2. Teori kontingensi muncul sebagai jawaban atas pendekatan universalistic
yang membantah bahwa desain pengendalian yang optimal dapat diterapkan dalam perusahaan secara
keseluruhan. Pendekatan ini adalah perluasan dari teori manajemen ilmiah. Pendekatan manajemen ilmiah
menyiratkan satu cara terbaik untuk mendesain proses operasional dalam rangka
memaksimalkan efisiensi dalam organisasi
TEORI KONTINJENSI MENURUT PENELITIAN YANG DILAKUKAN OLEH TOM BURNS
ADALAH HUBUNGAN STRUKTUR ORGANISASI DENGAN KONDISI-KONDISI
LINGKUNGAN YANG DIHADAPI
Analisa lingkungan dan struktur organisasi perusahaan di ingris
Dan scotlandia menghasilkan riset yaitu manajemen of inovation
dengan dua tipe struktur organisasi
1. Struktur mekanistik
kegiatan usaha diatur secara ketat
2. Struktur organik
Kegiatan usaha diatur secara fleksibel
Teori kontijensi menurut V. Jarfis memusatkan pada proses
meminimalisasi Resiko dan proses pembuatan keputusan
.
3. Prinsip-prinsip dasar teori
Teori kontingensi memberi penekanan kepada perlunya memfokuskan
Pada perubahan. Tidak ada satu aturan yang akan memberi solusi
Terbaik untuk setiap waktu, tempat, semua orang atau semua situasi
Seorang manajer seharusnya mempelajari lingkungan eksternal dan
Menetukan cara dalam memproses penentuan strategi dan tindakannya
Lingkungan eksternal merupakan lingkungan yang statis, fleksibel
Dan akan selalu berubah dengan cepat.
Beberapa anggapan dasar dalam teori kontinjensi
1. Manajemen pada dasarnya bersifat situasional maksudnya
teknik-teknik manajemennya bergantung pada situasi yg dihadapi
2. Manajemen harus mengadopsi pendekatan dan strategi yg sesuai
dengan permintaan Setiap situasi yang dihadapi
3. Ketika keefketifan dan kesuksesan manajemn dihubungakn
secara lansung dengan kemampuannya menghadapi lingkungan dan
setiap perubahan dapat diatasi
4. Manajer yang sukses harus menerima bahwa tidk ada satu
acara terbaik dalam Mengelola suatu organisasi
4. Tiga konsep “fit”
Menurut razin dan van de ven tiga konsep fit
1. Gestalt pendekatan ini mendasarkan pada kecocokan internal
antara berbagai Karakteristik organisasi
2. Pendekatan interaksi memusatkan kondisi fit eksternal yaitu
kecocokan antara Karakteristik organisasi dengan
karakteristik lingkungannya
3. Pendekatan seleksi beranggapan bahwa perusahaan yang
diamati telah beroperasi dalam Kondisi equilibrium
5. Variabel kontinjensi : Strategi dan struktur
Menurut chandler perubahan startegi mendahului perubahan strutur Perubahan strategi akan memnutuhkan
persiapan dan penataan ulang internal suatu Organisasi dan ini akan bisa dilakukan melalui perubahan struktur
organisasi
Kelemahan dari teori kontinjensi struktural adalah terkait
dengan pendekatan studi Kasus yang digunakan yang tentunya akan menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana
Hasil amatan
tersebut dapat digeneralisasi
Menurut Breeh, 1957, dalam Lex Donaldson, 1995, sampai kira-kira akhir tahun 1950’an, teori struktur organisasional
didominasi oleh teori manajemen klasik, yang menyatakan bahwa ada satu struktur terbaik bagi organisasi.
Perpaduan ini menghasilkan sintesa bagi teori kontingensi/ketidakpastian struktural, dimana struktur yang terbentuk
pada sebuah organisasi akan menjadi terdesentralisasi atau sebaliknya menjadi struktur yang lebih partisipatoris
adalah bergantung pada situasi mereka.
6. Teori ketidakpastian struktural merupakan paradigma yang berorientasi pada hipotesis umum tentang
organisasi harus berorientasi pada kebutuhan internal utamanya dan harus dapat beradaptasi dengan baik
dalam lingkungannya (Scott, 1983). Lawrence dan Lorsch (1967) mengatakan bahwa organisasi dan
lingkungan bagaikan dua gambar pada sebuah mata uang, mereka mengemukakan bahwa ketidakpastian
dan perubahan lingkungan akan sangat mempengaruhi perkembangan pada struktur internal organisasi.
Pfeffer dan Salancik (1978), melihat bahwa teori ketidakpastian struktural tidak memperhatikan aspek politik
dalam pembentukan struktur. Tesis Pfeffer dan Salancik (1978) tentang pengendalian kekuasaan
menyatakan struktur sebuah organisasi kapanpun merupakan hasil dari mereka yang mempunyai
kekuasaan untuk memilih struktur yang sampai tingkat semaksimal mungkin mempertahankan dan
memaksimalkan control mereka. Perspektif pengendalian kekuasaan tidak mengabaikan dampak dari
besaran (size), tehnologi atau variabel ketidakpastian/kontingensi lainnya, malahan pengendalian kekuasaan
memperlakukan variabel kontingensi sebagai kendala yang dihadapi melalui proses yang disebut sebagai
proses politis.
7. Teori ini menurut Evan dan Lawrence (1977), tidak mengarah kepada pembentukkan struktur
pendukung perubahan yang terjadi pada manajemen perusahaan multinasional yang harus responsif
terhadap perubahan selain penempatan struktur matriks dalam perusahaan multinasional. Teori ini
hanya terfokus pada bagaimana mengatur dinamika arus informasi dan diferensiasi internal
perusahaan multinasional sehingga manajemen perusahaan multinasional secara keseluruhan bukan
hanya berkutat pada persoalan informasi dan diferensiasi perusahaan tetapi juga menyangkut
manajemen semua elemen yang menentukan terhadap situasi perusahaan multinasional yang
kompleks.
8. Overuse teori kontinjensi
Adalah para peneliti mengakui arti penting peranan lingkungan
dalam Overuse teori kontinjensi Mereka lebih fleksibel dalam
mengartikan lingkungan organisasi maksudnya lingkungan Tidak lagi
semata-mata diartikan sebagai lingkungan luar seperti misalnya
karakteristik Industri maupun variabel makro lainnya tapi juga
seperti gaya kepemimpinan
9. Kritik terhadap teori kontinjensi
Ada 3 teori yang mencoba menjauh dari pendekatan kontijensi yaitu
1. teori ketergantungan sumber daya menyatakan bahwa organisasi membutuhkan sumber daya Dan akan
cendrung berusaha berhubungan baik dengan sumber daya yang diperlukan
2. Teori institusional memandang bahwa rancangan struktu organisasi sangat dipengaruhi oleh Kebutuhan untuk
bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan institusional
3. Teori ekologi [populasi menyatakan bahwa bentuk dan struktur organisasi dibentuk melalui Kelahiran dan
kematian organisasi daripada oleh penyesuain organisasi secara individual
10. KesimpulanTeoriKontingensiStruktural
Teori Struktur Kontingensi merupakan teori yang berusaha menjawab dinamika yang ada lewat struktur intern yang sesuai
dengan lingkungan (Scott, 1983), teori ini merangkum bahwa tiap organisasi mengadaptasi struktur lewat menggeser keadaan
yang tidak cocok (misfit) dengan akibat adanya performansi rendah kepada keadaan cocok (fit), dimana ada keteraturan
untuk mencapai efektifitas dan performansi organisasi, atau perubahan struktural sifat positif dan produktif terhadap
organisasi, jadi argumentasi teori ini adalah bahwa organisasi secara individual beradaptasi terhadap lingkungan mereka.
Organisasi harus mampu bertahan dan berhasil baik (prospher), walaupun kondisi lingkungan itu sendiri memungkinkan
organisasi mencapai efisiensi, inovasi atau apapun. Argumen ini menunjukkan bahwa manajemen organisasi tidak hanya
mengadopsi bagian yang mencerminkan bagian lingkungan tetapi juga diikuti oleh pernyataan manajerial tentang tujuan
organisasional yang memberikan keunggulan komparatif bagi organisasi. Pernyataan manajerial ini merupakan bagian
strategis bersama dengan sumber-sumber yang ada, memberikan petunjuk menyusun kembali proses pengadopsian bagian-
bagian tertentu dalam hal ini besaran (size), tehnologi, difersivikasi, dan faktor lain yang menjadi variabel ketidakpastian
(contingency) dalam structural contingency theory (Burns dan Stalker, 1961, Chandler, 1962, Woodward, 1965, Perrow, 1967,
Blau, 1970, Pugh dan Hickson, 1976). Dengan demikian menjadi jelas bahwa kontribusi teori ini adalah usaha memaksimalkan
struktur sebuah organisasi.
12. PENGERTIAN TEKNOLOGI ORGANISASI
1. Robbins (1994:194) menyatakan, teknologi merujuk pada informasi, peralatan, teknik, dan proses yang
dibutuhkan untuk mengubah masukan menjadi keluaran dalam organisasi.
2. Perrow dalam Husaini (tt:137) tehnologi didefinisikan sebagai pengetahuan, alat-alat, teknik, dan kegiatan
yang digunakan digunakan untuk mengubah input menjadi output.
13. Teknologi organisasi meliputi seluruh proses tranformasi yang terjadi dalam organisasi yang menyangkut:
Alat-alat yang meliputi mesin-mesin, dan sarana yang diperlukan untuk melakukan produksi.
Metode yaitu cara dan prosedur kerja yang digunakan dalam melaksanakan seluruh kegiatan.
Pengetahuan, yang dibutuhkan untuk mengoperasikan peralatan, dan cara melaksanakan kegiatan untuk
menghasilkan sesuatu.
14. TIPOLOGI TEKNOLOGI
Teknologi untuk organisasi manufaktur berbeda dengan teknologi organisasi yang bersifat pelayanan,
demikian pula dengan teknologi yang digunakan oleh unit.
Pembahasan teknologi organisasi dilakukan dengan membedakan tiga tipe teknologi organisasi, yaitu:
1. Teknologi Organisasi untuk Perusahaan Manufaktur (Tipologi Woodward)
2. Teknologi Organisasi untuk Perusahaan Non-manufaktur (Tipologi Thomson)
3. Teknologi organisasi untuk perusahaan Manufaktur dan Non-manufaktur (Tipologi Perrow)
15. TEKNOLOGI ORGANISASI
PERUSAHAANMANUFAKTUR
(TipologiWoodward)
Joan Woodward berusaha meneliti karakteristik (bentuk) organisasi yang sesuai bagi perusahaan
manufaktur, agar dapat berhasil.
Temuan awal, tidak ada hubungan antara bentuk organisasi dengan keberhasilan organisasi.
Kemudian perusahaan diklasifikasikan menurut kompleksitas teknologinya, yaitu tingkat mekanisasi
dan kepastian proses produksi, perusahaan manufaktur dibedakan:
1. Produksi Unit
2. Produksi Massa
3. Produksi Proses.
16. ProduksiUnit atau Tunggal
Pembuatan produk secara tunggal atau dalam jumlah kecil sesuai pesanan konsumen.
Tehnologi produksi masih sederhana, dan bergantung pada kemampuan operator.
Kepastian terhadap jumlah dan keseragaman produk yang dihasilkan sangat rendah, karena dikerjakan
menurut keterampilan pekerja.
ProduksiMassal
Pembuatan produk secara massal dan hasilnya disimpan di gudang, dan setiap saat dapat dikirimkan
pada pesanan.
Menggunakan peralatan/mesin yang mekanis atau otomatis,
Kepastian tinggi terhadap jumlah maupun karakteristik produk yang baku (standar).
17. Produksi Proses.
Pada jenis ini produk dihasilkan oleh proses yang berjalan secara otomatis tanpa campur tangan
pekerja.
Teknologi produksi paling kompleks, menggunakan mesin-mesin dengan tingkat otomatisasi yang
sangat tinggi, dan sangat terkontrol.
Mempunyai tingkat kepastian yang tinggi baik terhadap jumlah maupun terhadap karakteristik
produknya.
TEKNOLOGI ORGANISASI
PERUSAHAANNON-MANUFAKTUR
(TipologiThomson)
Menurut James Thomson, organisasi adalah sistem terbuka dan teknologi organisasi merupakan cerminan
dari kondisi lingkungan organisasi dan jenis kegiatan internal organisasi
Thomson membedakan teknologi organisasi menjadi tiga jenis, yang masing-masing menggambarkan jenis
hubungan yang terjadi dengan konsumen /klien maupun jenis kegiatan internal dalam organisasi, yaitu;
1. Teknologi Rangkaian Panjang (Long-linked Tecknology)
2. Teknologi Perantara (Mediating Tecknology)
3. Teknologi Intensif (Intensive Tecknology)
18. TEKNOLOGI
BERDASARKAN PENGETAHUAN
KARYA CHARLES PERROW)
Teori Perrow dapat digunakan untuk organisasi manufaktur maupun organisasi non-manufaktur. Hal ini dapat
disebut sebagai tehnologi pengetahuan (knowledge tecknology)
Perrow dalam Robbins (1994:200), Kusdi (2009:152) Teknologi adalah tindakan yg dilakukan seseorang individu
terhadap sebuah obyek, dengan atau tanpa bantuan alat dan perlengkapan mekanis untuk membuat perubahan
tertentu pada obyek tersebut.
Perrow tidak menekankan unit analisanya pada organisasi, melainkan pekerjaan-pekerjaan. Jadi konsep ini
berlaku pula pada level unit, karena pekerjaan-pekerjaan dalam suatu organisasi biasanya ditangani oleh unit.
19. Perrow menunjukkan adanya dua dimensi kegiatan kerja dalam organisasi, yaitu:
1. VariasiTugas(task variability), menunjukkan banyaknya hal tak terduga dan hal baru yang terjadi dalam proses
pekerjaan. Dengan demikian, nilai variasi tugas ;
Tinggi bila dalam pelaksanaan kegiatan banyak dijumpai hal tak terduga, atau hal yang baru.
Rendah bila pekerjaan berulang dengan tugas yg selalu sama, atau rutinitas tinggi.
2.KemudahanAnalisis(Problem analyzability), merujuk pada kejelasan langkah dan pengukurannya.
Tinggi bila yang pekerjaan terdefinisi dengan baik, terukur secara kuantitatif dan bersifat mekanistik/ prosedurnya baku (well-defined)
Rendah bila pekerjaan tak terdefinisikan, sehingga bila ada masalah penyelesaiannya tergantung pada pengalaman, intuisi dan pertimbangan
pribadi , dan sama sekali bukan didasarkan prosedur baku (ill defined)
KLASIFIKASI TEKNOLOGI PERROW
Dari dua dimensi di atas memunculkan empat jenis teknologi yaitu;
Teknologi rutin, ditandai dengan variasi tugas yang rendah dan mempunyai tingkat kemudahan analisis yang tinggi. Contoh pekerjaan
kasir, operator mesin, salesman, auditor.
Teknologi non rutin, variasi tugasnya tinggi, dan sulit dianalisis. Misalnya pekerjaan perencana, peneliti.
Teknologi craft, variasi tugas rendah, namun sulit dianalisis. Misalnya pekerjaan artis, tukang, guru, pengrajin, pedagang, bagian
personalia
Teknologi enginering, variasi tugas cukup tinggi dan rumit tapi ditangani dengan prosedur baku. Contoh; pekerjaan konstruksi,
pengacara, akuntan.
20. PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP STRUKTUR ORGANISASI
Teknologi yang digunakan pada suatu bagian dari organisasi, seringkali dianggap mempunyai hubungan yang erat
terhadap berbagai karak-teristik struktur dan karakteristik manajemen pada suatu bagian organisasi,
KESIMPULAN
Teknologi merujuk pada pada proses dan metode yang mengubah masukan menjadi keluaran dalam organisasi
Woodward mengajukan tiga jenis teknogi produksi: unit, masa dan proses, masing-masing mewakili suatu tingkat
kompleksitas teknologi yang makin meningkat.
Thomson membedakan tiga jenis tenologi: long-linked, mediating, dan intensive, masing-masing memperlihatkan saling
ketergantungan yang khusus.
Perrow lebih menekankan pada teknologi pengetahuan yang terdiri dua dimensi yaitu keanekaragaman tugas dan
kemudahan analisis. Kedua dimensi tersebut menghasilkan empat jenis teknologi: rutine, enginering, craft dan non-
rutine.
Woodward (unit-aktivitas non-rutin, massa dan proses rutin. Thomson (long linked dan mediating relatif rutin, intensif
tdak rutin). Perrow (rutin dan ingenering, non routin dan craft)