1. TEORI TINDAKAN KOMUNIKASI
(Communicative Action Theory)
KOMUNIKASI POLITIK
Dosen : Launa, SIP., MM.
DISUSUN OLEH
Wiwi Agustianing Hasibuan
(051503503125026)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Satya Negara Indoensia
2016
2. Teori Tindakan Komunikasi
(Communicative Action Theory)
- JURGEN HABERMAS-
Jurgen Habermas adalah salah seorang
tokoh dari Filsafat Kritis. Ciri khas dari
filsafat kritisnya adalah bahwa selalu
berkaitan erat dengan kritik terhadap
hubungan- hubungan sosial yang nyata.
3. - Jurgen Habermas –
o Haberrmas adalah generasi kedua dari madzhab Frankfurt. Jurgen habermas merupakan penerus dari Teori
kritis yang ditawarkan oleh para pendahulunya yaitu Max Horkheimer, Theodor Adorno, dan Herbert
Marcuse. Teori Kritis yang dipaparkan oleh para pendahulunya berakhir dengan kepesimisan atau
kebuntuan. Meskipun begitu, teori kritis tidaklah begitu saja berhenti sampai di sini. Dengan menggunakan
paradigma baru, Habermas telah melangkah bergerak kembali membangkitkan teori itu.
o Tahun 1956, Habermas tiba di The Institute for Social Research di Frankfurt dan bergabung dengan aliran
Frankfurt. Dia sebenarnya menjadi asisten riset dari Theodor Adomo, anggota aliran Frankfurt yang sangat
terkenal (Wiggershaus, 1994). Meski ia bergabung dengan The Institute for Research, sedari awal Habermas
telah menunjukkan orientasi intelektual yang bebas. Tahun 1961 ia menyelesaikan disertasi keduanya yang
diwajibkan oleh Universitas Jerman, di Universitas Marburg.
o Setelah menerbitkan sejumlah karya terkenal, dia direkomendasikan menjadi profesor filsafat di Universitas
Heidelberg bahkan sebelum menyelesaikan disertasi keduanya, ia tetap di Heidelberg hingga 1964 dan
kemudian pindah ke Universitas Frankfurt sebagai profesor filsafat dan sosiologi. Dari 1971 hingga 1981 ia
menjadi direktur Institute Max Planck. Dia kembali ke Universitas Frankfurt sebagai profesor filsafat dan
tahun 1994 ia menjadi profesor pensiun di universitas itu. Habermas telah menerima sejumlah penghargaan
akademis bergengsi dan menerima gelar profesor kehormatan dari sejumlah universitas.
4. o Jurgen Habermas adalah salah seorang tokoh dari Filsafat Kritis. Ciri
khas dari filsafat kritisnya adalah bahwa selalu berkaitan erat dengan
kritik terhadap hubungan- hubungan sosial yang nyata.
o Pemikiran kritis merefleksikan masyarakat serta dirinya sendiri dalam
konteks dialektika struktur-struktur penindasan dan emansipasi.
Filsafat ini tidak mengisolasikan diri dalam teori murni. Pemikiran kritis
merasa diri bertanggung jawab terhadap keadaan sosial yang nyata.
o Jugern Habermas adalah pewaris dan pembaharu Teori Kritis. Meskipun
ia sendiri tidak lagi dapat dikatakan termasuk Mazhab Frankfurt, arah
penelitian Habermas justru membuat subur gaya pemikiran
“Frankfurt” itu bagi filsafat dan ilmu-ilmu sosial pada umumnya.
5. o Habermas memusatkan diri pada pengembangan teori komunikasi
dengan mengintegrasikan linguistic analysis dalam Teori Kritis. Teori
Kritisnya yang disebut “Teori Tindakan Komunikatif” didialogkan
dengan tradisi-tradisi besar ilmu-ilmu sosial modern.
o Komunikasi adalah titik tolak fundamental Habermas dalam mengatasi
kemacetan Teori Kritis sebelumnya. Pendahulunya sibuk
mempermasalahkan praksis dengan teori. Praksis menjadi konsep
utama dalam tradisi filsafat kritis ini.
o Menurut Habermas, praksis bukanlah tingkah laku buta atas naluri
belaka, melainkan tindakan dasar manusia sebagai makhluk sosial
dilandasi kesadaran rasional, rasio tidak hanya tampak dalam kegiatan
menaklukkan alam dengan kerja tetapi juga dalam interaksi
intersubjektif dengan bahasa sehari-hari.
Teori Kritis dengan Teori Komunikasi
6. Habermas menyatakan ada empat macam klaim, yakni:
Klaim kebenaran (truth): yakni kesepakatan tentang dunia
alamiah dan objektif
Klaim ketepatan (rightness): yakni kesepakatan tentang
norma-norma dalam dunia sosial.
Klaim autensitas atau kejujuran (sincerity): yakni
kesepakatan tentang kesesuaian antara dunia batiniah dan
ekspresi seseorang.
Klaim komprehensibilitas (comprehensibility): dicapai
apabila kita telah mencapai kesepakatanklaim-klaim di
atas.
Catatan:
Setiap komunikasi yang efektif harus mencapai kompetensi
komunikatif tersebut. Masyarakat komunikatif bukanlah
masyarakat yang melakukan tindakan komunikasi melalui
kekerasan, melainkan melainkan melalui argumentasi yang
rasional, kritis, partisipatip, dan dialogis.
7. Kalau kritik yang berhasil membawa sebuah kemajuan menuju
masyarakat komunikatif, tentu ada sebuah asumsi tertentu tentang
perkembangan masyarakat yang mendasari kritik. Teori Kritis disini
tidak hanya kritis terhadap pendekatan-pendekatan terhadap
masyarakat, melainkan juga terhadap kenyataan sosial itu sendiri.
Untuk menuju masyarakat yang komunikatif. Habermas
mengembangkan teorinya sendiri setelah mengkritik materialisme
Karl Marx. Iamenjelaskan bahwa masyarakat pada hakikatnya
komunikatif dan yang menetukan perubahan sosial bukan semata-
mata bukan karena perkembangan produksi atau teknologi,
melainkan proses belajar dalam dimensi praktis etis.
Teknologi dan faktor objektif lainnya hanya bisa mempengaruhi
masyarakat apabila mereka mengintegrasikannya dalam tindakan
komunikatif yang memiliki logikanya sendiri.
Teori PerkembanganMasyarakat dengan Paradigma Komunikasi
8. Contoh Kasus
o Contoh teori tindakan komunikasi ini menjelaskan seperti teori kritis
tidak hanya melakukan pendekatan terhadap masyarakat, melainkan
kenyataan sosial itu sendiri yang dibangun. seperti yang dilakukan oleh
para calon kepala daerah (para calon gubernur, bupati, walikota, atau
para calon anggota legistafi) saat mereka berkomunikasi dengan
masyarakat atau anggota masyarakat kelompok untuk memilh memilih
kepala daerah atau anggota parlemen (baik pusat maupun daerah)
bukan hanya dengan pendekatan komunikasi ataupun janji-janji
politik, melainkan membangun kenyataan sosial itu sendiri.
o Jika cagub tersebut memenangkan parlemenannya maka ia akan
membenahi wilayah provinsi, kota atau kabupaten yang dipimpinnya
dengan berbagai kebijakan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan
seterusnya yang berpihak pada aspirasi dan kepentingan masyarakat.
Melalui tindakan ini, seorang kepala daerah terpilih masuk dalam
kategori melakukan sebuah kenyataan sosial atau tindakan politik
(yakni memenuhi janji-jani politiknya kepada konstituennya).
9. PENUTUP
Habermas mengembangkan “teori tindakan komunikasi”
Menurutnya, komunikasi yang sehat adalah komunikasi yang
ditandai oleh kebebasan tiap partisipan untuk menentang klaim-
klaim tanpa rasa takut akan tindakan kekerasan, intimidasi, dan
sebagainya.
Dalam komunikasi yang sehat, tiap partisipan memiliki kesempatan
kesempatan yang sama untuk bicara, membuat keputusan,
menampilkan diri, mengajukan klaim normatif, serta menentang
pendapat partisipan lain.
Dengan teori tindakan komunikasi, Habermas hendak menunjukkan
kemampuan manusia untuk melakukan pencerahan diri lewat proses
komunikasi. Melalui kegiatan komunikasi, manusia dapat saling
memahami dan membebaskan. Komunikasi akan menghasilkan
konsensus-konsensus yang secara sadar dicapai oleh partisipan
komunikasi tidak mengandung penindasan. Komunikasi juga dapat
menyadarkan manusia modern dari penindasan pemilik modal buta
melalui komunikasi.