SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Kelompok 8 : 
Asti Ardiani 
Herna Frestiana 
Hikmah Siti Nazwah 
Liri Laila Thasa 
Widya Lestari Putri
Kekuasaan dan wewenang sering ditemui 
bersama, tapi keduanya berbeda. Bila wewenang 
adalah hak untuk melakukan sesuatu, kekuasaan 
adalah kemampuan untuk melakukan hak tersebut. 
Selain itu, kekuasaan juga mempunyai arti 
kemampuan untuk mempengaruhi individu, 
kelompok, keputusan atau kejadian/situasi. 
Kekuasaan sesungguhnya merupakan konsekuensi 
logis yang muncul dari setiap organisasi yang di 
dalamnya terdapat pemimpin dan bawahan. Karena 
organisasi merupakan kumpulan orang dalam 
pencapaian tujuan, maka organisasi ditunjukan 
untuk mengubah situasi melalui orang-orang agar 
perubahan terjadi. Agar perubahan ini dapat 
terjadi, maka kekuasaan diperlukan.
Kekuasaan Balas-Jasa/Kekuasaan Penghargaan 
Kekuasaan untuk memberikan penghargaan adalah 
kekuasaan yang muncul sebagai akibat dari seseorang 
yang posisinya memungkinkan dirinya untuk memberikan 
penghargaan terhadap orang-orang yang berada di 
bawahanya. 
Kekuasaan untuk memberikan Hukuman 
Kekuasaan ini kebalikan atau sisi negatif dari 
reward power. Kekuasaan ini merupakan kekuasaan 
untuk memberikan hukuman atas kinerja yang buruk 
yang ditunjukan oleh SDM / tenaga kerja dalam sebuah 
organisasi atau apabila mereka tidak melaksanakan 
perintah pimpinannya atau tidak memenuhi persyaratan.
Kekuasaan Sah 
Berkembang dari nilai-nilai intern yang 
mengemukakan bahwa seorang pimpinan mempunyai 
hak sah untuk mempengaruhi bawahan. Seseorang 
mempunyai kewajiban untuk menerima 
pengaruh/kekuasaan tersebut, karena seorang lain 
ditentukan sebagai pimpinannya. 
Kekuasaan Pengendalian Informasi 
Berasal dari pengetahuan dimana orang lain 
tidak mempunyainya. Cara ini digunakan dengan 
pemberian atau penahanan informasi yang 
dibutuhkan.
Kekuasaan Panutan 
Didasarkan atas identifikasi orang-orang dengan 
seorang pimpinan dan menjadikan pemimpin itu sebagai 
panutan atau symbol. Karisma pribadi, keberanian, 
simpatik, dan sifat-sifat lain adalah faktor-faktor 
penting dalam kekuasaan panutan. Misalnya, manajer 
yang populer dan teliti akan mempunyai kekuasaan 
panutan bila karyawan termotivasi untuk meniru 
kebiasaannya. Kekuasaan panutan juga berfungsi di 
tingkat yang sejajar – rekan yang berkarisma mungkin 
dapat menarik kita untuk menyetujui pandangannya.
Selain itu, seorang pemimpin dapat 
mempengaruhi seseorang adalah hasil dari 
kekuasaan posisi, kekuasaan pribadi, atau 
kombinasi dari keduanya.
David McClelland menyatakan, ada dua sisi dari 
kekuasaan, yaitu sisi negatif, dan positif : 
Sisi Negatif 
Mengandung arti bahwa memiliki kekuasaan berarti 
menguasai orang lain yang lebih lemah. Kepemimpinan 
yang didasarkan atas sisi negatif kekuasaan 
memperlakukan seseorang tidak lebih dari seorang 
‘budak’. Hal ini jelas merugikan, karena orang-orang 
yamg merasa hanya menjadi ‘budak’ akan cenderung 
menentang kepemimpinan, dan akan menjadi pasif.
Sisi Positif 
Kekuasaan ditandai dengan perhatian pada 
pencapaian tujuan kelompok. Manajer yang 
menggunakan kekuasaan positif, mendorong 
anggota kelompok untuk mengembangkan 
kekuatan dan kecakapan yang mereka 
butuhkan untuk meraih sukses, baik sebagai 
perseorangan maupun sebagai anggota suatu 
organisasi. Penggunaan kekuasaan secara 
tepat, merupakan motivator besar bagi para 
anggota organisasi atau suatu perusahaan.
Pengertian Wewenang 
1. Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan 
Authority adalah kekuasaan yang sah dan 
legal yang dimiliki seseorang untuk memerintah 
orang lain, berbuat atau tidak berbuat sesuatu; 
authority merupakan dasar hukum yang sah dan 
legal untuk dapat mengerjakan sesuatu 
pekerjaan.
Wewenang (Authority) sangat penting bagi 
seseorang dalam sebuah manajemen, karena : 
Authority merupakan dasar hukum bagi seseorang 
untuk dapat melakukan pekerjaan atau tugas-tugasnya. 
Authority selalu akan menciptakan power, right, dan 
responsibility. 
Authority menyebabkan perintah-perintah manajer 
dipatuhi dan ditaati. 
Authority menjadi tolak ukur kedudukan, sifat 
pekerjaan, dan tanggung jawab seseorang karyawan 
dalam suatu perusahaan. 
Authority menjadi batas tentang apa yang dapat 
dikerjakan dan yang tidak boleh dikerjakan seseorang.
1. Line authority ( Wewenang Garis) 
Line authority adalah mereka yang dalam organisasi 
mempunyai kekuasaan, hak dan tanggung jawab langsung 
atas tercapainya tujuan perusahaan. Ia berwenang 
mengambil keputusan dan memerintah untuk merealisasikan 
keputusan tersebut. 
2. Staff authority ( Wewenang Staf ) 
Staff authority adalah mereka yang ditunjuk oleh 
organisasi untuk membantu bagian-bagian dalam sebuah 
organisasi yang memiliki kewenangan lini. Kekuasaan dan hak, 
“hanya” untuk memberikan data, informasi dan saran-saran 
saja untuk membantu lini, supaya bekerja efektif dalam 
mencapai tujuan. Seseorang yang mempunyai staff 
authority, tidak berhak mengambil keputusan dan 
merealisasi keputusan serta tidak bertanggung jawab 
langsung atas tercapainya tujuan.
3. Functional Authority 
Functional authority adalah mereka yang berada 
dalam bagian tertentu di organisasi, memiliki 
kewenangan lini maupun staf, namun juga karena 
tugasnya diberi kewenangan untuk melakukan kontrol 
atau koordinasi dengan bagian lainnya. 
4. Personal Authority 
Personal Authority adalah kewibawaan seseorang 
karena kecakapan, perilaku, ketangkasan, dan 
kemampuan, sehingga ia disegani oleh kawan maupun 
lawan.
a. Formal Authority Theory 
Menurut Koontz, authority yang dimiliki seseorang 
bersumber dari barang-barang yang dimilkinya, sebagaimana 
yang diatur oleh undang-undang, hukum dan hukum adat dari 
lembaga tersebut. Misalnya, pemilik saham suatu perseroan 
terbatas ( PT ) mempunyai authority/hak suara karena saham 
yang dimilikinya. 
b. Acceptance Authority Theory (Teori Penerimaan Wewenang) 
Menurut teori ini, authority seseorang bersumber dari 
penerimaan, kepatuhan, dan pengakuan para bawahan terhadap 
perintah, dan kebijakan-kebijakan atas kuasa yang dipegangnya. 
Kunci teori ini adalah bahwa seseorang pemimpin tidak 
mempunyai wewenang yang sesungguhnya, kecuali para bawahan 
secara individual memberikan kepadanya. Tegasnya, pemimpin 
memiliki authority selama para bawahan menaati dan mematuhi 
perintah-perintahnya.
c. Authority of the Situation 
Menurut teori ini, authority seseorang bersumber 
dari “situasi”, misalnya keadaan darurat atau kejadian-kejadian 
luar biasa. Karena situasi, seseorang 
mengambil alih kekuasaan untuk menghadapi situasi-situasi 
khusus tersebut dan perintah-perintahnya 
diterima dan dilaksanakan orang. Dan begitu situasi 
menjadi normal, authority-nya hilang. 
d. Position Authority 
Menurut teori ini, wewenang yang diperoleh 
seseorang bersumber dari posisi (kedudukan) superior 
yang dijabatnya di dalam organisasi yang 
bersangkutan. 
Misalnya, seorang dosen mempunyai authority 
untuk meluluskan seorang mahasiswa, karena ia 
mempunyai authority untuk itu.
e. Technical Authority ( Wewenang Teknis ) 
Artinya wewenang diperoleh seseorang, karena 
keahlian khusus sebagai akibat dari pengalaman, 
popularitas, kemampuan mengambil keputusan yang 
jitu. 
f. Yuridis Authority ( Wewenang Hukum ) 
Menurut teori ini, wewenang seseorang bersumber 
dari hukum atau undang-undang yang berlaku. 
Misalnya, polisi berwenang untuk mengatur lalu lintas 
karena adanya hukum yang mengaturnya.
a. Kemampuan jasmaniah (fisik), artinya manajer tidak 
dapat memerintahkan suatu tugas kepada para 
bawahannya diluar kemampuan bawahannya. 
b. Pembatasan ekonomi, artinya wewenang seorang 
manajer dibatasi oleh keadaan ekonomi. Manajer 
tidak dapat memerintahkan atau memaksakan 
kehendaknya terhadap harga-harga pasar dan 
persaingan. 
c. Partnership agreement, artinya wewenang 
seseorang tetap dibatasi oleh rekannya misalnya 
oleh dewan komisarisnya. 
d. Lembaga, artinya wewenang seorang manajer tetap 
dibatasi oleh kebijakan dan prosedur lembaga 
bersangkutan. 
e. Pembatasan hukum, artinya wewenang seorang 
manajer dibatasi oleh hukum-hukum yang berlaku.
Tanggung jawab (responsibility) adalah keharusan 
untuk melakukan semua kewajiban/tugas-tugas yang 
dibebankan kepadanya sebagai akibat dari wewenang 
yang diterima atau dimilikinya. Tanggung jawab tercipta 
karena penerimaan wewenang dan tanggung jawab harus 
sama besarnya dengan wewenang yang dimiliki. Dan 
pertanggungjawaban ini nantinya akan diberikan kepada 
lembaga yang mendelegasikan/memberikan wewenang 
tersebut. Dalam arti lain, delegate (bawahan) hanya 
bertanggung jawab kepada delegator (atasan). Delegate 
harus benar-benar mempertanggungjawabkan wewenang 
yang diterimanya kepada delegator karena jika tidak 
sewaktu-waktu wewenang itu dapat ditarik kembali oleh 
delegator dari delegate-nya.
Tanggung jawab juga berfungsi mengingatkan 
orang-orang untuk tidak saja mempergunakan 
kewenangan nya yang di milikinya,tetapi juga melaporkan 
apa saja yang telah dilakukan sehubungan dengan 
kewenangan yang telah di berikan kepadanya karena 
kadang kala orang orang melupakan esensi dari tanggung 
jawab sebagai bagian dari jabatan atau tugas yang di 
emban ketika menduduki suatu bagian atau departemen 
tertentu. 
karena perusahaan selalu terkait dam berada dalam 
lingkungan sistem sosial,maka manajer puncak dalam 
mencapai tujuan nya bertanggung jawab dan 
mengkoordinasikan kepentingan dari pemilik 
perusahaan,karyawan perusahaan serta pemerintah dan 
konsumen yang di antaranya sebagai berikut :
• Pemerintah dan Konsumen 
a. Menginginkan tersedianya barang dan jasa dengan 
kualitas baik, harganya layak dan selalu ada di 
pasaran. 
b. Adanya hubungan yang harmonis antara pemilik, 
karyawan, dan manajer sehingga produksi barang dan 
jasa tetap tersedia. 
c. Pemerintah mewajibkan agar perusahaan dikelola 
sesuai dengan izinnya (SIUP)-nya. 
d. Pemerintah mengharuskan perusahaan untuk 
membayar kewajibannya seperti membayar pajak. 
e. Pemerintah mengharapkan hendaknya perusahaan 
memproduksi barang dan menjamin konsumennya.
• Pemilik Perusahaan 
a. Laba yang layak atas investasinya. 
b. Sarana dan prasarana hendaknya dimanfaatkan seoptimal 
mungkin. 
c. Informasi tentang keadaan perusahaan dan masa depan 
perusahaan.. 
d. Perusahaan hendaknya dikelola sesuai dengan izin (SIUP)- 
nya. 
e. Adanya rencana jangka panjang bagi perusahaannya. 
f. Terbinanya hubungan yang baik antara pemilik, karyawan, 
dan manajer. 
• Karyawan Perusahaan, menginginkan : 
a. Kompensasi (gaji dan kesejahteraan) yang adil dan layak. 
b. Jaminan adanya pekerjaan yang tetap dan kesempatan 
promosi. 
c. Perlakuan yang baik dan manusiawi dari manajer. 
d. Situasi dan lingkungan kerja yang menyenangkan. 
e. Kepuasaan dan penghargaan atas hasil kerja mereka. 
f. Mendapat informasi seperlunya mengenai keadaan 
perusahaan.
Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan 
pendelegasian wewenang adalah memberikan 
sebagian pekerjaan atau wewenang oleh delegator 
(atasan) kepada delegate (bawahan) untuk 
dikerjakannya atas nama delegator. 
Pelimpahan wewenang pada dasarnya 
merupakan proses pengalihan tugas kepada orang 
lain yang sah (menurut mekanisme tertentu dalam 
organisasi) dalam melakukan berbagai aktivitas 
yang ditunjukan untuk pencapaian tujuan organisasi 
yang jika tidak dilimpahkan akan menghambat 
proses pencapaian tujuan tersebut.
Pendelegasian wewenang penting dan mutlak harus dilakukan 
seorang manajer, karena : 
a. Manajemen baru dikatakan ada jika ada pembagian wewenang 
dan pembagian pekerjaan. 
b. Karena adanya keterbatasan fisik, waktu, perhatian, dan 
pengetahuan seorang manajer. 
c. Agar sebagian tugas dan pekerjaan manajer dapat dikerjakan 
oleh para bawahannya sehingga memungkinkan bawahan untuk 
bisa tumbuh dan berkembang. 
d. Kelancaran organisasi diperlukan oleh suatu perusahaan. Jika 
para manajer berhalangan, tugas-tugasnya dapat dilakukan 
bawahannya. 
e. Pendelegasian wewenang menciptakan adanya ikatan, hubungan 
formal, dan kerja sama antara atasan dengan bawahan. 
f. Pendelegasian memungkinkan manajer memusatkan tenaganya 
pada tugas-tugas prioritas yang lebih penting. 
g. Pendelegasian wewenang membuktikan adanya pimpinan dan 
bawahan dalam suatu organisasi.
Delegasi Wewenang bersifat characteristic yang 
artinya bahwa pihak bawahan menerima wewenang dari 
atasan, tetapi pada saat yang sama atasan yang 
bersangkutan juga masih tetap memiliki wewenang 
tersebut. Pemimpin (delegator) tidak hilang haknya 
terhadap wewenang yang telah didelegasikannya itu. 
Jadi, wewenang itu milik bersama antara delegator dan 
delegate, sehingga tugas-tugas atas wewenang yang 
didelegasikan itu masih dapat dikerjakan sendiri oleh 
delegator.
a. Manajer merasa lebih, bila mereka tetap mempertahankan 
hak pembuat keputusan. 
b. Manajer tidak bersedia menghadapi resiko bahwa 
bawahan akan melaksanakan wewenangnya dengan salah 
atau gagal. 
c. Manajer tidak atau kurang mempunyai kepercayaan akan 
kemampuan bawahannya. 
d. Manajer merasa bahwa bawahan lebih senang tidak 
mempunyai hak pembuatan keputusan yang luas. 
e. Manajer takut bahwa bawahan akan melaksanakan 
tugasnya dengan efektif sehingga posisinya sendiri 
terancam. 
f. Manajer tidak mempunyai kemampuan manajerial untuk 
mendelegasikan tugasnya.
a. Kesediaan manajemen untuk memberikan kepada 
bawahan kebebasan yang sesungguhnya untuk 
melaksanakan tugas yang dilimpahkan kepadanya. 
b. Manajer harus menerima perbedaan cara pemecahan 
suatu masalah dan kemungkinan bawahan akan 
membuat kesalahan dalam pelaksanaan tugasnya. 
c. Mereka (bawahan) harus dibiarkan untuk 
mengembangkan pemecahan masalahnya sendiri dan 
belajar dari kesalahan mereka sendiri. 
d. Kesalahan bawahan seharusnya tidak menyebabkan 
manajer mengurangi delegasi, tetapi memberikan 
latihan atau dukungan yang lebih kepada bawahan.
e. Pengembangan komunikasi antara manajer dan 
bawahan akan meningkatkan saling pengertian dan 
membuat delegasi lebih efektif. 
f. Manajer yang mengetahui kemampuan bawahannya 
dapat lebih realistis menentukan tugas-tugas mana 
yang dapat didelegasikan kepada bawahan tertentu. 
g. Bawahan didorong untuk menggunakan 
kemampuannya dan merasa manajer mereka akan 
memberikan “dukungan” akan lebih bersemangat 
dalam menerima tanggung jawab.
Stoner memberikan prinsip klasik mengenai dasar 
agar pelimpahan wewenang menjadi efektif. Ketiga 
prinsip klasik tersebut adalah: 
Prinsip Skalar 
Prinsip Kesatuan 
Tanggung Jawab, Kewenangan dan Pertanggungjawaban
Dalam pendelegasian wewenang delegator perlu 
memperhatikan beberapa asas yaitu : 
1. Asas Kepercayaan. 
2. Asas Delegasi atas hasil yang diharapkan. 
3. Asas Penentuan Fungsi/asas kejelasan tugas. 
4. Asas Rantai Berkala. 
5. Asas Tingkat Wewenang. 
6. Asas Kesatuan Komando. 
7. Asas Keseimbangan Wewenang & Tanggung Jawab. 
8. Asas Pembagian Kerja. 
9. Asas Efisiensi. 
10. Asas Kemutlakan Tanggung Jawab.
Seni pendelegasian wewenang harus didasarkan pada 
personal attitude yaitu sikap pribadi manajer yang 
melakukan pendelegasian wewenang itu. Personal 
attitude yang harus dimiliki manajer adalah : 
1. Personal Receptiveness (Daya Penerimaan Pribadi) 
2. Willingness to Let Go 
3. Willingness to let others make mistake 
4. Willingness to trust subordinate 
5. Willingness to establish and use broad control.
Sentralisasi adalah jika sebagian besar wewenang / 
kekuasaan masih tetap dipegang oleh manajer puncak 
atau hanya sebagian kecil wewenang yang didelegasikan 
ke seluruh struktur organisasi. Misalnya, 75% wewenang 
masih tetap dipegang oleh manajer puncak dan pekerjaan 
di perusahaan masih tetap dikerjakan oleh manajer 
puncak. Hanya 25% pekerjaan yang didelegasikan dan 
harus dilaksanakan oleh bawahan. 
Desentralisasi adalah jika sebagian kecil wewenang / 
kekuasaan dipegang oleh manajer puncak, atau sebagian 
wewenang manajer puncak didelegasikan kepada seluruh 
struktur organisasi. Misalnya, 20% wewenang tetap 
dikuasai manajer puncak, sedangkan 80% wewenang telah 
didelegasikan kepada seluruh struktur organisasi dan 
yang harus dilaksanakan oleh bawahan.
Faktor-faktor yang menentukan tingkat delegasi 
wewenang, apakah desentralisasi atau sentralisasi, 
adalah : 
1. Costliness of decision (mahalnya keputusan) 
2. Uniformity of policies (keseragaman kebijaksanaan) 
3. Business dynamics (kemajuan perusahaan) 
4. History of business (sejarah perusahaan) 
5. Desire for independence (keinginan untuk bebas) 
6. Availability of managers 
7. Control technique (teknik pengendalian) 
8. Environtment influences (pengaruh lingkungan)
Kegiatan - kegiatan yang disentralisasi dan 
didesentralisasi : 
1. Kegiatan produksi didesentralisasi. 
2. Kegiatan penjualan didesentralisasi. 
3. Kegiatan finance disentralisasi. 
4. Kegiatan urusan sumber daya manusia disentralisasi. 
5. Kegiatan statistik dan data processing 
disentralisasi, kecuali pengumpulan data 
didesentralisasi. 
6. Kegiatan purchasing terutama mesin-mesin 
(equipment) disentralisasi. 
7. Kegiatan pengangkutan dan logistik biasanya 
disentralisasi.
Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi

More Related Content

What's hot

Konsep konsep dasar motivasi
Konsep konsep dasar motivasiKonsep konsep dasar motivasi
Konsep konsep dasar motivasideni kurniawan
 
Robbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
Robbins 9 _ Desain dan Struktur OrganisasiRobbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
Robbins 9 _ Desain dan Struktur OrganisasiErniSiregar
 
Presentasi pengorganisasian
Presentasi pengorganisasianPresentasi pengorganisasian
Presentasi pengorganisasianMumun Mulyana
 
Power point-pengantar-manajemen
Power point-pengantar-manajemenPower point-pengantar-manajemen
Power point-pengantar-manajemenElsa Agustina
 
Motivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemenMotivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemenRijal STIE Bima
 
M11 kekuasaan dan politik
M11 kekuasaan dan politikM11 kekuasaan dan politik
M11 kekuasaan dan politikJosua Sitorus
 
Perubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasiPerubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasiFrans Dione
 
Dasar-dasar struktur organisasi
Dasar-dasar struktur organisasiDasar-dasar struktur organisasi
Dasar-dasar struktur organisasiTika Nafisah
 
TEORI MOTIVASI (TEORI KEADILAN)
TEORI MOTIVASI (TEORI KEADILAN)TEORI MOTIVASI (TEORI KEADILAN)
TEORI MOTIVASI (TEORI KEADILAN)Sulistia Rini
 
Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)
Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)
Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)sudarsono mr
 
Bab 10-kekuasaan-dan-politik
Bab 10-kekuasaan-dan-politikBab 10-kekuasaan-dan-politik
Bab 10-kekuasaan-dan-politikSyahral Ahmad
 
Masalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMMasalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMReza Aprianti
 
PPT Pengantar Manajemen
PPT Pengantar ManajemenPPT Pengantar Manajemen
PPT Pengantar ManajemenMarlinda
 
Konsep Kekuasaan, Politik dan Hukum dalam Organisasi
Konsep Kekuasaan, Politik dan Hukum dalam OrganisasiKonsep Kekuasaan, Politik dan Hukum dalam Organisasi
Konsep Kekuasaan, Politik dan Hukum dalam OrganisasiHilde194
 
Etika Dan Budaya Organisasi
Etika Dan Budaya OrganisasiEtika Dan Budaya Organisasi
Etika Dan Budaya Organisasimuhammad faizal
 

What's hot (20)

Konsep konsep dasar motivasi
Konsep konsep dasar motivasiKonsep konsep dasar motivasi
Konsep konsep dasar motivasi
 
Robbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
Robbins 9 _ Desain dan Struktur OrganisasiRobbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
Robbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
 
Presentasi pengorganisasian
Presentasi pengorganisasianPresentasi pengorganisasian
Presentasi pengorganisasian
 
Peramalan sdm
Peramalan sdmPeramalan sdm
Peramalan sdm
 
Power point-pengantar-manajemen
Power point-pengantar-manajemenPower point-pengantar-manajemen
Power point-pengantar-manajemen
 
STAFFING (MANAJEMEN)
STAFFING (MANAJEMEN)STAFFING (MANAJEMEN)
STAFFING (MANAJEMEN)
 
Motivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemenMotivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemen
 
Ppt - Perencanaan Sumber Daya Manusia
Ppt - Perencanaan Sumber Daya ManusiaPpt - Perencanaan Sumber Daya Manusia
Ppt - Perencanaan Sumber Daya Manusia
 
M11 kekuasaan dan politik
M11 kekuasaan dan politikM11 kekuasaan dan politik
M11 kekuasaan dan politik
 
Perubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasiPerubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasi
 
Dasar-dasar struktur organisasi
Dasar-dasar struktur organisasiDasar-dasar struktur organisasi
Dasar-dasar struktur organisasi
 
TEORI MOTIVASI (TEORI KEADILAN)
TEORI MOTIVASI (TEORI KEADILAN)TEORI MOTIVASI (TEORI KEADILAN)
TEORI MOTIVASI (TEORI KEADILAN)
 
Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)
Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)
Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)
 
Fungsi pergerakan
Fungsi pergerakanFungsi pergerakan
Fungsi pergerakan
 
Teori manajemen klasik
Teori manajemen klasikTeori manajemen klasik
Teori manajemen klasik
 
Bab 10-kekuasaan-dan-politik
Bab 10-kekuasaan-dan-politikBab 10-kekuasaan-dan-politik
Bab 10-kekuasaan-dan-politik
 
Masalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMMasalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDM
 
PPT Pengantar Manajemen
PPT Pengantar ManajemenPPT Pengantar Manajemen
PPT Pengantar Manajemen
 
Konsep Kekuasaan, Politik dan Hukum dalam Organisasi
Konsep Kekuasaan, Politik dan Hukum dalam OrganisasiKonsep Kekuasaan, Politik dan Hukum dalam Organisasi
Konsep Kekuasaan, Politik dan Hukum dalam Organisasi
 
Etika Dan Budaya Organisasi
Etika Dan Budaya OrganisasiEtika Dan Budaya Organisasi
Etika Dan Budaya Organisasi
 

Viewers also liked

Wewenang, tanggung jawab dan pendelegasian wewenang
Wewenang, tanggung jawab dan pendelegasian wewenangWewenang, tanggung jawab dan pendelegasian wewenang
Wewenang, tanggung jawab dan pendelegasian wewenangagronomy
 
Makalah tentang wewenang, delegasi dan desentralisasi
Makalah tentang wewenang, delegasi dan desentralisasiMakalah tentang wewenang, delegasi dan desentralisasi
Makalah tentang wewenang, delegasi dan desentralisasiDede Adi Nugraha
 
Delegasi & supervisi
Delegasi & supervisiDelegasi & supervisi
Delegasi & supervisiconesti08com
 
Koordinasi & rentang manajemen
Koordinasi & rentang manajemenKoordinasi & rentang manajemen
Koordinasi & rentang manajemenZuhri Achmad
 
makalah Manajemen pendelegasian
makalah Manajemen pendelegasianmakalah Manajemen pendelegasian
makalah Manajemen pendelegasianMJM Networks
 
Tanggung jawab sosial dan etika bisnis, pengeantar manajemen,
Tanggung jawab sosial dan etika bisnis, pengeantar manajemen,Tanggung jawab sosial dan etika bisnis, pengeantar manajemen,
Tanggung jawab sosial dan etika bisnis, pengeantar manajemen,Yunita Tri Andra Yani
 
KEKUASAAN DAN WEWENANG
KEKUASAAN DAN WEWENANGKEKUASAAN DAN WEWENANG
KEKUASAAN DAN WEWENANGVisualBee.com
 
Pendidikan Anti korupsi Kelas 7 Tanggung Jawab
Pendidikan Anti korupsi Kelas 7 Tanggung JawabPendidikan Anti korupsi Kelas 7 Tanggung Jawab
Pendidikan Anti korupsi Kelas 7 Tanggung JawabAsrin Liise
 
Tanggung Jawab Internal Perusahaan
Tanggung Jawab Internal PerusahaanTanggung Jawab Internal Perusahaan
Tanggung Jawab Internal PerusahaanBlack Team
 
Ppt Mengupas penyelenggara kekuasaan negara
Ppt Mengupas penyelenggara kekuasaan negaraPpt Mengupas penyelenggara kekuasaan negara
Ppt Mengupas penyelenggara kekuasaan negaraDoris Agusnita
 
Tanggung jawab yang udah beres
Tanggung jawab yang udah beresTanggung jawab yang udah beres
Tanggung jawab yang udah beresAhmad Fadhil
 
Tanggung jawab hukum karyawan k3
Tanggung jawab hukum karyawan k3Tanggung jawab hukum karyawan k3
Tanggung jawab hukum karyawan k3Ayu Arri Andanni
 
Makalah manajemen pendidikan staffing
Makalah manajemen pendidikan staffingMakalah manajemen pendidikan staffing
Makalah manajemen pendidikan staffingSiti Purwaningsih
 
Bab iii kewajiban berperilaku adil dan jujur
Bab iii kewajiban berperilaku adil dan jujurBab iii kewajiban berperilaku adil dan jujur
Bab iii kewajiban berperilaku adil dan jujurKaypang LLm
 
1. kesehatan dan keselamatan kerja
1. kesehatan dan keselamatan kerja1. kesehatan dan keselamatan kerja
1. kesehatan dan keselamatan kerjaWinarso Arso
 
Materi isd manusia dan tanggung jawab-ir. nunuk, mp
Materi isd manusia dan tanggung jawab-ir. nunuk, mpMateri isd manusia dan tanggung jawab-ir. nunuk, mp
Materi isd manusia dan tanggung jawab-ir. nunuk, mptechnostars36
 
Kejujuran
KejujuranKejujuran
Kejujurancsriuma
 
Materi tanggung jawab dalam islam by ali majid wardana
Materi tanggung jawab dalam islam by ali majid wardanaMateri tanggung jawab dalam islam by ali majid wardana
Materi tanggung jawab dalam islam by ali majid wardanaAli Must Can
 

Viewers also liked (20)

Wewenang, tanggung jawab dan pendelegasian wewenang
Wewenang, tanggung jawab dan pendelegasian wewenangWewenang, tanggung jawab dan pendelegasian wewenang
Wewenang, tanggung jawab dan pendelegasian wewenang
 
Makalah tentang wewenang, delegasi dan desentralisasi
Makalah tentang wewenang, delegasi dan desentralisasiMakalah tentang wewenang, delegasi dan desentralisasi
Makalah tentang wewenang, delegasi dan desentralisasi
 
Delegasi & supervisi
Delegasi & supervisiDelegasi & supervisi
Delegasi & supervisi
 
Koordinasi & rentang manajemen
Koordinasi & rentang manajemenKoordinasi & rentang manajemen
Koordinasi & rentang manajemen
 
makalah Manajemen pendelegasian
makalah Manajemen pendelegasianmakalah Manajemen pendelegasian
makalah Manajemen pendelegasian
 
Tanggung jawab sosial dan etika bisnis, pengeantar manajemen,
Tanggung jawab sosial dan etika bisnis, pengeantar manajemen,Tanggung jawab sosial dan etika bisnis, pengeantar manajemen,
Tanggung jawab sosial dan etika bisnis, pengeantar manajemen,
 
Pengorganisasian
PengorganisasianPengorganisasian
Pengorganisasian
 
KEKUASAAN DAN WEWENANG
KEKUASAAN DAN WEWENANGKEKUASAAN DAN WEWENANG
KEKUASAAN DAN WEWENANG
 
Asal Mula Negara
Asal Mula NegaraAsal Mula Negara
Asal Mula Negara
 
Pendidikan Anti korupsi Kelas 7 Tanggung Jawab
Pendidikan Anti korupsi Kelas 7 Tanggung JawabPendidikan Anti korupsi Kelas 7 Tanggung Jawab
Pendidikan Anti korupsi Kelas 7 Tanggung Jawab
 
Tanggung Jawab Internal Perusahaan
Tanggung Jawab Internal PerusahaanTanggung Jawab Internal Perusahaan
Tanggung Jawab Internal Perusahaan
 
Ppt Mengupas penyelenggara kekuasaan negara
Ppt Mengupas penyelenggara kekuasaan negaraPpt Mengupas penyelenggara kekuasaan negara
Ppt Mengupas penyelenggara kekuasaan negara
 
Tanggung jawab yang udah beres
Tanggung jawab yang udah beresTanggung jawab yang udah beres
Tanggung jawab yang udah beres
 
Tanggung jawab hukum karyawan k3
Tanggung jawab hukum karyawan k3Tanggung jawab hukum karyawan k3
Tanggung jawab hukum karyawan k3
 
Makalah manajemen pendidikan staffing
Makalah manajemen pendidikan staffingMakalah manajemen pendidikan staffing
Makalah manajemen pendidikan staffing
 
Bab iii kewajiban berperilaku adil dan jujur
Bab iii kewajiban berperilaku adil dan jujurBab iii kewajiban berperilaku adil dan jujur
Bab iii kewajiban berperilaku adil dan jujur
 
1. kesehatan dan keselamatan kerja
1. kesehatan dan keselamatan kerja1. kesehatan dan keselamatan kerja
1. kesehatan dan keselamatan kerja
 
Materi isd manusia dan tanggung jawab-ir. nunuk, mp
Materi isd manusia dan tanggung jawab-ir. nunuk, mpMateri isd manusia dan tanggung jawab-ir. nunuk, mp
Materi isd manusia dan tanggung jawab-ir. nunuk, mp
 
Kejujuran
KejujuranKejujuran
Kejujuran
 
Materi tanggung jawab dalam islam by ali majid wardana
Materi tanggung jawab dalam islam by ali majid wardanaMateri tanggung jawab dalam islam by ali majid wardana
Materi tanggung jawab dalam islam by ali majid wardana
 

Similar to Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi

Kekuasaan, Kewenangan, Tanggung Jawab, & Delegasi.ppt
Kekuasaan, Kewenangan, Tanggung Jawab, & Delegasi.pptKekuasaan, Kewenangan, Tanggung Jawab, & Delegasi.ppt
Kekuasaan, Kewenangan, Tanggung Jawab, & Delegasi.pptgweneth3
 
Bang pim pertemuan 6 2016 2017
Bang pim pertemuan 6 2016 2017Bang pim pertemuan 6 2016 2017
Bang pim pertemuan 6 2016 2017Mohamad Noor
 
KEPEMIMPINAN EFEKTIF, KEPEMIMPINAN YANG MAMPU MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG TEPAT
KEPEMIMPINAN EFEKTIF, KEPEMIMPINAN YANG MAMPU MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG TEPATKEPEMIMPINAN EFEKTIF, KEPEMIMPINAN YANG MAMPU MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG TEPAT
KEPEMIMPINAN EFEKTIF, KEPEMIMPINAN YANG MAMPU MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG TEPATZulkarnain Burhanto
 
Yudi tugas manajemen
Yudi tugas manajemenYudi tugas manajemen
Yudi tugas manajemenyudiriandi
 
9_pendelegasian-wewenang.ppt
9_pendelegasian-wewenang.ppt9_pendelegasian-wewenang.ppt
9_pendelegasian-wewenang.pptAndyPratama26
 
08. pendelegasian wewenang
08. pendelegasian wewenang08. pendelegasian wewenang
08. pendelegasian wewenangMonangAch
 
Makalah Pendekatan Studi Kepemimpinan
Makalah Pendekatan Studi KepemimpinanMakalah Pendekatan Studi Kepemimpinan
Makalah Pendekatan Studi KepemimpinanAhmad Fajar
 
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...RintaArina
 
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...RintaArina
 
Wewenang dan tanggung jawab
Wewenang dan tanggung jawabWewenang dan tanggung jawab
Wewenang dan tanggung jawabThony Hermansyah
 
DASAR MANAJEMEN DELEGASI WEWENANG.pptx
DASAR MANAJEMEN DELEGASI WEWENANG.pptxDASAR MANAJEMEN DELEGASI WEWENANG.pptx
DASAR MANAJEMEN DELEGASI WEWENANG.pptxfaradinaerviahar
 

Similar to Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi (20)

Kekuasaan, Kewenangan, Tanggung Jawab, & Delegasi.ppt
Kekuasaan, Kewenangan, Tanggung Jawab, & Delegasi.pptKekuasaan, Kewenangan, Tanggung Jawab, & Delegasi.ppt
Kekuasaan, Kewenangan, Tanggung Jawab, & Delegasi.ppt
 
Bang pim pertemuan 6 2016 2017
Bang pim pertemuan 6 2016 2017Bang pim pertemuan 6 2016 2017
Bang pim pertemuan 6 2016 2017
 
Otoritas dalam LPBA
Otoritas dalam LPBAOtoritas dalam LPBA
Otoritas dalam LPBA
 
KEPEMIMPINAN EFEKTIF, KEPEMIMPINAN YANG MAMPU MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG TEPAT
KEPEMIMPINAN EFEKTIF, KEPEMIMPINAN YANG MAMPU MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG TEPATKEPEMIMPINAN EFEKTIF, KEPEMIMPINAN YANG MAMPU MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG TEPAT
KEPEMIMPINAN EFEKTIF, KEPEMIMPINAN YANG MAMPU MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG TEPAT
 
Yudi tugas manajemen
Yudi tugas manajemenYudi tugas manajemen
Yudi tugas manajemen
 
Materi 3
Materi 3Materi 3
Materi 3
 
9_pendelegasian-wewenang.ppt
9_pendelegasian-wewenang.ppt9_pendelegasian-wewenang.ppt
9_pendelegasian-wewenang.ppt
 
Ppt p o
Ppt p oPpt p o
Ppt p o
 
08. pendelegasian wewenang
08. pendelegasian wewenang08. pendelegasian wewenang
08. pendelegasian wewenang
 
Makalah Pendekatan Studi Kepemimpinan
Makalah Pendekatan Studi KepemimpinanMakalah Pendekatan Studi Kepemimpinan
Makalah Pendekatan Studi Kepemimpinan
 
Kekuasaan dan politik
Kekuasaan dan politikKekuasaan dan politik
Kekuasaan dan politik
 
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...
 
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...
 
PELATIHAN MANAJEMEN SDM PRAKTIS
PELATIHAN MANAJEMEN SDM PRAKTISPELATIHAN MANAJEMEN SDM PRAKTIS
PELATIHAN MANAJEMEN SDM PRAKTIS
 
Pelatihan Manajemen SDM Praktis
Pelatihan Manajemen SDM PraktisPelatihan Manajemen SDM Praktis
Pelatihan Manajemen SDM Praktis
 
Pelatihan Job Aspects, Job Analysis & Job Description
Pelatihan Job Aspects, Job Analysis & Job DescriptionPelatihan Job Aspects, Job Analysis & Job Description
Pelatihan Job Aspects, Job Analysis & Job Description
 
Pelatihan Job Aspects, Job Analysis & Job Description
Pelatihan Job Aspects, Job Analysis & Job DescriptionPelatihan Job Aspects, Job Analysis & Job Description
Pelatihan Job Aspects, Job Analysis & Job Description
 
Wewenang dan tanggung jawab
Wewenang dan tanggung jawabWewenang dan tanggung jawab
Wewenang dan tanggung jawab
 
Wewenang dan Tanggung Jawab
Wewenang dan Tanggung JawabWewenang dan Tanggung Jawab
Wewenang dan Tanggung Jawab
 
DASAR MANAJEMEN DELEGASI WEWENANG.pptx
DASAR MANAJEMEN DELEGASI WEWENANG.pptxDASAR MANAJEMEN DELEGASI WEWENANG.pptx
DASAR MANAJEMEN DELEGASI WEWENANG.pptx
 

More from Hikmah Siti Nazwah

More from Hikmah Siti Nazwah (19)

Bab I manajemen operasional
Bab I manajemen operasionalBab I manajemen operasional
Bab I manajemen operasional
 
Peramalan
PeramalanPeramalan
Peramalan
 
Penelitian dan pengembangan produk
Penelitian dan pengembangan produkPenelitian dan pengembangan produk
Penelitian dan pengembangan produk
 
Manajemen operasional
Manajemen operasionalManajemen operasional
Manajemen operasional
 
Secret admirer
Secret admirerSecret admirer
Secret admirer
 
Lingkungan pemasaran
Lingkungan pemasaran Lingkungan pemasaran
Lingkungan pemasaran
 
Pengadaan
PengadaanPengadaan
Pengadaan
 
manajemen keuangan
manajemen keuanganmanajemen keuangan
manajemen keuangan
 
Makalah leasing
Makalah leasingMakalah leasing
Makalah leasing
 
Product planning !!!
Product planning !!!Product planning !!!
Product planning !!!
 
Makalah aspk hukum
Makalah aspk hukumMakalah aspk hukum
Makalah aspk hukum
 
Struktur organisasi
Struktur organisasiStruktur organisasi
Struktur organisasi
 
Rencana usaha crispy rolls 2
Rencana usaha crispy rolls 2Rencana usaha crispy rolls 2
Rencana usaha crispy rolls 2
 
Analisis pengaruh musim panas terhadap permintaan dan penawaran es campur
Analisis pengaruh musim panas terhadap permintaan dan penawaran es campurAnalisis pengaruh musim panas terhadap permintaan dan penawaran es campur
Analisis pengaruh musim panas terhadap permintaan dan penawaran es campur
 
Peranan bahasa indonesia dalam perkembangan budaya daerah
Peranan bahasa indonesia dalam perkembangan budaya daerahPeranan bahasa indonesia dalam perkembangan budaya daerah
Peranan bahasa indonesia dalam perkembangan budaya daerah
 
Sastra islam melayu
Sastra islam melayuSastra islam melayu
Sastra islam melayu
 
Analisis pengaruh musim panas terhadap permintaan dan penawaran es campur
Analisis pengaruh musim panas terhadap permintaan dan penawaran es campurAnalisis pengaruh musim panas terhadap permintaan dan penawaran es campur
Analisis pengaruh musim panas terhadap permintaan dan penawaran es campur
 
Lingkungan pemasaran (hikmah siti nazwah 13.110.0003)
Lingkungan pemasaran (hikmah siti nazwah 13.110.0003)Lingkungan pemasaran (hikmah siti nazwah 13.110.0003)
Lingkungan pemasaran (hikmah siti nazwah 13.110.0003)
 
Rencana usaha crispy rolls !!!
Rencana usaha crispy rolls !!!Rencana usaha crispy rolls !!!
Rencana usaha crispy rolls !!!
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 

Ppt pengantar manajemen kekuasaan, wewenang tanggung jawab dan delegasi

  • 1. Kelompok 8 : Asti Ardiani Herna Frestiana Hikmah Siti Nazwah Liri Laila Thasa Widya Lestari Putri
  • 2. Kekuasaan dan wewenang sering ditemui bersama, tapi keduanya berbeda. Bila wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu, kekuasaan adalah kemampuan untuk melakukan hak tersebut. Selain itu, kekuasaan juga mempunyai arti kemampuan untuk mempengaruhi individu, kelompok, keputusan atau kejadian/situasi. Kekuasaan sesungguhnya merupakan konsekuensi logis yang muncul dari setiap organisasi yang di dalamnya terdapat pemimpin dan bawahan. Karena organisasi merupakan kumpulan orang dalam pencapaian tujuan, maka organisasi ditunjukan untuk mengubah situasi melalui orang-orang agar perubahan terjadi. Agar perubahan ini dapat terjadi, maka kekuasaan diperlukan.
  • 3. Kekuasaan Balas-Jasa/Kekuasaan Penghargaan Kekuasaan untuk memberikan penghargaan adalah kekuasaan yang muncul sebagai akibat dari seseorang yang posisinya memungkinkan dirinya untuk memberikan penghargaan terhadap orang-orang yang berada di bawahanya. Kekuasaan untuk memberikan Hukuman Kekuasaan ini kebalikan atau sisi negatif dari reward power. Kekuasaan ini merupakan kekuasaan untuk memberikan hukuman atas kinerja yang buruk yang ditunjukan oleh SDM / tenaga kerja dalam sebuah organisasi atau apabila mereka tidak melaksanakan perintah pimpinannya atau tidak memenuhi persyaratan.
  • 4. Kekuasaan Sah Berkembang dari nilai-nilai intern yang mengemukakan bahwa seorang pimpinan mempunyai hak sah untuk mempengaruhi bawahan. Seseorang mempunyai kewajiban untuk menerima pengaruh/kekuasaan tersebut, karena seorang lain ditentukan sebagai pimpinannya. Kekuasaan Pengendalian Informasi Berasal dari pengetahuan dimana orang lain tidak mempunyainya. Cara ini digunakan dengan pemberian atau penahanan informasi yang dibutuhkan.
  • 5. Kekuasaan Panutan Didasarkan atas identifikasi orang-orang dengan seorang pimpinan dan menjadikan pemimpin itu sebagai panutan atau symbol. Karisma pribadi, keberanian, simpatik, dan sifat-sifat lain adalah faktor-faktor penting dalam kekuasaan panutan. Misalnya, manajer yang populer dan teliti akan mempunyai kekuasaan panutan bila karyawan termotivasi untuk meniru kebiasaannya. Kekuasaan panutan juga berfungsi di tingkat yang sejajar – rekan yang berkarisma mungkin dapat menarik kita untuk menyetujui pandangannya.
  • 6. Selain itu, seorang pemimpin dapat mempengaruhi seseorang adalah hasil dari kekuasaan posisi, kekuasaan pribadi, atau kombinasi dari keduanya.
  • 7. David McClelland menyatakan, ada dua sisi dari kekuasaan, yaitu sisi negatif, dan positif : Sisi Negatif Mengandung arti bahwa memiliki kekuasaan berarti menguasai orang lain yang lebih lemah. Kepemimpinan yang didasarkan atas sisi negatif kekuasaan memperlakukan seseorang tidak lebih dari seorang ‘budak’. Hal ini jelas merugikan, karena orang-orang yamg merasa hanya menjadi ‘budak’ akan cenderung menentang kepemimpinan, dan akan menjadi pasif.
  • 8. Sisi Positif Kekuasaan ditandai dengan perhatian pada pencapaian tujuan kelompok. Manajer yang menggunakan kekuasaan positif, mendorong anggota kelompok untuk mengembangkan kekuatan dan kecakapan yang mereka butuhkan untuk meraih sukses, baik sebagai perseorangan maupun sebagai anggota suatu organisasi. Penggunaan kekuasaan secara tepat, merupakan motivator besar bagi para anggota organisasi atau suatu perusahaan.
  • 9. Pengertian Wewenang 1. Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan Authority adalah kekuasaan yang sah dan legal yang dimiliki seseorang untuk memerintah orang lain, berbuat atau tidak berbuat sesuatu; authority merupakan dasar hukum yang sah dan legal untuk dapat mengerjakan sesuatu pekerjaan.
  • 10. Wewenang (Authority) sangat penting bagi seseorang dalam sebuah manajemen, karena : Authority merupakan dasar hukum bagi seseorang untuk dapat melakukan pekerjaan atau tugas-tugasnya. Authority selalu akan menciptakan power, right, dan responsibility. Authority menyebabkan perintah-perintah manajer dipatuhi dan ditaati. Authority menjadi tolak ukur kedudukan, sifat pekerjaan, dan tanggung jawab seseorang karyawan dalam suatu perusahaan. Authority menjadi batas tentang apa yang dapat dikerjakan dan yang tidak boleh dikerjakan seseorang.
  • 11. 1. Line authority ( Wewenang Garis) Line authority adalah mereka yang dalam organisasi mempunyai kekuasaan, hak dan tanggung jawab langsung atas tercapainya tujuan perusahaan. Ia berwenang mengambil keputusan dan memerintah untuk merealisasikan keputusan tersebut. 2. Staff authority ( Wewenang Staf ) Staff authority adalah mereka yang ditunjuk oleh organisasi untuk membantu bagian-bagian dalam sebuah organisasi yang memiliki kewenangan lini. Kekuasaan dan hak, “hanya” untuk memberikan data, informasi dan saran-saran saja untuk membantu lini, supaya bekerja efektif dalam mencapai tujuan. Seseorang yang mempunyai staff authority, tidak berhak mengambil keputusan dan merealisasi keputusan serta tidak bertanggung jawab langsung atas tercapainya tujuan.
  • 12. 3. Functional Authority Functional authority adalah mereka yang berada dalam bagian tertentu di organisasi, memiliki kewenangan lini maupun staf, namun juga karena tugasnya diberi kewenangan untuk melakukan kontrol atau koordinasi dengan bagian lainnya. 4. Personal Authority Personal Authority adalah kewibawaan seseorang karena kecakapan, perilaku, ketangkasan, dan kemampuan, sehingga ia disegani oleh kawan maupun lawan.
  • 13. a. Formal Authority Theory Menurut Koontz, authority yang dimiliki seseorang bersumber dari barang-barang yang dimilkinya, sebagaimana yang diatur oleh undang-undang, hukum dan hukum adat dari lembaga tersebut. Misalnya, pemilik saham suatu perseroan terbatas ( PT ) mempunyai authority/hak suara karena saham yang dimilikinya. b. Acceptance Authority Theory (Teori Penerimaan Wewenang) Menurut teori ini, authority seseorang bersumber dari penerimaan, kepatuhan, dan pengakuan para bawahan terhadap perintah, dan kebijakan-kebijakan atas kuasa yang dipegangnya. Kunci teori ini adalah bahwa seseorang pemimpin tidak mempunyai wewenang yang sesungguhnya, kecuali para bawahan secara individual memberikan kepadanya. Tegasnya, pemimpin memiliki authority selama para bawahan menaati dan mematuhi perintah-perintahnya.
  • 14. c. Authority of the Situation Menurut teori ini, authority seseorang bersumber dari “situasi”, misalnya keadaan darurat atau kejadian-kejadian luar biasa. Karena situasi, seseorang mengambil alih kekuasaan untuk menghadapi situasi-situasi khusus tersebut dan perintah-perintahnya diterima dan dilaksanakan orang. Dan begitu situasi menjadi normal, authority-nya hilang. d. Position Authority Menurut teori ini, wewenang yang diperoleh seseorang bersumber dari posisi (kedudukan) superior yang dijabatnya di dalam organisasi yang bersangkutan. Misalnya, seorang dosen mempunyai authority untuk meluluskan seorang mahasiswa, karena ia mempunyai authority untuk itu.
  • 15. e. Technical Authority ( Wewenang Teknis ) Artinya wewenang diperoleh seseorang, karena keahlian khusus sebagai akibat dari pengalaman, popularitas, kemampuan mengambil keputusan yang jitu. f. Yuridis Authority ( Wewenang Hukum ) Menurut teori ini, wewenang seseorang bersumber dari hukum atau undang-undang yang berlaku. Misalnya, polisi berwenang untuk mengatur lalu lintas karena adanya hukum yang mengaturnya.
  • 16. a. Kemampuan jasmaniah (fisik), artinya manajer tidak dapat memerintahkan suatu tugas kepada para bawahannya diluar kemampuan bawahannya. b. Pembatasan ekonomi, artinya wewenang seorang manajer dibatasi oleh keadaan ekonomi. Manajer tidak dapat memerintahkan atau memaksakan kehendaknya terhadap harga-harga pasar dan persaingan. c. Partnership agreement, artinya wewenang seseorang tetap dibatasi oleh rekannya misalnya oleh dewan komisarisnya. d. Lembaga, artinya wewenang seorang manajer tetap dibatasi oleh kebijakan dan prosedur lembaga bersangkutan. e. Pembatasan hukum, artinya wewenang seorang manajer dibatasi oleh hukum-hukum yang berlaku.
  • 17. Tanggung jawab (responsibility) adalah keharusan untuk melakukan semua kewajiban/tugas-tugas yang dibebankan kepadanya sebagai akibat dari wewenang yang diterima atau dimilikinya. Tanggung jawab tercipta karena penerimaan wewenang dan tanggung jawab harus sama besarnya dengan wewenang yang dimiliki. Dan pertanggungjawaban ini nantinya akan diberikan kepada lembaga yang mendelegasikan/memberikan wewenang tersebut. Dalam arti lain, delegate (bawahan) hanya bertanggung jawab kepada delegator (atasan). Delegate harus benar-benar mempertanggungjawabkan wewenang yang diterimanya kepada delegator karena jika tidak sewaktu-waktu wewenang itu dapat ditarik kembali oleh delegator dari delegate-nya.
  • 18. Tanggung jawab juga berfungsi mengingatkan orang-orang untuk tidak saja mempergunakan kewenangan nya yang di milikinya,tetapi juga melaporkan apa saja yang telah dilakukan sehubungan dengan kewenangan yang telah di berikan kepadanya karena kadang kala orang orang melupakan esensi dari tanggung jawab sebagai bagian dari jabatan atau tugas yang di emban ketika menduduki suatu bagian atau departemen tertentu. karena perusahaan selalu terkait dam berada dalam lingkungan sistem sosial,maka manajer puncak dalam mencapai tujuan nya bertanggung jawab dan mengkoordinasikan kepentingan dari pemilik perusahaan,karyawan perusahaan serta pemerintah dan konsumen yang di antaranya sebagai berikut :
  • 19. • Pemerintah dan Konsumen a. Menginginkan tersedianya barang dan jasa dengan kualitas baik, harganya layak dan selalu ada di pasaran. b. Adanya hubungan yang harmonis antara pemilik, karyawan, dan manajer sehingga produksi barang dan jasa tetap tersedia. c. Pemerintah mewajibkan agar perusahaan dikelola sesuai dengan izinnya (SIUP)-nya. d. Pemerintah mengharuskan perusahaan untuk membayar kewajibannya seperti membayar pajak. e. Pemerintah mengharapkan hendaknya perusahaan memproduksi barang dan menjamin konsumennya.
  • 20. • Pemilik Perusahaan a. Laba yang layak atas investasinya. b. Sarana dan prasarana hendaknya dimanfaatkan seoptimal mungkin. c. Informasi tentang keadaan perusahaan dan masa depan perusahaan.. d. Perusahaan hendaknya dikelola sesuai dengan izin (SIUP)- nya. e. Adanya rencana jangka panjang bagi perusahaannya. f. Terbinanya hubungan yang baik antara pemilik, karyawan, dan manajer. • Karyawan Perusahaan, menginginkan : a. Kompensasi (gaji dan kesejahteraan) yang adil dan layak. b. Jaminan adanya pekerjaan yang tetap dan kesempatan promosi. c. Perlakuan yang baik dan manusiawi dari manajer. d. Situasi dan lingkungan kerja yang menyenangkan. e. Kepuasaan dan penghargaan atas hasil kerja mereka. f. Mendapat informasi seperlunya mengenai keadaan perusahaan.
  • 21. Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan pendelegasian wewenang adalah memberikan sebagian pekerjaan atau wewenang oleh delegator (atasan) kepada delegate (bawahan) untuk dikerjakannya atas nama delegator. Pelimpahan wewenang pada dasarnya merupakan proses pengalihan tugas kepada orang lain yang sah (menurut mekanisme tertentu dalam organisasi) dalam melakukan berbagai aktivitas yang ditunjukan untuk pencapaian tujuan organisasi yang jika tidak dilimpahkan akan menghambat proses pencapaian tujuan tersebut.
  • 22. Pendelegasian wewenang penting dan mutlak harus dilakukan seorang manajer, karena : a. Manajemen baru dikatakan ada jika ada pembagian wewenang dan pembagian pekerjaan. b. Karena adanya keterbatasan fisik, waktu, perhatian, dan pengetahuan seorang manajer. c. Agar sebagian tugas dan pekerjaan manajer dapat dikerjakan oleh para bawahannya sehingga memungkinkan bawahan untuk bisa tumbuh dan berkembang. d. Kelancaran organisasi diperlukan oleh suatu perusahaan. Jika para manajer berhalangan, tugas-tugasnya dapat dilakukan bawahannya. e. Pendelegasian wewenang menciptakan adanya ikatan, hubungan formal, dan kerja sama antara atasan dengan bawahan. f. Pendelegasian memungkinkan manajer memusatkan tenaganya pada tugas-tugas prioritas yang lebih penting. g. Pendelegasian wewenang membuktikan adanya pimpinan dan bawahan dalam suatu organisasi.
  • 23. Delegasi Wewenang bersifat characteristic yang artinya bahwa pihak bawahan menerima wewenang dari atasan, tetapi pada saat yang sama atasan yang bersangkutan juga masih tetap memiliki wewenang tersebut. Pemimpin (delegator) tidak hilang haknya terhadap wewenang yang telah didelegasikannya itu. Jadi, wewenang itu milik bersama antara delegator dan delegate, sehingga tugas-tugas atas wewenang yang didelegasikan itu masih dapat dikerjakan sendiri oleh delegator.
  • 24. a. Manajer merasa lebih, bila mereka tetap mempertahankan hak pembuat keputusan. b. Manajer tidak bersedia menghadapi resiko bahwa bawahan akan melaksanakan wewenangnya dengan salah atau gagal. c. Manajer tidak atau kurang mempunyai kepercayaan akan kemampuan bawahannya. d. Manajer merasa bahwa bawahan lebih senang tidak mempunyai hak pembuatan keputusan yang luas. e. Manajer takut bahwa bawahan akan melaksanakan tugasnya dengan efektif sehingga posisinya sendiri terancam. f. Manajer tidak mempunyai kemampuan manajerial untuk mendelegasikan tugasnya.
  • 25. a. Kesediaan manajemen untuk memberikan kepada bawahan kebebasan yang sesungguhnya untuk melaksanakan tugas yang dilimpahkan kepadanya. b. Manajer harus menerima perbedaan cara pemecahan suatu masalah dan kemungkinan bawahan akan membuat kesalahan dalam pelaksanaan tugasnya. c. Mereka (bawahan) harus dibiarkan untuk mengembangkan pemecahan masalahnya sendiri dan belajar dari kesalahan mereka sendiri. d. Kesalahan bawahan seharusnya tidak menyebabkan manajer mengurangi delegasi, tetapi memberikan latihan atau dukungan yang lebih kepada bawahan.
  • 26. e. Pengembangan komunikasi antara manajer dan bawahan akan meningkatkan saling pengertian dan membuat delegasi lebih efektif. f. Manajer yang mengetahui kemampuan bawahannya dapat lebih realistis menentukan tugas-tugas mana yang dapat didelegasikan kepada bawahan tertentu. g. Bawahan didorong untuk menggunakan kemampuannya dan merasa manajer mereka akan memberikan “dukungan” akan lebih bersemangat dalam menerima tanggung jawab.
  • 27. Stoner memberikan prinsip klasik mengenai dasar agar pelimpahan wewenang menjadi efektif. Ketiga prinsip klasik tersebut adalah: Prinsip Skalar Prinsip Kesatuan Tanggung Jawab, Kewenangan dan Pertanggungjawaban
  • 28. Dalam pendelegasian wewenang delegator perlu memperhatikan beberapa asas yaitu : 1. Asas Kepercayaan. 2. Asas Delegasi atas hasil yang diharapkan. 3. Asas Penentuan Fungsi/asas kejelasan tugas. 4. Asas Rantai Berkala. 5. Asas Tingkat Wewenang. 6. Asas Kesatuan Komando. 7. Asas Keseimbangan Wewenang & Tanggung Jawab. 8. Asas Pembagian Kerja. 9. Asas Efisiensi. 10. Asas Kemutlakan Tanggung Jawab.
  • 29. Seni pendelegasian wewenang harus didasarkan pada personal attitude yaitu sikap pribadi manajer yang melakukan pendelegasian wewenang itu. Personal attitude yang harus dimiliki manajer adalah : 1. Personal Receptiveness (Daya Penerimaan Pribadi) 2. Willingness to Let Go 3. Willingness to let others make mistake 4. Willingness to trust subordinate 5. Willingness to establish and use broad control.
  • 30. Sentralisasi adalah jika sebagian besar wewenang / kekuasaan masih tetap dipegang oleh manajer puncak atau hanya sebagian kecil wewenang yang didelegasikan ke seluruh struktur organisasi. Misalnya, 75% wewenang masih tetap dipegang oleh manajer puncak dan pekerjaan di perusahaan masih tetap dikerjakan oleh manajer puncak. Hanya 25% pekerjaan yang didelegasikan dan harus dilaksanakan oleh bawahan. Desentralisasi adalah jika sebagian kecil wewenang / kekuasaan dipegang oleh manajer puncak, atau sebagian wewenang manajer puncak didelegasikan kepada seluruh struktur organisasi. Misalnya, 20% wewenang tetap dikuasai manajer puncak, sedangkan 80% wewenang telah didelegasikan kepada seluruh struktur organisasi dan yang harus dilaksanakan oleh bawahan.
  • 31. Faktor-faktor yang menentukan tingkat delegasi wewenang, apakah desentralisasi atau sentralisasi, adalah : 1. Costliness of decision (mahalnya keputusan) 2. Uniformity of policies (keseragaman kebijaksanaan) 3. Business dynamics (kemajuan perusahaan) 4. History of business (sejarah perusahaan) 5. Desire for independence (keinginan untuk bebas) 6. Availability of managers 7. Control technique (teknik pengendalian) 8. Environtment influences (pengaruh lingkungan)
  • 32. Kegiatan - kegiatan yang disentralisasi dan didesentralisasi : 1. Kegiatan produksi didesentralisasi. 2. Kegiatan penjualan didesentralisasi. 3. Kegiatan finance disentralisasi. 4. Kegiatan urusan sumber daya manusia disentralisasi. 5. Kegiatan statistik dan data processing disentralisasi, kecuali pengumpulan data didesentralisasi. 6. Kegiatan purchasing terutama mesin-mesin (equipment) disentralisasi. 7. Kegiatan pengangkutan dan logistik biasanya disentralisasi.