1. Barisan (xn) terbatas dan monoton turun. Limitnya adalah 2.
2. Barisan (xn) terbatas antara 0 dan 1/2 dan monoton naik. Limitnya adalah 1/2.
3. Barisan (xn) terbatas dibawah oleh √a dan monoton turun. Limitnya adalah √a.
Dokumen tersebut membahas tentang relasi dan hasil kali cartesius antara dua himpunan atau lebih. Definisi relasi adalah pernyataan yang mendefinisikan hubungan antara suatu himpunan dengan himpunan lainnya. Hasil kali cartesius dari dua himpunan adalah himpunan semua pasangan berurutan dengan elemen pertama dari himpunan pertama dan elemen kedua dari himpunan kedua.
Dokumen tersebut membahas tentang grup permutasi. Grup permutasi adalah himpunan permutasi-permutasi dari suatu himpunan yang membentuk sebuah grup dengan operasi komposisi fungsi. Dokumen tersebut menjelaskan definisi grup permutasi, sifat-sifatnya, cycle dan orbit dalam grup permutasi, serta beberapa teorema yang berkaitan dengan grup permutasi seperti teorema produk disjoint cycles dan order suatu permutasi.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang:
1. Pengantar analisis real yang membahas supremum dan infimum serta barisan bilangan real
2. Menguraikan definisi dan teorema terkait supremum, infimum, himpunan terbatas, dan sifat-sifatnya
3. Mengjelaskan pengertian barisan bilangan real, konvergensi, dan limitnya
1. Barisan (xn) terbatas dan monoton turun. Limitnya adalah 2.
2. Barisan (xn) terbatas antara 0 dan 1/2 dan monoton naik. Limitnya adalah 1/2.
3. Barisan (xn) terbatas dibawah oleh √a dan monoton turun. Limitnya adalah √a.
Dokumen tersebut membahas tentang relasi dan hasil kali cartesius antara dua himpunan atau lebih. Definisi relasi adalah pernyataan yang mendefinisikan hubungan antara suatu himpunan dengan himpunan lainnya. Hasil kali cartesius dari dua himpunan adalah himpunan semua pasangan berurutan dengan elemen pertama dari himpunan pertama dan elemen kedua dari himpunan kedua.
Dokumen tersebut membahas tentang grup permutasi. Grup permutasi adalah himpunan permutasi-permutasi dari suatu himpunan yang membentuk sebuah grup dengan operasi komposisi fungsi. Dokumen tersebut menjelaskan definisi grup permutasi, sifat-sifatnya, cycle dan orbit dalam grup permutasi, serta beberapa teorema yang berkaitan dengan grup permutasi seperti teorema produk disjoint cycles dan order suatu permutasi.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang:
1. Pengantar analisis real yang membahas supremum dan infimum serta barisan bilangan real
2. Menguraikan definisi dan teorema terkait supremum, infimum, himpunan terbatas, dan sifat-sifatnya
3. Mengjelaskan pengertian barisan bilangan real, konvergensi, dan limitnya
1. Integral kompleks merupakan integral fungsi bernilai kompleks di sepanjang lintasan tertentu.
2. Terdapat sifat-sifat integral kompleks seperti integral lintasan yang berlawanan akan meniadakan dan nilai integral kompleks untuk lingkaran berpusat di suatu titik bernilai iπ.
3. Integral kompleks dapat digunakan untuk menghitung nilai integral di sepanjang lintasan yang terdiri dari beberapa penggal garis.
1. Definisi grup, subgrup, koset kanan dan kiri, relasi ekivalensi, dan indeks subgrup.
2. Teori Lagrange menyatakan bahwa orde subgrup membagi habis orde grup.
3. Fungsi phi Euler dan akibatnya terkait bilangan yang relatif prima.
Buku ini membahas materi geometri analitik ruang yang meliputi titik dan vektor dalam ruang tiga dimensi, garis lurus, persamaan bola, luasan putaran, dan luasan berderajat dua.
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAKRaden Ilyas
Dokumen tersebut membahas tentang penyelesaian persamaan diferensial tidak eksak dengan metode faktor integral. Metode ini melibatkan pengalian persamaan diferensial dengan suatu fungsi u yang disebut faktor integral untuk mengubahnya menjadi persamaan diferensial eksak yang dapat diselesaikan dengan metode integral. Faktor integral dapat berupa fungsi x saja, y saja, atau fungsi x dan y. Beberapa contoh soal juga diberikan beserta penye
Jawaban latihan soal bagian 2.2 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Jawaban latihan soal bagian 2.1 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Ringkuman dari dokumen tersebut adalah:
1. Definisi ring polinomial atas suatu ring komutatif R adalah himpunan semua ekspresi polinomial dengan koefisien dari R.
2. Jika R adalah ring, maka himpunan ring polinomial R[x] dengan operasi penjumlahan dan perkalian polinomial adalah ring.
3. Jika D adalah daerah integral, maka ring polinomial D[x] juga merupakan daerah integral.
Dokumen tersebut membahas tentang koefisien binomial yang merupakan bilangan yang muncul dari hasil penjabaran ekspresi pemangkatan dua variabel seperti (a + b)n. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa koefisien binomial dapat ditentukan menggunakan rumus kombinasi dan dibuktikan menggunakan teorema binomial.
1. Dokumen tersebut membahas prinsip inklusi-eksklusi dalam menghitung banyaknya obyek yang memenuhi beberapa sifat tertentu.
2. Bentuk umum prinsip inklusi-eksklusi ditulis sebagai rumus yang menghitung jumlah obyek tanpa sifat tertentu berdasarkan jumlah obyek dengan berbagai kombinasi sifat.
3. Beberapa contoh penerapan prinsip inklusi-eksklusi untuk
Dokumen tersebut membahas tentang konsep pemetaan dalam matematika. Pemetaan adalah cara menghubungkan unsur-unsur dari satu himpunan ke himpunan lainnya. Ada beberapa jenis pemetaan seperti pemetaan injektif, surjektif, dan bijektif yang dijelaskan beserta contoh-contohnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya undang-undang praktik keperawatan di Indonesia. Hal ini dibutuhkan untuk memberikan perlindungan hukum bagi perawat dan standarisasi praktik keperawatan. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang konsep praktik keperawatan, perkembangannya di Indonesia, serta alasan filosofis dan yuridis dibutuhkannya undang-undang khusus tentang praktik keperawatan.
1. Integral kompleks merupakan integral fungsi bernilai kompleks di sepanjang lintasan tertentu.
2. Terdapat sifat-sifat integral kompleks seperti integral lintasan yang berlawanan akan meniadakan dan nilai integral kompleks untuk lingkaran berpusat di suatu titik bernilai iπ.
3. Integral kompleks dapat digunakan untuk menghitung nilai integral di sepanjang lintasan yang terdiri dari beberapa penggal garis.
1. Definisi grup, subgrup, koset kanan dan kiri, relasi ekivalensi, dan indeks subgrup.
2. Teori Lagrange menyatakan bahwa orde subgrup membagi habis orde grup.
3. Fungsi phi Euler dan akibatnya terkait bilangan yang relatif prima.
Buku ini membahas materi geometri analitik ruang yang meliputi titik dan vektor dalam ruang tiga dimensi, garis lurus, persamaan bola, luasan putaran, dan luasan berderajat dua.
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAKRaden Ilyas
Dokumen tersebut membahas tentang penyelesaian persamaan diferensial tidak eksak dengan metode faktor integral. Metode ini melibatkan pengalian persamaan diferensial dengan suatu fungsi u yang disebut faktor integral untuk mengubahnya menjadi persamaan diferensial eksak yang dapat diselesaikan dengan metode integral. Faktor integral dapat berupa fungsi x saja, y saja, atau fungsi x dan y. Beberapa contoh soal juga diberikan beserta penye
Jawaban latihan soal bagian 2.2 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Jawaban latihan soal bagian 2.1 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Ringkuman dari dokumen tersebut adalah:
1. Definisi ring polinomial atas suatu ring komutatif R adalah himpunan semua ekspresi polinomial dengan koefisien dari R.
2. Jika R adalah ring, maka himpunan ring polinomial R[x] dengan operasi penjumlahan dan perkalian polinomial adalah ring.
3. Jika D adalah daerah integral, maka ring polinomial D[x] juga merupakan daerah integral.
Dokumen tersebut membahas tentang koefisien binomial yang merupakan bilangan yang muncul dari hasil penjabaran ekspresi pemangkatan dua variabel seperti (a + b)n. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa koefisien binomial dapat ditentukan menggunakan rumus kombinasi dan dibuktikan menggunakan teorema binomial.
1. Dokumen tersebut membahas prinsip inklusi-eksklusi dalam menghitung banyaknya obyek yang memenuhi beberapa sifat tertentu.
2. Bentuk umum prinsip inklusi-eksklusi ditulis sebagai rumus yang menghitung jumlah obyek tanpa sifat tertentu berdasarkan jumlah obyek dengan berbagai kombinasi sifat.
3. Beberapa contoh penerapan prinsip inklusi-eksklusi untuk
Dokumen tersebut membahas tentang konsep pemetaan dalam matematika. Pemetaan adalah cara menghubungkan unsur-unsur dari satu himpunan ke himpunan lainnya. Ada beberapa jenis pemetaan seperti pemetaan injektif, surjektif, dan bijektif yang dijelaskan beserta contoh-contohnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya undang-undang praktik keperawatan di Indonesia. Hal ini dibutuhkan untuk memberikan perlindungan hukum bagi perawat dan standarisasi praktik keperawatan. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang konsep praktik keperawatan, perkembangannya di Indonesia, serta alasan filosofis dan yuridis dibutuhkannya undang-undang khusus tentang praktik keperawatan.
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi kompleks yang mencakup fungsi elementer seperti fungsi linear, bilinear, eksponen, dan trigonometri. Dokumen ini ditulis oleh Irena Adiba dari Fakultas Pendidikan Matematika dan IPA Universitas Pendidikan Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang materi elektromagnetika II yang mencakup analisis vektor, bilangan kompleks, sistem koordinat, turunan berarah, curl dan makna fisisnya, gaya coulomb dan intensitas medan listrik, fluks listrik dan hukum gauss, energi dan potensial, medan magnet tunak, persamaan poisson dan laplace. Diberikan juga referensi dan aturan penilaian mata kuliah tersebut.
Sistem bilangan yang sudah dikenal sebelumnya adalah sistem bilangan real, tetapi sistem bilangan real ternyata masih belum cukup untuk menyelesaikan semua bentuk permasalahan dalam berbagai operasi dan persamaan dalam matematika. Oleh karena itu, diperlukan sistem bilangan baru yaitu sistem bilangan kompleks. Sistem bilangan kompleks terdiri dari bilangan kompleks, fungsi analitik, fungsi elementer, integral fungsi kompleks, deret kompleks, dan metode pengintegralan residu.
Dalam sistem bilangan kompleks fungsi elementer sangat penting dan sebagai penunjang untuk mempelajari sistem bilangan kompleks yang lainnya. Fungsi elementer diantaranya, fungsi linear, fungsi pangkat, fungsi bilinear, fungsi eksponensial, fungsi logaritma, fungsi trigonometri dan fungsi hiperbola. Pemahaman tentang fungsi elementer sendiri sangat diperlukan dalam menganalisis suatu kurva secara geometris.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang Fungsi Trigonometri dan Fungsi Hiperbolik dalam bilangan kompleks.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan proses benchmarking. Benchmarking adalah proses studi banding dan mengukur kinerja perusahaan terhadap perusahaan terbaik di kelasnya untuk meningkatkan kinerja. Terdapat empat jenis benchmarking yaitu internal, kompetitif, fungsional, dan generik. Proses benchmarking terdiri dari enam langkah mulai dari menentukan objek benchmarking, mengumpulkan data, menganalisis, hingga merencanak
Kombinasi, Permutasi dan Peluang
Dokumen ini membahas tentang kaidah penghitungan kombinasi dan permutasi serta konsep peluang. Kombinasi dan permutasi digunakan untuk menghitung berbagai kemungkinan pengambilan dan penyusunan unsur-unsur dari suatu kelompok. Sedangkan peluang digunakan untuk mengukur kemungkinan terjadinya suatu kejadian acak.
Bilangan kompleks dapat didefinisikan sebagai pasangan bilangan nyata (x,y) dimana x adalah bagian nyata dan y adalah bagian khayal. Bilangan kompleks dapat digambarkan pada bidang kompleks dengan sumbu x sebagai sumbu nyata dan sumbu y sebagai sumbu khayal. Bilangan kompleks dapat dilakukan operasi aljabar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dengan mengoperasikan masing-masing
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasienpjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit/puskesmas. Terdapat penjelasan mengenai tujuan pembelajaran umum dan khusus, langkah-langkah perencanaan tenaga keperawatan, dan beberapa rumus untuk menghitung kebutuhan tenaga perawat berdasarkan jam perawatan, jumlah pasien, dan tingkat ketergantungan pasien.
Makalah ini membahas tentang perencanaan tenaga keperawatan di rumah sakit dengan menggunakan 3 metode yaitu metode PPNI, Ilyas, dan Swansburg. Metode-metode tersebut digunakan untuk menghitung kebutuhan tenaga keperawatan berdasarkan beberapa faktor seperti jumlah pasien, lamanya perawatan, dan jam kerja perawat.
Makalah ini membahas tentang illegal logging atau penebangan liar di hutan Indonesia. Topik utama yang dibahas adalah definisi illegal logging, akar masalahnya, penerapan peraturan lingkungan hidup untuk perlindungan hutan, contoh penerapan illegal logging di Indonesia, dan hubungannya dengan etika lingkungan. Makalah ini bertujuan meningkatkan pemahaman tentang ancaman illegal logging bagi kelestarian lingkungan dan hutan Indonesia.
Makalah Metode Pembelajaran Limit Fungsi AljabarAisyah Turidho
Makalah ini membahas metode pembelajaran limit fungsi aljabar untuk meningkatkan pemahaman siswa. Metode yang disarankan adalah penjelasan konsep limit, latihan soal, dan metode interaktif seperti games dan diskusi kelompok untuk menambah ketertarikan siswa. Tujuannya agar siswa dapat memahami materi limit fungsi aljabar yang dianggap sulit.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem bilangan riil dan kompleks. Bilangan kompleks didefinisikan sebagai bilangan berbentuk a + bi, dimana a dan b adalah bilangan riil dan i^2 = -1. Bilangan kompleks dapat digambarkan secara geometris sebagai titik pada bidang kompleks dan operasi aljabar bilangan kompleks memiliki interpretasi geometris.
Fungsi merupakan konsep penting dalam matematika. Dokumen ini membahas kekontinuan fungsi pada bilangan kompleks. Definisi kekontinuan fungsi adalah bahwa fungsi f(z) dikatakan kontinu di z0 jika batas fungsi ketika z mendekati z0 sama dengan nilai fungsi di z0. Dokumen ini juga membahas teorema-teorema terkait kekontinuan fungsi kompleks dan kekontinuan seragam.
Fungsi dalam matematika adalah relasi yang menghubungkan setiap anggota domain dengan nilai tunggal di codomain. Fungsi dapat disajikan dalam bentuk himpunan pasangan terurut, rumus, diagram panah, atau diagram cartesius. Terdapat istilah-istilah seperti domain, codomain, dan range dalam mendefinisikan fungsi.
Bab 2 membahas berbagai jenis fungsi dan grafiknya. Fungsi didefinisikan sebagai himpunan pasangan terurut (x,y) dimana nilai y bergantung pada nilai x. Ada beberapa jenis fungsi seperti fungsi linear, polinomial, eksponensial, logaritma, dan trigonometri. Setiap jenis fungsi memiliki daerah asal, daerah hasil, dan grafik yang khas.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis fungsi matematika beserta definisinya, contohnya, daerah asal dan hasil, serta grafiknya. Jenis-jenis fungsi yang dijelaskan antara lain fungsi linear, polinomial, pangkat, akar, trigonometri, logaritma, dan lain-lain.
residu dan kutub (Analisis Variabel Kompleksmarihot TP
Dokumen tersebut membahas tentang residu dan kutub, termasuk definisi, contoh, dan teorema terkait. Pembahasan mencakup ekspansi Laurent, definisi residu dan kutub, serta contoh penggunaan teorema residu Cauchy.
Dokumen tersebut membahas tentang integral lipat dua dan tiga. Integral lipat dua digunakan untuk menghitung luas, volume, massa, pusat massa, dan momen inersia dengan membagi daerah menjadi subdaerah kecil dan menjumlahkan nilai fungsi pada setiap subdaerah. Integral lipat tiga memperluas konsep ini untuk fungsi tiga variabel bebas dan dapat diartikan sebagai pengukuran volume.
Dokumen tersebut membahas tentang limit fungsi dua variabel dan kekontinuan fungsi dua variabel. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi limit dan kekontinuan fungsi dua variabel serta beberapa contohnya. Dokumen juga menjelaskan konsep turunan vektor gradien dan turunan berarah pada fungsi dua variabel.
Bab ini membahas integral lipat dua pada berbagai koordinat dan daerah integrasi. Integral lipat dua digunakan untuk menghitung volume, pusat massa, dan momen inersia. Contoh soal mendemonstrasikan teknik penyelesaian integral lipat dua dengan merubah urutan integrasi sesuai bentuk daerah integrasinya.
Bilangan kompleks merupakan bilangan yang berbentuk a + bi, dimana a dan b adalah bilangan real dan i^2 = -1. Bilangan kompleks memiliki sifat-sifat lapangan seperti tertutup, komutatif, asosiatif, dan distribusi. Bilangan kompleks dapat diinterpretasikan secara geometris sebagai titik pada bidang Argand. Operasi aljabar bilangan kompleks mematuhi sifat-sifat seperti kompleks sekawan dari suatu bil
Bab 6 membahas fungsi komposisi dan fungsi invers, termasuk definisi, sifat-sifat, dan contoh-contoh penggunaannya. Fungsi komposisi merupakan komposisi dari dua fungsi atau lebih, sedangkan fungsi invers adalah fungsi terbalik dari suatu fungsi.
Bab ini membahas penyelesaian turunan parsial fungsi implisit dengan menggunakan aturan rantai. Metode pendiferensialan implisit digunakan untuk menentukan turunan fungsi yang didefinisikan secara implisit oleh persamaan F(x,y)=0. Turunan fungsi implisit dapat ditentukan untuk dua variabel maupun tiga variabel atau lebih. Contoh soal diberikan beserta penyelesaiannya untuk memperjelas konsep dasar
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fungsi dengan variabel kompleks dinyatakan misalnya dalam bentuk
f(z) dengan z adalah bilangan kompleks. Secara umum fungsi dengan variabel
kompleks mempunyai bagian real dan imajiner yang juga merupakan fungsi.
2 2 2 2 2
Misal f(z) = z , karena z = x + iy maka : z = (x + iy) = (x − y ) + i(2xy).
Bagian real dan bagian imajiner suatu fungsi kompleks secara umum
merupakan fungsi dari variabel x dan y. Bagian real dinyatakan dengan u(x,
y)dan bagian imajiner dinyatakan dengan fungsi v(x, y). Jadi suatu
fungkompleks f (z) = u(x, y) + i v(x, y). Dengan demikian untuk fungsi
kom– pleks di atas yang dinyatakan dengan f (z) = z 2 , maka u(x, y) = x2 − y2
dan v(x, y) = 2xy.
1.2 Rumuan Masalah
Adapun Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
a) Apa itu fungsi kompleks?
b) Bagaimana cara melakukan operasi hitung pada fungsi kompleks?
1.3 Tujuan
a) Untuk mengetahui pengertian dari fungsi kompleks.
b) Agar bisa melakukan operasi hitung pada fungsi kompleks.
1
2. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Fungsi Kompleks dan Operasi Fungsi
Ada beberapa konsep dasar yang harus diketahui sebelum membahas
mengenai pengertian fungsi kompleks. Konsep dasar itu adalah pendahuluan dari
topologi yang menyangkut topik–topik berikut.
1. Himpunan di sini adalah koleksi titik–titik pada bidang z.
2. Operasi pada himpunan yaitu gabungan, irisan, penjumlahan dan pengurangan
beserta sifat–sifatnya, harus dikuasai dengan baik.
Berikut ini mari kita perhatikan konsep–konsep dari topologi:
1. Lingkungan
a. Lingkungan z0 : adalah himpunan semua titik z yang terletak di dalam lingkaran
yang berpusat di z0 , berjari–jari r, r > 0.
Ditulis sebagai : N (z0,r) atau 0 < | z – z0 | < r.
b. Lingkungan tanpa z0 : himpunan semua titik z ≠ z0 yang terletak di dalam
lingkaran yang berpusat di z0 , berjari–jari r, r > 0.
Ditulis sebagai : N* (z0,r) atau 0 < | z – z0 | < r.
Contoh 1 :
a. N (i,1) atau | z – i | < 1, lihat pada Gambar 2.1
b. N* (i, ) atau 0< | z | , dengan 0, lihat pada Gambar 2.2
y y
2i
i x
O
x
O
Gambar 2.1 Gambar 2.2
2
3. 2. Komplemen
Andaikan S suatu himpunan. Komplemen dari S ditulis SC, merupakan himpunan
semua titik pada bidang z yang tidak termasuk di S.
Contoh 2 :
a. H = {z│Im(z) >1} b. S = {z│2 < │z│ ≤ 3}
HC = {z│Im (z) ≤ 1} SC = {z││z│≤ 2, │z│> 3}
3. Titik limit
Titik z0 disebut titik limit dari himpunan S, jika untuk setiap N* (z0, ), maka S
N* (z0, )
4. Titik batas
Titik z0 disebut titik batas dari himpunan S, jika untuk setiap N* (z0, ) memuat
suatu titik di S dan memuat suatu titik yang tidak di S.
5. Batas dari himpunan S adalah himpunan semua titik batas dari S.
6. Interior dan Eksterior
Titik z0 disebut titik interior dari himpunan S, jika ada N(z0, ) sehingga N(z0,
) S. Titik yang bukan titik interior atau titik batas disebut titik eksterior.
7. Himpunan buka
Himpunan S disebut himpunan buka, jika S tidak memuat bagian dari batasnya.
8. Himpunan tutup
Himpunan S disebut himpunan tutup, jika S memuat semua batasnya.
9. Himpunan terhubung
Himpunan buka S disebut terhubung, jika setiap dua titik di S dapat dihubungkan
oleh beberapa penggal garis lurus yang seluruhnya terletak di S.
10. Daerah terbuka
Himpunan buka S yang terhubung disebut daerah terbuka.
11. Daerah tertutup
Daerah tertutup S adalah daerah terbuka S digabung dengan batasnya.
12. Penutup dari S adalah himpunan S digabung dengan titik limitnya.
3
4. Contoh 3:
Diberikan himpunan
A = {z||z| < 1}
B = {z||z| < 1} {(0,1)}
C = {z||z| 2}
Jawab :
Dapat didefinisikan bahwa A himpunan buka, terhubung.
Batas dari A adalah {z||z|=1}. Penutup dari A adalah {z||z| 1}
B bukan merupakan himpunan buka, bukan himpunan tutup.
Interior C adalah {z||z|< 2}.
2.1.1 FUNGSI
Fungsi kompleks didefinisikan serupa seperti pendefinisian pada fungsi real,
hanya peubah bebas dan peubah tak bebas berupa bilangan komlpleks. Berikut ini
definisi formal dari fungsi kompleks.
Definisi 1:
Misalnya D himpunan bilangan kompleks di bidang z. Fungsi komplek f adalah
suatu aturan yang memasangkan bilangan z anggota D dengan satu dan hanya satu
bilangan kompleks w pada bidang w, yaitu (z,w), fungsi tersebut ditulis w = f(z).
Himpunan D disebut domain (wilayah) dari f , dinyatakan oleh Df dan f(z) disebut
nilai dari z atau peta dari z oleh f. Range (jelajah) dari f, dinyatakan oleh Rf ; yaitu
himpuanan f(z) untuk setiap z anggota D. Untuk lebih memahami definisi di atas,
perhatikan ilustrasi berikut ini.
Contoh 4 :
Coba lihat,
a) w = z
b) w = yi
c) w = x2 – yi
d) w = z2 + 10z
e) w = z–1
4
5. f) w = │z│+ – z–2
g) w =
Masing–masing dengan z = x + yi sebagai peubah bebas dan w = u + vi sebagai peubah
tak bebas–nya, dan x, y, u dan v adalah bilangan real. Pernyataan a), b), c) dan d)
adalah fungsi dengan domain terluasnya adalah seluruh bilangan z. Sedangkan
pernyataan e), f) merupakan fungsi dengan domain terluasnya adalah semua titik
(bilangan kompleks) pada bidang z, kecuali z = 0. Dan pernyataan g) merupakan fungsi
dengan domain terluasnya adalah titik pada bidang z, kecuali z = .
Domain fungsi terkadang diberikan secara khusus, sebagai contoh :
f(z) = z2 , Df = {z││z│< 3}
Artinya himpunan titik–titik di dalam lingkaran yang berpusat di 0, jari–jari 3, pada
bidang z dipetakan oleh fungsi f(z) = z2, ke bidang w di mana w = f(z) = z2.
2.1.2 OPERASI PADA FUNGSI DAN FUNGSI KOMPOSISI
Operasi pada fungsi, menyangkut operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian didefinisikan sebagai berikut.
a) (f + g)(z) = f(z) + g(z)
b) (f - g)(z) = f(z) – g(z)
c) (f.g)(z) = f(z).g(z)
d) (z) =
Masing–masing dengan syarat Df Dg dan untuk d) ditambahkan syarat
g(z) 0.
Contoh 5:
Diberikan fungsi f(z) = 3z+2i dan g(z) = z2 + 4z
Maka diperoleh:
a) (f + g)(z) = f(z) + g(z) = (3z+2i) + (z2 + 4z) = z2 + 7z +2i
b) (f – g)(z) = f(z) – g(z) = (3z+2i) – (z2 + 4z) = z2 – z +2i
c) (f . g)(z) = f(z) . g(z) = (3z+2i) . (z2 + 4z) = 3z3 + (12+2i)z2 + 8iz
d) (z) = =
5
6. Masing–masing pernyataan a), b), c) dengan syarat Df Dg dan untuk
2
pernyataan d) dengan syarat Df Dg dan z + 4z 0
Fungsi komposisi didefinisikan sebagai berikut. Misalnya diketahui fungsi f dengan
domain Df dan g dengan domain Dg. Jika Df Dg , maka ada fungsi komposisi
(g f) (z) = g (f(z)) dengan domain suatu himpunan bagian dari Df .
Contoh 6 :
Diberikan fungsi f(z)=z2 dan g(z)= , z = x + yi dengan
Df = {z|0 arg z } dan Dg = {z|0 arg z }
Maka diperoleh Rf = {z|0 arg z }, sehingga Jika Df Dg
Dengan demikian diperoleh
(g f) (z) = g (f(z)) = g (z2) = = = =
2.1.3 ARTI GEOMETRI DARI FUNGSI KOMPLEKS
Sebelum meninjau arti geometri dari fungsi kompleks, tinjaulah fungsi yang
sangat sederhana berikut.
Misalkan n bilangan cacah dan a0, a1, … , an bilangan kompleks.
Fungsi p(z) = a0 + a1zn + a2z2 + … +anzn , (an 0) disebut polinom dalam z dengan
derajat n, domain terluasnya adalah seluruh bidang z. jika p(z) dan q(z) masing–masing
polinom, maka dengan q(z) 0 disebut fungsi rasional yang didefinisikan pada
bidang z, kecuali di z untuk q(z) = 0.
Untuk memahami fungsi kompleks secara geometris perhatikan hal berikut.
Jika z = x + yi, maka fungsi w = f(z) dapat diuraikan menjadi w = u (x, y) + iv(x,y),
artinya Re(w) dan Im(w) masing–masing merupakan fungsi dua peubah real x dan y.
Demikian juga, jika z = r(cos + i sin ), maka w = u(r, ) + v(r, ).
Contoh 7 :
a) Jika z = x + yi, maka f(z) = z2 + i dapat diuraikan menjadi
f(z) = z2 + i = (x + yi)2 + i
= (x2 – y2) + (2xy + 1)i
dalam hal ini u = x2 – y2 , v = 2xy + 1
6
7. b) Jika z = r(cos + i sin ), maka f(z) = z2 + i dapat diuraikan menjadi
f(z) = z2 + i = [r(cos + i sin )]2 + i
= r2 cos2 – r2 sin2 + (1 + r sin 2 )i
Sehingga diperoleh :
u = r2 cos2 – r2 sin2 dan v = 1 + r sin 2 .
Pada bagian berikut kita akan melihat fungsi kompleks w = f(z) secara geometris,
sebagai pemetaan dari bidang z ke bidang w. Untuk setiap peubah bebas z = z + yi
anggota dari domain f pada bidang z ada satu dan hanya satu peubah tak bebas w = u
+ wi yang terletak pada bidang w. Kita menemui kesukaran untuk melihat pasangan
(z,w) dalam satu sistem. Meskipun demikian kita masih dapat melakukan sesuatu
untuk melihat gambaran dari w=f(z) pada bidang w berdampingan dengan bidang z.
Contoh 8 :
Diketahui fungsi w = . Untuk setiap peubah z = x + yi didapat nilai w = x – yi ,
misalnya untuk setiap z1 = 3 + 2i , z2 = 2 – i berturut–turut didapat w = 3 – 2i dan
w =2+ I . Semua titik z pada daerah segitiga ABC di bidang z petanya adalah semua
titik w pada daerah segitiga A’B’C’ di bidang w (lihat gambar 2.3). Dalam pernyataan
tersebut terkandung pernyataan apakah garis lurus di bidang z dipetakan menjadi
garis lurus di bidang w oleh fungsi w = .
Jawab:
Misalkan l : y = ax + b garis lurus di bidang z. w = = x – yi , berarti u = x, v = – y .
Subsitusikan ke l , diperoleh
–v = au + b atau v = –au – b merupakan garis lurus di bidang w.
C y y
z1
A w2
B
x u
z2 B
A ’ w1
’
C
’
Bidang z Bidang w
Gambar 2.3
7
8. Contoh 9 :
Diketahui fungsi w = │z│– yi. Jika diambil titik–titik z pada lingkaran x2 + y2 = c2 ,
c 0, makanya petanya adalah w = │z│– yi = – yi = c – yi , ini berarti u = c
; v = –y.
Pada lingkaran x2 + y2 = c2 nilai y terletak antara –c dan c yaitu –c , dengan
demikian –c . Dalam gambar 2.4 berikut terlihat bahwa lingkaran x2 + y2 = c2
petanya adalah penggal garis u = c dengan –c , dan peta lingkaran D adalah
penggal garis R. y v
u=v
D
zo
R
c c u
O x w0
u=-v
Bidang z Bidang w
Gambar 2.4
Contoh 10 :
Diketahui fungsi w = z2. Dengan menggunakan bentuk polar atau eksponen
z = r(cos + i sin ) = , mudah dilihat bahwa w = z2 = r2( ) = r2
y v
O x O u
Bidang z Bidang w
Gambar 2.5
8
9. LATIHAN SOAL
1. Jika f(z) = + 2 Im (z) , maka f(z) untuk z = 3 – 4i maka
2. Jika z = x + yi dan w = z2 – 3iz, maka nilai Re(w) dan Im(w) adalah
3. Nilai fungsi f(z) = untuk z = 2 + i adalah
4. Tentukanlah nilai fungsi
a) f(z) = z2 – 2z – 1 , untuk z = 1 + 2i
b) f(z) = , untuk z = 1 + i
c) f(z) = , untuk z = 3 + i
5. Diberikan fungsi f(z)=z2 dan g(z)= z , z = x + yi , maka nilai (f g) (z) adalah
6. Jika z = x + yi , nyatakan fungsi–fungsi berikut dalam bentuk u(x,y)+iv(x,y) dan
u(r, )+iv(r, )
a) f(z) = z2 + 3z3
b) f(z) =
c) f(z) = 2 +
7. Pada masing–masing soal berikut ada dua titik z dan suatu fungsi w=f(x).
Gambarkan titik z pada bidang z dan petanya, yaitu titk w pada bidang w.
a) z1= – 2i , z2 = 1 + i ; w = z–2i
b) z1= 2+ 2i , z2 = 3i ; w = iz
c) z1= 1+i , z2 = –4i ; w = i
8. Daerah pada bidang z berikut ada dua titik z berikut dipetakan oleh w=f(z) .
Gambarkan untuk masing–masing soal, daerah tersebut pada bidang z dan petanya
pada bidang w.
a) ; f(z) = z2
9
10. BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fungsi komplek w=f(x) adalah suatu fungsi peubah dengan peubah bebas
bilangan kompleks z dan peubah tak bebas w juga bernilai bilangan kompleks. Fungsi
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut
Jika z = x + yi , maka w = f(z)= u(x,y)+iv(x,y)
u(x,y) = Re(w) dan v(x,y) = Im (w)
atau,
w=f(x) = u(r, )+iv(r, ) ; r = ; = arg z
u(r, ) = Re(w) dan v(r, ) = Im (w)
Apabila tidak diberikan, yang dimaksud dengan domain fungsi f yaitu Df adalah
daerah terluas di bidang z yang mengakibatkan w=f(x) ada nilainya; sedangkan
range dari f yaitu Rf adalah himpunan semua w untuk setiap z anggota Df . Fungsi
w=f(x) dapat dipandang sebagai pemetaan dari domain di bidang z ke bidang w .
Secara geometris masing–masing bidang digambarkan terpisah, dengan ketentuan
bidang z mempunyai sumbu real x dan imajiner y sedangkan bidang w mempunyai
sumbu real u dan imajiner y.
3.2 Saran
Sebagai calon guru matematika hendaknya mampu serta memahami seluruh
materi pelajaran matematika yang akan kita ajarkan pada peserta didik. Dengan
harapan kita sebagai seorang guru dapat menanamkan konsep yang tepat dan jelas
mengenai materi yang kita ajarkan.
10