Dokumen tersebut membahas tentang titrasi asam basa. Titrasi adalah metode analisis kuantitatif untuk menentukan kadar suatu larutan dengan cara menuangkan larutan titran secara bertahap hingga mencapai titik ekuivalen yang ditandai dengan perubahan warna indikator. Terdapat beberapa istilah kunci dalam titrasi seperti larutan standar, titran, dan titik ekuivalen. Dokumen juga menjelaskan teori-teori
7. Larutan baku (standar) adalah
larutan yang telah diketahui konsentrasinya secara
teliti, dan konsentrasinya biasa dinyatakan dalam
satuan N (normalitas) atau M (molaritas).
8. Larutan baku primer adalah suatu
larutan yang telah di ketahui secara tepat
konsentrasinya melalui metode gravimetri, nilai
konsentrasi di hitung melalui perumusan
sederhana, setelah di lakukan penimbangan teliti
zat pereaksi tersebut dan di larutkan dalam volume
tertentu.
9. Larutan baku sekunder
adalah suatu larutan dimana kosentrasinya
ditentukan dengan jalan pembakuan
gunakan baku primer, biasanya melalui
metode titrimetri
10. Larutan Titran adalah larutan baku
sekunder, yaitu larutan yang berada
didalam buret, dan larutan yang harus
dibakukan dahulu dengan larutan
pembaku karena larutan baku sekunder
umumnya tidak stabil strukturnya dan bisa
berubah oleh pengaruh udara dan cahaya
sehingga harus dibakukan terlebih dahulu.
11. Larutan Titrat adalah larutan baku
primer, yaitu larutan yang biasanya berada didalam
erlemeyer yang digunakan untuk membakukan
larutan baku sekunder, larutan baku primer sangat
stabil dan tidak mengalami perubahan struktur
karena pengaruh udara ataupun cahaya, karena itu
digunakan sebagai larutan pembaku.
12. Indikator adalah zat yang
ditambahkan untuk menunjukkan
tanda perubahan pada saat titrasi
berakhir yang dikenal dengan
istilah titik akhir titrasi
13. Titik Ekuivalen adalah
titik dimana terjadi kesetaraan
reaksi secara stokiometri antara zat
yang dianalisis dan larutan standar
15. Teori Arrhenius
• Dalam teori tentang penguraian (disosiasi )
elektrolit, mengajukan bahwa elektrolit yang
dilarutkan di dalam air terurai menjadi ion ion
elektrolit yang kuat terurai sempurna. Asam
Arrhenius ialah zat yang melarut kedalam air untuk
memberikan ion-ion H+. Basa Arrhenius ialah zat
yang melarut kedalam air untuk memberikan ion-ion
OH-.
• Asam : HCL, HNO3, H2SO4
• Basa : NaOH, KOH, Ca(OH)2, NH3
• HCl + NaOH NaCl + H2O
• Asam Basa Garam Air
16. Teori Brønsted and Löwry
• Menurut teori ini : proton ( H+ ) ke zat yang
lain. Basa adalah zat yang dapat menerima
proton ( H+) dari asam.
Contoh :
• HCl (g) + H2O (l) H3O+ (aq) + Cl- (aq)
• Asam 1 Basa 1 Asam 2 Basa 2
• Asam adalah zat yang dapat menyumbangkan
17. Teori Lewis
• memungkinkan penggolongan asam basa
digunakan dalam reaksi dimana baik H+ maupun
OH- tidak ada. Dalam teori Lewis, asam adalah
penerima pasangan elektron dan basa adlah
penerima pasang elektron. Asam adalah zat yang
mempunyai orbital yang belum penuh dan
kekurangan elektron. Basa adalah zat yang
memiliki pasangan elektron yang dapat di
gunakan bersamaan.
18. Atau dapat
disimpulkan
Teori Asam Basa
Arehenius Melepaskan ion H+ Melepaskan ion OH-
Brønsted and Löwry Donor Proton Akseptor Proton
Lewis Akseptor pasangan Elektron Donor pasangan Elektron
19. Prosedur Titrasi
– Pertama zat penitrasi (titran) yang merupakan larutan baku
dimasukkan ke dalam buret.
– Kemudian zat yang dititrasi (titrat) ditempatkan pada wadah
(gelas kimia atau erlenmeyer) lalu ditempatkan tepat dibawah
buret berisi titran.
– Setelah itu tambahkan indikator yang sesuai pada titrat,
misalnya, indikator fenoftalien.
– Kemudian rangkai alat titrasi dengan baik, yaitu dengan
menempatkan buret tepat berdiri tegak dan wadah titrat tepat
dibawah ujung buret.
– Terakhir atur titran yang keluar dari buret (titran dikeluarkan
sedikit demi sedikit) sampai larutan di dalam gelas kimia
menunjukkan perubahan warna dan diperoleh titik akhir
titrasi. Kemudian hentikan titrasi.
21. GRAFIK DAN KURVA DALAM TITIK EQUIVALEN
Asam kuat dengan Basa kuat
Asam lemah dengan Basa lemah
Asam lemah dengan Basa kuat
Asam kuat dengan basa lemah
27. Cara penentuan dan penetapan
Titik akhir titrasi
adalah keadaan dimana reaksi telah berjalan
dengan sempurna yang biasanya ditandai dengan
pengamatan visual melalui perubahan warna
indikator
28. Pada saat titik ekuivalen maka mol-ekuivalent asam akan sama
dengan mol-ekuivalent basa, maka hal ini dapat kita tulis sebagai
berikut:
mol-ekuivalen asam = mol-ekuivalen basa
Mol-ekuivalen diperoleh dari hasil perkalian antara Normalitas
dengan volume maka rumus diatas dapat kita tulis sebagai:
NxV asam = NxV basa
Cara Perhitungan
29. Normalitas diperoleh dari hasil perkalian antara
molaritas (M) dengan jumlah ion H+ pada asam
atau jumlah ion OH- pada basa, sehingga rumus
diatas menjadi:
nxMxV asam = nxVxM basa
• keterangan :
• N= Normalitas
• V= Volume
• M=Molaritas