SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
Pengenalan Metode Elemen Hingga
(Finite Element Method)
Sparisoma Viridi* dan Suprijadi
Physics Department,
Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
*dudung@gmail.com

FI4148

22 Oktober 2013

1
Outline
•
•
•
•
•
•
•

Finite Element Method
Syarat batas
Formulasi untuk LDE
Jenis FEM
Kasus 1-d pegas
Kasus 1-d batang
Piranti lunak

FI4148

22 Oktober 2013

2
Finite Element Method
• FEM adalah suatu metode numerik untuk
menyelesaikan sebuah persamaan diferensial
atau integral (Dixit, ?).
• FEM didasari pada ide dalam membangun
obyek kompleks atas satuan sederhana atau
membagi obyek kompleks atas satuan-satuan
kecil yang mudah ditangani (Liu, 2003).
URI http://www.iitg.ernet.in/engfac/rtiwari/resume/usdixit.pdf [20131018.1403].
URI http://faculty.ksu.edu.sa/rizwanbutt/Documents/FEM_Lecture_Notes.pdf [20131018.1404].

FI4148

22 Oktober 2013

3
Finite Element Method (cont.)
• Analisis FE pada suatu permasalahan bersifat
sangat skematis sehingga dapat dibagi-bagi
menjadi kumpulan langkah logis yang dapat
diimplementasikan pada suatu komputer
digital dan dapat digunakan pada berbagai
permasalahan hanya dengan mengganti data
masukannya untuk program komputer
(Reddy, 1988).
URI http://catarina.udlap.mx/u_dl_a/tales/documentos/lim/albores_b_mi/capitulo7.pdf [20131018.1356].

FI4148

22 Oktober 2013

4
Finite Element Method (cont.)
• FEM dapat diterapkan pada permasalahanpermasalahan, seperti struktur, transfer
panas, dan aliran fluida (?, ?).

URI http://homepages.cae.wisc.edu/~me232/lecture_notes/fea.pdf [20131018.1358].

FI4148

22 Oktober 2013

5
Syarat batas
• Terdapat dua jenis syarat batas: syarat batas
esensial (SBE) dan syarat batas natural (SBN).
• SBE adalah mencukupi untuk menyelesaikan
persamaan diferensial secara lengkap.
• SBN berupa turunan waktu lebih tinggi sukusuku dan tidak mencukupi untuk menyelesaikan persamaan diferensial, masih membutuhkan setidaknya satu SBE.
URI http://www.iitg.ernet.in/engfac/rtiwari/resume/usdixit.pdf [20131018.1403].

FI4148

22 Oktober 2013

6
Syarat batas (cont.)
• Bila terdapat persamaan diferensial 0 < x < L

d  du 
A + B = 0
dx  dx 
yang dapat dipecahkan secara lengkap bila
– u(0) dan u(L) diketahui atau
– u(0) dan du/dx |x = L diketahui
URI http://www.iitg.ernet.in/engfac/rtiwari/resume/usdixit.pdf [20131018.1403].

FI4148

22 Oktober 2013

7
Syarat batas (cont.)
• Manakah yang merupakan syarat batas
esensial?
• Manapula yang merupakan syarat batas
natural?

FI4148

22 Oktober 2013

8
Formulasi untuk LDE
• Linear differential equation (LDE) dapat
memiliki bentuk

Lu + q = 0
di mana u adalah vektor variabel utama permasalahan (fungsi koordinat) yang didekati
dengan fungsi aproksimasi, L operator diferensial, dan q vektor fungsi yang diketahui.
FI4148

22 Oktober 2013

9
Formulasi untuk LDE (cont.)
• Terdapat dua formulasi populer FEM, yaitu
Galerkin dan Ritz.
• Dalam formulasi Galerkin, variabel utama
diaproksimasi dengan suatu fungsi kontinu
dalam elemen yang ditinjau.
• Saat ue atau nilai hasil fungsi aproksimasi disubstitusikan, akan diperoleh residu R

Lu + q = R
e

FI4148

22 Oktober 2013

10
Formulasi untuk LDE (cont.)
• Idealnya R = 0 di manapun, yang berarti nilai
hasil aproksimasi menjadi nilai sebenarnya.
• Dikarenakan sulit untuk memperoleh residu
sama dengan nol pada semua titik, maka yang
dibuat nol adalah residual yang diberi bobot

∫ wRdA = 0

D

dengan w adalah fungsi bobot.
FI4148

22 Oktober 2013

11
Formulasi untuk LDE (cont.)
• Untuk mengurangi kebutuhan pada diferensiabilitas fungsi aproksimasi, persamaan sebelumnya dintegralkan per bagian untuk mendistribusikan kembali order turunan dalam w
dan R.
• Dalam formulasi Galerkin, fungsi bobot dipilih
memiliki bentuk yang sama dengan fungsi
aproksimasi untuk ue.
FI4148

22 Oktober 2013

12
Formulasi untuk LDE (cont.)
• Fungsi aproksimasi ada suatu fungsi aljabar.
• Dengan demikian, biasanya

{ }

u = [N] u
e

ne

dengan [N] adalah matriks fungsi bentuk
(shape functions) dan {une} adalah derajat
kebebasan dari nodal.
FI4148

22 Oktober 2013

13
Jenis FEM
• Elemen (garis) 1-d

• Kasus: pegas, batang, pipa,
URI http://faculty.ksu.edu.sa/rizwanbutt/Documents/FEM_Lecture_Notes.pdf [20131018.1404].

FI4148

22 Oktober 2013

14
Jenis FEM (cont.)
• Elemen (bidang) 2-d

• Kasus: membran, pelat, kulit, ..

FI4148

22 Oktober 2013

15
Jenis FEM (cont.)
• Elemen (ruang) 3-d

• Kasus: medan 3d, seperti temperatur,
perpindahan, tegangan, aliran, kecepatan
aliran, ..
FI4148

22 Oktober 2013

16
Kasus 1-d pegas
“Everything important is simple”
• Satu elemen pegas:
– Dua noda
– Dua nodal perpindahan
– Dua noal gaya
– Satu konstanta pegas (stiffness)
URI http://faculty.ksu.edu.sa/rizwanbutt/Documents/FEM_Lecture_Notes.pdf [20131018.1404].

FI4148

22 Oktober 2013

17
Kasus 1-d pegas (cont.)

• Hukum Hooke

Fij = −k ( xi − x j ) + sign ( xi − x j ) klij
dengan lij adalah panjang normal pegas.
FI4148

22 Oktober 2013

18
Kasus 1-d pegas (cont.)
• Kasus pada i dengan pegas teregang

Fij = −k ( xi − x j ) − klij > 0
• Kasus pada i dengan pegas tertekan

Fij = −k ( xi − x j ) − klij < 0

FI4148

22 Oktober 2013

19
Kasus 1-d pegas (cont.)
• Kasus pada j dengan pegas teregang

F ji = −k ( x j − xi ) + kl ji < 0
• Kasus pada j dengan pegas tertekan

F ji = −k ( x j − xi ) + kl ji > 0

FI4148

22 Oktober 2013

20
Kasus 1-d pegas (cont.)
• Umumnya suku sign(xi – xj) k lij menjadi ‘hilang’ dalam penyusunan persamaan diferensial karena hanya merupakan konstanta.
• Transformasi koordinat, misalnya pada

Fij = −k ( xi − x j ) − klij

⇒ Fij = −k ( xi + lij ) + kx j
⇒ Fij = −kui + ku j
FI4148

22 Oktober 2013

21
Kasus 1-d pegas (cont.)
• Atau dapat pula ui dan uj dihitung relatif dari
posisinya kesetimbangannya, yaitu xi0 dan xj0.
• Arti dari ui dan uj terhadap posisi kesetimbangan ini lebih sering digunakan.
• Hubungannya adalah
ui(t) = xi(t) – xi0
uj(t) = xj(t) – xj0
FI4148

22 Oktober 2013

22
Kasus 1-d pegas (cont.)

f i = − k ( ui − u j )
f j = − k ( u j − ui )
FI4148

22 Oktober 2013

23
Kasus 1-d pegas (cont.)
• Kedua persamaan sebelumnya menjadi

− k
k


k   ui   f i 
 u  =  f 
− k  j   j 

k
− k


− k   ui   f i 
 u  +  f  = 0
k  j   j 

Ku + f = 0
FI4148

22 Oktober 2013

24
Kasus 1-d pegas (cont.)

f1 = −k ( u1 − u2 )
f 2 = −k ( u2 − u1 ) − k ( u2 − u3 )
f 3 = − k ( u3 − u 2 )
FI4148

22 Oktober 2013

25
Kasus 1-d pegas (cont.)
− k1
k
 1
 0


k1
− k1 − k 2
k2

Ku + f = 0

FI4148

0   u1   f1 
 u  =  f 
k2   2   2 
 u3   f 3 
− k2    
 k1
− k
K = 1
 0

22 Oktober 2013

− k1
k1 + k 2
− k2
26

0 

− k2 
k2 

Kasus 1-d pegas (cont.)

 k1
− k
 1
K=




− k1
k1 + k 2
− k2

− k2
k 2 + k3
− k3




− k3 

k3 

URI http://faculty.ksu.edu.sa/rizwanbutt/Documents/FEM_Lecture_Notes.pdf [20131018.1404].

FI4148

22 Oktober 2013

27
Kasus 1-d pegas (cont.)

FI4148

22 Oktober 2013

28
Kasus 1-d pegas (cont.)
f 4 = −k1 ( u4 − u2 )
f 2 = − k1 ( u 2 − u 4 ) − k 4 ( u 2 − u1 ) − k 2 ( u2 − u3 )
f1 = − k 4 ( u1 − u2 )
f 3 = − k 2 ( u3 − u 2 ) − k 3 ( u3 − u5 )
f 5 = − k 3 ( u5 − u3 )
FI4148

22 Oktober 2013

29
Kasus 1-d pegas (cont.)
• Matriks kekakuan (stiffness matrix)

 k4
− k
 4
K = 0

0

 0

FI4148

− k4
k1 + k 2 + k 4
− k2
− k1
0
22 Oktober 2013

0
− k2
k 2 + k3
0
− k3

0
k1
0
k1
0
30

0 

0 
− k3 

0 
k3 

Kasus 1-d batang

• Perpindahan u(x)
• Regangan ε(x)
• Tegangan σ(x)
FI4148

22 Oktober 2013

31
Kasus 1-d batang (cont.)
• Hubungan regangan-perpindahan

du
ε=
dx
• Hubungan tegangan-regangan

σ = Eε
FI4148

22 Oktober 2013

32
Kasus 1-d batang (cont.)
• Fungsi bentuk linier (linear shape functions)

x
ξ=
L
0 ≤ ξ ≤1

Ni (ξ ) = 1 − ξ
N j (ξ ) = ξ
• Dengan demikian

u ( x ) = u ( ξ ) = N i ( ξ ) ui + N j ( ξ ) u j

FI4148

22 Oktober 2013

33
Kasus 1-d batang (cont.)

 ui 
• Atau u = N i N j   = Nu
u j 

[

]

• Hubungan sebelumnya akan memberikan

du  d 
ε=
=  N u = Bu
dx  dx 
di mana B adalah elemen matriks reganganperpindahan.
FI4148

22 Oktober 2013

34
Kasus 1-d batang (cont.)
dN d
dξ d
B=
=
Ni N j =
Ni N j
dx dx
dx dξ
1
= [ − 1 1] = [ − 1 / L 1 / L ]
L

[

]

[

• Selanjutnya

σ = Eε = EBu
FI4148

22 Oktober 2013

35

]
Kasus 1-d batang (cont.)
1
1
2
U = Vσε = VEε
2
2

• Energi strain

• Energi yang tersimpan dalam batang

(

)

1
1
T
T T
U = ∫ σ εdV = ∫ u B εBu dV
2V
2V

1 T
T
= u  ∫ B εB dV u
2 V


(

FI4148

)

22 Oktober 2013

36
Kasus 1-d batang (cont.)
• Kerja oleh dua gaya nodal adalah

1
1
1 T
W = f i ui + f j u j = u f
2
2
2
• Sistem konservatif

U =W

FI4148

22 Oktober 2013

37
Kasus 1-d batang (cont.)


T
f =  ∫ B εB dV u
V


(

)

• Kembali ke Ku + f = 0, dapat diperoleh

(

)

K = ∫ B εB dV
T

V

yang merupakan matriks kekakuan.
FI4148

22 Oktober 2013

38
Kasus 1-d batang (cont.)
• Untuk kasus ini

(

)

K = ∫ B εB dV
T

V

− 1 / L 
= ∫
 E{ − 1 / L 1 / L} Adx
1/ L 
0
EA  1 − 1
=
− 1 1 
L 

L

FI4148

22 Oktober 2013

39
Kasus 1-d batang (cont.)

 2 −2 0 
EA 

K=
− 2 3 − 1
L 
 0 −1 1 



URI http://faculty.ksu.edu.sa/rizwanbutt/Documents/FEM_Lecture_Notes.pdf [20131018.1404].

FI4148

22 Oktober 2013

40
Kasus lain: 2-d dan 3-d
• Lebih kompleks untuk dibahas dalam satu kali
perkuliahan.
• Dapat dipelajari dengan menggunakan
sumber-sumber yang ada di internet.
• Untuk kasus 1-d pun terdapat permasalahan
lain yang dapat dibahas.

FI4148

22 Oktober 2013

41
Piranti lunak
• ABAQUS
• FEM
• COMSOL

FI4148

22 Oktober 2013

42
Piranti lunak (cont.)

URI http://www.math.chalmers.se/~torbjrn/M3/IntroductionToCOMSOLMultiphysics.pdf [20131021.1038].

FI4148

22 Oktober 2013

43
Terima kasih

FI4148

22 Oktober 2013

44

More Related Content

What's hot

Buku ajar-dinamika-
Buku ajar-dinamika-Buku ajar-dinamika-
Buku ajar-dinamika-Lala Sgl
 
Lampiran perhit, pondasi
Lampiran perhit, pondasiLampiran perhit, pondasi
Lampiran perhit, pondasialpian nur
 
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingBab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingGraham Atmadja
 
MERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANG DENGAN METODE BALANCING
MERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANG DENGAN METODE BALANCINGMERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANG DENGAN METODE BALANCING
MERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANG DENGAN METODE BALANCINGMira Pemayun
 
Perencanaan struktur baja
Perencanaan struktur bajaPerencanaan struktur baja
Perencanaan struktur bajaAmi_Roy
 
Kuliah 07 Contoh 01 Balok
Kuliah 07 Contoh 01 BalokKuliah 07 Contoh 01 Balok
Kuliah 07 Contoh 01 BalokSenot Sangadji
 
titik buhul dan cremona
titik buhul dan cremonatitik buhul dan cremona
titik buhul dan cremonaWahh Yudi
 
SNI Kayu
SNI KayuSNI Kayu
SNI KayuTiwi20
 
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1MOSES HADUN
 
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIK
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIKSTRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIK
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIKMOSES HADUN
 
Laporan tugas struktur baja
Laporan tugas struktur bajaLaporan tugas struktur baja
Laporan tugas struktur bajatanchul
 
05 momen inersia 2
05   momen inersia 205   momen inersia 2
05 momen inersia 2tekpal14
 
Perencanaan gording Baja
Perencanaan gording BajaPerencanaan gording Baja
Perencanaan gording Bajabumi lohita
 
STRUKTUR STATIS TAK TENTU METODE CLAPEYRON- CONTINUOUS BEAM-2
STRUKTUR STATIS TAK TENTU METODE CLAPEYRON- CONTINUOUS BEAM-2STRUKTUR STATIS TAK TENTU METODE CLAPEYRON- CONTINUOUS BEAM-2
STRUKTUR STATIS TAK TENTU METODE CLAPEYRON- CONTINUOUS BEAM-2MOSES HADUN
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okkMekanika fluida 2 pertemuan 4 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okkMarfizal Marfizal
 
Modul 1- mekanika teknik, statika dan mekanika dasar
Modul 1-  mekanika teknik, statika dan mekanika dasarModul 1-  mekanika teknik, statika dan mekanika dasar
Modul 1- mekanika teknik, statika dan mekanika dasarMOSES HADUN
 

What's hot (20)

Buku ajar-dinamika-
Buku ajar-dinamika-Buku ajar-dinamika-
Buku ajar-dinamika-
 
Lampiran perhit, pondasi
Lampiran perhit, pondasiLampiran perhit, pondasi
Lampiran perhit, pondasi
 
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingBab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gording
 
MERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANG DENGAN METODE BALANCING
MERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANG DENGAN METODE BALANCINGMERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANG DENGAN METODE BALANCING
MERENCANAKAN BALOK BETON PRATEGANG DENGAN METODE BALANCING
 
perhitungan-atap
perhitungan-atapperhitungan-atap
perhitungan-atap
 
Perencanaan gording dan penggantung
Perencanaan gording dan penggantungPerencanaan gording dan penggantung
Perencanaan gording dan penggantung
 
Perencanaan struktur baja
Perencanaan struktur bajaPerencanaan struktur baja
Perencanaan struktur baja
 
Kuliah 07 Contoh 01 Balok
Kuliah 07 Contoh 01 BalokKuliah 07 Contoh 01 Balok
Kuliah 07 Contoh 01 Balok
 
titik buhul dan cremona
titik buhul dan cremonatitik buhul dan cremona
titik buhul dan cremona
 
SNI Kayu
SNI KayuSNI Kayu
SNI Kayu
 
Pengenalan sap 2000
Pengenalan sap 2000Pengenalan sap 2000
Pengenalan sap 2000
 
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
 
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIK
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIKSTRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIK
STRUKTUR KAYU, SAMBUNGAN, PAKU, SAMBUNGAN MEKANIK
 
Laporan tugas struktur baja
Laporan tugas struktur bajaLaporan tugas struktur baja
Laporan tugas struktur baja
 
05 momen inersia 2
05   momen inersia 205   momen inersia 2
05 momen inersia 2
 
Perencanaan gording Baja
Perencanaan gording BajaPerencanaan gording Baja
Perencanaan gording Baja
 
STRUKTUR STATIS TAK TENTU METODE CLAPEYRON- CONTINUOUS BEAM-2
STRUKTUR STATIS TAK TENTU METODE CLAPEYRON- CONTINUOUS BEAM-2STRUKTUR STATIS TAK TENTU METODE CLAPEYRON- CONTINUOUS BEAM-2
STRUKTUR STATIS TAK TENTU METODE CLAPEYRON- CONTINUOUS BEAM-2
 
1 perhitungan-balok
1 perhitungan-balok1 perhitungan-balok
1 perhitungan-balok
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okkMekanika fluida 2 pertemuan 4 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 4 okk
 
Modul 1- mekanika teknik, statika dan mekanika dasar
Modul 1-  mekanika teknik, statika dan mekanika dasarModul 1-  mekanika teknik, statika dan mekanika dasar
Modul 1- mekanika teknik, statika dan mekanika dasar
 

Viewers also liked

Peran Sains dan Teknologi dalam Merealisasikan Perintah Agama dalam Kehidupa...
Peran Sains dan Teknologi  dalam Merealisasikan Perintah Agama dalam Kehidupa...Peran Sains dan Teknologi  dalam Merealisasikan Perintah Agama dalam Kehidupa...
Peran Sains dan Teknologi dalam Merealisasikan Perintah Agama dalam Kehidupa...Sparisoma Viridi
 
Permodelan elemen pegas
Permodelan elemen pegasPermodelan elemen pegas
Permodelan elemen pegasarie eric
 
Makalah Prof Yusuf Kelompok
Makalah Prof Yusuf KelompokMakalah Prof Yusuf Kelompok
Makalah Prof Yusuf KelompokNur Salim
 
Bab 04 tegangan regangan defleksi
Bab 04 tegangan regangan defleksiBab 04 tegangan regangan defleksi
Bab 04 tegangan regangan defleksiRumah Belajar
 
Pemanfaatan TIK dalam Aktivitas Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)
Pemanfaatan TIK dalam Aktivitas Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)Pemanfaatan TIK dalam Aktivitas Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)
Pemanfaatan TIK dalam Aktivitas Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)Indriyatno Banyumurti
 
Materi : Struktur Data (3 Sort)
Materi : Struktur Data (3 Sort)Materi : Struktur Data (3 Sort)
Materi : Struktur Data (3 Sort)eka pandu cynthia
 
Bhn kuliah matematika teknik 1_ 2012
Bhn kuliah matematika teknik 1_ 2012Bhn kuliah matematika teknik 1_ 2012
Bhn kuliah matematika teknik 1_ 2012Usman Usman
 
Mekanika Teknik dan Elemen Mesin
Mekanika Teknik dan Elemen MesinMekanika Teknik dan Elemen Mesin
Mekanika Teknik dan Elemen MesinlombkTBK
 
Facet Company Profile Version 19.09.11
Facet Company Profile Version 19.09.11Facet Company Profile Version 19.09.11
Facet Company Profile Version 19.09.11facetsales
 
Presentatie Eduard Beck
Presentatie Eduard BeckPresentatie Eduard Beck
Presentatie Eduard BeckTekst2000_B1
 
Critique1 cocoa and marshmallow
Critique1 cocoa and marshmallowCritique1 cocoa and marshmallow
Critique1 cocoa and marshmallowpbwhite
 
Automatic liquid level control of tank system
Automatic liquid level control of tank systemAutomatic liquid level control of tank system
Automatic liquid level control of tank systemFatahillah Ata
 
3.1.2.1 perdagangan dan perniagaan portugal dan belanda
3.1.2.1 perdagangan dan perniagaan portugal dan belanda3.1.2.1 perdagangan dan perniagaan portugal dan belanda
3.1.2.1 perdagangan dan perniagaan portugal dan belandaKarsodikromo Yatiman
 
Christianity Keynote
Christianity Keynote Christianity Keynote
Christianity Keynote 17woodg
 
10 downing street bhopal
10 downing street   bhopal10 downing street   bhopal
10 downing street bhopalRahul Bajaj
 
Обзор работы паевых фондов 10-17 октября
Обзор работы паевых фондов 10-17 октябряОбзор работы паевых фондов 10-17 октября
Обзор работы паевых фондов 10-17 октябряSergey Manvelov
 

Viewers also liked (20)

Peran Sains dan Teknologi dalam Merealisasikan Perintah Agama dalam Kehidupa...
Peran Sains dan Teknologi  dalam Merealisasikan Perintah Agama dalam Kehidupa...Peran Sains dan Teknologi  dalam Merealisasikan Perintah Agama dalam Kehidupa...
Peran Sains dan Teknologi dalam Merealisasikan Perintah Agama dalam Kehidupa...
 
Dinding geser yusak
Dinding geser yusakDinding geser yusak
Dinding geser yusak
 
11059842
1105984211059842
11059842
 
Heavy equipment
Heavy equipmentHeavy equipment
Heavy equipment
 
Permodelan elemen pegas
Permodelan elemen pegasPermodelan elemen pegas
Permodelan elemen pegas
 
Makalah Prof Yusuf Kelompok
Makalah Prof Yusuf KelompokMakalah Prof Yusuf Kelompok
Makalah Prof Yusuf Kelompok
 
Bab 04 tegangan regangan defleksi
Bab 04 tegangan regangan defleksiBab 04 tegangan regangan defleksi
Bab 04 tegangan regangan defleksi
 
Pemanfaatan TIK dalam Aktivitas Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)
Pemanfaatan TIK dalam Aktivitas Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)Pemanfaatan TIK dalam Aktivitas Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)
Pemanfaatan TIK dalam Aktivitas Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)
 
Materi : Struktur Data (3 Sort)
Materi : Struktur Data (3 Sort)Materi : Struktur Data (3 Sort)
Materi : Struktur Data (3 Sort)
 
Bhn kuliah matematika teknik 1_ 2012
Bhn kuliah matematika teknik 1_ 2012Bhn kuliah matematika teknik 1_ 2012
Bhn kuliah matematika teknik 1_ 2012
 
Mekanika Teknik dan Elemen Mesin
Mekanika Teknik dan Elemen MesinMekanika Teknik dan Elemen Mesin
Mekanika Teknik dan Elemen Mesin
 
Facet Company Profile Version 19.09.11
Facet Company Profile Version 19.09.11Facet Company Profile Version 19.09.11
Facet Company Profile Version 19.09.11
 
Demand forecasting.
Demand forecasting.Demand forecasting.
Demand forecasting.
 
Presentatie Eduard Beck
Presentatie Eduard BeckPresentatie Eduard Beck
Presentatie Eduard Beck
 
Critique1 cocoa and marshmallow
Critique1 cocoa and marshmallowCritique1 cocoa and marshmallow
Critique1 cocoa and marshmallow
 
Automatic liquid level control of tank system
Automatic liquid level control of tank systemAutomatic liquid level control of tank system
Automatic liquid level control of tank system
 
3.1.2.1 perdagangan dan perniagaan portugal dan belanda
3.1.2.1 perdagangan dan perniagaan portugal dan belanda3.1.2.1 perdagangan dan perniagaan portugal dan belanda
3.1.2.1 perdagangan dan perniagaan portugal dan belanda
 
Christianity Keynote
Christianity Keynote Christianity Keynote
Christianity Keynote
 
10 downing street bhopal
10 downing street   bhopal10 downing street   bhopal
10 downing street bhopal
 
Обзор работы паевых фондов 10-17 октября
Обзор работы паевых фондов 10-17 октябряОбзор работы паевых фондов 10-17 октября
Обзор работы паевых фондов 10-17 октября
 

Similar to FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

Kuliah 3 matematika teknik i
Kuliah 3 matematika teknik iKuliah 3 matematika teknik i
Kuliah 3 matematika teknik iSamuel Bojes
 
Modul materi kuliah b 3 modul 8a-
Modul materi kuliah b 3  modul 8a-Modul materi kuliah b 3  modul 8a-
Modul materi kuliah b 3 modul 8a-zombie46
 
adoc.pub_analisa-struktur-metode-matriks-asmm.pdf
adoc.pub_analisa-struktur-metode-matriks-asmm.pdfadoc.pub_analisa-struktur-metode-matriks-asmm.pdf
adoc.pub_analisa-struktur-metode-matriks-asmm.pdfSyahidahFani
 
Power_Point_Usaha_dan_Energi.ppt
Power_Point_Usaha_dan_Energi.pptPower_Point_Usaha_dan_Energi.ppt
Power_Point_Usaha_dan_Energi.pptCowe4
 
diferensiasi majemuk (matematika bisnis)
diferensiasi majemuk (matematika bisnis)diferensiasi majemuk (matematika bisnis)
diferensiasi majemuk (matematika bisnis)Cloudys04
 
Fisika Matematika I (3 - 4) Persamaan linier
Fisika Matematika I (3 - 4) Persamaan linierFisika Matematika I (3 - 4) Persamaan linier
Fisika Matematika I (3 - 4) Persamaan linierjayamartha
 
Matlan 05 pd-non-homogen
Matlan 05 pd-non-homogenMatlan 05 pd-non-homogen
Matlan 05 pd-non-homogenRachmaWardani2
 

Similar to FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga (13)

Slide fem 2d-20131029_6
Slide fem 2d-20131029_6Slide fem 2d-20131029_6
Slide fem 2d-20131029_6
 
Kuliah 3 matematika teknik i
Kuliah 3 matematika teknik iKuliah 3 matematika teknik i
Kuliah 3 matematika teknik i
 
Modul materi kuliah b 3 modul 8a-
Modul materi kuliah b 3  modul 8a-Modul materi kuliah b 3  modul 8a-
Modul materi kuliah b 3 modul 8a-
 
Mekanika lagrange
Mekanika lagrangeMekanika lagrange
Mekanika lagrange
 
Pendahuluan1
Pendahuluan1Pendahuluan1
Pendahuluan1
 
adoc.pub_analisa-struktur-metode-matriks-asmm.pdf
adoc.pub_analisa-struktur-metode-matriks-asmm.pdfadoc.pub_analisa-struktur-metode-matriks-asmm.pdf
adoc.pub_analisa-struktur-metode-matriks-asmm.pdf
 
Power_Point_Usaha_dan_Energi.ppt
Power_Point_Usaha_dan_Energi.pptPower_Point_Usaha_dan_Energi.ppt
Power_Point_Usaha_dan_Energi.ppt
 
Analisa matriks
Analisa matriksAnalisa matriks
Analisa matriks
 
diferensiasi majemuk (matematika bisnis)
diferensiasi majemuk (matematika bisnis)diferensiasi majemuk (matematika bisnis)
diferensiasi majemuk (matematika bisnis)
 
usaha dan energi
usaha dan energiusaha dan energi
usaha dan energi
 
Deret Fourier
Deret FourierDeret Fourier
Deret Fourier
 
Fisika Matematika I (3 - 4) Persamaan linier
Fisika Matematika I (3 - 4) Persamaan linierFisika Matematika I (3 - 4) Persamaan linier
Fisika Matematika I (3 - 4) Persamaan linier
 
Matlan 05 pd-non-homogen
Matlan 05 pd-non-homogenMatlan 05 pd-non-homogen
Matlan 05 pd-non-homogen
 

More from Sparisoma Viridi

Pembelajaran sains berbasis web
Pembelajaran sains berbasis webPembelajaran sains berbasis web
Pembelajaran sains berbasis webSparisoma Viridi
 
Pemodelan Gaya Casimir dalam Sistem Satu-Dimensi Granular Gravitasi-Diri deng...
Pemodelan Gaya Casimir dalam Sistem Satu-Dimensi Granular Gravitasi-Diri deng...Pemodelan Gaya Casimir dalam Sistem Satu-Dimensi Granular Gravitasi-Diri deng...
Pemodelan Gaya Casimir dalam Sistem Satu-Dimensi Granular Gravitasi-Diri deng...Sparisoma Viridi
 
Komputasi Nuklir: Pendekatan dan Perkembangannya
Komputasi Nuklir: Pendekatan dan PerkembangannyaKomputasi Nuklir: Pendekatan dan Perkembangannya
Komputasi Nuklir: Pendekatan dan PerkembangannyaSparisoma Viridi
 
Edible and dynamics arts using rice: A proposed idea
Edible and dynamics arts using rice: A proposed ideaEdible and dynamics arts using rice: A proposed idea
Edible and dynamics arts using rice: A proposed ideaSparisoma Viridi
 
Interaction between Marine Sectors using System Dynamics for Patimban Deep Se...
Interaction between Marine Sectors using System Dynamics for Patimban Deep Se...Interaction between Marine Sectors using System Dynamics for Patimban Deep Se...
Interaction between Marine Sectors using System Dynamics for Patimban Deep Se...Sparisoma Viridi
 
Simulation of cell budding & binary fission: A preliminary study using molecu...
Simulation of cell budding & binary fission:A preliminary study using molecu...Simulation of cell budding & binary fission:A preliminary study using molecu...
Simulation of cell budding & binary fission: A preliminary study using molecu...Sparisoma Viridi
 
Molecular Dynamics (MD) Method and Agent-Based Model (AMB) in Simulation of S...
Molecular Dynamics (MD) Method and Agent-Based Model (AMB) in Simulation of S...Molecular Dynamics (MD) Method and Agent-Based Model (AMB) in Simulation of S...
Molecular Dynamics (MD) Method and Agent-Based Model (AMB) in Simulation of S...Sparisoma Viridi
 
Constructing Origin-Destination Matrix (ODM) using Agent-Based Model (AMB) in...
Constructing Origin-Destination Matrix (ODM) using Agent-Based Model (AMB) in...Constructing Origin-Destination Matrix (ODM) using Agent-Based Model (AMB) in...
Constructing Origin-Destination Matrix (ODM) using Agent-Based Model (AMB) in...Sparisoma Viridi
 
The Relation between ABM (Agent-Based Model) and SIR (Susceptible-Infected-Re...
The Relation between ABM (Agent-Based Model) and SIR (Susceptible-Infected-Re...The Relation between ABM (Agent-Based Model) and SIR (Susceptible-Infected-Re...
The Relation between ABM (Agent-Based Model) and SIR (Susceptible-Infected-Re...Sparisoma Viridi
 
25 | Perubahan fasa gelombang
25 | Perubahan fasa gelombang25 | Perubahan fasa gelombang
25 | Perubahan fasa gelombangSparisoma Viridi
 
Ilustrasi penjalaran gelombang
Ilustrasi penjalaran gelombangIlustrasi penjalaran gelombang
Ilustrasi penjalaran gelombangSparisoma Viridi
 
Fisika Dasar dan Nilai-nilai yang Diajarkannya
Fisika Dasar dan Nilai-nilai yang DiajarkannyaFisika Dasar dan Nilai-nilai yang Diajarkannya
Fisika Dasar dan Nilai-nilai yang DiajarkannyaSparisoma Viridi
 
Pembelajaran Fisika dalam Era Industri 4.0
Pembelajaran Fisika dalam Era Industri 4.0Pembelajaran Fisika dalam Era Industri 4.0
Pembelajaran Fisika dalam Era Industri 4.0Sparisoma Viridi
 
Menulis dan Membaca Berkas Teks Polos dengan Python
Menulis dan Membaca Berkas Teks Polos dengan PythonMenulis dan Membaca Berkas Teks Polos dengan Python
Menulis dan Membaca Berkas Teks Polos dengan PythonSparisoma Viridi
 
Master Program in Computational Science
Master Program in Computational ScienceMaster Program in Computational Science
Master Program in Computational ScienceSparisoma Viridi
 
Formulating Two-Body Interaction through Observed Separation Distance
Formulating Two-Body Interaction through Observed Separation DistanceFormulating Two-Body Interaction through Observed Separation Distance
Formulating Two-Body Interaction through Observed Separation DistanceSparisoma Viridi
 
Strategi Mempersiapkan Diri Menjadi Guru Sains Kreatif & Inovatif di Era Mile...
Strategi Mempersiapkan Diri Menjadi Guru Sains Kreatif & Inovatif di Era Mile...Strategi Mempersiapkan Diri Menjadi Guru Sains Kreatif & Inovatif di Era Mile...
Strategi Mempersiapkan Diri Menjadi Guru Sains Kreatif & Inovatif di Era Mile...Sparisoma Viridi
 
Compaction of two-dimensional system of composite spherical particles under i...
Compaction of two-dimensional system of composite spherical particles under i...Compaction of two-dimensional system of composite spherical particles under i...
Compaction of two-dimensional system of composite spherical particles under i...Sparisoma Viridi
 

More from Sparisoma Viridi (20)

Pembelajaran sains berbasis web
Pembelajaran sains berbasis webPembelajaran sains berbasis web
Pembelajaran sains berbasis web
 
Pemodelan Gaya Casimir dalam Sistem Satu-Dimensi Granular Gravitasi-Diri deng...
Pemodelan Gaya Casimir dalam Sistem Satu-Dimensi Granular Gravitasi-Diri deng...Pemodelan Gaya Casimir dalam Sistem Satu-Dimensi Granular Gravitasi-Diri deng...
Pemodelan Gaya Casimir dalam Sistem Satu-Dimensi Granular Gravitasi-Diri deng...
 
Komputasi Nuklir: Pendekatan dan Perkembangannya
Komputasi Nuklir: Pendekatan dan PerkembangannyaKomputasi Nuklir: Pendekatan dan Perkembangannya
Komputasi Nuklir: Pendekatan dan Perkembangannya
 
Edible and dynamics arts using rice: A proposed idea
Edible and dynamics arts using rice: A proposed ideaEdible and dynamics arts using rice: A proposed idea
Edible and dynamics arts using rice: A proposed idea
 
Interaction between Marine Sectors using System Dynamics for Patimban Deep Se...
Interaction between Marine Sectors using System Dynamics for Patimban Deep Se...Interaction between Marine Sectors using System Dynamics for Patimban Deep Se...
Interaction between Marine Sectors using System Dynamics for Patimban Deep Se...
 
Simulation of cell budding & binary fission: A preliminary study using molecu...
Simulation of cell budding & binary fission:A preliminary study using molecu...Simulation of cell budding & binary fission:A preliminary study using molecu...
Simulation of cell budding & binary fission: A preliminary study using molecu...
 
Molecular Dynamics (MD) Method and Agent-Based Model (AMB) in Simulation of S...
Molecular Dynamics (MD) Method and Agent-Based Model (AMB) in Simulation of S...Molecular Dynamics (MD) Method and Agent-Based Model (AMB) in Simulation of S...
Molecular Dynamics (MD) Method and Agent-Based Model (AMB) in Simulation of S...
 
Constructing Origin-Destination Matrix (ODM) using Agent-Based Model (AMB) in...
Constructing Origin-Destination Matrix (ODM) using Agent-Based Model (AMB) in...Constructing Origin-Destination Matrix (ODM) using Agent-Based Model (AMB) in...
Constructing Origin-Destination Matrix (ODM) using Agent-Based Model (AMB) in...
 
The Relation between ABM (Agent-Based Model) and SIR (Susceptible-Infected-Re...
The Relation between ABM (Agent-Based Model) and SIR (Susceptible-Infected-Re...The Relation between ABM (Agent-Based Model) and SIR (Susceptible-Infected-Re...
The Relation between ABM (Agent-Based Model) and SIR (Susceptible-Infected-Re...
 
Pengelolaan Jurnal Ilmiah
Pengelolaan Jurnal IlmiahPengelolaan Jurnal Ilmiah
Pengelolaan Jurnal Ilmiah
 
25 | Perubahan fasa gelombang
25 | Perubahan fasa gelombang25 | Perubahan fasa gelombang
25 | Perubahan fasa gelombang
 
Ilustrasi penjalaran gelombang
Ilustrasi penjalaran gelombangIlustrasi penjalaran gelombang
Ilustrasi penjalaran gelombang
 
Getaran dan gelombang
Getaran dan gelombangGetaran dan gelombang
Getaran dan gelombang
 
Fisika Dasar dan Nilai-nilai yang Diajarkannya
Fisika Dasar dan Nilai-nilai yang DiajarkannyaFisika Dasar dan Nilai-nilai yang Diajarkannya
Fisika Dasar dan Nilai-nilai yang Diajarkannya
 
Pembelajaran Fisika dalam Era Industri 4.0
Pembelajaran Fisika dalam Era Industri 4.0Pembelajaran Fisika dalam Era Industri 4.0
Pembelajaran Fisika dalam Era Industri 4.0
 
Menulis dan Membaca Berkas Teks Polos dengan Python
Menulis dan Membaca Berkas Teks Polos dengan PythonMenulis dan Membaca Berkas Teks Polos dengan Python
Menulis dan Membaca Berkas Teks Polos dengan Python
 
Master Program in Computational Science
Master Program in Computational ScienceMaster Program in Computational Science
Master Program in Computational Science
 
Formulating Two-Body Interaction through Observed Separation Distance
Formulating Two-Body Interaction through Observed Separation DistanceFormulating Two-Body Interaction through Observed Separation Distance
Formulating Two-Body Interaction through Observed Separation Distance
 
Strategi Mempersiapkan Diri Menjadi Guru Sains Kreatif & Inovatif di Era Mile...
Strategi Mempersiapkan Diri Menjadi Guru Sains Kreatif & Inovatif di Era Mile...Strategi Mempersiapkan Diri Menjadi Guru Sains Kreatif & Inovatif di Era Mile...
Strategi Mempersiapkan Diri Menjadi Guru Sains Kreatif & Inovatif di Era Mile...
 
Compaction of two-dimensional system of composite spherical particles under i...
Compaction of two-dimensional system of composite spherical particles under i...Compaction of two-dimensional system of composite spherical particles under i...
Compaction of two-dimensional system of composite spherical particles under i...
 

Recently uploaded

Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

FI4184 -- Pengenalan Metode Elemen Hingga

  • 1. Pengenalan Metode Elemen Hingga (Finite Element Method) Sparisoma Viridi* dan Suprijadi Physics Department, Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia *dudung@gmail.com FI4148 22 Oktober 2013 1
  • 2. Outline • • • • • • • Finite Element Method Syarat batas Formulasi untuk LDE Jenis FEM Kasus 1-d pegas Kasus 1-d batang Piranti lunak FI4148 22 Oktober 2013 2
  • 3. Finite Element Method • FEM adalah suatu metode numerik untuk menyelesaikan sebuah persamaan diferensial atau integral (Dixit, ?). • FEM didasari pada ide dalam membangun obyek kompleks atas satuan sederhana atau membagi obyek kompleks atas satuan-satuan kecil yang mudah ditangani (Liu, 2003). URI http://www.iitg.ernet.in/engfac/rtiwari/resume/usdixit.pdf [20131018.1403]. URI http://faculty.ksu.edu.sa/rizwanbutt/Documents/FEM_Lecture_Notes.pdf [20131018.1404]. FI4148 22 Oktober 2013 3
  • 4. Finite Element Method (cont.) • Analisis FE pada suatu permasalahan bersifat sangat skematis sehingga dapat dibagi-bagi menjadi kumpulan langkah logis yang dapat diimplementasikan pada suatu komputer digital dan dapat digunakan pada berbagai permasalahan hanya dengan mengganti data masukannya untuk program komputer (Reddy, 1988). URI http://catarina.udlap.mx/u_dl_a/tales/documentos/lim/albores_b_mi/capitulo7.pdf [20131018.1356]. FI4148 22 Oktober 2013 4
  • 5. Finite Element Method (cont.) • FEM dapat diterapkan pada permasalahanpermasalahan, seperti struktur, transfer panas, dan aliran fluida (?, ?). URI http://homepages.cae.wisc.edu/~me232/lecture_notes/fea.pdf [20131018.1358]. FI4148 22 Oktober 2013 5
  • 6. Syarat batas • Terdapat dua jenis syarat batas: syarat batas esensial (SBE) dan syarat batas natural (SBN). • SBE adalah mencukupi untuk menyelesaikan persamaan diferensial secara lengkap. • SBN berupa turunan waktu lebih tinggi sukusuku dan tidak mencukupi untuk menyelesaikan persamaan diferensial, masih membutuhkan setidaknya satu SBE. URI http://www.iitg.ernet.in/engfac/rtiwari/resume/usdixit.pdf [20131018.1403]. FI4148 22 Oktober 2013 6
  • 7. Syarat batas (cont.) • Bila terdapat persamaan diferensial 0 < x < L d  du  A + B = 0 dx  dx  yang dapat dipecahkan secara lengkap bila – u(0) dan u(L) diketahui atau – u(0) dan du/dx |x = L diketahui URI http://www.iitg.ernet.in/engfac/rtiwari/resume/usdixit.pdf [20131018.1403]. FI4148 22 Oktober 2013 7
  • 8. Syarat batas (cont.) • Manakah yang merupakan syarat batas esensial? • Manapula yang merupakan syarat batas natural? FI4148 22 Oktober 2013 8
  • 9. Formulasi untuk LDE • Linear differential equation (LDE) dapat memiliki bentuk Lu + q = 0 di mana u adalah vektor variabel utama permasalahan (fungsi koordinat) yang didekati dengan fungsi aproksimasi, L operator diferensial, dan q vektor fungsi yang diketahui. FI4148 22 Oktober 2013 9
  • 10. Formulasi untuk LDE (cont.) • Terdapat dua formulasi populer FEM, yaitu Galerkin dan Ritz. • Dalam formulasi Galerkin, variabel utama diaproksimasi dengan suatu fungsi kontinu dalam elemen yang ditinjau. • Saat ue atau nilai hasil fungsi aproksimasi disubstitusikan, akan diperoleh residu R Lu + q = R e FI4148 22 Oktober 2013 10
  • 11. Formulasi untuk LDE (cont.) • Idealnya R = 0 di manapun, yang berarti nilai hasil aproksimasi menjadi nilai sebenarnya. • Dikarenakan sulit untuk memperoleh residu sama dengan nol pada semua titik, maka yang dibuat nol adalah residual yang diberi bobot ∫ wRdA = 0 D dengan w adalah fungsi bobot. FI4148 22 Oktober 2013 11
  • 12. Formulasi untuk LDE (cont.) • Untuk mengurangi kebutuhan pada diferensiabilitas fungsi aproksimasi, persamaan sebelumnya dintegralkan per bagian untuk mendistribusikan kembali order turunan dalam w dan R. • Dalam formulasi Galerkin, fungsi bobot dipilih memiliki bentuk yang sama dengan fungsi aproksimasi untuk ue. FI4148 22 Oktober 2013 12
  • 13. Formulasi untuk LDE (cont.) • Fungsi aproksimasi ada suatu fungsi aljabar. • Dengan demikian, biasanya { } u = [N] u e ne dengan [N] adalah matriks fungsi bentuk (shape functions) dan {une} adalah derajat kebebasan dari nodal. FI4148 22 Oktober 2013 13
  • 14. Jenis FEM • Elemen (garis) 1-d • Kasus: pegas, batang, pipa, URI http://faculty.ksu.edu.sa/rizwanbutt/Documents/FEM_Lecture_Notes.pdf [20131018.1404]. FI4148 22 Oktober 2013 14
  • 15. Jenis FEM (cont.) • Elemen (bidang) 2-d • Kasus: membran, pelat, kulit, .. FI4148 22 Oktober 2013 15
  • 16. Jenis FEM (cont.) • Elemen (ruang) 3-d • Kasus: medan 3d, seperti temperatur, perpindahan, tegangan, aliran, kecepatan aliran, .. FI4148 22 Oktober 2013 16
  • 17. Kasus 1-d pegas “Everything important is simple” • Satu elemen pegas: – Dua noda – Dua nodal perpindahan – Dua noal gaya – Satu konstanta pegas (stiffness) URI http://faculty.ksu.edu.sa/rizwanbutt/Documents/FEM_Lecture_Notes.pdf [20131018.1404]. FI4148 22 Oktober 2013 17
  • 18. Kasus 1-d pegas (cont.) • Hukum Hooke Fij = −k ( xi − x j ) + sign ( xi − x j ) klij dengan lij adalah panjang normal pegas. FI4148 22 Oktober 2013 18
  • 19. Kasus 1-d pegas (cont.) • Kasus pada i dengan pegas teregang Fij = −k ( xi − x j ) − klij > 0 • Kasus pada i dengan pegas tertekan Fij = −k ( xi − x j ) − klij < 0 FI4148 22 Oktober 2013 19
  • 20. Kasus 1-d pegas (cont.) • Kasus pada j dengan pegas teregang F ji = −k ( x j − xi ) + kl ji < 0 • Kasus pada j dengan pegas tertekan F ji = −k ( x j − xi ) + kl ji > 0 FI4148 22 Oktober 2013 20
  • 21. Kasus 1-d pegas (cont.) • Umumnya suku sign(xi – xj) k lij menjadi ‘hilang’ dalam penyusunan persamaan diferensial karena hanya merupakan konstanta. • Transformasi koordinat, misalnya pada Fij = −k ( xi − x j ) − klij ⇒ Fij = −k ( xi + lij ) + kx j ⇒ Fij = −kui + ku j FI4148 22 Oktober 2013 21
  • 22. Kasus 1-d pegas (cont.) • Atau dapat pula ui dan uj dihitung relatif dari posisinya kesetimbangannya, yaitu xi0 dan xj0. • Arti dari ui dan uj terhadap posisi kesetimbangan ini lebih sering digunakan. • Hubungannya adalah ui(t) = xi(t) – xi0 uj(t) = xj(t) – xj0 FI4148 22 Oktober 2013 22
  • 23. Kasus 1-d pegas (cont.) f i = − k ( ui − u j ) f j = − k ( u j − ui ) FI4148 22 Oktober 2013 23
  • 24. Kasus 1-d pegas (cont.) • Kedua persamaan sebelumnya menjadi − k k  k   ui   f i   u  =  f  − k  j   j  k − k  − k   ui   f i   u  +  f  = 0 k  j   j  Ku + f = 0 FI4148 22 Oktober 2013 24
  • 25. Kasus 1-d pegas (cont.) f1 = −k ( u1 − u2 ) f 2 = −k ( u2 − u1 ) − k ( u2 − u3 ) f 3 = − k ( u3 − u 2 ) FI4148 22 Oktober 2013 25
  • 26. Kasus 1-d pegas (cont.) − k1 k  1  0  k1 − k1 − k 2 k2 Ku + f = 0 FI4148 0   u1   f1   u  =  f  k2   2   2   u3   f 3  − k2      k1 − k K = 1  0  22 Oktober 2013 − k1 k1 + k 2 − k2 26 0   − k2  k2  
  • 27. Kasus 1-d pegas (cont.)  k1 − k  1 K=    − k1 k1 + k 2 − k2 − k2 k 2 + k3 − k3    − k3   k3  URI http://faculty.ksu.edu.sa/rizwanbutt/Documents/FEM_Lecture_Notes.pdf [20131018.1404]. FI4148 22 Oktober 2013 27
  • 28. Kasus 1-d pegas (cont.) FI4148 22 Oktober 2013 28
  • 29. Kasus 1-d pegas (cont.) f 4 = −k1 ( u4 − u2 ) f 2 = − k1 ( u 2 − u 4 ) − k 4 ( u 2 − u1 ) − k 2 ( u2 − u3 ) f1 = − k 4 ( u1 − u2 ) f 3 = − k 2 ( u3 − u 2 ) − k 3 ( u3 − u5 ) f 5 = − k 3 ( u5 − u3 ) FI4148 22 Oktober 2013 29
  • 30. Kasus 1-d pegas (cont.) • Matriks kekakuan (stiffness matrix)  k4 − k  4 K = 0  0   0  FI4148 − k4 k1 + k 2 + k 4 − k2 − k1 0 22 Oktober 2013 0 − k2 k 2 + k3 0 − k3 0 k1 0 k1 0 30 0   0  − k3   0  k3  
  • 31. Kasus 1-d batang • Perpindahan u(x) • Regangan ε(x) • Tegangan σ(x) FI4148 22 Oktober 2013 31
  • 32. Kasus 1-d batang (cont.) • Hubungan regangan-perpindahan du ε= dx • Hubungan tegangan-regangan σ = Eε FI4148 22 Oktober 2013 32
  • 33. Kasus 1-d batang (cont.) • Fungsi bentuk linier (linear shape functions) x ξ= L 0 ≤ ξ ≤1 Ni (ξ ) = 1 − ξ N j (ξ ) = ξ • Dengan demikian u ( x ) = u ( ξ ) = N i ( ξ ) ui + N j ( ξ ) u j FI4148 22 Oktober 2013 33
  • 34. Kasus 1-d batang (cont.)  ui  • Atau u = N i N j   = Nu u j  [ ] • Hubungan sebelumnya akan memberikan du  d  ε= =  N u = Bu dx  dx  di mana B adalah elemen matriks reganganperpindahan. FI4148 22 Oktober 2013 34
  • 35. Kasus 1-d batang (cont.) dN d dξ d B= = Ni N j = Ni N j dx dx dx dξ 1 = [ − 1 1] = [ − 1 / L 1 / L ] L [ ] [ • Selanjutnya σ = Eε = EBu FI4148 22 Oktober 2013 35 ]
  • 36. Kasus 1-d batang (cont.) 1 1 2 U = Vσε = VEε 2 2 • Energi strain • Energi yang tersimpan dalam batang ( ) 1 1 T T T U = ∫ σ εdV = ∫ u B εBu dV 2V 2V  1 T T = u  ∫ B εB dV u 2 V  ( FI4148 ) 22 Oktober 2013 36
  • 37. Kasus 1-d batang (cont.) • Kerja oleh dua gaya nodal adalah 1 1 1 T W = f i ui + f j u j = u f 2 2 2 • Sistem konservatif U =W FI4148 22 Oktober 2013 37
  • 38. Kasus 1-d batang (cont.)   T f =  ∫ B εB dV u V  ( ) • Kembali ke Ku + f = 0, dapat diperoleh ( ) K = ∫ B εB dV T V yang merupakan matriks kekakuan. FI4148 22 Oktober 2013 38
  • 39. Kasus 1-d batang (cont.) • Untuk kasus ini ( ) K = ∫ B εB dV T V − 1 / L  = ∫  E{ − 1 / L 1 / L} Adx 1/ L  0 EA  1 − 1 = − 1 1  L   L FI4148 22 Oktober 2013 39
  • 40. Kasus 1-d batang (cont.)  2 −2 0  EA   K= − 2 3 − 1 L   0 −1 1    URI http://faculty.ksu.edu.sa/rizwanbutt/Documents/FEM_Lecture_Notes.pdf [20131018.1404]. FI4148 22 Oktober 2013 40
  • 41. Kasus lain: 2-d dan 3-d • Lebih kompleks untuk dibahas dalam satu kali perkuliahan. • Dapat dipelajari dengan menggunakan sumber-sumber yang ada di internet. • Untuk kasus 1-d pun terdapat permasalahan lain yang dapat dibahas. FI4148 22 Oktober 2013 41
  • 42. Piranti lunak • ABAQUS • FEM • COMSOL FI4148 22 Oktober 2013 42
  • 43. Piranti lunak (cont.) URI http://www.math.chalmers.se/~torbjrn/M3/IntroductionToCOMSOLMultiphysics.pdf [20131021.1038]. FI4148 22 Oktober 2013 43