SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 1
25 |Perubahan fasa
gelombang
Sparisoma Viridi
Prodi Fisika, Institut Teknologi Bandung
Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia
V20200326_5
FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 2
Kerangka
• Fungsi gelombang
• Perbedaan posisi
• Pembiasan
• Pemantulan 1
• Pemantulan 2
• Dua sumber
.
FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 3
Fungsi gelombang
Fungsi gelombang
• Bentuk fungsi gelombang yang digunakan
, (25.1)
dengan
y simpangan (bergantung besaran fisisnya),
A amplitudo (bergantung besaran fisisnya),
x posisi (m), t waktu (s), φ0 fasa awal (rad),
k bilangan gelombang (rad/m),
ω frekuensi angular (rad/s)
FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 4
   0sin,   tkxAtxy
.
FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 5
Perbedaan posisi
Perbedaan posisi
• Fungsi gelombang (25.1) menggambarkan
simpangan suatu besaran fisis pada setiap po-
sisi x dan setiap saa t yang dilalui gelombang
• Bila sumber diambil terletak pada x = x0 maka
osilasi pada sumber adalah
(25.2)
dengan (25.3)
FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 6
   
   000
000
sinsin
sin




tAkxtA
tkxAty
  000 kx
Perbedaan posisi (lanj.)
• Pada suatu posisi lain x = x1 = x0 + Δx osilasi di
titik tersebut akan menjadi
(25.4)
dengan (25.5)
• Atau dapat dinyatakan bahwa
(25.6)
FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 7
   
   110
011
sinsin
sin




tAkxtA
tkxAty
  101 kx
xk 01 
Perbedaan posisi (lanj.)
• Beda fasa pada (25.6) menggambarkan beda
fasa antara osilasi pada posisi x1 dengan osi-
lasi pada posisi x0 (sumbernya)
• Perambatan osilasi dari posisi x1 ke posisi x2
merupakan fenomena gelombang, yang di-
gambarkan sebagai
FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 8
x
0x
1x
T
v

 
 0
0
sin  

tA
ty
 

xk
tA
ty


0
1
sin


Perbedaan posisi (lanj.)
• Dengan demikian bila terdapat sumber pada
posisi xs dengan fungsi osilasi
(25.7)
akibat gelombang dari sumber, pada jarak l
dari sumber akan terdapat fungsi osilasi
(25.8)
FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 9
   ss tAty   sin
   kltAty sls  sin
Perbedaan posisi (lanj.)
• Bila ditinjau dua posisi dari satu sumber
FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 10
2l
v
   ss tAty   sin
1l
 
 2sin
2
kltA
ty
s
ls



   1sin1
kltAty sls  
v
T
v


FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 11
Perbedaan posisi (lanj.)
Soal 25.1 Terdapat suatu sumber bunyi yang de-
ngan fungsi perbedaan tekanan udara terhadap
tekanan rata-rata pdiff(t) = 2 sin(100πt) mPa.
a. Tentukan amplitudo A, periode T, dan freku-
ensi f sumber bunyi tersebut.
b. Tentukan λ , bila vbunyi = 300 m/s.
c. Tentukan pdiff(t) untuk titik yang berjarak 3 m
dari sumber bunyi..
FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 12
Pembiasan
Pembiasan
• Perubahan fasa tidak terjadi pada peristiwa
pembiasan, terlepas dari kerapatan medium
sebelum dan sesudah terjadi peristiwa pembi-
asan
• Bila gelombang dari dari medium dengan in-
deks bias ni dan dibiaskan ke medium dengan
indeks bias nr, perubahan fasa gelombang
adalah nol
FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 13
Pembiasan (lanj.)
• Berkas datang (incident i), bias (refracted r)
FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 14
i
r
1n
2n
r
i
i
r
n
n



sin
sin
   ii tAty   sin
   
 ty
tAty
i
ir

 sin
FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 15
Pembiasan (lanj.)
Soal 25.2 Suatu gelombang datang dari medium
n1 dan dibiaskan ke medium n2.
a. Tentukan perubahan fasa bila n2 < n1.
b. Tentukan perubahan fasa bila n2 > n1.
.
FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 16
Pemantulan 1
Pemantulan 1
• Secara umum gelombang dapat dipantulkan
oleh permukaan, yang bergantung pada sifat
bahan permukaan pemantul tersebut
• Secara sederhana, untuk saat ini, bila dipan-
tulkan oleh suatu permukaan fasa osilasi sete-
lah dipantulkan l akan berbeda sebesar π di-
bandingkan dengan sebelumnya i
(25.9)
FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 17
    / tyty il
Pemantulan 1 (lanj.)
• Berkas datang (incident i), pantul (reflected l)
FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 18
   tytA ii sin    
 





/
sin
sin















ty
tA
tAty
i
i
il
i l
il  
FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 19
Pemantulan 1 (lanj.)
Soal 25.3 Sebelum mengenai pemantul osilasi
gelombang bunyi memiliki bentuk fungsi
pdiff(t) = 4 sin(100πt) mPa.
a. Tentukan fungsi pdiff(t) setelah dipantulkan
oleh permukaan pemantul.
b. Nyatakan hasil sebelumnya seperti pada
(25.9).
.
FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 20
Pemantulan 2
Pemantulan 2
• Pada (25.9) dikatakan bahwa perubahan fasa
selalu sebesar π, yang sebenarnya tidak terlalu
tepat
• Hubungan (25.9) benar bila gelombang da-
tang dari medium kurang rapat ke medium
yang lebih rapat, seperti pada contoh bunyi
datang dari udara dan dipantulkan oleh suatu
permukaan (padat)
FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 21
Pemantulan 2 (lanj.)
• Bila gelombang menjalar sebaliknya, dari me-
dium yang lebih rapat dan dipantulkan oleh
batas medium yang kurang rapat, maka pada
gelombang pantul tidak terjadi perubahan
fasa atau beda fasa 0
• Ilustrasi hal ini digambarkan pada ketiga hala-
man berikutnya
FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 22
Pemantulan 2 (lanj.)
• Berkas datang (incident i), pantul (refracted l)
FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 23
i l
1n
2n
il  
   tytA ii sin    
 

/
sin
12
12


ty
tAty
i
ir
Pemantulan 2 (lanj.)
• Beda fasa akibat pemantulan
(25.10)
FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 24






,,
,,0
12
12
12
nn
nn


Pemantulan 2 (lanj.)
FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 25
1n
12 nn 
1n
12 nn 
 tyi
 tyi
    / tyty ir
   tyty ir 
Pemantulan 2 (lanj.)
Soal 25.4 Ambil kasus pelat kaca sejajar berikut.
Jelaskan bagaimana hubungan antar yi(t) -- yl(t),
yr(t) -- yl2(t), dan yl(t) -- yr3(t). Anggap amat tipis.
FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 26
 tyi  tyl  tyr3
 tyr  tyl2
 tyr4
kacan
FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 27
Dua sumber
Dua sumber
• Bila terdapat dua sumber (atau lebih) pada
suatu titik akan terdapat beda fasa akibat
masing-masing sumbernya
• Bila kedua sumber memiliki frekuensi angular
osilasi yang sama ω, seperti
(25.11)
dan
(25.12)
FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 28
   011 sin   tAtys
   022 sin   tAtys
Dua sumber (lanj.)
• Dapat didefinisikan
(25.13)
sehingga
(25.14)
FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 29
    
 
 






/
sin
sin
sin
1
01
01
0102012












 



ty
tA
tA
tAty
s
s
0102  
Dua sumber (lanj.)
• Atau
(25.15)
• Dengan menggunakan (25.13) dapat dihu-
bungkan antara sumber pertama ys1(t) de-
ngan sumber kedua ys2(t) dan sebaliknya
• Bila terdapat jarak pisah kedua sumber, beda
fasa akibar perbedaan posisi pada (25.6) perlu
diperhitungkan
FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 30
    /21  tyty ss
Dua sumber (lanj.)
• Terdapat kasus yang lebih umum dari dua
sumber (atau lebih), yaitu saat frekuensi ke-
duanya tidak sama
, (25.16)
yang sulit untuk menyatakan beda fasa antar
keduanya karena selalu berubah dengan
waktu
. (25.17)
FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 31
21  
 t 
Dua sumber (lanj.)
Soal 25.5 Terdapat dua sumber bunyi yang me-
miliki frekuensi angular yang sama ω. Kedua
sumber dapat dianggap berhimpit. Bila sumber
kedua dinyalakan kemudian setelah Δt dari
sumber pertama dinyalakan, hitunglah beda fasa
kedua sumber dengan menyatakan ys2(t) dalam
ys1(t + Δϕ).
FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 32
FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 33
Terima kasih
https://de.slideshare.net/sparisoma/presentations
FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 34
.

More Related Content

More from Sparisoma Viridi

Pembelajaran sains berbasis web
Pembelajaran sains berbasis webPembelajaran sains berbasis web
Pembelajaran sains berbasis webSparisoma Viridi
 
Pemodelan Gaya Casimir dalam Sistem Satu-Dimensi Granular Gravitasi-Diri deng...
Pemodelan Gaya Casimir dalam Sistem Satu-Dimensi Granular Gravitasi-Diri deng...Pemodelan Gaya Casimir dalam Sistem Satu-Dimensi Granular Gravitasi-Diri deng...
Pemodelan Gaya Casimir dalam Sistem Satu-Dimensi Granular Gravitasi-Diri deng...Sparisoma Viridi
 
Komputasi Nuklir: Pendekatan dan Perkembangannya
Komputasi Nuklir: Pendekatan dan PerkembangannyaKomputasi Nuklir: Pendekatan dan Perkembangannya
Komputasi Nuklir: Pendekatan dan PerkembangannyaSparisoma Viridi
 
Edible and dynamics arts using rice: A proposed idea
Edible and dynamics arts using rice: A proposed ideaEdible and dynamics arts using rice: A proposed idea
Edible and dynamics arts using rice: A proposed ideaSparisoma Viridi
 
Interaction between Marine Sectors using System Dynamics for Patimban Deep Se...
Interaction between Marine Sectors using System Dynamics for Patimban Deep Se...Interaction between Marine Sectors using System Dynamics for Patimban Deep Se...
Interaction between Marine Sectors using System Dynamics for Patimban Deep Se...Sparisoma Viridi
 
Simulation of cell budding & binary fission: A preliminary study using molecu...
Simulation of cell budding & binary fission:A preliminary study using molecu...Simulation of cell budding & binary fission:A preliminary study using molecu...
Simulation of cell budding & binary fission: A preliminary study using molecu...Sparisoma Viridi
 
Molecular Dynamics (MD) Method and Agent-Based Model (AMB) in Simulation of S...
Molecular Dynamics (MD) Method and Agent-Based Model (AMB) in Simulation of S...Molecular Dynamics (MD) Method and Agent-Based Model (AMB) in Simulation of S...
Molecular Dynamics (MD) Method and Agent-Based Model (AMB) in Simulation of S...Sparisoma Viridi
 
Constructing Origin-Destination Matrix (ODM) using Agent-Based Model (AMB) in...
Constructing Origin-Destination Matrix (ODM) using Agent-Based Model (AMB) in...Constructing Origin-Destination Matrix (ODM) using Agent-Based Model (AMB) in...
Constructing Origin-Destination Matrix (ODM) using Agent-Based Model (AMB) in...Sparisoma Viridi
 
The Relation between ABM (Agent-Based Model) and SIR (Susceptible-Infected-Re...
The Relation between ABM (Agent-Based Model) and SIR (Susceptible-Infected-Re...The Relation between ABM (Agent-Based Model) and SIR (Susceptible-Infected-Re...
The Relation between ABM (Agent-Based Model) and SIR (Susceptible-Infected-Re...Sparisoma Viridi
 
Fisika Dasar dan Nilai-nilai yang Diajarkannya
Fisika Dasar dan Nilai-nilai yang DiajarkannyaFisika Dasar dan Nilai-nilai yang Diajarkannya
Fisika Dasar dan Nilai-nilai yang DiajarkannyaSparisoma Viridi
 
Pembelajaran Fisika dalam Era Industri 4.0
Pembelajaran Fisika dalam Era Industri 4.0Pembelajaran Fisika dalam Era Industri 4.0
Pembelajaran Fisika dalam Era Industri 4.0Sparisoma Viridi
 
Menulis dan Membaca Berkas Teks Polos dengan Python
Menulis dan Membaca Berkas Teks Polos dengan PythonMenulis dan Membaca Berkas Teks Polos dengan Python
Menulis dan Membaca Berkas Teks Polos dengan PythonSparisoma Viridi
 
Master Program in Computational Science
Master Program in Computational ScienceMaster Program in Computational Science
Master Program in Computational ScienceSparisoma Viridi
 
Formulating Two-Body Interaction through Observed Separation Distance
Formulating Two-Body Interaction through Observed Separation DistanceFormulating Two-Body Interaction through Observed Separation Distance
Formulating Two-Body Interaction through Observed Separation DistanceSparisoma Viridi
 
Strategi Mempersiapkan Diri Menjadi Guru Sains Kreatif & Inovatif di Era Mile...
Strategi Mempersiapkan Diri Menjadi Guru Sains Kreatif & Inovatif di Era Mile...Strategi Mempersiapkan Diri Menjadi Guru Sains Kreatif & Inovatif di Era Mile...
Strategi Mempersiapkan Diri Menjadi Guru Sains Kreatif & Inovatif di Era Mile...Sparisoma Viridi
 
Compaction of two-dimensional system of composite spherical particles under i...
Compaction of two-dimensional system of composite spherical particles under i...Compaction of two-dimensional system of composite spherical particles under i...
Compaction of two-dimensional system of composite spherical particles under i...Sparisoma Viridi
 
Writing Has Never Been Easier: Penulisan Jurnal Ilmiah
Writing Has Never Been Easier: Penulisan Jurnal IlmiahWriting Has Never Been Easier: Penulisan Jurnal Ilmiah
Writing Has Never Been Easier: Penulisan Jurnal IlmiahSparisoma Viridi
 
Head-on collision of two spherical grains with 2-d internal structure
Head-on collision of two spherical grains with 2-d internal structureHead-on collision of two spherical grains with 2-d internal structure
Head-on collision of two spherical grains with 2-d internal structureSparisoma Viridi
 
Simulation of Blood Cell Separation System Based on Inertia and Elasticity us...
Simulation of Blood Cell Separation System Based on Inertia and Elasticity us...Simulation of Blood Cell Separation System Based on Inertia and Elasticity us...
Simulation of Blood Cell Separation System Based on Inertia and Elasticity us...Sparisoma Viridi
 

More from Sparisoma Viridi (20)

Pembelajaran sains berbasis web
Pembelajaran sains berbasis webPembelajaran sains berbasis web
Pembelajaran sains berbasis web
 
Pemodelan Gaya Casimir dalam Sistem Satu-Dimensi Granular Gravitasi-Diri deng...
Pemodelan Gaya Casimir dalam Sistem Satu-Dimensi Granular Gravitasi-Diri deng...Pemodelan Gaya Casimir dalam Sistem Satu-Dimensi Granular Gravitasi-Diri deng...
Pemodelan Gaya Casimir dalam Sistem Satu-Dimensi Granular Gravitasi-Diri deng...
 
Komputasi Nuklir: Pendekatan dan Perkembangannya
Komputasi Nuklir: Pendekatan dan PerkembangannyaKomputasi Nuklir: Pendekatan dan Perkembangannya
Komputasi Nuklir: Pendekatan dan Perkembangannya
 
Edible and dynamics arts using rice: A proposed idea
Edible and dynamics arts using rice: A proposed ideaEdible and dynamics arts using rice: A proposed idea
Edible and dynamics arts using rice: A proposed idea
 
Interaction between Marine Sectors using System Dynamics for Patimban Deep Se...
Interaction between Marine Sectors using System Dynamics for Patimban Deep Se...Interaction between Marine Sectors using System Dynamics for Patimban Deep Se...
Interaction between Marine Sectors using System Dynamics for Patimban Deep Se...
 
Simulation of cell budding & binary fission: A preliminary study using molecu...
Simulation of cell budding & binary fission:A preliminary study using molecu...Simulation of cell budding & binary fission:A preliminary study using molecu...
Simulation of cell budding & binary fission: A preliminary study using molecu...
 
Molecular Dynamics (MD) Method and Agent-Based Model (AMB) in Simulation of S...
Molecular Dynamics (MD) Method and Agent-Based Model (AMB) in Simulation of S...Molecular Dynamics (MD) Method and Agent-Based Model (AMB) in Simulation of S...
Molecular Dynamics (MD) Method and Agent-Based Model (AMB) in Simulation of S...
 
Constructing Origin-Destination Matrix (ODM) using Agent-Based Model (AMB) in...
Constructing Origin-Destination Matrix (ODM) using Agent-Based Model (AMB) in...Constructing Origin-Destination Matrix (ODM) using Agent-Based Model (AMB) in...
Constructing Origin-Destination Matrix (ODM) using Agent-Based Model (AMB) in...
 
The Relation between ABM (Agent-Based Model) and SIR (Susceptible-Infected-Re...
The Relation between ABM (Agent-Based Model) and SIR (Susceptible-Infected-Re...The Relation between ABM (Agent-Based Model) and SIR (Susceptible-Infected-Re...
The Relation between ABM (Agent-Based Model) and SIR (Susceptible-Infected-Re...
 
Pengelolaan Jurnal Ilmiah
Pengelolaan Jurnal IlmiahPengelolaan Jurnal Ilmiah
Pengelolaan Jurnal Ilmiah
 
Fisika Dasar dan Nilai-nilai yang Diajarkannya
Fisika Dasar dan Nilai-nilai yang DiajarkannyaFisika Dasar dan Nilai-nilai yang Diajarkannya
Fisika Dasar dan Nilai-nilai yang Diajarkannya
 
Pembelajaran Fisika dalam Era Industri 4.0
Pembelajaran Fisika dalam Era Industri 4.0Pembelajaran Fisika dalam Era Industri 4.0
Pembelajaran Fisika dalam Era Industri 4.0
 
Menulis dan Membaca Berkas Teks Polos dengan Python
Menulis dan Membaca Berkas Teks Polos dengan PythonMenulis dan Membaca Berkas Teks Polos dengan Python
Menulis dan Membaca Berkas Teks Polos dengan Python
 
Master Program in Computational Science
Master Program in Computational ScienceMaster Program in Computational Science
Master Program in Computational Science
 
Formulating Two-Body Interaction through Observed Separation Distance
Formulating Two-Body Interaction through Observed Separation DistanceFormulating Two-Body Interaction through Observed Separation Distance
Formulating Two-Body Interaction through Observed Separation Distance
 
Strategi Mempersiapkan Diri Menjadi Guru Sains Kreatif & Inovatif di Era Mile...
Strategi Mempersiapkan Diri Menjadi Guru Sains Kreatif & Inovatif di Era Mile...Strategi Mempersiapkan Diri Menjadi Guru Sains Kreatif & Inovatif di Era Mile...
Strategi Mempersiapkan Diri Menjadi Guru Sains Kreatif & Inovatif di Era Mile...
 
Compaction of two-dimensional system of composite spherical particles under i...
Compaction of two-dimensional system of composite spherical particles under i...Compaction of two-dimensional system of composite spherical particles under i...
Compaction of two-dimensional system of composite spherical particles under i...
 
Writing Has Never Been Easier: Penulisan Jurnal Ilmiah
Writing Has Never Been Easier: Penulisan Jurnal IlmiahWriting Has Never Been Easier: Penulisan Jurnal Ilmiah
Writing Has Never Been Easier: Penulisan Jurnal Ilmiah
 
Head-on collision of two spherical grains with 2-d internal structure
Head-on collision of two spherical grains with 2-d internal structureHead-on collision of two spherical grains with 2-d internal structure
Head-on collision of two spherical grains with 2-d internal structure
 
Simulation of Blood Cell Separation System Based on Inertia and Elasticity us...
Simulation of Blood Cell Separation System Based on Inertia and Elasticity us...Simulation of Blood Cell Separation System Based on Inertia and Elasticity us...
Simulation of Blood Cell Separation System Based on Inertia and Elasticity us...
 

Recently uploaded

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

Perubahan Fasa Gelombang

  • 1. FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 1 25 |Perubahan fasa gelombang Sparisoma Viridi Prodi Fisika, Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10, Bandung 40132, Indonesia V20200326_5
  • 2. FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 2 Kerangka • Fungsi gelombang • Perbedaan posisi • Pembiasan • Pemantulan 1 • Pemantulan 2 • Dua sumber .
  • 3. FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 3 Fungsi gelombang
  • 4. Fungsi gelombang • Bentuk fungsi gelombang yang digunakan , (25.1) dengan y simpangan (bergantung besaran fisisnya), A amplitudo (bergantung besaran fisisnya), x posisi (m), t waktu (s), φ0 fasa awal (rad), k bilangan gelombang (rad/m), ω frekuensi angular (rad/s) FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 4    0sin,   tkxAtxy .
  • 5. FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 5 Perbedaan posisi
  • 6. Perbedaan posisi • Fungsi gelombang (25.1) menggambarkan simpangan suatu besaran fisis pada setiap po- sisi x dan setiap saa t yang dilalui gelombang • Bila sumber diambil terletak pada x = x0 maka osilasi pada sumber adalah (25.2) dengan (25.3) FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 6        000 000 sinsin sin     tAkxtA tkxAty   000 kx
  • 7. Perbedaan posisi (lanj.) • Pada suatu posisi lain x = x1 = x0 + Δx osilasi di titik tersebut akan menjadi (25.4) dengan (25.5) • Atau dapat dinyatakan bahwa (25.6) FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 7        110 011 sinsin sin     tAkxtA tkxAty   101 kx xk 01 
  • 8. Perbedaan posisi (lanj.) • Beda fasa pada (25.6) menggambarkan beda fasa antara osilasi pada posisi x1 dengan osi- lasi pada posisi x0 (sumbernya) • Perambatan osilasi dari posisi x1 ke posisi x2 merupakan fenomena gelombang, yang di- gambarkan sebagai FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 8 x 0x 1x T v     0 0 sin    tA ty    xk tA ty   0 1 sin  
  • 9. Perbedaan posisi (lanj.) • Dengan demikian bila terdapat sumber pada posisi xs dengan fungsi osilasi (25.7) akibat gelombang dari sumber, pada jarak l dari sumber akan terdapat fungsi osilasi (25.8) FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 9    ss tAty   sin    kltAty sls  sin
  • 10. Perbedaan posisi (lanj.) • Bila ditinjau dua posisi dari satu sumber FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 10 2l v    ss tAty   sin 1l    2sin 2 kltA ty s ls       1sin1 kltAty sls   v T v  
  • 11. FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 11 Perbedaan posisi (lanj.) Soal 25.1 Terdapat suatu sumber bunyi yang de- ngan fungsi perbedaan tekanan udara terhadap tekanan rata-rata pdiff(t) = 2 sin(100πt) mPa. a. Tentukan amplitudo A, periode T, dan freku- ensi f sumber bunyi tersebut. b. Tentukan λ , bila vbunyi = 300 m/s. c. Tentukan pdiff(t) untuk titik yang berjarak 3 m dari sumber bunyi..
  • 12. FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 12 Pembiasan
  • 13. Pembiasan • Perubahan fasa tidak terjadi pada peristiwa pembiasan, terlepas dari kerapatan medium sebelum dan sesudah terjadi peristiwa pembi- asan • Bila gelombang dari dari medium dengan in- deks bias ni dan dibiaskan ke medium dengan indeks bias nr, perubahan fasa gelombang adalah nol FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 13
  • 14. Pembiasan (lanj.) • Berkas datang (incident i), bias (refracted r) FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 14 i r 1n 2n r i i r n n    sin sin    ii tAty   sin      ty tAty i ir   sin
  • 15. FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 15 Pembiasan (lanj.) Soal 25.2 Suatu gelombang datang dari medium n1 dan dibiaskan ke medium n2. a. Tentukan perubahan fasa bila n2 < n1. b. Tentukan perubahan fasa bila n2 > n1. .
  • 16. FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 16 Pemantulan 1
  • 17. Pemantulan 1 • Secara umum gelombang dapat dipantulkan oleh permukaan, yang bergantung pada sifat bahan permukaan pemantul tersebut • Secara sederhana, untuk saat ini, bila dipan- tulkan oleh suatu permukaan fasa osilasi sete- lah dipantulkan l akan berbeda sebesar π di- bandingkan dengan sebelumnya i (25.9) FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 17     / tyty il
  • 18. Pemantulan 1 (lanj.) • Berkas datang (incident i), pantul (reflected l) FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 18    tytA ii sin            / sin sin                ty tA tAty i i il i l il  
  • 19. FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 19 Pemantulan 1 (lanj.) Soal 25.3 Sebelum mengenai pemantul osilasi gelombang bunyi memiliki bentuk fungsi pdiff(t) = 4 sin(100πt) mPa. a. Tentukan fungsi pdiff(t) setelah dipantulkan oleh permukaan pemantul. b. Nyatakan hasil sebelumnya seperti pada (25.9). .
  • 20. FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 20 Pemantulan 2
  • 21. Pemantulan 2 • Pada (25.9) dikatakan bahwa perubahan fasa selalu sebesar π, yang sebenarnya tidak terlalu tepat • Hubungan (25.9) benar bila gelombang da- tang dari medium kurang rapat ke medium yang lebih rapat, seperti pada contoh bunyi datang dari udara dan dipantulkan oleh suatu permukaan (padat) FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 21
  • 22. Pemantulan 2 (lanj.) • Bila gelombang menjalar sebaliknya, dari me- dium yang lebih rapat dan dipantulkan oleh batas medium yang kurang rapat, maka pada gelombang pantul tidak terjadi perubahan fasa atau beda fasa 0 • Ilustrasi hal ini digambarkan pada ketiga hala- man berikutnya FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 22
  • 23. Pemantulan 2 (lanj.) • Berkas datang (incident i), pantul (refracted l) FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 23 i l 1n 2n il      tytA ii sin        / sin 12 12   ty tAty i ir
  • 24. Pemantulan 2 (lanj.) • Beda fasa akibat pemantulan (25.10) FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 24       ,, ,,0 12 12 12 nn nn  
  • 25. Pemantulan 2 (lanj.) FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 25 1n 12 nn  1n 12 nn   tyi  tyi     / tyty ir    tyty ir 
  • 26. Pemantulan 2 (lanj.) Soal 25.4 Ambil kasus pelat kaca sejajar berikut. Jelaskan bagaimana hubungan antar yi(t) -- yl(t), yr(t) -- yl2(t), dan yl(t) -- yr3(t). Anggap amat tipis. FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 26  tyi  tyl  tyr3  tyr  tyl2  tyr4 kacan
  • 27. FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 27 Dua sumber
  • 28. Dua sumber • Bila terdapat dua sumber (atau lebih) pada suatu titik akan terdapat beda fasa akibat masing-masing sumbernya • Bila kedua sumber memiliki frekuensi angular osilasi yang sama ω, seperti (25.11) dan (25.12) FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 28    011 sin   tAtys    022 sin   tAtys
  • 29. Dua sumber (lanj.) • Dapat didefinisikan (25.13) sehingga (25.14) FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 29                / sin sin sin 1 01 01 0102012                  ty tA tA tAty s s 0102  
  • 30. Dua sumber (lanj.) • Atau (25.15) • Dengan menggunakan (25.13) dapat dihu- bungkan antara sumber pertama ys1(t) de- ngan sumber kedua ys2(t) dan sebaliknya • Bila terdapat jarak pisah kedua sumber, beda fasa akibar perbedaan posisi pada (25.6) perlu diperhitungkan FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 30     /21  tyty ss
  • 31. Dua sumber (lanj.) • Terdapat kasus yang lebih umum dari dua sumber (atau lebih), yaitu saat frekuensi ke- duanya tidak sama , (25.16) yang sulit untuk menyatakan beda fasa antar keduanya karena selalu berubah dengan waktu . (25.17) FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 31 21    t 
  • 32. Dua sumber (lanj.) Soal 25.5 Terdapat dua sumber bunyi yang me- miliki frekuensi angular yang sama ω. Kedua sumber dapat dianggap berhimpit. Bila sumber kedua dinyalakan kemudian setelah Δt dari sumber pertama dinyalakan, hitunglah beda fasa kedua sumber dengan menyatakan ys2(t) dalam ys1(t + Δϕ). FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 32
  • 33. FI1202-11-2019-2 26 Maret 2020, Bandung, Indonesia 33 Terima kasih