SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Download to read offline
PERTEMUAN 10
KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMENKOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN
KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN
Kemampuan manajer untuk melakukan koordinasi secara
efektif sebagian besar tergantung pada jumlah bawahan
yang melapor kepadanya, yang di kenal sebagai” rentang
“manajemen” atau” rentang kendali”.
A. KOORDINASI
Koordinasi (coordination) adalah proses penintegrasian
tujuan-tujuan dan kegiaatan-kegiatan pada satuan- satuan
yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional
suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara
efesien.
Kebutuhan akan koordinasi tergantung pada sifat dan
kebutuhan komunikasi dalam pelaksanaan tugas dan
derajat saling ketergantungan bermacam- macam satuan
pelaksanaanya.
Menurut Thompson, ada tiga macam saling
ketergantungan di antara satuan- satuan organisasi, yaitu:ketergantungan di antara satuan- satuan organisasi, yaitu:
1. Saling ketergantungan yang menyatu (pooled
interdapandence)
2. Saling ketergantungan yang berurutan (sequential
interdependence) Reciprocal interdependence)
3. Saling ketergantungan timbal balik (reciprocal
interdependence)
Tiga macam saling ketergantungan diantara satuan-satuan
organisasi (Handoko, 2003:197)
B. MASALAH-MASALAH PENCAPAIAN KOORDINASI
YANG EFEKTIF
Lawrence dan Lorch telah mengemukakan empat tipe
perbedaan dalam sikap dan cara kerja di antara
bermacam-macam individu dan departemen-departemen
dalam organisasi yang mempersulit tugas
pengkoordinasian bagian-bagian organisasi secara efektif,pengkoordinasian bagian-bagian organisasi secara efektif,
yaitu:
1. Perbedaan dalam orientasi terhadap tujuan tertentu
2. Perbedaan dalam orientasi waktu.
3. Perbedaan dalam orientasi antar pribadi.
4. Perbedaan dalam formasi Struktur.
B. Masalah Pencapaian Koordinasi yg Efektif.
1. Perbedaan dlm orientasi thp tujuan = para anggota dari
departemen yg berbeda mengembangkan pandangan mereka sendiri
tentang bagaimana cara mencapai kepentingan organisasi yg baik.
Contoh : Bagian akuntansi melihat pengendalian biaya sbg faktor
paling penting mencapai sukses organisasi. Bagian pemasaran
mengemukakan disain produk sbg yg paling penting.
2. Perbedaan dlm orientasi waktu = manajer produksi lebih
memperhatikan masalah yg harus dipecahkan segera (jangka
pendek). Bagian penelitian dan pengembangan lebih terlibat dengan
masalah jangka panjang.
3. Perbedaan dlm orientasi antar pribadi = kegiatan produksi3. Perbedaan dlm orientasi antar pribadi = kegiatan produksi
memerlukan komunikasi dan pembuatan keputusan yg cepat
dibandingkan dengan bagian penelitian dan pengembangan dapat
lebih santai untuk berdiskusi.
4. Perbedaan dlm formalitas struktur = setiap departemen
mempunyai metode dan standar yg berbeda untuk mengevaluasi
program thp tujuan dan balas jasa bagi karyawan. Di departemen
produksi, kuantitas dan kualitas diawasi secara ketat, proses evaluasi
dan balas jasa dilakukan formal. Dlm departemen personalian
standar pelaksanaan dpt lebih longgar (karyawan dievaluasi kualitas
kerjanya selama periode tertentu).
Ada tiga pendekatan untuk pencapaian koordinasi yang
efektif yaitu:
1. Teknik-teknik dasar
2. Meningkatkan koordinasi potensil
3. Mengurangi kebutuhan akan koordinasi
Mekanisme-mekanisme pengkoordinasian dasar adalah
komponen-komponen vital manajemen yaitu:
1. Hirarki manajerial
2. Aturan dan prosedur
3. Rencana dan penetapan tujuan
Tiga pendekatan pencapaian koordinasi yg efektif.
1. Teknik-teknik dasar = organisasi yg sederhana hanya memerlukan
peralatan koordinasi sbb : a) hirarki, b) kegiatan serta
aturan/prosedur, dan c) rencana / tujuan perusahaan.
2. Meningkatkan koordinasi potensial = terdiri atas d) investasi
dalam sistem informasi vertikal, e) penciptaan hubungan-hubungan
ke samping.
3. Mengurangi kebutuhan akan koordinasi = terdiri atas f)
penciptaan sumber daya-sumber daya tambahan, g) penciptaan
tugas-tugas yg dpt berdiri sendiri.
Mekanisme pengkoordinasian dasar :Mekanisme pengkoordinasian dasar :
1. Hirarki manajerial = rantai perintah, aliran informasi dan kerja,
wewenang formal, hubungan tanggung jawab dan akuntabilitas yg
jelas dpt menumbuhkan integrasi bila dirumuskan secara jelas serta
dilaksanakan dengan pengarahan yg tepat.
2. Aturan dan prosedur = adalah keputusan manajerial yg dibuat
untuk menangani kejadian rutin, sehingga lebih efisien untuk
koordinasi dan pengawasan rutin.
3. Rencana dan penetapan tujuan = pengembangan rencana dan
tujuan dpt digunakan untuk pengkoordinasian melalui pengarahan
seluruh satuan organisasi thp sasaran yg sama.
C. RENTANG MANAJEMEN
Rentang manajemen sering juga disebut istilah-istilah:
1. Span of control
2. Span of authority
3. Span of attention
4. Span of supervision
Ada dua alasan utama mengapa penentuan rentang
manajemen yang tepat adalah penting :
1. Rentang manajemen, mempengaruhi penggunaan
efisien dari manajer dan pelaksanaan kerja efektif dari
bawahan mereka.
2. Ada hubungan antara rentang manajemen di seluruh
organisasi dan struktur organisasi.
C. Rentang Manajemen.
1. Span of control = Kemampuan pimpinan untuk
mengatur bawahannya.
2. Span of authority = Kemempuan pimpinan untuk
mengambil suatu tindakan terhadap bawahannya.
3. Span of attention = Kemampuan pimpinan untuk3. Span of attention = Kemampuan pimpinan untuk
memberikan perhatian kepada bawahannya.
4. Span of supervision = Kemampuan pimpinan
untuk mangawasi bawahannya
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rentang Manajemen:
1. Kesamaan fungsi-fungsi
2. Kedekatan geografis
3. Tingkat pengawasan langsung yang di butuhkan
4. Tingkat koordinasi pengawasan yang di butuhkan
5. Perencanaan yang di butuhkan manajer5. Perencanaan yang di butuhkan manajer
6. Bantuan organisasional yang tersedia bagi pengawas
Pedoman lainnya yang dapat dipakai untuk menetukan
rentang manajemen mencakup beberapa faktor:
1. Faktor-faktor yang berhubungan dengan situasi.
2. Faktor-faktor yang berhubungan dengan bawahan.
3. Faktor-faktor yang berhubungan dengan atasan.
Faktor – faKtor yang mempengaruhi Rentang Manajemen :
1. Kesamaan fungsi – fungsi = Semakin sejenis fungsi – fungsi
yang dilaksanakan oleh kelompok kerja, rentangan semakin
melebar.
2. Kedekatan geografis = Semakin dekat kelompok kerja
ditempatkan, secara fisik, rentangan semakin melebar.
3. Tingkat pengawasan langsung yang dibutuhkan = Semakin
sedikit pengawasan langsung yang dibutuhkan, rentangan
semakin melebar.semakin melebar.
4. Tingkat koordinasi pengawasan yang di butuhkan =
Semakin berkurang koordinasi yang dibutuhkan, rentangan
semakin melebar.
5. Perencanaan yang di butuhkan manajer = Semakin sedikit
perencanaan yang dibutuhkan, rentangan semakin melebar.
6. Bantuan organisasi yang tersedia bagi pengawas = Lebih
banyak bantuan yang diterima pengawas dalam fungsi – fungsi
seperti penarikan, latihan, dan pengawasan mutu, rentangan
semakin melebar.
Pedoman lainnya yang dapat dipakai untuk menentukan
rentang manajemen mencakup beberapa factor :
1. Faktor – factor yang berhubungan dengan situasi. Rentang
Manajemen dapat relative melebar bila :
a) pekerjaan bersifat rutin
b) operasi – operasi stabil
c) pekerjaan bawahan sejenis
d) bawahan dapat bekerja tidak tergantung satu dengan yang lain
e) prosedur – prosedur dan metoda – metoda dibuat secara baike) prosedur – prosedur dan metoda – metoda dibuat secara baik
dan telah diformalisasi
f) pekerjaan tidak membutuhkan tingkat pengawasan yang tinggi.
2. Faktor – factor yang berhubungan dengan bawahan. Rentang
Manajemen dapat relative melebar bila :
a) bawahan adalah terlatih baik untuk pekerjaan tertentu
b) bawahan lebih senang bekerja tanpa pengawasan tertentu.
3. Faktor – factor yang berhubungan dengan atasan. Rentang
Manajemen dapat relative melebar jika :
a) manajer adalah terlatih baik dan berkemampuan tinggi
b) manajer menerima bantuan dalam pelaksanaan kegiatan –
kegiatan pengawasannyakegiatan pengawasannya
c) manajer tidak mempunyai kegiatan – kegiatan tambahan lama
pengawasan dilaksanakan,
d) manajer lebih menyukai gaya pengawasan yang lepas dari
pada ketat
WEWENANG DAN PENDELEGASIAN
A. KONSEP DASAR
Menurut Handoko (2003:212) Wewenang (authority)
adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah
orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu
agar tercapai tujuan tertentu.
Ada dua pandangan yang saling berlawanan mengenai
sumber wewenang, yaitu:
1. Teori formal. Pandangan wewenang formal
menyebutkan bahwa wewenang adalah dianugerahkan;
wewenang ada karena seseorang di beri atau dilimpahi
atau di warisi hal tersebut.
2. Teori Penerimaan (acceptance theory pf authority)
menyanggah pendapat bahwa wewenang dapat
dianugerahkan.
Secara ringkas dapat disimpulkan, wewenang dan
tanggung jawab adalah sama dalam jangka panjang (in the
long run). Dalam jangka pendek (in the short run),
bagaimana juga, tanggung jawab seorang manajer hampir
selalu lebih besar dari wewenangnya, karena ini
merupakan ciri delegasi.merupakan ciri delegasi.
Jenis wewenang dalam organisasi:
1. Wewenang lini
2. Wewenang staf
3. Wewenang staf fungsional
1. Wewenang lini.
Atasan langsung melakukannya ke bawahan dlm bentuk perintah
dan tercermin sbg rantai perintah yg diturunkan kebawah melalui
tingkatan organisasi.
2. Wewenang staf
Hak yg dipunyai oleh staf untuk menyarankan,
merekomendasikan, konsultasi kpd personalia lini, tapi tdk dptmerekomendasikan, konsultasi kpd personalia lini, tapi tdk dpt
memerintah lini mengerjakan kegiatan tertentu.
3. Wewenang staf fungsional.
Staf mempunyai hak untuk memerintah satuan lini sesuai
kegiatan fungsional (contoh : seorang spesialis keamanan
mumpunyai wewenang untuk memerintah manajer lab penelitian
untuk menutup lab bila gas berbahaya mencapai tingkat tertentu.
B. PENDELEGASIAN WEWENANG
Delegasi wewenang adalah proses dimana para manajer
mengalokasikan wewenang kebawah kepada orang-orang
yang melapor kepadanya.
Empat kegiatan terjadi ketika delegasi dilakukan, yaitu:
1. Pendelegasian menetapkan dan memberikan tujuan dan1. Pendelegasian menetapkan dan memberikan tujuan dan
tugas kepada bawahan
2. Pendelegasian melimpahkan wewenang yang
diperlukan untuk mencapai tujuan atau tugas
3. Penerimaan delegasi, baik implisit atau eksplisit,
menimbulkan kewajiban atau tanggungjawab
4. Pendelegasian menerima pertanggungjawaban
bawahan untuk hasil-hasil yang dicapai.
C. ALASAN-ALASAN PENDELEGASIAN
1. Pendelegasian memungkinkan manajer dapat
mencapai lebih dari bila mereka menangani setiap
tugas sendiri.
2. Delegasi wewenang dari atasan ke bawahan
merupakan proses yang diperlukan agar organisasi
dapat berfungsi lebih efisien.dapat berfungsi lebih efisien.
3. Delegasi juga memungkinkan manajer memusatkan
tenaganya pada tugas- tugas prioritas yang lebih
penting.
4. Delegasi memungkinkan bawahan untuk tumbuh dan
berkembang bhkan dapat digunakan sebagai alat untuk
belajardari kesalahan.
Prisip klasik yang dijadikan dasar untuk delegasi yang
efektif adalah:
1. Prinsip Skalar.
2. Prinsip kesatuan perintah.
3. Tanggung jawab, wewenang, dan akuntabilitas.
Perlu dicari solusinya:
1. Mengapa manajer gagal mendelegasikan
2. Mengapa bawahan tidak menerima delegasi
3. Bagaimana penanggulangan hambatan-hambatan
delegasi
1. Prinsip skalar
Dlm proses pendelegasian hrs ada garis wewenang yg jelas
mengalir setingkat demi setingkat dari tingkatan organisasi paling
atas ke tingkatan paling bawah dan dibutuhkan delegasi penuh
(semua tugas organisasi yg diperlukan hrs dibagi habis) untuk
menghindari :
a. Gaps = tugas-tugas yg tdk ada penanggung jawabnya.
b. Overlaps = tanggung jawab atas tugas yg sama di berikan kpd
lebih dari satu orang individu.
c. Splits = tanggung jawab atas tugas yg sama di berikan kpd
lebih dari satu satuan organisasi.
2. Prinsip kesatuan perintah = setiap bawahan dlm organisasi2. Prinsip kesatuan perintah = setiap bawahan dlm organisasi
seharusnya melapor hanya kps seorang atasan.
3. Tanggung jawab, wewenang dan akuntabilitas.
Tanggung jawab = agar organisasi dpt menggunakan sumber
dayanya dengan efesien, tanggung jawab untuk tugas-tugas
tertentu diberikan ke tingkatan paling bawah dimana ada cukup
kemampuan dan informasi untuk menyelesaikannya.
Wewenang = setiap individu untuk melaksanakan tugas yg
dilimpahkan kpdnya dengan efektif harus diberi wewenang
secukupnya.
Akuntabilitas = tuntutan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas
sendiri dan bawahannya.
A. Mengapa manajer gagal mendelegasikan :
1. Manajer merasa lebih bila mereka tetap mempertahankan hak
pembuatan keputusan.
2. Manajer tidak bersedia menghadapi risiko bahwa bawahan
akan melaksanakan wewenangnya dengan salah/gagal.
3. Manajer tidak / kurang mempunyai kepercayaan akan
kemampuan bawahannya.
4. Manajer merasa bahwa bawahan lebih senang tidak
mempunyai hak pembuatan keputusan yg luas.
5. Manajer takut bahwa bawahan akan melaksanakan tugasnya
dengan efektif sehingga posisinya sendiri terancam.
6. Manajer tidak mempunyai kemampuan manajerial untuk
mendelegasikan tugasnya.
B. Mengapa bawahan tidak menerima delegasi.
1. Kadang-kadang lebih mudah pergi ke manajer untuk
memecahkan masalah daripada membuat keputusan sendiri.
2. Ada perasaaan bahwa bawahan akan melaksanakan
wewenang barunya dengan salah dan menerima kritik.
3. Bawahan kurang mempunyai kepercayaan diri dan merasa
tertekan bila dilimpahi wewenang pembuatan keputusan yg
lebih besar.
C. Penanggulangan hambatan-hambatan delegasi :
1. Kesediaan manajemen untuk memberikan kpd bawahan
kebebasan yg sesungguhnya untuk melaksanakan tugas
yg dilimpahkan kpdnya.
2. Bawahan hrs dibiarkan untuk mengembangkan pemecahan
masalahnya sendiri dan belajar dari kesalahan tersebut.
3. Kesalahan bawahan tdk menyebabkan manajer mengurangi
delegasi tetapi memberikan latihan atau dukungan yg lebih
3. Kesalahan bawahan tdk menyebabkan manajer mengurangi
delegasi tetapi memberikan latihan atau dukungan yg lebih
kpd bawahan.
4. Pengembangan komunikasi antara manajer dan bawahan akan
meningkatkan saling pengertian dan membuat delegasi lebih
efektif.
5. Bawahan yg didorong untuk menggunakan kemampuannya
dan diberikan dukungan akan lebih bersemangat dlm
menerima tanggung jawab.
Allen dalam Handoko (2003:228) mengemukakan
beberapa teknik khusus untuk membantu manajer
melakukan delegasi dengan efektif:
1. Tetapkan tujuan.
2. Tegaskan tanggung jawab dan wewenang.
3. Berikan motivasi kepada bawahan.3. Berikan motivasi kepada bawahan.
4. Meminta penyelesaian kerja.
5. Berikan latihan.
6. Adakan pengawasan yang memadai.
1. Tetapkan tujuan
Bawahan hrs diberitahu maksud dan pentingnya tugas-tugas yg di
delegasikan kpd mereka.
2. Tegaskan tanggung jawab dan wewenang.
Bawahan hrs diberi informasi dengan jelas tentang apa yg mereka
hrs pertanggung jawabkan dan bagian dari sumber daya- sumber
daya organisasi mana yg ditempatkan di bawah wewenangnya.
3. Berikan motivasi kpd bawahan.
Manajer dpt mendorong bawahan melalui perhatian pd kebutuhan
dan tujuan mereka yg sensitif.
4. Meminta penyelesaian kerja.4. Meminta penyelesaian kerja.
Manajer memberikan pedoman, bantuan dan informasi kpd
bawahan, sedangkan para bawahan hrs melaksanakan pekerjaan
sesungguhnya yg telah didelegasikan.
5. Berikan latihan.
Manajer perlu mengarahkan bawahan untuk mengembangkan
pelaksanaan kerjanya.
6. Adakan pengawasan yg memadai.
Sistem pengawasan yg terpercaya (seperti laporan mingguan)
dibuat agar manajer tdk perlu menghabiskan waktunya dengan
memeriksa pekerjaan bawahan terus menerus.

More Related Content

What's hot

Faktor Individu dalam Organiasasi
Faktor Individu dalam OrganiasasiFaktor Individu dalam Organiasasi
Faktor Individu dalam OrganiasasiSatya Pranata
 
08. pendelegasian wewenang
08. pendelegasian wewenang08. pendelegasian wewenang
08. pendelegasian wewenangMonangAch
 
Pengorganisasian supervisi akademik
Pengorganisasian supervisi akademikPengorganisasian supervisi akademik
Pengorganisasian supervisi akademikYoussii Ajaahh
 
Perilaku Organisasi - Struktur Organisasi
Perilaku Organisasi - Struktur OrganisasiPerilaku Organisasi - Struktur Organisasi
Perilaku Organisasi - Struktur OrganisasiHafidh Rafsanjany
 
Desain dan struktur organisasi
Desain dan struktur organisasiDesain dan struktur organisasi
Desain dan struktur organisasiFaizal Rahman
 
Ob2013 chapter 13 dasar-dasar struktur organisasi
Ob2013   chapter 13 dasar-dasar struktur organisasiOb2013   chapter 13 dasar-dasar struktur organisasi
Ob2013 chapter 13 dasar-dasar struktur organisasiAndi Iswoyo
 
Desain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur OrganisasiDesain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur OrganisasiTika Apriyani
 
BAB 16 DASAR-DASAR STRUKTUR ORGANISAS
BAB 16 DASAR-DASAR  STRUKTUR ORGANISASBAB 16 DASAR-DASAR  STRUKTUR ORGANISAS
BAB 16 DASAR-DASAR STRUKTUR ORGANISAS9elevenStarUnila
 
Andre hutagalung (110903046) asas asas organisasi
Andre hutagalung (110903046) asas asas organisasiAndre hutagalung (110903046) asas asas organisasi
Andre hutagalung (110903046) asas asas organisasiAndre Hutagalung
 
makalah Manajemen pendelegasian
makalah Manajemen pendelegasianmakalah Manajemen pendelegasian
makalah Manajemen pendelegasianMJM Networks
 
Wewenang, tanggung jawab dan pendelegasian wewenang
Wewenang, tanggung jawab dan pendelegasian wewenangWewenang, tanggung jawab dan pendelegasian wewenang
Wewenang, tanggung jawab dan pendelegasian wewenangagronomy
 
Struktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain OrganisasiStruktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain Organisasijighai
 
Pengorganisasian dan struktur
Pengorganisasian dan strukturPengorganisasian dan struktur
Pengorganisasian dan strukturHANI KHAIRUNISA
 
Struktur+organisasi+dan+tata+kerja
Struktur+organisasi+dan+tata+kerjaStruktur+organisasi+dan+tata+kerja
Struktur+organisasi+dan+tata+kerjaEra Natalia
 
Dasa- dasar struktur organisasi
Dasa- dasar struktur organisasiDasa- dasar struktur organisasi
Dasa- dasar struktur organisasiannishafitrips
 
Kelompok 2, desain & struktur organisasi
Kelompok 2, desain & struktur organisasiKelompok 2, desain & struktur organisasi
Kelompok 2, desain & struktur organisasiMuammar Muammar
 
Desain organisasi henry mintzberg
Desain organisasi henry mintzbergDesain organisasi henry mintzberg
Desain organisasi henry mintzbergnurul khaiva
 

What's hot (20)

Faktor Individu dalam Organiasasi
Faktor Individu dalam OrganiasasiFaktor Individu dalam Organiasasi
Faktor Individu dalam Organiasasi
 
08. pendelegasian wewenang
08. pendelegasian wewenang08. pendelegasian wewenang
08. pendelegasian wewenang
 
Pengorganisasian supervisi akademik
Pengorganisasian supervisi akademikPengorganisasian supervisi akademik
Pengorganisasian supervisi akademik
 
Perilaku Organisasi - Struktur Organisasi
Perilaku Organisasi - Struktur OrganisasiPerilaku Organisasi - Struktur Organisasi
Perilaku Organisasi - Struktur Organisasi
 
Desain dan struktur organisasi
Desain dan struktur organisasiDesain dan struktur organisasi
Desain dan struktur organisasi
 
Ob2013 chapter 13 dasar-dasar struktur organisasi
Ob2013   chapter 13 dasar-dasar struktur organisasiOb2013   chapter 13 dasar-dasar struktur organisasi
Ob2013 chapter 13 dasar-dasar struktur organisasi
 
Desain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur OrganisasiDesain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur Organisasi
 
BAB 16 DASAR-DASAR STRUKTUR ORGANISAS
BAB 16 DASAR-DASAR  STRUKTUR ORGANISASBAB 16 DASAR-DASAR  STRUKTUR ORGANISAS
BAB 16 DASAR-DASAR STRUKTUR ORGANISAS
 
Andre hutagalung (110903046) asas asas organisasi
Andre hutagalung (110903046) asas asas organisasiAndre hutagalung (110903046) asas asas organisasi
Andre hutagalung (110903046) asas asas organisasi
 
makalah Manajemen pendelegasian
makalah Manajemen pendelegasianmakalah Manajemen pendelegasian
makalah Manajemen pendelegasian
 
Wewenang, tanggung jawab dan pendelegasian wewenang
Wewenang, tanggung jawab dan pendelegasian wewenangWewenang, tanggung jawab dan pendelegasian wewenang
Wewenang, tanggung jawab dan pendelegasian wewenang
 
Materi 3
Materi 3Materi 3
Materi 3
 
Struktur Organisasi
Struktur OrganisasiStruktur Organisasi
Struktur Organisasi
 
Struktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain OrganisasiStruktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain Organisasi
 
Desain organisasi
Desain organisasiDesain organisasi
Desain organisasi
 
Pengorganisasian dan struktur
Pengorganisasian dan strukturPengorganisasian dan struktur
Pengorganisasian dan struktur
 
Struktur+organisasi+dan+tata+kerja
Struktur+organisasi+dan+tata+kerjaStruktur+organisasi+dan+tata+kerja
Struktur+organisasi+dan+tata+kerja
 
Dasa- dasar struktur organisasi
Dasa- dasar struktur organisasiDasa- dasar struktur organisasi
Dasa- dasar struktur organisasi
 
Kelompok 2, desain & struktur organisasi
Kelompok 2, desain & struktur organisasiKelompok 2, desain & struktur organisasi
Kelompok 2, desain & struktur organisasi
 
Desain organisasi henry mintzberg
Desain organisasi henry mintzbergDesain organisasi henry mintzberg
Desain organisasi henry mintzberg
 

Similar to Pertemuan 10

Koordinasi&rentang manajemen pim pert ke-12
Koordinasi&rentang manajemen pim pert ke-12Koordinasi&rentang manajemen pim pert ke-12
Koordinasi&rentang manajemen pim pert ke-12M Aziz
 
Pertemuan 7 Koordinasi dan Rentang Manajemen.pptx
Pertemuan 7 Koordinasi dan Rentang Manajemen.pptxPertemuan 7 Koordinasi dan Rentang Manajemen.pptx
Pertemuan 7 Koordinasi dan Rentang Manajemen.pptxrezarahmadi8
 
Koordinasi & rentang manajemen
Koordinasi & rentang manajemenKoordinasi & rentang manajemen
Koordinasi & rentang manajemenZuhri Achmad
 
Tugas kelompok Pengantar Organisasi dan Bisnis
Tugas kelompok Pengantar Organisasi dan BisnisTugas kelompok Pengantar Organisasi dan Bisnis
Tugas kelompok Pengantar Organisasi dan Bisnisfitradhika
 
Bab 5 pengorganisasian
Bab 5 pengorganisasianBab 5 pengorganisasian
Bab 5 pengorganisasianPT. SASA
 
10, wira usaha, eka rismah f , hapzi ali, enterprenreurship ,universitas merc...
10, wira usaha, eka rismah f , hapzi ali, enterprenreurship ,universitas merc...10, wira usaha, eka rismah f , hapzi ali, enterprenreurship ,universitas merc...
10, wira usaha, eka rismah f , hapzi ali, enterprenreurship ,universitas merc...eka risma
 
Desain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur OrganisasiDesain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur OrganisasiRossi Agisti
 
Desain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur OrganisasiDesain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur Organisasimasaadepan
 
Desain dan struktur organisasi
Desain dan struktur organisasiDesain dan struktur organisasi
Desain dan struktur organisasiSurya Pratama
 
10 Kewirausahaan, Lisaniah Amini Lisa'Ilina, Hapzi Ali, Manajemen Fungsional,...
10 Kewirausahaan, Lisaniah Amini Lisa'Ilina, Hapzi Ali, Manajemen Fungsional,...10 Kewirausahaan, Lisaniah Amini Lisa'Ilina, Hapzi Ali, Manajemen Fungsional,...
10 Kewirausahaan, Lisaniah Amini Lisa'Ilina, Hapzi Ali, Manajemen Fungsional,...LisaniahAmini
 
Ekonomi Manajemen Kelas X SMAN 73 Jakarta
Ekonomi Manajemen Kelas X SMAN 73 Jakarta Ekonomi Manajemen Kelas X SMAN 73 Jakarta
Ekonomi Manajemen Kelas X SMAN 73 Jakarta Meisya Arlina Pratiwi
 
Koordinasi dan rentang manajemen IAIN SURAKARTA 1B 2016
Koordinasi dan rentang manajemen IAIN SURAKARTA 1B 2016Koordinasi dan rentang manajemen IAIN SURAKARTA 1B 2016
Koordinasi dan rentang manajemen IAIN SURAKARTA 1B 2016Nurul Widyaningrum
 
8. koordinasi dan rentang manajemen
8. koordinasi dan rentang manajemen8. koordinasi dan rentang manajemen
8. koordinasi dan rentang manajemenYosie Andre Victora
 
Koordinasi & rentang manajemen
Koordinasi & rentang manajemenKoordinasi & rentang manajemen
Koordinasi & rentang manajemenMuhalida Zia
 
Irfa pengertian, fungsi dan unsur manajemen
Irfa   pengertian, fungsi dan unsur manajemenIrfa   pengertian, fungsi dan unsur manajemen
Irfa pengertian, fungsi dan unsur manajemenintan007
 
Irfa - pengertian, fungsi dan unsur manajemen
Irfa - pengertian, fungsi dan unsur manajemenIrfa - pengertian, fungsi dan unsur manajemen
Irfa - pengertian, fungsi dan unsur manajemenirfanurohmah
 
10 kwh, yogi kurniawan, hapzi ali, manajemen fungsional, universitas mercu bu...
10 kwh, yogi kurniawan, hapzi ali, manajemen fungsional, universitas mercu bu...10 kwh, yogi kurniawan, hapzi ali, manajemen fungsional, universitas mercu bu...
10 kwh, yogi kurniawan, hapzi ali, manajemen fungsional, universitas mercu bu...YogiKurniawan19
 
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerjaPertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerjaDhini Anden
 

Similar to Pertemuan 10 (20)

Koordinasi&rentang manajemen pim pert ke-12
Koordinasi&rentang manajemen pim pert ke-12Koordinasi&rentang manajemen pim pert ke-12
Koordinasi&rentang manajemen pim pert ke-12
 
Pertemuan 7 Koordinasi dan Rentang Manajemen.pptx
Pertemuan 7 Koordinasi dan Rentang Manajemen.pptxPertemuan 7 Koordinasi dan Rentang Manajemen.pptx
Pertemuan 7 Koordinasi dan Rentang Manajemen.pptx
 
Koordinasi & rentang manajemen
Koordinasi & rentang manajemenKoordinasi & rentang manajemen
Koordinasi & rentang manajemen
 
Tugas kelompok Pengantar Organisasi dan Bisnis
Tugas kelompok Pengantar Organisasi dan BisnisTugas kelompok Pengantar Organisasi dan Bisnis
Tugas kelompok Pengantar Organisasi dan Bisnis
 
Bab 5 pengorganisasian
Bab 5 pengorganisasianBab 5 pengorganisasian
Bab 5 pengorganisasian
 
10, wira usaha, eka rismah f , hapzi ali, enterprenreurship ,universitas merc...
10, wira usaha, eka rismah f , hapzi ali, enterprenreurship ,universitas merc...10, wira usaha, eka rismah f , hapzi ali, enterprenreurship ,universitas merc...
10, wira usaha, eka rismah f , hapzi ali, enterprenreurship ,universitas merc...
 
Desain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur OrganisasiDesain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur Organisasi
 
Desain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur OrganisasiDesain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur Organisasi
 
BAB 1 - Pendahuluan
BAB 1 - PendahuluanBAB 1 - Pendahuluan
BAB 1 - Pendahuluan
 
Desain dan struktur organisasi
Desain dan struktur organisasiDesain dan struktur organisasi
Desain dan struktur organisasi
 
authority and control 1.pptx
authority and control 1.pptxauthority and control 1.pptx
authority and control 1.pptx
 
10 Kewirausahaan, Lisaniah Amini Lisa'Ilina, Hapzi Ali, Manajemen Fungsional,...
10 Kewirausahaan, Lisaniah Amini Lisa'Ilina, Hapzi Ali, Manajemen Fungsional,...10 Kewirausahaan, Lisaniah Amini Lisa'Ilina, Hapzi Ali, Manajemen Fungsional,...
10 Kewirausahaan, Lisaniah Amini Lisa'Ilina, Hapzi Ali, Manajemen Fungsional,...
 
Ekonomi Manajemen Kelas X SMAN 73 Jakarta
Ekonomi Manajemen Kelas X SMAN 73 Jakarta Ekonomi Manajemen Kelas X SMAN 73 Jakarta
Ekonomi Manajemen Kelas X SMAN 73 Jakarta
 
Koordinasi dan rentang manajemen IAIN SURAKARTA 1B 2016
Koordinasi dan rentang manajemen IAIN SURAKARTA 1B 2016Koordinasi dan rentang manajemen IAIN SURAKARTA 1B 2016
Koordinasi dan rentang manajemen IAIN SURAKARTA 1B 2016
 
8. koordinasi dan rentang manajemen
8. koordinasi dan rentang manajemen8. koordinasi dan rentang manajemen
8. koordinasi dan rentang manajemen
 
Koordinasi & rentang manajemen
Koordinasi & rentang manajemenKoordinasi & rentang manajemen
Koordinasi & rentang manajemen
 
Irfa pengertian, fungsi dan unsur manajemen
Irfa   pengertian, fungsi dan unsur manajemenIrfa   pengertian, fungsi dan unsur manajemen
Irfa pengertian, fungsi dan unsur manajemen
 
Irfa - pengertian, fungsi dan unsur manajemen
Irfa - pengertian, fungsi dan unsur manajemenIrfa - pengertian, fungsi dan unsur manajemen
Irfa - pengertian, fungsi dan unsur manajemen
 
10 kwh, yogi kurniawan, hapzi ali, manajemen fungsional, universitas mercu bu...
10 kwh, yogi kurniawan, hapzi ali, manajemen fungsional, universitas mercu bu...10 kwh, yogi kurniawan, hapzi ali, manajemen fungsional, universitas mercu bu...
10 kwh, yogi kurniawan, hapzi ali, manajemen fungsional, universitas mercu bu...
 
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerjaPertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
 

More from Bina Sarana Informatika (20)

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
 
948 p06
948 p06948 p06
948 p06
 
948 p05
948 p05 948 p05
948 p05
 
948 p04
948 p04948 p04
948 p04
 
948 p02
948 p02 948 p02
948 p02
 
948 p01
948 p01 948 p01
948 p01
 
948 p03
948 p03 948 p03
948 p03
 
948 p06
948 p06948 p06
948 p06
 
948 p05
948 p05948 p05
948 p05
 
948 p04
948 p04948 p04
948 p04
 
948 p03
948 p03948 p03
948 p03
 
948 p02
948 p02948 p02
948 p02
 
948 p01
948 p01948 p01
948 p01
 
948 ltm metode penelitian - 3 sks
948 ltm metode penelitian - 3 sks948 ltm metode penelitian - 3 sks
948 ltm metode penelitian - 3 sks
 
Kuiz dasar manajemen bisnis pert 9 14
Kuiz dasar manajemen bisnis pert 9 14Kuiz dasar manajemen bisnis pert 9 14
Kuiz dasar manajemen bisnis pert 9 14
 
Silabus bahasa inggris ii
Silabus bahasa inggris iiSilabus bahasa inggris ii
Silabus bahasa inggris ii
 
Silabus bahasa inggris ii ok
Silabus bahasa inggris ii okSilabus bahasa inggris ii ok
Silabus bahasa inggris ii ok
 
Meeting 14 ok
Meeting 14 okMeeting 14 ok
Meeting 14 ok
 
Meeting 12 ok
Meeting 12 okMeeting 12 ok
Meeting 12 ok
 
Meeting 10 ok
Meeting 10 okMeeting 10 ok
Meeting 10 ok
 

Recently uploaded

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

Pertemuan 10

  • 1. PERTEMUAN 10 KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMENKOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN
  • 2. KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN Kemampuan manajer untuk melakukan koordinasi secara efektif sebagian besar tergantung pada jumlah bawahan yang melapor kepadanya, yang di kenal sebagai” rentang “manajemen” atau” rentang kendali”. A. KOORDINASI Koordinasi (coordination) adalah proses penintegrasian tujuan-tujuan dan kegiaatan-kegiatan pada satuan- satuan yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efesien.
  • 3. Kebutuhan akan koordinasi tergantung pada sifat dan kebutuhan komunikasi dalam pelaksanaan tugas dan derajat saling ketergantungan bermacam- macam satuan pelaksanaanya. Menurut Thompson, ada tiga macam saling ketergantungan di antara satuan- satuan organisasi, yaitu:ketergantungan di antara satuan- satuan organisasi, yaitu: 1. Saling ketergantungan yang menyatu (pooled interdapandence) 2. Saling ketergantungan yang berurutan (sequential interdependence) Reciprocal interdependence) 3. Saling ketergantungan timbal balik (reciprocal interdependence)
  • 4. Tiga macam saling ketergantungan diantara satuan-satuan organisasi (Handoko, 2003:197)
  • 5. B. MASALAH-MASALAH PENCAPAIAN KOORDINASI YANG EFEKTIF Lawrence dan Lorch telah mengemukakan empat tipe perbedaan dalam sikap dan cara kerja di antara bermacam-macam individu dan departemen-departemen dalam organisasi yang mempersulit tugas pengkoordinasian bagian-bagian organisasi secara efektif,pengkoordinasian bagian-bagian organisasi secara efektif, yaitu: 1. Perbedaan dalam orientasi terhadap tujuan tertentu 2. Perbedaan dalam orientasi waktu. 3. Perbedaan dalam orientasi antar pribadi. 4. Perbedaan dalam formasi Struktur.
  • 6. B. Masalah Pencapaian Koordinasi yg Efektif. 1. Perbedaan dlm orientasi thp tujuan = para anggota dari departemen yg berbeda mengembangkan pandangan mereka sendiri tentang bagaimana cara mencapai kepentingan organisasi yg baik. Contoh : Bagian akuntansi melihat pengendalian biaya sbg faktor paling penting mencapai sukses organisasi. Bagian pemasaran mengemukakan disain produk sbg yg paling penting. 2. Perbedaan dlm orientasi waktu = manajer produksi lebih memperhatikan masalah yg harus dipecahkan segera (jangka pendek). Bagian penelitian dan pengembangan lebih terlibat dengan masalah jangka panjang. 3. Perbedaan dlm orientasi antar pribadi = kegiatan produksi3. Perbedaan dlm orientasi antar pribadi = kegiatan produksi memerlukan komunikasi dan pembuatan keputusan yg cepat dibandingkan dengan bagian penelitian dan pengembangan dapat lebih santai untuk berdiskusi. 4. Perbedaan dlm formalitas struktur = setiap departemen mempunyai metode dan standar yg berbeda untuk mengevaluasi program thp tujuan dan balas jasa bagi karyawan. Di departemen produksi, kuantitas dan kualitas diawasi secara ketat, proses evaluasi dan balas jasa dilakukan formal. Dlm departemen personalian standar pelaksanaan dpt lebih longgar (karyawan dievaluasi kualitas kerjanya selama periode tertentu).
  • 7. Ada tiga pendekatan untuk pencapaian koordinasi yang efektif yaitu: 1. Teknik-teknik dasar 2. Meningkatkan koordinasi potensil 3. Mengurangi kebutuhan akan koordinasi Mekanisme-mekanisme pengkoordinasian dasar adalah komponen-komponen vital manajemen yaitu: 1. Hirarki manajerial 2. Aturan dan prosedur 3. Rencana dan penetapan tujuan
  • 8. Tiga pendekatan pencapaian koordinasi yg efektif. 1. Teknik-teknik dasar = organisasi yg sederhana hanya memerlukan peralatan koordinasi sbb : a) hirarki, b) kegiatan serta aturan/prosedur, dan c) rencana / tujuan perusahaan. 2. Meningkatkan koordinasi potensial = terdiri atas d) investasi dalam sistem informasi vertikal, e) penciptaan hubungan-hubungan ke samping. 3. Mengurangi kebutuhan akan koordinasi = terdiri atas f) penciptaan sumber daya-sumber daya tambahan, g) penciptaan tugas-tugas yg dpt berdiri sendiri. Mekanisme pengkoordinasian dasar :Mekanisme pengkoordinasian dasar : 1. Hirarki manajerial = rantai perintah, aliran informasi dan kerja, wewenang formal, hubungan tanggung jawab dan akuntabilitas yg jelas dpt menumbuhkan integrasi bila dirumuskan secara jelas serta dilaksanakan dengan pengarahan yg tepat. 2. Aturan dan prosedur = adalah keputusan manajerial yg dibuat untuk menangani kejadian rutin, sehingga lebih efisien untuk koordinasi dan pengawasan rutin. 3. Rencana dan penetapan tujuan = pengembangan rencana dan tujuan dpt digunakan untuk pengkoordinasian melalui pengarahan seluruh satuan organisasi thp sasaran yg sama.
  • 9. C. RENTANG MANAJEMEN Rentang manajemen sering juga disebut istilah-istilah: 1. Span of control 2. Span of authority 3. Span of attention 4. Span of supervision Ada dua alasan utama mengapa penentuan rentang manajemen yang tepat adalah penting : 1. Rentang manajemen, mempengaruhi penggunaan efisien dari manajer dan pelaksanaan kerja efektif dari bawahan mereka. 2. Ada hubungan antara rentang manajemen di seluruh organisasi dan struktur organisasi.
  • 10. C. Rentang Manajemen. 1. Span of control = Kemampuan pimpinan untuk mengatur bawahannya. 2. Span of authority = Kemempuan pimpinan untuk mengambil suatu tindakan terhadap bawahannya. 3. Span of attention = Kemampuan pimpinan untuk3. Span of attention = Kemampuan pimpinan untuk memberikan perhatian kepada bawahannya. 4. Span of supervision = Kemampuan pimpinan untuk mangawasi bawahannya
  • 11. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rentang Manajemen: 1. Kesamaan fungsi-fungsi 2. Kedekatan geografis 3. Tingkat pengawasan langsung yang di butuhkan 4. Tingkat koordinasi pengawasan yang di butuhkan 5. Perencanaan yang di butuhkan manajer5. Perencanaan yang di butuhkan manajer 6. Bantuan organisasional yang tersedia bagi pengawas Pedoman lainnya yang dapat dipakai untuk menetukan rentang manajemen mencakup beberapa faktor: 1. Faktor-faktor yang berhubungan dengan situasi. 2. Faktor-faktor yang berhubungan dengan bawahan. 3. Faktor-faktor yang berhubungan dengan atasan.
  • 12. Faktor – faKtor yang mempengaruhi Rentang Manajemen : 1. Kesamaan fungsi – fungsi = Semakin sejenis fungsi – fungsi yang dilaksanakan oleh kelompok kerja, rentangan semakin melebar. 2. Kedekatan geografis = Semakin dekat kelompok kerja ditempatkan, secara fisik, rentangan semakin melebar. 3. Tingkat pengawasan langsung yang dibutuhkan = Semakin sedikit pengawasan langsung yang dibutuhkan, rentangan semakin melebar.semakin melebar. 4. Tingkat koordinasi pengawasan yang di butuhkan = Semakin berkurang koordinasi yang dibutuhkan, rentangan semakin melebar. 5. Perencanaan yang di butuhkan manajer = Semakin sedikit perencanaan yang dibutuhkan, rentangan semakin melebar. 6. Bantuan organisasi yang tersedia bagi pengawas = Lebih banyak bantuan yang diterima pengawas dalam fungsi – fungsi seperti penarikan, latihan, dan pengawasan mutu, rentangan semakin melebar.
  • 13. Pedoman lainnya yang dapat dipakai untuk menentukan rentang manajemen mencakup beberapa factor : 1. Faktor – factor yang berhubungan dengan situasi. Rentang Manajemen dapat relative melebar bila : a) pekerjaan bersifat rutin b) operasi – operasi stabil c) pekerjaan bawahan sejenis d) bawahan dapat bekerja tidak tergantung satu dengan yang lain e) prosedur – prosedur dan metoda – metoda dibuat secara baike) prosedur – prosedur dan metoda – metoda dibuat secara baik dan telah diformalisasi f) pekerjaan tidak membutuhkan tingkat pengawasan yang tinggi. 2. Faktor – factor yang berhubungan dengan bawahan. Rentang Manajemen dapat relative melebar bila : a) bawahan adalah terlatih baik untuk pekerjaan tertentu b) bawahan lebih senang bekerja tanpa pengawasan tertentu.
  • 14. 3. Faktor – factor yang berhubungan dengan atasan. Rentang Manajemen dapat relative melebar jika : a) manajer adalah terlatih baik dan berkemampuan tinggi b) manajer menerima bantuan dalam pelaksanaan kegiatan – kegiatan pengawasannyakegiatan pengawasannya c) manajer tidak mempunyai kegiatan – kegiatan tambahan lama pengawasan dilaksanakan, d) manajer lebih menyukai gaya pengawasan yang lepas dari pada ketat
  • 15. WEWENANG DAN PENDELEGASIAN A. KONSEP DASAR Menurut Handoko (2003:212) Wewenang (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Ada dua pandangan yang saling berlawanan mengenai sumber wewenang, yaitu: 1. Teori formal. Pandangan wewenang formal menyebutkan bahwa wewenang adalah dianugerahkan; wewenang ada karena seseorang di beri atau dilimpahi atau di warisi hal tersebut. 2. Teori Penerimaan (acceptance theory pf authority) menyanggah pendapat bahwa wewenang dapat dianugerahkan.
  • 16. Secara ringkas dapat disimpulkan, wewenang dan tanggung jawab adalah sama dalam jangka panjang (in the long run). Dalam jangka pendek (in the short run), bagaimana juga, tanggung jawab seorang manajer hampir selalu lebih besar dari wewenangnya, karena ini merupakan ciri delegasi.merupakan ciri delegasi. Jenis wewenang dalam organisasi: 1. Wewenang lini 2. Wewenang staf 3. Wewenang staf fungsional
  • 17. 1. Wewenang lini. Atasan langsung melakukannya ke bawahan dlm bentuk perintah dan tercermin sbg rantai perintah yg diturunkan kebawah melalui tingkatan organisasi. 2. Wewenang staf Hak yg dipunyai oleh staf untuk menyarankan, merekomendasikan, konsultasi kpd personalia lini, tapi tdk dptmerekomendasikan, konsultasi kpd personalia lini, tapi tdk dpt memerintah lini mengerjakan kegiatan tertentu. 3. Wewenang staf fungsional. Staf mempunyai hak untuk memerintah satuan lini sesuai kegiatan fungsional (contoh : seorang spesialis keamanan mumpunyai wewenang untuk memerintah manajer lab penelitian untuk menutup lab bila gas berbahaya mencapai tingkat tertentu.
  • 18. B. PENDELEGASIAN WEWENANG Delegasi wewenang adalah proses dimana para manajer mengalokasikan wewenang kebawah kepada orang-orang yang melapor kepadanya. Empat kegiatan terjadi ketika delegasi dilakukan, yaitu: 1. Pendelegasian menetapkan dan memberikan tujuan dan1. Pendelegasian menetapkan dan memberikan tujuan dan tugas kepada bawahan 2. Pendelegasian melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai tujuan atau tugas 3. Penerimaan delegasi, baik implisit atau eksplisit, menimbulkan kewajiban atau tanggungjawab 4. Pendelegasian menerima pertanggungjawaban bawahan untuk hasil-hasil yang dicapai.
  • 19. C. ALASAN-ALASAN PENDELEGASIAN 1. Pendelegasian memungkinkan manajer dapat mencapai lebih dari bila mereka menangani setiap tugas sendiri. 2. Delegasi wewenang dari atasan ke bawahan merupakan proses yang diperlukan agar organisasi dapat berfungsi lebih efisien.dapat berfungsi lebih efisien. 3. Delegasi juga memungkinkan manajer memusatkan tenaganya pada tugas- tugas prioritas yang lebih penting. 4. Delegasi memungkinkan bawahan untuk tumbuh dan berkembang bhkan dapat digunakan sebagai alat untuk belajardari kesalahan.
  • 20. Prisip klasik yang dijadikan dasar untuk delegasi yang efektif adalah: 1. Prinsip Skalar. 2. Prinsip kesatuan perintah. 3. Tanggung jawab, wewenang, dan akuntabilitas. Perlu dicari solusinya: 1. Mengapa manajer gagal mendelegasikan 2. Mengapa bawahan tidak menerima delegasi 3. Bagaimana penanggulangan hambatan-hambatan delegasi
  • 21. 1. Prinsip skalar Dlm proses pendelegasian hrs ada garis wewenang yg jelas mengalir setingkat demi setingkat dari tingkatan organisasi paling atas ke tingkatan paling bawah dan dibutuhkan delegasi penuh (semua tugas organisasi yg diperlukan hrs dibagi habis) untuk menghindari : a. Gaps = tugas-tugas yg tdk ada penanggung jawabnya. b. Overlaps = tanggung jawab atas tugas yg sama di berikan kpd lebih dari satu orang individu. c. Splits = tanggung jawab atas tugas yg sama di berikan kpd lebih dari satu satuan organisasi. 2. Prinsip kesatuan perintah = setiap bawahan dlm organisasi2. Prinsip kesatuan perintah = setiap bawahan dlm organisasi seharusnya melapor hanya kps seorang atasan. 3. Tanggung jawab, wewenang dan akuntabilitas. Tanggung jawab = agar organisasi dpt menggunakan sumber dayanya dengan efesien, tanggung jawab untuk tugas-tugas tertentu diberikan ke tingkatan paling bawah dimana ada cukup kemampuan dan informasi untuk menyelesaikannya. Wewenang = setiap individu untuk melaksanakan tugas yg dilimpahkan kpdnya dengan efektif harus diberi wewenang secukupnya. Akuntabilitas = tuntutan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas sendiri dan bawahannya.
  • 22. A. Mengapa manajer gagal mendelegasikan : 1. Manajer merasa lebih bila mereka tetap mempertahankan hak pembuatan keputusan. 2. Manajer tidak bersedia menghadapi risiko bahwa bawahan akan melaksanakan wewenangnya dengan salah/gagal. 3. Manajer tidak / kurang mempunyai kepercayaan akan kemampuan bawahannya. 4. Manajer merasa bahwa bawahan lebih senang tidak mempunyai hak pembuatan keputusan yg luas. 5. Manajer takut bahwa bawahan akan melaksanakan tugasnya dengan efektif sehingga posisinya sendiri terancam. 6. Manajer tidak mempunyai kemampuan manajerial untuk mendelegasikan tugasnya. B. Mengapa bawahan tidak menerima delegasi. 1. Kadang-kadang lebih mudah pergi ke manajer untuk memecahkan masalah daripada membuat keputusan sendiri. 2. Ada perasaaan bahwa bawahan akan melaksanakan wewenang barunya dengan salah dan menerima kritik. 3. Bawahan kurang mempunyai kepercayaan diri dan merasa tertekan bila dilimpahi wewenang pembuatan keputusan yg lebih besar.
  • 23. C. Penanggulangan hambatan-hambatan delegasi : 1. Kesediaan manajemen untuk memberikan kpd bawahan kebebasan yg sesungguhnya untuk melaksanakan tugas yg dilimpahkan kpdnya. 2. Bawahan hrs dibiarkan untuk mengembangkan pemecahan masalahnya sendiri dan belajar dari kesalahan tersebut. 3. Kesalahan bawahan tdk menyebabkan manajer mengurangi delegasi tetapi memberikan latihan atau dukungan yg lebih 3. Kesalahan bawahan tdk menyebabkan manajer mengurangi delegasi tetapi memberikan latihan atau dukungan yg lebih kpd bawahan. 4. Pengembangan komunikasi antara manajer dan bawahan akan meningkatkan saling pengertian dan membuat delegasi lebih efektif. 5. Bawahan yg didorong untuk menggunakan kemampuannya dan diberikan dukungan akan lebih bersemangat dlm menerima tanggung jawab.
  • 24. Allen dalam Handoko (2003:228) mengemukakan beberapa teknik khusus untuk membantu manajer melakukan delegasi dengan efektif: 1. Tetapkan tujuan. 2. Tegaskan tanggung jawab dan wewenang. 3. Berikan motivasi kepada bawahan.3. Berikan motivasi kepada bawahan. 4. Meminta penyelesaian kerja. 5. Berikan latihan. 6. Adakan pengawasan yang memadai.
  • 25. 1. Tetapkan tujuan Bawahan hrs diberitahu maksud dan pentingnya tugas-tugas yg di delegasikan kpd mereka. 2. Tegaskan tanggung jawab dan wewenang. Bawahan hrs diberi informasi dengan jelas tentang apa yg mereka hrs pertanggung jawabkan dan bagian dari sumber daya- sumber daya organisasi mana yg ditempatkan di bawah wewenangnya. 3. Berikan motivasi kpd bawahan. Manajer dpt mendorong bawahan melalui perhatian pd kebutuhan dan tujuan mereka yg sensitif. 4. Meminta penyelesaian kerja.4. Meminta penyelesaian kerja. Manajer memberikan pedoman, bantuan dan informasi kpd bawahan, sedangkan para bawahan hrs melaksanakan pekerjaan sesungguhnya yg telah didelegasikan. 5. Berikan latihan. Manajer perlu mengarahkan bawahan untuk mengembangkan pelaksanaan kerjanya. 6. Adakan pengawasan yg memadai. Sistem pengawasan yg terpercaya (seperti laporan mingguan) dibuat agar manajer tdk perlu menghabiskan waktunya dengan memeriksa pekerjaan bawahan terus menerus.