Dokumen tersebut membahas tentang pengertian wewenang, delegasi, organisasi lini dan staf, serta proses penyusunan personalia organisasi mulai dari perencanaan, rekrutmen, pelatihan, hingga kompensasi karyawan.
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
MANAJEMEN SDM
1. Andini Putri Lofitra Anisa
Febrina Rahmadani Aprinal Eko
Pengantar Manajemen
Usaha Perjalanan Wisata | Politeknik Negeri Padang
2. Pengertian Wewenang
• Wewenang (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah
orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan
tertentu. Dengan kata lain, wewenang ini merupakan hasil delegasi atau
pelimpahan wewenang dari posisi atasan ke bawahan dalam organisasi.
Ada 2 (dua) pandangan tentang wewenang:
• Pandangan klasik (teori formal)
Wewenang dianugerahkan dari tingkat masyarakat yang lebih tinggi dan
kemudian secara hukum diturunkan dari tingkat ke tingkat.
• Pandangan modern (teori penerimaan)
Wewenang seseorang timbul hanya bila hal itu diterima oleh kelompok atau
individu kepada siapa wewenang tersebut dijalankan.
3. Agar wewenang dapat ditaati oleh bawahan maka diperlukan:
• Kekuasaan (power), yaitu kemampuan untuk melakukan hak tersebut dengan
cara mempengaruhi individu mupun kelompok.
• Tanggung jawab (responsibility), yaitu kewajiban untuk melakukan sesuatu
yang timbul bila bawahan menerima wewenang dari atasan.
• Pengaruh (influence), yaitu bujukan untuk melakukan suatu kegiatan sesuai
dengan harapan orang yang mempengaruhinya.
Chester Barnard mengetakan bahwa seorang bersedia menerima komunikasi
yang bersifat kewenangan bila memenuhi:
• Memahami komunikasi tersebut.
• Tidak menyimpang dari tujuan organisasi.
• Tidak bertentangan dengan kebutuhan pribadi.
• Mampu secara mental dan phisik untuk mengikutinya.
4. Pengertian Delegasi
• Delegasi adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal kepada
orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu.
Pelimpahan wewenang oleh atasan kepada bawahan diperlukan agar organisasi
dapat berfungsi secara efisien karena tak ada atasan yang dapat mengawasi
secara pribadi setiap tugas-tugas organisasi.
Jadi delegasi wewenang adalah:
• Proses manajer mengalokasikan wewenang ke bawah yaitu pada orang orang
yang melapor kepadanya.
• Pemberian otoritas atau kekuasaan formal dan tanggung jawab untuk
melaksanakan kegiatan tertentu kepada orang lain.
5. Alasan perlunya pendelegasian, yaitu:
• Memungkinkan manajer dapat mencapai lebih dan bila mereka menangani
setiap tugas sendiri.
• Agar organisasi dapat berfungsi lebih efisien.
• Manajer dapat memusatkan tenaganya pada tugas-tugas prioritas yang lebih
penting.
• Melatih bawahan memikul tanggung jawab, melakukan penilaian dan
meningkatkan keyakinan diri serta kesediaan untuk berinisiatif.
• Bawahan dapat tumbuh, berkembang dan alat untuk belajar dari kesalahan.
• Mempercepat pengambilan keputusan dan memberikan keputusan yang lebih
baik.
6. Hambatan-hambatan Delegasi
Kategori Manajer Bawahan
Keputusan Mempertahankan hak
pembuatan keputusan
Kurang percaya diri dan
merasa tertekan untuk
pembuatan keputusan yang
lebih besar.
Tanggung Jawab Tidak mempercayai bawahan
karena takut salah dan gagal
sehingga terancam posisinya.
Belum siap menerima
tambahan tanggung jawab.
Kemampuan Manajerial Kemampuan manajerial yang
kurang
Mempunyai cukup
kemampuan dan informasi
untuk menyelesaikannya,
namun kurang dipercaya.
7. • Sentralisasi berarti ada pemutusan dalam pendelegasian wewenang pada
tingkat atas (manajer puncak).
• Desentralisasi berhubungan dengan sampai dimana manajer melimpahkan
wewenangnya kepada bawahan, apakah hanya sampai kepala bagian, kepala
divisi atau kepala cabang dan lain sebagainya.
Saat sekarang ini Desentralisasi lebih banyak dipakai karena:
• Mengurangi bertumpuknya pekerjaan di pusat.
• Pengambilan tindakan dan keputusan lebih cepat, karena tidak perlu menunggu
instruksi dari pusat.
• Lebih efektif karena adanya pengkhususan.
• Mengurangi resiko kesewenang-wenangan dari pemerintah pusat.
• Memperbaiki kualitas layanan.
8. Kelemahan Desentralisasi:
• Pengambilan keputusan cendrung lebih lama karena melewati perundingan
yang rumit.
Perundingan yang dilakukan oleh organisasi di tingkat bawah
melibatkan banyak anggota dan staf sehingga perlu musyawarah
yang lama untuk mengambil keputusan.
• Memerlukan biaya yang lebih banyak.
Dengan melibatkan banyak anggota dan staf tentu saja biaya
yang dikeluarkan untuk setiap musyawarah akan lebih besar.
• Mempersulit koordinasi.
Koordinasi antara manajer puncak dan staf akan sedikit terhambat.
9. Organisasi Lini:
• Lini adalah orang atau kelompok yang bertanggung jawab atas tercapai nya
tujuan-tujuan suatu perusahaan.
• Lini merupakan Individu-individu yang melaksanakan kegiatan utama
perusahaan.
Organisasi Staf:
• Staf adalah orang atau kelompok yang tujuan utamanya adalah memberikan
saran dan layanan kepada Lini.
• Staf merupakan individu atau kelompok yang terdiri dari para ahli dalam
struktur organisasi yang fungsi utamanya memberikan saran dan pelayanan
kepada fungsi lini. Seperti staf teknis dan pemeliharaan.
Bisa diartikan Staf adalah bawahan dari Lini.
10. Wewenang Lini:
• Atasan memberi langsung wewenang kepada bawahannya, berupa perintah
yang diturunkan dalam tingkatan organisasi.
Wewenang Staf:
• Hak yang dimiliki satuan staff untuk menyarankan, memberi rekomendasi, atau
konsultasi pada personalia lini.
Tipe Staf:
- Staf Pribadi: Dibentuk untuk memberikan saran, bantuan dan
jasa kepada seorang manajer.
- Staf Spesialis: Dibentuk untuk memberikan saran, bantuan
dan melayani seluruh lini dan unsur organisasi.
11. Staffing atau Penyusunan Personalia Organisasi adalah:
Serangkaian kegiatan yang dilaksanakan terus menerus untuk menjaga pemenuhan
kebutuhan personalia organisasi dengan orang yang tepat dalam posisi tepat dan
pada waktu yang tepat.
Penyusunan personalia dalam manajemen berkenaan dengan penarikan, penetapan,
pemberitahuan latihan, dan pengembangan anggota-anggota organisasi.
Langkah-Langkah Proses Penyusunan Personalia:
1. Perencanaan sumber daya manusia, menjamin keajegan dan pemenuhan
kebutuhan personalia organisasi.
2. Penarikan, berkenaan dengan pengadaan calon-calon personalia segaris dengan
rencana sumber daya manusia.
12. 3. Seleksi, berkenaan dengan penilaian dan pemilihan di antara calon-calon
personalia.
4. Pengenalan dan orientasi, untuk membantu individu-individu yang terpilih
menyesuaikan diri dengan lancar dalam organisasi
5. Latihan dan pengembangan, program ini bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan perseorangan dan kelompok.
6. Penilaian pelaksanaan kerja, dilakukan dengan membandingkan antara
pelaksanaan kerja perseorangan dan standar-standar atau tujuan-tujuan yang
dikembangkan bagi posisi tersebut.
7. Pemberian balas jasa dan penghargaan, yang disediakan bagi karyawan sebagai
kompensasi pelaksanaan kerja dan sebagai motivasi bagi pelaksanaan di waktu
yang akan datang
8. Perencanaan dan pengembangan karier, mencakup transfer, penugasan
kembali, pemecatan, pemberhentian atau pensiun
13. Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan SDM atau personalia mencakup semua kegiatan yang dibutuhkan
untuk menyediakan tipe dan jumlah karyawan secara tepat dalam pencapaian
tujuan organisasi.
Ada 3 bagian perencanaan personalia:
• Penentuan jabatan yang harus diisi.
• Pemahaman pasar tenaga kerja.
• Pertimbangan kondisi permintaan dan penawaran karyawan.
14. Rekruitmen dan Seleksi Karyawan
Penarikan Personalia
Penarikan menyangkut usaha untuk memperolah karyawan dalam jumlah yang
tepat dengan kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan untuk mengisi jabatan-
jabatan yang tersedia.
Seleksi Personalia
• Pemilihan seseorang tertentu dari sekelompok karyawan-karyawan potensial
untuk melaksanakan suatu jabatan tertentu.
• Prosedur seleksi untuk membandingkan pelamar dengan spesifikasi jabatan
tersedia.
15. Latihan dan Pengembangan Karyawan
Latihan:
• Untuk memperbaiki penguasaan keterampilan-keterampilan dan teknik-teknik
pelaksanaan pekerjaan tertentu.
Pengembangan:
• Peningkatan kemampuan, sikap dan sifat-sifat kepribadian yang dibutuhkan
untuk menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi.
• Tujuan dan pengembangan karyawan adalah untuk memperbaiki efektivitas
kerja karyawan dalam mencapai hasil-hasil kerja yang telah ditetapkan.
16. Kompensasi Karyawan
Pemberian kepada karyawan dengan pembayaran finansial sebagai balas jasa untuk
pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai motivator untuk pelaksanaan kegiatan di
waktu yang akan datang.
Kompensasi sangat penting bagi karyawan sebagai individu karena upah
merupakan suatu ukuran nilai atau karya mereka di antara para karyawan itu
sendiri, keluarga dan masyarakat.
Tingkat pendapatan karyawan menentukan skala kehidupannya dan pendapatan
relatif mereka menunjukkan status dan martabatnya.
17. Bentuk-Bentuk Pembayaran:
• Upah harian, karyawan dibayar (dalam kas) pada setiap akhir hari kerja
berdasarkan jumlah jam kerja.
• Gaji tetap, karyawan dibayar setiap minggu, bulan atau tahun.
• Upah insentif, biasanya dipakai pada karyawan bagian produksi dan penjualan
(komisi dan bonus).
• Rencana pembagian laba, dimana karyawan menerima sejumlah persentase
tertentu dari laba perusahaan.
Pemeliharaan Kesehatan dan Keamanan:
• Memberikan kepada karyawan kondisi kerja yang lebih sehat dan lebih aman
serta menjadi lebih bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan tersebut,
terutama bagi perusahaan yang mengalami tingkat kecelakaan yang tinggi.