1. Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
I
Mahasiswa mampu menjelaskan yang dimaksud
enzim dan koenzim, fungsi, penggolongan, ser-
ta faktor yang mempengaruhi kerja enzim dan
koenzim.
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar
1, diharapkan Anda dapat :
1. Mahasiswa mampu menjelaskan
pengertian enzim dan koenzim
2. Mahasiswa mampu menjelaskan
struktur enzim
3. Mahasiswa mampu menyebutkan
macam-macam penggolongan en-
zim
4. Mahasiswa mampu menjelaskan
factor yang mempengaruhi kerja
enzim
Enzim
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Uraian Materi
1. Pengartian Enzim dan Koenzim
Saudara-saudara peserta PJJ pada kegiatan belajar kali ini kita akan mem-
bahas tentang enzim dan ko-enzim. Selama ini saudara sudah merasakan keti-
ka kita mengunyah nasi atau singkong dalam beberapa saat akan kita rasakan
makanan menjadi manis. Perubahan rasa manis tersebut seperti yang telah kita
bahas pada modul 1 kegiatan belajar 1 tentang metabolism karbohidrat, dimana
zat tepung akan diubah oleh ptealin / amylase menjadi di sakarida / gula. Amy-
lase merupakan enzyme yang berfungsi untuk memecah ikatan rantai zat tepung
menjadi zat gula. Untuk lebih memahami apa dan bagaimana enzim berja dalam
tubuh kita, mari kita ikuti pembahasan berikut ini.
a. Pengertian Enzim
Enzim adalah protein yang berperan sebagai pemercepat proses reaksi
kimia (katalis) dalam metabolisme makhluk hidup, tetapi enzim itu sendiri ti-
dak ikut bereaksi. Enzim berperan secara lebih spesifik dalam hal menentukan
reaksi mana yang akan dipacu dibandingkan dengan katalisator anorganik se-
hingga ribuan reaksi dapat berlangsung dengan tidak menghasilkan produk
sampingan yang beracun.
b. Pengertian Koenzim
Pengertian dan definisi Koenzim. Koenzim adalah ko-faktor yang berupa
molekul organik kecil yang merupakan bagian enzim yang tahan panas, men-
gandung ribose dan fosfat, larut dalam air dan bisa bersatu dengan apoen-
zim membentuk holoenzim. Koenzim yang membentuk ikatan sangat erat
baik secara kovalen maupun non kovalen dengan apoenzim di sebut gugus
prostetik.
2. Struktur enzim
Enzim berdasarkan strukturnya dapat kita bedakan menjadi dua yaitu: 1)
enzim sederhana, yang tersusun atas protein saja; 2) enzim yang bersifat kom-
plek, yaitu strukturnya tersusun dari protein dan non protein.
Enzim yang komplek terdiri dari apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim
3. 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
adalah bagian enzim yang tersusun atas protein. Gugus prostetik adalah bagian
enzim yang tersusun atas non protein. Gugus prostetik dapat dikelompokkan
menjadi dua yaitu koenzim (tersusun dari bahan organik) dan kofaktor (tersusun
dari bahan anorganik) gambar a.
Gambar a: diagram pembagian struktur enzim.
Saudara-saudara selanjutnya setelah kita mengetahui struktur penyusun
enzim, struktur enzim juga dapat kita ketahui dengan bagian permukaan yang ak-
tif. Artinya jika ada gugus enzim maka tidak semua permukaannya dapat sebagai
tempat penempelan substrat namun substrat hanya dapat menempel pada sisi
yang aktif saja (gambar b)
Gambar b: sisi aktif enzim, reaksi dengan substrat serta prodak akhir
Enzim
Sederhana
(protein)
Komplek
(protein + non-protein)
Apoenzim
(protein)
Prostetik
(protein)
Co-faktor
(anorganik)
Co-enzim
(organik)
4. 4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
3. Penggolongan enzim
Pada bagian ini saudara-saudara akan diajak untuk mengetahui beberapa
penggolongan enzim, yang pada bagian sebelumnya sudah kita ketahui bersa-
ma pengertian dan struktur enzim ini. Dalam penggolongannya enzim dapat kita
bagi menjadi dua yaitu; berdasarkan tempat kerja enzim dan daya pemercepatn-
ya (katalisis).
a. Berdasarkan tempat bekerjanya :
1) Endoenzim
Endoenzim disebut juga enzim intraseluler, yaitu enzim yang bekerjanya di
dalam sel. Umumnya merupakan enzim yang digunakan untuk proses sintesis
di dalam sel dan untuk pembentukan tenaga / Adhenosine Tri Phospat (ATP)
yang berguna untuk proses kehidupan sel, dalam proses respirasi.
2) Eksoenzim
Eksoenzim disebut juga enzim ekstraseluler, yaitu enzim yang bekerjanya
di luar sel. Umumnya berfungsi untuk “mencernakan” substrat secara hidroli-
sis, untuk dijadikan molekul yang lebih sederhana dengan berat molekul (BM)
lebih rendah sehingga dapat masuk melewati sel. Energi yang dibebaskan
pada reaksi pemecahan substrat di luar sel tidak digunakan dalam proses ke-
hidupan sel.
b. Penggolongan enzim berdasarkan daya katalisis
1) Oksidoreduktase
Enzim mengkatalisis reaksi oksidasi-reduksi, yang merupakan pe-
mindahan enzim ke enzim atau ke oksigen. Sebagai contoh adalah enzim
transfer oksidase dan peroksidase (katalase). Ada beberapa macam enzim
electron transfer oksidase, yaitu enzim oksidase, oksigenase, hidroksilase
dan dehidrogenase.
2) Transferase
Transferase mengkatalisis pemindahan gugusan molekul dari suatu
molekul ke molekul yang lain. Sebagai contoh adalah beberapa enzim se-
bagai berikut:
a) Transaminase adalah transferase yang memindahkan gugusan amina.
5. 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
b) Transfosforilase adalah transferase yang memindahkan gugusan fosfat.
c) Transasilase adalah transferase yang memindahkan gugusan asil.
3) Hidrolase
Enzim mengkatalisis reaksi-reaksi hidrolisis, dengan contoh enzim adalah:
a) Karboksilesterase adalah hidrolase yang menghidrolisis gugusan ester
karboksil.
b) Lipase adalah hidrolase yang menghidrolisis lemak (ester lipida).
c) Peptidase adalah hidrolase yang menghidrolisis protein dan polipep-
tida.
4) Liase
Enzim berfungsi untuk mengkatalisis pengambilan atau penambahan gu-
gusan dari suatu molekul tanpa melalui proses hidrolisis, sebagai contoh
adalah:
a) L malat hidroliase (fumarase) yaitu enzim yang mengkatalisis reaksi
pengambilan air dari malat sehingga dihasilkan fumarat.
b) Dekarboksiliase (dekarboksilase) yaitu enzim yang mengkatalisis reaksi
pengambilan gugus karboksil.
5) Isomerase
Isomerase meliputi enzim-enzim yang mengkatalisis reaksi isomerisasi,
contoh:
a) Rasemase, merubah l-alanin D-alanin
b) Epimerase, merubah D-ribulosa-5-fosfat D-xylulosa-5-fosfat
c) Cis-trans isomerase, merubah transmetinal cisrentolal
d) Intramolekul ketol isomerase, merubah D-gliseraldehid-3-fosfat di-
hidroksi aseton fosfat
e) Intramolekul transferase atau mutase, merubah metilmalonil-CoA
suksinil-CoA
6. 6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
6) Ligase
Enzim mengkatalisis reaksi penggabungan 2 molekul dengan dibebaskan-
nya molekul pirofosfat dari nukleosida trifosfat, sebagai contoh adalah en-
zim asetat=CoASH ligase yang mengkatalisis rekasi sebagai berikut:
Asetat + CoA-SH + ATP Asetil CoA + AMP + P-P
c. Penggolongan Koenzim
Setelah secara bersama-sama kita pelajari penggolongan enzim tentunya
berikutnya kita akan membahas bersama tentang koenzim, hal ini juga per-
lu kita pelajari karena koenzim juga mempunyai peranan yang penting pada
proses katalisis substrat. Untuk koenzim sendiri hanya dibagi menjadi dua se-
bagai berikut:
1) Koenzim 1
Tersusun dari satu molekul beta asam molekul nikotinamida, satu
molekul adenine dan 2 molekul pentose serta 2 molekul asam phospat.
Koenzim ini dikenal juga sebagai kodahidrogenese 1 atau kozimase. Da-
lam ilmu kimia dikenal sebagai DPN (diphosphopyridine nucleotide). Dan
pada umunya terdapat pada sel hidup.
2) Koenzim 2
Dikenal sebagai kodehidrogenese II atau kozimase II. Fungsinya
sama dengan koenzim I dan hanya berbeda dalam kandungan molekul
asam sulfatnya. Pada koenzim I tersapat 2 molekul asam phosfat sedang-
kan pada koenzim II terdapat 3 molekul asam phospat. Fugnsi koenzim
dalam suasana anaerob sebagai dehidrogenase yang menerima atom H
atau sebagai akseptor H
4. Faktor yang mempengaruhi Enzim dan ko Enzim
Di awal tadi kita sudah mengetahui bersama bahwa struktur dasar enzim
adalah protein, sehingga dalam bekerjanya sangat di pengaruhi beberapa hal
yang akan kita bahas berikut ini.
a. Suhu
7. 7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Enzim terdiri atas molekul-molekul protein. Oleh karena itu, enzim ma-
sih tetap mempuyai sifat protein yang kerjanya dipengaruhi oleh suhu.
Enzim dapat bekerja optimum pada kisaran suhu tertentu, yaitu sekitar
suhu 400 C. Pada suhu 00 C, enzim tidak aktif. Jika suhunya dinaikkan, en-
zim akan mulai aktif. Jika suhunya dinaikkan lebih tinggi lagi sampai batas
sekitar 40 – 500 C, enzim akan bekerja lebih aktif lagi. Namun, pemanasan
lebih lanjut membuat enzim akan terurai atau terdenaturasi seperti halnya
protein lainnya. Pada keadaan ini enzim tidak dapat bekerja.
1) Enzim tidak aktif pada suhu kurang daripada 0o
C.
2) Kadar tindak balas enzim meningkat dua kali ganda bagi setiap ke-
naikan suhu 10o
C.
3) Kadar tindak balas enzim paling optimum pada suhu 37o
C. Enzim
ternyahasli pada suhu tinggi iaitu lebih dari 50o
C.
b. Derajat Keasaman (pH)
Enzim bekerja pada pH tertentu, umumnya pada pH netral, ke-
cuali beberapa jenis enzim yang bekerja pada suasana asam atau
suasana basa. Jika enzim yang bekerja optimum pada suasana ne-
tral ditempatkan pada suasana basa ataupun asam, enzim terse-
but tidak akan bekerja atau bahkan rusak. Begitu juga sebaliknya, jila
suatu enzim bekerja optimal pada suasana basa atau asam tetapi di-
tempatkan pada keadaan asam atau bas, enzimtersebut akan rusak.
Sebagai contohnya, enzim pepsin yang terdpat di dalam lambung, efektif
bekerja pada pH rendah.
1) Setiap enzim bertindak paling cekap pada nilai pH tertentu yang dise-
but sebagai pH optimum.
2) pH optimum bagi kebanyakan enzim ialah pH 7.
3) Terdapat beberapa pengecualian, misalnya enzim pepsin di dalam pe-
rut bertindak balas paling cekap pada pH 2, sementara enzim tripsin di
dalam usus kecil bertindak paling cekap pada pH 8.
c. Inhibitor
Hal lain yang mempengaruhi kerja enzim adalah hambat respon balik
feed back inhibitor. Feed back inhibitor adalah keadaan pada saat sub-
8. 8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
stansi hasil (produk) kerja enzim yang terakumulasi dalam jumlah yang
berlebihan akan menghambat kerja enzim yang bersangkutan.
1) Inhibitor Kompetisi
Pada inhibitor kompetisi terjadi penambahan substrat dapat mengu-
rangi daya hambatnya, karena inhibitor bersaing dengan substrat untuk
mengikat bagian aktif enzim. Misalnya enzim suksinat dehidrogenase
yang berfungsi mengkatalisis reaksi oksidasi asam suksinat menjadi fuma-
rat, jika dalam proses ini dutambahkan asam malonat, maka enzim suk-
sinat dehidrogenase akan menurun aktivitasnya.
Tetapi jika diberikan lagi asam suksinat sebagai substrat reaksi akan
normal kembali. Sehingga aktivitas inhibitor ini sangat bergantung pada
konsentrasi inhibitor, konsentrasi substrat, dan aktivitas enzim inhibitor
dan substrat.
2) Inhibitor Nonkompetisi
Inhibitor nonkompetisi pengauhnya tidak dapat dihilangkan dengan
adanya penambahan substrat lain, dimana inhibitor ini akan berikatan
dengan permukaan enzim tanpa lepas dan lokasinya tidak dapat diganti
oleh substrat. Sehingga daya kerja inhibitor sangat tergantung dari kon-
sentrasi inhibitor dan aktivitas inhibitor terhadap enzim.
d. Konsentrasi Substrat
Mekanisme kerja enzim juga ditentukan oleh jumlah atau konsentrasi
substrat yang tersedia. Jika jumlah substratnya sedikit, kecepatan kerja
enzim juga rendah. Sebaliknya, jika jumlah substrat yang tersedia banyak,
kerja enzim juga cepat. Pada keadaan substrat berlebih, kerja enzim tidak
sampai menurun tetapi konstan.
1. Pada kepekatan substrat rendah, jumlah molekul enzim melebihi jum-
lah molekul substrat. Sehingga hanya sebagian kecil molekul enzim
bereaksi dengan molekul substrat.
2. Apabila kepekatan substrat bertambah, maka molekul enzim dapat
bereaksi lebih banyak dengan molekul substrat sehingga dapat men-
capai kadar maksimal reaksi enzim.
3. Penambahan kepekatan substrat selanjutnya tidak akan meningkatkan
9. 9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
aktifitas enzim karena kepekatan enzim sudah jenuh.
e. Konsentrasi enzim
Agar reaksi berjalan optimum, maka perbandingan jumlah antara
enzim dan substrat harus sesuai. Jika enzim terlalu sedikit dan substrat
terlalu banyak reaksi akan berjalan lambat bahkan ada substrat yang tidak
terkatalisasi. semakin banyak enzim, reaksi akan semakin cepat.
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
10
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Belajar 3
Saudara-saudara peserta PJJ yang berbahagia, setelah kita pelajari bersama
kegiatan belajar dua modul satu ini, dapat kita simpulkan bahwa:
1. Enzim meskipun sedikit mempunyai fungsi yang sangat penting dalam pros-
es perubahan suatu substrat menjadi substrat lain dengan hasil sisa yang
minimal. Hasil sisa suatu substrat yang bereaksi tanpa ada enzim akan men-
gakibatkan sesuatu yang merugikan bagi tubuh.
2. Enzim berfungsi sebagai katalisator, yang berarti bahwa dalam reaksi suatu
substrat, enzim mempercepat reaksi namun tidak ikut tereaksi.
3. Struktur enzim dapat kita bedakan menjadi dua, yaitu enzim sederhana (pro-
tein saja) dan enzim komplek (protein dan non protein)
4. Penamaan enzim berdasarkan substrat yang bereaksi ditambah akhiran ase
5. Aktifitas enzim terutama sangat di pengaruhi oleh pH dan suhu
Rangkuman
11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
11
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
11
Arthur C. Guyton, John E. Hall, Textbook Of Medical Physiology 11th ed, elsevier,
USA
Champe Pamela C, Harvey Richard A, 1994, Lippincot’s Illustrated Biochemistry,
edisi ke 2.
Joyce Y. Johnson, 2008, Fluids and Electrolytes Demystified, McGraw-Hill Compa-
nies, USA
Macdonald Richard G, 2007, USMLE Road Map, McGraw-Hill Companies, Inc, USA
Mark D, Marks Allan MD, SmithCollen, 2000, Biokimia Kedokteran Dasar, Sebuah
Pendekatan Klinis
Murray R K, et al., 2009, Biokimia Harper, edisi 27, EGC Kedokteran: Jakarta
Marshal william J, 2004, Clinical Biochemistry, Mosby, London
Sue C. DeLaune, and Patricia K. Ladner, 2003, Fundamentals of nursing: Stan-
dards & practice 2nd ed, Thomson Learning, Inc, USA
Daftar Pustaka
12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
12
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
1. Gambaran enzim mempunyai fungsi mempercepat dalam reaksi kimia, dalam
tubuh kita enzim sangat dibutuhkan jika tidak ada enzim maka reaksi kimia
dalam tubuh akan terhambat dan mengakibatkan tertimbunnya efek samp-
ing yang negative dalam tubuh, sebagai katalis / mempercepat reaksi enzim
mempunyai karakteristik sebagai berikut:
A. Berfungsi sebagai katalis pada suhu yang tinggi
B. Terjadi perubahan struktur enzim jika bereaksi dengan substrat
C. Enzim stabil dalam perubahan reaksi substrat
D. Semakin aktif dalam pH yang tinggi
E. Semakin pasif dalam tekanan yang rendah
2. Enzim mempunyai karakteristik relative yang berarti:
A. Satu enzim hanya bekerja untuk satu subtract
B. Satu enzim dapat aktif dengan beberapa substrat dengan tipe ikatan yang
sama
C. Satu enzim dapat aktif dengan beberapa substrat dengan pH yang sama
D. Satu enzim dapat aktif dengan beberapa substrat dengan suhu yang sama
E. Satu enzim dapat aktif dengan satu substrat dengan tipe ikatan yang sama
3. Urea hanya di dekomposisi oleh urease, dalam hal ini enzim mempunyai
karakteristik:
A. Absolute
B. Relative
C. Stereospscifikasi
Tes Formatif
13. 13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
D. General
E. Obligatif
4. Yang dimaksud enzim mempunyai sifat stereospesifikasi adalah:
A. Beberapa enzim dapat mengkatalisis perubahan substrat hanya dengan
struktur geometrical yang spesifik
B. Beberapa enzim dapat mengkatalisis perubahan substrat hanya dengan
struktur kimia yang spesifik
C. Satu enzim dapat mengkatalisis perubahan substrat hanya dengan struk-
tur geometrical yang spesifik
D. Beberapa enzim dapat mengkatalisis perubahan substrat hanya dengan
suhu yang spesifik
E. Beberapa enzim dapat mengkatalisis perubahan substrat hanya dengan
suhu dan pH yang spesifik
5. Enzim pepsin pada lambung berfungsi untuk memecah protein menjadi pep-
ton asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh kita, kekhususan Karakteristik
enzim pepsin lambung adalah sangat di pengaruhi oleh lingkungannya, beri-
kut ini yang paling benar dari karakteristik enzim pepsin adalah:
A. Bekerja semakin baik pada suhu yang tinggi
B. Bekerja semakin baik pada suhu yang rendah
C. Bekerja semakin baik pada pH yang tinggi
D. Bekerja semakin baik pada pH yang rendah
E. Bekerja semakin baik pada tekanan yang rendah
6. Enzim tripsin pada duodenum berfungsi untuk memecah protein menjadi
asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh kita, kekhususan Karakteristik enzim
tripsin duodenum adalah sangat di pengaruhi oleh lingkungannya, berikut ini
14. 14
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
yang paling benar dari karakteristik enzim tripsin adalah:
A. Bekerja semakin baik pada suhu yang tinggi
B. Bekerja semakin baik pada suhu yang rendah
C. Bekerja semakin baik pada pH yang tinggi
D. Bekerja semakin baik pada pH yang rendah
E. Bekerja semakin baik pada tekanan yang rendah
7. Enzim lipase berfungsi dalam proses:
A. Metabolism karbohidrat
B. Metabolism amilum
C. Emulgator lemak
D. Merubah pepton
E. Pembentukan asam amino
8. Enzim yang berperan Merubah zat tepung menjadi gula sederhana di rongga
mulut pada pencernaan karbohidrat adalah:
A. Amilase
B. Dehihrogenase
C. Lipase
D. Protease
E. Tripsin
9. Enzim yang berperan dalam mengemulsikan lemak menjadi melekul lemak
dibawah ini adalah:
A. Amilase
15. 15
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
B. Dehihrogenase
C. Lipase
D. Protease
E. Tripsin
10. Enzim yang berperan dalam menghidrolisis proetin menjadi asam amino
dibawah ini adalah:
A. Amilase
B. Dehihrogenase
C. Lipase
D. Protease
E. Tripsin
Kunci Jawaban
1. C
2. B
3. A
4. A
5. D
6. C
7. C
8. A
9. C
10. E