SlideShare a Scribd company logo
VEKTOR
BAB II
V E K T O R
2.1. Besaran Vektor Dan Skalar
Ada beberapa besaran fisis yang cukup hanya dinyatakan dengan suatu
angka dan satuan yang menyatakan besarnya saja. Ada juga besaran fisis
yang tidak cukup hanya dinyatakan dengan besarnya saja, tetapi harus juga
diberikan penjelasan tentang arahnya.
Besaran vektor :
Besaran yang dicirikan oleh besar dan arah
Contoh besaran vektor didalam fisika adalah: kecepatan, percepatan, gaya,
perpindahan, momentum dan lain-lain.
Untuk menyatakan arah vektor diperlukan sistem koordinat.
Besaran skalar :
Besaran yang cukup dinyatakan oleh besarnya saja (besarnya dinyatakan
oleh bilangan dan satuan)
Contoh besaran skalar : waktu, suhu, volume, laju, energi, usaha dll.
Tidak diperlukan sistem koordinat dalam besaran skalar
2.2. Penggambaran, penulisan (Notasi) vektor
Sebuah vektor digambarkan dengan sebuah anak panah yang terdiri
dari pangkal (titik tangkap), ujung dan panjang anak panah. Panjang anak
panah menyatakan nilai dari vektor dan arah panah menunjukkan arah vektor.
Pada gambar (2.1) digambar vektor dengan titik pangkalnya P, titik ujungnya
Q serta sesuai arah panah dan nilai vektornya sebesar panjang.
P Q
Gambar 2.1 : Gambar sebuah vektor PQ
Titik P : Titik Pangkal (titik tangkap)
Titik Q : Ujung
Panjang PQ : Nilai (besarnya) vektor tersebut = PQ
FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 13
VEKTOR
Notasi (simbol) sebuah vektor dapat juga berupa huruf besar atau huruf kecil,
biasanya berupa huruf tebal, atau berupa huruf yang diberi tanda panah di
atasnya atau huruf miring.
Contoh :
V Æ (Berhuruf tebal)
ektor A
Vektor A Æ (Huruf dengan tanda panah di atasnya)
Vektor A Æ (Huruf miring)
Untuk penulisan harga (nilai) dari vektor dituliskan dengan huruf biasa atau
dengan memberi tanda mutlak dari vektor tersebut.
Contoh : Vektor A. Nilai vektor A ditulis dengan A atau A
Ada beberapa hal yang perlu diingat mengenai besaran vektor.
1. Dua buah vektor dikatakan sama jika mempunyai bila besar dan arah
sama.
2. Dua buah vektor dikatakan tidak sama jika :
a. Kedua vektor mempunyai nilai yang sama tetapi berlainan arah
b. Kedua vektor mempunyai nilai yang berbeda tetapi arah sama
c. Kedua vektor mempunyai nilai yang berbeda dan arah yang berbeda
Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini:
A D
C
E
B
Gambar 2.2 : Gambar beberapa buah vektor
Besar (nilai) vektor A, B, C, dan D sama besarnya. Nilai vektor C lebih kecil
dari vektor D. Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa:
A = C artinya: nilai dan arah kedua vektor sama
A = - B artinya: nilainya sama tetapi arahnya berlawanan
Vektor A tidak sama dengan vektor D (Nilainya sama tetapi arahnya berbeda)
Vektor D tidak sama dengan vektor E (Nilai dan arahnya berbeda)
FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 14
VEKTOR
2.3. Penjumlahan dan pengurangan vektor
Mencari resultan dari beberapa buah vektor, berarti mencari sebuah
vektor baru yang dapat menggantikan vektor-vektor yang dijumlahkan
(dikurangkan)
Untuk penjumlahan atau pengurangan vektor, ada beberapa metode, yaitu:
1. Metode jajaran genjang
2. Metode segitiga
3. Metode poligon (segi banyak)
4. Metode uraian
2.3.1 Metode Jajaran Genjang
Cara menggambarkan vektor resultan dengan metode jajaran genjang
adalah sebagai berikut.
A A
R=A+B
B B
Gambar 2.3 : Resultan vektor A + B, dengan metode jajaran genjang
Langkah-langkah :
a. Lukis vektor pertama dan vektor kedua dengan titik pangkal berimpit
b. Lukis sebuah jajaran genjang dengan kedua vektor tersebut sebagai
sisi-sisinya
c. Resultannya adalah sebuah vektor, yang merupakan diagonal dari
jajaran genjang tersebut dengan titik pangkal sama dengan titik
pangkal kedua vektor tersebut
Besarnya vektor :
R = R = θ
cos
2
2
2
AB
B
A
R +
+
= 2.1
θ adalah sudut yang dibentuk oleh vektor A dan B
Catatan :
1. Jika vektor A dan B searah, berarti α = 0° : R = A + B
2. Jika vektor A dan B berlawanan arah, berarti α = 180° : R = A - B
3. Jika vektor A dan B saling tegak lurus, berarti α = 90° : R = 0
Untuk pengurangan (selisih) vektor R = A – B, maka caranya sama saja,
hanya vektor B digambarkan berlawanan arah dengan yang diketahui.
FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 15
VEKTOR
2.3.2 Metode Segitiga
lahkan dengan cara
egitiga maka tahap-tahap yang harus dilakukan adalah
R=A+B
Gambar 2.4 : Resultan vektor A + B, dengan metode segitiga
Lang
2. tor B dengan cara meletakkan pangkal vektor B pada
4. ng mempunyai pangkal di vektor
A dan mempunyai ujung di vektor B
saja, hanya vektor B
igambarkan berlawanan arah dengan yang diketahui
2.3.3 Metode poligon
de segitiga, hanya saja
metode ini untuk menjumlahkan lebih dari dua vektor.
umlahkan ketiga buah vektor A, B, dan C dengan metoda Poligon
A
B C
+ B + C
A
Gambar 2.5. Penjumlahan vektor dengan metode poligon
Bila ada dua buah vektor A dan B akan dijum
s
A
B
kah-langkah :
1. Gambarkan vektor A
Gambarkan vek
ujung vektor A
3. Tariklah garis dari pangkal vektor A ke ujung vektor B
Vektor resultan merupakan vektor ya
Jika ditanyakan R = A – B, maka caranya sama
d
Pada metode ini, tahapannya sama dengan meto
Contoh :
J
Jawab:
Resultan ketiga vektor R adalah R = A
C
R
B
FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 16
VEKTOR
2.3.4 Metode Uraian
ngkan diuraikan terhadap
komponen
Ax A
θ
Ay X
Gambar 2.5. Komponen – komponen sebuah vektor
mponen vektor A terhadap sumbu Y : Ay = A sin θ
Setiap vektor yang akan dijumlahkan (dikura
-komponennya (sumbu x dan sumbu y )
Y
Komponen vektor A terhadap sumbu X : Ax = A cos θ
Ko
Vektor Komponen X Komponen Y
A
B
C
AX
BX
CX
AY
BY
CY
R = A + B + C RX = AX + BX + CX RY = AY + BY + CY
Besar vektor R :
2
2
Y
X R
R
R +
= 2.2
Arah vektor R terhadadap sunbu X positif :
X
R
Y
R
tg =
θ 2.3
ektor satuan i dan j maka, secara
atematis vektor A dapat ditulis dengan
A = i Ax + j Ay
ang merupakan penjumlahan kedua komponen-komponennya
tau A = Ax + Ay
Nilai vektor A
Catatan :
Jika vektor A dinyatakan dengan vektor-v
:
A =
2
2
Y
X A
A + 2.4
m
Y
A
FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 17
VEKTOR
Contoh :
1. Lima buah vektor digambarkan sebagai berikut :
C
B
A
D Y
E
esar dan arah vektor pada gambar diatas :
X
B
Vektor Besar (m) Arah(0
)
A
B
C
D
E 22 270
19
15
16
11
0
45
135
207
Hitung : Besar dan arah vektor resultan.
Jawab :
Vektor Besar (m) Arah(0
) Komponen X(m) Komponen Y (m)
A
B
C
D
E 22 270
-11.3
-9.8
11.3
19
15
16
11
0
45
135
207
19
10.6
0
0
10.6
-5
-22
RX =8.5 RY =-5.1
Besar vektor R :
2
2
2
Y
X R
R + =
R = 2
)
1
.
5
(
5
.
8 −
+ = 01
.
94 = 9.67 m
Arah vekto adap x positif :
tg θ
r R terh sumbu
=
5
.
8
= - 0,6
1
.
5
−
0
(terhadap x berlawanan arah jarum jam )
θ = 329.03
FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 18
VEKTOR
2.4 Perkalian Vektor
Untu , ada dua macam operasi yaitu :
2. Pe
b. Perkalian silang (cross product)
2.4.1 Perkalian skalar dengan vektor
lawanan dengan arah A.
Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:
C = k A 2.5
2.4.2 Perkalian vektor dengan vektor
a
isebut perkalian silang (cross product) yang menghasilkan besaran vektor.
2.4.2.1 Perkalian titik (dot Product)
tor A dan B menghasilkan C,
idefinisikan secara matematis sebagai berikut:
Besar C didefinisikan sebagai :
k operasi perkalian dua buah vektor
1. Perkalian skalar dengan vektor
rkalian vektor dengan vektor.
a. Perkalian titik (dot product)
Sebuah besaran skalar dengan nilai sebesar k, dapat dikalikan dengan
sebuah vektor A yang hasilnya sebuah vektor baru C yang nilainya sama
dengan nilai k dikali nilai A. Jika nilai k positif, maka arah C searah dengan A
dan jika nilai k bertanda negatif, maka arah C ber
Ada dua jenis perkalian antara vektor dengan vektor. Pertama disebut
perkalian titik (dot product) yang menghsilkan besaran skalar dan kedu
d
Perkalian titik (dot product) antara dua buah vek
d
A • B = C
A
A dan B vektor
C besaran skalar
C = A . B cos θ 2.6
B
θ
A = besar vektor A
A =
B = B = besar vektor B
θ = sudut antara vektor A dan B
FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 19
VEKTOR
Sifat-
= A • B + A • C
gak rus m ka
5. jika A dan B berlawanan arah maka : A • B = - A.B
ontoh:
aya F untuk memindahkan benda sejauh s
an s = 40 m dan gaya F membentuk sudut
0°, maka hitung besar usaha W.
awab:
N . 40 m. 0,5
W = 100 N m = 100 Joule
2.4.2.2. Perkalian silang (cross product)
buah vektor A dan B akan
menghasilkan C, didefinisikan sebagai berikut:
A B = C 2.7
sifat perkalian titik :
1. bersifat komutatif : A • B = B • A
2. bersifat distributif : A • (B+C)
3. jika A dan B saling te lu a : A • B = 0
4. jika A dan B searah : A • B = A.B
C
Usaha (W) yang dilakukan oleh g
didefinisikan sebagai W = F • s.
Jika besar gaya F = 5 N, perpindah
6
J
W = F • s
W = Fs cos θ
W = 2 N . 40 m cos 60° = 5
Perkalian silang (cross product) antara dua
x
Gambar 2.6. Perkalian vektor
Nilai C didefinisikan sebagai
sin θ 2.8
A, B, dan C vektor
C = A . B
FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 20
VEKTOR
A = A = besar vektor A
B = B = besar vektor B
θ = sudut antara vektor A dan B
Arah vektor C dapat diperoleh dengan cara membuat putaran dari vektor A ke
B melalui sudut θ dan arah C sama dengan gerak arah sekrup atau aturan
tangan kanan..
Sifat-sifat perkalian silang (cross Product).
1. bersifat anti komutatif : A x B = - B x A
2. jika A dan B saling tegak lurus maka : A x B = A.B
3. jika A dan B searah atau berlawanan arah : A x B = 0
2.5 Vektor Satuan
Vektor satuan adalah sebuah vektor yang didefinisikan sebagai satu
satuan vektor. Jika digunakan sistem koordinat Cartesian (koordinat tegak)
tiga dimensi, yaitu sumbu x dan sumbu y dan sumbu Z, vektor satuan pada
sumbu x adalah i, vektor satuan pada sumbu y adalah j dan pada sumbu z
adalah k. Nilai dari satuan vektor-vektor tersebut besarnya adalah satu satuan
.
Z
k
j Y
i
X
Gambar 2.7 : vektor satuan
Sifat-sifat perkalian titik vektor satuan
i . i = j . j = k . k = 1
i . j = j . k = i . k = 0
FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 21
VEKTOR
Sifat-sifat perkalian silang vektor satuan
i x I = j x j = k x k = 0
i x j = k j x i = - k
k x I = j i x k = - j
j x k = i k x j = - i
Penulisan suatu vektor A dalam koordinat katesian bedasarkan komponen-
komponennya adalah :
A = Ax i + Ay j + Az k 2.9
Dimana Ax , Ay dan Az adalah komponen A arah sumbu X, Y dan Z
Contoh perkalian titik dan perkalian silang dua buah vektor A dan B .
1. Pekalian titik.
A . B = (Ax i + Ay j + Az k) . ( Ax i + Ay j + Az k )
= AxBx i.i + AxBy i.j + AxBz i.k + AyBx j.i + AyBy j.j + AyBz j.k +
AzBx k.i + AzBy k.j + AzBz k.k
A . B = AxBx + AyBy + AzBz 2.30
2. Perkalian silang.
A x B = (Ax i + Ay j + Az k) x ( Ax i + Ay j + Az k )
= AxBx ixi + AxBy ixj + AxBz ixk + AyBx jxi + AyBy jxj + AyBzjxk +
AzBx kxi + AzBy kxj + AzBz kxk
= AxBy k - AxBz j - AyBx k + AyBz i + AzBx j - AzBy I
A x B = (AyBz – AzBy) i – (AxBz – AzBx )j + (AxBy – AyBx)k 2.31
Salah satu cara untuk menyelesaikan perkalian silang adalah dengan metode
determinan :
Bz
By
Bx
Az
Ay
Ax
k
j
i
AxB = 2.32
FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 22
VEKTOR
untuk mencari determinan matriksnya dengan mengunakan metode Sarrus :
- - -
A X B =
Bz
By
Bx
Az
Ay
Ax
k
j
i
By
Bx
Ay
Ax
j
i
+ + +
= iAyBz + j AzBx + kAxBy – kAyBx – iAzBy – j AxBz
= (AyBz – AzBy) i – (AxBz – AzBx )j + (AxBy – AyBx)k 2.33
Cara lain yang mirip dengan metode diatas adalah dengan cara mereduksi
determinan matriks 3x3 menjadi determinan matriks 2x2 sehingga lebih
mudah menghitungnya :
Bz
By
Bx
Az
Ay
Ax
k
j
i
AxB =
= i
Bz
By
Az
Ay
- j
Bz
Bx
Az
Ax
+k
By
Bx
Ay
Ax
= (AyBz – AzBy) i – (AxBz – AzBx )j + (AxBy – AyBx)k 2.34
Contoh
1. Diketahui koordinat titik A adalah (2,-3,4). Tuliskan dalam bentuk vektor
dan berapa besar vektornya ?
Jawab :
Vektor A = 2i – 3j + 4k
A = 2
2
2
4
)
3
(
2 +
−
+
=
A = 29 satuan
2. Tiga buah vektor dalam koordinat kartesius :
A = 3i + j, B = - 2i, C = i + 2j
Tentukan jumlah ketiga vector dan kemana arahnya?
Jawab :
R = A + B + C
= (3i+j)+(-2i)+(i+2j)
= 2i + 3j
FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 23
VEKTOR
Besar vektornya :
R = 2
2
3
2 +
= 13 satuan
Arahnya :
tg θ =
2
3
= 1,5
θ = 56,30
3. Tentukanlah hasil perkalian titik dan perkalian silang dari dua buah vector
berikut ini :
A = 2i – 2j + 4k
B = i – 3j + 2k
Jawab :
Perkalian titik :
A. B = 2.1 +(-2)(-3) + 4.2
= 16
Perkalian silang :
A x B =
2
3
1
4
2
2
−
−
k
j
i
= {(-2).2 – 4.(-3)}i – { 2.2 – 4.1}j + {2.(-3) – (-2).1}k
= (-4+12)i – (4-4)j + (-6+4)k
= 8i – 0 j – 2 k
= 8i – 2k
FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 24
VEKTOR
SOAL – SOAL LATIHAN
A. PILIHAN GANDA :
1. Yang ketiganya termasuk besaran vektor adalah.....
A. perpindahan, kuat medan listrik, usaha
B. perpindahan, daya, impuls
C. jarak, momentum, percepatan
D. gaya, momentum, momen
E. gaya, tekanan, impuls
2. Empat buah vektor A, B, C, dan D memiliki arah dan besar seperti pada
gambar berikut. Pernyataan yang benar adalah :
A. A + B + C = D
A
C
D
B. A + B + D = C
B
C. A + C + D = B
D. B + C + D = A
E. A + B + C + D = 0
3. Dua gaya masing-masing 10 N bekerja pada suatu benda. Sudut di
antara kedua gaya itu adalah 120°. Besar resultannya adalah : .
A. 10 N D. 20 N
B. 14 N E. 25 N
C. 17 N
4. Jika besar vektor A, B, dan C masing-masing 12, 5, dan 13 satuan, dan
A + B = C, maka sudut antara A dan B adalah :
A. 0° D. 60°
B. 30° E. 90°
C. 45°
F
θ
O A
10 N
5. Perhatikan gambar di bawah. Dua buah vektor masing-masing besarnya
10 N dan F newton menghasilkan vektor resultan dengan besar 20 N
dan dalam arah OA. Jika θ adalah sudut antara F dengan arah OA,
maka nilai sin θ adalah :
FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 25
VEKTOR
A.
5
1
D.
2
1
B.
3
1
E. 2
5
1
C. 5
5
1
6. Dua vektor A dan B besarnya 40 dan 20 satuan. Jika sudut antara
kedua vektor itu adalah 60° , maka besar dari A – B adalah :
A. 20 D. 40 3
B. 20 3 E.60
C. 30
7. Jika dua vektor P dan Q sama panjang dan tegak lurus satu sama lain
(P ⊥ Q), maka sudut apit antara P + Q dan P – Q adalah :
A. 30° D. 90°
B. 45° E. 120°
C. 60°
8. Dua buah vektor memiliki besar yang sama. Jika hasil bagi selisih dan
resultan antara kedua vektor tersebut 2
2
1
, maka cosinus sudut apit
antara kedua vektor tersebut adalah :
A.
3
1
D.
2
1
3
B.
2
1
E. 1
C.
2
1
2
9. Manakah dari kumpulan gaya-gaya berikut yang tidak dapat
memberikan jumlah vektor sama dengan nol :
A. 10, 10, dan 10 N D. 10, 20, dan 40 N
B. 10, 20, dan 20 N E. 20, 20, dan 40 N
C. 10, 10, dan 20 N
10. Dua buah vektor masing-masing adalah F1 = 10 satuan dan F2 = 16
satuan. Resultan kedua vektor pada sumbu-X dan sumbu-Y adalah:
FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 26
VEKTOR
Y
F
60
F1
X
A. 2 satuan dan 8 satuan
B. 2 satuan dan 8 3 satuan
C. 2 3 satuan dan 8 satuan
D. 18 satuan dan 8 satuan
E. 18 satuan dan 8 3 satuan
11. Komponen-komponen X dan Y dari vektor A masing-masing adalah 4 m
dan 6 m. Komponen-komponen X dan Y dari vektor (A + B) masing-
masing adalah 0 dan 9 m. Panjang vektor B adalah :
A. 4 m D. 9 m
B. 5 m E. 10 m
C. 6 m
12. Diberikan dua vektor A = 6 meter ke utara dan B = 8 meter ke timur.
Besar dari vektor 2A – B adalah :
A. 4 m D. 2 52 m
B. 4 5 m E. 20 m
C. 10 m
13. Perhatikan gambar gaya-gaya berikut ini! Resultan ketiga gaya tersebut
adalah :
3
3
Y
6
60
60
A. 0 N
B. 2 N
C. 2 3 N
D. 3 N
E. 3 3 N
X
FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 27
VEKTOR
14. Besaran yang diperoleh dari perkalian titik antara dua buah vektor
adalah:
1. usaha
2. fluks listrik
3. fluks magnetik
4. fluks jajar genjang
Pernyataan yang benar adalah :
A. 1, 2, 3 D. hanya 4
B. 1, 3 E. 1, 2, 3, 4
C. 2, 4
15. Besaran yang diperoleh dari perkalian silang antara dua vektor adalah :
A. gaya dan momentum sudut
B. kopel dan gaya
C. momen dan momentum sudut
D. momen dan usaha
E. usaha dan kopel
FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 28
VEKTOR
B. ESSAY :
1. Besar-besaran di bawah ini, mana yang merupakan besaran skalar dan
mana yang merupakan besaran vektor?
a. Waktu (detik)
b. Perpindahan (m)
c. Kecepatan (m/s)
d. Laju (m/s)
e. Percepatan (m/s2
)
f. Usaha (Joule atau Kg m2
/s2
)
g. Temperatur (°C)
h. Momentum (p) (Kg m/s)
2. Besaran-besaran pada soal no 1, tentukan besaran mana yang
merupakan besaran pokok dan besaran mana yang merupakan besaran
turunan?
3. Kita definisikan bahwa untuk vektor satuan gaya digambarkan 0,25 cm,
artinya tiap satu newton, digambarkan dengan suatu vektor yang
panjangnya 0,25 cm. Bila ada suatu vektor gaya besarnya 60 newton,
maka berapakah panjang vektor yang harus digambarkan untuk
menunjukkan gaya tersebut?
4. Tentukan besar (nilai) dan gambarkan pada sistem koordinat kartesian
untuk dua dimensi, dari vektor-vektor di bawah ini:
a. A = 7 i
b. D = 3 i + 4 j
c. C = 5 j
5. Tentukan besar dan arah dari vektor-vektor di bawah ini, jika komponen
masing-masing di dalam koordinat Kartesian telah diketahui
a. Ax = 6 cm, Ay = 8 cm b. Fx=3N, Fy=4N
6. Sebuah perahu bergerak dari suatu tepi sungai, tegak lurus aliran sungai
dengan kecepatan 12 m/detik dan kecepatan aliran sungai adalah 5
m/detik. Jika lebar sungai 120 m, berapa jauhkah dan dimana perahu
tersebut berada pada tepi lain dari sungai tersebut
7. Dua buah vektor terletak pada bidang xy. Besar kedua vektor masing-
masing 3 clan 4 satuan: Kedua vektor masing-masing membentuk sudut
550
dan 2800
terhadap sumbu x. Hitunglah besar dari perkalian titik dan
perkalian silang kedua vektor ini !
FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 29
VEKTOR
8. Dua buah vektor saling tegak lurus. Resultannya 20 satuan, sedangkan
salah satu vektor membuat sudut 300
dengan resultan. Berapa besar dar
vektor-vektor ini!
9. Ada 3 buah vektor a, b, dan c yang sebidang. Besar vektor itu berturut-
turut 10, 15 dan 20 satuan. Jika resultan dari dua vektor yang mana saja
adalah sama besar dan berlawanan arah dengan vektor yang lain,
tentukan sudut antara vektor a dan c!
10.Dua buah vektor a dan b masing-masing sebesar 10 dan 5 satuan
mengapit sudut 300
. Hitung besar selisih kedua vektor itu !
11.Dua buah vektor sebidang saling mengapit sudut θ. Jika besar jumlah dari
kedua vektor itu sama dengan 4 kali besar selisih kedua vektor, hitung θ
(besar kedua vektor sama)!
12.Diketahui jumlah 2 vektor empat kali besar vektor yang lebih kecii dan
sudut yang dibentuk oleh vektor resultan itu dan dengan vektor yang lebih
kecil adalah 300
bagaimanakah perbandingan kedua vektor ini? Hitung
juga sudut apitnya !
13.Dua vektor yang besarnya sama membentuk sudut θ. Resultan dari kedua
vektor itu adalah √3 dari besar masing-masing vektor. Hitung θ !
14.Sebuah vektor besarnya 6 satuan hendak diurai menjadi 2 buah vektor
yang saling menyiku. Salah satu komponen vektor itu membuat sudut 600
dengan vektor tersebut. Hitung besar dari komponen-komponen vektor ini!
15.Jumlah dua buah vektor besarnya dua kali besar vektor yang lebih kecii.
Jika kedua vektor membentuk sudut α (tanα = 4/3), berapakah
perbandingan kedua vektor itu?
16.Dua buah vektor yang besarnya 6 dan 5 satuan mengapit sudut 300
.
Hitung sudut antara resultan vektor dengan vektor yang pertama !
17. Besar dari resultan vektor a dan b sama dengan besar selisih dari kedua
vektor itu. Buktikan bahwa kedua vektor itu saling tegak lurus.
(petunjuk : gunakan (a + b) . (a + b) = (a - b) . (a - b), untuk membuktikan
bahwa : a . b = 0.) !
18.Jika : a + b = c dan a2
+ b2
= c2
, buktikan bahwa a dan b saling tegak lurus!
FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 30

More Related Content

What's hot

PPT Trigonometri Kelas X SMA: I Putu Eka Prana Yoga
PPT Trigonometri Kelas X SMA: I Putu Eka Prana YogaPPT Trigonometri Kelas X SMA: I Putu Eka Prana Yoga
PPT Trigonometri Kelas X SMA: I Putu Eka Prana Yoga
I Putu Eka Prana Yoga
 
Energi gelombang slamet harjono 13708259020
Energi gelombang slamet harjono 13708259020Energi gelombang slamet harjono 13708259020
Energi gelombang slamet harjono 13708259020
kemenag
 
Proyeksi sudut
Proyeksi sudutProyeksi sudut
Proyeksi sudut
stefanicarissa
 
Analisis vektor
Analisis vektorAnalisis vektor
Analisis vektor
Riyan Supriadi Supriadi
 
Makalah aljabar vektor
Makalah aljabar vektorMakalah aljabar vektor
Makalah aljabar vektor
jennafha krisnando
 
BAHAN AJAR VEKTOR
BAHAN AJAR VEKTORBAHAN AJAR VEKTOR
BAHAN AJAR VEKTOR
MAFIA '11
 
Diktat fisika-dasar
Diktat fisika-dasarDiktat fisika-dasar
Diktat fisika-dasar
Mario Yuven
 
Potensial listrik dan kapasitor
Potensial listrik dan kapasitorPotensial listrik dan kapasitor
Potensial listrik dan kapasitor
Reynes E. Tekay
 
01.muatan listrik dan hukum coulomb
01.muatan listrik dan hukum coulomb01.muatan listrik dan hukum coulomb
01.muatan listrik dan hukum coulomb
novi hendriadi
 
Dimensi tiga-proyeksi-sudut
Dimensi tiga-proyeksi-sudutDimensi tiga-proyeksi-sudut
Dimensi tiga-proyeksi-sudutErwan Sukwanto
 
Ikatan kimia dan struktur molekul
Ikatan kimia dan struktur molekulIkatan kimia dan struktur molekul
Ikatan kimia dan struktur molekul
ujangsupiandi
 
Soal kimia-x-dan-kunci-jawaban
Soal kimia-x-dan-kunci-jawabanSoal kimia-x-dan-kunci-jawaban
Soal kimia-x-dan-kunci-jawabanCak Is
 
PERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLERPERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLER
Millathina Puji Utami
 
Fisika Inti dan Radioaktivitas
Fisika Inti dan RadioaktivitasFisika Inti dan Radioaktivitas
Fisika Inti dan Radioaktivitas
SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Modul Kedudukan Titik, Garis, Bidang dalam Ruang
Modul Kedudukan Titik, Garis, Bidang dalam RuangModul Kedudukan Titik, Garis, Bidang dalam Ruang
Modul Kedudukan Titik, Garis, Bidang dalam Ruang
Dinar Nirmalasari
 
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiSeptian Amri
 
Modul vektor
Modul vektorModul vektor
Modul vektor
Ana Sugiyarti
 
Lapres Akustik & Getaran [Geteran Teredam]
Lapres Akustik & Getaran [Geteran Teredam]Lapres Akustik & Getaran [Geteran Teredam]
Lapres Akustik & Getaran [Geteran Teredam]
Dionisius Kristanto
 
Ruang Dimensi 3 (Jarak Pada Bangun Ruang)
Ruang Dimensi 3 (Jarak Pada Bangun Ruang)Ruang Dimensi 3 (Jarak Pada Bangun Ruang)
Ruang Dimensi 3 (Jarak Pada Bangun Ruang)
saddam_123
 

What's hot (20)

PPT Trigonometri Kelas X SMA: I Putu Eka Prana Yoga
PPT Trigonometri Kelas X SMA: I Putu Eka Prana YogaPPT Trigonometri Kelas X SMA: I Putu Eka Prana Yoga
PPT Trigonometri Kelas X SMA: I Putu Eka Prana Yoga
 
Energi gelombang slamet harjono 13708259020
Energi gelombang slamet harjono 13708259020Energi gelombang slamet harjono 13708259020
Energi gelombang slamet harjono 13708259020
 
Proyeksi sudut
Proyeksi sudutProyeksi sudut
Proyeksi sudut
 
Analisis vektor
Analisis vektorAnalisis vektor
Analisis vektor
 
Makalah aljabar vektor
Makalah aljabar vektorMakalah aljabar vektor
Makalah aljabar vektor
 
BAHAN AJAR VEKTOR
BAHAN AJAR VEKTORBAHAN AJAR VEKTOR
BAHAN AJAR VEKTOR
 
Diktat fisika-dasar
Diktat fisika-dasarDiktat fisika-dasar
Diktat fisika-dasar
 
Potensial listrik dan kapasitor
Potensial listrik dan kapasitorPotensial listrik dan kapasitor
Potensial listrik dan kapasitor
 
01.muatan listrik dan hukum coulomb
01.muatan listrik dan hukum coulomb01.muatan listrik dan hukum coulomb
01.muatan listrik dan hukum coulomb
 
Dimensi tiga-proyeksi-sudut
Dimensi tiga-proyeksi-sudutDimensi tiga-proyeksi-sudut
Dimensi tiga-proyeksi-sudut
 
Ikatan kimia dan struktur molekul
Ikatan kimia dan struktur molekulIkatan kimia dan struktur molekul
Ikatan kimia dan struktur molekul
 
Soal kimia-x-dan-kunci-jawaban
Soal kimia-x-dan-kunci-jawabanSoal kimia-x-dan-kunci-jawaban
Soal kimia-x-dan-kunci-jawaban
 
PERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLERPERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLER
 
Vektor komputasi
Vektor komputasiVektor komputasi
Vektor komputasi
 
Fisika Inti dan Radioaktivitas
Fisika Inti dan RadioaktivitasFisika Inti dan Radioaktivitas
Fisika Inti dan Radioaktivitas
 
Modul Kedudukan Titik, Garis, Bidang dalam Ruang
Modul Kedudukan Titik, Garis, Bidang dalam RuangModul Kedudukan Titik, Garis, Bidang dalam Ruang
Modul Kedudukan Titik, Garis, Bidang dalam Ruang
 
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab ii
 
Modul vektor
Modul vektorModul vektor
Modul vektor
 
Lapres Akustik & Getaran [Geteran Teredam]
Lapres Akustik & Getaran [Geteran Teredam]Lapres Akustik & Getaran [Geteran Teredam]
Lapres Akustik & Getaran [Geteran Teredam]
 
Ruang Dimensi 3 (Jarak Pada Bangun Ruang)
Ruang Dimensi 3 (Jarak Pada Bangun Ruang)Ruang Dimensi 3 (Jarak Pada Bangun Ruang)
Ruang Dimensi 3 (Jarak Pada Bangun Ruang)
 

Similar to Bab 2 vektor

1 vektor1 ok
1 vektor1 ok1 vektor1 ok
1 vektor1 ok
Mario Yuven
 
Vektor.ppt
Vektor.pptVektor.ppt
Vektor.ppt
khair10
 
Kuliah-1b-Vektor-A.pdf
Kuliah-1b-Vektor-A.pdfKuliah-1b-Vektor-A.pdf
Kuliah-1b-Vektor-A.pdf
ArfandiAhmad
 
Fismat 1 17 feb 2017
Fismat 1 17 feb 2017Fismat 1 17 feb 2017
Fismat 1 17 feb 2017
agusroma dhon
 
VEKTOR.pptx
VEKTOR.pptxVEKTOR.pptx
VEKTOR.pptx
joey552517
 
Pamuji yani 1810206023 vektor
Pamuji yani 1810206023 vektorPamuji yani 1810206023 vektor
Pamuji yani 1810206023 vektor
Islamic State University of Raden Fatah Palembang
 
PPT VEKTOR.ppt
PPT VEKTOR.pptPPT VEKTOR.ppt
PPT VEKTOR.ppt
Ananthaivan
 
Vektor
Vektor Vektor
Vektor
susantiaza1
 
P3_VEKTOR DAN SKALAR.pptx
P3_VEKTOR DAN SKALAR.pptxP3_VEKTOR DAN SKALAR.pptx
P3_VEKTOR DAN SKALAR.pptx
RahmatNuzulHidayat
 
Vektor_ust Dyah.pptx
Vektor_ust Dyah.pptxVektor_ust Dyah.pptx
Vektor_ust Dyah.pptx
DyahAyu580873
 
Tugas matematika(ipa)
Tugas matematika(ipa)Tugas matematika(ipa)
Tugas matematika(ipa)
kelompok 5 xipa1
 
Unit 2.pptx
Unit 2.pptxUnit 2.pptx
Unit 2.pptx
unjujubaedah
 
Besaran Vektor.ppt
Besaran Vektor.pptBesaran Vektor.ppt
Besaran Vektor.ppt
Khalil659366
 
Bab 2 Vektor
Bab 2 VektorBab 2 Vektor
Bab 2 VektorMustahal SSi
 
Materi vektor dalam aplikasi teknik sipil
Materi vektor dalam aplikasi teknik sipilMateri vektor dalam aplikasi teknik sipil
Materi vektor dalam aplikasi teknik sipil
Rizky Islami
 
Vektor plpg
Vektor plpgVektor plpg
Vektor plpg
Wiri Biri Green
 
Besaran-dan-satuan.ppt
Besaran-dan-satuan.pptBesaran-dan-satuan.ppt
Besaran-dan-satuan.ppt
triwiyoko2
 
Besaran-dan-satuan kelas X IPAS SMKN 2 K
Besaran-dan-satuan kelas X IPAS  SMKN 2 KBesaran-dan-satuan kelas X IPAS  SMKN 2 K
Besaran-dan-satuan kelas X IPAS SMKN 2 K
MariaJemina
 

Similar to Bab 2 vektor (20)

1 vektor1 ok
1 vektor1 ok1 vektor1 ok
1 vektor1 ok
 
Vektor.ppt
Vektor.pptVektor.ppt
Vektor.ppt
 
Kuliah-1b-Vektor-A.pdf
Kuliah-1b-Vektor-A.pdfKuliah-1b-Vektor-A.pdf
Kuliah-1b-Vektor-A.pdf
 
Stnurhudaya
StnurhudayaStnurhudaya
Stnurhudaya
 
Stnurhudayaa
StnurhudayaaStnurhudayaa
Stnurhudayaa
 
Fismat 1 17 feb 2017
Fismat 1 17 feb 2017Fismat 1 17 feb 2017
Fismat 1 17 feb 2017
 
VEKTOR.pptx
VEKTOR.pptxVEKTOR.pptx
VEKTOR.pptx
 
Pamuji yani 1810206023 vektor
Pamuji yani 1810206023 vektorPamuji yani 1810206023 vektor
Pamuji yani 1810206023 vektor
 
PPT VEKTOR.ppt
PPT VEKTOR.pptPPT VEKTOR.ppt
PPT VEKTOR.ppt
 
Vektor
Vektor Vektor
Vektor
 
P3_VEKTOR DAN SKALAR.pptx
P3_VEKTOR DAN SKALAR.pptxP3_VEKTOR DAN SKALAR.pptx
P3_VEKTOR DAN SKALAR.pptx
 
Vektor_ust Dyah.pptx
Vektor_ust Dyah.pptxVektor_ust Dyah.pptx
Vektor_ust Dyah.pptx
 
Tugas matematika(ipa)
Tugas matematika(ipa)Tugas matematika(ipa)
Tugas matematika(ipa)
 
Unit 2.pptx
Unit 2.pptxUnit 2.pptx
Unit 2.pptx
 
Besaran Vektor.ppt
Besaran Vektor.pptBesaran Vektor.ppt
Besaran Vektor.ppt
 
Bab 2 Vektor
Bab 2 VektorBab 2 Vektor
Bab 2 Vektor
 
Materi vektor dalam aplikasi teknik sipil
Materi vektor dalam aplikasi teknik sipilMateri vektor dalam aplikasi teknik sipil
Materi vektor dalam aplikasi teknik sipil
 
Vektor plpg
Vektor plpgVektor plpg
Vektor plpg
 
Besaran-dan-satuan.ppt
Besaran-dan-satuan.pptBesaran-dan-satuan.ppt
Besaran-dan-satuan.ppt
 
Besaran-dan-satuan kelas X IPAS SMKN 2 K
Besaran-dan-satuan kelas X IPAS  SMKN 2 KBesaran-dan-satuan kelas X IPAS  SMKN 2 K
Besaran-dan-satuan kelas X IPAS SMKN 2 K
 

Recently uploaded

SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Eldi Mardiansyah
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
kusnen59
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
VenyHandayani2
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
rusinaharva1
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
andikuswandi67
 
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
JokoPramono34
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 

Recently uploaded (20)

SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
 
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 

Bab 2 vektor

  • 1. VEKTOR BAB II V E K T O R 2.1. Besaran Vektor Dan Skalar Ada beberapa besaran fisis yang cukup hanya dinyatakan dengan suatu angka dan satuan yang menyatakan besarnya saja. Ada juga besaran fisis yang tidak cukup hanya dinyatakan dengan besarnya saja, tetapi harus juga diberikan penjelasan tentang arahnya. Besaran vektor : Besaran yang dicirikan oleh besar dan arah Contoh besaran vektor didalam fisika adalah: kecepatan, percepatan, gaya, perpindahan, momentum dan lain-lain. Untuk menyatakan arah vektor diperlukan sistem koordinat. Besaran skalar : Besaran yang cukup dinyatakan oleh besarnya saja (besarnya dinyatakan oleh bilangan dan satuan) Contoh besaran skalar : waktu, suhu, volume, laju, energi, usaha dll. Tidak diperlukan sistem koordinat dalam besaran skalar 2.2. Penggambaran, penulisan (Notasi) vektor Sebuah vektor digambarkan dengan sebuah anak panah yang terdiri dari pangkal (titik tangkap), ujung dan panjang anak panah. Panjang anak panah menyatakan nilai dari vektor dan arah panah menunjukkan arah vektor. Pada gambar (2.1) digambar vektor dengan titik pangkalnya P, titik ujungnya Q serta sesuai arah panah dan nilai vektornya sebesar panjang. P Q Gambar 2.1 : Gambar sebuah vektor PQ Titik P : Titik Pangkal (titik tangkap) Titik Q : Ujung Panjang PQ : Nilai (besarnya) vektor tersebut = PQ FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 13
  • 2. VEKTOR Notasi (simbol) sebuah vektor dapat juga berupa huruf besar atau huruf kecil, biasanya berupa huruf tebal, atau berupa huruf yang diberi tanda panah di atasnya atau huruf miring. Contoh : V Æ (Berhuruf tebal) ektor A Vektor A Æ (Huruf dengan tanda panah di atasnya) Vektor A Æ (Huruf miring) Untuk penulisan harga (nilai) dari vektor dituliskan dengan huruf biasa atau dengan memberi tanda mutlak dari vektor tersebut. Contoh : Vektor A. Nilai vektor A ditulis dengan A atau A Ada beberapa hal yang perlu diingat mengenai besaran vektor. 1. Dua buah vektor dikatakan sama jika mempunyai bila besar dan arah sama. 2. Dua buah vektor dikatakan tidak sama jika : a. Kedua vektor mempunyai nilai yang sama tetapi berlainan arah b. Kedua vektor mempunyai nilai yang berbeda tetapi arah sama c. Kedua vektor mempunyai nilai yang berbeda dan arah yang berbeda Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini: A D C E B Gambar 2.2 : Gambar beberapa buah vektor Besar (nilai) vektor A, B, C, dan D sama besarnya. Nilai vektor C lebih kecil dari vektor D. Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa: A = C artinya: nilai dan arah kedua vektor sama A = - B artinya: nilainya sama tetapi arahnya berlawanan Vektor A tidak sama dengan vektor D (Nilainya sama tetapi arahnya berbeda) Vektor D tidak sama dengan vektor E (Nilai dan arahnya berbeda) FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 14
  • 3. VEKTOR 2.3. Penjumlahan dan pengurangan vektor Mencari resultan dari beberapa buah vektor, berarti mencari sebuah vektor baru yang dapat menggantikan vektor-vektor yang dijumlahkan (dikurangkan) Untuk penjumlahan atau pengurangan vektor, ada beberapa metode, yaitu: 1. Metode jajaran genjang 2. Metode segitiga 3. Metode poligon (segi banyak) 4. Metode uraian 2.3.1 Metode Jajaran Genjang Cara menggambarkan vektor resultan dengan metode jajaran genjang adalah sebagai berikut. A A R=A+B B B Gambar 2.3 : Resultan vektor A + B, dengan metode jajaran genjang Langkah-langkah : a. Lukis vektor pertama dan vektor kedua dengan titik pangkal berimpit b. Lukis sebuah jajaran genjang dengan kedua vektor tersebut sebagai sisi-sisinya c. Resultannya adalah sebuah vektor, yang merupakan diagonal dari jajaran genjang tersebut dengan titik pangkal sama dengan titik pangkal kedua vektor tersebut Besarnya vektor : R = R = θ cos 2 2 2 AB B A R + + = 2.1 θ adalah sudut yang dibentuk oleh vektor A dan B Catatan : 1. Jika vektor A dan B searah, berarti α = 0° : R = A + B 2. Jika vektor A dan B berlawanan arah, berarti α = 180° : R = A - B 3. Jika vektor A dan B saling tegak lurus, berarti α = 90° : R = 0 Untuk pengurangan (selisih) vektor R = A – B, maka caranya sama saja, hanya vektor B digambarkan berlawanan arah dengan yang diketahui. FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 15
  • 4. VEKTOR 2.3.2 Metode Segitiga lahkan dengan cara egitiga maka tahap-tahap yang harus dilakukan adalah R=A+B Gambar 2.4 : Resultan vektor A + B, dengan metode segitiga Lang 2. tor B dengan cara meletakkan pangkal vektor B pada 4. ng mempunyai pangkal di vektor A dan mempunyai ujung di vektor B saja, hanya vektor B igambarkan berlawanan arah dengan yang diketahui 2.3.3 Metode poligon de segitiga, hanya saja metode ini untuk menjumlahkan lebih dari dua vektor. umlahkan ketiga buah vektor A, B, dan C dengan metoda Poligon A B C + B + C A Gambar 2.5. Penjumlahan vektor dengan metode poligon Bila ada dua buah vektor A dan B akan dijum s A B kah-langkah : 1. Gambarkan vektor A Gambarkan vek ujung vektor A 3. Tariklah garis dari pangkal vektor A ke ujung vektor B Vektor resultan merupakan vektor ya Jika ditanyakan R = A – B, maka caranya sama d Pada metode ini, tahapannya sama dengan meto Contoh : J Jawab: Resultan ketiga vektor R adalah R = A C R B FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 16
  • 5. VEKTOR 2.3.4 Metode Uraian ngkan diuraikan terhadap komponen Ax A θ Ay X Gambar 2.5. Komponen – komponen sebuah vektor mponen vektor A terhadap sumbu Y : Ay = A sin θ Setiap vektor yang akan dijumlahkan (dikura -komponennya (sumbu x dan sumbu y ) Y Komponen vektor A terhadap sumbu X : Ax = A cos θ Ko Vektor Komponen X Komponen Y A B C AX BX CX AY BY CY R = A + B + C RX = AX + BX + CX RY = AY + BY + CY Besar vektor R : 2 2 Y X R R R + = 2.2 Arah vektor R terhadadap sunbu X positif : X R Y R tg = θ 2.3 ektor satuan i dan j maka, secara atematis vektor A dapat ditulis dengan A = i Ax + j Ay ang merupakan penjumlahan kedua komponen-komponennya tau A = Ax + Ay Nilai vektor A Catatan : Jika vektor A dinyatakan dengan vektor-v : A = 2 2 Y X A A + 2.4 m Y A FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 17
  • 6. VEKTOR Contoh : 1. Lima buah vektor digambarkan sebagai berikut : C B A D Y E esar dan arah vektor pada gambar diatas : X B Vektor Besar (m) Arah(0 ) A B C D E 22 270 19 15 16 11 0 45 135 207 Hitung : Besar dan arah vektor resultan. Jawab : Vektor Besar (m) Arah(0 ) Komponen X(m) Komponen Y (m) A B C D E 22 270 -11.3 -9.8 11.3 19 15 16 11 0 45 135 207 19 10.6 0 0 10.6 -5 -22 RX =8.5 RY =-5.1 Besar vektor R : 2 2 2 Y X R R + = R = 2 ) 1 . 5 ( 5 . 8 − + = 01 . 94 = 9.67 m Arah vekto adap x positif : tg θ r R terh sumbu = 5 . 8 = - 0,6 1 . 5 − 0 (terhadap x berlawanan arah jarum jam ) θ = 329.03 FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 18
  • 7. VEKTOR 2.4 Perkalian Vektor Untu , ada dua macam operasi yaitu : 2. Pe b. Perkalian silang (cross product) 2.4.1 Perkalian skalar dengan vektor lawanan dengan arah A. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut: C = k A 2.5 2.4.2 Perkalian vektor dengan vektor a isebut perkalian silang (cross product) yang menghasilkan besaran vektor. 2.4.2.1 Perkalian titik (dot Product) tor A dan B menghasilkan C, idefinisikan secara matematis sebagai berikut: Besar C didefinisikan sebagai : k operasi perkalian dua buah vektor 1. Perkalian skalar dengan vektor rkalian vektor dengan vektor. a. Perkalian titik (dot product) Sebuah besaran skalar dengan nilai sebesar k, dapat dikalikan dengan sebuah vektor A yang hasilnya sebuah vektor baru C yang nilainya sama dengan nilai k dikali nilai A. Jika nilai k positif, maka arah C searah dengan A dan jika nilai k bertanda negatif, maka arah C ber Ada dua jenis perkalian antara vektor dengan vektor. Pertama disebut perkalian titik (dot product) yang menghsilkan besaran skalar dan kedu d Perkalian titik (dot product) antara dua buah vek d A • B = C A A dan B vektor C besaran skalar C = A . B cos θ 2.6 B θ A = besar vektor A A = B = B = besar vektor B θ = sudut antara vektor A dan B FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 19
  • 8. VEKTOR Sifat- = A • B + A • C gak rus m ka 5. jika A dan B berlawanan arah maka : A • B = - A.B ontoh: aya F untuk memindahkan benda sejauh s an s = 40 m dan gaya F membentuk sudut 0°, maka hitung besar usaha W. awab: N . 40 m. 0,5 W = 100 N m = 100 Joule 2.4.2.2. Perkalian silang (cross product) buah vektor A dan B akan menghasilkan C, didefinisikan sebagai berikut: A B = C 2.7 sifat perkalian titik : 1. bersifat komutatif : A • B = B • A 2. bersifat distributif : A • (B+C) 3. jika A dan B saling te lu a : A • B = 0 4. jika A dan B searah : A • B = A.B C Usaha (W) yang dilakukan oleh g didefinisikan sebagai W = F • s. Jika besar gaya F = 5 N, perpindah 6 J W = F • s W = Fs cos θ W = 2 N . 40 m cos 60° = 5 Perkalian silang (cross product) antara dua x Gambar 2.6. Perkalian vektor Nilai C didefinisikan sebagai sin θ 2.8 A, B, dan C vektor C = A . B FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 20
  • 9. VEKTOR A = A = besar vektor A B = B = besar vektor B θ = sudut antara vektor A dan B Arah vektor C dapat diperoleh dengan cara membuat putaran dari vektor A ke B melalui sudut θ dan arah C sama dengan gerak arah sekrup atau aturan tangan kanan.. Sifat-sifat perkalian silang (cross Product). 1. bersifat anti komutatif : A x B = - B x A 2. jika A dan B saling tegak lurus maka : A x B = A.B 3. jika A dan B searah atau berlawanan arah : A x B = 0 2.5 Vektor Satuan Vektor satuan adalah sebuah vektor yang didefinisikan sebagai satu satuan vektor. Jika digunakan sistem koordinat Cartesian (koordinat tegak) tiga dimensi, yaitu sumbu x dan sumbu y dan sumbu Z, vektor satuan pada sumbu x adalah i, vektor satuan pada sumbu y adalah j dan pada sumbu z adalah k. Nilai dari satuan vektor-vektor tersebut besarnya adalah satu satuan . Z k j Y i X Gambar 2.7 : vektor satuan Sifat-sifat perkalian titik vektor satuan i . i = j . j = k . k = 1 i . j = j . k = i . k = 0 FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 21
  • 10. VEKTOR Sifat-sifat perkalian silang vektor satuan i x I = j x j = k x k = 0 i x j = k j x i = - k k x I = j i x k = - j j x k = i k x j = - i Penulisan suatu vektor A dalam koordinat katesian bedasarkan komponen- komponennya adalah : A = Ax i + Ay j + Az k 2.9 Dimana Ax , Ay dan Az adalah komponen A arah sumbu X, Y dan Z Contoh perkalian titik dan perkalian silang dua buah vektor A dan B . 1. Pekalian titik. A . B = (Ax i + Ay j + Az k) . ( Ax i + Ay j + Az k ) = AxBx i.i + AxBy i.j + AxBz i.k + AyBx j.i + AyBy j.j + AyBz j.k + AzBx k.i + AzBy k.j + AzBz k.k A . B = AxBx + AyBy + AzBz 2.30 2. Perkalian silang. A x B = (Ax i + Ay j + Az k) x ( Ax i + Ay j + Az k ) = AxBx ixi + AxBy ixj + AxBz ixk + AyBx jxi + AyBy jxj + AyBzjxk + AzBx kxi + AzBy kxj + AzBz kxk = AxBy k - AxBz j - AyBx k + AyBz i + AzBx j - AzBy I A x B = (AyBz – AzBy) i – (AxBz – AzBx )j + (AxBy – AyBx)k 2.31 Salah satu cara untuk menyelesaikan perkalian silang adalah dengan metode determinan : Bz By Bx Az Ay Ax k j i AxB = 2.32 FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 22
  • 11. VEKTOR untuk mencari determinan matriksnya dengan mengunakan metode Sarrus : - - - A X B = Bz By Bx Az Ay Ax k j i By Bx Ay Ax j i + + + = iAyBz + j AzBx + kAxBy – kAyBx – iAzBy – j AxBz = (AyBz – AzBy) i – (AxBz – AzBx )j + (AxBy – AyBx)k 2.33 Cara lain yang mirip dengan metode diatas adalah dengan cara mereduksi determinan matriks 3x3 menjadi determinan matriks 2x2 sehingga lebih mudah menghitungnya : Bz By Bx Az Ay Ax k j i AxB = = i Bz By Az Ay - j Bz Bx Az Ax +k By Bx Ay Ax = (AyBz – AzBy) i – (AxBz – AzBx )j + (AxBy – AyBx)k 2.34 Contoh 1. Diketahui koordinat titik A adalah (2,-3,4). Tuliskan dalam bentuk vektor dan berapa besar vektornya ? Jawab : Vektor A = 2i – 3j + 4k A = 2 2 2 4 ) 3 ( 2 + − + = A = 29 satuan 2. Tiga buah vektor dalam koordinat kartesius : A = 3i + j, B = - 2i, C = i + 2j Tentukan jumlah ketiga vector dan kemana arahnya? Jawab : R = A + B + C = (3i+j)+(-2i)+(i+2j) = 2i + 3j FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 23
  • 12. VEKTOR Besar vektornya : R = 2 2 3 2 + = 13 satuan Arahnya : tg θ = 2 3 = 1,5 θ = 56,30 3. Tentukanlah hasil perkalian titik dan perkalian silang dari dua buah vector berikut ini : A = 2i – 2j + 4k B = i – 3j + 2k Jawab : Perkalian titik : A. B = 2.1 +(-2)(-3) + 4.2 = 16 Perkalian silang : A x B = 2 3 1 4 2 2 − − k j i = {(-2).2 – 4.(-3)}i – { 2.2 – 4.1}j + {2.(-3) – (-2).1}k = (-4+12)i – (4-4)j + (-6+4)k = 8i – 0 j – 2 k = 8i – 2k FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 24
  • 13. VEKTOR SOAL – SOAL LATIHAN A. PILIHAN GANDA : 1. Yang ketiganya termasuk besaran vektor adalah..... A. perpindahan, kuat medan listrik, usaha B. perpindahan, daya, impuls C. jarak, momentum, percepatan D. gaya, momentum, momen E. gaya, tekanan, impuls 2. Empat buah vektor A, B, C, dan D memiliki arah dan besar seperti pada gambar berikut. Pernyataan yang benar adalah : A. A + B + C = D A C D B. A + B + D = C B C. A + C + D = B D. B + C + D = A E. A + B + C + D = 0 3. Dua gaya masing-masing 10 N bekerja pada suatu benda. Sudut di antara kedua gaya itu adalah 120°. Besar resultannya adalah : . A. 10 N D. 20 N B. 14 N E. 25 N C. 17 N 4. Jika besar vektor A, B, dan C masing-masing 12, 5, dan 13 satuan, dan A + B = C, maka sudut antara A dan B adalah : A. 0° D. 60° B. 30° E. 90° C. 45° F θ O A 10 N 5. Perhatikan gambar di bawah. Dua buah vektor masing-masing besarnya 10 N dan F newton menghasilkan vektor resultan dengan besar 20 N dan dalam arah OA. Jika θ adalah sudut antara F dengan arah OA, maka nilai sin θ adalah : FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 25
  • 14. VEKTOR A. 5 1 D. 2 1 B. 3 1 E. 2 5 1 C. 5 5 1 6. Dua vektor A dan B besarnya 40 dan 20 satuan. Jika sudut antara kedua vektor itu adalah 60° , maka besar dari A – B adalah : A. 20 D. 40 3 B. 20 3 E.60 C. 30 7. Jika dua vektor P dan Q sama panjang dan tegak lurus satu sama lain (P ⊥ Q), maka sudut apit antara P + Q dan P – Q adalah : A. 30° D. 90° B. 45° E. 120° C. 60° 8. Dua buah vektor memiliki besar yang sama. Jika hasil bagi selisih dan resultan antara kedua vektor tersebut 2 2 1 , maka cosinus sudut apit antara kedua vektor tersebut adalah : A. 3 1 D. 2 1 3 B. 2 1 E. 1 C. 2 1 2 9. Manakah dari kumpulan gaya-gaya berikut yang tidak dapat memberikan jumlah vektor sama dengan nol : A. 10, 10, dan 10 N D. 10, 20, dan 40 N B. 10, 20, dan 20 N E. 20, 20, dan 40 N C. 10, 10, dan 20 N 10. Dua buah vektor masing-masing adalah F1 = 10 satuan dan F2 = 16 satuan. Resultan kedua vektor pada sumbu-X dan sumbu-Y adalah: FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 26
  • 15. VEKTOR Y F 60 F1 X A. 2 satuan dan 8 satuan B. 2 satuan dan 8 3 satuan C. 2 3 satuan dan 8 satuan D. 18 satuan dan 8 satuan E. 18 satuan dan 8 3 satuan 11. Komponen-komponen X dan Y dari vektor A masing-masing adalah 4 m dan 6 m. Komponen-komponen X dan Y dari vektor (A + B) masing- masing adalah 0 dan 9 m. Panjang vektor B adalah : A. 4 m D. 9 m B. 5 m E. 10 m C. 6 m 12. Diberikan dua vektor A = 6 meter ke utara dan B = 8 meter ke timur. Besar dari vektor 2A – B adalah : A. 4 m D. 2 52 m B. 4 5 m E. 20 m C. 10 m 13. Perhatikan gambar gaya-gaya berikut ini! Resultan ketiga gaya tersebut adalah : 3 3 Y 6 60 60 A. 0 N B. 2 N C. 2 3 N D. 3 N E. 3 3 N X FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 27
  • 16. VEKTOR 14. Besaran yang diperoleh dari perkalian titik antara dua buah vektor adalah: 1. usaha 2. fluks listrik 3. fluks magnetik 4. fluks jajar genjang Pernyataan yang benar adalah : A. 1, 2, 3 D. hanya 4 B. 1, 3 E. 1, 2, 3, 4 C. 2, 4 15. Besaran yang diperoleh dari perkalian silang antara dua vektor adalah : A. gaya dan momentum sudut B. kopel dan gaya C. momen dan momentum sudut D. momen dan usaha E. usaha dan kopel FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 28
  • 17. VEKTOR B. ESSAY : 1. Besar-besaran di bawah ini, mana yang merupakan besaran skalar dan mana yang merupakan besaran vektor? a. Waktu (detik) b. Perpindahan (m) c. Kecepatan (m/s) d. Laju (m/s) e. Percepatan (m/s2 ) f. Usaha (Joule atau Kg m2 /s2 ) g. Temperatur (°C) h. Momentum (p) (Kg m/s) 2. Besaran-besaran pada soal no 1, tentukan besaran mana yang merupakan besaran pokok dan besaran mana yang merupakan besaran turunan? 3. Kita definisikan bahwa untuk vektor satuan gaya digambarkan 0,25 cm, artinya tiap satu newton, digambarkan dengan suatu vektor yang panjangnya 0,25 cm. Bila ada suatu vektor gaya besarnya 60 newton, maka berapakah panjang vektor yang harus digambarkan untuk menunjukkan gaya tersebut? 4. Tentukan besar (nilai) dan gambarkan pada sistem koordinat kartesian untuk dua dimensi, dari vektor-vektor di bawah ini: a. A = 7 i b. D = 3 i + 4 j c. C = 5 j 5. Tentukan besar dan arah dari vektor-vektor di bawah ini, jika komponen masing-masing di dalam koordinat Kartesian telah diketahui a. Ax = 6 cm, Ay = 8 cm b. Fx=3N, Fy=4N 6. Sebuah perahu bergerak dari suatu tepi sungai, tegak lurus aliran sungai dengan kecepatan 12 m/detik dan kecepatan aliran sungai adalah 5 m/detik. Jika lebar sungai 120 m, berapa jauhkah dan dimana perahu tersebut berada pada tepi lain dari sungai tersebut 7. Dua buah vektor terletak pada bidang xy. Besar kedua vektor masing- masing 3 clan 4 satuan: Kedua vektor masing-masing membentuk sudut 550 dan 2800 terhadap sumbu x. Hitunglah besar dari perkalian titik dan perkalian silang kedua vektor ini ! FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 29
  • 18. VEKTOR 8. Dua buah vektor saling tegak lurus. Resultannya 20 satuan, sedangkan salah satu vektor membuat sudut 300 dengan resultan. Berapa besar dar vektor-vektor ini! 9. Ada 3 buah vektor a, b, dan c yang sebidang. Besar vektor itu berturut- turut 10, 15 dan 20 satuan. Jika resultan dari dua vektor yang mana saja adalah sama besar dan berlawanan arah dengan vektor yang lain, tentukan sudut antara vektor a dan c! 10.Dua buah vektor a dan b masing-masing sebesar 10 dan 5 satuan mengapit sudut 300 . Hitung besar selisih kedua vektor itu ! 11.Dua buah vektor sebidang saling mengapit sudut θ. Jika besar jumlah dari kedua vektor itu sama dengan 4 kali besar selisih kedua vektor, hitung θ (besar kedua vektor sama)! 12.Diketahui jumlah 2 vektor empat kali besar vektor yang lebih kecii dan sudut yang dibentuk oleh vektor resultan itu dan dengan vektor yang lebih kecil adalah 300 bagaimanakah perbandingan kedua vektor ini? Hitung juga sudut apitnya ! 13.Dua vektor yang besarnya sama membentuk sudut θ. Resultan dari kedua vektor itu adalah √3 dari besar masing-masing vektor. Hitung θ ! 14.Sebuah vektor besarnya 6 satuan hendak diurai menjadi 2 buah vektor yang saling menyiku. Salah satu komponen vektor itu membuat sudut 600 dengan vektor tersebut. Hitung besar dari komponen-komponen vektor ini! 15.Jumlah dua buah vektor besarnya dua kali besar vektor yang lebih kecii. Jika kedua vektor membentuk sudut α (tanα = 4/3), berapakah perbandingan kedua vektor itu? 16.Dua buah vektor yang besarnya 6 dan 5 satuan mengapit sudut 300 . Hitung sudut antara resultan vektor dengan vektor yang pertama ! 17. Besar dari resultan vektor a dan b sama dengan besar selisih dari kedua vektor itu. Buktikan bahwa kedua vektor itu saling tegak lurus. (petunjuk : gunakan (a + b) . (a + b) = (a - b) . (a - b), untuk membuktikan bahwa : a . b = 0.) ! 18.Jika : a + b = c dan a2 + b2 = c2 , buktikan bahwa a dan b saling tegak lurus! FISIKA MEKANIKA, Jonifan, Iin Lidya, Yasman 30