1. BAHAN BAKU FARMASI
GOLONGAN VITAMIN
1. Alifia Oktamania
2. Debora Patricia
Yahya
3. Najelaa Iskandar
4. Shafa Almaliya
2. Pembagian Golongan Vitamin
1. Vitamin Larut Air
a. Vitamin B1
b. Vitamin B2
c. Vitamin B3
d. Vitamin B6
e. Vitamin B12
f. Vitamin C
2. Vitamin Larut Lemak
a. Vitamin A
b. Vitamin D
c. Vitamin E
d. Vitamin K
3. VITAMIN B1
(THIAMIN)
DESKRIPSI FISIK
Hablur kecil, bau khas lemah, mirip
ragi, rasa pahit
SIFAT FISIK DAN SIFAT KIMIA
Mudah larut dalam air, sukar larut
dalam etanol (95%)P, praktis tidak
larut dalam eter P, dan dalam
benzena P, larut dalam gliserol P.
Stabil dalam asam meskipun
dipanaskan, mudah dioksida
Thiamin/Massa molar 265,355
g/mol
Titik lebur : 248℃
FUNGSI VITAMIN B1
1. Mencegah penyakit beri-beri
2. Meningkatkan fungsi kognitif pada penderita alzheimer
3. Meningkatkan daya tahan tubuh
4. Mengurangi stress
PARAMETER PRODUK BAHAN
BAKU VITAMIN B1
1. Titik lebur
2. Kadar air
3. Kadar vitamin B1 dalam
produk
4. Berat jenis
5. Waktu hancur
4. ANALISIS KUALITATIF VITAMIN B1
1. Pirolisa
Kawat ose yang dicelupkan dalam larutan
sampel lalu dipijarkan pada api bunsen
muncul aroma bau kacang, reaksi spesifik.
2. Cuprifil asetat
Sedikit larutan sampel diencerkan dengan
akuades lalu dipanaskan, ditambahkan
larutan cuprifil (2 tetes NaOH dan 2 tetes
HCl ditambah 1 tetes CuSO4) maka larutan
akan berubah menjadi hijau kebiruan
3. Reduksi KMnO4
Larutan tiamin HCl ditambahkan NaOH
akan menghasilkan larutan berwarna
kuning, selanjutnya ditambahkan KMnO4
sebagai reduktor kuat untuk mereduksikan
larutan sampel yang ditandai dengan
perubahan warna larutan menjadi hijau
ANALISIS KUANTITATIF VITAMIN B1
1. Spektroflorometri. Prinsip kerja metode ini
adalah Thiamin yang ditambahk dengan
kalium heksasianoferat (III) atau kalium
ferrisianida 1% akan teroksidasi
menghasilkan tiokrom yaitu suatu senyawa
yang berfluorosensi biru.
2. TBA asidimetri. BS (asam perklorat), BP
(KHP), indikator (kristal violet). Semua
bahan tersebut dilarutkan dengan asam
asetat glasial
3. Spektrofotometri UV. Panjang gelombang
244 nm dengan pelarutnya HCl 0,01 N
4. KCKT. Panjang gelombang 254 nm
5. Argentometri cara Mohr (Thiamin HCl). BS
(AgNO3), BP (NaCl p.a), indikator (KCrO4
dengan pelarut akuades)
6. Kolorimteri. Dilakukan dengan cara
membandingkan warna standar dengan
sampel, panjang gelombang 535 nm
5. VITAMIN B2
(RIBOFLAVIN)
DESKRIPSI FISIK
Hablur serbuk kuning hingga kuning jingga, bau
lemah,
agak pahit.
SIFAT FISIK DAN SIFAT KIMIA
Rumus molekul: C17H20N4O6
Berat Molekul : 376,36
Pemerian : Serbuk jingga tua bergumpal, bau
lemah, rasa agak pahit.
Kelarutan : Sangat sukar larut air, sangat
mudah larut basa, tidak larut dalam gliserol,
sukar larut dalam CHCl3
Titik leleh : 290oC
pH : 4-5
FUNGSI VITAMIN B2
Mencegah katarak,
mengobati dan mencegah
migrain, mencegah dan
mengatasi anemia,
menjaga kesehatan kulit
dan rambut, dan
meningkatkan energi
PARAMETER PRODUK BAHAN
BAKU VITAMIN B2
• Kadar air
• Kadar vitamin B2 dalam produk
• Titik leleh = 290 derajat celcius
• pH = 4 – 5
ANALISIS KUALITATIF
1. KCKT menggunakan fase gerak Na. asetat 0,005 M : metanol (72:28) pada
panjang gelombang 370-435 nm
2. Penambahan asam
H2SO4 = Merah Jingga
HNO3 = Hijau Kuning
HCl = Hijau Kuning
CH3COOH = Kuning Keruh
ANALISIS KUANTITATIF
1. HPLC, menggunakan kolom C18 dengan fase gerak metanol dan buffer asam
asetat
2. Spektrofluorometri pada panjang gelombang 530 nm
3. Spektrofotometri UV-VIS dengan panjang gelombang 444 nm dan nilai
absorbtivitas molar sebesar 320.
6. VITAMIN B3 (NIACIN)
DESKRIPSI FISIK
Kristal berwarna putih, tidak berbau atau hampir tidak
berbau, terasa pahit
SIFAT FISIK DAN SIFAT KIMIA
Rumus Molekul : C6H6N2O
Berat molekul : 122,13
Pemerian : Serbuk hablur putih, tidak berbau
atau hampir tidak berbau, rasa pahit.
Kelarutan : Larut dalam air (1:1), etanol (1:5),
sedikit larut dalam kloroform dan eter
Titik lebur : 128o – 131oC
FUNGSI VITAMIN B3
Menurunkan kadar
kolesterol (asam
nikotinat), mengatasi
psoriasis (niasinamida)
PARAMETER PRODUK BAHAN
BAKU VITAMIN B3
• Kadar air
• Kadar vitamin B3 dalam produk
• Titik lebur = 128 – 131 derajat
celcius
ANALISIS KUALITATIF
1. Spektro I.R
2. Pirolisa : bau piridin
3. Zat + NaOH 2N, bebaskan NH3 (lakmus merah jadi biru).
4. Zat + Diazo A+B (4:1) + NaOH = coklat merah
ANALISIS KUANTITATIF
1. TBA ASIDIMETRI, baku sekunder asam perklorat dengan indikator
cristal violet
2. SPEKTROFOTOMETRI VIS, dengan pereaksi sianogen bromida
3. KLT (aseton: koloroform: butanol: am. Hidroksida 30:30:40:5)
dilanjutkan dengan densitometer pada pajang gelombang 262 nm
4. KCKT (KH2PO4 : Metanol 90:10) detektor UV-VIS panjang gelombang
261 nm
7. VITAMIN B6 (piridoksin
HCl)
1. Pemerian :
Serbuk hablur putih/ hampir putih/
tidak berwarna, tidak berbau, dan
rasa asin
2. Kelarutan :
Mudah larut dalam air, sukar larut
dalam etanol, tidak larut dalam
eter
3. Titik Lebur :
204 – 208 derajat Celcius, di sertai
peruraian
4. Sifat Fisika Kimia : Tahan panas
dalam keadaan asam, tidak tahan
cahaya, tidak tahan larutan alkali,
Pada suhu beku kehilangan
Sebagian aktivitasnya, rusak oleh
udara panas cahaya.
ANALISIS KUALITATIF
1. Kuprifil Sulfat
Dimasukkan 5 tetes larutan piridoksin HCL 1 % ke dalam
tabung reaksi. Lalu ditambahkan 2 tetes larutan CuSO4 2%
dan 10 tetes NaOH 3 N. Selanjutnya diamati warna yang
terjadi. Bila terbentuk warna biru-ungu berarti vitamin B6
2. Pemberian Larutan FeCl3
Dimasukkan 10 tetes larutan piridoksin 1% ke dalam tabung
reaksi. Lalu ditambahkan 2-3 tetes larutan FeCl3.
selanjutnya diamati perubahan warna yang terjadi.
Timbulnya warna jingga sampai merah tua berarti vitamin
B6 positif.
ANALISIS KUANTITATIF
1. TBA Asidimetri (Metode konvemsional)
2. Spektrofotometri Ultraviolet (325 nm)
3. Kromatografi Car Kinerja Tinggi (KCKT)
menggunakan Gradient Pump dan PDA
Detektor
8. CONTOH PRODUK VITAMIN B6
PARAMETER PRODUK BAHAN BAKU
VITAMIN B6
1. Titik Lebur
2. 204 – 208 derajat Celcius, disertai
Peruraian
FUNGSI VITAMIN B6
Vitamin B6 memiliki berbagai peran
penting dalam tubuh. Mulai dari
mengobati anemia, mencegah risiko
penyakit jantung, menurunkan kolesterol
tinggi, serta menguatkan fungsi otak.
IKAN
SALMON
SUSU
KEJU
KACANG -
KACANGAN
9. VITAMIN B 12
(SIANOKOBALAMIN)
1. Rumus molekul :
C₆₃H₈₈CoN₁₄O₁₄P
2. Bobot molekul : 1355.37 g/mol
3. Titik lebur : 300 derajat
Celcius
4. PH : 4 – 7
5. Sifat fisika kimia : Hablur atau
amorf berwarna merah tua atau
serbuk hablur merah, berbentuk
anhidrat, bersifat sangat
higroskopis jika terpapar pada
udara dan menyerap air ± 12%.
Vitamin ini agak sukar larut dalam
air, larut dalam etanol, tidak larut
dalam aseton, kloroform dan eter.
Bereaksi dengan natrium
hidroksida p dan besi (II)
ammonium sulfat. Bereaksi
dengan cahaya dan udara.
6. Panjang gelombang : 361 nm
ANALISIS KUALITATIF
1. Metode aktivasi neutron
Alatnya Reaktor nuklir G.A. Siwabessy, PRSG, Serpong, alat
cacah Perangkat Spektrometer Gamma yang dilengkapi Perangkat
Lunak GENNI2000, dan beberapa peralatan laboratorium seperti
oven, timbangan analitik Sartorius, dan beberapa alat gelas
(https://inis.iaea.org/collection/NCLCollectionStore/_Public/48/059/48
059314.pdf)
ANALISIS KUANTITATIF
1. Spektrofotometri Ultraviolet dengan panjang gelombang 361 nm
2. KCKT : Fase gerak (asetonitril : larutan ammonium fosfat pH 3,0
(5:59)), lalu konsentrasi asetonitril ditingkatkan sampai 30% selama 16
menit
FUNGSI VITAMIN B12
1. Mencegah anemia (bekerja
membantu tubuh
memproduksi sel darah
merah)
2. Mencegah demensia (Demensia
merupakan penyakit yang
mengakibatkan penurunan
daya ingat juga cara berpikir)
3. Mengurangi risiko cacat lahir
4. Menjaga kesehatan jantung
5. Mengatasi stres ringan dan
gejala depresi
6. Meningkatkan kesehatan
rambut, kulit dan kuku
PARAMETER
PRODUK BAHAN
BAKU VITAMIN
B12
• Titik Lebur : 300
derajat Celcius
• PH : 4 - 7
10. VITAMIN C (ACIDIUM
ASCORBICUM)
1. Pemerian :
Serbuk atau hablur, putih atau
agak kuning, tidak berbau, rasa
asam, dan peka terhadap
cahaya.
2. Kelarutan :
Mudah larut dalam air, sukar
larut dalam etanol, tidak larut
dalam eter
3. Titik Lebur :
190 derajat Celcius
4. Sifat Fisik Kimia:
sensitivitas terhadap cahaya,
senyawa oksidator, dapat
teroksidasi dengan cepat pada
udara atau suasana basa
ANALISIS KUALITATIF
Prosedur A
Masukkan ke dalam tabung reaksi zat yang diuji (misalnya asam
askorbat 1%)
Tambahkan 15 tetes pereaksi benedict
Panaskan di atas api kecil sampai mendidih selama 2 menit
Perhatikan endapan yang terjadi (Jika terbentuk warna hijau
kekuningan sampai merah berarti positif mengandung vitamin C)
Prosedur B:
Masukkan ke dalam tabung reaksi zat yang diuji (misalnya asam
askorbat 1%)
Kemudian, netralkan larutan (pH=8) menggunakan NaHCO3 5%
Tambahkan 2 tetes larutan FeCl3
Amati perubahan yang terjadi (Jika terbentuk warna merah-ungu
berarti positif mengandung vitamin C)
ANALISIS KUANTITATIF
Metode Konvensional
1. DPIP (baku sekunder: 2,6-diklorofenoliodofenol dan baku primer: as.
Askorbat)
2. Iodimetri
Metode NonKonvensional
1. Spektrofotometri UV (243 nm)
2. KCKT (Detektor: UV-VIS ; Kolom: C18 ; fase gerak 55 air : 45
methanol)
11. CONTOH PRODUK VITAMIN c
PARAMETER MUTU BAHAN BAKU
PRODUK
1. Titik lebur : 190 – 192℃
2. Organoleptis
a) Warna : putih atau agak
kuning
b) Bau : tidak berbau
c) Rasa : asam
3. Kemurnian : 99% - 105%
1. Vitacimin C
2. Redoxon
3. Imboost
4. Blackmores Vitamin C
5. Puritans Pride Vitamin C
6. Vitalong C
7. Holisticare Ester C
Manfaat Vitamin C
1. Meningkatkan Imunitas
2. Mencegah kanker
3. Regenerasi sel
4. Menjaga Kesehatan Jantung
5. Mengatasi Peradangan Kulit
6. Sebagai Antioksidan
12. VITAMIN A (RETINOL)
DESKRIPSI FISIK
Dalam bentuk cair berupa minyak
berwarna kuning muda sampai merah
yang dapat memadat pada
pendinginan dalam bentuk padat
mempunyai penampilan seperti
pengencer yang ditambahkan; praktis
tidak berbau atau sedikit berbau ikan,
tetapi tidak berasa atau berbau tengik.
Tidak stabil terhadap cahaya dan
udara.
SIFAT FISIK DAN SIFAT KIMIA
Berwarma kuning, larut dalam
lemak atau pelarut lemak
Rusak oleh sinar UV dan oksidasi,
tahan oleh pemanasan
ANALISIS KUALITATIF
1. Masukkan 5 tetes zat yang diuji (misalnya: minyak ikan) ke dalam
tabung reaksi
2. Tambahkan 10 tetes kloroform lalu campur dengan baik
3. Tambahkan 2 tetes asam asetat anhidrat dan sepucuk sendok kristal
SbCl3
4. Amati perubahan warna yang terjadi. Jika terbentuk warna biru yang
berubah menjadi merah coklat berarti positif mengandung vitamin A
ANALISIS KUANTITATIF
1. Metode KLT, fase gerak campuran sikloheksana P : eter P (4:1)
hingga fase gerak merambat 10 cm, penampak bercak asam
fosfomolibdat LP ; bercak biru ijau yang terjadi menunjukkan adanya
vitamin A
2. Metode KCKT, kolom C18, fase gerak terdiri dari campuran air :
metanol (5:95)
3. Spektrofotometri UV-Vis, panjang geombang 370 nm
FUNGSI VITAMIN A
Merawat kesehatan mata
Meningkatkan sistem
kekebalan tubuh
Membantu tumbuh
kembang sel tubuh
Mengoptimalkan fungsi
hormon
Mencegah kanker
Mencegah penyakit
campak
Merawat kesehatan kulit
Mengobati radang usus
PARAMETER PRODUK BAHAN
BAKU VITAMIN A
• Titik didih : 62 – 64℃
• Kadar vitamin A :
Pada minyak kelapa sawit
berdasarkan SNI 7709 – 2012
batas minimumnya 45 IU/g
13. VITAMIN E (ALFA
TOKOFEROL)
DESKRIPSI FISIK
Cairan berminyak kental, jernih, tidak
berwarna, atau cokelat kekuningan,
tidak berbau, tidak berasa
SIFAT FISIK DAN SIFAT KIMIA
Tidak stabil pada udara dan
cahaya, khususnya media basa,
tidak larut dalam air; larut dalam
alkohol; larut dengan aseton,
dengan kloroform, dengan eter,
dan dengan minyak nabati
Rusak pada proses pengolahan
minyak nabati menjadi margarin
atau shortening, rusak akibat
autooksidasi yang intensif seperti
pada pengeringan dan
penggorengan
ANALISIS KUALITATIF
Sampel ditambahkan dengan 2 ml alkohol absolut dan 5 tetes HNO3
pekat kemudian dipanaskan selama 15 menit dengan suhu 75°C
sampai terjadi perubahan warna menjadi merah
Alkohol absolut dan HNO3 berfungsi untuk membentuk senyawa alfa
kuinon yang dapat direduksi menghasilkan kuinol. Dengan adanya
HNO3 pekat maka alfa-tokoferal (Vitamin E) dapat menghasilkan alfa-
kuinon
ANALISIS KUANTITATIF
1. Spektrofotometer UV-Vis. Timbang 10 mg sp, encerkan dengan 9 mL
kloroform + 1 mL iodida 0,1%, homogenkan, diukur pada panjang
gelombang 550-600 nm. Hasil absorbansi dibandingkan dengan kurva
linier larutan standar alfa-tokoferol (Vitamin E) untuk memperoleh
kadar vitamin E pada sampel.
2. KCKT. Fase gerak : tetra hidro furan : etanol 95% (1:1), Kolom : C18,
Laju alir : 1 mL/min, Panjang gelombang : 290 nm.
FUNGSI VITAMIN E
Menjaga fungsi saraf dan
kesehatan saraf
Menurunkan risiko penyakit
Alzheimer
Menunjang Kesehatan
Mata
Menyembuhkan luka
Menjaga keseimbangan
hormon
Sumber Antioksidan
Mengatur Aktivitas Enzim
PARAMETER PRODUK
BAHAN BAKU VITAMIN E
• Titik didih : 235℃
• Kadar vitamin E pada
produk
14. VITAMIN K
(KOAGULATION)
DESKRIPSI FISIK
Hablur putih, tidak berbau, dapat
terpengaruh oleh cahaya dan udara
SIFAT FISIK DAN SIFAT KIMIA
Tidak larut dalam air, sukar larut
dalam kloroform dan etanol, larut
dalam benzena dan minyak
nabati, tidak rusak oleh
pemanasan, tidak stabil dalam
suasana alkalis atau adanya sinar.
Dapat menjadi kofaktor essensial
untuk membentukan protein dalam
tubuh manusia.
ANALISIS KUALITATIF
Ke dalam larutan lebih kurang 0.5 mg dalam 5ml klorofom P
ditambahkan 0.3ml anhidridat asetat P dan 0.1ml H2SO4 P
kocok kuat-kuat terjadi perubahan warna merah terang.
ANALISIS KUANTITATIF
1. Titrasi serimetri indicator ferroin sulfat
2. KCKT, fase gerak sikloheksana dan eter (50:50)
3. KCKT Vit D2 dan D3 fase gerak asetonitril dan methanol (40:60)
FUNGSI VITAMIN K
Membantu proses
pembekuan darah
Mencegah diabetes
Sebagai Vitamin
Pertumbuhan Tulang dan
Mencegah Osteoporosis
Mencegah Penyakit
Hemarogik
Mencegah Pendarahan
pada Hati
Mencegah Penyakit
Kanker
PARAMETER PRODUK BAHAN BAKU
VITAMIN K
• Titik Lebur
• Waktu hancur
• Identifikasi bahan aktif dalam
vitamin K
15. VITAMIN D
DESKRIPSI FISIK
Serbuk hablur berwarna kuning cerah,
berbau khas lemah
SIFAT FISIK DAN SIFAT KIMIA
Tidak larut dalam air, larut dalam
klorofom dan minyak lemak
Stabil terhadap pemanasan, asam,
dam oksigen. Vitamin D dapat
secara lambat didestruksi bila
lingkungannya alkalis, terutama
bila terdapat udara dan cahaya
ANALISIS KUALITATIF
1. Sebanyak 2ml sampel ditambahkan 2ml sampulan etanol : ammonia
(1:1)
2. Kocok hingga tercampur
3. Tambahkan 3 tetes etilsianoasetat
4. Hasil positif menujunkkan warna biru tua
ANALISIS KUANTITATIF
1. Titrasi serimetri
2. Spektrofotometri UV dengan panjang gelombang 250nm
3. KCKT, 0,5ml fase heksan diambil dan dipindahkan di bawah nitrogen
dan residu yang dihasilkan dilarutkan kembali dalam methanol
kemudian diukur dengan panjang 244nm
FUNGSI VITAMIN D
Menjaga kesehatan tulang
dan gigi.
Menjaga kesehatan sistem
kekebalan tubuh, otak, dan
sistem saraf.
Mengatur kadar insulin dan
membantu mengelola
diabetes.
Menjaga fungsi paru-paru
dan kesehatan
kardiovaskular.
Memengaruhi ekspresi gen
yang terlibat dalam
perkembangan kanker
PARAMETER PRODUK BAHAN
BAKU VITAMIN D
1. Titik lebur : 69 – 70℃
2. Organoleptis
Warna : hablur putih
Bau : tidak berbau
16. PARAMETER MUTU VITAMIN
Organoleptik
Kadar air
Waktu hancur
Disolusi
Keseragaman bobot
Cemaran mikroba
Cemaran logam berat
Penentuan kadar
alkohol
Berat jenis dan pH
Identifikasi bahan aktif
Penetapan kadar
bahan aktif
MENURUT:
PERATURAN BADAN PENGAWAS
OBAT DAN MAKANAN
NOMOR 17 TAHUN 2019
TENTANG PERSYARATAN MUTU
SUPLEMEN KESEHATAN