SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
BAHAN BAKU FARMASI
GOLONGAN VITAMIN
1. Alifia Oktamania
2. Debora Patricia
Yahya
3. Najelaa Iskandar
4. Shafa Almaliya
Pembagian Golongan Vitamin
1. Vitamin Larut Air
a. Vitamin B1
b. Vitamin B2
c. Vitamin B3
d. Vitamin B6
e. Vitamin B12
f. Vitamin C
2. Vitamin Larut Lemak
a. Vitamin A
b. Vitamin D
c. Vitamin E
d. Vitamin K
VITAMIN B1
(THIAMIN)
DESKRIPSI FISIK
Hablur kecil, bau khas lemah, mirip
ragi, rasa pahit
SIFAT FISIK DAN SIFAT KIMIA
 Mudah larut dalam air, sukar larut
dalam etanol (95%)P, praktis tidak
larut dalam eter P, dan dalam
benzena P, larut dalam gliserol P.
 Stabil dalam asam meskipun
dipanaskan, mudah dioksida
 Thiamin/Massa molar 265,355
g/mol
 Titik lebur : 248℃
FUNGSI VITAMIN B1
1. Mencegah penyakit beri-beri
2. Meningkatkan fungsi kognitif pada penderita alzheimer
3. Meningkatkan daya tahan tubuh
4. Mengurangi stress
PARAMETER PRODUK BAHAN
BAKU VITAMIN B1
1. Titik lebur
2. Kadar air
3. Kadar vitamin B1 dalam
produk
4. Berat jenis
5. Waktu hancur
ANALISIS KUALITATIF VITAMIN B1
1. Pirolisa
Kawat ose yang dicelupkan dalam larutan
sampel lalu dipijarkan pada api bunsen
muncul aroma bau kacang, reaksi spesifik.
2. Cuprifil asetat
Sedikit larutan sampel diencerkan dengan
akuades lalu dipanaskan, ditambahkan
larutan cuprifil (2 tetes NaOH dan 2 tetes
HCl ditambah 1 tetes CuSO4) maka larutan
akan berubah menjadi hijau kebiruan
3. Reduksi KMnO4
Larutan tiamin HCl ditambahkan NaOH
akan menghasilkan larutan berwarna
kuning, selanjutnya ditambahkan KMnO4
sebagai reduktor kuat untuk mereduksikan
larutan sampel yang ditandai dengan
perubahan warna larutan menjadi hijau
ANALISIS KUANTITATIF VITAMIN B1
1. Spektroflorometri. Prinsip kerja metode ini
adalah Thiamin yang ditambahk dengan
kalium heksasianoferat (III) atau kalium
ferrisianida 1% akan teroksidasi
menghasilkan tiokrom yaitu suatu senyawa
yang berfluorosensi biru.
2. TBA asidimetri. BS (asam perklorat), BP
(KHP), indikator (kristal violet). Semua
bahan tersebut dilarutkan dengan asam
asetat glasial
3. Spektrofotometri UV. Panjang gelombang
244 nm dengan pelarutnya HCl 0,01 N
4. KCKT. Panjang gelombang 254 nm
5. Argentometri cara Mohr (Thiamin HCl). BS
(AgNO3), BP (NaCl p.a), indikator (KCrO4
dengan pelarut akuades)
6. Kolorimteri. Dilakukan dengan cara
membandingkan warna standar dengan
sampel, panjang gelombang 535 nm
VITAMIN B2
(RIBOFLAVIN)
DESKRIPSI FISIK
Hablur serbuk kuning hingga kuning jingga, bau
lemah,
agak pahit.
SIFAT FISIK DAN SIFAT KIMIA
 Rumus molekul: C17H20N4O6
 Berat Molekul : 376,36
 Pemerian : Serbuk jingga tua bergumpal, bau
lemah, rasa agak pahit.
 Kelarutan : Sangat sukar larut air, sangat
mudah larut basa, tidak larut dalam gliserol,
sukar larut dalam CHCl3
 Titik leleh : 290oC
 pH : 4-5
FUNGSI VITAMIN B2
Mencegah katarak,
mengobati dan mencegah
migrain, mencegah dan
mengatasi anemia,
menjaga kesehatan kulit
dan rambut, dan
meningkatkan energi
PARAMETER PRODUK BAHAN
BAKU VITAMIN B2
• Kadar air
• Kadar vitamin B2 dalam produk
• Titik leleh = 290 derajat celcius
• pH = 4 – 5
ANALISIS KUALITATIF
1. KCKT menggunakan fase gerak Na. asetat 0,005 M : metanol (72:28) pada
panjang gelombang 370-435 nm
2. Penambahan asam
H2SO4 = Merah Jingga
HNO3 = Hijau Kuning
HCl = Hijau Kuning
CH3COOH = Kuning Keruh
ANALISIS KUANTITATIF
1. HPLC, menggunakan kolom C18 dengan fase gerak metanol dan buffer asam
asetat
2. Spektrofluorometri pada panjang gelombang 530 nm
3. Spektrofotometri UV-VIS dengan panjang gelombang 444 nm dan nilai
absorbtivitas molar sebesar 320.
VITAMIN B3 (NIACIN)
DESKRIPSI FISIK
Kristal berwarna putih, tidak berbau atau hampir tidak
berbau, terasa pahit
SIFAT FISIK DAN SIFAT KIMIA
 Rumus Molekul : C6H6N2O
 Berat molekul : 122,13
 Pemerian : Serbuk hablur putih, tidak berbau
atau hampir tidak berbau, rasa pahit.
 Kelarutan : Larut dalam air (1:1), etanol (1:5),
sedikit larut dalam kloroform dan eter
 Titik lebur : 128o – 131oC
FUNGSI VITAMIN B3
Menurunkan kadar
kolesterol (asam
nikotinat), mengatasi
psoriasis (niasinamida)
PARAMETER PRODUK BAHAN
BAKU VITAMIN B3
• Kadar air
• Kadar vitamin B3 dalam produk
• Titik lebur = 128 – 131 derajat
celcius
ANALISIS KUALITATIF
1. Spektro I.R
2. Pirolisa : bau piridin
3. Zat + NaOH 2N, bebaskan NH3 (lakmus merah jadi biru).
4. Zat + Diazo A+B (4:1) + NaOH = coklat merah
ANALISIS KUANTITATIF
1. TBA ASIDIMETRI, baku sekunder asam perklorat dengan indikator
cristal violet
2. SPEKTROFOTOMETRI VIS, dengan pereaksi sianogen bromida
3. KLT (aseton: koloroform: butanol: am. Hidroksida 30:30:40:5)
dilanjutkan dengan densitometer pada pajang gelombang 262 nm
4. KCKT (KH2PO4 : Metanol 90:10) detektor UV-VIS panjang gelombang
261 nm
VITAMIN B6 (piridoksin
HCl)
1. Pemerian :
Serbuk hablur putih/ hampir putih/
tidak berwarna, tidak berbau, dan
rasa asin
2. Kelarutan :
Mudah larut dalam air, sukar larut
dalam etanol, tidak larut dalam
eter
3. Titik Lebur :
204 – 208 derajat Celcius, di sertai
peruraian
4. Sifat Fisika Kimia : Tahan panas
dalam keadaan asam, tidak tahan
cahaya, tidak tahan larutan alkali,
Pada suhu beku kehilangan
Sebagian aktivitasnya, rusak oleh
udara panas cahaya.
ANALISIS KUALITATIF
1. Kuprifil Sulfat
Dimasukkan 5 tetes larutan piridoksin HCL 1 % ke dalam
tabung reaksi. Lalu ditambahkan 2 tetes larutan CuSO4 2%
dan 10 tetes NaOH 3 N. Selanjutnya diamati warna yang
terjadi. Bila terbentuk warna biru-ungu berarti vitamin B6
2. Pemberian Larutan FeCl3
Dimasukkan 10 tetes larutan piridoksin 1% ke dalam tabung
reaksi. Lalu ditambahkan 2-3 tetes larutan FeCl3.
selanjutnya diamati perubahan warna yang terjadi.
Timbulnya warna jingga sampai merah tua berarti vitamin
B6 positif.
ANALISIS KUANTITATIF
1. TBA Asidimetri (Metode konvemsional)
2. Spektrofotometri Ultraviolet (325 nm)
3. Kromatografi Car Kinerja Tinggi (KCKT)
menggunakan Gradient Pump dan PDA
Detektor
CONTOH PRODUK VITAMIN B6
PARAMETER PRODUK BAHAN BAKU
VITAMIN B6
1. Titik Lebur
2. 204 – 208 derajat Celcius, disertai
Peruraian
FUNGSI VITAMIN B6
Vitamin B6 memiliki berbagai peran
penting dalam tubuh. Mulai dari
mengobati anemia, mencegah risiko
penyakit jantung, menurunkan kolesterol
tinggi, serta menguatkan fungsi otak.
IKAN
SALMON
SUSU
KEJU
KACANG -
KACANGAN
VITAMIN B 12
(SIANOKOBALAMIN)
1. Rumus molekul :
C₆₃H₈₈CoN₁₄O₁₄P
2. Bobot molekul : 1355.37 g/mol
3. Titik lebur : 300 derajat
Celcius
4. PH : 4 – 7
5. Sifat fisika kimia : Hablur atau
amorf berwarna merah tua atau
serbuk hablur merah, berbentuk
anhidrat, bersifat sangat
higroskopis jika terpapar pada
udara dan menyerap air ± 12%.
Vitamin ini agak sukar larut dalam
air, larut dalam etanol, tidak larut
dalam aseton, kloroform dan eter.
Bereaksi dengan natrium
hidroksida p dan besi (II)
ammonium sulfat. Bereaksi
dengan cahaya dan udara.
6. Panjang gelombang : 361 nm
ANALISIS KUALITATIF
1. Metode aktivasi neutron
Alatnya Reaktor nuklir G.A. Siwabessy, PRSG, Serpong, alat
cacah Perangkat Spektrometer Gamma yang dilengkapi Perangkat
Lunak GENNI2000, dan beberapa peralatan laboratorium seperti
oven, timbangan analitik Sartorius, dan beberapa alat gelas
(https://inis.iaea.org/collection/NCLCollectionStore/_Public/48/059/48
059314.pdf)
ANALISIS KUANTITATIF
1. Spektrofotometri Ultraviolet dengan panjang gelombang 361 nm
2. KCKT : Fase gerak (asetonitril : larutan ammonium fosfat pH 3,0
(5:59)), lalu konsentrasi asetonitril ditingkatkan sampai 30% selama 16
menit
FUNGSI VITAMIN B12
1. Mencegah anemia (bekerja
membantu tubuh
memproduksi sel darah
merah)
2. Mencegah demensia (Demensia
merupakan penyakit yang
mengakibatkan penurunan
daya ingat juga cara berpikir)
3. Mengurangi risiko cacat lahir
4. Menjaga kesehatan jantung
5. Mengatasi stres ringan dan
gejala depresi
6. Meningkatkan kesehatan
rambut, kulit dan kuku
PARAMETER
PRODUK BAHAN
BAKU VITAMIN
B12
• Titik Lebur : 300
derajat Celcius
• PH : 4 - 7
VITAMIN C (ACIDIUM
ASCORBICUM)
1. Pemerian :
Serbuk atau hablur, putih atau
agak kuning, tidak berbau, rasa
asam, dan peka terhadap
cahaya.
2. Kelarutan :
Mudah larut dalam air, sukar
larut dalam etanol, tidak larut
dalam eter
3. Titik Lebur :
190 derajat Celcius
4. Sifat Fisik Kimia:
sensitivitas terhadap cahaya,
senyawa oksidator, dapat
teroksidasi dengan cepat pada
udara atau suasana basa
ANALISIS KUALITATIF
Prosedur A
 Masukkan ke dalam tabung reaksi zat yang diuji (misalnya asam
askorbat 1%)
 Tambahkan 15 tetes pereaksi benedict
 Panaskan di atas api kecil sampai mendidih selama 2 menit
 Perhatikan endapan yang terjadi (Jika terbentuk warna hijau
kekuningan sampai merah berarti positif mengandung vitamin C)
Prosedur B:
 Masukkan ke dalam tabung reaksi zat yang diuji (misalnya asam
askorbat 1%)
 Kemudian, netralkan larutan (pH=8) menggunakan NaHCO3 5%
 Tambahkan 2 tetes larutan FeCl3
 Amati perubahan yang terjadi (Jika terbentuk warna merah-ungu
berarti positif mengandung vitamin C)
ANALISIS KUANTITATIF
Metode Konvensional
1. DPIP (baku sekunder: 2,6-diklorofenoliodofenol dan baku primer: as.
Askorbat)
2. Iodimetri
Metode NonKonvensional
1. Spektrofotometri UV (243 nm)
2. KCKT (Detektor: UV-VIS ; Kolom: C18 ; fase gerak 55 air : 45
methanol)
CONTOH PRODUK VITAMIN c
PARAMETER MUTU BAHAN BAKU
PRODUK
1. Titik lebur : 190 – 192℃
2. Organoleptis
a) Warna : putih atau agak
kuning
b) Bau : tidak berbau
c) Rasa : asam
3. Kemurnian : 99% - 105%
1. Vitacimin C
2. Redoxon
3. Imboost
4. Blackmores Vitamin C
5. Puritans Pride Vitamin C
6. Vitalong C
7. Holisticare Ester C
Manfaat Vitamin C
1. Meningkatkan Imunitas
2. Mencegah kanker
3. Regenerasi sel
4. Menjaga Kesehatan Jantung
5. Mengatasi Peradangan Kulit
6. Sebagai Antioksidan
VITAMIN A (RETINOL)
DESKRIPSI FISIK
Dalam bentuk cair berupa minyak
berwarna kuning muda sampai merah
yang dapat memadat pada
pendinginan dalam bentuk padat
mempunyai penampilan seperti
pengencer yang ditambahkan; praktis
tidak berbau atau sedikit berbau ikan,
tetapi tidak berasa atau berbau tengik.
Tidak stabil terhadap cahaya dan
udara.
SIFAT FISIK DAN SIFAT KIMIA
 Berwarma kuning, larut dalam
lemak atau pelarut lemak
 Rusak oleh sinar UV dan oksidasi,
tahan oleh pemanasan
ANALISIS KUALITATIF
1. Masukkan 5 tetes zat yang diuji (misalnya: minyak ikan) ke dalam
tabung reaksi
2. Tambahkan 10 tetes kloroform lalu campur dengan baik
3. Tambahkan 2 tetes asam asetat anhidrat dan sepucuk sendok kristal
SbCl3
4. Amati perubahan warna yang terjadi. Jika terbentuk warna biru yang
berubah menjadi merah coklat berarti positif mengandung vitamin A
ANALISIS KUANTITATIF
1. Metode KLT, fase gerak campuran sikloheksana P : eter P (4:1)
hingga fase gerak merambat 10 cm, penampak bercak asam
fosfomolibdat LP ; bercak biru ijau yang terjadi menunjukkan adanya
vitamin A
2. Metode KCKT, kolom C18, fase gerak terdiri dari campuran air :
metanol (5:95)
3. Spektrofotometri UV-Vis, panjang geombang 370 nm
FUNGSI VITAMIN A
 Merawat kesehatan mata
 Meningkatkan sistem
kekebalan tubuh
 Membantu tumbuh
kembang sel tubuh
 Mengoptimalkan fungsi
hormon
 Mencegah kanker
 Mencegah penyakit
campak
 Merawat kesehatan kulit
 Mengobati radang usus
PARAMETER PRODUK BAHAN
BAKU VITAMIN A
• Titik didih : 62 – 64℃
• Kadar vitamin A :
Pada minyak kelapa sawit
berdasarkan SNI 7709 – 2012
batas minimumnya 45 IU/g
VITAMIN E (ALFA
TOKOFEROL)
DESKRIPSI FISIK
Cairan berminyak kental, jernih, tidak
berwarna, atau cokelat kekuningan,
tidak berbau, tidak berasa
SIFAT FISIK DAN SIFAT KIMIA
 Tidak stabil pada udara dan
cahaya, khususnya media basa,
tidak larut dalam air; larut dalam
alkohol; larut dengan aseton,
dengan kloroform, dengan eter,
dan dengan minyak nabati
 Rusak pada proses pengolahan
minyak nabati menjadi margarin
atau shortening, rusak akibat
autooksidasi yang intensif seperti
pada pengeringan dan
penggorengan
ANALISIS KUALITATIF
 Sampel ditambahkan dengan 2 ml alkohol absolut dan 5 tetes HNO3
pekat kemudian dipanaskan selama 15 menit dengan suhu 75°C
sampai terjadi perubahan warna menjadi merah
 Alkohol absolut dan HNO3 berfungsi untuk membentuk senyawa alfa
kuinon yang dapat direduksi menghasilkan kuinol. Dengan adanya
HNO3 pekat maka alfa-tokoferal (Vitamin E) dapat menghasilkan alfa-
kuinon
ANALISIS KUANTITATIF
1. Spektrofotometer UV-Vis. Timbang 10 mg sp, encerkan dengan 9 mL
kloroform + 1 mL iodida 0,1%, homogenkan, diukur pada panjang
gelombang 550-600 nm. Hasil absorbansi dibandingkan dengan kurva
linier larutan standar alfa-tokoferol (Vitamin E) untuk memperoleh
kadar vitamin E pada sampel.
2. KCKT. Fase gerak : tetra hidro furan : etanol 95% (1:1), Kolom : C18,
Laju alir : 1 mL/min, Panjang gelombang : 290 nm.
FUNGSI VITAMIN E
 Menjaga fungsi saraf dan
kesehatan saraf
 Menurunkan risiko penyakit
Alzheimer
 Menunjang Kesehatan
Mata
 Menyembuhkan luka
 Menjaga keseimbangan
hormon
 Sumber Antioksidan
 Mengatur Aktivitas Enzim
PARAMETER PRODUK
BAHAN BAKU VITAMIN E
• Titik didih : 235℃
• Kadar vitamin E pada
produk
VITAMIN K
(KOAGULATION)
DESKRIPSI FISIK
Hablur putih, tidak berbau, dapat
terpengaruh oleh cahaya dan udara
SIFAT FISIK DAN SIFAT KIMIA
 Tidak larut dalam air, sukar larut
dalam kloroform dan etanol, larut
dalam benzena dan minyak
nabati, tidak rusak oleh
pemanasan, tidak stabil dalam
suasana alkalis atau adanya sinar.
 Dapat menjadi kofaktor essensial
untuk membentukan protein dalam
tubuh manusia.
ANALISIS KUALITATIF
Ke dalam larutan lebih kurang 0.5 mg dalam 5ml klorofom P
ditambahkan 0.3ml anhidridat asetat P dan 0.1ml H2SO4 P
kocok kuat-kuat terjadi perubahan warna merah terang.
ANALISIS KUANTITATIF
1. Titrasi serimetri indicator ferroin sulfat
2. KCKT, fase gerak sikloheksana dan eter (50:50)
3. KCKT Vit D2 dan D3 fase gerak asetonitril dan methanol (40:60)
FUNGSI VITAMIN K
 Membantu proses
pembekuan darah
 Mencegah diabetes
 Sebagai Vitamin
Pertumbuhan Tulang dan
Mencegah Osteoporosis
 Mencegah Penyakit
Hemarogik
 Mencegah Pendarahan
pada Hati
 Mencegah Penyakit
Kanker
PARAMETER PRODUK BAHAN BAKU
VITAMIN K
• Titik Lebur
• Waktu hancur
• Identifikasi bahan aktif dalam
vitamin K
VITAMIN D
DESKRIPSI FISIK
Serbuk hablur berwarna kuning cerah,
berbau khas lemah
SIFAT FISIK DAN SIFAT KIMIA
 Tidak larut dalam air, larut dalam
klorofom dan minyak lemak
 Stabil terhadap pemanasan, asam,
dam oksigen. Vitamin D dapat
secara lambat didestruksi bila
lingkungannya alkalis, terutama
bila terdapat udara dan cahaya
ANALISIS KUALITATIF
1. Sebanyak 2ml sampel ditambahkan 2ml sampulan etanol : ammonia
(1:1)
2. Kocok hingga tercampur
3. Tambahkan 3 tetes etilsianoasetat
4. Hasil positif menujunkkan warna biru tua
ANALISIS KUANTITATIF
1. Titrasi serimetri
2. Spektrofotometri UV dengan panjang gelombang 250nm
3. KCKT, 0,5ml fase heksan diambil dan dipindahkan di bawah nitrogen
dan residu yang dihasilkan dilarutkan kembali dalam methanol
kemudian diukur dengan panjang 244nm
FUNGSI VITAMIN D
 Menjaga kesehatan tulang
dan gigi.
 Menjaga kesehatan sistem
kekebalan tubuh, otak, dan
sistem saraf.
 Mengatur kadar insulin dan
membantu mengelola
diabetes.
 Menjaga fungsi paru-paru
dan kesehatan
kardiovaskular.
 Memengaruhi ekspresi gen
yang terlibat dalam
perkembangan kanker
PARAMETER PRODUK BAHAN
BAKU VITAMIN D
1. Titik lebur : 69 – 70℃
2. Organoleptis
Warna : hablur putih
Bau : tidak berbau
PARAMETER MUTU VITAMIN
 Organoleptik
 Kadar air
 Waktu hancur
 Disolusi
 Keseragaman bobot
 Cemaran mikroba
 Cemaran logam berat
 Penentuan kadar
alkohol
 Berat jenis dan pH
 Identifikasi bahan aktif
 Penetapan kadar
bahan aktif
MENURUT:
PERATURAN BADAN PENGAWAS
OBAT DAN MAKANAN
NOMOR 17 TAHUN 2019
TENTANG PERSYARATAN MUTU
SUPLEMEN KESEHATAN
Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Vitamin

More Related Content

What's hot

laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
wd_amaliah
 
Laporan praktikum biokimia ii vitamin b
Laporan praktikum biokimia ii   vitamin bLaporan praktikum biokimia ii   vitamin b
Laporan praktikum biokimia ii vitamin b
Annisa Nurul Chaerani
 
Laporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolLaporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamol
Kezia Hani Novita
 
Pemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iiiPemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iii
Kustian Permana
 

What's hot (20)

farmasetika dasar
farmasetika dasarfarmasetika dasar
farmasetika dasar
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
 
Laporan praktikum biokimia ii vitamin b
Laporan praktikum biokimia ii   vitamin bLaporan praktikum biokimia ii   vitamin b
Laporan praktikum biokimia ii vitamin b
 
Laporan Praktikum Kadar Abu
Laporan Praktikum Kadar AbuLaporan Praktikum Kadar Abu
Laporan Praktikum Kadar Abu
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaLaporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
 
Vitamin
VitaminVitamin
Vitamin
 
Titrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometriTitrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometri
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis
 
Laporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolLaporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamol
 
Tabulasi kation
Tabulasi kationTabulasi kation
Tabulasi kation
 
Kimia Analitik I
Kimia Analitik IKimia Analitik I
Kimia Analitik I
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
 
Vitamin kel 2
Vitamin kel 2Vitamin kel 2
Vitamin kel 2
 
Pemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iiiPemisahan kation golongan iii
Pemisahan kation golongan iii
 
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
 
Analisis Kualitatif Karbohidrat
Analisis Kualitatif KarbohidratAnalisis Kualitatif Karbohidrat
Analisis Kualitatif Karbohidrat
 

Similar to Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Vitamin

Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptxSlide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
AiniZahra12
 
Pengolahan Minimal
Pengolahan MinimalPengolahan Minimal
Pengolahan Minimal
misspure
 
Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1
Sabila Izzati
 

Similar to Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Vitamin (20)

Analisis Bahan Organik - Zat Adiktif Pengawet
Analisis Bahan Organik - Zat Adiktif PengawetAnalisis Bahan Organik - Zat Adiktif Pengawet
Analisis Bahan Organik - Zat Adiktif Pengawet
 
Pdk kemunduran-mutu-ikan-ppt
Pdk kemunduran-mutu-ikan-pptPdk kemunduran-mutu-ikan-ppt
Pdk kemunduran-mutu-ikan-ppt
 
pdk-kemunduran-mutu-ikan-ppt-200130030516.pdf
pdk-kemunduran-mutu-ikan-ppt-200130030516.pdfpdk-kemunduran-mutu-ikan-ppt-200130030516.pdf
pdk-kemunduran-mutu-ikan-ppt-200130030516.pdf
 
57820602 laporan-lengkap-nitritometri (1)
57820602 laporan-lengkap-nitritometri (1)57820602 laporan-lengkap-nitritometri (1)
57820602 laporan-lengkap-nitritometri (1)
 
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptxSlide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
 
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptxSlide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
Slide-CIV-306-CIV-306-Kualitas-Air-P7.pptx
 
Uji Ninhydrin
Uji NinhydrinUji Ninhydrin
Uji Ninhydrin
 
Uji Vitamin C
Uji Vitamin CUji Vitamin C
Uji Vitamin C
 
analisis protein dalam produk makanan
analisis protein dalam produk makanananalisis protein dalam produk makanan
analisis protein dalam produk makanan
 
Ppt fix aomk
Ppt fix aomkPpt fix aomk
Ppt fix aomk
 
dampak-air.ppt
dampak-air.pptdampak-air.ppt
dampak-air.ppt
 
Uji Vitamin B
Uji Vitamin BUji Vitamin B
Uji Vitamin B
 
Pengolahan Minimal
Pengolahan MinimalPengolahan Minimal
Pengolahan Minimal
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasar
 
Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1
 
analisis spektroskopi percobaan 5
analisis spektroskopi percobaan 5analisis spektroskopi percobaan 5
analisis spektroskopi percobaan 5
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
Mikro ok
Mikro okMikro ok
Mikro ok
 
Asam sitrat
Asam sitratAsam sitrat
Asam sitrat
 
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganKimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
 

Recently uploaded

kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
cindyrenatasaleleuba
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
srirezeki99
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
NadrohSitepu1
 

Recently uploaded (20)

Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 

Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Vitamin

  • 1. BAHAN BAKU FARMASI GOLONGAN VITAMIN 1. Alifia Oktamania 2. Debora Patricia Yahya 3. Najelaa Iskandar 4. Shafa Almaliya
  • 2. Pembagian Golongan Vitamin 1. Vitamin Larut Air a. Vitamin B1 b. Vitamin B2 c. Vitamin B3 d. Vitamin B6 e. Vitamin B12 f. Vitamin C 2. Vitamin Larut Lemak a. Vitamin A b. Vitamin D c. Vitamin E d. Vitamin K
  • 3. VITAMIN B1 (THIAMIN) DESKRIPSI FISIK Hablur kecil, bau khas lemah, mirip ragi, rasa pahit SIFAT FISIK DAN SIFAT KIMIA  Mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol (95%)P, praktis tidak larut dalam eter P, dan dalam benzena P, larut dalam gliserol P.  Stabil dalam asam meskipun dipanaskan, mudah dioksida  Thiamin/Massa molar 265,355 g/mol  Titik lebur : 248℃ FUNGSI VITAMIN B1 1. Mencegah penyakit beri-beri 2. Meningkatkan fungsi kognitif pada penderita alzheimer 3. Meningkatkan daya tahan tubuh 4. Mengurangi stress PARAMETER PRODUK BAHAN BAKU VITAMIN B1 1. Titik lebur 2. Kadar air 3. Kadar vitamin B1 dalam produk 4. Berat jenis 5. Waktu hancur
  • 4. ANALISIS KUALITATIF VITAMIN B1 1. Pirolisa Kawat ose yang dicelupkan dalam larutan sampel lalu dipijarkan pada api bunsen muncul aroma bau kacang, reaksi spesifik. 2. Cuprifil asetat Sedikit larutan sampel diencerkan dengan akuades lalu dipanaskan, ditambahkan larutan cuprifil (2 tetes NaOH dan 2 tetes HCl ditambah 1 tetes CuSO4) maka larutan akan berubah menjadi hijau kebiruan 3. Reduksi KMnO4 Larutan tiamin HCl ditambahkan NaOH akan menghasilkan larutan berwarna kuning, selanjutnya ditambahkan KMnO4 sebagai reduktor kuat untuk mereduksikan larutan sampel yang ditandai dengan perubahan warna larutan menjadi hijau ANALISIS KUANTITATIF VITAMIN B1 1. Spektroflorometri. Prinsip kerja metode ini adalah Thiamin yang ditambahk dengan kalium heksasianoferat (III) atau kalium ferrisianida 1% akan teroksidasi menghasilkan tiokrom yaitu suatu senyawa yang berfluorosensi biru. 2. TBA asidimetri. BS (asam perklorat), BP (KHP), indikator (kristal violet). Semua bahan tersebut dilarutkan dengan asam asetat glasial 3. Spektrofotometri UV. Panjang gelombang 244 nm dengan pelarutnya HCl 0,01 N 4. KCKT. Panjang gelombang 254 nm 5. Argentometri cara Mohr (Thiamin HCl). BS (AgNO3), BP (NaCl p.a), indikator (KCrO4 dengan pelarut akuades) 6. Kolorimteri. Dilakukan dengan cara membandingkan warna standar dengan sampel, panjang gelombang 535 nm
  • 5. VITAMIN B2 (RIBOFLAVIN) DESKRIPSI FISIK Hablur serbuk kuning hingga kuning jingga, bau lemah, agak pahit. SIFAT FISIK DAN SIFAT KIMIA  Rumus molekul: C17H20N4O6  Berat Molekul : 376,36  Pemerian : Serbuk jingga tua bergumpal, bau lemah, rasa agak pahit.  Kelarutan : Sangat sukar larut air, sangat mudah larut basa, tidak larut dalam gliserol, sukar larut dalam CHCl3  Titik leleh : 290oC  pH : 4-5 FUNGSI VITAMIN B2 Mencegah katarak, mengobati dan mencegah migrain, mencegah dan mengatasi anemia, menjaga kesehatan kulit dan rambut, dan meningkatkan energi PARAMETER PRODUK BAHAN BAKU VITAMIN B2 • Kadar air • Kadar vitamin B2 dalam produk • Titik leleh = 290 derajat celcius • pH = 4 – 5 ANALISIS KUALITATIF 1. KCKT menggunakan fase gerak Na. asetat 0,005 M : metanol (72:28) pada panjang gelombang 370-435 nm 2. Penambahan asam H2SO4 = Merah Jingga HNO3 = Hijau Kuning HCl = Hijau Kuning CH3COOH = Kuning Keruh ANALISIS KUANTITATIF 1. HPLC, menggunakan kolom C18 dengan fase gerak metanol dan buffer asam asetat 2. Spektrofluorometri pada panjang gelombang 530 nm 3. Spektrofotometri UV-VIS dengan panjang gelombang 444 nm dan nilai absorbtivitas molar sebesar 320.
  • 6. VITAMIN B3 (NIACIN) DESKRIPSI FISIK Kristal berwarna putih, tidak berbau atau hampir tidak berbau, terasa pahit SIFAT FISIK DAN SIFAT KIMIA  Rumus Molekul : C6H6N2O  Berat molekul : 122,13  Pemerian : Serbuk hablur putih, tidak berbau atau hampir tidak berbau, rasa pahit.  Kelarutan : Larut dalam air (1:1), etanol (1:5), sedikit larut dalam kloroform dan eter  Titik lebur : 128o – 131oC FUNGSI VITAMIN B3 Menurunkan kadar kolesterol (asam nikotinat), mengatasi psoriasis (niasinamida) PARAMETER PRODUK BAHAN BAKU VITAMIN B3 • Kadar air • Kadar vitamin B3 dalam produk • Titik lebur = 128 – 131 derajat celcius ANALISIS KUALITATIF 1. Spektro I.R 2. Pirolisa : bau piridin 3. Zat + NaOH 2N, bebaskan NH3 (lakmus merah jadi biru). 4. Zat + Diazo A+B (4:1) + NaOH = coklat merah ANALISIS KUANTITATIF 1. TBA ASIDIMETRI, baku sekunder asam perklorat dengan indikator cristal violet 2. SPEKTROFOTOMETRI VIS, dengan pereaksi sianogen bromida 3. KLT (aseton: koloroform: butanol: am. Hidroksida 30:30:40:5) dilanjutkan dengan densitometer pada pajang gelombang 262 nm 4. KCKT (KH2PO4 : Metanol 90:10) detektor UV-VIS panjang gelombang 261 nm
  • 7. VITAMIN B6 (piridoksin HCl) 1. Pemerian : Serbuk hablur putih/ hampir putih/ tidak berwarna, tidak berbau, dan rasa asin 2. Kelarutan : Mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol, tidak larut dalam eter 3. Titik Lebur : 204 – 208 derajat Celcius, di sertai peruraian 4. Sifat Fisika Kimia : Tahan panas dalam keadaan asam, tidak tahan cahaya, tidak tahan larutan alkali, Pada suhu beku kehilangan Sebagian aktivitasnya, rusak oleh udara panas cahaya. ANALISIS KUALITATIF 1. Kuprifil Sulfat Dimasukkan 5 tetes larutan piridoksin HCL 1 % ke dalam tabung reaksi. Lalu ditambahkan 2 tetes larutan CuSO4 2% dan 10 tetes NaOH 3 N. Selanjutnya diamati warna yang terjadi. Bila terbentuk warna biru-ungu berarti vitamin B6 2. Pemberian Larutan FeCl3 Dimasukkan 10 tetes larutan piridoksin 1% ke dalam tabung reaksi. Lalu ditambahkan 2-3 tetes larutan FeCl3. selanjutnya diamati perubahan warna yang terjadi. Timbulnya warna jingga sampai merah tua berarti vitamin B6 positif. ANALISIS KUANTITATIF 1. TBA Asidimetri (Metode konvemsional) 2. Spektrofotometri Ultraviolet (325 nm) 3. Kromatografi Car Kinerja Tinggi (KCKT) menggunakan Gradient Pump dan PDA Detektor
  • 8. CONTOH PRODUK VITAMIN B6 PARAMETER PRODUK BAHAN BAKU VITAMIN B6 1. Titik Lebur 2. 204 – 208 derajat Celcius, disertai Peruraian FUNGSI VITAMIN B6 Vitamin B6 memiliki berbagai peran penting dalam tubuh. Mulai dari mengobati anemia, mencegah risiko penyakit jantung, menurunkan kolesterol tinggi, serta menguatkan fungsi otak. IKAN SALMON SUSU KEJU KACANG - KACANGAN
  • 9. VITAMIN B 12 (SIANOKOBALAMIN) 1. Rumus molekul : C₆₃H₈₈CoN₁₄O₁₄P 2. Bobot molekul : 1355.37 g/mol 3. Titik lebur : 300 derajat Celcius 4. PH : 4 – 7 5. Sifat fisika kimia : Hablur atau amorf berwarna merah tua atau serbuk hablur merah, berbentuk anhidrat, bersifat sangat higroskopis jika terpapar pada udara dan menyerap air ± 12%. Vitamin ini agak sukar larut dalam air, larut dalam etanol, tidak larut dalam aseton, kloroform dan eter. Bereaksi dengan natrium hidroksida p dan besi (II) ammonium sulfat. Bereaksi dengan cahaya dan udara. 6. Panjang gelombang : 361 nm ANALISIS KUALITATIF 1. Metode aktivasi neutron Alatnya Reaktor nuklir G.A. Siwabessy, PRSG, Serpong, alat cacah Perangkat Spektrometer Gamma yang dilengkapi Perangkat Lunak GENNI2000, dan beberapa peralatan laboratorium seperti oven, timbangan analitik Sartorius, dan beberapa alat gelas (https://inis.iaea.org/collection/NCLCollectionStore/_Public/48/059/48 059314.pdf) ANALISIS KUANTITATIF 1. Spektrofotometri Ultraviolet dengan panjang gelombang 361 nm 2. KCKT : Fase gerak (asetonitril : larutan ammonium fosfat pH 3,0 (5:59)), lalu konsentrasi asetonitril ditingkatkan sampai 30% selama 16 menit FUNGSI VITAMIN B12 1. Mencegah anemia (bekerja membantu tubuh memproduksi sel darah merah) 2. Mencegah demensia (Demensia merupakan penyakit yang mengakibatkan penurunan daya ingat juga cara berpikir) 3. Mengurangi risiko cacat lahir 4. Menjaga kesehatan jantung 5. Mengatasi stres ringan dan gejala depresi 6. Meningkatkan kesehatan rambut, kulit dan kuku PARAMETER PRODUK BAHAN BAKU VITAMIN B12 • Titik Lebur : 300 derajat Celcius • PH : 4 - 7
  • 10. VITAMIN C (ACIDIUM ASCORBICUM) 1. Pemerian : Serbuk atau hablur, putih atau agak kuning, tidak berbau, rasa asam, dan peka terhadap cahaya. 2. Kelarutan : Mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol, tidak larut dalam eter 3. Titik Lebur : 190 derajat Celcius 4. Sifat Fisik Kimia: sensitivitas terhadap cahaya, senyawa oksidator, dapat teroksidasi dengan cepat pada udara atau suasana basa ANALISIS KUALITATIF Prosedur A  Masukkan ke dalam tabung reaksi zat yang diuji (misalnya asam askorbat 1%)  Tambahkan 15 tetes pereaksi benedict  Panaskan di atas api kecil sampai mendidih selama 2 menit  Perhatikan endapan yang terjadi (Jika terbentuk warna hijau kekuningan sampai merah berarti positif mengandung vitamin C) Prosedur B:  Masukkan ke dalam tabung reaksi zat yang diuji (misalnya asam askorbat 1%)  Kemudian, netralkan larutan (pH=8) menggunakan NaHCO3 5%  Tambahkan 2 tetes larutan FeCl3  Amati perubahan yang terjadi (Jika terbentuk warna merah-ungu berarti positif mengandung vitamin C) ANALISIS KUANTITATIF Metode Konvensional 1. DPIP (baku sekunder: 2,6-diklorofenoliodofenol dan baku primer: as. Askorbat) 2. Iodimetri Metode NonKonvensional 1. Spektrofotometri UV (243 nm) 2. KCKT (Detektor: UV-VIS ; Kolom: C18 ; fase gerak 55 air : 45 methanol)
  • 11. CONTOH PRODUK VITAMIN c PARAMETER MUTU BAHAN BAKU PRODUK 1. Titik lebur : 190 – 192℃ 2. Organoleptis a) Warna : putih atau agak kuning b) Bau : tidak berbau c) Rasa : asam 3. Kemurnian : 99% - 105% 1. Vitacimin C 2. Redoxon 3. Imboost 4. Blackmores Vitamin C 5. Puritans Pride Vitamin C 6. Vitalong C 7. Holisticare Ester C Manfaat Vitamin C 1. Meningkatkan Imunitas 2. Mencegah kanker 3. Regenerasi sel 4. Menjaga Kesehatan Jantung 5. Mengatasi Peradangan Kulit 6. Sebagai Antioksidan
  • 12. VITAMIN A (RETINOL) DESKRIPSI FISIK Dalam bentuk cair berupa minyak berwarna kuning muda sampai merah yang dapat memadat pada pendinginan dalam bentuk padat mempunyai penampilan seperti pengencer yang ditambahkan; praktis tidak berbau atau sedikit berbau ikan, tetapi tidak berasa atau berbau tengik. Tidak stabil terhadap cahaya dan udara. SIFAT FISIK DAN SIFAT KIMIA  Berwarma kuning, larut dalam lemak atau pelarut lemak  Rusak oleh sinar UV dan oksidasi, tahan oleh pemanasan ANALISIS KUALITATIF 1. Masukkan 5 tetes zat yang diuji (misalnya: minyak ikan) ke dalam tabung reaksi 2. Tambahkan 10 tetes kloroform lalu campur dengan baik 3. Tambahkan 2 tetes asam asetat anhidrat dan sepucuk sendok kristal SbCl3 4. Amati perubahan warna yang terjadi. Jika terbentuk warna biru yang berubah menjadi merah coklat berarti positif mengandung vitamin A ANALISIS KUANTITATIF 1. Metode KLT, fase gerak campuran sikloheksana P : eter P (4:1) hingga fase gerak merambat 10 cm, penampak bercak asam fosfomolibdat LP ; bercak biru ijau yang terjadi menunjukkan adanya vitamin A 2. Metode KCKT, kolom C18, fase gerak terdiri dari campuran air : metanol (5:95) 3. Spektrofotometri UV-Vis, panjang geombang 370 nm FUNGSI VITAMIN A  Merawat kesehatan mata  Meningkatkan sistem kekebalan tubuh  Membantu tumbuh kembang sel tubuh  Mengoptimalkan fungsi hormon  Mencegah kanker  Mencegah penyakit campak  Merawat kesehatan kulit  Mengobati radang usus PARAMETER PRODUK BAHAN BAKU VITAMIN A • Titik didih : 62 – 64℃ • Kadar vitamin A : Pada minyak kelapa sawit berdasarkan SNI 7709 – 2012 batas minimumnya 45 IU/g
  • 13. VITAMIN E (ALFA TOKOFEROL) DESKRIPSI FISIK Cairan berminyak kental, jernih, tidak berwarna, atau cokelat kekuningan, tidak berbau, tidak berasa SIFAT FISIK DAN SIFAT KIMIA  Tidak stabil pada udara dan cahaya, khususnya media basa, tidak larut dalam air; larut dalam alkohol; larut dengan aseton, dengan kloroform, dengan eter, dan dengan minyak nabati  Rusak pada proses pengolahan minyak nabati menjadi margarin atau shortening, rusak akibat autooksidasi yang intensif seperti pada pengeringan dan penggorengan ANALISIS KUALITATIF  Sampel ditambahkan dengan 2 ml alkohol absolut dan 5 tetes HNO3 pekat kemudian dipanaskan selama 15 menit dengan suhu 75°C sampai terjadi perubahan warna menjadi merah  Alkohol absolut dan HNO3 berfungsi untuk membentuk senyawa alfa kuinon yang dapat direduksi menghasilkan kuinol. Dengan adanya HNO3 pekat maka alfa-tokoferal (Vitamin E) dapat menghasilkan alfa- kuinon ANALISIS KUANTITATIF 1. Spektrofotometer UV-Vis. Timbang 10 mg sp, encerkan dengan 9 mL kloroform + 1 mL iodida 0,1%, homogenkan, diukur pada panjang gelombang 550-600 nm. Hasil absorbansi dibandingkan dengan kurva linier larutan standar alfa-tokoferol (Vitamin E) untuk memperoleh kadar vitamin E pada sampel. 2. KCKT. Fase gerak : tetra hidro furan : etanol 95% (1:1), Kolom : C18, Laju alir : 1 mL/min, Panjang gelombang : 290 nm. FUNGSI VITAMIN E  Menjaga fungsi saraf dan kesehatan saraf  Menurunkan risiko penyakit Alzheimer  Menunjang Kesehatan Mata  Menyembuhkan luka  Menjaga keseimbangan hormon  Sumber Antioksidan  Mengatur Aktivitas Enzim PARAMETER PRODUK BAHAN BAKU VITAMIN E • Titik didih : 235℃ • Kadar vitamin E pada produk
  • 14. VITAMIN K (KOAGULATION) DESKRIPSI FISIK Hablur putih, tidak berbau, dapat terpengaruh oleh cahaya dan udara SIFAT FISIK DAN SIFAT KIMIA  Tidak larut dalam air, sukar larut dalam kloroform dan etanol, larut dalam benzena dan minyak nabati, tidak rusak oleh pemanasan, tidak stabil dalam suasana alkalis atau adanya sinar.  Dapat menjadi kofaktor essensial untuk membentukan protein dalam tubuh manusia. ANALISIS KUALITATIF Ke dalam larutan lebih kurang 0.5 mg dalam 5ml klorofom P ditambahkan 0.3ml anhidridat asetat P dan 0.1ml H2SO4 P kocok kuat-kuat terjadi perubahan warna merah terang. ANALISIS KUANTITATIF 1. Titrasi serimetri indicator ferroin sulfat 2. KCKT, fase gerak sikloheksana dan eter (50:50) 3. KCKT Vit D2 dan D3 fase gerak asetonitril dan methanol (40:60) FUNGSI VITAMIN K  Membantu proses pembekuan darah  Mencegah diabetes  Sebagai Vitamin Pertumbuhan Tulang dan Mencegah Osteoporosis  Mencegah Penyakit Hemarogik  Mencegah Pendarahan pada Hati  Mencegah Penyakit Kanker PARAMETER PRODUK BAHAN BAKU VITAMIN K • Titik Lebur • Waktu hancur • Identifikasi bahan aktif dalam vitamin K
  • 15. VITAMIN D DESKRIPSI FISIK Serbuk hablur berwarna kuning cerah, berbau khas lemah SIFAT FISIK DAN SIFAT KIMIA  Tidak larut dalam air, larut dalam klorofom dan minyak lemak  Stabil terhadap pemanasan, asam, dam oksigen. Vitamin D dapat secara lambat didestruksi bila lingkungannya alkalis, terutama bila terdapat udara dan cahaya ANALISIS KUALITATIF 1. Sebanyak 2ml sampel ditambahkan 2ml sampulan etanol : ammonia (1:1) 2. Kocok hingga tercampur 3. Tambahkan 3 tetes etilsianoasetat 4. Hasil positif menujunkkan warna biru tua ANALISIS KUANTITATIF 1. Titrasi serimetri 2. Spektrofotometri UV dengan panjang gelombang 250nm 3. KCKT, 0,5ml fase heksan diambil dan dipindahkan di bawah nitrogen dan residu yang dihasilkan dilarutkan kembali dalam methanol kemudian diukur dengan panjang 244nm FUNGSI VITAMIN D  Menjaga kesehatan tulang dan gigi.  Menjaga kesehatan sistem kekebalan tubuh, otak, dan sistem saraf.  Mengatur kadar insulin dan membantu mengelola diabetes.  Menjaga fungsi paru-paru dan kesehatan kardiovaskular.  Memengaruhi ekspresi gen yang terlibat dalam perkembangan kanker PARAMETER PRODUK BAHAN BAKU VITAMIN D 1. Titik lebur : 69 – 70℃ 2. Organoleptis Warna : hablur putih Bau : tidak berbau
  • 16. PARAMETER MUTU VITAMIN  Organoleptik  Kadar air  Waktu hancur  Disolusi  Keseragaman bobot  Cemaran mikroba  Cemaran logam berat  Penentuan kadar alkohol  Berat jenis dan pH  Identifikasi bahan aktif  Penetapan kadar bahan aktif MENURUT: PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 17 TAHUN 2019 TENTANG PERSYARATAN MUTU SUPLEMEN KESEHATAN