SlideShare a Scribd company logo
Percobaan 1
Reaksi Asam Basa
I. Tujuan
1. Menentukan trayek pH berbagai indicator sintesis
2. Menetukan tayek pH imdikator alami
3. Menentukan pH larutan menggunakan indicator asam basa
4. Menentukan konsentrasi asam dangan menggunakan larutan standar basa
5. Menentukan volume larutan NaOH yang digunakan untuk titrasi asam basa
II. Prinsip percobaan
Pada praktikum kali ini akan dilakukan 3 percobaan yaitu,penentuan trayek pH
indicator asam basa, penentuan pH larutan dan titrasi asam basa.
Pada percobaan penentuan trayek pH indicator asam basa bertujuan untuk
menentukan trayek pH dari indicator asam basa sintesis dan indicator asam basa alami.
Pada praktikum ini indicator sintesis yang digunakan adalah metal jingga (MO), metal
merah (MM), phenolphthalein (PP), bromitol biru (BTB), sedangkan untuk indicator
alami yang digunakan ,yaitu kembang sepatu,kol merah, dan kunir.
Indicator asam basa adalah suatu senyawa organic yang dapat berubah warna
dengan berubahya pH, biasa digunakan untuk membedakan suatu larutan bersifat asam
atau basadengan cara memberikan perubahan warna yang berbeda pada larutan asam dan
basa. Indicator sintesis yang biasa digunakan adalah metal jingga, metal merah,
phenolphthalein dan bromitol biru. Selain indicator sintesis indicator asam basa dapat
diperoleh secara langsung dari alam. Mulyono (2010) sumber indicator asam basa alami
dapat berasal dari tanaman (akar,daun,bunga,buah, atau biji) dan dapat dibuat memlalui
ekstaksi dengan pelarut yang sesuai.
Pada percobaan penentuan trayek pH disiapkan 12 tabung reaksi yang masing-
masing berisi larutan dengan pH 1-12 kemudian masng-masing tabign diberi 1-2 tetes
salah satu indikator sintesis kemusian amati perubahan warna pada setiap tabung dan
tentukan trayek pH. Setelah itu cuci tabung dan pipet sampai bersih dan keringkan.
Ulangi percobaan dengan menggunkan indicator sintesis yang berbeda. Termasuk
indicator alami. Cara membuat indicator alami dengan cara ekstarksi,pertama tumbuk 5g
bahan kemudian tambahkan 5-10 ml alcohol. Filtarat digunakan sebagai indicator.
Hasil yang diharapkan dari percobaan ini adalahperubhan warna metal jingga
menjadi merah sampai kuning,mtil merah berubah warna menjadi merah sampai
kuning,bromitol boru berubah warna menjadi kuning sampai biru dan phenophetalein
berabuah warna dari tidak berwarna menjadi merah muda. Sedangkan untuk indicator
alami seperti kembang sepatu dihaarapkan berubah warna menjadi hijau sampai
merah,kol merah berubah warna menjaid merah muda sampai hijau, dan kunir berubah
warna menjadi kuning sampai coklat.
Pada percobaan kedua bertujuan untuk menentukan pH beberapa larutan dengan
menggunakan indicator sintesis dan alami. Larutan yang akan diuji pH nya aslah larutan
HCl 0,1 M, larutan H2SO4 0,1 M, larutan Al(SO4) 0,1 M, larutan NaCl 0,1 M, larutan
Ca(OH)2 0,1 M, larutan NH4OH 0,1 M, larutan Na2CO3 0,1M dan sari buah jeruk
(vinegar).
Asam basa merupakan dua golangan zat kimia yang sangat penting. Asam adalh
zat kimia yang sangat penting. Asam adalah zat yang menghasilkan ion hydrogen (H+)
apabila dilarutkan dalam air. sedangkan basa adalah zat yang menghasilkan ion
hidroksida (OH-) jika dilarutkan dalam air.
Pada taun 1923, Bronsterl di Denmark dan Lowry di inggris menggemukakan
konsep tentang asam dan basa yaitu asam adalah zat yang mendonorkan proton dan basa
adalah akseptor proton.
Asam proton + basa
(basa konjungasi)
Jika suatu asam kehilangan proton,maka yang tinggal adalah suatu basa yang disebut basa
konjungasi. Proton (H+) tidak merupakan ion tersendiri dalam air,tetapi bereaksi dengan
molekul airmembentuk ion hydronium.
H+ +H2O H3O+
Suatu larutan dikatakan asm atau basa tergantung dengan pH larutan. pH larutan adalah
derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaaan
yang dimiliki oleh suatu larutan.
Soresen (1909) menyatakan bahwa dmaksud dengan pH suatu larutan adalah
pH =−log[ 𝐻+] = log
1
[ 𝐻+]
Secara umum digunakan
Px = 1-log x
Kw = [H+][OH-] =1 x 10-14
Pkw = pH +pOH =14
Pada percobaan ini disiapkan 8 tabung yang diisi dengan suatu larutna sebanyak 1 ml
kemudian celupkan sepotong lakmus merah pada setiap tabung dan setelah itu
dimasukkan salah satu indicator kedalam setiap tabung, kemudian amati yang terjadi .
setelah diuji bersihkan semua tabung dan keringkan. Diulangi percobaan tersebut
menggunakan indicator sintesis dan alami yang lain.
Hasil yang diharapkan dari percobaan larutan asam dapat merubah lakmus biru
menjadi merah dan warna sesuai dengan trayek warna indicator, sedangkan larutan basa
dapat merubah lakmus merah menjadi biru dan warna yang dihasilkan sesuai dengan
trayek warna indicator.
Pada percobaan ketiga bertujuan untuk menentukan konsentrasi laruan asam
dengan menggunakan larutan standar basa. Percobaan ini menggunakan metode titrasi.
Titrasi merupakan proses analisis dimana suatu volum larutan standar diambahkan
kedalam larutan dengan tujuan mengatahui komponen yang tidak dikenal. Laruta stadar
adalah larutan yang konsentrasinya sudah deketahui secara pasti. Berdasarkan kemurnian
larutan standar dibedkan menjadi larutan standar primer dan larutan standar sekunder.
(Day Underwood,1999)
Dalam proses titrasi suatu zat berfungsi sebagai titran dan yang lain sebagai titiat.
Titik ekuivalen adalah titik yang menyatakan banyaknya titran secara kiimia setara
dengan banyaknya analit. Titik akhir tititrasi adalah titik pada saat titrasi diakhiri. Titrasi
asam basa dapat dirumuskan
VA x MA x nA = VB x MB x nB
Keterangan
VA =volume asam
MA = molaritas aasam
Na = valensi asam
Vb = volume basa
MB = volume basa
NB = Valensi basa
Pada percobaan ini disiaapkan asam cuka sebanyak 5ml kemudian masukan
kedalam labu ukur 100 ml kemudian encerkan sampai +- 0,5 cm dibawah garis. Siapkan
buret dengan membilas terlebih dahulu sebanyak 3x menggunakan NaOH 0,1 M
sebanyak +- 15 ml. setelah itu isi buret dengan larutan standar NaOH 0,1 M sampai
ujung buret dan +- 0,5 cm melebihi garis nol. Masukan 25 ml larutan cuka yang sudah
diencerkan ke dalam enlemeyer dan tambahkan 1-3 tetes indicator PP. kemudian titrasi
laruan asam cuka sampai terjadi perubahan warna larutan. Ulangi proses titrasi sebanyak
3 kali kemudian ambil nilai rata-rata volume penutrasi.
Hasil yang diharpkan dari percobaan ini adalah warna asam cuka yang telah
ditirasi adalah pnk sulas dan titrasi tidak melebihi titik ekuivalen.
III. Alat dan bahan
Percobaan 1. Penentuan trayek pH indicator asam basa
Alat :
1. Tabung reaksi 12 buah
2. Rak tabung reaksi 1 buah
3. Gelas kimia 100 ml 3 buah
4. Gelas ukur 10 ml 1 buah
5. Pipet tetes 13 buah
6. Lumping dan alu 1 buah
Bahan :
1. Larutan pH dari pH 1-12 @7ml
2. Indicator metil jingga 2 tetes
3. Indicator metil merah 2 tetes
4. Indicator phenolphthalein 2 tetes
5. Indicator bromitol biru 2 tetes
6. Alcohol
7. Kembang sepatu
8. Kol merah
9. Kunir
10. Kertas saring
Percobaan 2. Penentuan pH larutan
Alat :
1. Tabung reaksi 12 buah
2. Rak tabung 1 buah
3. Pipet tetes 10 buah
Bahan :
1. Larutan HCl 0,1 M
2. Larutan H2SO4 0,1 M
3. Larutan Al2(SO4)3 0,1 M
4. Larutan NaCl 0,1 M
5. Larutan Ca(OH)2 0,1 M
6. Larutan NH4OH 0,1 M
7. Larutan Na2CO3 0,1 M
8. Larutan vinegar
9. Kertas lakmus
10. Larutan indicator MO
11. Larutan indicator MM
12. Larutan indicator PP
13. Lartuan indicator BTB
14. Ekstrak kembang sepatu
15. Ekstrak kol merah
16. Ekstrak kunir
Pecoabaan 3. Titrasi Asma Basa
Alat ;
1. Buret
2. Corong
3. Pipet gondok 25 ml
4. Piper gondok 5 ml
5. Labu ukur 100 ml
6. Pipet tetes
7. Enlemeyer
8. Gelas kimia
9. Statif,klem, dan menel
10. Balon pipet
11. Botol semprot
Bahan :
1. Larutan standar NaOH 0,1 M 150 ml
2. Larutan asam cuka sampel 5 ml
3. Indicator PP 9 tetes
4. Aquades
5. Kertas saring
IV. MSDS
1. Asam klorida (HCl)
 Pengenalan bahaya
Dapat menyebabakna iritasi dan terbakar. Berbahaya jika tertelan. Hindari
uap ataupun asapnya. Gunakan dalam ventilasi cukup. Hindari kontak
langsung dengan mata, kulit ataupun pakaian.
 Tata cara pertolongan pertama
Kulit : segera basuh kulit dengan air paling sedikit 15 menit. Bersihkan
pakainan dan sepatu secara menyeluruh sebelum digunakan kembali.
Mata :basuh mata dengan aiar selama paling sedikit 15 menit. Buka tutup
pelupuk mata beberapa kali.
Pernafasan : segera cari udara segar. Jika tidak bernafas berikan nafas
buatan
Tertelan : berikan beberapa gelas susu atau air. Jangan dipaksa muntah.
Jangan memasukkan apapun kedalam mulut.
 Data fisik dan kimiawi
Titik cair : -
Tekanan :@145,8 OC, 1mm Hg
Kelarutan dalam air : dapat larut
Bentuk dan bau : cairan bening tidak berbau
 Stabilitas dan reaktivitas
Stabilitas : stabil
Materil yang dihidari : pengoksidasian,logam, basa
Produk dekomposisi berbahaya : asap HCl, Hidrogen, Klorin CiOX
Bahaya polimerisasi : tidak akan terjadi
2. NaOH
 Pengenalan Bahaya
parah menyebabkan iritasi dan suka terbakar. Berbahaya jika tertelan.
Hindari menghirup uap atau debunya. Hindari kontak dengan mata, kulit,
dan pakaian. Cuci tangan sampai bersih setelah memegang.
 Tata cara pertolongan pertama
Kulit : dalam kasus kontak, segera basuh kulit dengan air selama 15 menit
sambal melepas pakaian dan sepatu yang tercemar.
Mata : cuci mata dengan air sedikitnya selama 15 menit,buka tuttp
beberapa kali.
Pernafasan : hirup udara segar. Jika tidak bernafas berikan nafas buatan.
Tertelan : berikan beberapa gelas susu atau air. Jangan dipaksakan
muntah. Dilarang memberikan apapun melalui mulut
 Data fisik dan kimia
Titik leleh : 318 OC
Titik didih :1390 OC
Kepadatan uap >1
Kelarutan dalam air : larut
Penampilan dan bau : kristal deliquescent, putih
Titik nyala : tidak mudah terbakar
 Stabilitas dan reaktivitas
Stabilitas : stabil
Bahan-bahan yang dihindari : suasana asam, cairan yang mudah terbakar,
organic halogens, logam, nitrocompounds
Produk dekomposisi berbahaya : natrium oksida
Polimerisasi berbahaya : tidak akan terjadi
3. Asam sulfat (H2SO4)
 Penganalan bahaya
Dapat menyebabkan iritasi dan terbakar,berbahaya jika teroles. Hindari
uap ataupun asapnya. Hindari kontak dengan mata,kulit, atau baju. Cuci
tangan dengan bersih setelah menggunakan/memegang.
 Tata cara pertolongan pertama
Kulit : segera basuh kulit dengan air minimal 15 menit saat membersihkan
pakaian dan sepatu sebelum digunakan lagi.
Mata : basuh mata dengan air selama paling sedikit 15 menit, buka tutup
pelupuk mata beberapa kali.
Pernafasan : cari udara segar, jika tidak bisa bernafas berikan nafas
buatan, jika masih bisa bernafas,berikan oksigen.
Tertelan : berikan beberapa gelas susu atau air. Jangan memasukan
apapun kedalam mulut orang yang tidak sadar.
 Data fisik dan kimiawi
Tekanan uap : 1 mm Hg @145,8 oC
Kepadatan uap : < 0,3 @25 OC
Kelarutan dalam air : dapat larut
Bentuk dan bau : cairan bening tidak berbau
Gravitasi yang digunakan : 1,84
V. Langkah kerja
Percobaan 1
Membua ekstak dari beberapa indicator alam
Diseidakan12tabung beri nomor1-12 Diambil 1 ml dari masing-masing
larutandan letakkandi masing-masing
tabung
Ditambahkan1-2 tetesindicator
MO padamasing-masingtabung
dan diamati perubahanwarna.
Dicuci kembali semuatabungdan
pipethinggabersihdandikeringkan
Diulangperobaanmenggunakan
indicatoryangberbeda
DitentukantrayekpHdari masing-
masingindicator
Diambil 5 g dari masing-masing
bahan
Tumbukdan gerusbahanalam,
ditumbuktidakperlusampai halus
Bahan yangtelahdigerusdimasukkan
kedalamgelaskimia,ditambahankan
5-10 ml alcohol diaduksampai warna
tercampursempurna.
Saringdengankerassaring,filtrat
digunakansebagai indikator
Percobaan 2. Penentuan pH larutan
Percobaan 3. Titrasi asam basa
Diambil 8 buahtabung,isi setiap
tabungdengan1 ml larutanyagn
akan diuji
Dimasukkankertaslakmusmerahke dalam
tabungraksi kemudiandicatatperubahan
warna dankertas lakmusdiganti menjadi
lakmusbirudan diamati perubahan
Tabung dicuci dandikeringkan
kemudiandiisikembali denganlarutan
Salahsatu indikatordimasukkan
kedalamtabung,laluamati
perubahanyangterjadi
Tabung dicuci kembali laludiulangi
percobaanmenggunakanindikator
yang lain
5 ml asam cuka diambil dandimasukkanke
abu ukur100 ml,kemudaiandiencerkan
denganaquadessampai +- 0,5 ml dibawah
garis
Bagianatas tabung dibersihkandan
ditambahkanaquades+- 1 cm dibawahgaris.
Kemudianditambahkanaquadesdenganpipet
tetes sampai garis.Kemudianhomogenkan
Buretdibersihkandandibilas
menggunakanNaOH0,1 M, 15 ml
sebanyak3 kali
Buretdiisi denganlarutanstandarNaOH0,1
M samapi ujungburet,dilebihkan+- 0,5 cm
melebihi garisnol
Sisalarutandidindingburet
bagianatas dibersihkan
menggunakankertassaring
Minuskuslarutanditempatkanpadagarisnol
denganmembukakranburet
VI. Data pengamatan
Percobaan 1
pH
larutan
Perubahan warna larutan dan lakmus
MO PP MM BTB
Kembang
sepatu
Kol
merah
kunir
1
Merah Bening Merah
muda
Kuning Merah Merah Kuning
2 Merah Bening Pink Kuning Merah Merah Kuning
3 Merah Bening Pink Kuning Merah Merah Kuning
4 Jingga Bening Pink Kuning Merah Pink Kuning
5
Kuning Bening Pink
seulas
Kuning Ungu
seulas
Ungu
seulas
Kuning
6
Kuning Bening Kuning
seulas
Ijo Ungu
kecoklatan
Coklat
seulas
Kuning
seulas
7
Kuning Bening Kuning
seulas
Ijo tosca Ungu
seulas ++
Coklat
seulas
Kuning
seulas
8
Kuning Bening Kuning
seulas
Biru laut Ijo
seulas++
Coklat Orange
kekuningan
9
Kuning Ping
seulas
Kuning
seulas
Biru + Coklat
sulas ++
Coklat
keijoan
Coklat
10
Kuning Pink+ Kuning
seulas
Biru ++ Coklat
pekat
Ijo Merah
11
Kuning Pink++ Kuning
seulas
Biru
+++
Ijo
kehitaman
Hijau + Coklat tua
12
Kuning
seulas
Pink
+++
Kuning
seulas
Biru
+++
Ijo
kehitaman
++
Hijau
++
Coklat tua
+++
25 ml asamcuka yang sudahdilarutkan
diambil kemudiandimasukkankedalam
enlemeyer250 ml dan ditambahkan1-3
tetesindikatorPP
Larutan asam cuka dititrasi
sampai terjadi perubahanwarna
larutan.Volume NaOHyang
dibutuhkandicatat
Diulangi titrasi sebanyak3kali dan
diambil nilai rata-ratavolume NaOH
Percobaan 2
Percobaan 3
Volume CH3COOH = 25 ml
Volume NaOH =
Konsentrasi CH3COOH = 4,1 M
Percobaan ke- Volume penitrasi (NaOH 0,1 M )
volume
awal ( ml)
voume
akhir (ml)
Volume yang dibutuhkan [volume
akhir -volume awal (ml) ]
1 0,5 19,5 19
2 2,5 22 19,5
3 0 19,5 19,5
4 0 22,6 22,6
Rata- rata volume 20,15
Pengamatan warna
larutan Penambahan Warna
NaOH - Bening
CH3COOH - Benung
CH3COOH Indikator PP Bening
CH3COOH Indikator PP + NaOH Pink seulas
Nama larutan
Prerubahan warna larutan terhadap lakmus
pH
larutan
MO PP MM BTB
KEMBANG
SEPATU
Kol
merah
kunir
HCl 0,1 M
Merah bening magenta oranye Merah hati Magenta
pekat
Coklat
jamu
H2SO4 0,1 M
Merah
fanta
bening magenta oranya Mera darah merah Coklat
Al2(SO4) 0,1
M
Oranye
pekat
Bening magenta Kuning
kunyit
navy ungu Coklat
NaCl 0,1 M
Oranye
jeruk
bening Jingga
seulas
oranye Coklat
kemerahan
Merah
muda +
Orange
prkat
Ca(OH)2 0,1
M
Kuning
kejinggan
ungu kuning navy Ijo lumut Ijo Coklat
tua
NH4OH 0,1
M
Jingga
seulas
Ungu
muda
Kuning
muda
biru Coklat
kehitaman
Hijau
pudar
Merah
bata
NaCO3 0,1 M
Oranye
terang
ungu kuning navy Ijo lumut Ijo toska Coklat
Vinegar
Oranye
pekat
Kuninga
seulas
Merah
fanta
Oranye
pekat
Merah tua ungu coklat
VII. Perhitungan
Percobaan 1
Indikator warna Trayek pH
Metil orange Merah-Kuning 3-5
Phenophetaline Bening-pink 8-9
Metil merah Pink-kuning 4-6
Bromitol biru Kuning-biru laut 5-8
Kembang sepatu Merah-coklat seulas 4-9
Kol merah Merah-coklat 3-8
kunir Kuning-coklat 5-8
Percoban 2
a. Larutan HCl
 Indikator MO
 Indikator BTB
| | | | | | | | |
2 3 4 5 6 7 8 9 10
 Indikator kembang kol
|
| | | | | | | |
2 3 4 5 6 7 8 9 10
b. Larutan H2SO4
 Indikator MO
|
| | | | | | | |
2 3 4 5 6 7 8 9 10
 Indikator BTB
| | |
|
| | | | |
2 3 4 5 6 7 8 9 10

| | | | | | | | |
2 3 4 5 6 7 8 9 10
| | | | | | | | |
2 3 4 5 6 7 8 9 10
| | | | | | | | |
2 3 4 5 6 7 8 9 10
| | | | | | | | |
2 3 4 5 6 7 8 9 10
 Indikator kol merah
| | | | | | | | |
2 3 4 5 6 7 8 9 10
c. Larutan Al2SO4
 Indikaor MO
| | | | | | | | |
2 3 4 5 6 7 8 9 10
 IndikatorBTB
 Indikatorkol merah
| | | | | | | | |
2 3 4 5 6 7 8 9 10
d. Larutan NaCl
 IndikatorMO
| | | | | | | | |
2 3 4 5 6 7 8 9 10
 IndokatorBTB
| | | | | | | | |
2 3 4 5 6 7 8 9 10
| | | | | | | | |
2 3 4 5 6 7 8 9 10
 IndikatorKol merah
| | | | | | | | |
2 3 4 5 6 7 8 9 10
e. Larutan Ca(OH)2
 Indikator MO
| | | | | | | | |
2 3 4 5 6 7 8 9 10
 Indikator BTB
| | | | | | | | |
2 3 4 5 6 7 8 9 10
 Indikator kol merah
| | | | | | | | |
2 3 4 5 6 7 8 9 10
 Indikator PP
| | | | | | | | |
2 3 4 5 6 7 8 9 10
f. Larutan NH4OH
 Indikator MO
| | | | | | | | |
2 3 4 5 6 7 8 9 10
 Indikator BTB
| | | | | | | | |
2 3 4 5 6 7 8 9 10
 Indikator kol merah
| | | | | | | | |
2 3 4 5 6 7 8 9 10
g. Larutan NaCO3
 Indikator MO
| | | | | | | | |
2 3 4 5 6 7 8 9 10
 Indikator BTB
| | | | | | | | |
2 3 4 5 6 7 8 9 10
 Indikator kol merah
| | | | | | | | |
2 3 4 5 6 7 8 9 10
h. Larutan vinegar
 Indikator MO
| | | | | | | | |
2 3 4 5 6 7 8 9 10
 Indikator BTB
| | | | | | | | |
2 3 4 5 6 7 8 9 10
 Indikator kol merah
| | | | | | | | |
2 3 4 5 6 7 8 9 10
Perhitungan berdasarkan teori
a. Larutan HCl
HCl H+ + Cl–
0,1 M
X x x
0,1-x x x
Ka =
[𝑥]2
[0,1−𝑥]
107=
[𝑥]2
[0,1−𝑥]
107=
[𝑥]2
[0,1]
106=x2
b. Laeutan H2SO4
Ka =
[𝑥]2
[0,1−𝑥]
102=
[𝑥]2
[0,1−𝑥]
102=
c. Larutan Al2(SO4)
d. Larutan NaCl
e. Larutan Ca(OH)2
Ca(OH)2 Ca2+ + 2OH-
[OH-] =valensi basa x M
=2 x 0,1
=0,2
pOH = - log [OH-]
= - log 0,2
=0,7
pH = 14- pOH
= 13,3
f. Larutan NH4OH
NH4OH NH3 + OH-
0,1 M
X x x
0,1-x x x
Kb =
[𝑥]2
[0,1−𝑥]
1,8 x 10-5 =
[ 𝑥]2
[0,1−𝑥]
1,8 x 10-5 =[𝑥]2
[0,1]
1,8 x 10-6 = x2
X = 1,3x10-3
[OH-] =1,3x 10-3
pH =14 - (- log 1,3x 10-3) =11,1
g. Larutan NaCO3
Perhitungan titrasi
Diketahui ;
Mr CH3COOH = 60
Kadar CH3COOH = 25 %
𝜌 larutan = 0,996g/ml
Molaritas CH3COOH =
𝑚
𝑀𝑟
.
1000
𝑣
=
0,996.25
60
.
1000
100
=4,1 M
Standarisasi NaOH
VH2C2O4 X M= V NaOH X M
10X 0,1 = 10,73.M
M =0,093
Rumus Titrasi
V CH3COOH x M x a = V NaOH x M xb
25 xMx1 = 20,15x 0,093
M CH3COOH = 0,74 M
VIII. Analisis
Pada percobaan pertama bertujuan untuk menentukan trayek ph dari indikator yang akan
digunakan sebagai petunujuk untuk penentuan pH larutan berdasarkan praktikum. Pada
percobaan ini disiapkan 12 tabung dengan masing-masing berisi larutan dengan pH 1-12
sebanyak 1 ml,larutan ini bening, jumlah larutan yang diisi di tabung sebenarnya bisa
lebih sedikit dari 1 ml karena percobaan ini bersifat kualitatif. Setelah tabung diisi
selanjutnya diteteskan indikator metil jingga hasil yang didiaptkan warna berubah dari
bening menjadi merah pada kondisi asam dan menjadi kuning pada kondisi basa.
Kemudian diulangi pecobaan menggunakan indikator yang kedua yaitu phenopethline
,sebelum melakukan percobaan 12 tabung dicuci dan dikeringkan. Setelah itu
dimasukkan larutan dengan pH yang berbeda ke masing-masing tabung. Kemudian
teteskan indikator phenopethaline ke masing-masing tabung,warna pada pH 1-8 warna
larutan tetap bening dan pada pH 9-12 warna berubah menjadi merah muda dengan
tingkat kegelapan yang berbeda semakin basa larutan warna larutan semakin pekat.
Kemudian tabung dicuci dan dikeringkan, diulangi percbaan dengan menggunakan
indikator metil merah. Tabung diisi dengan laruatn pH 1-12 dan diteteskan indikator
metil merah ke setiap tabung. Lartuan berabah warna pada pH 1-5 berwarna pink,pada
pH 6-12 warna larutan menjadi kuning semakin basa maka warna kuning semakin pekat.
Tabung reaksi dicuci dan dikeringkan. Diulangi percobaan dengan menggunakan
indikator Bromitol Biru,disiapkan 12 tabung dengan masing-masing diisi larutan pH 1-
12,kemudian ditetskan indikator bromitol biru pada setiap tabung. Terjadi perubahan
warna pada pH 1-5 warna menjadi kuning pada pH 6-7 warna menjadi hijau dan pada pH
8-12 warna menjadi biru, jika larutan semakin basa maka warna jiru akan semakin pekat.
Tabung dicuci dan di keringkan. Diulangi percobaan dengan menggunakan indikator
alami. Indikator alami dibuat terlebih dahulu dengan cara menggambil +-5 g bahan
indikator kemudian ditumbbuk mwnggunakan alu dan lumpang,ditumbuk tidak sampai
halus. Srtelah ditumbuk bahan disiram dengan alkohol sebanyak 5 ml. Alkohol berfungsi
sebagai pelarut agar antosianin yang ada di bahan alami bisa ikut terlarut. Setelah itu
ambil filtratnya dan dimasukkan kedalam gelas kimia,gelas kimia ditutup dengan
alumuniun foil agar larutan tidak menguap. Setelah terjadi endapan larutan yang berada
diatas endapan digunakan sebagai indikator. Dilanjutkan percobaan tadi menggunakan
indikator kembang sepatu. Disiapkan 12 tabung dan diisi dengan larutan pH 1-12 pada
masing-masing tabung. Kemudian setiap tabung diteteskan filtrat dari bahan yang sudah
dibuat. Terjadi perubahan warna pada pH 1-4 menjadi warna merah,pada pH 5-7 menjadi
ungu,pada pH 8 warna menjadi hijau seulas pada pH 9-10 warna menjadi coklat dan pada
pH 11-12 warna memjadi hijau kehitaman. Tabung dicuci dan dikeringkan. Diulanvi
percobaan dengan menggunakan indikator kembang sepatu. Setiap tabung diisi dengan
larutan pH 1-12, kemudian masing-masing tabung diteteskan indikator kembang sepatu.
Terjadi perubahan warna pada pH 1-4 warna menjadi merah,pada pH warna menjadi pink
pada pH 6 warna menjadi ungu ,pada pH 7-9 warna menjadi coklat semakin basa warna
coklat semakin kehijauan pada pH 10-12 warna telah berubah menjadi hijau,semakin
basa warna hijau semaakin pekat. Tabung reaksi dicuci dan dikeringkan. Diulangi
pecobaan dengan menggunakan indikator kunir. Disiapkan larutan dengan pH 1-12 ke
setiap tabung,kemudian setiap tabung diteteskan indikator kunir. Terjadi perubahan
warna pada pH 1-7 warna menjadi kuning semakin larutan bersifat netral warna kuning
semakin memudar, pada pH 8 warna menjadi orange kekuningan, pada pH 9 warna
menjadi coklat,pada pH 10 warna menjadi merah,pada pH 11-12 warna menjadi coklat.
Setelah semua indikator di uji maka ditentuka trayek pH, yaitu rentang pH dimana warna
berubah. Hasil yang didapatkan terlampir pada bagian perhitungan percobaan 1.
Pada percobaan kedua bertujuan untuk menentukan pH berdasarkan trayek pH yang
sudah ditentukan di percobaan 1. Larutan yang diuji pH nya adalah HCl,H2SO4, Al2(SO4)3
, NaCl, Ca(OH)2, NH4OH, Na2CO3 dengan masing-masing 0,1 M, dan larutan vinegar.
Didapatkan pH larutan berdasarkan hasil praktikum yaitu HCl dengan pH 3, larutan
H2SO4 dengan pH 3, larutan Al2(SO4)3 dengan pH 5, larutan NaCl dengan pH 3,larutan
Ca(OH)2 dengan pH 9,larutan NH4OH dengan pH 8, larutan Na2CO3 dengan pH 8,dan
larutan vinegar dengan pH 5. Hasil pH tersebut didapatkan dari warna yang dihasilkan
larutan ketika diteteska indikator kemudian dihitung/ditentukan dengan garis bantuan pH.
Percobaan ketiga bertujuan untuk menentukan konsentrasi larutan asam menggunakan
larutan standar basa. Percobaan ini menggunakan metode titrasi. Pada percobaan ini
fitentukan molaritas CH3COOH 25% yaitu 4,1 M. kemudian CH3COOH 2ml diencerkan
menjadi 100 ml,dan diambil 25 ml untuk dilakukan titarasi. Volume rata-rata NaOH yang
didapatkan dari hasil titrasi yaitu 20,15 ml. setalah melakukan perhitungan didapatkan
vlume CH3COOH yaitu 0,74 M. emungkinan kesalah yang terjadi pada perhitungan dan
proses titrasi.
IX. Pertanyaan
1. Tentukan konsentrasi larutan asam cuka sebelum direncerkan
Jawab
Diketahui ;
Mr CH3COOH = 60
Kadar CH3COOH = 25 %
𝜌 larutan = 0,996g/ml
Molaritas CH3COOH =
𝑚
𝑀𝑟
.
1000
𝑣
=
0,996.25
60
.
1000
100
=4,1 M
X. Kesimpulan
1. Didapatkan trayek indikator
Indikator warna Trayek pH
Metil orange Merah-Kuning 3-5
Phenophetaline Bening-pink 8-9
Metil merah Pink-kuning 4-6
Bromitol biru Kuning-biru laut 5-8
Kembang sepatu Merah-coklat seulas 4-9
Kol merah Merah-coklat 3-8
kunir Kuning-coklat 5-8
.
2. Didapatkan pH larutan berdasarkan hasil praktikum yaitu HCl dengan pH 3,
3. larutan H2SO4 dengan pH 3,
4. larutan Al2(SO4)3 dengan pH 5,
5. larutan NaCl dengan pH 3
6. ,larutan Ca(OH)2 dengan pH 9,
7. larutan NH4OH dengan pH 8,
8. larutan Na2CO3 dengan pH 8,dan l
9. arutan vinegar dengan pH 5.
10. Volume naoh yang didapatkan 20,15 ml
XI. Daftar pustaka
Day, R. A. and A. L. Underwood. (2002). Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi Keenam.
Jakarta. Penerbit Erlangga. Hal 394, 396-404
Kartika, Irma Ratna. 2013. Petunjuk praktikum kimia dasar II. Jakarta: Laboratorium
FMIPA UNJ
Utomo Pranjoto. 2008. Teori asam basa. Makalah
Zulius Antoni. Rancangan Bagunan Monitoring pH Air Menggunakan Soil Moisture
Sensor di SMKN 1 Tebing Tinggi Kambupaten Empat Lawing. justikom vol2 .2017
Lampiran
 Indikator MM
MM pH 1-6 MM pH 7-12
 Indikator BTB
BTB pH 1-6 BTB pH 7-12
 Indikator PP
PP pH 1-6 PP pH 7-12
 Indikator kembang sepatu
Kembang sepatu pH 1-6 kembang sepatu pH -12
 Indikator kol merah
Kol merah pH 1-6 kol merah pH 7-12
 Indikator kunir
Kunir pH 1-6 kunir pH 7-12

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLaporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometri
Linda Rosita
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiwd_amaliah
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
Nurwidayanti1212
 
kalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifankalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifan
Linda Rosita
 
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basaLaporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basaFeren Jr
 
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docLaporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
aufia w
 
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Rifki Ristiovan
 
Kelompok 4 senyawa karbon
Kelompok 4 senyawa karbonKelompok 4 senyawa karbon
Kelompok 4 senyawa karbon
Cha Bela
 
Koefisien distribusi
Koefisien distribusiKoefisien distribusi
Koefisien distribusi
Ihsan Yaacob
 
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK BogorPenetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
DeviPurnama
 
Laporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
Laporan Praktikum Kimia_Larutan PenyanggaLaporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
Laporan Praktikum Kimia_Larutan PenyanggaFeren Jr
 
Analisis kation dan anion
Analisis kation dan anionAnalisis kation dan anion
Analisis kation dan anionEKO SUPRIYADI
 
pH dan Larutan Buffer
pH dan Larutan BufferpH dan Larutan Buffer
pH dan Larutan Buffer
Abulkhair Abdullah
 
analisa kation golongan 1
analisa kation golongan 1analisa kation golongan 1
analisa kation golongan 1
DIV Analis Kesehatan
 
Laporan Pratikum Konduktometri
Laporan Pratikum KonduktometriLaporan Pratikum Konduktometri
Laporan Pratikum KonduktometriDila Adila
 
Laporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan airLaporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan air
PT. SASA
 
Uji Xantoprotein
Uji XantoproteinUji Xantoprotein
Uji Xantoprotein
Ernalia Rosita
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetri
qlp
 
Jurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoksJurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoks
nurul limsun
 

What's hot (20)

Laporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLaporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometri
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasi
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
 
kalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifankalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifan
 
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basaLaporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basa
 
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docLaporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
 
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
 
Kelompok 4 senyawa karbon
Kelompok 4 senyawa karbonKelompok 4 senyawa karbon
Kelompok 4 senyawa karbon
 
Koefisien distribusi
Koefisien distribusiKoefisien distribusi
Koefisien distribusi
 
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK BogorPenetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
 
Laporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
Laporan Praktikum Kimia_Larutan PenyanggaLaporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
Laporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
 
Analisis kation dan anion
Analisis kation dan anionAnalisis kation dan anion
Analisis kation dan anion
 
pH dan Larutan Buffer
pH dan Larutan BufferpH dan Larutan Buffer
pH dan Larutan Buffer
 
analisa kation golongan 1
analisa kation golongan 1analisa kation golongan 1
analisa kation golongan 1
 
Laporan Pratikum Konduktometri
Laporan Pratikum KonduktometriLaporan Pratikum Konduktometri
Laporan Pratikum Konduktometri
 
Laporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan airLaporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan air
 
Uji Xantoprotein
Uji XantoproteinUji Xantoprotein
Uji Xantoprotein
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetri
 
Jurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoksJurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoks
 
Titrasi asam basa
Titrasi asam basaTitrasi asam basa
Titrasi asam basa
 

Similar to Laporan Praktikum Asam Basa

laporan praktikum kimia
laporan praktikum kimialaporan praktikum kimia
laporan praktikum kimia
Budi Pratama
 
Indikator lakmus dan titrasi asam basa
Indikator lakmus dan titrasi asam basaIndikator lakmus dan titrasi asam basa
Indikator lakmus dan titrasi asam basa
Laksmi_Perwira
 
Laporan lengkap praktikum larutan buffer
Laporan lengkap praktikum larutan bufferLaporan lengkap praktikum larutan buffer
Laporan lengkap praktikum larutan bufferSylvester Saragih
 
laporan penentuan indikator
laporan penentuan indikatorlaporan penentuan indikator
laporan penentuan indikator
aji indras
 
Percobaan 2 kimdas
Percobaan 2 kimdasPercobaan 2 kimdas
Percobaan 2 kimdas
SMAN 4 MERLUNG
 
Laporan praktikum asidialkalimetri
Laporan praktikum asidialkalimetri Laporan praktikum asidialkalimetri
Laporan praktikum asidialkalimetri
zaeied
 
Laporan praktikum biokimia tm 9
Laporan praktikum biokimia tm 9Laporan praktikum biokimia tm 9
Laporan praktikum biokimia tm 9
Raden Saputra
 
titrasi
titrasititrasi
LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN KADAR HCl
LAPORAN PRAKTIKUM  PENENTUAN KADAR HClLAPORAN PRAKTIKUM  PENENTUAN KADAR HCl
LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN KADAR HCl
Aulia Rizqi
 
Laporan ph
Laporan phLaporan ph
Laporan ph
anggundiantriana
 
Laporan mingguan titrasi dan ph
Laporan mingguan titrasi dan phLaporan mingguan titrasi dan ph
Laporan mingguan titrasi dan ph
devirmdhni
 
Asam basa & stoikiometri larutan
Asam basa & stoikiometri larutanAsam basa & stoikiometri larutan
Asam basa & stoikiometri larutanRino Safrizal
 
Reaksi reaksi kimia laporan
Reaksi reaksi kimia laporanReaksi reaksi kimia laporan
Reaksi reaksi kimia laporan
Anggy Herny Anggraeni
 
Kimia volumetri
Kimia volumetriKimia volumetri
Kimia volumetri
Arif Hidayat
 
Penetapan kadar PO4 (Phosfat) dalam Na2HPO4 (Dinatrium Hidrogen Phosfat)
Penetapan kadar PO4 (Phosfat) dalam Na2HPO4 (Dinatrium Hidrogen Phosfat)Penetapan kadar PO4 (Phosfat) dalam Na2HPO4 (Dinatrium Hidrogen Phosfat)
Penetapan kadar PO4 (Phosfat) dalam Na2HPO4 (Dinatrium Hidrogen Phosfat)
aprijal_99
 

Similar to Laporan Praktikum Asam Basa (20)

laporan praktikum kimia
laporan praktikum kimialaporan praktikum kimia
laporan praktikum kimia
 
Indikator lakmus dan titrasi asam basa
Indikator lakmus dan titrasi asam basaIndikator lakmus dan titrasi asam basa
Indikator lakmus dan titrasi asam basa
 
Laporan lengkap praktikum larutan buffer
Laporan lengkap praktikum larutan bufferLaporan lengkap praktikum larutan buffer
Laporan lengkap praktikum larutan buffer
 
Makalah menentukan ph
Makalah menentukan phMakalah menentukan ph
Makalah menentukan ph
 
Makalah menentukan ph
Makalah menentukan phMakalah menentukan ph
Makalah menentukan ph
 
laporan penentuan indikator
laporan penentuan indikatorlaporan penentuan indikator
laporan penentuan indikator
 
Percobaan 2 kimdas
Percobaan 2 kimdasPercobaan 2 kimdas
Percobaan 2 kimdas
 
Laporan praktikum asidialkalimetri
Laporan praktikum asidialkalimetri Laporan praktikum asidialkalimetri
Laporan praktikum asidialkalimetri
 
Laporan praktikum biokimia tm 9
Laporan praktikum biokimia tm 9Laporan praktikum biokimia tm 9
Laporan praktikum biokimia tm 9
 
titrasi
titrasititrasi
titrasi
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN KADAR HCl
LAPORAN PRAKTIKUM  PENENTUAN KADAR HClLAPORAN PRAKTIKUM  PENENTUAN KADAR HCl
LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN KADAR HCl
 
Laporan ph
Laporan phLaporan ph
Laporan ph
 
Laporan mingguan titrasi dan ph
Laporan mingguan titrasi dan phLaporan mingguan titrasi dan ph
Laporan mingguan titrasi dan ph
 
Asam basa
Asam basaAsam basa
Asam basa
 
Asam basa & stoikiometri larutan
Asam basa & stoikiometri larutanAsam basa & stoikiometri larutan
Asam basa & stoikiometri larutan
 
Reaksi reaksi kimia laporan
Reaksi reaksi kimia laporanReaksi reaksi kimia laporan
Reaksi reaksi kimia laporan
 
Kimia volumetri
Kimia volumetriKimia volumetri
Kimia volumetri
 
Penetapan kadar PO4 (Phosfat) dalam Na2HPO4 (Dinatrium Hidrogen Phosfat)
Penetapan kadar PO4 (Phosfat) dalam Na2HPO4 (Dinatrium Hidrogen Phosfat)Penetapan kadar PO4 (Phosfat) dalam Na2HPO4 (Dinatrium Hidrogen Phosfat)
Penetapan kadar PO4 (Phosfat) dalam Na2HPO4 (Dinatrium Hidrogen Phosfat)
 
Makalah perhitungan derajat keasaman
Makalah perhitungan derajat keasamanMakalah perhitungan derajat keasaman
Makalah perhitungan derajat keasaman
 
Makalah perhitungan derajat keasaman
Makalah perhitungan derajat keasamanMakalah perhitungan derajat keasaman
Makalah perhitungan derajat keasaman
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 

Laporan Praktikum Asam Basa

  • 1. Percobaan 1 Reaksi Asam Basa I. Tujuan 1. Menentukan trayek pH berbagai indicator sintesis 2. Menetukan tayek pH imdikator alami 3. Menentukan pH larutan menggunakan indicator asam basa 4. Menentukan konsentrasi asam dangan menggunakan larutan standar basa 5. Menentukan volume larutan NaOH yang digunakan untuk titrasi asam basa II. Prinsip percobaan Pada praktikum kali ini akan dilakukan 3 percobaan yaitu,penentuan trayek pH indicator asam basa, penentuan pH larutan dan titrasi asam basa. Pada percobaan penentuan trayek pH indicator asam basa bertujuan untuk menentukan trayek pH dari indicator asam basa sintesis dan indicator asam basa alami. Pada praktikum ini indicator sintesis yang digunakan adalah metal jingga (MO), metal merah (MM), phenolphthalein (PP), bromitol biru (BTB), sedangkan untuk indicator alami yang digunakan ,yaitu kembang sepatu,kol merah, dan kunir. Indicator asam basa adalah suatu senyawa organic yang dapat berubah warna dengan berubahya pH, biasa digunakan untuk membedakan suatu larutan bersifat asam atau basadengan cara memberikan perubahan warna yang berbeda pada larutan asam dan basa. Indicator sintesis yang biasa digunakan adalah metal jingga, metal merah, phenolphthalein dan bromitol biru. Selain indicator sintesis indicator asam basa dapat diperoleh secara langsung dari alam. Mulyono (2010) sumber indicator asam basa alami dapat berasal dari tanaman (akar,daun,bunga,buah, atau biji) dan dapat dibuat memlalui ekstaksi dengan pelarut yang sesuai. Pada percobaan penentuan trayek pH disiapkan 12 tabung reaksi yang masing- masing berisi larutan dengan pH 1-12 kemudian masng-masing tabign diberi 1-2 tetes salah satu indikator sintesis kemusian amati perubahan warna pada setiap tabung dan tentukan trayek pH. Setelah itu cuci tabung dan pipet sampai bersih dan keringkan. Ulangi percobaan dengan menggunkan indicator sintesis yang berbeda. Termasuk indicator alami. Cara membuat indicator alami dengan cara ekstarksi,pertama tumbuk 5g bahan kemudian tambahkan 5-10 ml alcohol. Filtarat digunakan sebagai indicator. Hasil yang diharapkan dari percobaan ini adalahperubhan warna metal jingga menjadi merah sampai kuning,mtil merah berubah warna menjadi merah sampai kuning,bromitol boru berubah warna menjadi kuning sampai biru dan phenophetalein berabuah warna dari tidak berwarna menjadi merah muda. Sedangkan untuk indicator alami seperti kembang sepatu dihaarapkan berubah warna menjadi hijau sampai merah,kol merah berubah warna menjaid merah muda sampai hijau, dan kunir berubah warna menjadi kuning sampai coklat.
  • 2. Pada percobaan kedua bertujuan untuk menentukan pH beberapa larutan dengan menggunakan indicator sintesis dan alami. Larutan yang akan diuji pH nya aslah larutan HCl 0,1 M, larutan H2SO4 0,1 M, larutan Al(SO4) 0,1 M, larutan NaCl 0,1 M, larutan Ca(OH)2 0,1 M, larutan NH4OH 0,1 M, larutan Na2CO3 0,1M dan sari buah jeruk (vinegar). Asam basa merupakan dua golangan zat kimia yang sangat penting. Asam adalh zat kimia yang sangat penting. Asam adalah zat yang menghasilkan ion hydrogen (H+) apabila dilarutkan dalam air. sedangkan basa adalah zat yang menghasilkan ion hidroksida (OH-) jika dilarutkan dalam air. Pada taun 1923, Bronsterl di Denmark dan Lowry di inggris menggemukakan konsep tentang asam dan basa yaitu asam adalah zat yang mendonorkan proton dan basa adalah akseptor proton. Asam proton + basa (basa konjungasi) Jika suatu asam kehilangan proton,maka yang tinggal adalah suatu basa yang disebut basa konjungasi. Proton (H+) tidak merupakan ion tersendiri dalam air,tetapi bereaksi dengan molekul airmembentuk ion hydronium. H+ +H2O H3O+ Suatu larutan dikatakan asm atau basa tergantung dengan pH larutan. pH larutan adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Soresen (1909) menyatakan bahwa dmaksud dengan pH suatu larutan adalah pH =−log[ 𝐻+] = log 1 [ 𝐻+] Secara umum digunakan Px = 1-log x Kw = [H+][OH-] =1 x 10-14 Pkw = pH +pOH =14
  • 3. Pada percobaan ini disiapkan 8 tabung yang diisi dengan suatu larutna sebanyak 1 ml kemudian celupkan sepotong lakmus merah pada setiap tabung dan setelah itu dimasukkan salah satu indicator kedalam setiap tabung, kemudian amati yang terjadi . setelah diuji bersihkan semua tabung dan keringkan. Diulangi percobaan tersebut menggunakan indicator sintesis dan alami yang lain. Hasil yang diharapkan dari percobaan larutan asam dapat merubah lakmus biru menjadi merah dan warna sesuai dengan trayek warna indicator, sedangkan larutan basa dapat merubah lakmus merah menjadi biru dan warna yang dihasilkan sesuai dengan trayek warna indicator. Pada percobaan ketiga bertujuan untuk menentukan konsentrasi laruan asam dengan menggunakan larutan standar basa. Percobaan ini menggunakan metode titrasi. Titrasi merupakan proses analisis dimana suatu volum larutan standar diambahkan kedalam larutan dengan tujuan mengatahui komponen yang tidak dikenal. Laruta stadar adalah larutan yang konsentrasinya sudah deketahui secara pasti. Berdasarkan kemurnian larutan standar dibedkan menjadi larutan standar primer dan larutan standar sekunder. (Day Underwood,1999) Dalam proses titrasi suatu zat berfungsi sebagai titran dan yang lain sebagai titiat. Titik ekuivalen adalah titik yang menyatakan banyaknya titran secara kiimia setara dengan banyaknya analit. Titik akhir tititrasi adalah titik pada saat titrasi diakhiri. Titrasi asam basa dapat dirumuskan VA x MA x nA = VB x MB x nB Keterangan VA =volume asam MA = molaritas aasam Na = valensi asam Vb = volume basa MB = volume basa NB = Valensi basa Pada percobaan ini disiaapkan asam cuka sebanyak 5ml kemudian masukan kedalam labu ukur 100 ml kemudian encerkan sampai +- 0,5 cm dibawah garis. Siapkan buret dengan membilas terlebih dahulu sebanyak 3x menggunakan NaOH 0,1 M sebanyak +- 15 ml. setelah itu isi buret dengan larutan standar NaOH 0,1 M sampai ujung buret dan +- 0,5 cm melebihi garis nol. Masukan 25 ml larutan cuka yang sudah diencerkan ke dalam enlemeyer dan tambahkan 1-3 tetes indicator PP. kemudian titrasi laruan asam cuka sampai terjadi perubahan warna larutan. Ulangi proses titrasi sebanyak 3 kali kemudian ambil nilai rata-rata volume penutrasi. Hasil yang diharpkan dari percobaan ini adalah warna asam cuka yang telah ditirasi adalah pnk sulas dan titrasi tidak melebihi titik ekuivalen.
  • 4. III. Alat dan bahan Percobaan 1. Penentuan trayek pH indicator asam basa Alat : 1. Tabung reaksi 12 buah 2. Rak tabung reaksi 1 buah 3. Gelas kimia 100 ml 3 buah 4. Gelas ukur 10 ml 1 buah 5. Pipet tetes 13 buah 6. Lumping dan alu 1 buah Bahan : 1. Larutan pH dari pH 1-12 @7ml 2. Indicator metil jingga 2 tetes 3. Indicator metil merah 2 tetes 4. Indicator phenolphthalein 2 tetes 5. Indicator bromitol biru 2 tetes 6. Alcohol 7. Kembang sepatu 8. Kol merah 9. Kunir 10. Kertas saring Percobaan 2. Penentuan pH larutan Alat : 1. Tabung reaksi 12 buah 2. Rak tabung 1 buah 3. Pipet tetes 10 buah Bahan : 1. Larutan HCl 0,1 M 2. Larutan H2SO4 0,1 M 3. Larutan Al2(SO4)3 0,1 M 4. Larutan NaCl 0,1 M 5. Larutan Ca(OH)2 0,1 M 6. Larutan NH4OH 0,1 M 7. Larutan Na2CO3 0,1 M 8. Larutan vinegar 9. Kertas lakmus 10. Larutan indicator MO 11. Larutan indicator MM 12. Larutan indicator PP 13. Lartuan indicator BTB 14. Ekstrak kembang sepatu 15. Ekstrak kol merah 16. Ekstrak kunir
  • 5. Pecoabaan 3. Titrasi Asma Basa Alat ; 1. Buret 2. Corong 3. Pipet gondok 25 ml 4. Piper gondok 5 ml 5. Labu ukur 100 ml 6. Pipet tetes 7. Enlemeyer 8. Gelas kimia 9. Statif,klem, dan menel 10. Balon pipet 11. Botol semprot Bahan : 1. Larutan standar NaOH 0,1 M 150 ml 2. Larutan asam cuka sampel 5 ml 3. Indicator PP 9 tetes 4. Aquades 5. Kertas saring IV. MSDS 1. Asam klorida (HCl)  Pengenalan bahaya Dapat menyebabakna iritasi dan terbakar. Berbahaya jika tertelan. Hindari uap ataupun asapnya. Gunakan dalam ventilasi cukup. Hindari kontak langsung dengan mata, kulit ataupun pakaian.  Tata cara pertolongan pertama Kulit : segera basuh kulit dengan air paling sedikit 15 menit. Bersihkan pakainan dan sepatu secara menyeluruh sebelum digunakan kembali. Mata :basuh mata dengan aiar selama paling sedikit 15 menit. Buka tutup pelupuk mata beberapa kali. Pernafasan : segera cari udara segar. Jika tidak bernafas berikan nafas buatan Tertelan : berikan beberapa gelas susu atau air. Jangan dipaksa muntah. Jangan memasukkan apapun kedalam mulut.  Data fisik dan kimiawi Titik cair : - Tekanan :@145,8 OC, 1mm Hg Kelarutan dalam air : dapat larut Bentuk dan bau : cairan bening tidak berbau  Stabilitas dan reaktivitas Stabilitas : stabil Materil yang dihidari : pengoksidasian,logam, basa
  • 6. Produk dekomposisi berbahaya : asap HCl, Hidrogen, Klorin CiOX Bahaya polimerisasi : tidak akan terjadi 2. NaOH  Pengenalan Bahaya parah menyebabkan iritasi dan suka terbakar. Berbahaya jika tertelan. Hindari menghirup uap atau debunya. Hindari kontak dengan mata, kulit, dan pakaian. Cuci tangan sampai bersih setelah memegang.  Tata cara pertolongan pertama Kulit : dalam kasus kontak, segera basuh kulit dengan air selama 15 menit sambal melepas pakaian dan sepatu yang tercemar. Mata : cuci mata dengan air sedikitnya selama 15 menit,buka tuttp beberapa kali. Pernafasan : hirup udara segar. Jika tidak bernafas berikan nafas buatan. Tertelan : berikan beberapa gelas susu atau air. Jangan dipaksakan muntah. Dilarang memberikan apapun melalui mulut  Data fisik dan kimia Titik leleh : 318 OC Titik didih :1390 OC Kepadatan uap >1 Kelarutan dalam air : larut Penampilan dan bau : kristal deliquescent, putih Titik nyala : tidak mudah terbakar  Stabilitas dan reaktivitas Stabilitas : stabil Bahan-bahan yang dihindari : suasana asam, cairan yang mudah terbakar, organic halogens, logam, nitrocompounds Produk dekomposisi berbahaya : natrium oksida Polimerisasi berbahaya : tidak akan terjadi 3. Asam sulfat (H2SO4)  Penganalan bahaya Dapat menyebabkan iritasi dan terbakar,berbahaya jika teroles. Hindari uap ataupun asapnya. Hindari kontak dengan mata,kulit, atau baju. Cuci tangan dengan bersih setelah menggunakan/memegang.  Tata cara pertolongan pertama Kulit : segera basuh kulit dengan air minimal 15 menit saat membersihkan pakaian dan sepatu sebelum digunakan lagi. Mata : basuh mata dengan air selama paling sedikit 15 menit, buka tutup pelupuk mata beberapa kali. Pernafasan : cari udara segar, jika tidak bisa bernafas berikan nafas buatan, jika masih bisa bernafas,berikan oksigen. Tertelan : berikan beberapa gelas susu atau air. Jangan memasukan apapun kedalam mulut orang yang tidak sadar.  Data fisik dan kimiawi
  • 7. Tekanan uap : 1 mm Hg @145,8 oC Kepadatan uap : < 0,3 @25 OC Kelarutan dalam air : dapat larut Bentuk dan bau : cairan bening tidak berbau Gravitasi yang digunakan : 1,84 V. Langkah kerja Percobaan 1 Membua ekstak dari beberapa indicator alam Diseidakan12tabung beri nomor1-12 Diambil 1 ml dari masing-masing larutandan letakkandi masing-masing tabung Ditambahkan1-2 tetesindicator MO padamasing-masingtabung dan diamati perubahanwarna. Dicuci kembali semuatabungdan pipethinggabersihdandikeringkan Diulangperobaanmenggunakan indicatoryangberbeda DitentukantrayekpHdari masing- masingindicator Diambil 5 g dari masing-masing bahan Tumbukdan gerusbahanalam, ditumbuktidakperlusampai halus Bahan yangtelahdigerusdimasukkan kedalamgelaskimia,ditambahankan 5-10 ml alcohol diaduksampai warna tercampursempurna. Saringdengankerassaring,filtrat digunakansebagai indikator
  • 8. Percobaan 2. Penentuan pH larutan Percobaan 3. Titrasi asam basa Diambil 8 buahtabung,isi setiap tabungdengan1 ml larutanyagn akan diuji Dimasukkankertaslakmusmerahke dalam tabungraksi kemudiandicatatperubahan warna dankertas lakmusdiganti menjadi lakmusbirudan diamati perubahan Tabung dicuci dandikeringkan kemudiandiisikembali denganlarutan Salahsatu indikatordimasukkan kedalamtabung,laluamati perubahanyangterjadi Tabung dicuci kembali laludiulangi percobaanmenggunakanindikator yang lain 5 ml asam cuka diambil dandimasukkanke abu ukur100 ml,kemudaiandiencerkan denganaquadessampai +- 0,5 ml dibawah garis Bagianatas tabung dibersihkandan ditambahkanaquades+- 1 cm dibawahgaris. Kemudianditambahkanaquadesdenganpipet tetes sampai garis.Kemudianhomogenkan Buretdibersihkandandibilas menggunakanNaOH0,1 M, 15 ml sebanyak3 kali Buretdiisi denganlarutanstandarNaOH0,1 M samapi ujungburet,dilebihkan+- 0,5 cm melebihi garisnol Sisalarutandidindingburet bagianatas dibersihkan menggunakankertassaring Minuskuslarutanditempatkanpadagarisnol denganmembukakranburet
  • 9. VI. Data pengamatan Percobaan 1 pH larutan Perubahan warna larutan dan lakmus MO PP MM BTB Kembang sepatu Kol merah kunir 1 Merah Bening Merah muda Kuning Merah Merah Kuning 2 Merah Bening Pink Kuning Merah Merah Kuning 3 Merah Bening Pink Kuning Merah Merah Kuning 4 Jingga Bening Pink Kuning Merah Pink Kuning 5 Kuning Bening Pink seulas Kuning Ungu seulas Ungu seulas Kuning 6 Kuning Bening Kuning seulas Ijo Ungu kecoklatan Coklat seulas Kuning seulas 7 Kuning Bening Kuning seulas Ijo tosca Ungu seulas ++ Coklat seulas Kuning seulas 8 Kuning Bening Kuning seulas Biru laut Ijo seulas++ Coklat Orange kekuningan 9 Kuning Ping seulas Kuning seulas Biru + Coklat sulas ++ Coklat keijoan Coklat 10 Kuning Pink+ Kuning seulas Biru ++ Coklat pekat Ijo Merah 11 Kuning Pink++ Kuning seulas Biru +++ Ijo kehitaman Hijau + Coklat tua 12 Kuning seulas Pink +++ Kuning seulas Biru +++ Ijo kehitaman ++ Hijau ++ Coklat tua +++ 25 ml asamcuka yang sudahdilarutkan diambil kemudiandimasukkankedalam enlemeyer250 ml dan ditambahkan1-3 tetesindikatorPP Larutan asam cuka dititrasi sampai terjadi perubahanwarna larutan.Volume NaOHyang dibutuhkandicatat Diulangi titrasi sebanyak3kali dan diambil nilai rata-ratavolume NaOH
  • 10. Percobaan 2 Percobaan 3 Volume CH3COOH = 25 ml Volume NaOH = Konsentrasi CH3COOH = 4,1 M Percobaan ke- Volume penitrasi (NaOH 0,1 M ) volume awal ( ml) voume akhir (ml) Volume yang dibutuhkan [volume akhir -volume awal (ml) ] 1 0,5 19,5 19 2 2,5 22 19,5 3 0 19,5 19,5 4 0 22,6 22,6 Rata- rata volume 20,15 Pengamatan warna larutan Penambahan Warna NaOH - Bening CH3COOH - Benung CH3COOH Indikator PP Bening CH3COOH Indikator PP + NaOH Pink seulas Nama larutan Prerubahan warna larutan terhadap lakmus pH larutan MO PP MM BTB KEMBANG SEPATU Kol merah kunir HCl 0,1 M Merah bening magenta oranye Merah hati Magenta pekat Coklat jamu H2SO4 0,1 M Merah fanta bening magenta oranya Mera darah merah Coklat Al2(SO4) 0,1 M Oranye pekat Bening magenta Kuning kunyit navy ungu Coklat NaCl 0,1 M Oranye jeruk bening Jingga seulas oranye Coklat kemerahan Merah muda + Orange prkat Ca(OH)2 0,1 M Kuning kejinggan ungu kuning navy Ijo lumut Ijo Coklat tua NH4OH 0,1 M Jingga seulas Ungu muda Kuning muda biru Coklat kehitaman Hijau pudar Merah bata NaCO3 0,1 M Oranye terang ungu kuning navy Ijo lumut Ijo toska Coklat Vinegar Oranye pekat Kuninga seulas Merah fanta Oranye pekat Merah tua ungu coklat
  • 11. VII. Perhitungan Percobaan 1 Indikator warna Trayek pH Metil orange Merah-Kuning 3-5 Phenophetaline Bening-pink 8-9 Metil merah Pink-kuning 4-6 Bromitol biru Kuning-biru laut 5-8 Kembang sepatu Merah-coklat seulas 4-9 Kol merah Merah-coklat 3-8 kunir Kuning-coklat 5-8 Percoban 2 a. Larutan HCl  Indikator MO  Indikator BTB | | | | | | | | | 2 3 4 5 6 7 8 9 10  Indikator kembang kol | | | | | | | | | 2 3 4 5 6 7 8 9 10 b. Larutan H2SO4  Indikator MO | | | | | | | | | 2 3 4 5 6 7 8 9 10  Indikator BTB | | | | | | | | | 2 3 4 5 6 7 8 9 10  | | | | | | | | | 2 3 4 5 6 7 8 9 10 | | | | | | | | | 2 3 4 5 6 7 8 9 10 | | | | | | | | | 2 3 4 5 6 7 8 9 10 | | | | | | | | | 2 3 4 5 6 7 8 9 10
  • 12.  Indikator kol merah | | | | | | | | | 2 3 4 5 6 7 8 9 10 c. Larutan Al2SO4  Indikaor MO | | | | | | | | | 2 3 4 5 6 7 8 9 10  IndikatorBTB  Indikatorkol merah | | | | | | | | | 2 3 4 5 6 7 8 9 10 d. Larutan NaCl  IndikatorMO | | | | | | | | | 2 3 4 5 6 7 8 9 10  IndokatorBTB | | | | | | | | | 2 3 4 5 6 7 8 9 10 | | | | | | | | | 2 3 4 5 6 7 8 9 10
  • 13.  IndikatorKol merah | | | | | | | | | 2 3 4 5 6 7 8 9 10 e. Larutan Ca(OH)2  Indikator MO | | | | | | | | | 2 3 4 5 6 7 8 9 10  Indikator BTB | | | | | | | | | 2 3 4 5 6 7 8 9 10  Indikator kol merah | | | | | | | | | 2 3 4 5 6 7 8 9 10  Indikator PP | | | | | | | | | 2 3 4 5 6 7 8 9 10 f. Larutan NH4OH  Indikator MO | | | | | | | | | 2 3 4 5 6 7 8 9 10  Indikator BTB | | | | | | | | | 2 3 4 5 6 7 8 9 10  Indikator kol merah | | | | | | | | | 2 3 4 5 6 7 8 9 10
  • 14. g. Larutan NaCO3  Indikator MO | | | | | | | | | 2 3 4 5 6 7 8 9 10  Indikator BTB | | | | | | | | | 2 3 4 5 6 7 8 9 10  Indikator kol merah | | | | | | | | | 2 3 4 5 6 7 8 9 10 h. Larutan vinegar  Indikator MO | | | | | | | | | 2 3 4 5 6 7 8 9 10  Indikator BTB | | | | | | | | | 2 3 4 5 6 7 8 9 10  Indikator kol merah | | | | | | | | | 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Perhitungan berdasarkan teori a. Larutan HCl HCl H+ + Cl– 0,1 M X x x 0,1-x x x Ka = [𝑥]2 [0,1−𝑥] 107= [𝑥]2 [0,1−𝑥]
  • 15. 107= [𝑥]2 [0,1] 106=x2 b. Laeutan H2SO4 Ka = [𝑥]2 [0,1−𝑥] 102= [𝑥]2 [0,1−𝑥] 102= c. Larutan Al2(SO4) d. Larutan NaCl e. Larutan Ca(OH)2 Ca(OH)2 Ca2+ + 2OH- [OH-] =valensi basa x M =2 x 0,1 =0,2 pOH = - log [OH-] = - log 0,2 =0,7 pH = 14- pOH = 13,3 f. Larutan NH4OH NH4OH NH3 + OH- 0,1 M X x x 0,1-x x x Kb = [𝑥]2 [0,1−𝑥] 1,8 x 10-5 = [ 𝑥]2 [0,1−𝑥] 1,8 x 10-5 =[𝑥]2 [0,1] 1,8 x 10-6 = x2 X = 1,3x10-3 [OH-] =1,3x 10-3
  • 16. pH =14 - (- log 1,3x 10-3) =11,1 g. Larutan NaCO3 Perhitungan titrasi Diketahui ; Mr CH3COOH = 60 Kadar CH3COOH = 25 % 𝜌 larutan = 0,996g/ml Molaritas CH3COOH = 𝑚 𝑀𝑟 . 1000 𝑣 = 0,996.25 60 . 1000 100 =4,1 M Standarisasi NaOH VH2C2O4 X M= V NaOH X M 10X 0,1 = 10,73.M M =0,093 Rumus Titrasi V CH3COOH x M x a = V NaOH x M xb 25 xMx1 = 20,15x 0,093 M CH3COOH = 0,74 M VIII. Analisis Pada percobaan pertama bertujuan untuk menentukan trayek ph dari indikator yang akan digunakan sebagai petunujuk untuk penentuan pH larutan berdasarkan praktikum. Pada percobaan ini disiapkan 12 tabung dengan masing-masing berisi larutan dengan pH 1-12 sebanyak 1 ml,larutan ini bening, jumlah larutan yang diisi di tabung sebenarnya bisa lebih sedikit dari 1 ml karena percobaan ini bersifat kualitatif. Setelah tabung diisi selanjutnya diteteskan indikator metil jingga hasil yang didiaptkan warna berubah dari bening menjadi merah pada kondisi asam dan menjadi kuning pada kondisi basa. Kemudian diulangi pecobaan menggunakan indikator yang kedua yaitu phenopethline
  • 17. ,sebelum melakukan percobaan 12 tabung dicuci dan dikeringkan. Setelah itu dimasukkan larutan dengan pH yang berbeda ke masing-masing tabung. Kemudian teteskan indikator phenopethaline ke masing-masing tabung,warna pada pH 1-8 warna larutan tetap bening dan pada pH 9-12 warna berubah menjadi merah muda dengan tingkat kegelapan yang berbeda semakin basa larutan warna larutan semakin pekat. Kemudian tabung dicuci dan dikeringkan, diulangi percbaan dengan menggunakan indikator metil merah. Tabung diisi dengan laruatn pH 1-12 dan diteteskan indikator metil merah ke setiap tabung. Lartuan berabah warna pada pH 1-5 berwarna pink,pada pH 6-12 warna larutan menjadi kuning semakin basa maka warna kuning semakin pekat. Tabung reaksi dicuci dan dikeringkan. Diulangi percobaan dengan menggunakan indikator Bromitol Biru,disiapkan 12 tabung dengan masing-masing diisi larutan pH 1- 12,kemudian ditetskan indikator bromitol biru pada setiap tabung. Terjadi perubahan warna pada pH 1-5 warna menjadi kuning pada pH 6-7 warna menjadi hijau dan pada pH 8-12 warna menjadi biru, jika larutan semakin basa maka warna jiru akan semakin pekat. Tabung dicuci dan di keringkan. Diulangi percobaan dengan menggunakan indikator alami. Indikator alami dibuat terlebih dahulu dengan cara menggambil +-5 g bahan indikator kemudian ditumbbuk mwnggunakan alu dan lumpang,ditumbuk tidak sampai halus. Srtelah ditumbuk bahan disiram dengan alkohol sebanyak 5 ml. Alkohol berfungsi sebagai pelarut agar antosianin yang ada di bahan alami bisa ikut terlarut. Setelah itu ambil filtratnya dan dimasukkan kedalam gelas kimia,gelas kimia ditutup dengan alumuniun foil agar larutan tidak menguap. Setelah terjadi endapan larutan yang berada diatas endapan digunakan sebagai indikator. Dilanjutkan percobaan tadi menggunakan indikator kembang sepatu. Disiapkan 12 tabung dan diisi dengan larutan pH 1-12 pada masing-masing tabung. Kemudian setiap tabung diteteskan filtrat dari bahan yang sudah dibuat. Terjadi perubahan warna pada pH 1-4 menjadi warna merah,pada pH 5-7 menjadi ungu,pada pH 8 warna menjadi hijau seulas pada pH 9-10 warna menjadi coklat dan pada pH 11-12 warna memjadi hijau kehitaman. Tabung dicuci dan dikeringkan. Diulanvi percobaan dengan menggunakan indikator kembang sepatu. Setiap tabung diisi dengan larutan pH 1-12, kemudian masing-masing tabung diteteskan indikator kembang sepatu. Terjadi perubahan warna pada pH 1-4 warna menjadi merah,pada pH warna menjadi pink pada pH 6 warna menjadi ungu ,pada pH 7-9 warna menjadi coklat semakin basa warna coklat semakin kehijauan pada pH 10-12 warna telah berubah menjadi hijau,semakin basa warna hijau semaakin pekat. Tabung reaksi dicuci dan dikeringkan. Diulangi pecobaan dengan menggunakan indikator kunir. Disiapkan larutan dengan pH 1-12 ke setiap tabung,kemudian setiap tabung diteteskan indikator kunir. Terjadi perubahan warna pada pH 1-7 warna menjadi kuning semakin larutan bersifat netral warna kuning semakin memudar, pada pH 8 warna menjadi orange kekuningan, pada pH 9 warna menjadi coklat,pada pH 10 warna menjadi merah,pada pH 11-12 warna menjadi coklat. Setelah semua indikator di uji maka ditentuka trayek pH, yaitu rentang pH dimana warna berubah. Hasil yang didapatkan terlampir pada bagian perhitungan percobaan 1. Pada percobaan kedua bertujuan untuk menentukan pH berdasarkan trayek pH yang sudah ditentukan di percobaan 1. Larutan yang diuji pH nya adalah HCl,H2SO4, Al2(SO4)3 , NaCl, Ca(OH)2, NH4OH, Na2CO3 dengan masing-masing 0,1 M, dan larutan vinegar. Didapatkan pH larutan berdasarkan hasil praktikum yaitu HCl dengan pH 3, larutan H2SO4 dengan pH 3, larutan Al2(SO4)3 dengan pH 5, larutan NaCl dengan pH 3,larutan
  • 18. Ca(OH)2 dengan pH 9,larutan NH4OH dengan pH 8, larutan Na2CO3 dengan pH 8,dan larutan vinegar dengan pH 5. Hasil pH tersebut didapatkan dari warna yang dihasilkan larutan ketika diteteska indikator kemudian dihitung/ditentukan dengan garis bantuan pH. Percobaan ketiga bertujuan untuk menentukan konsentrasi larutan asam menggunakan larutan standar basa. Percobaan ini menggunakan metode titrasi. Pada percobaan ini fitentukan molaritas CH3COOH 25% yaitu 4,1 M. kemudian CH3COOH 2ml diencerkan menjadi 100 ml,dan diambil 25 ml untuk dilakukan titarasi. Volume rata-rata NaOH yang didapatkan dari hasil titrasi yaitu 20,15 ml. setalah melakukan perhitungan didapatkan vlume CH3COOH yaitu 0,74 M. emungkinan kesalah yang terjadi pada perhitungan dan proses titrasi. IX. Pertanyaan 1. Tentukan konsentrasi larutan asam cuka sebelum direncerkan Jawab Diketahui ; Mr CH3COOH = 60 Kadar CH3COOH = 25 % 𝜌 larutan = 0,996g/ml Molaritas CH3COOH = 𝑚 𝑀𝑟 . 1000 𝑣 = 0,996.25 60 . 1000 100 =4,1 M X. Kesimpulan 1. Didapatkan trayek indikator Indikator warna Trayek pH Metil orange Merah-Kuning 3-5 Phenophetaline Bening-pink 8-9 Metil merah Pink-kuning 4-6 Bromitol biru Kuning-biru laut 5-8 Kembang sepatu Merah-coklat seulas 4-9 Kol merah Merah-coklat 3-8 kunir Kuning-coklat 5-8 . 2. Didapatkan pH larutan berdasarkan hasil praktikum yaitu HCl dengan pH 3,
  • 19. 3. larutan H2SO4 dengan pH 3, 4. larutan Al2(SO4)3 dengan pH 5, 5. larutan NaCl dengan pH 3 6. ,larutan Ca(OH)2 dengan pH 9, 7. larutan NH4OH dengan pH 8, 8. larutan Na2CO3 dengan pH 8,dan l 9. arutan vinegar dengan pH 5. 10. Volume naoh yang didapatkan 20,15 ml XI. Daftar pustaka Day, R. A. and A. L. Underwood. (2002). Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi Keenam. Jakarta. Penerbit Erlangga. Hal 394, 396-404 Kartika, Irma Ratna. 2013. Petunjuk praktikum kimia dasar II. Jakarta: Laboratorium FMIPA UNJ Utomo Pranjoto. 2008. Teori asam basa. Makalah Zulius Antoni. Rancangan Bagunan Monitoring pH Air Menggunakan Soil Moisture Sensor di SMKN 1 Tebing Tinggi Kambupaten Empat Lawing. justikom vol2 .2017
  • 20. Lampiran  Indikator MM MM pH 1-6 MM pH 7-12  Indikator BTB BTB pH 1-6 BTB pH 7-12  Indikator PP PP pH 1-6 PP pH 7-12
  • 21.  Indikator kembang sepatu Kembang sepatu pH 1-6 kembang sepatu pH -12  Indikator kol merah Kol merah pH 1-6 kol merah pH 7-12  Indikator kunir Kunir pH 1-6 kunir pH 7-12