SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Download to read offline
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 32
A. Fungsi dan Grafiknya
1. Definisi Fungsi
Pada Gambar 2.1 diperlihatkan relasi (hubungan) antara himpunan A dan himpunan B.
Pada Gambar 2.1(a), setiap anggota himpunan A memiliki relasi dengan (dipetakan pada)
sebuah anggota himpunan B. Sementara itu, pada Gambar 2.1(b), ada satu anggota
himpunan A memiliki relasi dengan dua (atau dapat lebih dari dua) anggota himpunan B.
Relasi seperti pada Gambar 2.1(a) disebut fungsi. Dalam hal ini, himpunan A disebut
daerah asal, sedangkan himpunan B disebut daerah hasil. Sementara itu, relasi pada
Gambar 2.1(b) bukan fungsi.
Dengan memerhatikan Gambar 2.1(a), fungsi didefinisikan sebagai berikut.
Gambar 2.1 (a) Fungsi dan (b) bukan fungsi.
Definisi Fungsi
Fungsi adalah aturan yang memetakan setiap unsur himpunan daerah asal
(himpunan A) pada sebuah unsur himpunan daerah hasil (himpunan B).
BAB
2
Fungsi
A. Fungsi dan Grafiknya
B. Fungsi Komposisi
C. Fungsi Satu ke Satu dan Fungsi Invers
D. Fungsi Trigonometri
E. Fungsi Eksponen dan Logaritma
A B
f
A B
(a) (b)
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 33
Fungsi dapat dilambangkan oleh huruf tunggal seperti f, g, h, F, G, dan lainya.
Lambang f(x), dibaca “f dari x” atau “f pada x”, menunjukkan nilai yang diberikan f kepada
x. Aturan fungsi sering dinyatakan dalam bentuk persamaan y = f(x) dengan x disebut
peubah bebas dan y disebut peubah terikat.
Contoh 2.1
Jika 42)( 2
 xxxf , cari f(0), f(1), f(1), f(a), dan f(1/a).
Penyelesaian
44)0(2)0()0( 2
f
34)1(2)1()1( 2
f
74)1(2)1()1( 2
f
42)( 2
 aaaf
  4
21
2
1

aa
f a
  42 242
 xxxf
Contoh 2.2
Tentukan f(1) jika
1
)(


x
x
xf .
Penyelesaian
Jika x = 1 dimasukkan ke fungsi di atas, penyebutnya nol. Pembagian dengan nol tidak
didefinisikan. Jadi, fungsi
1
)(


x
x
xf tidak terdefinisi pada x = 1.
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 34
2. Daerah Asal dan Daerah Hasil dari Fungsi
Daerah asal sebuah fungsi ada yang dinyatakan secara eksplisit dan tidak. Fungsi “f(x) = x2
,
0  x  5” merupakan contoh fungsi yang daerah asalnya dinyatakan secara eksplisit, yakni
bilangan real yang memenuhi pertidaksamaan 0  x  5. Jika daerah asal fungsi y = f(x)
tidak disebutkan, daerah asalnya diasumsikan sebagai himpunan semua bilangan real
sedemikian rupa sehingga fungsi y = f(x) terdefinisi. Himpunan ini disebut daerah asal
alami.
Dua hal yang harus diperhatikan dalam menentukan daerah asal alami, yakni
menghindari pembagian dengan nol dan akar bilangan negatif. Daerah asal fungsi f
dilambangkan oleh Df.
Daerah hasil dari fungsi f , dilambangkan oleh Rf, adalah himpunan bilangan real
f(x) untuk seluruh x  Df.
Daerah asal alami fungsi f, Df, dan daerah hasilnya, Rf, dari beberapa fungsi
diperlihatkan pada Tabel 2-1.
Tabel 2-1
Daerah asal dan daerah hasil beberapa fungsi.
Fungsi Daerah Asal (Df) Daerah Hasil (Rf)
2
)( xxf  (–, ) (0, )
xxf /1)(  (–, 0)  (0, ) (–, 0)  (0, )
xxf )( [0, ) [0, )
xxf  1)( (–, 1] (0, )
2
1)( xxf  [–1, 1] [0, 1]
Contoh 2.3
Cari daerah asal masing-masing fungsi berikut.
(a)
1
1
)(


x
xf (b) 2
4)( xxf  (c)
2
4
1
)(
x
xf

 .
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 35
Penyelesaian
(a) Hindari pembagian dengan nol maka daerah asal untuk fungsi
1
1
)(


x
xf adalah
bilangan real x yang memenuhi syarat x – 1  0. Jadi,
Df : {x | x  1, x  R} atau (–, 1)  (1, ).
(b) Hindari akar bilangan negatif maka daerah asal untuk fungsi 2
4)( xxf  adalah
bilangan real x yang memenuhi syarat 04 2
 x . Selanjutnya,
04 2
 x
42
x
2x atau 22  x .
Jadi, Df : [2, 2].
(c) Hindari pembagian dengan nol dan akar bilangan negatif maka daerah asal untuk
fungsi
2
4
1
)(
x
xf

 adalah bilangan real yang memenuhi 04 2
 x . Lihat cara
pada jawaban (b), jadi Df : (2, 2).
3. Grafik Fungsi
Misalnya x merupakan unsur himpunan daerah asal yang berkaitan dengan unsur himpunan
daerah hasil y, titik-titik (x, y) dalam koodinat bidang akan membentuk sebuah grafik
fungsi. Grafik fungsi y = x +3, sebagai contoh, merupakan sekumpulan titik dengan
koordinat (x, y) yang memenuhi y = x + 3.
Contoh 2.4
Gambarkan grafik fungsi xxxf 2)( 2
 pada koordinat bidang.
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 36
Penyelesaian
Secara kasar, penggambaran grafik dapat dilakukan dengan merajah beberapa titik yang
memenuhi fungsi di atas. Kemudian, dengan menghubungkan setiap titik, diperoleh
grafiknya sebagai berikut.
x y =f(x)
–2 8
–1 3
0 0
1 –1
2 0
3 3
4 8
Titik-titik potong grafik dapat ditentukan sebagai berikut. Titik potong dengan sumbu-x, y =
0 maka
0)2(
022


xx
xx
sehingga diperoleh x = 0 dan x = 2.
Dengan demikian, grafik xxxf 2)( 2
 memotong sumbu-x pada titik (0, 0) dan (2, 0).
Sementara itu, titik potong dengan sumbu-y, x = 0 maka y = f(0) = 0, jadi grafik
memotong sumbu-y di titik (0, 0).
Beberapa contoh grafik fungsi pangkat yang sering muncul dalam kalkulus
diperlihatkan pada Gambar 2.2.
x
y
42
8
4
−2
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 37
Gambar 2.2 Beberapa contoh grafik fungsi pangkat.
4. Kesimetrian Grafik: Fungsi Genap dan Fungsi Ganjil
Gambar 2.3 menunjukkan dua buah grafik fungsi. Pada Gambar 2.3(a), grafik y = f(x)
simetri terhadap sumbu-y, sedangkan pada Gambar 2.3(b) simetri terhadap titik asal.
Gambar 2.3 Kesimetrian grafik f(x): (a) simetri terhadap sumbu-y dan (b)
simetri terhadap titik asal.
Fungsi yang grafiknya simetri terhadap sumbu-y disebut fungsi genap. Sementara itu,
fungsi yang grafiknya simetri terhadap titik asal disebut fungsi ganjil. Definisi fungsi genap
dan fungsi ganjil sebagai berikut.
x
1
1
y
y = x2
x
1
1
y
y = x3
x
1
1
y
xy 
y y
x x
y = f(x) y = f(x)
(a) (b)
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 38
Contoh 2.5
Periksa apakah fungsi-fungsi berikut merupakan fungsi genap, fungsi ganjil, atau bukan
keduanya.
(a) f(x) = x (b) f(x) = x2
(c) f(x) = x3
+ 2
Penyelesaian
(a) f(x) = x maka f(–x) = –x sehingga diperoleh f(–x) = –f(x). Jadi, f(x) = x merupakan
fungsi ganjil.
(b) f(x) = x2
maka f(–x) = (–x)2
= x2
sehingga diperoleh f(–x) = f(x). Jadi, f(x) = x2
merupakan fungsi genap.
(c) f(x) = x3
+ 2 maka f(–x) = (–x)3
+ 2 = –x3
+ 2. Karena f(–x)  f(x) dan f(–x)  –
f(x), f(x) = x3
+ 2 bukan merupakan fungsi genap atau fungsi ganjil.
5. Fungsi Sebagian-sebagian
Tinjau sebuah fungsi yang didefinisikan sebagai berikut.






1,5
1,
)( 2
xx
xx
xf
Fungsi Genap dan Fungsi Ganjil
Sebuah fungsi dikatakan fungsi genap (simetri terhadap sumbu-y) jika
)()( xfxf 
dan fungsi ganjil (simetri terhadap titik asal) jika
)()( xfxf 
Fungsi yang tidak memenuhi salah satu dari persamaan di atas bukan
merupakanfungsi genap atau fungsi ganjil (bukan keduanya).
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 39
Ungkapan di atas menyatakan bahwa f(x) = x untuk x < 1 dan f(x) = x2
– 5 untuk x  1.
Fungsi yang didefinisikan berbeda pada tiap bagian domainnya, seperti pada contoh
tersebut, disebut fungsi sebagian-sebagian.
Contoh 2.6
Diketahui:









2
212
1,1
)(
2
xx
x
xx
xf
Tentukan (a) f(-2), (b) f(0), dan (c) f(3).
Penyelesaian
(a) Untuk x < -1, 1)(  xxf . Oleh karena x = -2 merupakan anggota dari x < -1,
maka
31)2()2( f .
(b) Untuk -1 < x < 2, 2)( xf . Oleh karena x = 0 merupakan anggota dari -1 < x < 2,
maka
2)0( f .
(c) Untuk x  2,
2
)( xxf  . Oleh karena x = 3 merupakan anggota dari x  2, maka
93)3( 2
f .
Contoh 2.7
Gambarkan grafik fungsi berikut.









1
101
0,
)(
xx
x
xx
xf
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 40
y
x
0
Penyelesaian
Pada interval x < 0, f(x) = –x, pada interval 0  x < 1, f(x) = 1, dan pada interval x  1, f(x) =
x2
. Grafiknya sebagai berikut.
Tanda bulat kosong [○] menunjukkan bahwa bagian f(x) tidak didefinisikan pada bagian
domain yang sesuai.
1. Manakah di antara grafik berikut
yang merupakan fungsi atau bukan
fungsi? Berikan alasannya.
(a)
(b)
(c)
(d)
Pada soal nomor 2 – 5 berikut, tentukan
daerah asal dan daerah hasil setiap
fungsi.
2. xxxf  2
)(
SOAL-SOAL 2.1
1 2 3 4–4 –3 –2 –1
1
2
3
4
x
y
o
y
x
0
y
x
0
y
x
0
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 41
3.
x
xg


1
1
)(
4.
54
)(
2


tt
t
tH
5.
32
1
)( 2


ww
wh
Pada soal nomor 6 – 8 berikut,
gambarkan grafik fungsinya.
6. 2)( 2
 xxf
7. tth )(
8.
s
sg
1
)( 
Pada soal nomor 9 - 11, tentukan apakah
fungsi tersebut merupakan fungsi genap,
fungsi ganjil, atau bukan keduanya.
9.
1
1
)( 2


x
xg
10. ||)( 3
xxxh 
11. 4
)( 
 ttF
Pada soal nomor 12 – 13, gambarkan
grafik fungsinya. Kemudian tentukan
daerah asal dan daerah hasilnya.
12.






1,2
1,3
)(
xx
xx
xf
13.









5,12
50,
0,
)( 2
ss
ss
ss
sh
Pada soal nomor 14 – 15, tentukan
persamaan fungsinya.
14.
15.
B. Fungsi Komposisi
Fungsi dapat diibaratkan sebagai sebuah sistem yang menghasilkan output unik untuk
setiap input (satu input hanya menghasilkan satu output). Sebuah sistem boleh jadi terdiri
dari sistem-sistem kecil yang saling berkaitan. Pada Gambar 2.4 diperlihatkan dua buah
sistem yang terkait satu sama lain. Sistem pertama mendapat input x sehingga
menghasilkan output f(x). Output dari sistem pertama merupakan input dari sistem kedua
y
x
0 1 2
1
y
x
0 1 2
1
3
2
o
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 42
sehingga sistem kedua menghasilkan output g(f(x)). Fungsi g(f(x)) disebut fungsi
komposisi.
Gambar 2.4 Komposisi dua fungsi.
Komposisi fungsi g pada f dilambangkan oleh g ◦ f. Aturannya sebagai berikut.
Contoh 2.8
Jika
9
)( 2


x
x
xf dan xxg )( , cari (a) daerah asal dari ))(( xgf  dan (b) )2)(( gf  .
Penyelesaian
(a) Untuk menentukan daerah asal dari gf  , perhatikan gambar berikut.
Daerah asal xxg )( adalah Dg = [0, )
Daerah hasil xxg )( adalah Rg = [0, )
Aturan Fungsi Komposisi
))(())(( xfgxfg 
Sedangkan,
))(())(( xgfxgf 
f gx
f(x)
g[f(x)]
Dg
Rg Df
Rf
Rfog
RgDf
x  Dg
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 43
Daerah asal
9
)( 2


x
x
xf adalah Df = (–, –3)  (–3, 3)  (3, ) atau x   3.
Dari gambar tersebut, daerah asal gf  adalah x  Dg yang dipetakan oleh g ke
daerah Rg  Df. Karena Rg  Df = [0, )  {(–, –3)  (–3, 3)  (3, )} = [0, 3) 
(3, ) = Rf kecuali x = 3. Ini berarti 3)(  xxg sehingga x  9. Jadi, daerah
asal dari gf  adalah [0, 9)  (9, ).
(b)
9
)( 2


x
x
xf dan xxg )( maka
99][
)()]([ 2




x
x
x
x
xfxgfgf 
sehingga diperoleh 2
7
1
92
2
)2)(( 

gf  .
Contoh 2.8
Diketahui xxf )( dan 2
)( xxg  . Tentukan daerah asal dari fg  .
Penyelesaian
Daerah asal xxf )( adalah Df = [0, )
Daerah hasil xxf )( adalah Rf = [0, )
Daerah asal 2
)( xxg  adalah Dg = (–, )
Selanjutnya, daerah asal gf  adalah x  Df yang dipetakan oleh g ke daerah Rf  Dg.
Karena Rf  Dg = [0, )  (–, ) = [0, ) = Rf maka
0)(  xxf
0x atau [0, ).
Jadi, daerah asal dari fg  adalah [0, ).
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 44
Contoh 2.9
Nyatakan fungsi s(x) = (x2
+ 5)4
sebagai fungsi komposisi f o g.
Penyelesaian
Ambil 5)( 2
 xxg maka 4
)( xxs  sehingga ))(()( xgfgfxs   .
1. Jika 2)(  xxf dan 2
1
)(
x
xg  ,
tentukan
(a) daerah asal dari gf 
(b) ))(( xgf 
(c) )2)(( gf 
(d) )0)(( gf 
(e) daerah asal dari fg 
(f) ))(( xgf 
(g) )1)(( fg 
(h) )2)(( gf 
2. Jika xxf )( dan 2
9
1
)(
x
xg

 ,
tentukan daerah asal dan daerah
hasil dari:
(a) gf 
(b) fg 
Pada soal nomor 3–5, gfh  .
Tentukan f(x) dan g(x) jika:
3. 1)( 2
 xxh
4.
4
1
)(


x
xh
5.  5
12)(  xxh
C. Fungsi Satu ke Satu dan Fungsi Invers
1. Fungsi Satu ke Satu
Pada Gambar 2.5 diperlihatkan relasi unik antara himpunan A dan B. Setiap unsur
himpunan A hanya berhubungan dengan satu unsur himpunan B yang berbeda. Sebaliknya,
setiap himpunan bagian B juga hanya berhubungan dengan satu unsur himpunan A yang
berbeda. Hubungan seperti ini dikatakan hubungan satu ke satu. Fungsi yang memetakan
SOAL-SOAL 2.2
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 45
setiap unsur himpunan A ke satu unsur himpunan B atau sebaliknya disebut fungsi satu ke
satu.
Gambar 2.5 Fungsi satu ke satu. Hubungan A ke B fungsi dan, sebaliknya,
hubungan B ke A juga fungsi.
Definisi fungsi satu ke satu sebagai berikut.
Grafik satu ke satu merupakan grafik monoton murni (fungsi naik atau fungsi turun)
pada daerah asalnya. Dengan demikian, setiap fungsi yang monoton murni pasti merupakan
fungsi satu ke satu.
Contoh 2.10
Kenali apakah fungsi berikut merupakan fungsi satu ke satu atau bukan.
(a) 2
)( xxf  , x  0 dan (b) xxf )(
Fungsi satu ke satu
Sebuah fungsi f(x) disebut fungsi satu ke satu pada daerah asalnya, Df, jika
)()( bfaf  untuk ba  .
f(x)x
A B
f
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 46
Penyelesaian
Grafik fungsi 2
)( xxf  , x  0 dan xxf )( masing-masing diperlihatkan pada gambar
berikut.
(a) Dari Gambar (a) jelas bahwa f(x) monoton naik pada x  0. Dengan kata lain,
)()( bfaf  untuk ba  . Jadi, 2
)( xxf  , x  0 merupakan fungsi satu ke satu.
(b) Dari Gambar (b) jelas bahwa f(x) monoton turun pada x < 0. f(x) monoton naik pada x
 0. Dengan kata lain, ada )()( bfaf  untuk ba  {sebagai contoh: f(–1) = f(1) =
1}. Jadi, xxf )( bukan fungsi satu ke satu.
2. Fungsi Invers
Karena setiap output fungsi satu ke satu berasal dari satu input, fungsi satu ke satu dapat
dibalikkan untuk mengirimkan output kembali ke inputnya. Fungsi yang didefinisikan
dengan membalikkan fungsi satu ke satu disebut invers dari f. Invers dari f diberi simbol
1
f (dibaca: f invers). Perhatikan bahwa tanda –1 pada 1
f bukan menyatakan pangkat.
Dengan kata lain, dalam hal ini )(/1)(1
xfxf 
.
Karena grafik fungsi satu ke satu merupakan grafik monoton murni, berlaku teorema
berikut.
x
1
1
y
y = x2
, x  0
x
1
1
y
y = |x|
–1
(a) (b)
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 47
Contoh 2.11
Buktikan bahwa xxf 3)(  dan
3
)(
x
xg  merupakan pasangan invers.
Penyelesaian
x
xx
fxgf 












3
3
3
))(( .
  x
x
xgxfg 
3
3
3))(( .
Karena memenuhi xxgf ))(( dan xxfg ))(( maka xxf 3)(  dan
3
)(
x
xg 
merupakan pasangan invers.
Contoh 2.12
Tunjukkan bahwa 32)(  xxf memiliki invers dan tentukan inversnya. Verifikasi
hasilnya.
Penyelesaian
Grafik 32)(  xxf merupakan garis lurus dengan gradien 2 maka f monoton naik
(murni) pada Df = (–, ). Karena f monoton murni, f memiliki invers.
Untuk mendapatkan inversnya, ambil
32)(  xxfy 
2
3

y
x .
Teorema
1. Jika f monoton murni pada daerah asalnya, f memiliki invers.
2. Dua buah fungsi, f dan 1
f , dikatakan pasangan invers jika dan hanya jika
xxff 
))(( 1
dan xxff 
))((1
.
3.
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 48
Tukarkan x dan y pada hasil terakhir maka
2
3

x
y .
Dengan demikian diperoleh
2
3
)(1 
 x
xf .
Untuk memverifikasi hasilnya,
x
xx
fxff 




 





 

3
2
3
2
2
3
))(( 1
  x
x
xfxff 

 
2
3)32(
32))(( 11
Dengan demikian jelas bahwa invers dari fungsi 32)(  xxf adalah
2
3
)(1 
 x
xf .
Untuk soal No. 1 – 4, kenali apakah
fungsi tersebut satu ke satu atau bukan.
1. 2
)( xxf 
2. 2)(  xxf
3. 3
)( xxf  , 0x
4. xxf )(
Soal No. 5 – 7 Tentukan invers dari
fungsi tersebut.
5.
x
xf
1
)(  , 0x
6.
2
3
)(



x
x
xf
7. xxf 45)( 
Soal No. 8 – 10, tentukan )2(1
f jika
8. 0,1)( 2
 xxxf
9. 0,)( 3/2
 xxxf
10. 2,
2
)( 

 x
x
x
xf
SOAL-SOAL 2.3
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 49
D. Fungsi Trigonometri
1. Definisi Fungsi Trigonometri
Tinjau sebuah segitiga yang berada pada lingkaran satuan (lingkaran dengan jari-jari 1
satuan) seperti ditunjukkan pada Gambar 2.6. Nilai sinus dan cosinus suatu sudut
didefinisikan sebagai berikut.
Dalam satuan rad, t didefinisikan sebagai panjang busur dibagi jari-jari. Untuk jari-jari 1
satuan, nilai t sama dengan panjang busur. Dengan mengingat bahwa panjang keliling
lingkaran berjari-jari r adalah 2r maka, untuk r = 1, panjang keliling lingkaran adalah 2.
Sebagai contoh, berdasarkan pada definisi dan Gambar 2.6, diperoleh beberapa nilai sin t
dan cos t seperti pada Tabel 2-1.
Tabel 2-1
P(x, y) t sin t = y cos t = x tan t = y/x
(1, 0) 0 0 1 0
(0, 1) /2 1 0 tak didefinisikan
(1, 0)  0 1 0
(0, 1) 3/2 1 0 tak didefinisikan
Definisi sinus dan cosinus
yt sin dan xt cos
dengan t dinyatakan dalam satuan radian (rad).
P(x, y)
x
y
t
x
y
r
(1, 0)
Gambar 2.6
(0, 0)
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 50
Hubungan antara satuan radian (rad) dan derajat sebagai berikut.
180o
=  rad atau 1 rad = 180o
/.
Selain fungsi sinus dan cosinus, fungsi-fungsi trigonometri lainnya sebagai berikut.
Beberapa nilai fungsi trigonometri pada t tertentu diperlihatkan pada Tabel 2-2.
Tabel 2-2
x 0 30o
atau /6 45o
atau /4 60o
atau /3 90o
atau /2
sin x 0 2
1
22
1
32
1 1
cos x 1 32
1
22
1
2
1
0
tan x 0 33
1
1 3
Tidak
didefinisikan
Beberapa rumus berkaitan dengan fungsi trigonometri sebagai berikut.
Rumus-rumus trigonometri
xx sin)sin(  yxyxyx sincoscossin)sin( 
xx cos)cos(  yxyxyx sinsincoscos)cos( 
1cossin 22
 xx xxx cossin22sin 
xx 22
sectan1    1cos2sin212cos 22
 xxx
Fungsi trigonometri lainnya
Tangent :
x
x
x
cos
sin
tan  Cotangent :
x
x
tan
1
cot 
Secant :
x
x
cos
1
sec  Cosecant :
x
x
sin
1
csc 
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 51
Contoh 2.13
Tentukan (a) 4
5
sin 
dan (b) 12
5
cos 
.
Penyelesaian
(a)   2)2)(1(20sincoscossinsinsin 2
1
2
1
2
1
4444
5
 
 .
(b)   )26())(2()3)(2(sinsincoscoscoscos 4
1
2
1
2
1
2
1
2
1
64646412
5
 
.
Contoh 2.13
Buktikan bahwa tt 2
sin212cos  .
Penyelesaian
Dari rumus xxyxyx sinsincoscos)cos(  diperoleh
ttttttttt 22
sincossinsincoscos)cos(2cos  (*)
Selanjutnya, dari rumus 1cossin 22
 xx maka 1cossin 22
 tt atau t22
sin1cos 
sehingga (*) menjadi
tttttt 22222
sin21sin)sin1(sincos2cos 
2. Grafik Fungsi Trigonometri, Periode, dan Amplitudo
Grafik Fungsi Trigonometri Beberapa grafik fungsi trigonometri diperlihatkan pada
Gambar 2.7.
Periode Secara umum, suatu fungsi f(x) dikatakan periodik jika ada sebuah bilangan positif
p sedemikian sehingga
)()( xfpxf 
untuk setiap x. Nilai p terkecil pada yang memenuhi persamaan di atas disebut periode.
Fungsi-fungsi trigonometri merupakan fungsi periodik. Sebagai contoh, dapat
dibuktikan bahwa )2sin(sin  xx . Selain itu, juga dipenuhi
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 52
xxxx sin)12sin()2sin()4sin(   .
Nilai-nilai –2, 2, 4, dan 12 adalah semua bilangan p yang memenuhi
xpx sin)sin(  . Karena 2 merupakan nilai p terkecil, periode dari fungsi sinus adalah
2.
Gambar 2.7 Grafik fungsi trigonometri: (a) sinus, (b) cosinus, (c) tangent,
(d) cotangent, (e) secant, dan (d) cosecant.
y = cos x
x
y
20- 2

2

 2
3
y = sin x
x
y
2
 2 2
3
0– 2


y = tan x
x
y
2
  2
3
0– 2

2
3

y = sec x
x
y
2
  2
30– 2

2
3

1
−1
y =csc x
x
y
2
  2
3
0– 2


1
−1
2
y = cot x
x
y
2
 
2
3
0– 2

 2
(a) (b)
(c) (d)
(e) (f)
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 53
Selanjutnya, jika fungsi sinus dinyatakan sebagai






 x
T
y
2
sin ,
periodenya adalah T sebab
  

















 x
T
x
T
Tx
T


 2
sin2
2
sin
2
sin .
Amplitudo Jika fungsi periodik f mempertahankan nilai maksimum dan minimum,
amplitudo A didefinisikan sebagai setengah kali jarak antara nilai maksimum dan nilai
minimum.
Contoh 2.14
Tentukan periode fungsi trigonometri berikut: xy 4sin4 .
Penyelesaian
Bandingkan xy 4sin4 dengan 





 x
T
Ay
2
sin maka diperoleh


4
2

T
→
2
1
T .
Jadi, periode fungsi xy 4sin4 adalah ½.
Contoh 2.15
Tentukan amplitudo dari (a) xy 2sin4 dan (b) xy sin25 .
Penyelesaian
(a) Daerah hasil dari xy 2sin4 adalah [–4, 4] maka
  4)]4(4[2
1
minmax2
1
 yyA .
(b) Daerah hasil dari xy sin25 adalah [3, 7] maka
  2)37(2
1
minmax2
1
 yyA .
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 54
1. Ubah ukuran derajat berikut ke
dalam radian.
(a) 45o
(b) 60o
(c) 120o
(d) –150o
2. Tanpa menggunakan kalkulator,
hitung:
(a) o
75sin
(b) o
225cos
(c) o
15tan
(d) o
15csc
3. Buktikan bahwa
(a) xxxx 2
cos)sin(cscsin 
(b) xxx 2
cos)sin1)(sin1( 
4. Tentukan periode dan amplitudo
fungsi periodik berikut. Kemudian
gambarkan grafiknya.
(a) ty 2cos3
(b) ty 3sin22
5. Mana di antara fungsi-fungsi
trigonometri berikut yang
merupakan fungsi ganjil atau genap
atau bukan keduanya?
(a)  2sin 
 xy
(b) )cos( xy  
(c)  2cos 
 xy
(d) )sin( xy  
E. Fungsi Eksponen dan Logaritma
1. Fungsi Eksponen
Fungsi eksponen umum Fungsi eksponen umum didefinisikan sebagai berikut.
Definisi fungsi eksponen umum
Jika a > 0 dan a  R, fungsi
x
axf )(
disebut fungsi eksponen dengan basis a.
SOAL-SOAL 2.4
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 55
Sifat-sifat eksponen sebagai berikut.
Fungsi eksponen asli Fungsi eksponen dengan basis a = e = 2,718281828459045…, yakni
x
exf )( , disebut fungsi eksponen asli.
Fungsi eksponen asli sering digunakan untuk memodelkan pertumbuhan atau
peluruhan eksponen. Secara umum, fungsi pertumbuhan atau peluruhan eksponen
dinyatakan sebagai berikut.
Contoh 2.16
Sejumlah bakteri yang tumbuh setelah t jam memenuhi persamaan t
eB 693,0
100 . (a)
Berapakah jumlah bakteri pada saat awal? (b) Berapa jumlah bakteri setelah 6 jam?
Penyelesaian
(a) Jumlah bakteri pada saat awal, t = 0, adalah
100100100 0693,0
 eeB t
.
Fungsi pertumbuhan atau peluruhan eksponen
kx
eyy 0
dengan k > 0 untuk pertumbuhan eksponen, k > 0 untuk peluruhan eksponen, dan
0y adalah nilai awal.
Sifat-sifat eksponen umum
Jika a > 0 dan b > 0, persamaan berikut benar untuk semua bilangan real x
dan y.
1. yxyx
aaa 
 4. xxx
abba )(
2. yx
y
x
a
a
a 
 5.
x
x
x
b
a
b
a







3.   xyyx
aa 
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 56
(b) Jumlah bakteri setelah 6 jam, t = 6, adalah
62687,6267677,62100100100100 138,46693,0693,0
 
eeeB t
.
2. Fungsi Logaritma
Fungsi logaritma umum Fungsi logaritma dengan basis a > 0 dengan a  1, xxf a
log)(  ,
merupakan kebalikan dari fungsi eksponen x
axf )( . Dengan kata lain,
Fungsi logaritma asli Jika a = e, xe
log ditulis sebagai xln . Fungsi xy ln disebut
fungsi logaritma asli. Fungsi ini merupakan kebalikan dari fungsi eksponen asli. Dengan
demikian,
Sifat-sifat logaritma dan eksponen asli sebagai berikut.
Contoh 2.17
Tentukan x jika diketahui (a) x8log2
, (b) 464log x
.
Sifat-sifat logaritma dan eksponen asli
(1) ln 1 = 0 (4) arar
lnln 
(2) ba
b
a
lnlnln  (5) xe x
ln
, x  0
(3) baab lnlnln  (6) yey
ln
yxex y
 ln
x
ay   yx a
log
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 57
Penyelesaian
Gunakan rumus x
ay   yx a
log .
(a) xx
x 22288log 32
 maka x = 3.
(b) 226464464log 44
 xxx
.
Contoh 2.18
Sederhanakan ungkapan berikut.
(a) x
e ln3
(c) xyx
e lnln 2

(b) 32
ln  x
e (d) xx
e ln
Penyelesaian
(a) Gunakan sifat (4) dan (5) maka 3lnln3 3
xee xx
 .
(b) Gunakan sifat (6) maka 32ln 32

xe x
.
(c) Gunakan sifat (2), (3), (4), dan (5) maka yxxxxyx
xeeee
yyx
x
y



2ln
ln
lnlnlnln 2
2
22
.
(d) Gunakan sifat (2), (5), dan (6) maka
x
e
eee
x
xexx x
xex
  lnlnlnln
.
Contoh 2.19
Tentukan x jika (a) 23ln  tx dan (b) 102
x
e .
Penyelesaian
Gunakan rumus yxex y
 ln maka
(a) 23
23ln 
 t
extx .
(b) 10ln2102
 xe x
sehingga 15,110ln2
1
x .
Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 58
Contoh 2.20
Jumlah unsur radioaktif meluruh setiap saat memenuhi persamaan kt
eNN 
 0
, dengan k >
0 dan N0 adalah jumlah unsur pada saat awal. Tentukan waktu yang diperlukan untuk
meluruh sehingga jumlah unsur tersebut tinggal setengahnya (disebut waktu paruh).
Nyatakan dalam k.
Penyelesaian
ktkt
eNNeNN 
 002
1
0
sehingga 2
1
kt
e . Selanjutnya, ambil logaritmanya maka
2lnlnln 2
1

kte kt
sehingga diperoleh waktu paruhnya adalah
k
t
2ln
 .
Tentukan x jika diketahui:
1. 3log x
2. 82 x
3. 13ln  tx
4. 43
x
e
5. 3
2
1
log 
x
SOAL-SOAL 2.4

More Related Content

What's hot (20)

fungsi, persamaan & pertidaksamaan kuadrat
 fungsi, persamaan & pertidaksamaan kuadrat fungsi, persamaan & pertidaksamaan kuadrat
fungsi, persamaan & pertidaksamaan kuadrat
 
Fungsifix
FungsifixFungsifix
Fungsifix
 
Fungsi dan grafik
Fungsi dan grafikFungsi dan grafik
Fungsi dan grafik
 
Limit fungsi
Limit fungsiLimit fungsi
Limit fungsi
 
Rpp 8.1
Rpp 8.1Rpp 8.1
Rpp 8.1
 
Tugas kalkulus
Tugas kalkulusTugas kalkulus
Tugas kalkulus
 
Kalkulus (bab 1)
Kalkulus (bab 1)Kalkulus (bab 1)
Kalkulus (bab 1)
 
Matdis-fungsi pembangkit
Matdis-fungsi pembangkitMatdis-fungsi pembangkit
Matdis-fungsi pembangkit
 
maksimum dan minimum
maksimum dan minimummaksimum dan minimum
maksimum dan minimum
 
Bil.riil
Bil.riilBil.riil
Bil.riil
 
Diferensiabel kontinu
Diferensiabel kontinuDiferensiabel kontinu
Diferensiabel kontinu
 
Komposisi dan fungsi
Komposisi dan fungsiKomposisi dan fungsi
Komposisi dan fungsi
 
Matematika (limit)
Matematika (limit)Matematika (limit)
Matematika (limit)
 
Konsep Fungsi
Konsep FungsiKonsep Fungsi
Konsep Fungsi
 
Penggunaan turunan
Penggunaan turunanPenggunaan turunan
Penggunaan turunan
 
Deferensial
DeferensialDeferensial
Deferensial
 
FUNGSI DAN GRAFIK
FUNGSI DAN GRAFIKFUNGSI DAN GRAFIK
FUNGSI DAN GRAFIK
 
Fungsi dan model matematika
Fungsi dan model matematikaFungsi dan model matematika
Fungsi dan model matematika
 
Kul3 4 fungsi
Kul3 4 fungsiKul3 4 fungsi
Kul3 4 fungsi
 
Fungsi pecah pada aljabar
Fungsi pecah pada aljabarFungsi pecah pada aljabar
Fungsi pecah pada aljabar
 

Similar to 02 fungsi

Similar to 02 fungsi (20)

Nurul fadhillah 1810206019 relasi&amp;fungsi
Nurul fadhillah 1810206019 relasi&amp;fungsiNurul fadhillah 1810206019 relasi&amp;fungsi
Nurul fadhillah 1810206019 relasi&amp;fungsi
 
Meri arianti (17118002)
Meri arianti (17118002)Meri arianti (17118002)
Meri arianti (17118002)
 
Fungsipersamaanpertidaksamaan
FungsipersamaanpertidaksamaanFungsipersamaanpertidaksamaan
Fungsipersamaanpertidaksamaan
 
Fungsi komposisi dan fungsi invers xi mat wajib
Fungsi  komposisi dan fungsi invers xi mat wajibFungsi  komposisi dan fungsi invers xi mat wajib
Fungsi komposisi dan fungsi invers xi mat wajib
 
Fungsi
FungsiFungsi
Fungsi
 
Fungsi 1
Fungsi 1Fungsi 1
Fungsi 1
 
fungsi dan grafiknya
fungsi dan grafiknyafungsi dan grafiknya
fungsi dan grafiknya
 
Fungsi
FungsiFungsi
Fungsi
 
Fungsi
FungsiFungsi
Fungsi
 
Fungsi kuadrat
Fungsi kuadratFungsi kuadrat
Fungsi kuadrat
 
log&himp_Fungsi_Kelompok-1.pptx
log&himp_Fungsi_Kelompok-1.pptxlog&himp_Fungsi_Kelompok-1.pptx
log&himp_Fungsi_Kelompok-1.pptx
 
fungsi .pptx
fungsi .pptxfungsi .pptx
fungsi .pptx
 
Diskret V Relasi Fungsi
Diskret V Relasi FungsiDiskret V Relasi Fungsi
Diskret V Relasi Fungsi
 
13184085.ppt
13184085.ppt13184085.ppt
13184085.ppt
 
Relasi dan fungsi
Relasi dan fungsiRelasi dan fungsi
Relasi dan fungsi
 
Fungsi (linier, kuadrat, rasional).pptx
Fungsi (linier, kuadrat, rasional).pptxFungsi (linier, kuadrat, rasional).pptx
Fungsi (linier, kuadrat, rasional).pptx
 
Fungsi dan grafik_fungsi
Fungsi dan grafik_fungsiFungsi dan grafik_fungsi
Fungsi dan grafik_fungsi
 
Fungsi dan grafik_fungsi
Fungsi dan grafik_fungsiFungsi dan grafik_fungsi
Fungsi dan grafik_fungsi
 
6678 bab ii fungsi
6678 bab ii fungsi6678 bab ii fungsi
6678 bab ii fungsi
 
Fungsi, komposisi fungsi, dan invers fungsi
Fungsi, komposisi fungsi, dan invers fungsiFungsi, komposisi fungsi, dan invers fungsi
Fungsi, komposisi fungsi, dan invers fungsi
 

Recently uploaded

Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 

Recently uploaded (20)

Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 

02 fungsi

  • 1. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 32 A. Fungsi dan Grafiknya 1. Definisi Fungsi Pada Gambar 2.1 diperlihatkan relasi (hubungan) antara himpunan A dan himpunan B. Pada Gambar 2.1(a), setiap anggota himpunan A memiliki relasi dengan (dipetakan pada) sebuah anggota himpunan B. Sementara itu, pada Gambar 2.1(b), ada satu anggota himpunan A memiliki relasi dengan dua (atau dapat lebih dari dua) anggota himpunan B. Relasi seperti pada Gambar 2.1(a) disebut fungsi. Dalam hal ini, himpunan A disebut daerah asal, sedangkan himpunan B disebut daerah hasil. Sementara itu, relasi pada Gambar 2.1(b) bukan fungsi. Dengan memerhatikan Gambar 2.1(a), fungsi didefinisikan sebagai berikut. Gambar 2.1 (a) Fungsi dan (b) bukan fungsi. Definisi Fungsi Fungsi adalah aturan yang memetakan setiap unsur himpunan daerah asal (himpunan A) pada sebuah unsur himpunan daerah hasil (himpunan B). BAB 2 Fungsi A. Fungsi dan Grafiknya B. Fungsi Komposisi C. Fungsi Satu ke Satu dan Fungsi Invers D. Fungsi Trigonometri E. Fungsi Eksponen dan Logaritma A B f A B (a) (b)
  • 2. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 33 Fungsi dapat dilambangkan oleh huruf tunggal seperti f, g, h, F, G, dan lainya. Lambang f(x), dibaca “f dari x” atau “f pada x”, menunjukkan nilai yang diberikan f kepada x. Aturan fungsi sering dinyatakan dalam bentuk persamaan y = f(x) dengan x disebut peubah bebas dan y disebut peubah terikat. Contoh 2.1 Jika 42)( 2  xxxf , cari f(0), f(1), f(1), f(a), dan f(1/a). Penyelesaian 44)0(2)0()0( 2 f 34)1(2)1()1( 2 f 74)1(2)1()1( 2 f 42)( 2  aaaf   4 21 2 1  aa f a   42 242  xxxf Contoh 2.2 Tentukan f(1) jika 1 )(   x x xf . Penyelesaian Jika x = 1 dimasukkan ke fungsi di atas, penyebutnya nol. Pembagian dengan nol tidak didefinisikan. Jadi, fungsi 1 )(   x x xf tidak terdefinisi pada x = 1.
  • 3. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 34 2. Daerah Asal dan Daerah Hasil dari Fungsi Daerah asal sebuah fungsi ada yang dinyatakan secara eksplisit dan tidak. Fungsi “f(x) = x2 , 0  x  5” merupakan contoh fungsi yang daerah asalnya dinyatakan secara eksplisit, yakni bilangan real yang memenuhi pertidaksamaan 0  x  5. Jika daerah asal fungsi y = f(x) tidak disebutkan, daerah asalnya diasumsikan sebagai himpunan semua bilangan real sedemikian rupa sehingga fungsi y = f(x) terdefinisi. Himpunan ini disebut daerah asal alami. Dua hal yang harus diperhatikan dalam menentukan daerah asal alami, yakni menghindari pembagian dengan nol dan akar bilangan negatif. Daerah asal fungsi f dilambangkan oleh Df. Daerah hasil dari fungsi f , dilambangkan oleh Rf, adalah himpunan bilangan real f(x) untuk seluruh x  Df. Daerah asal alami fungsi f, Df, dan daerah hasilnya, Rf, dari beberapa fungsi diperlihatkan pada Tabel 2-1. Tabel 2-1 Daerah asal dan daerah hasil beberapa fungsi. Fungsi Daerah Asal (Df) Daerah Hasil (Rf) 2 )( xxf  (–, ) (0, ) xxf /1)(  (–, 0)  (0, ) (–, 0)  (0, ) xxf )( [0, ) [0, ) xxf  1)( (–, 1] (0, ) 2 1)( xxf  [–1, 1] [0, 1] Contoh 2.3 Cari daerah asal masing-masing fungsi berikut. (a) 1 1 )(   x xf (b) 2 4)( xxf  (c) 2 4 1 )( x xf   .
  • 4. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 35 Penyelesaian (a) Hindari pembagian dengan nol maka daerah asal untuk fungsi 1 1 )(   x xf adalah bilangan real x yang memenuhi syarat x – 1  0. Jadi, Df : {x | x  1, x  R} atau (–, 1)  (1, ). (b) Hindari akar bilangan negatif maka daerah asal untuk fungsi 2 4)( xxf  adalah bilangan real x yang memenuhi syarat 04 2  x . Selanjutnya, 04 2  x 42 x 2x atau 22  x . Jadi, Df : [2, 2]. (c) Hindari pembagian dengan nol dan akar bilangan negatif maka daerah asal untuk fungsi 2 4 1 )( x xf   adalah bilangan real yang memenuhi 04 2  x . Lihat cara pada jawaban (b), jadi Df : (2, 2). 3. Grafik Fungsi Misalnya x merupakan unsur himpunan daerah asal yang berkaitan dengan unsur himpunan daerah hasil y, titik-titik (x, y) dalam koodinat bidang akan membentuk sebuah grafik fungsi. Grafik fungsi y = x +3, sebagai contoh, merupakan sekumpulan titik dengan koordinat (x, y) yang memenuhi y = x + 3. Contoh 2.4 Gambarkan grafik fungsi xxxf 2)( 2  pada koordinat bidang.
  • 5. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 36 Penyelesaian Secara kasar, penggambaran grafik dapat dilakukan dengan merajah beberapa titik yang memenuhi fungsi di atas. Kemudian, dengan menghubungkan setiap titik, diperoleh grafiknya sebagai berikut. x y =f(x) –2 8 –1 3 0 0 1 –1 2 0 3 3 4 8 Titik-titik potong grafik dapat ditentukan sebagai berikut. Titik potong dengan sumbu-x, y = 0 maka 0)2( 022   xx xx sehingga diperoleh x = 0 dan x = 2. Dengan demikian, grafik xxxf 2)( 2  memotong sumbu-x pada titik (0, 0) dan (2, 0). Sementara itu, titik potong dengan sumbu-y, x = 0 maka y = f(0) = 0, jadi grafik memotong sumbu-y di titik (0, 0). Beberapa contoh grafik fungsi pangkat yang sering muncul dalam kalkulus diperlihatkan pada Gambar 2.2. x y 42 8 4 −2
  • 6. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 37 Gambar 2.2 Beberapa contoh grafik fungsi pangkat. 4. Kesimetrian Grafik: Fungsi Genap dan Fungsi Ganjil Gambar 2.3 menunjukkan dua buah grafik fungsi. Pada Gambar 2.3(a), grafik y = f(x) simetri terhadap sumbu-y, sedangkan pada Gambar 2.3(b) simetri terhadap titik asal. Gambar 2.3 Kesimetrian grafik f(x): (a) simetri terhadap sumbu-y dan (b) simetri terhadap titik asal. Fungsi yang grafiknya simetri terhadap sumbu-y disebut fungsi genap. Sementara itu, fungsi yang grafiknya simetri terhadap titik asal disebut fungsi ganjil. Definisi fungsi genap dan fungsi ganjil sebagai berikut. x 1 1 y y = x2 x 1 1 y y = x3 x 1 1 y xy  y y x x y = f(x) y = f(x) (a) (b)
  • 7. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 38 Contoh 2.5 Periksa apakah fungsi-fungsi berikut merupakan fungsi genap, fungsi ganjil, atau bukan keduanya. (a) f(x) = x (b) f(x) = x2 (c) f(x) = x3 + 2 Penyelesaian (a) f(x) = x maka f(–x) = –x sehingga diperoleh f(–x) = –f(x). Jadi, f(x) = x merupakan fungsi ganjil. (b) f(x) = x2 maka f(–x) = (–x)2 = x2 sehingga diperoleh f(–x) = f(x). Jadi, f(x) = x2 merupakan fungsi genap. (c) f(x) = x3 + 2 maka f(–x) = (–x)3 + 2 = –x3 + 2. Karena f(–x)  f(x) dan f(–x)  – f(x), f(x) = x3 + 2 bukan merupakan fungsi genap atau fungsi ganjil. 5. Fungsi Sebagian-sebagian Tinjau sebuah fungsi yang didefinisikan sebagai berikut.       1,5 1, )( 2 xx xx xf Fungsi Genap dan Fungsi Ganjil Sebuah fungsi dikatakan fungsi genap (simetri terhadap sumbu-y) jika )()( xfxf  dan fungsi ganjil (simetri terhadap titik asal) jika )()( xfxf  Fungsi yang tidak memenuhi salah satu dari persamaan di atas bukan merupakanfungsi genap atau fungsi ganjil (bukan keduanya).
  • 8. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 39 Ungkapan di atas menyatakan bahwa f(x) = x untuk x < 1 dan f(x) = x2 – 5 untuk x  1. Fungsi yang didefinisikan berbeda pada tiap bagian domainnya, seperti pada contoh tersebut, disebut fungsi sebagian-sebagian. Contoh 2.6 Diketahui:          2 212 1,1 )( 2 xx x xx xf Tentukan (a) f(-2), (b) f(0), dan (c) f(3). Penyelesaian (a) Untuk x < -1, 1)(  xxf . Oleh karena x = -2 merupakan anggota dari x < -1, maka 31)2()2( f . (b) Untuk -1 < x < 2, 2)( xf . Oleh karena x = 0 merupakan anggota dari -1 < x < 2, maka 2)0( f . (c) Untuk x  2, 2 )( xxf  . Oleh karena x = 3 merupakan anggota dari x  2, maka 93)3( 2 f . Contoh 2.7 Gambarkan grafik fungsi berikut.          1 101 0, )( xx x xx xf
  • 9. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 40 y x 0 Penyelesaian Pada interval x < 0, f(x) = –x, pada interval 0  x < 1, f(x) = 1, dan pada interval x  1, f(x) = x2 . Grafiknya sebagai berikut. Tanda bulat kosong [○] menunjukkan bahwa bagian f(x) tidak didefinisikan pada bagian domain yang sesuai. 1. Manakah di antara grafik berikut yang merupakan fungsi atau bukan fungsi? Berikan alasannya. (a) (b) (c) (d) Pada soal nomor 2 – 5 berikut, tentukan daerah asal dan daerah hasil setiap fungsi. 2. xxxf  2 )( SOAL-SOAL 2.1 1 2 3 4–4 –3 –2 –1 1 2 3 4 x y o y x 0 y x 0 y x 0
  • 10. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 41 3. x xg   1 1 )( 4. 54 )( 2   tt t tH 5. 32 1 )( 2   ww wh Pada soal nomor 6 – 8 berikut, gambarkan grafik fungsinya. 6. 2)( 2  xxf 7. tth )( 8. s sg 1 )(  Pada soal nomor 9 - 11, tentukan apakah fungsi tersebut merupakan fungsi genap, fungsi ganjil, atau bukan keduanya. 9. 1 1 )( 2   x xg 10. ||)( 3 xxxh  11. 4 )(   ttF Pada soal nomor 12 – 13, gambarkan grafik fungsinya. Kemudian tentukan daerah asal dan daerah hasilnya. 12.       1,2 1,3 )( xx xx xf 13.          5,12 50, 0, )( 2 ss ss ss sh Pada soal nomor 14 – 15, tentukan persamaan fungsinya. 14. 15. B. Fungsi Komposisi Fungsi dapat diibaratkan sebagai sebuah sistem yang menghasilkan output unik untuk setiap input (satu input hanya menghasilkan satu output). Sebuah sistem boleh jadi terdiri dari sistem-sistem kecil yang saling berkaitan. Pada Gambar 2.4 diperlihatkan dua buah sistem yang terkait satu sama lain. Sistem pertama mendapat input x sehingga menghasilkan output f(x). Output dari sistem pertama merupakan input dari sistem kedua y x 0 1 2 1 y x 0 1 2 1 3 2 o
  • 11. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 42 sehingga sistem kedua menghasilkan output g(f(x)). Fungsi g(f(x)) disebut fungsi komposisi. Gambar 2.4 Komposisi dua fungsi. Komposisi fungsi g pada f dilambangkan oleh g ◦ f. Aturannya sebagai berikut. Contoh 2.8 Jika 9 )( 2   x x xf dan xxg )( , cari (a) daerah asal dari ))(( xgf  dan (b) )2)(( gf  . Penyelesaian (a) Untuk menentukan daerah asal dari gf  , perhatikan gambar berikut. Daerah asal xxg )( adalah Dg = [0, ) Daerah hasil xxg )( adalah Rg = [0, ) Aturan Fungsi Komposisi ))(())(( xfgxfg  Sedangkan, ))(())(( xgfxgf  f gx f(x) g[f(x)] Dg Rg Df Rf Rfog RgDf x  Dg
  • 12. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 43 Daerah asal 9 )( 2   x x xf adalah Df = (–, –3)  (–3, 3)  (3, ) atau x   3. Dari gambar tersebut, daerah asal gf  adalah x  Dg yang dipetakan oleh g ke daerah Rg  Df. Karena Rg  Df = [0, )  {(–, –3)  (–3, 3)  (3, )} = [0, 3)  (3, ) = Rf kecuali x = 3. Ini berarti 3)(  xxg sehingga x  9. Jadi, daerah asal dari gf  adalah [0, 9)  (9, ). (b) 9 )( 2   x x xf dan xxg )( maka 99][ )()]([ 2     x x x x xfxgfgf  sehingga diperoleh 2 7 1 92 2 )2)((   gf  . Contoh 2.8 Diketahui xxf )( dan 2 )( xxg  . Tentukan daerah asal dari fg  . Penyelesaian Daerah asal xxf )( adalah Df = [0, ) Daerah hasil xxf )( adalah Rf = [0, ) Daerah asal 2 )( xxg  adalah Dg = (–, ) Selanjutnya, daerah asal gf  adalah x  Df yang dipetakan oleh g ke daerah Rf  Dg. Karena Rf  Dg = [0, )  (–, ) = [0, ) = Rf maka 0)(  xxf 0x atau [0, ). Jadi, daerah asal dari fg  adalah [0, ).
  • 13. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 44 Contoh 2.9 Nyatakan fungsi s(x) = (x2 + 5)4 sebagai fungsi komposisi f o g. Penyelesaian Ambil 5)( 2  xxg maka 4 )( xxs  sehingga ))(()( xgfgfxs   . 1. Jika 2)(  xxf dan 2 1 )( x xg  , tentukan (a) daerah asal dari gf  (b) ))(( xgf  (c) )2)(( gf  (d) )0)(( gf  (e) daerah asal dari fg  (f) ))(( xgf  (g) )1)(( fg  (h) )2)(( gf  2. Jika xxf )( dan 2 9 1 )( x xg   , tentukan daerah asal dan daerah hasil dari: (a) gf  (b) fg  Pada soal nomor 3–5, gfh  . Tentukan f(x) dan g(x) jika: 3. 1)( 2  xxh 4. 4 1 )(   x xh 5.  5 12)(  xxh C. Fungsi Satu ke Satu dan Fungsi Invers 1. Fungsi Satu ke Satu Pada Gambar 2.5 diperlihatkan relasi unik antara himpunan A dan B. Setiap unsur himpunan A hanya berhubungan dengan satu unsur himpunan B yang berbeda. Sebaliknya, setiap himpunan bagian B juga hanya berhubungan dengan satu unsur himpunan A yang berbeda. Hubungan seperti ini dikatakan hubungan satu ke satu. Fungsi yang memetakan SOAL-SOAL 2.2
  • 14. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 45 setiap unsur himpunan A ke satu unsur himpunan B atau sebaliknya disebut fungsi satu ke satu. Gambar 2.5 Fungsi satu ke satu. Hubungan A ke B fungsi dan, sebaliknya, hubungan B ke A juga fungsi. Definisi fungsi satu ke satu sebagai berikut. Grafik satu ke satu merupakan grafik monoton murni (fungsi naik atau fungsi turun) pada daerah asalnya. Dengan demikian, setiap fungsi yang monoton murni pasti merupakan fungsi satu ke satu. Contoh 2.10 Kenali apakah fungsi berikut merupakan fungsi satu ke satu atau bukan. (a) 2 )( xxf  , x  0 dan (b) xxf )( Fungsi satu ke satu Sebuah fungsi f(x) disebut fungsi satu ke satu pada daerah asalnya, Df, jika )()( bfaf  untuk ba  . f(x)x A B f
  • 15. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 46 Penyelesaian Grafik fungsi 2 )( xxf  , x  0 dan xxf )( masing-masing diperlihatkan pada gambar berikut. (a) Dari Gambar (a) jelas bahwa f(x) monoton naik pada x  0. Dengan kata lain, )()( bfaf  untuk ba  . Jadi, 2 )( xxf  , x  0 merupakan fungsi satu ke satu. (b) Dari Gambar (b) jelas bahwa f(x) monoton turun pada x < 0. f(x) monoton naik pada x  0. Dengan kata lain, ada )()( bfaf  untuk ba  {sebagai contoh: f(–1) = f(1) = 1}. Jadi, xxf )( bukan fungsi satu ke satu. 2. Fungsi Invers Karena setiap output fungsi satu ke satu berasal dari satu input, fungsi satu ke satu dapat dibalikkan untuk mengirimkan output kembali ke inputnya. Fungsi yang didefinisikan dengan membalikkan fungsi satu ke satu disebut invers dari f. Invers dari f diberi simbol 1 f (dibaca: f invers). Perhatikan bahwa tanda –1 pada 1 f bukan menyatakan pangkat. Dengan kata lain, dalam hal ini )(/1)(1 xfxf  . Karena grafik fungsi satu ke satu merupakan grafik monoton murni, berlaku teorema berikut. x 1 1 y y = x2 , x  0 x 1 1 y y = |x| –1 (a) (b)
  • 16. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 47 Contoh 2.11 Buktikan bahwa xxf 3)(  dan 3 )( x xg  merupakan pasangan invers. Penyelesaian x xx fxgf              3 3 3 ))(( .   x x xgxfg  3 3 3))(( . Karena memenuhi xxgf ))(( dan xxfg ))(( maka xxf 3)(  dan 3 )( x xg  merupakan pasangan invers. Contoh 2.12 Tunjukkan bahwa 32)(  xxf memiliki invers dan tentukan inversnya. Verifikasi hasilnya. Penyelesaian Grafik 32)(  xxf merupakan garis lurus dengan gradien 2 maka f monoton naik (murni) pada Df = (–, ). Karena f monoton murni, f memiliki invers. Untuk mendapatkan inversnya, ambil 32)(  xxfy  2 3  y x . Teorema 1. Jika f monoton murni pada daerah asalnya, f memiliki invers. 2. Dua buah fungsi, f dan 1 f , dikatakan pasangan invers jika dan hanya jika xxff  ))(( 1 dan xxff  ))((1 . 3.
  • 17. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 48 Tukarkan x dan y pada hasil terakhir maka 2 3  x y . Dengan demikian diperoleh 2 3 )(1   x xf . Untuk memverifikasi hasilnya, x xx fxff                3 2 3 2 2 3 ))(( 1   x x xfxff     2 3)32( 32))(( 11 Dengan demikian jelas bahwa invers dari fungsi 32)(  xxf adalah 2 3 )(1   x xf . Untuk soal No. 1 – 4, kenali apakah fungsi tersebut satu ke satu atau bukan. 1. 2 )( xxf  2. 2)(  xxf 3. 3 )( xxf  , 0x 4. xxf )( Soal No. 5 – 7 Tentukan invers dari fungsi tersebut. 5. x xf 1 )(  , 0x 6. 2 3 )(    x x xf 7. xxf 45)(  Soal No. 8 – 10, tentukan )2(1 f jika 8. 0,1)( 2  xxxf 9. 0,)( 3/2  xxxf 10. 2, 2 )(    x x x xf SOAL-SOAL 2.3
  • 18. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 49 D. Fungsi Trigonometri 1. Definisi Fungsi Trigonometri Tinjau sebuah segitiga yang berada pada lingkaran satuan (lingkaran dengan jari-jari 1 satuan) seperti ditunjukkan pada Gambar 2.6. Nilai sinus dan cosinus suatu sudut didefinisikan sebagai berikut. Dalam satuan rad, t didefinisikan sebagai panjang busur dibagi jari-jari. Untuk jari-jari 1 satuan, nilai t sama dengan panjang busur. Dengan mengingat bahwa panjang keliling lingkaran berjari-jari r adalah 2r maka, untuk r = 1, panjang keliling lingkaran adalah 2. Sebagai contoh, berdasarkan pada definisi dan Gambar 2.6, diperoleh beberapa nilai sin t dan cos t seperti pada Tabel 2-1. Tabel 2-1 P(x, y) t sin t = y cos t = x tan t = y/x (1, 0) 0 0 1 0 (0, 1) /2 1 0 tak didefinisikan (1, 0)  0 1 0 (0, 1) 3/2 1 0 tak didefinisikan Definisi sinus dan cosinus yt sin dan xt cos dengan t dinyatakan dalam satuan radian (rad). P(x, y) x y t x y r (1, 0) Gambar 2.6 (0, 0)
  • 19. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 50 Hubungan antara satuan radian (rad) dan derajat sebagai berikut. 180o =  rad atau 1 rad = 180o /. Selain fungsi sinus dan cosinus, fungsi-fungsi trigonometri lainnya sebagai berikut. Beberapa nilai fungsi trigonometri pada t tertentu diperlihatkan pada Tabel 2-2. Tabel 2-2 x 0 30o atau /6 45o atau /4 60o atau /3 90o atau /2 sin x 0 2 1 22 1 32 1 1 cos x 1 32 1 22 1 2 1 0 tan x 0 33 1 1 3 Tidak didefinisikan Beberapa rumus berkaitan dengan fungsi trigonometri sebagai berikut. Rumus-rumus trigonometri xx sin)sin(  yxyxyx sincoscossin)sin(  xx cos)cos(  yxyxyx sinsincoscos)cos(  1cossin 22  xx xxx cossin22sin  xx 22 sectan1    1cos2sin212cos 22  xxx Fungsi trigonometri lainnya Tangent : x x x cos sin tan  Cotangent : x x tan 1 cot  Secant : x x cos 1 sec  Cosecant : x x sin 1 csc 
  • 20. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 51 Contoh 2.13 Tentukan (a) 4 5 sin  dan (b) 12 5 cos  . Penyelesaian (a)   2)2)(1(20sincoscossinsinsin 2 1 2 1 2 1 4444 5    . (b)   )26())(2()3)(2(sinsincoscoscoscos 4 1 2 1 2 1 2 1 2 1 64646412 5   . Contoh 2.13 Buktikan bahwa tt 2 sin212cos  . Penyelesaian Dari rumus xxyxyx sinsincoscos)cos(  diperoleh ttttttttt 22 sincossinsincoscos)cos(2cos  (*) Selanjutnya, dari rumus 1cossin 22  xx maka 1cossin 22  tt atau t22 sin1cos  sehingga (*) menjadi tttttt 22222 sin21sin)sin1(sincos2cos  2. Grafik Fungsi Trigonometri, Periode, dan Amplitudo Grafik Fungsi Trigonometri Beberapa grafik fungsi trigonometri diperlihatkan pada Gambar 2.7. Periode Secara umum, suatu fungsi f(x) dikatakan periodik jika ada sebuah bilangan positif p sedemikian sehingga )()( xfpxf  untuk setiap x. Nilai p terkecil pada yang memenuhi persamaan di atas disebut periode. Fungsi-fungsi trigonometri merupakan fungsi periodik. Sebagai contoh, dapat dibuktikan bahwa )2sin(sin  xx . Selain itu, juga dipenuhi
  • 21. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 52 xxxx sin)12sin()2sin()4sin(   . Nilai-nilai –2, 2, 4, dan 12 adalah semua bilangan p yang memenuhi xpx sin)sin(  . Karena 2 merupakan nilai p terkecil, periode dari fungsi sinus adalah 2. Gambar 2.7 Grafik fungsi trigonometri: (a) sinus, (b) cosinus, (c) tangent, (d) cotangent, (e) secant, dan (d) cosecant. y = cos x x y 20- 2  2   2 3 y = sin x x y 2  2 2 3 0– 2   y = tan x x y 2   2 3 0– 2  2 3  y = sec x x y 2   2 30– 2  2 3  1 −1 y =csc x x y 2   2 3 0– 2   1 −1 2 y = cot x x y 2   2 3 0– 2   2 (a) (b) (c) (d) (e) (f)
  • 22. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 53 Selanjutnya, jika fungsi sinus dinyatakan sebagai        x T y 2 sin , periodenya adalah T sebab                      x T x T Tx T    2 sin2 2 sin 2 sin . Amplitudo Jika fungsi periodik f mempertahankan nilai maksimum dan minimum, amplitudo A didefinisikan sebagai setengah kali jarak antara nilai maksimum dan nilai minimum. Contoh 2.14 Tentukan periode fungsi trigonometri berikut: xy 4sin4 . Penyelesaian Bandingkan xy 4sin4 dengan        x T Ay 2 sin maka diperoleh   4 2  T → 2 1 T . Jadi, periode fungsi xy 4sin4 adalah ½. Contoh 2.15 Tentukan amplitudo dari (a) xy 2sin4 dan (b) xy sin25 . Penyelesaian (a) Daerah hasil dari xy 2sin4 adalah [–4, 4] maka   4)]4(4[2 1 minmax2 1  yyA . (b) Daerah hasil dari xy sin25 adalah [3, 7] maka   2)37(2 1 minmax2 1  yyA .
  • 23. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 54 1. Ubah ukuran derajat berikut ke dalam radian. (a) 45o (b) 60o (c) 120o (d) –150o 2. Tanpa menggunakan kalkulator, hitung: (a) o 75sin (b) o 225cos (c) o 15tan (d) o 15csc 3. Buktikan bahwa (a) xxxx 2 cos)sin(cscsin  (b) xxx 2 cos)sin1)(sin1(  4. Tentukan periode dan amplitudo fungsi periodik berikut. Kemudian gambarkan grafiknya. (a) ty 2cos3 (b) ty 3sin22 5. Mana di antara fungsi-fungsi trigonometri berikut yang merupakan fungsi ganjil atau genap atau bukan keduanya? (a)  2sin   xy (b) )cos( xy   (c)  2cos   xy (d) )sin( xy   E. Fungsi Eksponen dan Logaritma 1. Fungsi Eksponen Fungsi eksponen umum Fungsi eksponen umum didefinisikan sebagai berikut. Definisi fungsi eksponen umum Jika a > 0 dan a  R, fungsi x axf )( disebut fungsi eksponen dengan basis a. SOAL-SOAL 2.4
  • 24. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 55 Sifat-sifat eksponen sebagai berikut. Fungsi eksponen asli Fungsi eksponen dengan basis a = e = 2,718281828459045…, yakni x exf )( , disebut fungsi eksponen asli. Fungsi eksponen asli sering digunakan untuk memodelkan pertumbuhan atau peluruhan eksponen. Secara umum, fungsi pertumbuhan atau peluruhan eksponen dinyatakan sebagai berikut. Contoh 2.16 Sejumlah bakteri yang tumbuh setelah t jam memenuhi persamaan t eB 693,0 100 . (a) Berapakah jumlah bakteri pada saat awal? (b) Berapa jumlah bakteri setelah 6 jam? Penyelesaian (a) Jumlah bakteri pada saat awal, t = 0, adalah 100100100 0693,0  eeB t . Fungsi pertumbuhan atau peluruhan eksponen kx eyy 0 dengan k > 0 untuk pertumbuhan eksponen, k > 0 untuk peluruhan eksponen, dan 0y adalah nilai awal. Sifat-sifat eksponen umum Jika a > 0 dan b > 0, persamaan berikut benar untuk semua bilangan real x dan y. 1. yxyx aaa   4. xxx abba )( 2. yx y x a a a   5. x x x b a b a        3.   xyyx aa 
  • 25. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 56 (b) Jumlah bakteri setelah 6 jam, t = 6, adalah 62687,6267677,62100100100100 138,46693,0693,0   eeeB t . 2. Fungsi Logaritma Fungsi logaritma umum Fungsi logaritma dengan basis a > 0 dengan a  1, xxf a log)(  , merupakan kebalikan dari fungsi eksponen x axf )( . Dengan kata lain, Fungsi logaritma asli Jika a = e, xe log ditulis sebagai xln . Fungsi xy ln disebut fungsi logaritma asli. Fungsi ini merupakan kebalikan dari fungsi eksponen asli. Dengan demikian, Sifat-sifat logaritma dan eksponen asli sebagai berikut. Contoh 2.17 Tentukan x jika diketahui (a) x8log2 , (b) 464log x . Sifat-sifat logaritma dan eksponen asli (1) ln 1 = 0 (4) arar lnln  (2) ba b a lnlnln  (5) xe x ln , x  0 (3) baab lnlnln  (6) yey ln yxex y  ln x ay   yx a log
  • 26. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 57 Penyelesaian Gunakan rumus x ay   yx a log . (a) xx x 22288log 32  maka x = 3. (b) 226464464log 44  xxx . Contoh 2.18 Sederhanakan ungkapan berikut. (a) x e ln3 (c) xyx e lnln 2  (b) 32 ln  x e (d) xx e ln Penyelesaian (a) Gunakan sifat (4) dan (5) maka 3lnln3 3 xee xx  . (b) Gunakan sifat (6) maka 32ln 32  xe x . (c) Gunakan sifat (2), (3), (4), dan (5) maka yxxxxyx xeeee yyx x y    2ln ln lnlnlnln 2 2 22 . (d) Gunakan sifat (2), (5), dan (6) maka x e eee x xexx x xex   lnlnlnln . Contoh 2.19 Tentukan x jika (a) 23ln  tx dan (b) 102 x e . Penyelesaian Gunakan rumus yxex y  ln maka (a) 23 23ln   t extx . (b) 10ln2102  xe x sehingga 15,110ln2 1 x .
  • 27. Aip Saripudin, Bahan Ajar Matematika Dasar JPTE FPTK UPI 58 Contoh 2.20 Jumlah unsur radioaktif meluruh setiap saat memenuhi persamaan kt eNN   0 , dengan k > 0 dan N0 adalah jumlah unsur pada saat awal. Tentukan waktu yang diperlukan untuk meluruh sehingga jumlah unsur tersebut tinggal setengahnya (disebut waktu paruh). Nyatakan dalam k. Penyelesaian ktkt eNNeNN   002 1 0 sehingga 2 1 kt e . Selanjutnya, ambil logaritmanya maka 2lnlnln 2 1  kte kt sehingga diperoleh waktu paruhnya adalah k t 2ln  . Tentukan x jika diketahui: 1. 3log x 2. 82 x 3. 13ln  tx 4. 43 x e 5. 3 2 1 log  x SOAL-SOAL 2.4