Polimer hasil sintesis digunakan sebagai senyawa pembawa dalam pemisahan logam berat Cu2+, Cd2+, dan Cr3+ dari limbah dengan teknik membran cair ruah (BLM). Pemisahan dilakukan dengan variasi pH larutan umpan 5 dan 7, dan menghasilkan urutan transportasi logam yang berbeda untuk setiap pH.
Siswa melakukan praktikum untuk mengetahui indikator asam basa alami menggunakan pH meter. Mereka mengukur pH dari air mineral, deterjen, air accu, dan urin untuk menentukan apakah bersifat asam, basa, atau netral. Berdasarkan hasil pengukuran, air mineral netral, deterjen basa, sedangkan air accu dan urin bersifat asam.
Dokumen tersebut merangkum percobaan untuk menguji sifat asam dan basa dari beberapa senyawa dengan menggunakan indikator lakmus dan indikator alami seperti kunyit dan mahkota bunga. Percobaan menunjukkan perubahan warna indikator untuk menentukan sifat asam atau basa dari senyawa yang diuji.
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)Ahmad Dzikrullah
Laporan praktikum kimia dasar II ini membahas reaksi asam basa pada asam poliprotik. Percobaan dilakukan untuk mengenal ion karbonat dan bikarbonat dalam larutan serta menentukan kadarnya. Metode yang digunakan adalah titrasi asidimetri dengan indikator fenolftalein dan metil orange.
Laporan ini membahas praktikum pH asam-basa yang meliputi tujuan, alat dan bahan, dasar teori, cara kerja, dan hasil pengamatan. Tujuannya adalah menentukan pH larutan dengan indikator dan menemukan rumus asam kuat, basa kuat, asam lemah, dan basa lemah berdasarkan pengukuran pH. Hasilnya menunjukkan perbedaan pH antara asam dan basa kuat versus lemah serta pengaruh pengenceran terhadap perub
Mengetahui sifat-sifat larutan garam yang terhidrolisis
yang terdiri dari dasar teori yang interaktif mudah dipahami, alar, bahan dan langkah kerja. hasil pengamatan berupa Identifikasi sifat, reaksi, serta pengukuran pH larutan.
pembahasan umum dan khusus
Siswa melakukan praktikum untuk mengetahui indikator asam basa alami menggunakan pH meter. Mereka mengukur pH dari air mineral, deterjen, air accu, dan urin untuk menentukan apakah bersifat asam, basa, atau netral. Berdasarkan hasil pengukuran, air mineral netral, deterjen basa, sedangkan air accu dan urin bersifat asam.
Dokumen tersebut merangkum percobaan untuk menguji sifat asam dan basa dari beberapa senyawa dengan menggunakan indikator lakmus dan indikator alami seperti kunyit dan mahkota bunga. Percobaan menunjukkan perubahan warna indikator untuk menentukan sifat asam atau basa dari senyawa yang diuji.
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)Ahmad Dzikrullah
Laporan praktikum kimia dasar II ini membahas reaksi asam basa pada asam poliprotik. Percobaan dilakukan untuk mengenal ion karbonat dan bikarbonat dalam larutan serta menentukan kadarnya. Metode yang digunakan adalah titrasi asidimetri dengan indikator fenolftalein dan metil orange.
Laporan ini membahas praktikum pH asam-basa yang meliputi tujuan, alat dan bahan, dasar teori, cara kerja, dan hasil pengamatan. Tujuannya adalah menentukan pH larutan dengan indikator dan menemukan rumus asam kuat, basa kuat, asam lemah, dan basa lemah berdasarkan pengukuran pH. Hasilnya menunjukkan perbedaan pH antara asam dan basa kuat versus lemah serta pengaruh pengenceran terhadap perub
Mengetahui sifat-sifat larutan garam yang terhidrolisis
yang terdiri dari dasar teori yang interaktif mudah dipahami, alar, bahan dan langkah kerja. hasil pengamatan berupa Identifikasi sifat, reaksi, serta pengukuran pH larutan.
pembahasan umum dan khusus
Laporan tetap sifat asam dan basa senyawa organikMitha Pratiwi
Dokumen tersebut membahas tentang sifat asam dan basa senyawa organik melalui serangkaian percobaan. Percobaan pertama menguji pH senyawa untuk mengetahui sifat asam atau basanya, sedangkan percobaan kedua menguji kelarutan senyawa dalam minyak sayur. Hasilnya menunjukkan perbedaan pH dan kelarutan antara senyawa organik.
Praktikum ini melakukan analisis volumetri untuk menentukan kadar asam asetat, karbonat, dan bikarbonat melalui titrasi dengan larutan standar NaOH dan HCl. Dilakukan pula standarisasi larutan NaOH dan HCl."
Titrasi asam basa merupakan pengukuran suatu larutan reaktan yang dibutuhkan untuk bereaksi sempurna dengan reaktan lainnya. Terdapat beberapa jenis titrasi asam basa seperti asam kuat dan basa kuat, asam kuat dan basa lemah, serta asam lemah dan basa kuat. Titik ekuivalen adalah titik dimana jumlah basa sama dengan asam awal, sedangkan indikator digunakan untuk mendeteksi
Kami melakukan penelitian ini dikarenakan ingin mengetahui dan mengamati kadar ph pada setiap larutan berikut dengan perubahan yang dialami jika larutan ditambahkan sedikit asam, sedikit basa ataupun dilakukan pengenceran. Kami melakukan uji coba pengukuran pH pada beberapa larutan, diantaranya HCL, CH3COONa, KOH, dll. Semua larutan beserta alat-alat yang digunakan sudah tersedia di lab kimia SMAN 8 TANGERANG.
Dokumen tersebut membahas tentang titrasi asam basa. Titrasi adalah metode analisis kuantitatif untuk menentukan kadar suatu larutan dengan cara menuangkan larutan titran secara bertahap hingga mencapai titik ekuivalen yang ditandai dengan perubahan warna indikator. Terdapat beberapa istilah kunci dalam titrasi seperti larutan standar, titran, dan titik ekuivalen. Dokumen juga menjelaskan teori-teori
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Rifki Ristiovan
Reaksi asam basa merupakan kombinasi dari asam dan basa yang menghasilkan garam dan air. Terdiri atas empat jenis reaksi yakni reaksi asam kuat dan basa kuat, asam kuat dan basa lemah, asam lemah dan basa kuat, serta asam lemah dan basa lemah yang dapat bersifat asam, basa, atau netral tergantung nilai Ka dan Kb.
Laporan ini membahas pembuatan indikator alami asam-basa dari ekstrak kunyit, kayu secang, dan daun Rhoeo discolor untuk mengidentifikasi larutan asam dan basa. Indikator alami dibuat dengan mengekstrak dan merendam kertas saring ke dalam ekstrak tumbuhan, lalu diuji perubahan warnanya terhadap larutan berbeda pH.
1. Percobaan membuat dan mengukur pH tiga jenis larutan buffer: sitrat, fosfat, dan borat-NaOH.
2. Hasilnya menunjukkan pH larutan buffer sitrat berkisar antara 2-5, fosfat antara 6-8, dan borat-NaOH antara 9-10.
3. pH terukur mendekati pH teoritis pada literatur, menunjukkan buffer berfungsi menstabilkan pH.
Larutan Buffer (Penyangga) Kimia SMA Kelas XI Semester Genapdasi anto
Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan pHnya meskipun terdapat penambahan asam atau basa. Terdapat dua jenis larutan penyangga, yaitu penyangga asam dan penyangga basa. Penyangga asam terdiri dari asam lemah dan basa konjugasinya, sedangkan penyangga basa terdiri dari basa lemah dan asam konjugasinya. pH larutan penyangga dapat dihitung menggunakan konstanta as
Dokumen tersebut membahas tentang hidrolisis larutan garam dalam air dan penentuan pH larutannya. Secara singkat, garam yang mengalami hidrolisis akan menghasilkan ion hidrogen (H+) sehingga larutannya bersifat asam. pH larutan dapat dihitung dengan menggunakan konstanta ionisasi asam (Ka) dan konstanta air (Kw). Contoh soal dan latihan soal tentang perhitungan pH larutan garam juga diberikan.
Dokumen tersebut membahas tentang larutan penyangga, meliputi pengertian dan prinsip kerjanya, rumus penghitungan pH buffer, jenis buffer seperti buffer salmiak dan asetat, serta contoh penggunaannya di bidang ilmu pangan seperti asam laktat dan fosfat.
Heading tags <h1> through <h6> are used to define headings in HTML documents. These tags allow authors to structure and outline pages by assigning levels of importance to text. Heading tags help visitors and search engines understand the hierarchy and content of a page at a glance.
Christal is a makeup artist redesigning her website artistrybychristal.com to showcase her skills and accomplishments to potential employers and those interested in makeup. The website will have home, about, shop, contact, reviews, and new pages that are outlined in a wireframe for the redesign.
Laporan tetap sifat asam dan basa senyawa organikMitha Pratiwi
Dokumen tersebut membahas tentang sifat asam dan basa senyawa organik melalui serangkaian percobaan. Percobaan pertama menguji pH senyawa untuk mengetahui sifat asam atau basanya, sedangkan percobaan kedua menguji kelarutan senyawa dalam minyak sayur. Hasilnya menunjukkan perbedaan pH dan kelarutan antara senyawa organik.
Praktikum ini melakukan analisis volumetri untuk menentukan kadar asam asetat, karbonat, dan bikarbonat melalui titrasi dengan larutan standar NaOH dan HCl. Dilakukan pula standarisasi larutan NaOH dan HCl."
Titrasi asam basa merupakan pengukuran suatu larutan reaktan yang dibutuhkan untuk bereaksi sempurna dengan reaktan lainnya. Terdapat beberapa jenis titrasi asam basa seperti asam kuat dan basa kuat, asam kuat dan basa lemah, serta asam lemah dan basa kuat. Titik ekuivalen adalah titik dimana jumlah basa sama dengan asam awal, sedangkan indikator digunakan untuk mendeteksi
Kami melakukan penelitian ini dikarenakan ingin mengetahui dan mengamati kadar ph pada setiap larutan berikut dengan perubahan yang dialami jika larutan ditambahkan sedikit asam, sedikit basa ataupun dilakukan pengenceran. Kami melakukan uji coba pengukuran pH pada beberapa larutan, diantaranya HCL, CH3COONa, KOH, dll. Semua larutan beserta alat-alat yang digunakan sudah tersedia di lab kimia SMAN 8 TANGERANG.
Dokumen tersebut membahas tentang titrasi asam basa. Titrasi adalah metode analisis kuantitatif untuk menentukan kadar suatu larutan dengan cara menuangkan larutan titran secara bertahap hingga mencapai titik ekuivalen yang ditandai dengan perubahan warna indikator. Terdapat beberapa istilah kunci dalam titrasi seperti larutan standar, titran, dan titik ekuivalen. Dokumen juga menjelaskan teori-teori
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Rifki Ristiovan
Reaksi asam basa merupakan kombinasi dari asam dan basa yang menghasilkan garam dan air. Terdiri atas empat jenis reaksi yakni reaksi asam kuat dan basa kuat, asam kuat dan basa lemah, asam lemah dan basa kuat, serta asam lemah dan basa lemah yang dapat bersifat asam, basa, atau netral tergantung nilai Ka dan Kb.
Laporan ini membahas pembuatan indikator alami asam-basa dari ekstrak kunyit, kayu secang, dan daun Rhoeo discolor untuk mengidentifikasi larutan asam dan basa. Indikator alami dibuat dengan mengekstrak dan merendam kertas saring ke dalam ekstrak tumbuhan, lalu diuji perubahan warnanya terhadap larutan berbeda pH.
1. Percobaan membuat dan mengukur pH tiga jenis larutan buffer: sitrat, fosfat, dan borat-NaOH.
2. Hasilnya menunjukkan pH larutan buffer sitrat berkisar antara 2-5, fosfat antara 6-8, dan borat-NaOH antara 9-10.
3. pH terukur mendekati pH teoritis pada literatur, menunjukkan buffer berfungsi menstabilkan pH.
Larutan Buffer (Penyangga) Kimia SMA Kelas XI Semester Genapdasi anto
Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan pHnya meskipun terdapat penambahan asam atau basa. Terdapat dua jenis larutan penyangga, yaitu penyangga asam dan penyangga basa. Penyangga asam terdiri dari asam lemah dan basa konjugasinya, sedangkan penyangga basa terdiri dari basa lemah dan asam konjugasinya. pH larutan penyangga dapat dihitung menggunakan konstanta as
Dokumen tersebut membahas tentang hidrolisis larutan garam dalam air dan penentuan pH larutannya. Secara singkat, garam yang mengalami hidrolisis akan menghasilkan ion hidrogen (H+) sehingga larutannya bersifat asam. pH larutan dapat dihitung dengan menggunakan konstanta ionisasi asam (Ka) dan konstanta air (Kw). Contoh soal dan latihan soal tentang perhitungan pH larutan garam juga diberikan.
Dokumen tersebut membahas tentang larutan penyangga, meliputi pengertian dan prinsip kerjanya, rumus penghitungan pH buffer, jenis buffer seperti buffer salmiak dan asetat, serta contoh penggunaannya di bidang ilmu pangan seperti asam laktat dan fosfat.
Heading tags <h1> through <h6> are used to define headings in HTML documents. These tags allow authors to structure and outline pages by assigning levels of importance to text. Heading tags help visitors and search engines understand the hierarchy and content of a page at a glance.
Christal is a makeup artist redesigning her website artistrybychristal.com to showcase her skills and accomplishments to potential employers and those interested in makeup. The website will have home, about, shop, contact, reviews, and new pages that are outlined in a wireframe for the redesign.
El documento proporciona información sobre Darío Lascurain, incluyendo su apellido y nombre, y menciona que tuvo una actividad en relación de dependencia.
This document appears to be notes from an informational interview that Catherine Bui conducted with Julie Wertz. It does not provide any details about Julie Wertz's role or background. The summary only identifies that Catherine Bui interviewed Julie Wertz but lacks any substantive information about the content of their discussion.
Sony was founded in 1946 in Japan and became the first Japanese company in the United States in 1961. Sony is a global leader in consumer electronics and competes in categories such as TVs, laptops, cameras, and gaming consoles. The presentation analyzes Sony's industry structure, key competitors like LG, Dell, Nokia, and Samsung, and evaluates competitors' products such as Sony TVs versus LG TVs. It also discusses anticipating competitors' actions and potential new competitors in the consumer electronics market.
Evaluation of Sweet Potato Based on Agronomic Characters and Biochemical Cont...University of Brawijaya
3rd International Plant Breeding Conference 2016: Strengthening Plant Breeding and Future Perspectives. 15-16 November 2016 Bangi-Putrajaya Hotel, Selangor, Malaysia
Respons Hasil Umbi Aksesi Ubi Jalar Lokal yang Dikoleksi Secara Ex-Situ Terha...University of Brawijaya
Dipresentasikan pada Seminar Nasional Balitkabi 2016 : Inovasi Teknologi Lahan Suboptimal untuk Pengembangan Tanaman Aneka Kacang dan Umbi Mendukung Pencapaian Kedaulatan Pangan. Balitkabi Malang, 25 Mei 2016
Keragaman Karakteristik Fisik Biji Koro Manis (Phaseolus lunatus L.) Sebagai ...University of Brawijaya
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian keragaman karakteristik fisik biji 18 aksesi koro manis dari Desa Desakolot, Kabupaten Garut. Penelitian menunjukkan adanya keragaman pada karakter bobot 100 biji, ukuran biji, kebulatan, pemanjangan, warna, pola, dan bentuk biji. Keragaman ini dapat digunakan sebagai dasar untuk seleksi dan perbaikan karakteristik fisik biji koro manis.
Effisiensi Penggunaan Pupuk Fosfat pada Lahan Kering dengan Pemakaian Bakteri...University of Brawijaya
Studi mengevaluasi efisiensi pupuk fosfat dengan bakteri pelarut fosfat pada tanaman ubi jalar di lahan kering. Varietas dan dosis kombinasi pupuk fosfat 18-27 kg/ha dengan bakteri pelarut fosfat 50 kg memiliki pengaruh nyata pada serapan fosfat, efisiensi, jumlah dan bobot hasil ubi per satuan lahan.
KERAGAMAN KARAKTER DAN PENGELOMPOKKAN GENOTIP POTENSIAL CABAI BERDASARKAN KAR...University of Brawijaya
Dokumen ini merangkum hasil penelitian tentang keragaman karakter dan pengelompokan 299 genotip cabai generasi F5 berdasarkan 9 karakter agronomi. Analisis data menunjukkan genotip-genotip terbagi menjadi 4 kelompok utama berdasarkan perbedaan karakteristik agronomi. Kelompok-kelompok ini dapat digunakan untuk pemuliaan tanaman cabai lanjutan menggunakan teknik seleksi galur isogenik guna meningkatkan ke
The State of Governance in FATA (2013 January report, FATA Research Centre)fatanews
This study on “The State of Governance in the Federally Administered Tribal Areas” by FRC revolves around the main argument of Governance structure in FATA because this is the primary area to address for its smooth, conflict-free and just running. The study briefly illustrates its objectives and methodology through which the cause and effect factors are discussed during the course of this research study. The in-depth correlation between the socio-cultural, politico-economic factors and the governance are studied thoroughly to highlight the areas of hindrance in the way. || Subscribe to our email newsletter at http://eepurl.com/qnf75
Dental stains, discolorations and polishingJenny Dennings
This document discusses dental stains, discolorations, and polishing. It defines different types of stains including intrinsic, extrinsic, endogenous, and exogenous stains. It also describes different stain locations and sources. The document outlines procedures for stain removal using a polisher, prophylaxis angles, cups, brushes and other tools. It discusses cleaning techniques for proximal and occlusal surfaces and educating patients on stain prevention.
Laporan ini memberikan ringkasan tentang percobaan kesetimbangan asam-basa yang dilakukan untuk menentukan tetapan kesetimbangan asam lemah HCOOH dan CH3COOH. Percobaan ini melibatkan pengenceran larutan asam lemah tersebut ke konsentrasi yang lebih rendah untuk mengukur nilai pHnya dan menentukan derajat ionisasi serta tetapan kesetimbangan asam lemah berdasarkan hasil pengukuran tersebut.
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatFirda Shabrina
Laporan praktikum kimia ini memberikan ringkasan singkat tentang sintesis asam benzoat dari oksidasi toluena menggunakan KMnO4. Prosesnya melibatkan reaksi oksidasi toluena menjadi aldehida lalu asam benzoat dalam kondisi basa. Hasil akhir adalah kristal asam benzoat berbentuk panjang tajam berwarna putih seberat 0,171 gram.
Dokumen tersebut membahas tentang larutan dan konsentrasinya. Ia menjelaskan komponen larutan, proses pembentukannya, dan berbagai macam konsentrasi seperti persen berat, fraksi mol, molaritas, molalitas dan normalitas. Dokumen tersebut juga menjelaskan sifat koligatif larutan dan contoh soal perhitungan konsentrasi.
1. Analisis logam pada mineral dengan AAS menghadapi interferensi dari logam lain. Penelitian ini mempelajari pengaruh kobalt, besi, dan mangan terhadap absorbansi nikel, serta pengaruh EDTA untuk menghilangkan interferensi.
2. Hasil menunjukkan kobalt 2,5-12,5 ppm, mangan 5-25 ppm, dan besi 10-50 ppm menimbulkan interferensi pada penentuan nikel 10 ppm. Interferensi dihilangkan dengan
1. Penelitian ini menganalisis presipitasi senyawa kalsium fosfat dengan variasi suhu dan pH larutan.
2. Hasilnya menunjukkan bahwa massa presipitasi meningkat dengan kenaikan suhu dan pH larutan.
3. Analisis inframerah mengungkapkan bahwa semua sampel mengandung kristal apatit, dan jumlahnya meningkat dengan kenaikan pH larutan.
Rangkuman dokumen:
Dokumen tersebut merupakan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) tentang materi larutan penyangga untuk siswa kelas XI SMA Negeri 1 Pondok Kelapa. RPP tersebut menjelaskan tentang standar kompetensi, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, model dan metode pembelajaran, sumber belajar, dan proses pembelajaran mengenai larutan penyangga.
1. Disusun Oleh :
Ferdiansyah A.R 24030111130036
Anis Masiati 240301111
Siti Anisah 24030111130070
Alinda Megagita 240301111
Intan Bekti 240301111
Arthary Gupita 24030111120019
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2014
2. Teori HSAB yang menggolongkan asam dalam
tiga kategori (asam keras, sedang dan asam lunak)
dan basa juga dalam tiga kategori (basa keras,
sedang dan basa lunak) merupakan pengembangan
dari teori asam basa Lewis.
Asam Lewis meliputi :
1. H+, karena memiliki orbital kosong 1s
2. Senyawa yang kekurangan elektron valensi
menurut aturan oktet
3. Spesies yang memiliki kemampuan untuk
menambah elektron valensinya lebih dari 8
3. Sedangkan basa Lewis meliputi :
1. Carbanion, R3C
2. NH3, PH3, AsH3, SbH3 dan basa
konjugasinya serta turunannya
3. Anion - anion Halida
Untuk menentukan atau membandingkan
kekuatan relatif antar basa Lewis dapat
dilakukan dengan mengukur perubahan entalpi
rekasi dengan menggunakan standar asam.
4. Penjabaran lebih jauh sifat-sifat keasaman
dan kebasaan yang dikembangkan dari
pemikiran Ahrland, Chatt dan Davies
dikemukakan oleh Pearson (1968) yang
menggolongkan akseptor dan donor elektron ke
dalam asam dan basa keras – lunak.
5. Pemisahan kation Cu2+, Cd2+ dan Cr3+
menggunakan senyawa carrier poli(metil tiazol etil
eugenoksi asetat) hasil sintesis dengan teknik
BLM (Bulk Liquid Membrane)
6. Proses pemisahan logam memainkan peran yang penting saat ini,
Proses pemisahan logam dari limbah dilakukan untuk mengurangi
pencemaran dan memanfaatkan logam sisa, terutama logam berat.
Logam berat ini dapat menimbulkan efek kesehatan bagi manusia.
Recovery ion logam dimanfaatkan untuk pemisahan logam-logam
berharga dari pengotor-pengotornya, Salah satu metode untuk recovery
ion logam ini adalah pemisahan dengan membran cair. Dalam teknik
membran cair, senyawa pembawa memainkan fungsi penting. Senyawa
pembawa ini akan membentuk kompleks dengan ion logam melalui
ikatan kimia antara gugus aktif dengan ion logam, pembentukan ini
didasarkan pada teori HSAB (Hard and Soft Acids Bases). Senyawa
pembawa yang digunakan dalam penelitian ini adalah poli(metil tiazol
etil eugenoksi asetat) (PMTEEA). Metode membran cair yang
digunakan adalah Bulk Liquid Membrane (BLM).
7. Polimer hasil sintesis, digunakan sebagai senyawa
pembawa dalam recovery logam berat dengan
teknik membran cair ruah (BLM). Campuran
logam masing-masing 30 ppm yang mengandung
Cr3+, Cu2+, dan Cd2+ dengan variasi pH = 5 dan pH
= 7 sebagai fasa umpan dan HCl sebagai fasa
penerima. pH fasa penerima dibuat konstan, yaitu
pH = 1. Secara kuantitatif, logam berat yang
tersisa maupun yang terambil ditentukan dengan
AAS.
8. Alat
Peralatan gelas laboratorium dan
satu set alat BLM
Bahan
1. Eugenol (p.a, Aldrich)
2. BF3-dietileter (p.a, Aldrich)
3. SOCl2 (p.a, Merck)
4. 4-methyl-5-thiazoleethanol (Merck)
5. NaOH (p.a)
6. Asam Kloroasetat (p.a, Merck)
7. Kloroform (teknis)
8. Metanol (teknis)
9. Dietileter (teknis)
10. CrCl3. 6H2O (p.a)
11. CuCl2.2H2O (p.a)
12. CdCl2.H2O
(p.a)
13. Akuades
9. Preparasi Membran Cair
0,7 g polimetil thiazoetil
eugenoksi asetat (poli(MTEOA))
dalam 30 mL
kloroform.
Proses Recovery
Larutan PoliMTEOA sebanyak 30 mL
dimasukkan dalam tabung U diletakkan di
antara fase umpan dan fase penerima yang
masing-masing sebanyak 13 mL. Lalu
dilakukan pengadukan selama 24 jam.
Pengukuran pH
Setelah fasa umpan dan fasa penerima
melalui proses pengadukan, dilakukan
pengukuran pH dengan alat pH meter.
Analisis dengan AAS
Analisis kandungan ion logam
pada fasa umpan dan fasa
penerima setelah proses
pemisahan dilakukan dengan
spektrometer serapan atom.
11. 5 gram eugenol
dimasukkan
dalam labu
leher tiga
ditambahkan 1
mL BF3-
dietileter
diaduk menggunakan stirer selama
4 jam dan setiap 1 jam sekali dilakukan
penambahan BF3-dietileter sebanyak
0.25 mL.
Setelah reaksi tersebut berlangsung
selama 4 jam, polimerisasi dihentikan
dengan menambahkan 1 mL metanol.
Gel yang terbentuk kemudian dilarutkan
dengan dietil eter dan dicuci dengan
akuades hingga pH netral. Larutan tersebut
kemudian dikeringkan dengan
menambahkan Na2SO4 anhidrat
Setelah benarbenar
bebas dari air,
larutan diuapkan
pada suhu kamar.
Endapan yang
terbentuk
dilarutkan dengan
akuades,
dikeringkan dan
ditimbang
Hasil yang didapat
dianalisis dengan
FTIR dan NMR
1H.
12. 5 gram
polieugenol
dimasukkan
kedalam labu didih
ukuran 100 mL
ditambahkan
larutan NaOH 33
% (33 gram NaOH
dalam 100 mL)
sebanyak 17,5 mL
campuran diaduk selama kurang lebih
30 menit, dan ditambahkan 12,5 mL
larutan asam kloroasetat 50% (50 gram
dalam 100 mL air) sedikit demi sedikit
dengan pipet tetes sambil terus diaduk.
Campuran dipanaskan dalam penangas
air dengan suhu 80-90 selama 2 jam
kemudian
didinginkan dan
diasamkan dengan
HCl 6 M sampai
pH = 1
Selanjutnya
diekstraksi dengan
dietileter sebanyak
3 kali masing-
masing 50 mL
Ekstrak eter digabung dan
diekstraksi dengan natrium
bikarbonat 5% sebanyak 3 kali
masing-masing 30 mL, kemudian
lapisan air diasamkan dengan HCl 6
M sampai pH = 1.
selanjutnya dilakukan
penyaringan, pengeringan dan
penimbangan. Hasil yang
didapat dianalisis dengan FTIR
dan NMR 1H.
13. 3 g polieugenoksi
asetat
Penambahan 3 mL
tionil klorida
secara tetes demi
tetes
direfluks selama
150 menit (40oC),
lalu didinginkan
2,5 mL tiazoletanol tetes
demi tetes dan direfluks
kembali selama 6 jam
Hasil didinginkan, lalu
dilarutkan dalam kloroform
dan dicuci dengan air
Hasil ekstraksi
dikeringkan dengan
natrium sulfat
anhidrat
disaring
kemudian
dievaporasi
14. 1,5 gram
polieugenol
Pelarutan
dalam 15 mL
metanol
Pembuatan variasi
konsentrasi
larutan 0,1 g/mL,
0,01 g/mL, dan
0,001 g/mL
Pengukuran waktu alir
metanol dan larutan
polieugenol dengan
viskometer
Pembuatan kurva
viskositas tereduksi
dengan konsentrasi
15. 0,7 gram PMTEEA
dilarutkan dengan
30 mL Kloroform
Pembuatan fasa
umpan
(campuran logam
Cu2+, Cd2+, dan
Cr3+)
Dengan fasa
penerima larutan
HCl
Proses recovery
dengan Metode BLM
selama 24 jam
16. 0,7 gram PMTEEA
dilarutkan dalam
Kloroform (sebagai
fasa membran dan
fasa umpan)
Fasa membran
dan fasa umpan
dibuat dengan
variasi pH = 5 dan
pH = 7
Hasil
transport
campuran
ion logam
17. 1. Telah dapat disintesis poli (metil tiazol etil eugenoksi asetat)
dengan teknik BLM (Bulk Liquid Membrane).
2. PMTEEA dapat digunakan sebagai carrier untuk recovery
logam Cd2+, Cu2+ dan Cr3+.
3. Pada variasi pH umpan 5 diperoleh urutan transpor yaitu
Cd2+, Cu2+, dan Cr3+ dengan persen transpor masing-masing
66,21%, 28,83%, dan 10,92% sedangkan untuk variasi pH
umpan 7 diperoleh urutan transpor Cd3+, Cu2+, dan Cr2+
dengan persen transpor masing-masing 70,77%; 30,14%; dan
3,72%.