Dokumen tersebut membahas tentang interpolasi linear dan kuadratik dalam metode numerik. Secara garis besar dibahas tentang definisi dan cara menyelesaikan masalah interpolasi dengan menggunakan perhitungan manual maupun bahasa pemrograman. Diberikan pula contoh soal dan penyelesaiannya.
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi kompleks yang mencakup fungsi elementer seperti fungsi linear, bilinear, eksponen, dan trigonometri. Dokumen ini ditulis oleh Irena Adiba dari Fakultas Pendidikan Matematika dan IPA Universitas Pendidikan Indonesia.
The document discusses Stokes' theorem, which relates the line integral of a vector field F around a closed oriented curve C to a surface integral of the curl of F over any surface S whose boundary is C. It provides the mathematical definition of Stokes' theorem, an analogy to Green's theorem, and an example proof for a special case where the surface S is the graph of a function z=g(x,y). It also gives two examples of using Stokes' theorem to calculate line integrals.
Dokumen tersebut membahas tentang interpolasi linear dan kuadratik dalam metode numerik. Secara garis besar dibahas tentang definisi dan cara menyelesaikan masalah interpolasi dengan menggunakan perhitungan manual maupun bahasa pemrograman. Diberikan pula contoh soal dan penyelesaiannya.
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi kompleks yang mencakup fungsi elementer seperti fungsi linear, bilinear, eksponen, dan trigonometri. Dokumen ini ditulis oleh Irena Adiba dari Fakultas Pendidikan Matematika dan IPA Universitas Pendidikan Indonesia.
The document discusses Stokes' theorem, which relates the line integral of a vector field F around a closed oriented curve C to a surface integral of the curl of F over any surface S whose boundary is C. It provides the mathematical definition of Stokes' theorem, an analogy to Green's theorem, and an example proof for a special case where the surface S is the graph of a function z=g(x,y). It also gives two examples of using Stokes' theorem to calculate line integrals.
Dokumen tersebut membahas tentang polarisasi bahan dielektrik, medan listrik di dalam bahan dielektrik yang terpolarisasi, hukum Gauss dalam bahan dielektrik, sifat dielektrik linier, dan energi dalam sistem bahan dielektrik.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinat kartesian, silinder dan bola beserta konsep-konsep dasar seperti vektor satuan, volume diferensial, elemen-elemen permukaan dan garis. Juga dibahas mengenai turunan berarah (gradien), divergensi, curl, hukum Coulomb, medan listrik, fluks listrik, hukum Gauss, energi dan potensial medan listrik serta medan magnet.
Dokumen tersebut membahas metode deret pangkat untuk menyelesaikan persamaan diferensial, yang menyatakan solusi dalam bentuk deret tak hingga. Metode ini memungkinkan penyelesaian untuk fungsi-fungsi analitik dengan mengembangkannya menjadi deret pangkat konvergen di sekitar titik tertentu.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang:
1. Pengantar analisis real yang membahas supremum dan infimum serta barisan bilangan real
2. Menguraikan definisi dan teorema terkait supremum, infimum, himpunan terbatas, dan sifat-sifatnya
3. Mengjelaskan pengertian barisan bilangan real, konvergensi, dan limitnya
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan bidang, vektor normal, bidang sejajar, dan bidang tegak lurus. Persamaan bidang umumnya ditulis sebagai ax + by + cz + d = 0, dimana vektor normalnya adalah (a, b, c). Dua bidang dikatakan sejajar jika memiliki vektor normal yang sama atau berkelipatan, sedangkan bidang dikatakan tegak lurus jika hasil vektor normal kedua bidang bernilai n
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan diferensial, meliputi definisi, klasifikasi, dan penyelesaian persamaan diferensial. Dibahas pula contoh-contoh soal dan aplikasi persamaan diferensial dalam pemodelan matematis.
Persamaan Poisson digunakan untuk menentukan potensial listrik di dalam dan luar bola bermuatan. Potensial di luar bola berbentuk 1/r, sedangkan di dalam berbentuk fungsi r. Solusi umum persamaan Poisson memberikan rumus integral untuk potensial akibat sumber muatan apa pun. Contohnya, potensial titik di luar bola setara dengan 1/(r-arcosθ+a2).
Laporan Praktikum titik pusat massa benda homogenAnnisa Icha
Laporan praktikum menentukan titik pusat massa dari benda homogen menjelaskan cara mengukur titik pusat massa dari bentuk sembarang dengan memotongnya melalui titik berat, dimana hasil pemotongan akan memiliki berat yang seimbang. Metode ini diterapkan pada benda berbentuk tidak beraturan dengan hasil titik pusat massanya berada pada koordinat (7,7 cm; 5,2 cm).
1. Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar vektor dan operator-operator vektor yang digunakan dalam medan dan gelombang elektromagnetik, seperti gradien, divergensi, dan curl.
2. Dibahas pula sistem koordinat kartesian, silindris, dan bola yang digunakan untuk merepresentasikan vektor dalam ruang tiga dimensi.
3. Operator-operator vektor digunakan untuk menghitung laju perubahan medan skalar dan vektor.
Dokumen tersebut membahas tentang polarisasi bahan dielektrik, medan listrik di dalam bahan dielektrik yang terpolarisasi, hukum Gauss dalam bahan dielektrik, sifat dielektrik linier, dan energi dalam sistem bahan dielektrik.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinat kartesian, silinder dan bola beserta konsep-konsep dasar seperti vektor satuan, volume diferensial, elemen-elemen permukaan dan garis. Juga dibahas mengenai turunan berarah (gradien), divergensi, curl, hukum Coulomb, medan listrik, fluks listrik, hukum Gauss, energi dan potensial medan listrik serta medan magnet.
Dokumen tersebut membahas metode deret pangkat untuk menyelesaikan persamaan diferensial, yang menyatakan solusi dalam bentuk deret tak hingga. Metode ini memungkinkan penyelesaian untuk fungsi-fungsi analitik dengan mengembangkannya menjadi deret pangkat konvergen di sekitar titik tertentu.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang:
1. Pengantar analisis real yang membahas supremum dan infimum serta barisan bilangan real
2. Menguraikan definisi dan teorema terkait supremum, infimum, himpunan terbatas, dan sifat-sifatnya
3. Mengjelaskan pengertian barisan bilangan real, konvergensi, dan limitnya
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan bidang, vektor normal, bidang sejajar, dan bidang tegak lurus. Persamaan bidang umumnya ditulis sebagai ax + by + cz + d = 0, dimana vektor normalnya adalah (a, b, c). Dua bidang dikatakan sejajar jika memiliki vektor normal yang sama atau berkelipatan, sedangkan bidang dikatakan tegak lurus jika hasil vektor normal kedua bidang bernilai n
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan diferensial, meliputi definisi, klasifikasi, dan penyelesaian persamaan diferensial. Dibahas pula contoh-contoh soal dan aplikasi persamaan diferensial dalam pemodelan matematis.
Persamaan Poisson digunakan untuk menentukan potensial listrik di dalam dan luar bola bermuatan. Potensial di luar bola berbentuk 1/r, sedangkan di dalam berbentuk fungsi r. Solusi umum persamaan Poisson memberikan rumus integral untuk potensial akibat sumber muatan apa pun. Contohnya, potensial titik di luar bola setara dengan 1/(r-arcosθ+a2).
Laporan Praktikum titik pusat massa benda homogenAnnisa Icha
Laporan praktikum menentukan titik pusat massa dari benda homogen menjelaskan cara mengukur titik pusat massa dari bentuk sembarang dengan memotongnya melalui titik berat, dimana hasil pemotongan akan memiliki berat yang seimbang. Metode ini diterapkan pada benda berbentuk tidak beraturan dengan hasil titik pusat massanya berada pada koordinat (7,7 cm; 5,2 cm).
1. Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar vektor dan operator-operator vektor yang digunakan dalam medan dan gelombang elektromagnetik, seperti gradien, divergensi, dan curl.
2. Dibahas pula sistem koordinat kartesian, silindris, dan bola yang digunakan untuk merepresentasikan vektor dalam ruang tiga dimensi.
3. Operator-operator vektor digunakan untuk menghitung laju perubahan medan skalar dan vektor.
Sistem bilangan yang sudah dikenal sebelumnya adalah sistem bilangan real, tetapi sistem bilangan real ternyata masih belum cukup untuk menyelesaikan semua bentuk permasalahan dalam berbagai operasi dan persamaan dalam matematika. Oleh karena itu, diperlukan sistem bilangan baru yaitu sistem bilangan kompleks. Sistem bilangan kompleks terdiri dari bilangan kompleks, fungsi analitik, fungsi elementer, integral fungsi kompleks, deret kompleks, dan metode pengintegralan residu.
Dalam sistem bilangan kompleks fungsi elementer sangat penting dan sebagai penunjang untuk mempelajari sistem bilangan kompleks yang lainnya. Fungsi elementer diantaranya, fungsi linear, fungsi pangkat, fungsi bilinear, fungsi eksponensial, fungsi logaritma, fungsi trigonometri dan fungsi hiperbola. Pemahaman tentang fungsi elementer sendiri sangat diperlukan dalam menganalisis suatu kurva secara geometris.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang Fungsi Trigonometri dan Fungsi Hiperbolik dalam bilangan kompleks.
1. Integral kompleks merupakan integral fungsi bernilai kompleks di sepanjang lintasan tertentu.
2. Terdapat sifat-sifat integral kompleks seperti integral lintasan yang berlawanan akan meniadakan dan nilai integral kompleks untuk lingkaran berpusat di suatu titik bernilai iπ.
3. Integral kompleks dapat digunakan untuk menghitung nilai integral di sepanjang lintasan yang terdiri dari beberapa penggal garis.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem bilangan riil dan kompleks. Bilangan kompleks didefinisikan sebagai bilangan berbentuk a + bi, dimana a dan b adalah bilangan riil dan i^2 = -1. Bilangan kompleks dapat digambarkan secara geometris sebagai titik pada bidang kompleks dan operasi aljabar bilangan kompleks memiliki interpretasi geometris.
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan dan pertidaksamaan linier dan kuadrat, termasuk cara menentukan himpunan penyelesaian, menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan, serta sistem persamaan linier dua variabel.
Dasar Telekomunikasi - Slide week 10 - pensinyalanBeny Nugraha
1. Pensinyalan adalah proses pertukaran sinyal antar komponen jaringan telekomunikasi untuk membentuk, memelihara, dan memutuskan koneksi. 2. Ada dua jenis pensinyalan utama yaitu pensinyalan pelanggan-sentral dan pensinyalan antarsentral. 3. Pensinyalan diklasifikasikan berdasarkan fungsinya menjadi pensinyalan pengawasan, pendaftaran, dan audibel-visual.
Modul ini membahas tentang bilangan kompleks, termasuk definisi, asal mula, bentuk polar dan operasi hitung bilangan kompleks seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian baik dalam bentuk kartesius maupun polar."
Telekounikasi Analog & Digital - Slide week 2 - lanjutan sinyal & spektrumBeny Nugraha
Dokumen tersebut membahas tentang transformasi Fourier dan sifat-sifatnya. Transformasi Fourier digunakan untuk mengubah fungsi waktu ke fungsi frekuensi dan sebaliknya. Sifat-sifat transformasi Fourier mencakup linearitas, pergeseran waktu dan frekuensi, perubahan skala, pembalikan waktu, diferensiasi, integrasi, konvolusi, dan perkalian. Transformasi Fourier impuls satuan juga dijelaskan, di mana impuls satuan memiliki spektr
This document provides information about trigonometry including definitions of trigonometric ratios, working with right triangles, and trigonometric ratios for special angles. It defines the sine, cosine, and tangent ratios for an angle in a right triangle. It also defines cosecant, secant, and cotangent as the reciprocals of sine, cosine, and tangent respectively. Examples are provided to demonstrate calculating trigonometric ratios in right triangles. The document also provides trigonometric ratio values for specific angles including 0°, 30°, 45°, 60°, and 90° to help determine an angle value given a ratio.
Fungsi merupakan konsep penting dalam matematika. Dokumen ini membahas kekontinuan fungsi pada bilangan kompleks. Definisi kekontinuan fungsi adalah bahwa fungsi f(z) dikatakan kontinu di z0 jika batas fungsi ketika z mendekati z0 sama dengan nilai fungsi di z0. Dokumen ini juga membahas teorema-teorema terkait kekontinuan fungsi kompleks dan kekontinuan seragam.
Dokumen tersebut membahas tentang bilangan kompleks, yang merupakan gabungan bilangan riil dan imajiner. Bilangan kompleks dapat ditulis dalam bentuk a + bi dan digambarkan dalam bidang kompleks. Bilangan kompleks juga dapat ditulis dalam bentuk polar dan eksponensial dengan menggunakan jarak (r) dan sudut (θ) dari titik asal. Dokumen ini juga menjelaskan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan kompleks.
Bilangan kompleks dapat didefinisikan sebagai pasangan bilangan nyata (x,y) dimana x adalah bagian nyata dan y adalah bagian khayal. Bilangan kompleks dapat digambarkan pada bidang kompleks dengan sumbu x sebagai sumbu nyata dan sumbu y sebagai sumbu khayal. Bilangan kompleks dapat dilakukan operasi aljabar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dengan mengoperasikan masing-masing
The exponential moving average (EMA) assigns more weight to recent data points compared to older data points. It is calculated by taking the previous EMA value and adding a percentage of the difference between the current closing price and the previous EMA. This percentage decreases exponentially as the data points get older. An example calculates the 10-day EMA for stock closing prices, applying an 18.18% weighting to the most recent price. The EMA responds more quickly to recent price changes than the simple moving average but can also generate false signals about market trends.
Dokumen tersebut membahas empat kategori hubungan, yaitu wajib (sangat disarankan), sunnah (disarankan), mubah (diperbolehkan), dan haram (dilarang), dengan mempertimbangkan kriteria kemampuan finansial dan risiko perzinaan. Kemudian dibahas pula kriteria dasar menikah menurut hadis Nabi Muhammad SAW yaitu agama, keturunan, harta, dan kecantikan pasangan.
Dokumen tersebut merangkum penelitian survei yang meliputi pengertian, karakteristik, jenis, tujuan, dan prosedur pelaksanaannya. Beberapa jenis penelitian survei yang dijelaskan adalah survei catatan, menggunakan angket, wawancara telepon, wawancara kelompok, dan individual.
The document discusses the history and development of Hindu-Arabic numerals. It originated in India in around 300 BC and was developed by a mathematician named al-Binuri. These numerals evolved and spread to the Middle East and Europe through Arab traders in the 10th century. Leonardo Fibonacci helped popularize the use of Hindu-Arabic numerals in Europe in the early 13th century through his book Liber Abaci, as they were more efficient than traditional Roman numerals. Today, the Hindu-Arabic numeral system with 10 symbols (0-9) is the most widely used numeral system globally.
The document contains solutions to two problems from an Olympiad exam. The first problem asks to find all integer pairs x and y satisfying x^2 - y^2 = 2k for some non-negative integer k, where x and y have no prime factors larger than 5. The solution lists the possible values of x^2 and y^2 and the integer pairs that satisfy the equation.
The second problem asks to split a class of 12 students (6 pairs of twins) into either two teams of 6 or three teams of 4, without putting any twins in the same team. The solution explains that there are 32 ways to split them into two teams of 6, and 960 ways to split them into three
This document discusses properties of inverse trigonometric functions including derivatives of inverse trigonometric functions and general integration formulas that can be applied to them. Examples are provided to illustrate the use of derivatives to find the inverse trigonometric functions and how integration formulas can be generalized for inverse trigonometric functions.
The document defines and discusses inverse trigonometric functions. It defines them as the inverses of trigonometric functions like sine, cosine, and tangent, with restricted domains. Some key properties discussed include identities, derivatives, and integrals of inverse trigonometric functions. Graphs of inverse sine and cosine are reflections of sine and cosine about the line y=x.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
5. Misalkan w = u + iv adalah nilai fungsi f di z = x + iy, sehingga
u + iv = f(x + iy).
Masing-masing bilangan riil u dan v bergantung pada variabel riil
x dan y, sehingga f(z) dapat dinyatakan sebagai pasangan terurut
dari variabel riil x dan y, yaitu
f(z) = u(x,y) + iv(x,y).
Jika koordinat polar r dan θ pada x dan y digunakan, maka
u + iv = f(reiθ),
dimana w = u + iv dan z = reiθ. Sehingga f(z) dapat ditulis menjadi
f(z) = u(r,θ) + iv(r,θ).
www.themegallery.com
LOGO
8. DEFINISI PEMETAAN
Korespondensi antara titik-titik di bidang-z dengan
titik-titik di bidang-w disebut pemetaan atau
transformasi dari titik-titik di bidang-z dengan titiktitik di bidang w oleh fungsi f.
Pemetaan dapat berupa:
• Translasi / pergeseran
• Rotasi / perputaran
• Refleksi / pencerminan
www.themegallery.com
LOGO