SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
MODUL 5
PENDELEGASIAN DAN
PEMBERDAYAAN
Tutor : Derist Touriano
PENDELEGASIAN
Pendelegasian menurut Heller dalam Dadang dan Sylvana (2007) adalah mempercayakan tugas kepada
orang lain namun tanggung jawab masih di tangan pendelegasi.
Manfaat Pendelegasian :
 Kemampuan membebaskan diri dari tugas-tugas lainnya. Dengan pendelegasian, maka manajer
dapat berfokus pada pekerjaan yang lebih penting.
 Pemanfaatan keterampilan khusus yang dimiliki karyawan. Setiap karyawan memiliki kelebihan dan
kekurangan. Dengan pengetahuan akan kemampuannya, atasan dapat memanfaatkan kelebihan
karyawannya
 Untuk melatih karyawan. Ini dapat disebut on the job training. Atasan diuji kemampuannya dalam
melatih karyawan apakah sukses atau tidak sehingga karyawan menjadi terampil.
 Keterampilan memecahkan masalah. Memecahkan masalah membutuhkan keterampilan. Oleh
karena itu karyawan dilatih mulai dari masalah-masalah yang ringan lalu sedang dan seterusnya.
 Pengganti sementara. Jika atasan sakit, atau berhalangan, maka pekerjaan tidak terganggu karena
ada karyawan yang dapat menggantikannya sementara karena sudah dilatih.
 Untuk menguji kemampuan karyawan dan membagi pekerjaan di antara karyawan. Selama ini
karyawan mampu bekerja karena ada petunjuk karena atasannya yang mendampinginya. Jika atasan
tidak ada, maka karyawan pun harus mampu.
 Meningkatkan rasa penting dalam diri karyawan. Apabila atasan mendelegasikan wewenangnya
maka akan timbul perasaan penting di mata karyawan.
 Menghemat waktu. Atasan dapat menggunakan waktunya untuk hal-hal yang lebih penting.
 Mengurangi tekanan. Banyaknya pekerjaan membuat atasan mengalami tekanan dan untuk itu dia
harus mampu melakukan koordinasi kerja dengan baik.
 Meningkatkan hasil. Dengan delegasi maka kesibukan rutin atasan dapat terselesaikan.
 Pendelegasian membantu meningkatkan kinerja karyawan. Membantu karyawan terampil
mengambil keputusan.
 Mengembangkan organisasi. Jika pendelegasian berlangsung baik, maka semua karyawan bekerja
secara maksimal.
Beberapa alasan atasan tidak mendelegasikan tugas kepada bawahannya, yaitu :
 Belum ada waktu untuk melatih. Keengganan melatih karena takut waktunya tersita. Namun jika
dilihat dengan melatih sekali, maka setelah itu tidak perlu lagi mengulang yang sama.
 Merasa senang mengerjakan sendiri. Ini menjadi masalah karena volume pekerjaan yang banyak
sehingga harus dapat mengatur pekerjaan.
 Tidak mempercayai kemampuan bawahan. Karena belum pernah diberi kesempatan maka karyawan
tidak bisa. Untuk itu karyawan harus diberi kesempatan.
 Kebijakan perusahaan bahwa pekerjaan itu harus ditangani sendiri. Jika volume pekerjaan sudah
sedemikian tinggi dan tidak teratasi, maka kebijakan tersebut dapatlah direvisi.
 Takut kehilangan pengendalian. Mengingat tidak semua wewenang diberikan, maka pengendalian
tidaklah akan terlepas karena tanggungjawab tetap ada pada atasan.
 Kebiasaan mengerjakan sesuatu tanpa orang lain. Setelah naik jabatan dan memiliki bawahan, hal ini
harus dihindari untuk pemanfatan karyawan.
 Anggapan bahwa semua perintah atasan harus diselesaikan sendiri. Kecuali yang sifatnya kritis dan
sangat rahasia. Selain itu, manajer dapat mendelegasikan wewenangnya kepada staf.
 Karyawan tidak dapat mengambil keputusan. Seringkali terjadi karena karyawan tidak memiliki cukup
informasi. Oleh karena itu harus memberi informasi yang lengkap.
Beberapa alasan karyawan takut menerima pendelegasian :
 Merasa tidak mampu. Untuk itu harus dilatih.
 Takut memikul tanggungjawab. Karyawan harus dilatih berani bertanggungjawab.
 Takut dikritik jika berbuat kesalahan. Untuk itu gunakan kritik yang membangun.
 Ketidak tersediaan waktu. Untuk itu evaluasi kembali pembagian tugas, apakah ada karyawan yang
tugasnya berlebihan dan ada yang kurang.
 Kurangnya motivasi karyawan. Lingkungan kerja harus dibuat kondusif.
 Kurangnya percaya diri. Dengan pembimbingan maka bawahan akan percaya diri.
Langkah-langkah efektif sebelum melakukan pendelegasian :
 Menentukan terlebih dahulu tugas yang akan didelegasikan. Dimulai dari yang mudah ke yang susah.
 Menentukan karyawan yang akan menerima delegasi. Memilih karyawan yang mampu.
 Memberi motivasi bagi karyawan yang akan melakukan delegasi. Meningkatkan harga diri karyawan
di depan orang lain.
 Membuat persetujuan dan pendelegasian. Harus dipahami dulu maksud dan tugas delegasi untuk
jelas dan disetujui bersama. Atasan tetaplah bertanggungjawab.
Kapan pendelegasian dilakukan :
 Ketika atasan menggunakan waktu untuk penyelesaian jangka panjang.
 Ketika atasan tidak cukup waktu.
 Jika waktunya banyak dipakai untuk hal-hal mendesak dan sering muncul.
 Jika sering menghadapi krisis dan panik dalam memenuhi target.
 Jika persoalan sepele terus menerus menghambatnya.
Peranan Pendelegasian
Sebagai pendukung karir atasan
Keberhasilan atasan juga didukung oleh bawahannya. Untuk bisa terjadi, maka karyawan yang
didelegasikan harus mampu :
 Menerapkan hal-hal strategi dalam kegiatan
operasional sehari-hari.
 Memimpin diri sendiri dan kelompoknya.
 Memberikan informasi bagi atasannya.
 Memberi umpan balik bagi kegiatan
organisasinya.
 Mitra kerja atasan dengan membantu
atasannya
Sebagai sebuah metode pelatihan yang efektif
Yaitu untuk membuat orang menguasai suatu kemampuan dengan cara :
 Pendelegasianmerupakan bentuk pelatihan yang unik. Ketika atasan belum mengetahui kemampuan
karyawan yang dilatih, maka ia tidak akan melepasnya.
 Memperluas keterampilan karyawan. Wawasan karyawan akan semakin luas.
 Kekuatan pendorong partisipasi. Karyawan yang diberi delegasi akan mendapat kesempatan
sampaikan ide-idenya untuk berpartisipasi bagi kemajuan organisasi.
 Munculnya inisiatif. Karyawan belajar mengambil inisiatif.
 Meningkatkan kepuasan kerja. Karyawan yang selama ini bosan dan rutin dengan adanya tugas baru
yang didelegasikan akan meningkat semangat bekerja.
 Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan. Dengan pendelegasian dapat diketahui apakah seseorang
sudah mahir ataukah masih membutuhkan pelatihan.
 Balas jasa. Jika delegasi dapat diselesaikan dengan baik, maka karyawan akan bersiap mendapat
tugas lainnya.
Profil karakteristik pendelegasi. Ada beberapa karakteristik pendelegasi :
 Tipe Otoriter. Bukanlah tipe pendelegasi yang baik.
 Tipe Bebas. Memberi kebebasan bagi karyawan. Ini kurang efektif sebab karyawan kadang butuh
bimbingan dan tidak dilepas.
 Tipe Penguji. Dengan menggunakan kalimat tanya untuk menjalankan pendelegasian. Jika
pertanyaan tepat maka akan karyawan akan berfokus pada masalahnya.
PEMBERDAYAAN KARYAWAN
Menurut Mulyana dan Setyawan (2001) dalam Dadang dan Sylvana (2007), pemberdayaan karyawan
dilakukan berdasarkan 3 keyakinan dasar :
 Prinsip subsidiari, tidak diperbolehkannya badan atau unit yang lebih tinggi mengerjakan
tanggungjawab badan atau unit yang lebih rendah.
 Karyawan pada hakikatnya baik. Ada keyakinan bahwa karyawan pada dasarnya baik.
 Trust based relationship. Adanya kepercayaan manajemen terhadap karyawan.
Manfaat pemberdayaan karyawan
Akan menambah motivasi kerja karyawan karena :
 Memiliki tingkat kebebasan dalam mengambil keputusan.
 Memiliki kompetensi berdasarkan berbagai keterampilan yang dibekali untuk melaksanakan tugas.
 Memperoleh perlakukan sebagai mitra kerja pimpinan dan manajemen.
Dampaknya adalah karyawan akan memberikan peningkatan pelayanan dan dukungan. Dengan
mendapat kepercayaan untuk mengambil keputusan, maka karyawan akan memiliki rasa percaya diri,
sehingga melayani konsumen secara lebih baik sehingga menjamin kepuasan dan loyalitas konsumen.
Pemberdayaan karyawan dapat terwujud apabila karyawan memiliki kompetensi keterampilan yang
dipersyaratkan pekerjaannya. Kompetensi itu yang berfungsi sebagai landasan kepercayaan dan
manajemen. Untuk itu perlu lingkungan yang kondusif yaitu :
 Terdapat kepercayaan antara manajemen dengan karyawan.
 Terdapat komitmen karyawan atas visi, misi, core beliefs perusahaan.
 Kesediaan manajemen puncak untuk memberi wewenang untuk mengambil keputusan yang menjadi
bidangnya.
 Kesediaan manajemen puncak untuk memberi wewenang ke pusat informasi
 Sistem pengharapan berbasis kinerja.
Dampak positif pemberdayaan karyawan :
Organisasi lebih mendatar Melalui pendidikan, pelatihan, dan teknologi yang memadai,
karyawan jadi berdaya. Ini membuat biaya audit berkurang karena
karyawan meningkat kompetensinya.
Arus informasi bergerak dari
vertikal ke horizontal
Karena akses informasi didapat, bawahan tidak harus mendapat
informasi secara vertikal, sehingga bisa mengambil keputusan
segera
Tingkat kecepatan pengambilan
keputusan
Rantai komando dengan atasan tidak perlu lagi karena akses
informasi dapat digunakan sehingga keputusan lebih cepat.
Peningkatan komitmen karyawan
untuk melakukan perbaikan
kinerja
Adanya perubahan orientasi karyawan ke arah perbaikan sistem
sehingga dapat tingkatkan kinerja. Ini karena karyawan
bertambah semangatnya.
Pergeseran dari organisasi
bayaran ke organisasi bisnis
Organisasi bayaran adalah apabila karyawan hanya menunggu
perintah. Organisasi bisnis karena karyawan telah diberdaya
sehingga karyawan dilibatkan dalam keputusan bisnis sehingga
merasa dihargai dan membuat karyawan mampu menggunakan
informasi untuk mengambil keputusan.
Proses Pemberdayaan :
 Diawali tindakan menetapkan kompetensi dan kesiapan mental untuk maju dan berkembang. Ini
dengan melihat potensi SDM yang ada.
 Mengidentifikasi kompetensi bawahan yang dibutuhkan untuk penyelesaian tugas. Ini agar atasan
dapat memetakan posisi kompetensi tiap karyawan apakah belum sudah, atau sangat menguasai
kompetensinya.
 Bila ada kompetensi yang belum dikuasai maka manajer perlu melakukan identifikasi berbagai
kelemahannya. Dan adakan pelatihan.
 Jika memungkinkan berikan kenaikan jabatan atau pangkat.
Peningkatan Pemberdayaan
Faktor-faktor yang meningkatkan pemberdayaan :
 Penghormatan. Sikap menghormati adalah sikap menganggap, memandang, atau
mempertimbangkan karyawan.
 Mengakui keberadaan karyawan.
 Penghargaan. Berupa balas jasa tambahan atas agar karyawan merasa bernilai di hadapan atasan
dan organisasinya.
Pandangan manajer terhadap karyawan yang berdaya :
 Tidak memandang karyawan sebagai beban.
 Menghargai pandangan karyawannya.
 Tidak meremehkan bawahannya.
Bantuan dari diri manajer terhadap peningkatan pemberdayaan karyawan :
 Berikan nasehat, saran untuk perbaikan.
 Dengarkan karyawan.
 Ubahlah tindakan bawahan dan bukan orangnya.
 Menunjukkan keteladanan agar diikuti.
 Jaga martabat dan harga diri karyawan.
 Libatkan kepentingan pibadi karyawan dalam pekerjaan.
 Berilah pujian.
Usaha pengembangan diri karyawan.
Karyawan harus berusaha mengembangkan diri dengan kesadaran dari dalam dan bukan diperintah.

More Related Content

What's hot

Bab 8 pemberdayaan karyawan
Bab 8 pemberdayaan karyawanBab 8 pemberdayaan karyawan
Bab 8 pemberdayaan karyawanDian Hermawan
 
makalah Manajemen pendelegasian
makalah Manajemen pendelegasianmakalah Manajemen pendelegasian
makalah Manajemen pendelegasianMJM Networks
 
Sucik Puji Utami, Dr. Amri Darwis, membentuk tim yang solid, UT-Ambon, 2018
Sucik Puji Utami, Dr. Amri Darwis, membentuk tim yang solid, UT-Ambon, 2018Sucik Puji Utami, Dr. Amri Darwis, membentuk tim yang solid, UT-Ambon, 2018
Sucik Puji Utami, Dr. Amri Darwis, membentuk tim yang solid, UT-Ambon, 2018SUCIK PUJI UTAMI
 
Definasi konsep dan aspek penilaian prestasi
Definasi konsep dan aspek penilaian prestasiDefinasi konsep dan aspek penilaian prestasi
Definasi konsep dan aspek penilaian prestasisiti arzmi
 
Bab 1 1.0 hingga 1.4
Bab 1 1.0 hingga 1.4Bab 1 1.0 hingga 1.4
Bab 1 1.0 hingga 1.4Sapiah Khalid
 
MTA 802 Evaluate Staff Performance Bahasa Melayu
MTA 802 Evaluate Staff Performance Bahasa MelayuMTA 802 Evaluate Staff Performance Bahasa Melayu
MTA 802 Evaluate Staff Performance Bahasa Melayuarmanaqim
 
COACHING AND COUNSELING FORMS_sent
COACHING AND COUNSELING FORMS_sentCOACHING AND COUNSELING FORMS_sent
COACHING AND COUNSELING FORMS_sentWijayanto NM
 
Makalah 1 evaluasi kinerja dan kompensasi ( sebelum uts )
Makalah 1 evaluasi kinerja dan kompensasi ( sebelum uts ) Makalah 1 evaluasi kinerja dan kompensasi ( sebelum uts )
Makalah 1 evaluasi kinerja dan kompensasi ( sebelum uts ) arum meyta
 
Tugas makalah 1_evaluasi_kinerja_dan_kompensasi[1][1]
Tugas makalah 1_evaluasi_kinerja_dan_kompensasi[1][1]Tugas makalah 1_evaluasi_kinerja_dan_kompensasi[1][1]
Tugas makalah 1_evaluasi_kinerja_dan_kompensasi[1][1]muhahamAfif
 
Ketrampilan supervisor
Ketrampilan supervisorKetrampilan supervisor
Ketrampilan supervisorbahmansaputra
 
Makalah sebelum uas
Makalah sebelum uasMakalah sebelum uas
Makalah sebelum uasrizalfadli5
 
PPT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TENAGA KERJA
PPT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TENAGA KERJAPPT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TENAGA KERJA
PPT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TENAGA KERJAvanialarissa1
 

What's hot (19)

Ebie3103
Ebie3103Ebie3103
Ebie3103
 
Coaching dan counseling
Coaching dan counselingCoaching dan counseling
Coaching dan counseling
 
Unit6 : penugasan kerja
Unit6 : penugasan kerjaUnit6 : penugasan kerja
Unit6 : penugasan kerja
 
Bab 8 pemberdayaan karyawan
Bab 8 pemberdayaan karyawanBab 8 pemberdayaan karyawan
Bab 8 pemberdayaan karyawan
 
Motivasi
MotivasiMotivasi
Motivasi
 
makalah Manajemen pendelegasian
makalah Manajemen pendelegasianmakalah Manajemen pendelegasian
makalah Manajemen pendelegasian
 
Sucik Puji Utami, Dr. Amri Darwis, membentuk tim yang solid, UT-Ambon, 2018
Sucik Puji Utami, Dr. Amri Darwis, membentuk tim yang solid, UT-Ambon, 2018Sucik Puji Utami, Dr. Amri Darwis, membentuk tim yang solid, UT-Ambon, 2018
Sucik Puji Utami, Dr. Amri Darwis, membentuk tim yang solid, UT-Ambon, 2018
 
Definasi konsep dan aspek penilaian prestasi
Definasi konsep dan aspek penilaian prestasiDefinasi konsep dan aspek penilaian prestasi
Definasi konsep dan aspek penilaian prestasi
 
Bab 1 1.0 hingga 1.4
Bab 1 1.0 hingga 1.4Bab 1 1.0 hingga 1.4
Bab 1 1.0 hingga 1.4
 
MTA 802 Evaluate Staff Performance Bahasa Melayu
MTA 802 Evaluate Staff Performance Bahasa MelayuMTA 802 Evaluate Staff Performance Bahasa Melayu
MTA 802 Evaluate Staff Performance Bahasa Melayu
 
COACHING AND COUNSELING FORMS_sent
COACHING AND COUNSELING FORMS_sentCOACHING AND COUNSELING FORMS_sent
COACHING AND COUNSELING FORMS_sent
 
Makalah 1 evaluasi kinerja dan kompensasi ( sebelum uts )
Makalah 1 evaluasi kinerja dan kompensasi ( sebelum uts ) Makalah 1 evaluasi kinerja dan kompensasi ( sebelum uts )
Makalah 1 evaluasi kinerja dan kompensasi ( sebelum uts )
 
Tugas makalah 1_evaluasi_kinerja_dan_kompensasi[1][1]
Tugas makalah 1_evaluasi_kinerja_dan_kompensasi[1][1]Tugas makalah 1_evaluasi_kinerja_dan_kompensasi[1][1]
Tugas makalah 1_evaluasi_kinerja_dan_kompensasi[1][1]
 
Ketrampilan supervisor
Ketrampilan supervisorKetrampilan supervisor
Ketrampilan supervisor
 
Makalah sebelum uas
Makalah sebelum uasMakalah sebelum uas
Makalah sebelum uas
 
Makalah ke 2
Makalah ke 2Makalah ke 2
Makalah ke 2
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
PPT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TENAGA KERJA
PPT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TENAGA KERJAPPT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TENAGA KERJA
PPT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TENAGA KERJA
 
Power Point Pelibatan Pemberdayaan Karyawan
Power Point Pelibatan Pemberdayaan KaryawanPower Point Pelibatan Pemberdayaan Karyawan
Power Point Pelibatan Pemberdayaan Karyawan
 

Viewers also liked

Ekma4116 manajemen
Ekma4116 manajemenEkma4116 manajemen
Ekma4116 manajemenRatzman III
 
Alat bantu mengampu mata kuliah : Perilaku Organisasi - 5
Alat bantu mengampu  mata kuliah : Perilaku Organisasi - 5Alat bantu mengampu  mata kuliah : Perilaku Organisasi - 5
Alat bantu mengampu mata kuliah : Perilaku Organisasi - 5Judianto Nugroho
 
Bab 5 pengorganisasian
Bab 5 pengorganisasianBab 5 pengorganisasian
Bab 5 pengorganisasianPT. SASA
 
BMP EKMA4116 Manajemen
BMP EKMA4116 ManajemenBMP EKMA4116 Manajemen
BMP EKMA4116 ManajemenMang Engkus
 

Viewers also liked (6)

Artikel modul 5
Artikel modul 5Artikel modul 5
Artikel modul 5
 
Ekma4116 manajemen
Ekma4116 manajemenEkma4116 manajemen
Ekma4116 manajemen
 
Alat bantu mengampu mata kuliah : Perilaku Organisasi - 5
Alat bantu mengampu  mata kuliah : Perilaku Organisasi - 5Alat bantu mengampu  mata kuliah : Perilaku Organisasi - 5
Alat bantu mengampu mata kuliah : Perilaku Organisasi - 5
 
Bab 5 pengorganisasian
Bab 5 pengorganisasianBab 5 pengorganisasian
Bab 5 pengorganisasian
 
BMP EKMA4116 Manajemen
BMP EKMA4116 ManajemenBMP EKMA4116 Manajemen
BMP EKMA4116 Manajemen
 
Manajemen kinerja
Manajemen kinerjaManajemen kinerja
Manajemen kinerja
 

Similar to MODUL 5

EKMA 4116 - Modul 5 Pendelegasian dan Pemberdayaan
EKMA 4116 - Modul 5 Pendelegasian dan PemberdayaanEKMA 4116 - Modul 5 Pendelegasian dan Pemberdayaan
EKMA 4116 - Modul 5 Pendelegasian dan PemberdayaanAncilla Kustedjo
 
pendelegasiandalamkeperawatan-170320025443.pdf
pendelegasiandalamkeperawatan-170320025443.pdfpendelegasiandalamkeperawatan-170320025443.pdf
pendelegasiandalamkeperawatan-170320025443.pdfhanituasikal2
 
Keterampilan Pemimpin Memotivasi dan Melatih Anggota.pptx
Keterampilan Pemimpin Memotivasi dan Melatih Anggota.pptxKeterampilan Pemimpin Memotivasi dan Melatih Anggota.pptx
Keterampilan Pemimpin Memotivasi dan Melatih Anggota.pptxashrafkhairulAzam
 
Makalah 1 (UTS) dan Jawaban UTS Dinda Ayoe Ningtyas-11150404-7C MSDM-UNIBA B...
Makalah 1 (UTS) dan Jawaban UTS  Dinda Ayoe Ningtyas-11150404-7C MSDM-UNIBA B...Makalah 1 (UTS) dan Jawaban UTS  Dinda Ayoe Ningtyas-11150404-7C MSDM-UNIBA B...
Makalah 1 (UTS) dan Jawaban UTS Dinda Ayoe Ningtyas-11150404-7C MSDM-UNIBA B...DindaAyoeNingtyas
 
Langkah Pengembangan Potensi Karyawan _Training "PERFORMANCE MANAGEMENT".
Langkah Pengembangan Potensi Karyawan _Training "PERFORMANCE MANAGEMENT".Langkah Pengembangan Potensi Karyawan _Training "PERFORMANCE MANAGEMENT".
Langkah Pengembangan Potensi Karyawan _Training "PERFORMANCE MANAGEMENT".Kanaidi ken
 
Presentation-4 (PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN).ppt
Presentation-4 (PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN).pptPresentation-4 (PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN).ppt
Presentation-4 (PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN).pptRidfanRifadlyAbadi1
 
Pelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembanganPelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembanganFirman Bachtiar
 
Training program motivation and leadership for bri
Training program motivation and leadership for briTraining program motivation and leadership for bri
Training program motivation and leadership for briSetiono Winardi
 
5 6156550033555587098 (1)
5 6156550033555587098 (1)5 6156550033555587098 (1)
5 6156550033555587098 (1)Nurul Amalia
 
Wewenang Delegasi dan Desentralisasi serta Penyusunan Personalia Organisasi
Wewenang Delegasi dan Desentralisasi serta Penyusunan Personalia OrganisasiWewenang Delegasi dan Desentralisasi serta Penyusunan Personalia Organisasi
Wewenang Delegasi dan Desentralisasi serta Penyusunan Personalia OrganisasiAprinal Eko
 
Mengagihkan tugas untuk mendapatkan keputusan
Mengagihkan tugas untuk mendapatkan keputusanMengagihkan tugas untuk mendapatkan keputusan
Mengagihkan tugas untuk mendapatkan keputusanHeshi Lovemenote
 
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan Sumber Daya ManusiaPengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan Sumber Daya ManusiaDina Haya Sufya
 
Supervisi Hospitality term-11 Supervisor sebagai pemimpin.pptx
Supervisi Hospitality term-11 Supervisor sebagai pemimpin.pptxSupervisi Hospitality term-11 Supervisor sebagai pemimpin.pptx
Supervisi Hospitality term-11 Supervisor sebagai pemimpin.pptxHospitality Industry
 

Similar to MODUL 5 (20)

EKMA 4116 - Modul 5 Pendelegasian dan Pemberdayaan
EKMA 4116 - Modul 5 Pendelegasian dan PemberdayaanEKMA 4116 - Modul 5 Pendelegasian dan Pemberdayaan
EKMA 4116 - Modul 5 Pendelegasian dan Pemberdayaan
 
pendelegasiandalamkeperawatan-170320025443.pdf
pendelegasiandalamkeperawatan-170320025443.pdfpendelegasiandalamkeperawatan-170320025443.pdf
pendelegasiandalamkeperawatan-170320025443.pdf
 
Pendelegasian Dalam Keperawatan
Pendelegasian Dalam KeperawatanPendelegasian Dalam Keperawatan
Pendelegasian Dalam Keperawatan
 
Keterampilan Pemimpin Memotivasi dan Melatih Anggota.pptx
Keterampilan Pemimpin Memotivasi dan Melatih Anggota.pptxKeterampilan Pemimpin Memotivasi dan Melatih Anggota.pptx
Keterampilan Pemimpin Memotivasi dan Melatih Anggota.pptx
 
Makalah 1 (UTS) dan Jawaban UTS Dinda Ayoe Ningtyas-11150404-7C MSDM-UNIBA B...
Makalah 1 (UTS) dan Jawaban UTS  Dinda Ayoe Ningtyas-11150404-7C MSDM-UNIBA B...Makalah 1 (UTS) dan Jawaban UTS  Dinda Ayoe Ningtyas-11150404-7C MSDM-UNIBA B...
Makalah 1 (UTS) dan Jawaban UTS Dinda Ayoe Ningtyas-11150404-7C MSDM-UNIBA B...
 
SDM_ALYA
SDM_ALYA SDM_ALYA
SDM_ALYA
 
Langkah Pengembangan Potensi Karyawan _Training "PERFORMANCE MANAGEMENT".
Langkah Pengembangan Potensi Karyawan _Training "PERFORMANCE MANAGEMENT".Langkah Pengembangan Potensi Karyawan _Training "PERFORMANCE MANAGEMENT".
Langkah Pengembangan Potensi Karyawan _Training "PERFORMANCE MANAGEMENT".
 
Presentation-4 (PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN).ppt
Presentation-4 (PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN).pptPresentation-4 (PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN).ppt
Presentation-4 (PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN).ppt
 
Administrasi
AdministrasiAdministrasi
Administrasi
 
Pelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembanganPelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembangan
 
Training program motivation and leadership for bri
Training program motivation and leadership for briTraining program motivation and leadership for bri
Training program motivation and leadership for bri
 
5 6156550033555587098 (1)
5 6156550033555587098 (1)5 6156550033555587098 (1)
5 6156550033555587098 (1)
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Wewenang Delegasi dan Desentralisasi serta Penyusunan Personalia Organisasi
Wewenang Delegasi dan Desentralisasi serta Penyusunan Personalia OrganisasiWewenang Delegasi dan Desentralisasi serta Penyusunan Personalia Organisasi
Wewenang Delegasi dan Desentralisasi serta Penyusunan Personalia Organisasi
 
Makalah 1 (satu)
Makalah 1 (satu)Makalah 1 (satu)
Makalah 1 (satu)
 
Makalah 1 (satu)
Makalah 1 (satu)Makalah 1 (satu)
Makalah 1 (satu)
 
Mengagihkan tugas untuk mendapatkan keputusan
Mengagihkan tugas untuk mendapatkan keputusanMengagihkan tugas untuk mendapatkan keputusan
Mengagihkan tugas untuk mendapatkan keputusan
 
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan Sumber Daya ManusiaPengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan Sumber Daya Manusia
 
Coaching
CoachingCoaching
Coaching
 
Supervisi Hospitality term-11 Supervisor sebagai pemimpin.pptx
Supervisi Hospitality term-11 Supervisor sebagai pemimpin.pptxSupervisi Hospitality term-11 Supervisor sebagai pemimpin.pptx
Supervisi Hospitality term-11 Supervisor sebagai pemimpin.pptx
 

More from Ratzman III

Tugas Tutorial EKSI4202 Hukum Pajak
Tugas Tutorial EKSI4202 Hukum PajakTugas Tutorial EKSI4202 Hukum Pajak
Tugas Tutorial EKSI4202 Hukum PajakRatzman III
 
Tugas Wajib Tutorial I - EKSI4202 - Hukum Pajak
Tugas Wajib Tutorial I  -  EKSI4202 - Hukum PajakTugas Wajib Tutorial I  -  EKSI4202 - Hukum Pajak
Tugas Wajib Tutorial I - EKSI4202 - Hukum PajakRatzman III
 
Review Artikel Tinjauan Pustaka
Review Artikel Tinjauan PustakaReview Artikel Tinjauan Pustaka
Review Artikel Tinjauan PustakaRatzman III
 
MICRO TEACHING IDIK4013-Memanfaatkan Pustaka dalam Penulisan Karya Ilmiah
MICRO TEACHING IDIK4013-Memanfaatkan Pustaka dalam Penulisan Karya IlmiahMICRO TEACHING IDIK4013-Memanfaatkan Pustaka dalam Penulisan Karya Ilmiah
MICRO TEACHING IDIK4013-Memanfaatkan Pustaka dalam Penulisan Karya IlmiahRatzman III
 
Format laporan Tutor Universitas Terbuka 2014
Format laporan Tutor Universitas Terbuka 2014Format laporan Tutor Universitas Terbuka 2014
Format laporan Tutor Universitas Terbuka 2014Ratzman III
 
Arduino Ch3 : Tilt Sensing Servo Motor Controller
Arduino Ch3 : Tilt Sensing Servo Motor Controller Arduino Ch3 : Tilt Sensing Servo Motor Controller
Arduino Ch3 : Tilt Sensing Servo Motor Controller Ratzman III
 
Arduino - Ch 2: Sunrise-Sunset Light Switch
Arduino - Ch 2: Sunrise-Sunset Light SwitchArduino - Ch 2: Sunrise-Sunset Light Switch
Arduino - Ch 2: Sunrise-Sunset Light SwitchRatzman III
 
Arduino - CH 1: The Trick Switch
Arduino - CH 1: The Trick SwitchArduino - CH 1: The Trick Switch
Arduino - CH 1: The Trick SwitchRatzman III
 
Bab 3 - Kalkulus Relasional
Bab 3 -  Kalkulus RelasionalBab 3 -  Kalkulus Relasional
Bab 3 - Kalkulus RelasionalRatzman III
 
Bab 2 Aljabar Relasional
Bab 2   Aljabar RelasionalBab 2   Aljabar Relasional
Bab 2 Aljabar RelasionalRatzman III
 
Bab 1 RDBMS Review
Bab 1   RDBMS ReviewBab 1   RDBMS Review
Bab 1 RDBMS ReviewRatzman III
 
Kisi kisi basis data uts
Kisi kisi basis data utsKisi kisi basis data uts
Kisi kisi basis data utsRatzman III
 
Kisi kisi basis data uts
Kisi kisi basis data utsKisi kisi basis data uts
Kisi kisi basis data utsRatzman III
 
Modul my sql tutorial part 6
Modul my sql tutorial part 6Modul my sql tutorial part 6
Modul my sql tutorial part 6Ratzman III
 
Modul my sql tutorial part 5
Modul my sql tutorial part 5Modul my sql tutorial part 5
Modul my sql tutorial part 5Ratzman III
 

More from Ratzman III (20)

Tugas Tutorial EKSI4202 Hukum Pajak
Tugas Tutorial EKSI4202 Hukum PajakTugas Tutorial EKSI4202 Hukum Pajak
Tugas Tutorial EKSI4202 Hukum Pajak
 
Tugas Wajib Tutorial I - EKSI4202 - Hukum Pajak
Tugas Wajib Tutorial I  -  EKSI4202 - Hukum PajakTugas Wajib Tutorial I  -  EKSI4202 - Hukum Pajak
Tugas Wajib Tutorial I - EKSI4202 - Hukum Pajak
 
Review Artikel Tinjauan Pustaka
Review Artikel Tinjauan PustakaReview Artikel Tinjauan Pustaka
Review Artikel Tinjauan Pustaka
 
MICRO TEACHING IDIK4013-Memanfaatkan Pustaka dalam Penulisan Karya Ilmiah
MICRO TEACHING IDIK4013-Memanfaatkan Pustaka dalam Penulisan Karya IlmiahMICRO TEACHING IDIK4013-Memanfaatkan Pustaka dalam Penulisan Karya Ilmiah
MICRO TEACHING IDIK4013-Memanfaatkan Pustaka dalam Penulisan Karya Ilmiah
 
Format laporan Tutor Universitas Terbuka 2014
Format laporan Tutor Universitas Terbuka 2014Format laporan Tutor Universitas Terbuka 2014
Format laporan Tutor Universitas Terbuka 2014
 
Arduino Ch3 : Tilt Sensing Servo Motor Controller
Arduino Ch3 : Tilt Sensing Servo Motor Controller Arduino Ch3 : Tilt Sensing Servo Motor Controller
Arduino Ch3 : Tilt Sensing Servo Motor Controller
 
Arduino - Ch 2: Sunrise-Sunset Light Switch
Arduino - Ch 2: Sunrise-Sunset Light SwitchArduino - Ch 2: Sunrise-Sunset Light Switch
Arduino - Ch 2: Sunrise-Sunset Light Switch
 
Arduino - CH 1: The Trick Switch
Arduino - CH 1: The Trick SwitchArduino - CH 1: The Trick Switch
Arduino - CH 1: The Trick Switch
 
Bab 3 - Kalkulus Relasional
Bab 3 -  Kalkulus RelasionalBab 3 -  Kalkulus Relasional
Bab 3 - Kalkulus Relasional
 
Bab 2 Aljabar Relasional
Bab 2   Aljabar RelasionalBab 2   Aljabar Relasional
Bab 2 Aljabar Relasional
 
Bab 1 RDBMS Review
Bab 1   RDBMS ReviewBab 1   RDBMS Review
Bab 1 RDBMS Review
 
Kisi kisi basis data uts
Kisi kisi basis data utsKisi kisi basis data uts
Kisi kisi basis data uts
 
Kisi kisi basis data uts
Kisi kisi basis data utsKisi kisi basis data uts
Kisi kisi basis data uts
 
Modul my sql tutorial part 6
Modul my sql tutorial part 6Modul my sql tutorial part 6
Modul my sql tutorial part 6
 
Nilai lab 01pt3
Nilai lab 01pt3Nilai lab 01pt3
Nilai lab 01pt3
 
Format sap
Format sapFormat sap
Format sap
 
Tugas i
Tugas iTugas i
Tugas i
 
Modul my sql tutorial part 5
Modul my sql tutorial part 5Modul my sql tutorial part 5
Modul my sql tutorial part 5
 
1088
10881088
1088
 
1152
11521152
1152
 

MODUL 5

  • 1. MODUL 5 PENDELEGASIAN DAN PEMBERDAYAAN Tutor : Derist Touriano PENDELEGASIAN Pendelegasian menurut Heller dalam Dadang dan Sylvana (2007) adalah mempercayakan tugas kepada orang lain namun tanggung jawab masih di tangan pendelegasi. Manfaat Pendelegasian :  Kemampuan membebaskan diri dari tugas-tugas lainnya. Dengan pendelegasian, maka manajer dapat berfokus pada pekerjaan yang lebih penting.  Pemanfaatan keterampilan khusus yang dimiliki karyawan. Setiap karyawan memiliki kelebihan dan kekurangan. Dengan pengetahuan akan kemampuannya, atasan dapat memanfaatkan kelebihan karyawannya  Untuk melatih karyawan. Ini dapat disebut on the job training. Atasan diuji kemampuannya dalam melatih karyawan apakah sukses atau tidak sehingga karyawan menjadi terampil.  Keterampilan memecahkan masalah. Memecahkan masalah membutuhkan keterampilan. Oleh karena itu karyawan dilatih mulai dari masalah-masalah yang ringan lalu sedang dan seterusnya.  Pengganti sementara. Jika atasan sakit, atau berhalangan, maka pekerjaan tidak terganggu karena ada karyawan yang dapat menggantikannya sementara karena sudah dilatih.  Untuk menguji kemampuan karyawan dan membagi pekerjaan di antara karyawan. Selama ini karyawan mampu bekerja karena ada petunjuk karena atasannya yang mendampinginya. Jika atasan tidak ada, maka karyawan pun harus mampu.  Meningkatkan rasa penting dalam diri karyawan. Apabila atasan mendelegasikan wewenangnya maka akan timbul perasaan penting di mata karyawan.  Menghemat waktu. Atasan dapat menggunakan waktunya untuk hal-hal yang lebih penting.  Mengurangi tekanan. Banyaknya pekerjaan membuat atasan mengalami tekanan dan untuk itu dia harus mampu melakukan koordinasi kerja dengan baik.  Meningkatkan hasil. Dengan delegasi maka kesibukan rutin atasan dapat terselesaikan.  Pendelegasian membantu meningkatkan kinerja karyawan. Membantu karyawan terampil mengambil keputusan.  Mengembangkan organisasi. Jika pendelegasian berlangsung baik, maka semua karyawan bekerja secara maksimal. Beberapa alasan atasan tidak mendelegasikan tugas kepada bawahannya, yaitu :  Belum ada waktu untuk melatih. Keengganan melatih karena takut waktunya tersita. Namun jika dilihat dengan melatih sekali, maka setelah itu tidak perlu lagi mengulang yang sama.  Merasa senang mengerjakan sendiri. Ini menjadi masalah karena volume pekerjaan yang banyak sehingga harus dapat mengatur pekerjaan.
  • 2.  Tidak mempercayai kemampuan bawahan. Karena belum pernah diberi kesempatan maka karyawan tidak bisa. Untuk itu karyawan harus diberi kesempatan.  Kebijakan perusahaan bahwa pekerjaan itu harus ditangani sendiri. Jika volume pekerjaan sudah sedemikian tinggi dan tidak teratasi, maka kebijakan tersebut dapatlah direvisi.  Takut kehilangan pengendalian. Mengingat tidak semua wewenang diberikan, maka pengendalian tidaklah akan terlepas karena tanggungjawab tetap ada pada atasan.  Kebiasaan mengerjakan sesuatu tanpa orang lain. Setelah naik jabatan dan memiliki bawahan, hal ini harus dihindari untuk pemanfatan karyawan.  Anggapan bahwa semua perintah atasan harus diselesaikan sendiri. Kecuali yang sifatnya kritis dan sangat rahasia. Selain itu, manajer dapat mendelegasikan wewenangnya kepada staf.  Karyawan tidak dapat mengambil keputusan. Seringkali terjadi karena karyawan tidak memiliki cukup informasi. Oleh karena itu harus memberi informasi yang lengkap. Beberapa alasan karyawan takut menerima pendelegasian :  Merasa tidak mampu. Untuk itu harus dilatih.  Takut memikul tanggungjawab. Karyawan harus dilatih berani bertanggungjawab.  Takut dikritik jika berbuat kesalahan. Untuk itu gunakan kritik yang membangun.  Ketidak tersediaan waktu. Untuk itu evaluasi kembali pembagian tugas, apakah ada karyawan yang tugasnya berlebihan dan ada yang kurang.  Kurangnya motivasi karyawan. Lingkungan kerja harus dibuat kondusif.  Kurangnya percaya diri. Dengan pembimbingan maka bawahan akan percaya diri. Langkah-langkah efektif sebelum melakukan pendelegasian :  Menentukan terlebih dahulu tugas yang akan didelegasikan. Dimulai dari yang mudah ke yang susah.  Menentukan karyawan yang akan menerima delegasi. Memilih karyawan yang mampu.  Memberi motivasi bagi karyawan yang akan melakukan delegasi. Meningkatkan harga diri karyawan di depan orang lain.  Membuat persetujuan dan pendelegasian. Harus dipahami dulu maksud dan tugas delegasi untuk jelas dan disetujui bersama. Atasan tetaplah bertanggungjawab. Kapan pendelegasian dilakukan :  Ketika atasan menggunakan waktu untuk penyelesaian jangka panjang.  Ketika atasan tidak cukup waktu.  Jika waktunya banyak dipakai untuk hal-hal mendesak dan sering muncul.  Jika sering menghadapi krisis dan panik dalam memenuhi target.  Jika persoalan sepele terus menerus menghambatnya. Peranan Pendelegasian Sebagai pendukung karir atasan Keberhasilan atasan juga didukung oleh bawahannya. Untuk bisa terjadi, maka karyawan yang didelegasikan harus mampu :  Menerapkan hal-hal strategi dalam kegiatan operasional sehari-hari.  Memimpin diri sendiri dan kelompoknya.  Memberikan informasi bagi atasannya.  Memberi umpan balik bagi kegiatan organisasinya.  Mitra kerja atasan dengan membantu atasannya
  • 3. Sebagai sebuah metode pelatihan yang efektif Yaitu untuk membuat orang menguasai suatu kemampuan dengan cara :  Pendelegasianmerupakan bentuk pelatihan yang unik. Ketika atasan belum mengetahui kemampuan karyawan yang dilatih, maka ia tidak akan melepasnya.  Memperluas keterampilan karyawan. Wawasan karyawan akan semakin luas.  Kekuatan pendorong partisipasi. Karyawan yang diberi delegasi akan mendapat kesempatan sampaikan ide-idenya untuk berpartisipasi bagi kemajuan organisasi.  Munculnya inisiatif. Karyawan belajar mengambil inisiatif.  Meningkatkan kepuasan kerja. Karyawan yang selama ini bosan dan rutin dengan adanya tugas baru yang didelegasikan akan meningkat semangat bekerja.  Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan. Dengan pendelegasian dapat diketahui apakah seseorang sudah mahir ataukah masih membutuhkan pelatihan.  Balas jasa. Jika delegasi dapat diselesaikan dengan baik, maka karyawan akan bersiap mendapat tugas lainnya. Profil karakteristik pendelegasi. Ada beberapa karakteristik pendelegasi :  Tipe Otoriter. Bukanlah tipe pendelegasi yang baik.  Tipe Bebas. Memberi kebebasan bagi karyawan. Ini kurang efektif sebab karyawan kadang butuh bimbingan dan tidak dilepas.  Tipe Penguji. Dengan menggunakan kalimat tanya untuk menjalankan pendelegasian. Jika pertanyaan tepat maka akan karyawan akan berfokus pada masalahnya. PEMBERDAYAAN KARYAWAN Menurut Mulyana dan Setyawan (2001) dalam Dadang dan Sylvana (2007), pemberdayaan karyawan dilakukan berdasarkan 3 keyakinan dasar :  Prinsip subsidiari, tidak diperbolehkannya badan atau unit yang lebih tinggi mengerjakan tanggungjawab badan atau unit yang lebih rendah.  Karyawan pada hakikatnya baik. Ada keyakinan bahwa karyawan pada dasarnya baik.  Trust based relationship. Adanya kepercayaan manajemen terhadap karyawan. Manfaat pemberdayaan karyawan Akan menambah motivasi kerja karyawan karena :  Memiliki tingkat kebebasan dalam mengambil keputusan.  Memiliki kompetensi berdasarkan berbagai keterampilan yang dibekali untuk melaksanakan tugas.  Memperoleh perlakukan sebagai mitra kerja pimpinan dan manajemen. Dampaknya adalah karyawan akan memberikan peningkatan pelayanan dan dukungan. Dengan mendapat kepercayaan untuk mengambil keputusan, maka karyawan akan memiliki rasa percaya diri, sehingga melayani konsumen secara lebih baik sehingga menjamin kepuasan dan loyalitas konsumen.
  • 4. Pemberdayaan karyawan dapat terwujud apabila karyawan memiliki kompetensi keterampilan yang dipersyaratkan pekerjaannya. Kompetensi itu yang berfungsi sebagai landasan kepercayaan dan manajemen. Untuk itu perlu lingkungan yang kondusif yaitu :  Terdapat kepercayaan antara manajemen dengan karyawan.  Terdapat komitmen karyawan atas visi, misi, core beliefs perusahaan.  Kesediaan manajemen puncak untuk memberi wewenang untuk mengambil keputusan yang menjadi bidangnya.  Kesediaan manajemen puncak untuk memberi wewenang ke pusat informasi  Sistem pengharapan berbasis kinerja. Dampak positif pemberdayaan karyawan : Organisasi lebih mendatar Melalui pendidikan, pelatihan, dan teknologi yang memadai, karyawan jadi berdaya. Ini membuat biaya audit berkurang karena karyawan meningkat kompetensinya. Arus informasi bergerak dari vertikal ke horizontal Karena akses informasi didapat, bawahan tidak harus mendapat informasi secara vertikal, sehingga bisa mengambil keputusan segera Tingkat kecepatan pengambilan keputusan Rantai komando dengan atasan tidak perlu lagi karena akses informasi dapat digunakan sehingga keputusan lebih cepat. Peningkatan komitmen karyawan untuk melakukan perbaikan kinerja Adanya perubahan orientasi karyawan ke arah perbaikan sistem sehingga dapat tingkatkan kinerja. Ini karena karyawan bertambah semangatnya. Pergeseran dari organisasi bayaran ke organisasi bisnis Organisasi bayaran adalah apabila karyawan hanya menunggu perintah. Organisasi bisnis karena karyawan telah diberdaya sehingga karyawan dilibatkan dalam keputusan bisnis sehingga merasa dihargai dan membuat karyawan mampu menggunakan informasi untuk mengambil keputusan. Proses Pemberdayaan :  Diawali tindakan menetapkan kompetensi dan kesiapan mental untuk maju dan berkembang. Ini dengan melihat potensi SDM yang ada.  Mengidentifikasi kompetensi bawahan yang dibutuhkan untuk penyelesaian tugas. Ini agar atasan dapat memetakan posisi kompetensi tiap karyawan apakah belum sudah, atau sangat menguasai kompetensinya.  Bila ada kompetensi yang belum dikuasai maka manajer perlu melakukan identifikasi berbagai kelemahannya. Dan adakan pelatihan.  Jika memungkinkan berikan kenaikan jabatan atau pangkat. Peningkatan Pemberdayaan Faktor-faktor yang meningkatkan pemberdayaan :  Penghormatan. Sikap menghormati adalah sikap menganggap, memandang, atau mempertimbangkan karyawan.  Mengakui keberadaan karyawan.  Penghargaan. Berupa balas jasa tambahan atas agar karyawan merasa bernilai di hadapan atasan dan organisasinya.
  • 5. Pandangan manajer terhadap karyawan yang berdaya :  Tidak memandang karyawan sebagai beban.  Menghargai pandangan karyawannya.  Tidak meremehkan bawahannya. Bantuan dari diri manajer terhadap peningkatan pemberdayaan karyawan :  Berikan nasehat, saran untuk perbaikan.  Dengarkan karyawan.  Ubahlah tindakan bawahan dan bukan orangnya.  Menunjukkan keteladanan agar diikuti.  Jaga martabat dan harga diri karyawan.  Libatkan kepentingan pibadi karyawan dalam pekerjaan.  Berilah pujian. Usaha pengembangan diri karyawan. Karyawan harus berusaha mengembangkan diri dengan kesadaran dari dalam dan bukan diperintah.