif komputer (C++ dan BASIC)
Kasus-2:
Berdasar kasus-1 tersebut, apabila dilakukan pembesaran terhadap persegipanjang sebanyak
50 kali, maka dapat disusun konstruksi algoritmanya berikut ini:
;
)200(
)150(
)4)(50(
)3)(50(






=





a ;
)200(
)350(
)4)(50(
)7)(50(






=





b ;
)350(
)350(
)7)(50(
)7)(50(






=





c ;
)350(
)150(
)7)(50(
)3)(50(






=





d
Algoritma dan pemrograman BASIC
Perspektif komputer (BASIC)
Tunjukkan dalam perspektif komputer (C++ dan BASIC)
Solusi: untuk C++, skala 50 kali terlalu besar
Kasus-3:
Kasus-4: Tiga vektor dalam A380x620 membentuk segitiga dengan masing-masing:
Jika masing-masing vektor tersebut dikalikan dengan skalar 30 untuk membentuk
bidang dimensi-2, tunjukkanlah model segitiga tersebut dalam algoritma dan
pemrograman BASIC.


















12
13
;
7
14
;
6
10
cba
Solusi: Konstruksi algoritma
;
)180(
)300(
)6)(30(
)10)(30(






=





a ;
)210(
)420(
)7)(30(
)14)(30(






=





b ;
)360(
)390(
)12)(30(
)13)(30(






=





c
Perspektif konvensional Algoritma dan pemrograman BASIC Perspektif komputer
Tampilan jalannya program
Perspektif konvensional Algoritma dan pemrograman C++ Perspektif komputer
Tampilan jalannya program
Berikut ditunjukkan dengan pendekatan C++:
Kasus-5: Jika dengan pendekatan metode optik, perspektif komputer merupakan bayangan
dari perspektif konvensional, maka tunjukkanlah konstruksi algoritma beserta
algoritmanya jika diketahui bidang 2-dimensi berikut:
-jajarangenjang: p=5-satuan; t=4-satuan dengan jarak dari titik a=2-satuan
-belahketupat:diameter-silang=8-satuan
-layang-layang: diameter-panjang=13-satuan; diameter-lebar=6-satuan
Untuk layang-layang, titik-potong panjang dan lebar 10-satuan dari titik-ekor.
Dan masing-masing bidang geometri tersebut salah satu titik berada pada:
Solusi: Metode optik pada cermin datar dapat ditunjukkan pada skema berikut ini:
;
6
7






a
Jarak benda ke cermin sama
dengan jarak bayangan ke cermin
Postulat:
Ukuran benda sama dengan
ukuran bayangan
Sinar/cahaya yang datang ke
cermin akan dipantulkan kembali
ke sumber
Prinsip ini sesuai dengan kriteria perspektif konvensional dan perspektif
komputer dalam grafika komputer.
Contoh: perspektif komputer hasil pantulan cermin-datar dari perspektif konvensional untuk
geometri 2-dimensi pada satu persegipanjang dan satu segitiga
Penjelasan:
Solusi Kasus-5: Jajarangenjang dengan p=5 dan t=4-satuan, dengan jarak dari
a=2-satuan, dimana:
;
6
7






a
Perspektif konvensional
2-satuan
Konstruksi algoritma: xb=7+5 = 12, dan xd=xa+2=9; yd=ya+4=10 ; ab≡dc=5-satuan
b
cd
Solusi Kasus-5: Jajarangenjang dengan p=5 dan t=4-satuan, dengan jarak dari
a=2-satuan, dimana:
;
6
7






a
Perspektif BASIC, dengan skalabilitas 30 kali.
Solusi Kasus-5: Belahketupat dengan diameter-silang=8-satuan, dimana salah satu titik
pada:
;
6
7






a
Perspektif
konvensional
Konstruksi algoritma: xa=xc, yc=ya+8=14, dan xd=xa-0.5(8)=3; yd=ya+0.5(8)=10
b
c
d
Solusi Kasus-5: Belahketupat dengan diameter-silang=8-satuan, dimana salah satu titik
pada:
;
6
7






a
Perspektif BASIC, dengan skalabilitas 30 kali.
Solusi Kasus-5: Layang-layang dengan diameter-panjang=13-satuan; diameter-lebar=6-
satuan; titik-potong diameter-panjang dan lebar adalah 10-satuan dari titik-
ekor, dimana salah satu titik pada:
;
6
7






a Perspektif konvensional
Konstruksi algoritma:
xa=xc, yc=ya+13=19, dan
xd=xa-0.5(6)=4; yd=ya+10=16
b
c
d
Solusi Kasus-5: Layang-layang dengan diameter-panjang=13-satuan;diameter-lebar=6-
satuan; titik-potong diameter-panjang dan lebar adalah 10-satuan dari titik-
ekor, dimana salah satu titik pada:
;
6
7






a
Perspektif BASIC, dengan skalabilitas 20 kali, jika 30 kali maka akan terjadi over-flow.
Kasus-6: Jika diketahui sebuah model 1-dimensi dalam bentuk perspektif konvensional
seperti ditunjukkan berikut ini:
;
11
10






a
Bangunlah model perspektif komputer dalam C++ dan BASIC; khusus untuk
BASIC lakukan skalabilitas 10 kali, jika vektor dimulai:
Model secara konvensional
Algoritma dan pemrograman C++
Tampilan jalannya pemrograman:
Solusi:
Algoritma dan pemrograman BASIC
Model secara konvensional
Algoritma dan pemrograman C++ (modifikasi)
Tampilan jalannya pemrograman:
Dilakukan modifikasi
solusi pada kasus-6
pada perspektif
komputer untuk C++
Kasus-7: Jika diketahui sebuah model 1-dimensi dalam bentuk perspektif konvensional
seperti ditunjukkan berikut ini:
;
3
4






a
Bangunlah model perspektif komputer dalam C++, apabila vektor dimulai:
Model secara konvensional
Algoritma dan pemrograman C++
Tampilan jalannya pemrograman:
Solusi:
Kasus-8: Jika diketahui sebuah model 1-dimensi dalam bentuk perspektif konvensional
seperti ditunjukkan berikut ini:
Bangunlah model perspektif komputer dalam C++berdasar model konvensional
tersebut.
Model secara konvensional
Solusi:
Algoritma dan pemrograman C++
Tampilan jalannya pemrograman:
Kasus-9: Jika diketahui sebuah model 1-dimensi dalam bentuk perspektif konvensional
seperti ditunjukkan berikut ini:
Bangunlah model perspektif komputer dalam C++ dan BASIC (skala:15 kali)
berdasar model konvensional tersebut.
Model secara konvensional
a
b
c
d
e
f
Algoritma dan pemrograman C++
Tampilan jalannya pemrograman:
Solusi:
Tampilan jalannya pemrograman:
Algoritma dan pemrograman BASIC
Grafika komputer

More Related Content

What's hot (19)

Inversi Tomografi Sederhana
Inversi Tomografi SederhanaInversi Tomografi Sederhana
Inversi Tomografi Sederhana
 
Fungsi kuadrat
Fungsi kuadratFungsi kuadrat
Fungsi kuadrat
 
Fungsi kuadrat
Fungsi kuadratFungsi kuadrat
Fungsi kuadrat
 
Ch01
Ch01Ch01
Ch01
 
Sketsa grafik
Sketsa grafikSketsa grafik
Sketsa grafik
 
Penyelesaian Raytracing dengan Bantuan Inversi Simulated Annealing
Penyelesaian Raytracing dengan Bantuan Inversi Simulated AnnealingPenyelesaian Raytracing dengan Bantuan Inversi Simulated Annealing
Penyelesaian Raytracing dengan Bantuan Inversi Simulated Annealing
 
Pendekatan Inversi Linier dengan Matriks Jacobi pada Kasus Permodelan Gravity...
Pendekatan Inversi Linier dengan Matriks Jacobi pada Kasus Permodelan Gravity...Pendekatan Inversi Linier dengan Matriks Jacobi pada Kasus Permodelan Gravity...
Pendekatan Inversi Linier dengan Matriks Jacobi pada Kasus Permodelan Gravity...
 
Banyak pemetaan fungsi
Banyak pemetaan fungsiBanyak pemetaan fungsi
Banyak pemetaan fungsi
 
A Beautiful Beamer LaTeX
A Beautiful Beamer LaTeXA Beautiful Beamer LaTeX
A Beautiful Beamer LaTeX
 
Matlab Tutorial Chapter 3
Matlab Tutorial Chapter 3Matlab Tutorial Chapter 3
Matlab Tutorial Chapter 3
 
Fungsi kuadrat
Fungsi kuadratFungsi kuadrat
Fungsi kuadrat
 
Relasi, fungsi, dan grafik
Relasi, fungsi, dan grafikRelasi, fungsi, dan grafik
Relasi, fungsi, dan grafik
 
Fungsi dan Persamaan Garis
Fungsi dan Persamaan GarisFungsi dan Persamaan Garis
Fungsi dan Persamaan Garis
 
Kelas x bab 4
Kelas x bab 4Kelas x bab 4
Kelas x bab 4
 
Kelas x bab 4
Kelas x bab 4Kelas x bab 4
Kelas x bab 4
 
Fungsi kuadrat
Fungsi kuadratFungsi kuadrat
Fungsi kuadrat
 
Fungsi matematika
Fungsi matematikaFungsi matematika
Fungsi matematika
 
LIMIT TAK HINGGA
LIMIT TAK HINGGALIMIT TAK HINGGA
LIMIT TAK HINGGA
 
Pcd 8
Pcd 8Pcd 8
Pcd 8
 

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

Minggu_3 TIF305
Minggu_3 TIF305Minggu_3 TIF305
Minggu_3 TIF305
 
sns op sys_process
sns op sys_processsns op sys_process
sns op sys_process
 
Minggu_6 TIF305
Minggu_6 TIF305Minggu_6 TIF305
Minggu_6 TIF305
 
Algoritma dan Arithmatika
Algoritma dan ArithmatikaAlgoritma dan Arithmatika
Algoritma dan Arithmatika
 
algoritma & pemrograman
algoritma & pemrogramanalgoritma & pemrograman
algoritma & pemrograman
 
Konsep Array_sns
Konsep Array_snsKonsep Array_sns
Konsep Array_sns
 
FTI305 algoritma matematika-info_lnjt_
FTI305 algoritma matematika-info_lnjt_FTI305 algoritma matematika-info_lnjt_
FTI305 algoritma matematika-info_lnjt_
 
Minggu_5 TIF305
Minggu_5 TIF305Minggu_5 TIF305
Minggu_5 TIF305
 
Wireless net
Wireless netWireless net
Wireless net
 
Instalasi Dev-C++
Instalasi Dev-C++Instalasi Dev-C++
Instalasi Dev-C++
 
Prinsip ATM
Prinsip ATMPrinsip ATM
Prinsip ATM
 
Jurnal 8 aviv
Jurnal 8 avivJurnal 8 aviv
Jurnal 8 aviv
 
About vb script-sns
About vb script-snsAbout vb script-sns
About vb script-sns
 
Jurnal 8_2
Jurnal 8_2Jurnal 8_2
Jurnal 8_2
 
Minggu_4 TIF305
Minggu_4 TIF305Minggu_4 TIF305
Minggu_4 TIF305
 
Alpro I-latihan_kasus-r11102015
Alpro I-latihan_kasus-r11102015Alpro I-latihan_kasus-r11102015
Alpro I-latihan_kasus-r11102015
 
Solusi quiz 3-ubale_sns
Solusi quiz 3-ubale_snsSolusi quiz 3-ubale_sns
Solusi quiz 3-ubale_sns
 
M8_TIF305_sns_ubb
M8_TIF305_sns_ubbM8_TIF305_sns_ubb
M8_TIF305_sns_ubb
 
M10_TIF305_sns_ubb
M10_TIF305_sns_ubbM10_TIF305_sns_ubb
M10_TIF305_sns_ubb
 
SNS_Matlab_
SNS_Matlab_SNS_Matlab_
SNS_Matlab_
 

Similar to Grafika komputer

Soal tkm matematika 2011 2012 paket a
Soal tkm matematika 2011 2012 paket aSoal tkm matematika 2011 2012 paket a
Soal tkm matematika 2011 2012 paket a
Eko Supriyadi
 
Soal try out usm stis 2012 2013
Soal try out usm stis 2012 2013Soal try out usm stis 2012 2013
Soal try out usm stis 2012 2013
Jihan Ahmad
 
Soal mtk teknik paket i
Soal mtk teknik paket iSoal mtk teknik paket i
Soal mtk teknik paket i
yoyojaya
 
Laihan soal-7
Laihan soal-7Laihan soal-7
Laihan soal-7
ata bik
 

Similar to Grafika komputer (20)

Solusi quiz 2_AlPro-I
Solusi quiz 2_AlPro-ISolusi quiz 2_AlPro-I
Solusi quiz 2_AlPro-I
 
Pekan 6 - Metode Grafik Tugas 1.pptx
Pekan 6 - Metode Grafik Tugas 1.pptxPekan 6 - Metode Grafik Tugas 1.pptx
Pekan 6 - Metode Grafik Tugas 1.pptx
 
Soal tkm matematika 2011 2012 paket a
Soal tkm matematika 2011 2012 paket aSoal tkm matematika 2011 2012 paket a
Soal tkm matematika 2011 2012 paket a
 
Praktikum p-fisika
Praktikum p-fisikaPraktikum p-fisika
Praktikum p-fisika
 
Struktur Kendali Proses-alpro-I_sns
Struktur Kendali Proses-alpro-I_snsStruktur Kendali Proses-alpro-I_sns
Struktur Kendali Proses-alpro-I_sns
 
Modul Matematika Fungsi Kuadrat
Modul Matematika Fungsi KuadratModul Matematika Fungsi Kuadrat
Modul Matematika Fungsi Kuadrat
 
Relasi dan Fungsi
Relasi dan FungsiRelasi dan Fungsi
Relasi dan Fungsi
 
UN Matematika SMK tek-2005
UN Matematika SMK tek-2005UN Matematika SMK tek-2005
UN Matematika SMK tek-2005
 
Latihan &kasus alpro-I_sns
Latihan &kasus alpro-I_snsLatihan &kasus alpro-I_sns
Latihan &kasus alpro-I_sns
 
Testing Pertemuan 5 (1).pdf
Testing Pertemuan 5 (1).pdfTesting Pertemuan 5 (1).pdf
Testing Pertemuan 5 (1).pdf
 
Matlab 6
Matlab 6Matlab 6
Matlab 6
 
4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab
4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab
4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab
 
Soal try out usm stis 2012 2013
Soal try out usm stis 2012 2013Soal try out usm stis 2012 2013
Soal try out usm stis 2012 2013
 
sns alpro-I_ithb
sns alpro-I_ithbsns alpro-I_ithb
sns alpro-I_ithb
 
Silabus IF-311 Grafika Komputer
Silabus IF-311 Grafika KomputerSilabus IF-311 Grafika Komputer
Silabus IF-311 Grafika Komputer
 
Lt mat-ipa-sbmptn-2013
Lt mat-ipa-sbmptn-2013Lt mat-ipa-sbmptn-2013
Lt mat-ipa-sbmptn-2013
 
Soal mtk teknik paket i
Soal mtk teknik paket iSoal mtk teknik paket i
Soal mtk teknik paket i
 
PPT PERBAIKAN TT3 MTK.pptx
PPT PERBAIKAN TT3 MTK.pptxPPT PERBAIKAN TT3 MTK.pptx
PPT PERBAIKAN TT3 MTK.pptx
 
Panduan_Belajar_Mandiri_MATLAB.pdf
Panduan_Belajar_Mandiri_MATLAB.pdfPanduan_Belajar_Mandiri_MATLAB.pdf
Panduan_Belajar_Mandiri_MATLAB.pdf
 
Laihan soal-7
Laihan soal-7Laihan soal-7
Laihan soal-7
 

More from staffpengajar

More from staffpengajar (20)

Lthn_kasus_M13_alpro.pdf
Lthn_kasus_M13_alpro.pdfLthn_kasus_M13_alpro.pdf
Lthn_kasus_M13_alpro.pdf
 
M15_alpro_.pdf
M15_alpro_.pdfM15_alpro_.pdf
M15_alpro_.pdf
 
M09-jarKomp-1_.pdf
M09-jarKomp-1_.pdfM09-jarKomp-1_.pdf
M09-jarKomp-1_.pdf
 
M10-jarKomp-1.pdf
M10-jarKomp-1.pdfM10-jarKomp-1.pdf
M10-jarKomp-1.pdf
 
Dasar Operator Arithmatika_python.pdf
Dasar Operator Arithmatika_python.pdfDasar Operator Arithmatika_python.pdf
Dasar Operator Arithmatika_python.pdf
 
artikel_IoT_PR_snmpsimamora.pdf
artikel_IoT_PR_snmpsimamora.pdfartikel_IoT_PR_snmpsimamora.pdf
artikel_IoT_PR_snmpsimamora.pdf
 
data_dan_DBase_.pdf
data_dan_DBase_.pdfdata_dan_DBase_.pdf
data_dan_DBase_.pdf
 
Japaness multiplification 3 variables and 4 variables
Japaness multiplification 3 variables and 4 variablesJapaness multiplification 3 variables and 4 variables
Japaness multiplification 3 variables and 4 variables
 
Randomize number vbscript_sns
Randomize number vbscript_snsRandomize number vbscript_sns
Randomize number vbscript_sns
 
sns77 vb script_politel
sns77 vb script_politelsns77 vb script_politel
sns77 vb script_politel
 
Diktat c++ d76_dev-cpp
Diktat c++ d76_dev-cppDiktat c++ d76_dev-cpp
Diktat c++ d76_dev-cpp
 
Algoritma Matematika Informasi dalam Pemrograman C++
Algoritma Matematika Informasi dalam Pemrograman C++Algoritma Matematika Informasi dalam Pemrograman C++
Algoritma Matematika Informasi dalam Pemrograman C++
 
Artikel sns op-bndg_2000
Artikel sns op-bndg_2000Artikel sns op-bndg_2000
Artikel sns op-bndg_2000
 
sns about struct-cpp
sns about struct-cppsns about struct-cpp
sns about struct-cpp
 
Allen d76 matlab-adjoe_
Allen d76 matlab-adjoe_Allen d76 matlab-adjoe_
Allen d76 matlab-adjoe_
 
What about spim-simulator
What about spim-simulatorWhat about spim-simulator
What about spim-simulator
 
Notes reliability engineering
Notes reliability engineeringNotes reliability engineering
Notes reliability engineering
 
Matlab sns_77
Matlab sns_77Matlab sns_77
Matlab sns_77
 
Matlab tutor sns
Matlab tutor snsMatlab tutor sns
Matlab tutor sns
 
sns es oop_
sns es oop_sns es oop_
sns es oop_
 

Recently uploaded

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
HafidRanggasi
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
dheaprs
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 

Recently uploaded (20)

(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 

Grafika komputer

  • 1. IF-311 Grafika Komputer (2 sks) Pemrograman Grafika Ir. Sihar, MT. Dept. Teknik Informatika Fak. Teknik Bandung – 2002
  • 2. Daftar Pustaka 1) Bloomenthal, J., Wyvill, B. (1997). Introduction to Implicit Surfaces. Morgan Kaufmann. 2) Bratley, P., B. L. Fox, and L. E. Schrage. (1987). A Guide to Simulation, Second Edition. Springer-Verlag. 3) Cook, R.L., Torrance, K.E. (1982). “A Reflactance Model for Computer Graphics”. ACM Trans.Graph. 4) Harrington, S. (1983). Computer Graphics: A Programming Approach. McGraw-Hill. 5) Plastock, R.A. (1986). Computer Graphics. Schaum's Outline Series.
  • 3. Kasus-1:Sebuah persegipanjang dengan panjang=4-satuan dan lebar=3-satuan menempati ruang A6x8 dengan salah satu titik persegipanjang tersebut berada pada: Susunlah konstruksi algoritma, perspektif manual, dan perspektif komputer umum (C++ dan BASIC).       4 3 a Solusi: Ruang vektor a ditransformasikan dalam dimensi A6x8: Konstruksi algoritma A6x8= (1,1) (6,1) (2,1) (…) (6,2) (…) (6,8) (1,8) (2,8) (…) (4,4) … … … (5,4) (6,4) (3,4) (4,5) … (5,5) (6,5) (3,5) (4,6) … (5,6) (6,6) (3,6) (4,7) … (5,7) (6,7) (3,7) (4,8) … (5,8) (6,8) (3,8) … … … (…) (…)       4 3 a x y -y perspektif konvensional perspektif komputer
  • 4. Sumbu cartesian dalam perspektif konvensional berkebalikan dengan sumbu cartesian dalam perspektif komputer (C++ dan BASIC) Asumsi-1: titik a(3,4) (3,4) Asumsi-2: titik a(3,4) (3,4) Asumsi-3: titik a(3,4) (3,4) Asumsi-4: titik a(3,4) (3,4) Dalam grafika komputer, asumsi yang digunakan adalah 1 (perspektif konvensional) dan 2 (perspektif komputer) Bidang dan dimensi layar komputer bahkan printer dapat dipetakan/direpresentasikan dalam dimensi dan ruang matriks maupun vektor, namun tergantung juga dari aspek hardware. Seperti VGA-card (monitor) dan resolusi printer. Berdasar kasus tersebut, dapat diasumsikan sbb: x x x x y y y y
  • 5. Perspektif konvensional Perspektif komputer (C++) Algoritma dan pemrograman C++ Algoritma dan pemrograman BASIC Perspektif komputer (BASIC) berlaku secara umum (based-math)
  • 6. Berdasar kasus-1 tersebut, apabila dilakukan pembesaran terhadap persegipanjang sebanyak 3 kali, maka dapat disusun konstruksi algoritmanya berikut ini: ; )12( )9( )4)(3( )3)(3(       =      a ; )12( )21( )4)(3( )7)(3(       =      b ; )21( )21( )7)(3( )7)(3(       =      c ; )21( )9( )7)(3( )3)(3(       =      d Perspektif komputer (C++)Algoritma dan pemrograman C++ Solusi: untuk BASIC, skala 3 kali terlalu kecil Tunjukkan dalam perspektif komputer (C++ dan BASIC) Kasus-2:
  • 7. Berdasar kasus-1 tersebut, apabila dilakukan pembesaran terhadap persegipanjang sebanyak 50 kali, maka dapat disusun konstruksi algoritmanya berikut ini: ; )200( )150( )4)(50( )3)(50(       =      a ; )200( )350( )4)(50( )7)(50(       =      b ; )350( )350( )7)(50( )7)(50(       =      c ; )350( )150( )7)(50( )3)(50(       =      d Algoritma dan pemrograman BASIC Perspektif komputer (BASIC) Tunjukkan dalam perspektif komputer (C++ dan BASIC) Solusi: untuk C++, skala 50 kali terlalu besar Kasus-3:
  • 8. Kasus-4: Tiga vektor dalam A380x620 membentuk segitiga dengan masing-masing: Jika masing-masing vektor tersebut dikalikan dengan skalar 30 untuk membentuk bidang dimensi-2, tunjukkanlah model segitiga tersebut dalam algoritma dan pemrograman BASIC.                   12 13 ; 7 14 ; 6 10 cba Solusi: Konstruksi algoritma ; )180( )300( )6)(30( )10)(30(       =      a ; )210( )420( )7)(30( )14)(30(       =      b ; )360( )390( )12)(30( )13)(30(       =      c Perspektif konvensional Algoritma dan pemrograman BASIC Perspektif komputer Tampilan jalannya program
  • 9. Perspektif konvensional Algoritma dan pemrograman C++ Perspektif komputer Tampilan jalannya program Berikut ditunjukkan dengan pendekatan C++:
  • 10. Kasus-5: Jika dengan pendekatan metode optik, perspektif komputer merupakan bayangan dari perspektif konvensional, maka tunjukkanlah konstruksi algoritma beserta algoritmanya jika diketahui bidang 2-dimensi berikut: -jajarangenjang: p=5-satuan; t=4-satuan dengan jarak dari titik a=2-satuan -belahketupat:diameter-silang=8-satuan -layang-layang: diameter-panjang=13-satuan; diameter-lebar=6-satuan Untuk layang-layang, titik-potong panjang dan lebar 10-satuan dari titik-ekor. Dan masing-masing bidang geometri tersebut salah satu titik berada pada: Solusi: Metode optik pada cermin datar dapat ditunjukkan pada skema berikut ini: ; 6 7       a Jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin Postulat: Ukuran benda sama dengan ukuran bayangan Sinar/cahaya yang datang ke cermin akan dipantulkan kembali ke sumber Prinsip ini sesuai dengan kriteria perspektif konvensional dan perspektif komputer dalam grafika komputer.
  • 11. Contoh: perspektif komputer hasil pantulan cermin-datar dari perspektif konvensional untuk geometri 2-dimensi pada satu persegipanjang dan satu segitiga Penjelasan:
  • 12. Solusi Kasus-5: Jajarangenjang dengan p=5 dan t=4-satuan, dengan jarak dari a=2-satuan, dimana: ; 6 7       a Perspektif konvensional 2-satuan Konstruksi algoritma: xb=7+5 = 12, dan xd=xa+2=9; yd=ya+4=10 ; ab≡dc=5-satuan b cd
  • 13. Solusi Kasus-5: Jajarangenjang dengan p=5 dan t=4-satuan, dengan jarak dari a=2-satuan, dimana: ; 6 7       a Perspektif BASIC, dengan skalabilitas 30 kali.
  • 14. Solusi Kasus-5: Belahketupat dengan diameter-silang=8-satuan, dimana salah satu titik pada: ; 6 7       a Perspektif konvensional Konstruksi algoritma: xa=xc, yc=ya+8=14, dan xd=xa-0.5(8)=3; yd=ya+0.5(8)=10 b c d
  • 15. Solusi Kasus-5: Belahketupat dengan diameter-silang=8-satuan, dimana salah satu titik pada: ; 6 7       a Perspektif BASIC, dengan skalabilitas 30 kali.
  • 16. Solusi Kasus-5: Layang-layang dengan diameter-panjang=13-satuan; diameter-lebar=6- satuan; titik-potong diameter-panjang dan lebar adalah 10-satuan dari titik- ekor, dimana salah satu titik pada: ; 6 7       a Perspektif konvensional Konstruksi algoritma: xa=xc, yc=ya+13=19, dan xd=xa-0.5(6)=4; yd=ya+10=16 b c d
  • 17. Solusi Kasus-5: Layang-layang dengan diameter-panjang=13-satuan;diameter-lebar=6- satuan; titik-potong diameter-panjang dan lebar adalah 10-satuan dari titik- ekor, dimana salah satu titik pada: ; 6 7       a Perspektif BASIC, dengan skalabilitas 20 kali, jika 30 kali maka akan terjadi over-flow.
  • 18. Kasus-6: Jika diketahui sebuah model 1-dimensi dalam bentuk perspektif konvensional seperti ditunjukkan berikut ini: ; 11 10       a Bangunlah model perspektif komputer dalam C++ dan BASIC; khusus untuk BASIC lakukan skalabilitas 10 kali, jika vektor dimulai: Model secara konvensional
  • 19. Algoritma dan pemrograman C++ Tampilan jalannya pemrograman: Solusi: Algoritma dan pemrograman BASIC
  • 20. Model secara konvensional Algoritma dan pemrograman C++ (modifikasi) Tampilan jalannya pemrograman: Dilakukan modifikasi solusi pada kasus-6 pada perspektif komputer untuk C++
  • 21. Kasus-7: Jika diketahui sebuah model 1-dimensi dalam bentuk perspektif konvensional seperti ditunjukkan berikut ini: ; 3 4       a Bangunlah model perspektif komputer dalam C++, apabila vektor dimulai: Model secara konvensional
  • 22. Algoritma dan pemrograman C++ Tampilan jalannya pemrograman: Solusi:
  • 23. Kasus-8: Jika diketahui sebuah model 1-dimensi dalam bentuk perspektif konvensional seperti ditunjukkan berikut ini: Bangunlah model perspektif komputer dalam C++berdasar model konvensional tersebut. Model secara konvensional
  • 24. Solusi: Algoritma dan pemrograman C++ Tampilan jalannya pemrograman:
  • 25. Kasus-9: Jika diketahui sebuah model 1-dimensi dalam bentuk perspektif konvensional seperti ditunjukkan berikut ini: Bangunlah model perspektif komputer dalam C++ dan BASIC (skala:15 kali) berdasar model konvensional tersebut. Model secara konvensional a b c d e f
  • 26. Algoritma dan pemrograman C++ Tampilan jalannya pemrograman: Solusi: Tampilan jalannya pemrograman: Algoritma dan pemrograman BASIC