3. Vitamin B2, juga dikenal sebagai riboflavin,
adalah salah satu dari delapan jenis vitamin B
yang larut dalam air. Ini adalah nutrien esensial
yang diperlukan oleh tubuh manusia untuk
menjaga kesehatan secara umum. Vitamin B2
berperan penting dalam metabolisme energi dan
merupakan komponen kunci dalam produksi
energi dari karbohidrat, lemak, dan protein yang
kita konsumsi.
PENGERTIAN
4. Fungsi vitamin B2
Vitamin B2, atau riboflavin, memiliki beberapa fungsi
penting dalam tubuh manusia. Berikut adalah penjelasan
singkat tentang beberapa fungsi utama vitamin B2:
Metabolisme energi: Vitamin B2 membantu tubuh mengubah karbohidrat,
lemak, dan protein menjadi energi yang digunakan oleh sel-sel tubuh. Ini
memainkan peran penting dalam proses produksi energi.
Antioksidan: Vitamin B2 memiliki sifat antioksidan dan melindungi sel-sel tubuh
dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Ini membantu menjaga
kesehatan sel dan melawan penuaan dini.
Kesehatan mata: Vitamin B2 penting untuk kesehatan mata. Ini membantu
dalam pembentukan pigmen retina yang penting untuk penglihatan yang
baik. Vitamin B2 juga dapat membantu melindungi mata dari kondisi seperti
katarak dan kelelahan mata.
Kesehatan kulit dan rambut: Vitamin B2 berperan dalam menjaga kesehatan
kulit, kuku, dan rambut. Ini membantu dalam produksi sebum, yang menjaga
kulit tetap lembap. Vitamin B2 juga berperan dalam regenerasi sel kulit.
Produksi sel darah merah: Vitamin B2 berperan dalam produksi sel darah merah.
Ini penting untuk pembentukan hemoglobin, protein yang membawa oksigen
dalam darah ke seluruh tubuh
5. Sifat vitamin B2
Vitamin B2, juga dikenal sebagai riboflavin, memiliki
beberapa sifat yang membuatnya penting bagi
kesehatan tubuh manusia. Berikut adalah penjelasan
tentang sifat-sifat vitamin B2:
Larut dalam air: Vitamin B2 adalah salah satu vitamin yang larut dalam air, yang
berarti mudah larut dalam air dan dapat digunakan oleh tubuh dengan cepat.
Ini memungkinkan tubuh untuk menggunakan vitamin B2 segera setelah
dikonsumsi, dan kelebihannya dapat dikeluarkan melalui urin.
Stabilitas terhadap panas: Vitamin B2 cenderung stabil terhadap panas, artinya
dapat bertahan dalam makanan yang dipanaskan. Namun, paparan panas yang
berkepanjangan atau intensitas tinggi dapat menyebabkan kerusakan vitamin
B2.
Sensitivitas terhadap cahaya: Vitamin B2 sensitif terhadap cahaya, terutama
cahaya ultraviolet. Oleh karena itu, makanan yang mengandung vitamin B2
harus disimpan di tempat yang gelap atau dikemas dengan baik untuk
melindungi vitamin dari kerusakan akibat paparan cahaya.
6. Sifat vitamin B2
Sifat-sifat ini membuat vitamin B2 menjadi nutrisi yang penting untuk
menjaga kesehatan tubuh. Penting untuk mendapatkan asupan yang
cukup dari sumber alami vitamin B2, seperti susu, daging, ikan, biji-
bijian, sayuran hijau, dan ragi, untuk memastikan tubuh mendapatkan
manfaat penuh dari vitamin ini
Konversi menjadi bentuk aktif: Vitamin B2 sendiri belum sepenuhnya aktif dalam
tubuh. Setelah dikonsumsi, vitamin B2 diubah menjadi bentuk aktifnya, yang
dikenal sebagai koenzim flavin adenin dinukleotida (FAD) dan flavin
mononukleotida (FMN). Bentuk aktif ini terlibat dalam banyak reaksi biokimia di
dalam tubuh.
Peran sebagai koenzim: Bentuk aktif vitamin B2, FAD dan FMN, berperan sebagai
koenzim dalam berbagai reaksi metabolisme seluler. Mereka membantu
mengkatalisis reaksi kimia yang penting untuk produksi energi, metabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein, serta sintesis DNA dan RNA.
Peran sebagai antioksidan: Vitamin B2 juga berperan sebagai antioksidan dalam
tubuh. Koenzim FAD dan FMN membantu melindungi sel-sel dari kerusakan
oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas. Dengan menghentikan reaksi
berantai radikal bebas, vitamin B2 membantu menjaga kesehatan sel dan
melawan stres oksidatif.
.
7. Macam-macam bentuk vitamin B2
Vitamin B2, juga dikenal sebagai riboflavin, ada dalam
beberapa bentuk di dalam tubuh manusia. Berikut
adalah penjelasan tentang bentuk-bentuk vitamin B2:
Riboflavin: Ini adalah bentuk dasar atau bentuk tidak aktif dari vitamin B2.
Riboflavin sendiri tidak dapat langsung digunakan oleh tubuh untuk berbagai
reaksi biokimia. Setelah dikonsumsi, riboflavin akan mengalami transformasi
menjadi bentuk aktifnya.
Flavin Mononukleotida (FMN): Setelah dikonsumsi, riboflavin diubah menjadi
bentuk aktif pertama, yaitu flavin mononukleotida (FMN). FMN berfungsi
sebagai koenzim dalam banyak reaksi biokimia yang melibatkan
metabolisme energi dan reaksi redoks dalam tubuh. FMN bekerja dengan
enzim tertentu untuk memfasilitasi transfer elektron dalam proses produksi
energi selular.
Flavin Adenin Dinukleotida (FAD): Setelah berubah menjadi FMN, bentuk aktif
kedua dari vitamin B2 adalah flavin adenin dinukleotida (FAD). FAD juga
berperan sebagai koenzim dan berpartisipasi dalam reaksi biokimia penting,
termasuk metabolisme energi, sintesis asam nukleat, dan produksi
glutatione, yang merupakan antioksidan penting dalam tubuh.
8. Turunan vitamin B2
Vitamin B2, atau riboflavin, memiliki beberapa turunan yang
penting dalam tubuh manusia. Berikut adalah penjelasan
singkat tentang turunan vitamin B2:
● Flavin Mononukleotida (FMN): FMN adalah bentuk aktif
pertama dari vitamin B2 setelah riboflavin diubah di dalam
tubuh. FMN berperan sebagai koenzim dalam reaksi
biokimia yang melibatkan metabolisme energi dan reaksi
redoks. Ini berperan dalam transfer elektron dalam proses
produksi energi selular.
● Flavin Adenin Dinukleotida (FAD): FAD adalah bentuk aktif
kedua dari vitamin B2. Setelah dikonversi dari FMN, FAD
berfungsi sebagai koenzim dalam banyak reaksi biokimia
penting. Ini berpartisipasi dalam metabolisme energi, sintesis
asam nukleat, dan produksi glutatione, antioksidan penting
dalam tubuh.
9. Turunan vitamin B2
Kedua turunan ini, FMN dan FAD, merupakan koenzim yang penting
dalam berbagai reaksi kimia dalam tubuh. Mereka membantu
mengkatalisis reaksi metabolisme yang penting untuk produksi energi,
pembentukan protein, sintesis asam nukleat, dan berbagai proses
biologis lainnya.
Perlu dicatat bahwa FMN dan FAD tidak dapat dihasilkan langsung
oleh tubuh tanpa adanya riboflavin, yang diperoleh melalui makanan.
Oleh karena itu, penting untuk memastikan asupan yang memadai dari
sumber alami vitamin B2, seperti susu dan produk susu, daging, ikan,
telur, biji-bijian, sayuran hijau, dan ragi, untuk memastikan tubuh
memiliki cukup bahan untuk menghasilkan turunan vitamin B2 yang
diperlukan.
10. Sumber vitamin B2
● Vitamin B2, atau riboflavin, dapat ditemukan dalam
berbagai sumber makanan alami. Berikut adalah
beberapa sumber utama vitamin B2:
● Susu dan produk susu: Susu, yogurt, dan keju
mengandung jumlah yang signifikan vitamin B2. Susu
adalah sumber yang kaya riboflavin dan merupakan
pilihan yang baik untuk memenuhi kebutuhan harian
vitamin B2.
● Daging dan unggas: Daging merah, seperti daging
sapi dan daging kambing, serta unggas seperti ayam
dan kalkun, mengandung riboflavin. Konsumsi daging
segar yang sehat dapat menyediakan jumlah yang
baik dari vitamin B2.
● Ikan: Beberapa jenis ikan seperti salmon, tuna, sarden,
dan ikan teri mengandung riboflavin. Ikan juga
merupakan sumber asam lemak omega-3 yang baik
untuk kesehatan jantung.
11. Bagan Absorpsi Vitamin B2
Penyerapan
Kedalam Darah
Absorpsi Aktif
Pencernaan Di
Usus Halus
Pencernaan
Awal
Makanan
1.Konsumsi makanan: Proses absorpsi vitamin B2 dimulai dengan mengonsumsi makanan
yang mengandung riboflavin. Sumber makanan yang kaya riboflavin meliputi susu, daging, ikan,
biji-bijian, sayuran hijau, dan ragi.
2.Pencernaan awal: Setelah dikonsumsi, makanan yang mengandung riboflavin melewati
mulut dan masuk ke perut. Di mulut, makanan dipecah dan dicampur dengan air liur yang
mengandung enzim amilase. Di lambung, asam lambung enzim lipase membantu melarutkan
riboflavin dari makanan.
3.Pencernaan di usus halus: Setelah melewati lambung, makanan mencapai usus halus,
khususnya duodenum dan jejenum. Di sini, riboflavin perlu diubah menjadi bentuk aktifnya agar
dapat diabsorpsi. Proses ini melibatkan enzim-enzim khusus:
a. Riboflavin kinase: Enzim ini mengkatalisis fosforilasi riboflavin menjadi bentuk aktif pertama,
yaitu riboflavin monofosfat (FMN).
b. FAD synthetase: Enzim ini mengubah FMN menjadi bentuk aktif lainnya, yaitu flavin adenin
dinukleotida (FAD).
4.Absorpsi aktif: Riboflavin yang telah diubah menjadi FMN dan FAD dapat diabsorpsi oleh
sel-sel usus halus. Proses absorpsi ini terjadi melalui mekanisme transport aktif menggunakan
protein transporter khusus:
a. Riboflavin transporter 1 (RFVT-1): Protein ini membantu masuknya riboflavin bebas ke
dalam sel usus halus.
b. Riboflavin transporter 2 (RFVT-2): Protein ini membantu transportasi FMN dan FAD ke
dalam sel usus halus.
5.Penyerapan ke dalam pembuluh darah: Setelah diabsorpsi oleh sel-sel usus halus,
riboflavin masuk ke dalam pembuluh darah kapiler di dinding usus. Dari sini, vitamin B2
12. No Nama enzim Pada proses
1 Amilase Pemecahan makanan di dalam
mulut
2 Lipase Pembebasan ikatan vitamin b2
dari sumber makanan, di dalam
lambung
3 Ribovlafin kinase Fosforilasi riboflavin ke bentuk
fmn
4 Fad synthetase Fosforilasi lanjutan mengubah
FMN menjadi FAD
ENZIM YANG MEMBANTU PROSES ABSORPSI
13. BAGAN METABOLISME VITAMIN B2
Pencernaan
Dan
Penyerapan
Fosforilasi
Fosforilasi
Lanjutan
Menjadi
Koenzime
FAD Dan
FMN
Regenerasi
PENJELASAN
14. 1.Pencernaan dan penyerapan: Vitamin B2 yang terkandung dalam makanan dipecah menjadi
bentuk bebasnya di saluran pencernaan oleh enzim-enzim pencernaan. Di usus halus, vitamin B2
diserap oleh sel-sel usus halus dan masuk ke dalam sirkulasi darah.
2.Fosforilasi: Setelah diserap, vitamin B2 mengalami reaksi fosforilasi yang melibatkan enzim
riboflavin kinase. Pada tahap ini, vitamin B2 diubah menjadi bentuk aktif pertama, yaitu riboflavin
monofosfat (FMN).
3.Fosforilasi lanjutan: riboflavin monofosfat (FMN) dapat diubah menjadi bentuk aktif lainnya,
yaitu flavin adenin dinukleotida (FAD), melalui reaksi fosforilasi lanjutan. Enzim FAD sintetase
bertanggung jawab atas konversi ini.
4.Menjadi koenzim FAD DAN FMN: Setelah terbentuk, FAD dan FMN berfungsi sebagai koenzim
dalam berbagai reaksi biokimia yang penting dalam tubuh. Mereka berinteraksi dengan berbagai
enzim dan memfasilitasi reaksi redoks serta transfer elektron. Vitamin B2 berperan dalam
metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein, serta dalam produksi energi di mitokondria sel.
5.Regenerasi: Setelah berpartisipasi dalam reaksi biokimia, FAD dan FMN dapat dikonversi
kembali menjadi bentuk bebasnya, yaitu riboflavin. Riboflavin yang terbentuk dapat digunakan
kembali untuk sintesis FMN dan FAD baru, atau diekskresikan melalui urin jika terdapat kelebihan
16. 1. Ekskresi melalui urin: Vitamin B2 yang tidak terpakai atau berlebih
dalam tubuh akan diekskresikan melalui urin. Setelah melewati proses
metabolisme dan digunakan sebagai koenzim, sisa vitamin B2 yang
tidak diperlukan akan disaring oleh ginjal dan kemudian dikeluarkan
dalam urin. Ekskresi vitamin B2 ini memungkinkan tubuh untuk
menjaga keseimbangan nutrisi yang tepat.
2. Ekskresi melalui keringat: Sebagian kecil vitamin B2 juga dapat
dikeluarkan melalui keringat. Ketika tubuh berkeringat, sejumlah kecil
vitamin B2 yang larut dalam air dapat diekskresikan bersama dengan
keringat. Namun, jumlah vitamin B2 yang diekskresikan melalui
keringat cenderung relatif kecil dibandingkan dengan ekskresi melalui
urin.
3. Ekskresi melalui feses: Selain urin dan keringat, sejumlah kecil
vitamin B2 juga dapat diekskresikan melalui feses. Ketika sisa-sisa
PROSES METABOLISME VITAMIN B2
17. DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. (2016). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama. ISBN 979-655-686-3
Lean, M. E. (2013). Ilmu Pangan, Gizi, dan Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka
Timur.
Rahfiludin, M. Z. (2013). Gizi Mikro. Semarang: CV Marjuno
Wulandari, T. (2017). Survei Asupan Vitamin A, B1, B2, B6 dan E pada Ibu
Hamil di Jawa Barat. Jurnal Ilmu Nano Komputasi dan Teoritis, 24 (8):6242-
6244.
Supariasa, I. D. (2017). Penilaian Status Gizi. Jakarta: Buku Kedokteran
EGC
18. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes
icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
Thanks!
Do you have any questions?
youremail@freepik.com
+34 654 321 432
yourwebsite.com
Please keep this slide for attribution