1. PENGGUNAAN TURUNAN
Turunan banyak diaplikasikan dalam berbagai bidang kehidupan khususnya ilmu
pengetahuan dan teknologi. Aplikasi turunan yang telah diajarkan pada pendidikan
menengah diantaranya penggambaran grafik fungsi dan masalah pengoptimasian. Dua hal
ini berkaitan erat karena setiap permasalahan yang dapat dibuat fungsinya mungkin dapat
digambarkan menjadi suatu grafik fungsi, dan dari suatu grafik kita dapat mengetahui nilai
optimum fungsi, yaitu nilai maksimum atau minimum yang dapat dicapai suatu fungsi.
Dengan mempelajari turunan dalam kalkulus diferensial, nilai-nilai optimum suatu
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari dapat diselidiki dengan mudah tanpa harus
menggambarkannya dalam sebuah grafik, meskipun grafik merupakan bagian tak
terpisahkan dari perhitungan kalkulus.
Beberapa aplikasi lainnya yang berkaitan dengan metode numerik diantaranya
diferensial, pendekatan linear, penyelesaian numerik persamaan dengan metode Newton,
dan lain sebagainya. Turunan juga banyak diaplikasikan dalam bidang ekonomi, bisnis,
kependudukan, dan lain- lain.
1. Masalah Peongoptimasian (Maksimum-Minimum)
Sebelum membahas contoh langsung dari aplikasi turunan, berikut akan dibahas
beberapa definisi dan teorema dalam kalkulus.
a. Titik Kritis (Critical Point )
Definisi Titik Kritis :
Titik x = c dikatakan titik kritis dari fungsi f (x) jika f (c) ada, dan memenuhi salah
satu dari
πβ² π = 0 atau π β² π tidak ada
Jika π β² π = 0 maka c disebut titik stasione r, dan jika π β² π tidak ada maka c
disebut titik singular (terisolir).
Contoh 1 :
Carilah titik-titik kritis dari fungsi π π₯ = βπ₯ 2 + 4π₯ .
Penyelesaian :
Turunan fungsi f (x) β πβ² π₯ = β2π₯ + 4
Fungsi turunan ini merupakan fungsi linear yang berarti turunannya ada untuk
semua bilangan real.
Kalkulus I/Penggunaan Turunan/rHn_copyright | 13
2. Titik kritis diperoleh dari
π β² (π₯) = 0 β β2π₯ + 4 = 0 β π₯ = 2
Dan karena π 2 = β22 + 4.2 = 4 (ada), maka x = 2 adalah titik kritis dari fungsi
tersebut. β
Contoh 2 :
4 1
Carilah titik-titik kritis dari fungsi π π₯ = π₯ 3 + 4π₯ 3 .
Penyelesaian :
1 β2
4 4
Turunan fungsi f (x) β πβ² π₯ = π₯3 + 3 π₯ 3
3
Karena ada variabel berpangkat negatif, kemungkinan fungsi turunan ini berbentuk
pecahan rasional, yang memungkinkan di suatu titik nilainya tidak ada. Untuk itu
sederhanakan fungsi menjadi
4 1 4 β2 4 2 4(π₯ + 1)
π β² (π₯) = π₯ 3 + π₯ 3 β π β² π₯ = π₯ β3 π₯ + 1 β π β² π₯ = 2
3 3 3 3π₯ 3
Jika penyebutnya nol, yaitu saat x = 0, maka π β² (π₯) tidak ada, atau π β² 0 =tidak ada.
Jadi x = 0 adalah titik kritis (titik singular).
Titik kritis yang lain (titik stasioner) diperoleh dari
4(π₯ + 1)
πβ² π₯ = 0 β 2 =0
3π₯ 3
Persamaan terakhir akan bernilai nol pada saat x = -1 , atau π β² (β1) = 0 . Dengan
demikian, x = -1 adalah titik stasioner . Karena π β1 dan π(0) ada, maka -1 dan 0
adalah titik-titik kritis fungsi tersebut. β
b. Nilai Ekstrim Lokal/Relatif dan Global/Absolut
Nilai ekstrim adalah nilai di mana fungsi mencapai nilai maksimum ataupun
minimum. Nilai maksimum ataupun minimum dapat dibedakan menjadi dua jenis
dilihat dari daerah asal yang dibicarakan atau di mana fungsi didefinisikan.
Definisi Ekstrim Lokal dan Global :
1. π(π₯) dikatakan memiliki nilai maksimum global/absolut pada x = c jika π(π₯) β₯
π(π) untuk setiap x dalam daerah asalnya.
2. π(π₯) dikatakan memiliki nilai minimum global/absolut pada x = c jika π(π₯) β€
π(π) untuk setiap x dalam daerah asalnya.
Kalkulus I/Penggunaan Turunan/rHn_copyright | 14
3. 3. π(π₯) dikatakan memiliki nilai maksimum lokal/relatif pada x = c jika π(π₯) β₯
π(π) untuk setiap x dalam interval terbuka di sekitar c.
4. π(π₯) dikatakan memiliki nilai minimum lokal/relatif pada x = c jika π(π₯) β€ π(π)
untuk setiap x dalam interval terbuka di sekitar c.
Nilai ekstrim lokal hanya dilihat dari titik-titik di dalam interval, sedangkan nilai
ekstrim global dilihat dari titik-titik ujung serta semua titik di dalam interval. Jadi,
nilai ekstrim global pasti merupakan nilai ekstrim lokal, tetapi tidak sebaliknya.
Perhatikan gambar berikut :
Jika f (x) didefinisikan pada daerah asal I =[a, e], maka dari gambar di atas dapat
dilihat nilai- nilai maksimum dan minimumnya. f (x) mencapai maksimum di b dan d
dalam I , artinya f (x) mempuyai maksimum lokal/relatif pada keduanya. Tetapi f (d)
> f (b) , artinya f (d) juga merupaka nilai maksimum global/absolut.
f (x) mencapai nilai minimum di a dan c, tetapi a adalah titik ujung I , dan f (a) < f
(c) , artinya f (a) adalah nilai minimum global dan f (c) adalah nilai minimum lokal.
Contoh 3:
Tentukan nilai maksimum dan minimum global maupun lokal dari fungsi π π₯ = π₯ 2
pada interval I = [-1, 2].
Penyelesaian :
Domain dari f (x) adalah I = [-1, 2].
Dari gambar, terlihat bahwa nilai minimum lokal
sekaligus minimum globalnya adalah 0 (di titik x = 0).
Sedangkan nilai maksimun global- nya adalah 4 (di
titik x = 2). Fungsi ini tidak memiliki maksimum
lokal. β
Kalkulus I/Penggunaan Turunan/rHn_copyright | 15
4. Contoh 4 :
Tentukan nilai maksimum dan minimum global maupun lokal dari fungsi π π₯ = π₯ 2
pada interval I = [-2, 2].
Penyelesaian :
Domain dari f (x) adalah I = [-2, 2].
Dari gambar, terlihat bahwa nilai minimum lokal
sekaligus minimum globalnya adalah 0 (di titik
x = 0).
Sedangkan nilai maksimun global- nya adalah 4 (di
titik x = -2 dan x = 2). Fungsi ini tidak memiliki
maksimum lokal . β
Contoh 5 :
Tentukan nilai maksimum dan minimum global maupun lokal dari π π₯ = π₯ 2 .
Penyelesaian :
Fungsi ini mempunyai daerah asal/domain yaitu
himpunan bilangan real, atau π = (ββ, β).
Dengan demikian, fungsi ini hanya mempunyai
minimum lokal dan global yaitu 0 (di titik x = 0), dan
tidak memiliki maksimum lokal maupun global. β
Teorema Nilai Ekstrim :
Jika suatu fungsi f kontinu pada interval [a, b] ( f (x) ada di semua titik dalam
interval), maka f pasti mempunyai nilai maksimum global/absolut dan minimum
global/absolut.
Berdasarkan definisi-definisi dan teorema di atas, dapat disimpulkan, bahwa nilai-
nilai ekstrim (maksimum/minimum) kemungkinan berada di titik-titik berikut :
1. Titik-titik ujung interval,
2. Titik-titik stasioner atau titik di mana π β² π₯ = 0,
3. Titik-titik singular atau titik di mana π β² (π₯) tidak ada.
Biasanya, jenis maksimum atau minimum dari nilai ekstrim sudah diketahui. Dengan
mensubstitusi titik kritis ke dalam f (x), nilai maksimum atau minimum pasti dapat
dilihat dengan jelas. Untuk keperluan pembuatan grafik, terdapat uji turunan ke-dua.
Kalkulus I/Penggunaan Turunan/rHn_copyright | 16
5. Teorema Uji Turunan ke-dua untuk Ekstrim Lokal/Relatif :
Misalkan c adalah titik kritis dari fungsi f di mana π β² π = 0 dan π β² π₯ ada untuk
semua x pada interval yang memuat c. Jika πβ²β² π ada, maka
i. Jika π β²β² (π) < 0 , maka di c, f mempunyai nilai maksimum relatif yaitu π π .
ii. Jika π β²β² π > 0 , maka di c, f mempunyai nilai minimum relatif yaitu π π .
iii. Jika π β²β² π = 0 , maka di c, f mempunyai nilai minimum/maksimum relatif
π π , atau bukan keduanya.
c. Penerapan Nilai Ekstrim Mutlak
Banyak permasalahan kehidupan sehari-hari dapat dipecahkan dengan turunan.
Tentunya, permasalahan ini dideskripsikan dalam bahasa sehari- hari. Untuk
menyelesaikannya secara matematis, tentunya permasalahan ini harus diubah ke
dalam bentuk matematika. Representasi masalah dalam dunia nyata ke dalam bahasa
matematika dikenal dengan istilah model matematika.
Untuk itu, ada beberapa langkah yang dapat diikuti, untuk memudahkan
penyelesaian masalah sehari- hari yang berkaitan dengan kalkulus diferensial .
1. Buatlah sebuah gambar dari masalah tersebut kemudian tetapkan variabel-
variabel untuk menggantikan nilai yang belum diketahui, misalnya x dan y.
2. Tuliskan rumus untuk besaran yang akan dimaksimumkan/diminimumkan dalam
bentuk variabel-variabel yang sudah ditetapkan, yaitu x dan y, misalnya A(x, y).
3. Carilah kondisi yang membatasi masalah dan bentuk menjadi suatu persamaan
dalam variabel x dan y, kemudian nyatakan dalam satu variabel saja, misalnya x.
Substitusikan persamaan pembatas ini ke dalam besaran tujuan agar menjadi
fungsi dalam x, yaitu A(x).
4. Tentukan himpunan nilai-nilai x yang mungkin, biasanya dalam bentuk interval
seperti [a, b].
5. Tentukan titik-titik kritis (titik ujung, titik stasioner, titik singular).
6. Tentukan titik mana yang memberikan nilai maksimum/minimum (biasanya
ππ΄
dicapai oleh titik stasioner, yaitu saat = π΄β² (π₯) = 0.
ππ₯
Contoh 6 :
Sebuah halaman di belakang sebuah bangunan akan dipagari dengan pagar kawat.
Jika pagar kawat yang tersedia 500 m, berapa ukuran halaman yang dapat dipagari
seluas mungkin, jika ujung-ujung pagar ditempatkan di tembok bangunan.
Kalkulus I/Penggunaan Turunan/rHn_copyright | 17
6. Penyelesaian :
Permasalahan di atas dapat dibuat gambarnya untuk memudahkan kita menentukan
besaran tujuan dan pembatasnya.
Bangunan
Halaman y
x
Misalkan, halaman yang akan dipagari panjangnya x dan lebarnya y.
Tujuan : maksimumkan luas halaman yang dipagari β π΄ = π₯. π¦
Batasan : pagar kawat tersedia 500 m β 500 = π₯ + 2π¦ β π₯ = 500 β 2π¦
Substitusi fungsi pembatas ke dalam tujuan:
π΄ = π₯. π¦ = 500 β 2π¦ . π¦ = 500π¦ β 2π¦ 2
β π΄ π¦ = 500π¦ β 2π¦ 2
Karena y adalah lebar halaman yang harus dipagari, maka nilai yang mungkin untuk
y adalah [0, 250].
Titik kritis (stasioner) diperoleh dari
500
π΄β² π¦ = 0 β 500 β 4π¦ = 0 β π¦ = = 125
4
Uji titik kritis dan titik ujung interval :
2
π΄ 0 = 500 0 β 2 0 =0
2
π΄ 125 = 500 125 β 2 125 = 31250
2
π΄ 250 = 500. 250 β 2. 250 =0
Dengan demikian nilai maksimumnya adalah 31250 untuk y = 125 , dan
π₯ = 500 β 2. 125 = 250
Jadi, ukuran halaman yang dapat dipagari seluas mungkin dengan panjang pagar
500m adalah 250 π Γ 125 π. β
Kalkulus I/Penggunaan Turunan/rHn_copyright | 18
7. Latihan
1. Carilah titik-titik kritis dan hitunglah nilai maksimum dan minimum fungsi- fungsi
yang diberikan pada interval yang telah ditentukan.
a. π π₯ = βπ₯ 2 + 4π₯ β 1 ; πΌ = 0, 3
b. π π₯ = π₯ 2 + 3π₯ ; πΌ = β2, 1
c. π π₯ = π₯ 3 + 5π₯ β 4 ; πΌ = β3, 1
d. π π₯ = π₯ 3 + 3π₯ 2 β 9π₯ ; πΌ = β4, 4
3
e. π π₯ = π₯ 3 β 3π₯ + 1 ; πΌ = β 2 , 3
1
f. π π₯ = 5 2π₯ 3 + 3π₯ 2 β 12π₯ ; πΌ = β3, 3
g. π π₯ = π₯ 4 β 8π₯ 2 + 16 ; πΌ = β4, 0
π₯
h. π π₯ = ; πΌ = β1, 2
π₯ +2
π₯ +5
i. π π₯ = ; πΌ = β5, 2
π₯ β3
π₯ +1
j. π π₯ = 2π₯ β3 ; πΌ = 0, 1
2. Tentukan ukuran lahan bebentuk persegi panjang yang dapat dipagari seluas
mungkin dengan panjang pagar tersedia 100 m.
3. Misalkan salah satu sisi taman bunga berbentuk persegi panjang adalah di tepi
sungai. Tentukan ukuran terluas dari taman jika ketiga sisi lainnya dibangun
pagar yang panjangnya 240 m.
4. Tentukan suatu bilangan pada interval [0, 1] sehingga selisih bilangan tersebut
dengan kuadratnya maksimum.
5. Carilah dua bilangan tak negatif yang jumlahnya 10 dan hasil kalinya maksimum.
6. Tentukan suatu bilangan pada interval [1/3 , 2] sehingga jumlah bilangan tersebut
dengan balikan perkaliannya maksimum.
7. Sebuah kawat yang panjangnya 100 cm dipotong menjadi dua bagian. Satu bagian
dibentuk menjadi persegi, yang lainnya dibentuk menjadi segitiga sama sisi.
Di tempat manakah kawat seharusnya dipotong agar : a) Jumlah luas keduanya
minimum ; b) Jumlah luas keduanya maksimum.
8. Iuran tahunan setiap anggota perkumpulan adalah Rp 100.000,00. Iuran
berkurang Rp 5.000,00 jika jumlah anggota di atas 60 orang, dan bertambah
Rp 5.000,00 jika kurang dari 60 orang. Berapa jumlah anggota seharusnya agar
iuran yang masuk maksimum.
Kalkulus I/Penggunaan Turunan/rHn_copyright | 19