SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
GASTROENTERITIS
DEFINISI
Gastroenteritis
(GE) adalah peradangan
("-itis") pada saluran pencernaan (mukosa)
("gastro"-) lambung
("entero"-) dan usus kecil
Gastroenteritis ditandai dengan buang air besar encer
sebanyak >3 kali dalam waktu 24 jam.
Gastroenteritis yang terjadi dalam waktu kurang dari
14 hari disebut akut dan jika lebih dari 30 hari maka
disebut kronis.
PATOFISIOLOGI GASTROENTERITIS
Gangguan osmotik
Kondisi ini berhubungan dengan
asupan makanan atau zat yang sulit
diserap oleh mukosa intestinal dan
menyebabkan peningkatan tekanan
osmotik dalam rongga usus sehingga
terjadi pergeseran air dan elektrolit
ke dalam rongga usus. Isi rongga
usus yang berlebih akan merangsang
usus untuk mengeluarkannya
sehingga timbul diare.
Respons inflamasi mukosa
Hal ini terjadi pada seluruh
permukaan intestinal akibat
produksi enterotoksin dari agen
infeksi sehingga memberikan
respons peningkatan aktivitas
sekresi air dan elektrolit oleh
dinding usus ke dalam rongga
usus yang selanjutnya
menimbulkan diare akibat
peningkatan isi rongga usus.
Gangguan motilitas usus.
Ketika peristaltik usus
meningkat, kesempatan usus
untuk menyerap makanan
berkurang sehingga
menimbulkan diare.
Sebaliknya, ketika peristaltik
usus menurun menyebabkan
bakteri timbul berlebihan yang
selanjutnya dapat
menimbulkan diare juga.
Secara umum kondisi peradangan pada gastrointestinal disebabkan oleh infeksi
pada mukosa.
Dengan melakukan invasi serta memproduksi sitotoksin dan enterotoksin.
Mekanisme ini menghasilkan peningkatan sekresi cairan dan atau menurunkan
absorpsi cairan sehingga terjadi kekurangan zat gizi dan elektrolit. Mekanisme
dasar yang menyebabkan diare, meliputi hal- hal sebagai berikut :
ETIOLOGI GASTROENTERITIS
infeksi virus.
Sekitar 50-70% dari seluruh kasus gastroenteritis. Rotavirus, norovirus,
adenovirus, dan astrovirus merupakan penyebab utama gastroenteritis
akibat infeksi virus.
Infeksi bakteri.
Sekitar 15-20% dari seluruh kasus gastroenteritis. Campylobacter jejuni
menjadi penyebab utama gastroenteritis akibat bakteri.
Infeksi parasit.
Sekitar 10-15% dari seluruh kasus gastroenteritis. Protozoa yang paling
sering mengakibatkan gastroenteritis adalah Giardia lamblia.
Toksisitas makanan.
Toksisitas dapat disebabkan oleh toksin yang dihasilkan mikroba (S.
aureus, B. cereus) dan post kolonisasi kuman/mikroba (V. cholera, C.
perfringens, enterotoxigenic, E. coli, Aeromonas).
Obat atau bahan makanan
tambahan
Meliputi koligernik, quinidine, sorbitol, laksatif (termasuk magnesium
pada antasida), antibiotik (berkaitan dengan flora normal).
Kondisi kelaparan atau perut
kosong
Kondisi kelaparan atau perut kosong dalam waktu lama, kemudian perut
diisi dengan makanan dan minuman dalam jumlah banyak, terutama
makanan yang mengandung lemak, banyak serat, atau terlalu manis
sehingga meningkatkan respon saluran gastrointestinal dan terjadi
peradangan.
TANDA DAN GEJALA
Gastroenteritis ditandai dengan buang air besar encer sebanyak >3 kali dalam waktu 24
jam.
Gastroenteritis biasanya disertai dengan mual, muntah, dan kejang perut. Tanda dan
gejala biasanya muncul 12–72 jam setelah terjangkit agen penginfeksi.
Jika disebabkan oleh virus, kondisi ini biasanya membaik dalam satu minggu.
Beberapa gejala yang diakibatkan oleh virus yaitu demam, letih, sakit kepala, dan nyeri
otot.
Jika feses mengandung darah, lebih besar gastroenteritis tersebut disebabkan oleh
bakteri.
Beberapa gejala yang diakibatkan oleh infeksi bakteri yaitu nyeri perut akut.
Hal ini dapat bertahan selama beberapa minggu. Infeksi berulang biasanya ditemukan di
tempat-tempat dengan sanitasi buruk.
Kondisi gizi kurang dan gizi buruk dapat memperparah kondisi gastroenteritis.
Diare yang berlangsung kurang dari 14
hari dengan pengeluaran feses lunak
atau cair, tidak mengandung darah,
serta terkadang disertai panas dan
muntah.
Diare persisten adalah diare yang
berlangsung lebih dari 14 hari. Diare
persisten tidak disebabkan oleh
penyebab mikroba tunggal, namun
gabungan dari beberapa mikroba.
KLASIFIKASI GASTROENTERITIS DENGAN
MANIFESTASI DIARE YAITU :
DIARE AKUT
(GASTROENTERITIS).
DIARE PERSISTEN.
DISENTRI.
Disentri adalah diare yang disertai
darah dalam feses. Penyebab utama
disentri akut yaitu Shigella.
Faktor perilaku
yang meliputi
1. Tidak terbiasa cuci tangan
menggunakan sabun sebelum
makan
2. Tidak ASI eksklusif dan bayi
diberi MP ASI terlalu dini.
3. Penggunaan botol susu yang
tidak higienis. Penyimpanan
makanan tidak higienis.
FAKTOR RISIKO
Kecenderungan
untuk diare
penyakit imunodefisiensi atau
imunosupresi, penderita campak,
serta kondisi gizi buruk.
Faktor lingkungan
yang meliputi
1. Kebersihan lingkungan
(sanitasi) yang buruk.
2. Ketersediaan air bersih
yang tidak memadai.
3. Fasilitas jamban kurang
baik atau tidak ada
TERIMA
KASIH

More Related Content

Similar to PATOFISIOLOGI PENYAKIT GASTROENTRITIS.PPTX

Similar to PATOFISIOLOGI PENYAKIT GASTROENTRITIS.PPTX (20)

gastritis (magh)
gastritis (magh) gastritis (magh)
gastritis (magh)
 
Askep gastritis 3
Askep gastritis 3Askep gastritis 3
Askep gastritis 3
 
PEPTIC ULCER TUKAK LAMBUNG Patofisiologi peptic ulcer
PEPTIC ULCER TUKAK LAMBUNG Patofisiologi peptic ulcerPEPTIC ULCER TUKAK LAMBUNG Patofisiologi peptic ulcer
PEPTIC ULCER TUKAK LAMBUNG Patofisiologi peptic ulcer
 
Diare
DiareDiare
Diare
 
173625893 sap-gastroenteritis
173625893 sap-gastroenteritis173625893 sap-gastroenteritis
173625893 sap-gastroenteritis
 
173625893 sap-gastroenteritis
173625893 sap-gastroenteritis173625893 sap-gastroenteritis
173625893 sap-gastroenteritis
 
Askep gastritis 3
Askep gastritis 3Askep gastritis 3
Askep gastritis 3
 
Qqqqqooooooooytre
QqqqqooooooooytreQqqqqooooooooytre
Qqqqqooooooooytre
 
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
 
Uji gea AKPER PEMKAB MUNA
Uji gea AKPER PEMKAB MUNA Uji gea AKPER PEMKAB MUNA
Uji gea AKPER PEMKAB MUNA
 
396610440-Ppt-Diare-Pada-Anak.pptx
396610440-Ppt-Diare-Pada-Anak.pptx396610440-Ppt-Diare-Pada-Anak.pptx
396610440-Ppt-Diare-Pada-Anak.pptx
 
PATOFISIOLOGI INFEKSI & DEFISENSI_DIARE.pptx
PATOFISIOLOGI INFEKSI & DEFISENSI_DIARE.pptxPATOFISIOLOGI INFEKSI & DEFISENSI_DIARE.pptx
PATOFISIOLOGI INFEKSI & DEFISENSI_DIARE.pptx
 
Gangguan usus inflamasi akut
Gangguan usus inflamasi akutGangguan usus inflamasi akut
Gangguan usus inflamasi akut
 
Gastritis
GastritisGastritis
Gastritis
 
148111843 leaflet-gastristis akper pemkab muna
148111843 leaflet-gastristis akper pemkab muna148111843 leaflet-gastristis akper pemkab muna
148111843 leaflet-gastristis akper pemkab muna
 
Asuhan keperawatan gastroenteritis pada anak
Asuhan keperawatan gastroenteritis pada anakAsuhan keperawatan gastroenteritis pada anak
Asuhan keperawatan gastroenteritis pada anak
 
148111843 leaflet-gastristis
148111843 leaflet-gastristis148111843 leaflet-gastristis
148111843 leaflet-gastristis
 
Laporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaLaporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan gea
 
Gastroenteritis
GastroenteritisGastroenteritis
Gastroenteritis
 
kelainan pada Usus besar
kelainan pada Usus besarkelainan pada Usus besar
kelainan pada Usus besar
 

More from NicholasGmarzai1

materi gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan ANTROPOMETRI.ppt
materi gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan  ANTROPOMETRI.pptmateri gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan  ANTROPOMETRI.ppt
materi gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan ANTROPOMETRI.pptNicholasGmarzai1
 
TUGAS ZAT GIZI MIKRO VITAMIN B2 RIBOFLAVIN
TUGAS ZAT GIZI MIKRO VITAMIN B2 RIBOFLAVINTUGAS ZAT GIZI MIKRO VITAMIN B2 RIBOFLAVIN
TUGAS ZAT GIZI MIKRO VITAMIN B2 RIBOFLAVINNicholasGmarzai1
 
2. IBP dan Kerusakan Bahan Pangan.pptx
2. IBP dan Kerusakan Bahan Pangan.pptx2. IBP dan Kerusakan Bahan Pangan.pptx
2. IBP dan Kerusakan Bahan Pangan.pptxNicholasGmarzai1
 

More from NicholasGmarzai1 (7)

materi gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan ANTROPOMETRI.ppt
materi gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan  ANTROPOMETRI.pptmateri gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan  ANTROPOMETRI.ppt
materi gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan ANTROPOMETRI.ppt
 
TUGAS ZAT GIZI MIKRO VITAMIN B2 RIBOFLAVIN
TUGAS ZAT GIZI MIKRO VITAMIN B2 RIBOFLAVINTUGAS ZAT GIZI MIKRO VITAMIN B2 RIBOFLAVIN
TUGAS ZAT GIZI MIKRO VITAMIN B2 RIBOFLAVIN
 
2. IBP dan Kerusakan Bahan Pangan.pptx
2. IBP dan Kerusakan Bahan Pangan.pptx2. IBP dan Kerusakan Bahan Pangan.pptx
2. IBP dan Kerusakan Bahan Pangan.pptx
 
ppt bahasa kwn.pptx
ppt bahasa kwn.pptxppt bahasa kwn.pptx
ppt bahasa kwn.pptx
 
5. IPTEK-1.pptx
5. IPTEK-1.pptx5. IPTEK-1.pptx
5. IPTEK-1.pptx
 
presentasi pancasila.pptx
presentasi pancasila.pptxpresentasi pancasila.pptx
presentasi pancasila.pptx
 
antropologi.pptx
 antropologi.pptx antropologi.pptx
antropologi.pptx
 

Recently uploaded

Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 

Recently uploaded (18)

Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 

PATOFISIOLOGI PENYAKIT GASTROENTRITIS.PPTX

  • 2. DEFINISI Gastroenteritis (GE) adalah peradangan ("-itis") pada saluran pencernaan (mukosa) ("gastro"-) lambung ("entero"-) dan usus kecil Gastroenteritis ditandai dengan buang air besar encer sebanyak >3 kali dalam waktu 24 jam. Gastroenteritis yang terjadi dalam waktu kurang dari 14 hari disebut akut dan jika lebih dari 30 hari maka disebut kronis.
  • 3. PATOFISIOLOGI GASTROENTERITIS Gangguan osmotik Kondisi ini berhubungan dengan asupan makanan atau zat yang sulit diserap oleh mukosa intestinal dan menyebabkan peningkatan tekanan osmotik dalam rongga usus sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebih akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare. Respons inflamasi mukosa Hal ini terjadi pada seluruh permukaan intestinal akibat produksi enterotoksin dari agen infeksi sehingga memberikan respons peningkatan aktivitas sekresi air dan elektrolit oleh dinding usus ke dalam rongga usus yang selanjutnya menimbulkan diare akibat peningkatan isi rongga usus. Gangguan motilitas usus. Ketika peristaltik usus meningkat, kesempatan usus untuk menyerap makanan berkurang sehingga menimbulkan diare. Sebaliknya, ketika peristaltik usus menurun menyebabkan bakteri timbul berlebihan yang selanjutnya dapat menimbulkan diare juga. Secara umum kondisi peradangan pada gastrointestinal disebabkan oleh infeksi pada mukosa. Dengan melakukan invasi serta memproduksi sitotoksin dan enterotoksin. Mekanisme ini menghasilkan peningkatan sekresi cairan dan atau menurunkan absorpsi cairan sehingga terjadi kekurangan zat gizi dan elektrolit. Mekanisme dasar yang menyebabkan diare, meliputi hal- hal sebagai berikut :
  • 4. ETIOLOGI GASTROENTERITIS infeksi virus. Sekitar 50-70% dari seluruh kasus gastroenteritis. Rotavirus, norovirus, adenovirus, dan astrovirus merupakan penyebab utama gastroenteritis akibat infeksi virus. Infeksi bakteri. Sekitar 15-20% dari seluruh kasus gastroenteritis. Campylobacter jejuni menjadi penyebab utama gastroenteritis akibat bakteri. Infeksi parasit. Sekitar 10-15% dari seluruh kasus gastroenteritis. Protozoa yang paling sering mengakibatkan gastroenteritis adalah Giardia lamblia. Toksisitas makanan. Toksisitas dapat disebabkan oleh toksin yang dihasilkan mikroba (S. aureus, B. cereus) dan post kolonisasi kuman/mikroba (V. cholera, C. perfringens, enterotoxigenic, E. coli, Aeromonas). Obat atau bahan makanan tambahan Meliputi koligernik, quinidine, sorbitol, laksatif (termasuk magnesium pada antasida), antibiotik (berkaitan dengan flora normal). Kondisi kelaparan atau perut kosong Kondisi kelaparan atau perut kosong dalam waktu lama, kemudian perut diisi dengan makanan dan minuman dalam jumlah banyak, terutama makanan yang mengandung lemak, banyak serat, atau terlalu manis sehingga meningkatkan respon saluran gastrointestinal dan terjadi peradangan.
  • 5. TANDA DAN GEJALA Gastroenteritis ditandai dengan buang air besar encer sebanyak >3 kali dalam waktu 24 jam. Gastroenteritis biasanya disertai dengan mual, muntah, dan kejang perut. Tanda dan gejala biasanya muncul 12–72 jam setelah terjangkit agen penginfeksi. Jika disebabkan oleh virus, kondisi ini biasanya membaik dalam satu minggu. Beberapa gejala yang diakibatkan oleh virus yaitu demam, letih, sakit kepala, dan nyeri otot. Jika feses mengandung darah, lebih besar gastroenteritis tersebut disebabkan oleh bakteri. Beberapa gejala yang diakibatkan oleh infeksi bakteri yaitu nyeri perut akut. Hal ini dapat bertahan selama beberapa minggu. Infeksi berulang biasanya ditemukan di tempat-tempat dengan sanitasi buruk. Kondisi gizi kurang dan gizi buruk dapat memperparah kondisi gastroenteritis.
  • 6. Diare yang berlangsung kurang dari 14 hari dengan pengeluaran feses lunak atau cair, tidak mengandung darah, serta terkadang disertai panas dan muntah. Diare persisten adalah diare yang berlangsung lebih dari 14 hari. Diare persisten tidak disebabkan oleh penyebab mikroba tunggal, namun gabungan dari beberapa mikroba. KLASIFIKASI GASTROENTERITIS DENGAN MANIFESTASI DIARE YAITU : DIARE AKUT (GASTROENTERITIS). DIARE PERSISTEN. DISENTRI. Disentri adalah diare yang disertai darah dalam feses. Penyebab utama disentri akut yaitu Shigella.
  • 7. Faktor perilaku yang meliputi 1. Tidak terbiasa cuci tangan menggunakan sabun sebelum makan 2. Tidak ASI eksklusif dan bayi diberi MP ASI terlalu dini. 3. Penggunaan botol susu yang tidak higienis. Penyimpanan makanan tidak higienis. FAKTOR RISIKO Kecenderungan untuk diare penyakit imunodefisiensi atau imunosupresi, penderita campak, serta kondisi gizi buruk. Faktor lingkungan yang meliputi 1. Kebersihan lingkungan (sanitasi) yang buruk. 2. Ketersediaan air bersih yang tidak memadai. 3. Fasilitas jamban kurang baik atau tidak ada