Dokumen ini membahas operasi-operasi pada vektor seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar, dan perkalian silang vektor. Juga membahas konsep vektor satuan dan cara merepresentasikan vektor secara analitis.
Dokumen tersebut membahas tentang vektor, termasuk aturan segitiga dan jajargenjang untuk penjumlahan vektor secara geometris, serta penjumlahan dan pengurangan vektor secara aljabar. Dokumen tersebut juga membahas perkalian vektor dan skalar serta persamaan garis dan bidang di ruang vektor.
Vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah. Terdapat berbagai cara untuk menjumlahkan dan mengurangkan vektor, seperti metode segitiga, jajaran genjang, dan poligon. Rumus kosinus dan sinus digunakan untuk menentukan besar dan arah vektor hasil penjumlahan atau pengurangan beberapa vektor.
Dokumen tersebut membahas tentang vektor dan operasi-operasi dasar vektor seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar, dan perkalian vektor. Diberikan contoh-contoh soal dan penyelesaiannya.
Vektor dapat dijumlahkan dan dikurangkan menggunakan metode jajaran genjang atau poligon. Besar dan arah vektor hasil (resultan) tergantung pada besar dan sudut antara dua vektor awal. Resultan berkisar antara selisih dan jumlah absolut dari dua vektor. Vektor dapat diuraikan menjadi komponen-komponennya untuk dihitung sudutnya.
1. Dokumen membahas tentang skalar dan vektor sebagai besaran matematis dan fisika. Skalar hanya memerlukan besarnya saja untuk menggambarkan suatu besaran, sedangkan vektor memerlukan besar dan arah.
2. Terdapat penjelasan tentang operasi matematika vektor seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar dan vektor, serta perkalian titik dan silang antar vektor.
3. Diuraikan pula notasi vektor
Dokumen ini membahas operasi-operasi pada vektor seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar, dan perkalian silang vektor. Juga membahas konsep vektor satuan dan cara merepresentasikan vektor secara analitis.
Dokumen tersebut membahas tentang vektor, termasuk aturan segitiga dan jajargenjang untuk penjumlahan vektor secara geometris, serta penjumlahan dan pengurangan vektor secara aljabar. Dokumen tersebut juga membahas perkalian vektor dan skalar serta persamaan garis dan bidang di ruang vektor.
Vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah. Terdapat berbagai cara untuk menjumlahkan dan mengurangkan vektor, seperti metode segitiga, jajaran genjang, dan poligon. Rumus kosinus dan sinus digunakan untuk menentukan besar dan arah vektor hasil penjumlahan atau pengurangan beberapa vektor.
Dokumen tersebut membahas tentang vektor dan operasi-operasi dasar vektor seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar, dan perkalian vektor. Diberikan contoh-contoh soal dan penyelesaiannya.
Vektor dapat dijumlahkan dan dikurangkan menggunakan metode jajaran genjang atau poligon. Besar dan arah vektor hasil (resultan) tergantung pada besar dan sudut antara dua vektor awal. Resultan berkisar antara selisih dan jumlah absolut dari dua vektor. Vektor dapat diuraikan menjadi komponen-komponennya untuk dihitung sudutnya.
1. Dokumen membahas tentang skalar dan vektor sebagai besaran matematis dan fisika. Skalar hanya memerlukan besarnya saja untuk menggambarkan suatu besaran, sedangkan vektor memerlukan besar dan arah.
2. Terdapat penjelasan tentang operasi matematika vektor seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar dan vektor, serta perkalian titik dan silang antar vektor.
3. Diuraikan pula notasi vektor
Dokumen tersebut membahas tentang penjumlahan vektor, termasuk karakteristik vektor, penggambaran vektor dan resultan vektor, serta rumus-rumus untuk menentukan besar dan arah resultan dua vektor menggunakan aturan sinus dan cosinus.
Vektor adalah besaran yang memiliki besar dan arah. Vektor dapat ditulis dengan huruf kecil tebal atau garis panjang dengan anak panah diatasnya. Modulus vektor adalah panjang vektor. Vektor dapat dioperasikan dengan penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar, dan dihitung sudut antar vektor menggunakan kosinus.
1. Dokumen membahas tentang vektor dan operasi-operasi pada vektor seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dengan skalar, dan produk dot.
2. Terdapat penjelasan tentang besar dan arah vektor hasil penjumlahan, pengurangan, serta cara menentukan sudut antara dua vektor.
3. Aplikasi produk vektor dan produk skalar triple juga dijelaskan secara singkat beserta contoh perhitungannya.
Perkalian vektor dapat berupa perkalian skalar yang menghasilkan skalar, atau perkalian vektor yang menghasilkan vektor lain. Perkalian skalar adalah perkalian titik antara dua vektor, sedangkan perkalian vektor adalah perkalian silang antara dua vektor.
Dokumen ini membahas tentang penjumlahan vektor untuk siswa SMA kelas XII semester 1. Dokumen ini menjelaskan pengertian vektor dan skalar, jenis-jenis vektor, penjumlahan vektor secara aljabar dan geometri, serta sifat-sifat penjumlahan vektor.
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar vektor meliputi pengertian, notasi, operasi-operasi dasar seperti penjumlahan dan pengurangan vektor, perkalian vektor dengan skalar dan vektor lainnya, serta contoh-contoh penerapannya dalam fisika.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang definisi vektor dan operasi-operasi dasar vektor seperti penjumlahan vektor, pengurangan vektor, modulus vektor, dan pembagian ruas garis. Diberikan pula contoh-contoh soal untuk mempraktikkan konsep-konsep tersebut. Ringkasan utamanya adalah definisi vektor sebagai besaran yang memiliki besar dan arah, serta cara merepresentasikan vektor secara geometris, aljabar
Dokumen tersebut membahas tentang vektor, termasuk pengertian, notasi, operasi vektor seperti penjumlahan, selisih, perkalian skalar dan vektor, serta aplikasinya dalam menentukan besar dan arah vektor hasil.
3.1 Pengertian Dasar Vektor dan OperasInyaDiah Fitriani
Kelompok 2 terdiri dari 8 anggota dan 1 guru pembimbing yang membahas tentang notasi vektor, operasi vektor seperti penjumlahan dan perkalian vektor dengan skalar, serta tafsiran geometri kedudukan dua vektor atau lebih seperti vektor posisi dan titik-titik segaris.
pengertian Vektor, Vektor di ruang Dimensi dua, Operasi ruang Dimensi dua, Vektor di ruang dimensi tiga, Operasi Vektor di ruang dimensi tiga, Rumus perbandingan, Panjang Vektor(di ruang dimenis dua dan tiga), Perkalian skalar dua vektor, sudut antara dua vektor, Proyeksi Orthogonal suatu vektor.
Dokumen tersebut membahas tentang penjumlahan vektor, termasuk karakteristik vektor, penggambaran vektor dan resultan vektor, serta rumus-rumus untuk menentukan besar dan arah resultan dua vektor menggunakan aturan sinus dan cosinus.
Vektor adalah besaran yang memiliki besar dan arah. Vektor dapat ditulis dengan huruf kecil tebal atau garis panjang dengan anak panah diatasnya. Modulus vektor adalah panjang vektor. Vektor dapat dioperasikan dengan penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar, dan dihitung sudut antar vektor menggunakan kosinus.
1. Dokumen membahas tentang vektor dan operasi-operasi pada vektor seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dengan skalar, dan produk dot.
2. Terdapat penjelasan tentang besar dan arah vektor hasil penjumlahan, pengurangan, serta cara menentukan sudut antara dua vektor.
3. Aplikasi produk vektor dan produk skalar triple juga dijelaskan secara singkat beserta contoh perhitungannya.
Perkalian vektor dapat berupa perkalian skalar yang menghasilkan skalar, atau perkalian vektor yang menghasilkan vektor lain. Perkalian skalar adalah perkalian titik antara dua vektor, sedangkan perkalian vektor adalah perkalian silang antara dua vektor.
Dokumen ini membahas tentang penjumlahan vektor untuk siswa SMA kelas XII semester 1. Dokumen ini menjelaskan pengertian vektor dan skalar, jenis-jenis vektor, penjumlahan vektor secara aljabar dan geometri, serta sifat-sifat penjumlahan vektor.
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar vektor meliputi pengertian, notasi, operasi-operasi dasar seperti penjumlahan dan pengurangan vektor, perkalian vektor dengan skalar dan vektor lainnya, serta contoh-contoh penerapannya dalam fisika.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang definisi vektor dan operasi-operasi dasar vektor seperti penjumlahan vektor, pengurangan vektor, modulus vektor, dan pembagian ruas garis. Diberikan pula contoh-contoh soal untuk mempraktikkan konsep-konsep tersebut. Ringkasan utamanya adalah definisi vektor sebagai besaran yang memiliki besar dan arah, serta cara merepresentasikan vektor secara geometris, aljabar
Dokumen tersebut membahas tentang vektor, termasuk pengertian, notasi, operasi vektor seperti penjumlahan, selisih, perkalian skalar dan vektor, serta aplikasinya dalam menentukan besar dan arah vektor hasil.
3.1 Pengertian Dasar Vektor dan OperasInyaDiah Fitriani
Kelompok 2 terdiri dari 8 anggota dan 1 guru pembimbing yang membahas tentang notasi vektor, operasi vektor seperti penjumlahan dan perkalian vektor dengan skalar, serta tafsiran geometri kedudukan dua vektor atau lebih seperti vektor posisi dan titik-titik segaris.
pengertian Vektor, Vektor di ruang Dimensi dua, Operasi ruang Dimensi dua, Vektor di ruang dimensi tiga, Operasi Vektor di ruang dimensi tiga, Rumus perbandingan, Panjang Vektor(di ruang dimenis dua dan tiga), Perkalian skalar dua vektor, sudut antara dua vektor, Proyeksi Orthogonal suatu vektor.
Makalah ini membahas tentang vektor bangun ruang dan cara penyelesaian masalah vektor dalam bangun ruang. Pembahasan dimulai dari pengertian vektor, vektor posisi, operasi vektor seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian vektor dengan skalar dan vektor, serta pembagian ruas garis dalam bentuk vektor dan koordinat. Tujuan makalah ini adalah sebagai pelengkap tugas persentasi dan referensi bagi p
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dasar vektor dan operasinya. Terdapat penjelasan tentang notasi vektor, jenis-jenis vektor, cara menggambarkan vektor, operasi vektor seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dengan skalar, dan contoh soal terkait vektor.
Lks vektor x peminatan (Bima gusti Ramadan)bemgusti
Modul ini membahas konsep vektor dan operasi-operasinya di ruang dua dan tiga dimensi, serta rumus perbandingan untuk menentukan koordinat titik yang membagi garis dengan perbandingan tertentu.
SMAN 1 Bone-Bone, Luwu Utara, Sul-Sel
Kesalahan terbesar yang dibuat manusia dalam kehidupannya adalah terus-menerus merasa takut bahwa mereka akan melakukan kesalahan.
Dokumen tersebut membahas tentang vektor dan skalar, termasuk pendefinisian, penggambaran, penulisan, penjumlahan, pengurangan, perkalian vektor dan vektor satuan.
Bab 4 membahas tentang vektor, termasuk pengertian vektor, operasi pada vektor seperti penjumlahan dan pengurangan vektor, perkalian skalar vektor, serta proyeksi vektor. Diberikan pula contoh soal untuk memahami konsep-konsep tersebut.
Perkalian skalar dua vektor dan proyeksi vektorGita Setiawan
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar vektor, termasuk perkalian skalar dengan vektor, proyeksi vektor, dan perbandingan vektor. Indikator yang dijelaskan adalah mampu menggambar vektor lain jika diketahui dua vektor. Contoh soal yang diberikan mencakup menentukan besar sudut antara dua vektor, panjang proyeksi satu vektor pada vektor lain, dan vektor proyeksi.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
2. Pengertian Vektor
● Vektor adalah sebuah besaran yang memiliki arah. Vektor juga dapat digambarkan sebagai panah yang menunjukan
arah vektor dan panjang garisnya disebut juga Besar Vektor.
● Jenis-jenis Vektor:
○ Vektor Posisi : Suatu vektor yang posisi titik awalnya di titik 0 (0,0) dan titik ujungnya di A (a1, a2).
○ Vektor Nol : Suatu vektor yang panjangnya nol, tidak memiliki arah vektor yang jelas.
○ Vektor Satuan : Suatu vektor yang panjangnya satu satuan. Vektor satuan dari =
adalah =
3. Macam-macam Berserta Operasi Vektor
● Vektor di R2 : ● Operasi Vektor di R2 :
○ ⇒ Penjumlahan dan Pengurangan Vektor
di R2 :
● Sifat-sifat dalam penjumlahan
4. Macam-macam Berserta Operasi Vektor
● Perkalian Vektor di R2 Dengan Skalar : ● Perkalian Skalar Dua Vektor di R2 :
5. Question 1.
O
➝
a
➝
b
A
B C
D
You are given parallelogram ABCD
with center O. AB = vector a, AD =
vector b. Format these vectors to be
that of vector a and vector b sayings!
a) Vector BC
b) Vector CD
c) Vector AC
d) Vector BD
e) Vector AO
6. Question 1.
O
➝
a
➝
b
A
B C
D
a) Vector BC
Line AD is parallel to that of
line BC (AD//BC), because line
AD = vector b, therefore BC
also equals vector b.
➝
b
7. Question 1.
O
➝
a
➝
b
A
B C
D
b) Vector CD
Line CD is parallel to that BA
(CD//BA), but the vector we
know of (vector a) goes in the
direction of A to B. Because the
lines are parallel but goes the
opposite direction, line CD
equals to vector negative a.
➝
-a
8. Question 1.
O
➝
a
➝
b
A
B C
D
c) Vector AC
Now here’s where it gets fun!
To find the vector a and vector
b equivalent of line AC, find a
viable path to get from point A
to point C!. To get from A to C,
we can go by AB + BC. We
already know the vector of AB
(vector a), and because BC is
parallel to AD (BC//AD), line BC
= vector b. Therefore, AC =
vector a + vector b.
➝
a
➝
b+
9. Question 1.
O
➝
a
➝
b
A
B C
D
d) Vector BD
Getting a hang of it yet? We’re
just getting started! Now that
you know how to add vectors,
this one should be a piece of
cake. Like before, find a path to
get from point B to point D.
This can be done with BA+AD.
As BA goes the opposite
direction of AB, BA = negative
vector a. Next, we know AD =
vector B. So you’d get negative
vector a + vector b. But if
possible, you should but
negatives at the end. So let’s
reformat it into vector b -
vector a!
➝
b
➝
a-
10. Question 1.
O
➝
a
➝
b
A
B C
D
e) Vector AO
But it isn’t always that simple!
Now I need to you to focus. To
get from A to O, we need to
determine a viable path. First,
we can see that to get from A
to C, we’ll have to go through
AO (see the orange line). In
fact, AO is actually half of AC!.
That means we can find a path
from A to C, then just divide
that by 2 to get AO. To get to
AC, we can do AD+DC, which
equals vector b + vector a
(AB//DC), or vector a + vector b.
To get AO, we can do ½(vector
a + vector b).
➝
a
➝
b+( )½
11. Question 2.
Vektor-vektor posisi dari titik-
titik A, B, C, D relatif terhadap
pusat O adalah a̅, b̅, 3a̅ +b̅ ,
dan 3b̅ - a̅ Nyatakanlah dalam
bentuk a̅, b̅ setiap vektor di
bawah ini.
a) A̅B̅
b) A̅C̅
c) B̅D̅
d) C̅D̅
Berdasarkan soal, kita dapat menggambar vektor-vektor
yang ada di soal. Karena di soal tidak disebutkan
bentuknya, dan diperjelas dengan kata ‘relatif’, maka kita
dapat menggambar garis-garisnya, dengan urutan yang
sesuai, dan posisi titik O yang konstan.
. . . .
.
B
A
O
C D
12. Question 2.
a) A̅B̅
Berdasarkan gambar di
samping, dapat kita lihat
path A̅B̅ adalah A̅O̅ lalu
O̅B̅. Berarti, A̅B̅ = A̅O̅ +
O̅B̅.
Karena A̅O̅ adalah vektor
posisi A yang dibalik.
Maka nilainya adalah
vektor posisi A yang
dinegatifkan. Maka A̅O̅
adalah -a̅.
. . . .
.
B
A
O
C D
Selanjutnya adalah O̅B̅, yang nilainya adalah b̅. Maka vektor A̅B̅
adalah = -a̅ + b̅
13. Question 2.
b) A̅C̅
Berdasarkan gambar di
samping, dapat kita lihat
path A̅C̅ adalah A̅O̅ lalu
O̅C̅. Berarti, A̅B̅ = A̅O̅ +
O̅C̅.
Karena A̅O̅ adalah vektor
posisi A yang dibalik.
Maka nilainya adalah
vektor posisi A yang
dinegatifkan. Maka A̅O̅
adalah -a̅.
Selanjutnya adalah O̅C̅, yang nilainya adalah 3a̅ +b̅. Maka
vektor A̅C̅ adalah = -a̅ + 3a̅ +b̅ = 2a̅ +b̅
. . . .
.
B
A
O
C D
14. Question 2.
c) B̅D̅
Berdasarkan gambar di
samping, dapat kita lihat
path B̅D̅ adalah B̅O̅ lalu
O̅D̅. Berarti, B̅D̅ = B̅O̅ +
O̅D̅.
Karena B̅O̅ adalah vektor
posisi B yang dibalik.
Maka nilainya adalah
vektor posisi B yang
dinegatifkan. Maka B̅O̅
adalah -b̅.
Selanjutnya adalah O̅D̅, yang nilainya adalah 3b̅ - a̅. Maka
vektor B̅D̅ adalah = -b̅ + 3b̅ - a̅ = 2b̅ - a̅
. . . .
.
B
A
O
C D
15. Question 2.
d) C̅D̅
Berdasarkan gambar di
samping, dapat kita lihat
path C̅D̅ adalah C̅O̅ lalu
O̅D̅. Berarti, C̅D̅ = C̅O̅ +
O̅D̅.
Karena C̅O̅ adalah vektor
posisi C yang dibalik.
Maka nilainya adalah
vektor posisi C yang
dinegatifkan. Maka C̅O̅
adalah -(3a̅ +b̅) = - 3a̅ - b̅.
Selanjutnya adalah O̅D̅, yang nilainya adalah 3b̅ - a̅. Maka
vektor B̅D̅ adalah = - 3a̅ - b̅ + 3b̅ - a̅ = - b̅ - a̅
. . . .
.
B
A
O
C D