Koordinasi dan rentang manajemen adalah hal penting dalam manajemen organisasi. Rentang manajemen mempengaruhi efisiensi manajer dan kinerja bawahan, serta berhubungan dengan struktur organisasi. Beberapa faktor yang mempengaruhi rentang manajemen antara lain kesamaan fungsi, kedekatan lokasi, tingkat pengawasan, dan dukungan organisasi. Delegasi wewenang penting untuk pencapaian tujuan organisasi secara efisien mel
2. KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN
Kemampuan manajer untuk melakukan koordinasi secara
efektif sebagian besar tergantung pada jumlah bawahan
yang melapor kepadanya, yang di kenal sebagai” rentang
“manajemen” atau” rentang kendali”.
A. KOORDINASI
Koordinasi (coordination) adalah proses penintegrasian
tujuan-tujuan dan kegiaatan-kegiatan pada satuan- satuan
yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional
suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara
efesien.
3. Kebutuhan akan koordinasi tergantung pada sifat dan
kebutuhan komunikasi dalam pelaksanaan tugas dan
derajat saling ketergantungan bermacam- macam satuan
pelaksanaanya.
Menurut Thompson, ada tiga macam saling
ketergantungan di antara satuan- satuan organisasi, yaitu:ketergantungan di antara satuan- satuan organisasi, yaitu:
1. Saling ketergantungan yang menyatu (pooled
interdapandence)
2. Saling ketergantungan yang berurutan (sequential
interdependence) Reciprocal interdependence)
3. Saling ketergantungan timbal balik (reciprocal
interdependence)
4. Tiga macam saling ketergantungan diantara satuan-satuan
organisasi (Handoko, 2003:197)
5. B. MASALAH-MASALAH PENCAPAIAN KOORDINASI
YANG EFEKTIF
Lawrence dan Lorch telah mengemukakan empat tipe
perbedaan dalam sikap dan cara kerja di antara
bermacam-macam individu dan departemen-departemen
dalam organisasi yang mempersulit tugas
pengkoordinasian bagian-bagian organisasi secara efektif,pengkoordinasian bagian-bagian organisasi secara efektif,
yaitu:
1. Perbedaan dalam orientasi terhadap tujuan tertentu
2. Perbedaan dalam orientasi waktu.
3. Perbedaan dalam orientasi antar pribadi.
4. Perbedaan dalam formasi Struktur.
6. B. Masalah Pencapaian Koordinasi yg Efektif.
1. Perbedaan dlm orientasi thp tujuan = para anggota dari
departemen yg berbeda mengembangkan pandangan mereka sendiri
tentang bagaimana cara mencapai kepentingan organisasi yg baik.
Contoh : Bagian akuntansi melihat pengendalian biaya sbg faktor
paling penting mencapai sukses organisasi. Bagian pemasaran
mengemukakan disain produk sbg yg paling penting.
2. Perbedaan dlm orientasi waktu = manajer produksi lebih
memperhatikan masalah yg harus dipecahkan segera (jangka
pendek). Bagian penelitian dan pengembangan lebih terlibat dengan
masalah jangka panjang.
3. Perbedaan dlm orientasi antar pribadi = kegiatan produksi3. Perbedaan dlm orientasi antar pribadi = kegiatan produksi
memerlukan komunikasi dan pembuatan keputusan yg cepat
dibandingkan dengan bagian penelitian dan pengembangan dapat
lebih santai untuk berdiskusi.
4. Perbedaan dlm formalitas struktur = setiap departemen
mempunyai metode dan standar yg berbeda untuk mengevaluasi
program thp tujuan dan balas jasa bagi karyawan. Di departemen
produksi, kuantitas dan kualitas diawasi secara ketat, proses evaluasi
dan balas jasa dilakukan formal. Dlm departemen personalian
standar pelaksanaan dpt lebih longgar (karyawan dievaluasi kualitas
kerjanya selama periode tertentu).
7. Ada tiga pendekatan untuk pencapaian koordinasi yang
efektif yaitu:
1. Teknik-teknik dasar
2. Meningkatkan koordinasi potensil
3. Mengurangi kebutuhan akan koordinasi
Mekanisme-mekanisme pengkoordinasian dasar adalah
komponen-komponen vital manajemen yaitu:
1. Hirarki manajerial
2. Aturan dan prosedur
3. Rencana dan penetapan tujuan
8. Tiga pendekatan pencapaian koordinasi yg efektif.
1. Teknik-teknik dasar = organisasi yg sederhana hanya memerlukan
peralatan koordinasi sbb : a) hirarki, b) kegiatan serta
aturan/prosedur, dan c) rencana / tujuan perusahaan.
2. Meningkatkan koordinasi potensial = terdiri atas d) investasi
dalam sistem informasi vertikal, e) penciptaan hubungan-hubungan
ke samping.
3. Mengurangi kebutuhan akan koordinasi = terdiri atas f)
penciptaan sumber daya-sumber daya tambahan, g) penciptaan
tugas-tugas yg dpt berdiri sendiri.
Mekanisme pengkoordinasian dasar :Mekanisme pengkoordinasian dasar :
1. Hirarki manajerial = rantai perintah, aliran informasi dan kerja,
wewenang formal, hubungan tanggung jawab dan akuntabilitas yg
jelas dpt menumbuhkan integrasi bila dirumuskan secara jelas serta
dilaksanakan dengan pengarahan yg tepat.
2. Aturan dan prosedur = adalah keputusan manajerial yg dibuat
untuk menangani kejadian rutin, sehingga lebih efisien untuk
koordinasi dan pengawasan rutin.
3. Rencana dan penetapan tujuan = pengembangan rencana dan
tujuan dpt digunakan untuk pengkoordinasian melalui pengarahan
seluruh satuan organisasi thp sasaran yg sama.
9. C. RENTANG MANAJEMEN
Rentang manajemen sering juga disebut istilah-istilah:
1. Span of control
2. Span of authority
3. Span of attention
4. Span of supervision
Ada dua alasan utama mengapa penentuan rentang
manajemen yang tepat adalah penting :
1. Rentang manajemen, mempengaruhi penggunaan
efisien dari manajer dan pelaksanaan kerja efektif dari
bawahan mereka.
2. Ada hubungan antara rentang manajemen di seluruh
organisasi dan struktur organisasi.
10. C. Rentang Manajemen.
1. Span of control = Kemampuan pimpinan untuk
mengatur bawahannya.
2. Span of authority = Kemempuan pimpinan untuk
mengambil suatu tindakan terhadap bawahannya.
3. Span of attention = Kemampuan pimpinan untuk3. Span of attention = Kemampuan pimpinan untuk
memberikan perhatian kepada bawahannya.
4. Span of supervision = Kemampuan pimpinan
untuk mangawasi bawahannya
11. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rentang Manajemen:
1. Kesamaan fungsi-fungsi
2. Kedekatan geografis
3. Tingkat pengawasan langsung yang di butuhkan
4. Tingkat koordinasi pengawasan yang di butuhkan
5. Perencanaan yang di butuhkan manajer5. Perencanaan yang di butuhkan manajer
6. Bantuan organisasional yang tersedia bagi pengawas
Pedoman lainnya yang dapat dipakai untuk menetukan
rentang manajemen mencakup beberapa faktor:
1. Faktor-faktor yang berhubungan dengan situasi.
2. Faktor-faktor yang berhubungan dengan bawahan.
3. Faktor-faktor yang berhubungan dengan atasan.
12. Faktor – faKtor yang mempengaruhi Rentang Manajemen :
1. Kesamaan fungsi – fungsi = Semakin sejenis fungsi – fungsi
yang dilaksanakan oleh kelompok kerja, rentangan semakin
melebar.
2. Kedekatan geografis = Semakin dekat kelompok kerja
ditempatkan, secara fisik, rentangan semakin melebar.
3. Tingkat pengawasan langsung yang dibutuhkan = Semakin
sedikit pengawasan langsung yang dibutuhkan, rentangan
semakin melebar.semakin melebar.
4. Tingkat koordinasi pengawasan yang di butuhkan =
Semakin berkurang koordinasi yang dibutuhkan, rentangan
semakin melebar.
5. Perencanaan yang di butuhkan manajer = Semakin sedikit
perencanaan yang dibutuhkan, rentangan semakin melebar.
6. Bantuan organisasi yang tersedia bagi pengawas = Lebih
banyak bantuan yang diterima pengawas dalam fungsi – fungsi
seperti penarikan, latihan, dan pengawasan mutu, rentangan
semakin melebar.
13. Pedoman lainnya yang dapat dipakai untuk menentukan
rentang manajemen mencakup beberapa factor :
1. Faktor – factor yang berhubungan dengan situasi. Rentang
Manajemen dapat relative melebar bila :
a) pekerjaan bersifat rutin
b) operasi – operasi stabil
c) pekerjaan bawahan sejenis
d) bawahan dapat bekerja tidak tergantung satu dengan yang lain
e) prosedur – prosedur dan metoda – metoda dibuat secara baike) prosedur – prosedur dan metoda – metoda dibuat secara baik
dan telah diformalisasi
f) pekerjaan tidak membutuhkan tingkat pengawasan yang tinggi.
2. Faktor – factor yang berhubungan dengan bawahan. Rentang
Manajemen dapat relative melebar bila :
a) bawahan adalah terlatih baik untuk pekerjaan tertentu
b) bawahan lebih senang bekerja tanpa pengawasan tertentu.
14. 3. Faktor – factor yang berhubungan dengan atasan. Rentang
Manajemen dapat relative melebar jika :
a) manajer adalah terlatih baik dan berkemampuan tinggi
b) manajer menerima bantuan dalam pelaksanaan kegiatan –
kegiatan pengawasannyakegiatan pengawasannya
c) manajer tidak mempunyai kegiatan – kegiatan tambahan lama
pengawasan dilaksanakan,
d) manajer lebih menyukai gaya pengawasan yang lepas dari
pada ketat
15. WEWENANG DAN PENDELEGASIAN
A. KONSEP DASAR
Menurut Handoko (2003:212) Wewenang (authority)
adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah
orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu
agar tercapai tujuan tertentu.
Ada dua pandangan yang saling berlawanan mengenai
sumber wewenang, yaitu:
1. Teori formal. Pandangan wewenang formal
menyebutkan bahwa wewenang adalah dianugerahkan;
wewenang ada karena seseorang di beri atau dilimpahi
atau di warisi hal tersebut.
2. Teori Penerimaan (acceptance theory pf authority)
menyanggah pendapat bahwa wewenang dapat
dianugerahkan.
16. Secara ringkas dapat disimpulkan, wewenang dan
tanggung jawab adalah sama dalam jangka panjang (in the
long run). Dalam jangka pendek (in the short run),
bagaimana juga, tanggung jawab seorang manajer hampir
selalu lebih besar dari wewenangnya, karena ini
merupakan ciri delegasi.merupakan ciri delegasi.
Jenis wewenang dalam organisasi:
1. Wewenang lini
2. Wewenang staf
3. Wewenang staf fungsional
17. 1. Wewenang lini.
Atasan langsung melakukannya ke bawahan dlm bentuk perintah
dan tercermin sbg rantai perintah yg diturunkan kebawah melalui
tingkatan organisasi.
2. Wewenang staf
Hak yg dipunyai oleh staf untuk menyarankan,
merekomendasikan, konsultasi kpd personalia lini, tapi tdk dptmerekomendasikan, konsultasi kpd personalia lini, tapi tdk dpt
memerintah lini mengerjakan kegiatan tertentu.
3. Wewenang staf fungsional.
Staf mempunyai hak untuk memerintah satuan lini sesuai
kegiatan fungsional (contoh : seorang spesialis keamanan
mumpunyai wewenang untuk memerintah manajer lab penelitian
untuk menutup lab bila gas berbahaya mencapai tingkat tertentu.
18. B. PENDELEGASIAN WEWENANG
Delegasi wewenang adalah proses dimana para manajer
mengalokasikan wewenang kebawah kepada orang-orang
yang melapor kepadanya.
Empat kegiatan terjadi ketika delegasi dilakukan, yaitu:
1. Pendelegasian menetapkan dan memberikan tujuan dan1. Pendelegasian menetapkan dan memberikan tujuan dan
tugas kepada bawahan
2. Pendelegasian melimpahkan wewenang yang
diperlukan untuk mencapai tujuan atau tugas
3. Penerimaan delegasi, baik implisit atau eksplisit,
menimbulkan kewajiban atau tanggungjawab
4. Pendelegasian menerima pertanggungjawaban
bawahan untuk hasil-hasil yang dicapai.
19. C. ALASAN-ALASAN PENDELEGASIAN
1. Pendelegasian memungkinkan manajer dapat
mencapai lebih dari bila mereka menangani setiap
tugas sendiri.
2. Delegasi wewenang dari atasan ke bawahan
merupakan proses yang diperlukan agar organisasi
dapat berfungsi lebih efisien.dapat berfungsi lebih efisien.
3. Delegasi juga memungkinkan manajer memusatkan
tenaganya pada tugas- tugas prioritas yang lebih
penting.
4. Delegasi memungkinkan bawahan untuk tumbuh dan
berkembang bhkan dapat digunakan sebagai alat untuk
belajardari kesalahan.
20. Prisip klasik yang dijadikan dasar untuk delegasi yang
efektif adalah:
1. Prinsip Skalar.
2. Prinsip kesatuan perintah.
3. Tanggung jawab, wewenang, dan akuntabilitas.
Perlu dicari solusinya:
1. Mengapa manajer gagal mendelegasikan
2. Mengapa bawahan tidak menerima delegasi
3. Bagaimana penanggulangan hambatan-hambatan
delegasi
21. 1. Prinsip skalar
Dlm proses pendelegasian hrs ada garis wewenang yg jelas
mengalir setingkat demi setingkat dari tingkatan organisasi paling
atas ke tingkatan paling bawah dan dibutuhkan delegasi penuh
(semua tugas organisasi yg diperlukan hrs dibagi habis) untuk
menghindari :
a. Gaps = tugas-tugas yg tdk ada penanggung jawabnya.
b. Overlaps = tanggung jawab atas tugas yg sama di berikan kpd
lebih dari satu orang individu.
c. Splits = tanggung jawab atas tugas yg sama di berikan kpd
lebih dari satu satuan organisasi.
2. Prinsip kesatuan perintah = setiap bawahan dlm organisasi2. Prinsip kesatuan perintah = setiap bawahan dlm organisasi
seharusnya melapor hanya kps seorang atasan.
3. Tanggung jawab, wewenang dan akuntabilitas.
Tanggung jawab = agar organisasi dpt menggunakan sumber
dayanya dengan efesien, tanggung jawab untuk tugas-tugas
tertentu diberikan ke tingkatan paling bawah dimana ada cukup
kemampuan dan informasi untuk menyelesaikannya.
Wewenang = setiap individu untuk melaksanakan tugas yg
dilimpahkan kpdnya dengan efektif harus diberi wewenang
secukupnya.
Akuntabilitas = tuntutan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas
sendiri dan bawahannya.
22. A. Mengapa manajer gagal mendelegasikan :
1. Manajer merasa lebih bila mereka tetap mempertahankan hak
pembuatan keputusan.
2. Manajer tidak bersedia menghadapi risiko bahwa bawahan
akan melaksanakan wewenangnya dengan salah/gagal.
3. Manajer tidak / kurang mempunyai kepercayaan akan
kemampuan bawahannya.
4. Manajer merasa bahwa bawahan lebih senang tidak
mempunyai hak pembuatan keputusan yg luas.
5. Manajer takut bahwa bawahan akan melaksanakan tugasnya
dengan efektif sehingga posisinya sendiri terancam.
6. Manajer tidak mempunyai kemampuan manajerial untuk
mendelegasikan tugasnya.
B. Mengapa bawahan tidak menerima delegasi.
1. Kadang-kadang lebih mudah pergi ke manajer untuk
memecahkan masalah daripada membuat keputusan sendiri.
2. Ada perasaaan bahwa bawahan akan melaksanakan
wewenang barunya dengan salah dan menerima kritik.
3. Bawahan kurang mempunyai kepercayaan diri dan merasa
tertekan bila dilimpahi wewenang pembuatan keputusan yg
lebih besar.
23. C. Penanggulangan hambatan-hambatan delegasi :
1. Kesediaan manajemen untuk memberikan kpd bawahan
kebebasan yg sesungguhnya untuk melaksanakan tugas
yg dilimpahkan kpdnya.
2. Bawahan hrs dibiarkan untuk mengembangkan pemecahan
masalahnya sendiri dan belajar dari kesalahan tersebut.
3. Kesalahan bawahan tdk menyebabkan manajer mengurangi
delegasi tetapi memberikan latihan atau dukungan yg lebih
3. Kesalahan bawahan tdk menyebabkan manajer mengurangi
delegasi tetapi memberikan latihan atau dukungan yg lebih
kpd bawahan.
4. Pengembangan komunikasi antara manajer dan bawahan akan
meningkatkan saling pengertian dan membuat delegasi lebih
efektif.
5. Bawahan yg didorong untuk menggunakan kemampuannya
dan diberikan dukungan akan lebih bersemangat dlm
menerima tanggung jawab.
24. Allen dalam Handoko (2003:228) mengemukakan
beberapa teknik khusus untuk membantu manajer
melakukan delegasi dengan efektif:
1. Tetapkan tujuan.
2. Tegaskan tanggung jawab dan wewenang.
3. Berikan motivasi kepada bawahan.3. Berikan motivasi kepada bawahan.
4. Meminta penyelesaian kerja.
5. Berikan latihan.
6. Adakan pengawasan yang memadai.
25. 1. Tetapkan tujuan
Bawahan hrs diberitahu maksud dan pentingnya tugas-tugas yg di
delegasikan kpd mereka.
2. Tegaskan tanggung jawab dan wewenang.
Bawahan hrs diberi informasi dengan jelas tentang apa yg mereka
hrs pertanggung jawabkan dan bagian dari sumber daya- sumber
daya organisasi mana yg ditempatkan di bawah wewenangnya.
3. Berikan motivasi kpd bawahan.
Manajer dpt mendorong bawahan melalui perhatian pd kebutuhan
dan tujuan mereka yg sensitif.
4. Meminta penyelesaian kerja.4. Meminta penyelesaian kerja.
Manajer memberikan pedoman, bantuan dan informasi kpd
bawahan, sedangkan para bawahan hrs melaksanakan pekerjaan
sesungguhnya yg telah didelegasikan.
5. Berikan latihan.
Manajer perlu mengarahkan bawahan untuk mengembangkan
pelaksanaan kerjanya.
6. Adakan pengawasan yg memadai.
Sistem pengawasan yg terpercaya (seperti laporan mingguan)
dibuat agar manajer tdk perlu menghabiskan waktunya dengan
memeriksa pekerjaan bawahan terus menerus.