Spondilitis tuberkulosa adalah penyakit infeksi tulang belakang yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menyebabkan penyempitan ruang diskus antarvertebra dan runtuhnya elemen tulang belakang, yang dapat menimbulkan kifosis dan deformitas tulang belakang lainnya. Pengobatan spondilitis tuberkulosa meliputi pemberian obat antituberkulosis selama berbulan-bulan disertai dengan terapi konservatif atau operasi
2. DEFINISI
• Spondilitis tuberkulosa (Pott’s disease) merupakan penyakit infeksi
disebabkan Mycobacterium tuberculosa yang mengenai tulang belakang
• Terdapat :
- penyempitan ruang diskus intervertebralis dan badan vertebra yang
berdekatan
- runtuhnya elemen tulang belakang
- wedging anterior yang menyebabkan kifosis
- pembentukan gibbus
4. EPIDEMIOLOGI
• Diperkirakan 20-30% dari penduduk dunia terinfeksi oleh Mycobacterium
tuberculosis.
• Indonesia adalah penyumbang terbesar ketiga setelah India dan China dengan
penemuan kasus baru 583.000 orang per tahun.
• TB ekstraparu hanya terdapat 10% sampai 15% dari semua kasus TB. TB skeletal
terjadi 1% hingga 3% dari kasus TB ekstraparu dan biasanya melibatkan tulang
belakang.
5. 4TH
BONES & JOINTS ARE THE COMMONST SITE
OF EXTRA PULMONARY TB
CONSTITUTE ~10% OF EXTRA PULMONARY TB
WEIGHT BEARING JOINTS ARE MOST
AFFECTED : 40%
: 13%
: 10%
SPINE
HIPS
KNEES
7. Patogenesis Tuberculosis
M.Tb masuk-> makrofag alveolus fagosit TB. Bila makrofag tidak dapat
menghancurkan Tb-> Tb bereplikasi di makrofag-> makrofag lisis->
fokus primer Ghon.
Imunitas seluler terbentuk-> Tuberkel
8. Bagian tengah tuberkel mengalami perkejuan (caseous center).
Di dalam koloni yang sempat terbentuk dan kemudian dibatasi
pertumbuhannya oleh imunitas seluler, kuman tetap hidup dalam
bentuk dorman -> fokus Simon.
Imun ↓-> reaktivasi.
9. Paru: reaktivasi dapat sembuh tanpa
bekas, sembuh dengan fibrosis dan
kalsifikasi, atau kaverne.
Luar paru: bisa ke tulang belakang, ginjal,
sendi, otak, adrenal.
11. Penyebaran ke Vertebra
Spondilitis TB merupakan
hasil dari fase reaktivasi.
Vertebra yang paling sering
Torakolumbal.
Masuk melalui 3 jalur:
1.Jalur arteri
2.Jalur Vena
3.Jalur perkontinuitatum
12. Klasifikasi berdasarkan Lokasi
Tipe Keterlibatan Mekanisme Gambaran Radiologis
Peridiskal Menyebar melalui arteri Melibatkan batas 2
vertebra yang
berdekatan. Diskus
intervertebralis akan
menyempit
Central Infeksi menyebar
sepanjang plexus Batson
Melibatkan bagian
tengah dari salah satu
vertebra, proksimal dan
diskus intervertebralis
intak.
Anterior marginal Perluasan abses melalui
ligament longitudinal
anterior dan periosteum
Dimulai dengan lesi
destruktif pada salah
satu margin anterior
dari corpus vertebrae,
hanya sedikit
melibatkan diskus
intervertebralis.
13. Perjalanan penyakit spondylitis TB dibagi dalam 5 stadium:
1.Stadium implantasi
2.Stadium destruksi awal
3.Stadium destruksi lanjut
4.Stadium gangguan neurologis
5.Stadium deformitas residual
15. 2. Stadium destruksi awal
Setelah terinfeksi, pusat
nukleus lunak dan
dinding annula yang
berserat melemah,
membusuk dan runtuh.
Hal ini menyebabkan
ruang diskus menutup,
menekan akar saraf
yang menyebabkan rasa
sakit
16. 3. Stadium destruksi lanjut
Infeksi menyebar ke badan
vertebra di atas dan di
bawah disc
17. 4. Stadium gangguan neurologis
tulang-tulang yang dilemahkan
oleh infeksi, hancur karena
beban tubuh manusia
18. 5. Stadium gangguan
neurologis
tulang belakang yang
mengalami kecacatan
dapat menekan sumsum
tulang belakang, sehingga
menghasilkan gangguan
fungsional
19. 6. Stadium gangguan neurologis
& deformitas
seiring berjalannya waktu,
tulang belakang yang
rusak/ cacat mengalami
kesembuhan dan menyatu.
ini selanjutnya dapat
menekan akar saraf,
menyebabkan nyeri dan
neufordefisient
20. Manifestasi Klinis
Nyeri punggung
Deformitas tulang belakang (kifosis)
Defisit neurologis (paraplegia, paresis, impaired sensation)
Cold abscess
Nyeri tekan
Spasme otot
Gerakan spinal yang terbatas
Gejala umum ( demam, keringat malam, penurunan berat badan,
lemah, cepat lelah)
21. PEMERIKSAAN FISIK
• Look
Inspeksi pada pasien spondilitis kelihatan lemah, pucat,
terdapat benjolan di punggung (gibbus) ,dan tulang belakang
terlihat bentuk kifosis (membungkuk)
• Feel
Ditemukan adanya gibbus pada area tulang yang mengalami
infeksi
22. • Move
Motorik:
C-5: Fleksi dari sendi siku
C-6: Ekstensi dari pergelangan tangan
C-7: Ekstensi dari sendi siku
C-8: Fleksi dari distal phalang middle finger (jari tengah)
T-1: Abduksi dari jari kelingking tangan
L-2: Fleksi dari sendi pinggul
L-3: Ekstensi dari sendi lutut
L-4: Dorsofleksi dari sendi ankle
L-5: Ekstensi dari ibu jari kaki
S-1: Fleksi dari telapak kaki
23. PEMERIKSAAN PENUNJANG
• LABORATORIUM
1. Laju Endap Darah (LED)
2. Tuberculin skin test / Mantoux test
3. Pewarnaan Ziehl-Nielsen, Media Loweinstein-
Jensen
4. PCR (Polymerase Chain Reaction)
24.
25. Gold Standard
CT scan - guided needle
biopsy merupakan modalitas
gold standard untuk
diagnosis histopatologis awal
dari spondylitis TB
26. Radiologi
• Foto polos : deformitas yang tampak seperti
kifosis, fraktur
• CT scan : lesi diskus intervertrabralis dan abses
paravertebral.
• MRI merupakan pemeriksaan radiologis terbaik
untuk memvisualisasikan keterlibatan soft
tissue dan canalis spinalis. MRI digunakkan juga
untuk deteksi dini spondylitis TB
27. X Ray
Signs of infection with lytic lucencies in anterior portion of vertebrae
Disk space narrowing
Erosions of the endplate
Sclerosis resulting from chronic infection
Compression fracture
Kyphosis; gibbous (severe kyphosis)
28. Radiographs: Erosions
• Lucent area in lateral aspect of adjacent vertebral bodies
(erosions)
• Loss of intervertebral disk space
•Central lucency with surrounding sclerosis suggesting chronic
32. Features on CT Scan
Temuan jaringan lunak
- Abses dengan kalsifikasi adalah diagnostik TB
tulang belakang; CT adalah modalitas yang sangat
baik untuk memvisualisasikan kalsifikasi jaringan
lunak
Pola dan tingkat keparahan kerusakan tulang
- Pola penghancuran tubuh vertebra - kerangka,
osteolitik, lokal dan sklerotik
Digunakan untuk memandu jarum dalam biopsi jarum perkutan pada
abses paraspinal
33. CT : Calcification
Noncontrast axial CT
Large psoas abscess with central calcification; these features are highly
diagnostic of spinal TB
35. MRI : Features
• 1. Sangat sensitif dan spesifik untuk TB tulang belakang
• 2. Memberikan deteksi dini
• 3. Pilihan terbaik untuk membedakan dengan tepat keterlibatan
sumsum tulang belakang dan jaringan lunak
Fitur
- Edema tulang belakang dan ruang diskus
- Tanda-tanda kompromais tulang belakang yaitu kompresi cord
- Catatan: visualisasi kalsifikasi yang buruk pada abses
36. MRI: Spinal Cord Involvement
Sagittal T2W (Images 1-3) and axial T1W(image 4)
High intensity activity in T12 to L3 vertebrae indicative of
infection. Complete destruction of vertebral bodies with osseous
retropulsion into the spinal canal, causing cauda equina. On axial
view, note destruction of vertebral body with loss of circular shape
37. MRI : Gibbus Formation
“Gibbus formation” in the thoraco-lumbar region of a patient with
spinal TB (left). MRI shows spinal TB at T10-T12. Spinal TB causes the
destruction, collapse of vertebrae, and angulation of verteral column.
42. 1.Terapi konservatif
a. Tirah baring (bed rest).
b. Memberi korset yang mencegah gerakan vertebra/ membatasi
gerak vertebra.
c. Memperbaiki keadaan umum penderita.
d. Pengobatan antituberkulosa .
44. 2. Terapi operatif
A. Tanpa komplikasi neurologis
Kerusakan tulang progresif meskipun terapi OAT
Kegagalan dalam terapi konservatif.
Evakuasi abses paravertebral
Ketidakstabilan tulang belakang, kifosis.
Pencegahan kifosis parah pada anak-anak
Large paraspinal abscess
45. B. Dengan komplikasi neurologis
-Komplikasi saraf baru atau perburukan
atau kurangnya perbaikan dengan
pengobatan konservatif.
-Paraplegia onset cepat atau paraplegia
parah.
-Late-onset paraplegia.
-Neural arch disease.
-Nyeri paraplegia pada geriatri
-Spinal tumor syndrome
46. Prosedur Bedah
(Jutte et all, 2006)
Debridement lokasi yang terinfeksi.
Pada operasi ini tidak ada upaya menstabilkan tulang belakang.
Debridement dengan stabilisasi tulang belakang
(spinal rekonstruksi).
operasi dengan prosedur yang lebih luas
rekonstruksi dengan cangkok tulang
Stabilisasi: bahan baja, serat karbon, atau titanium.
47.
48. Hong Kong Operation
(debridement anterior
dan strut grafting) +
instrumentasi posterior
Keterangan : Gambar
(a,b) : X-ray pra
operasi, (c): MRI pra-
operasi, (d,e) : X-ray
post operas
49.
50. Prognosis
Prognosis spondylitis TB meningkat dengan diagnosis dan intervensi
yang cepat
Pada umumnya, prognosis baik pada pasien tanpa defisit dan
deformitas neurologis.
Studi varietas menunjukkan 82–95% kasus memberikan respon pada
terapi medikamentosa tunggal dengan berkurangnya nyeri,
peningkatan deficit neurologis dan koreksi deformitas