SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
TEORI
OLIGARKI
(JEFFREY A. WINTERS)
KOMUNIKASI POLITIK
Dosen: Launa, SIP., MM.
DISUSUN OLEH
HERDIAN DWIYANA
(051503503125065)
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA
2016
Biografi
 Jeffrey A. Winters adalah
seorang ilmuwan politik
Amerika dari Northwestern
University, yang
mengkhususkan diri dalam
studi oligarki. Dia telah
banyak menulis tentang
Indonesia dan oligarki di
Amerika Serikat.
Makna dan Definisi
 Secara konseptual, istilah Oligarki telah lama dikenal
dalam studi politik. Istilah ini sudah muncul sejak jaman
Yunani Kuno hingga era sekarang. Konsep oligarki di
era modern, tidak bisa dilepaskan dari tiga orang pakar
politik Indonesia: Vedi R Hadiz, Richard Robison, dan
Jeffrey Winters. Karya Robison dan Hadiz, Reorganising
Power: The Politics of Oligarchy in the Age of Markets,
dan karya Winters berjudul Oligarchy, menekankan
keunggulan sumber daya material sebagai kekuatan
politik maupun kekuatan ekonomi.
 Karya-karya mutakhir tersebut secara teoretis berbeda
dengan konseptualisasi oligarki yang muncul dari tradisi
teori kekuasaan elite dan teori elite dalam ilmu politik
dan sosiologi konvensional.
Makna dan Definisi
 Hadiz dan Robison menulis tema oligarki untuk
menjelaskan fenomena ekonomi-politik di Indonesia
pasca-Soeharto. Teori oligarki digunakan untuk
menggambarkan kekuatan-kekuatan yang menjadi lingkar
inti kekuasaan di Indonesia, yang mendominasi struktur
ekonomi dan struktur politik Indonesia pasca-Orde Baru
(Hadiz dan Robison, 2004).
 Sementara Jeffrey A. Winters menekankan motif mengejar
kekayaan pribadi dalam mengidentifikasi oligarkh.
Oligarkh adalah mereka yang menggunakan harta untuk
mempertahankan kekayaannya. Ia selalu berupa individu,
bukan lembaga atau instansi. Sedangkan oligarki
merupakan politik mempertahankan kekayaan oleh
mereka yang kaya. Oligarki, bagi Winters, tidak selalu
merujuk kepada tindakan politik yang dilakukan oligarkh.
Makna dan Definisi
 Dari karya Hadiz dan Robison serta Winters di atas, dapat
disimpulkan bahwa oligarki dapat dipandang dari dua sisi.
Pertama, dari sisi politik, oligarki merupakan pemusatan
kekuasaan pada segelintir elit yang menjalankan urusan
publik dengan mekanisme mereka. Hal ini dapat dilihat
dari teori Michels tentang “hukum besi oligarki” atau cerita
mengenai rejim otoriter seperti Saudi Arabia atau
Indonesia era Orde Baru.
 Kedua, dari sisi ekonomi-politik, oligarki merupakan relasi
kekuasaan yang memusatkan sumber daya ekonomi pada
segelintir pihak, dalam konteks ini relasi antara kaum
industriawan dan elite politik yang saling menguntungkan
secara timbal-balik. Cerita mengenai the iron triangle di
Amerika Serikat atau oligarki bisnis Rusia masuk dalam
Asumsi Teori
 Winters menempatkan oligarki dalam dua dimensi.
Pertama, adalah dasar kekuasaan para oligarkh yang
bersumber dari kekayaan material; dan kedua, bentuk
kekuasaannya yang susah dipecahkan dan
jangkauannya yang bersifat sistemik.
 Oligarki juga bisa dilihat dari makna para aktor/individu
yang memainkan model kekuasaan oligarki.
 Oligarki adalah bentuk kekuasaan minoritas
terkonsentrasi pada kelompok kecil individu yang
memiliki basis kekayaan material.
 Tujuan para oligarkh mengendalikan sumberdaya
material yang besar adalah utk mempertahankan atau
meningkatkan kekayaan dam posisi sosialnya.
Empat Tipe Oligarki
 Pertama, Oligarki Panglima, yaitu Oligarki yang muncul
dengan kekuasaan pemaksa (kekerasan) secara
langsung ada pada dirinya. Setiap Oligarkh memiliki
senjata untuk mendapatan kekayaan. Ia memiliki tentara
dan berebut secara langsung sumber daya material
dengan Oligarki lain. Pada dunia seperti itu, perpecahan
antar Oligariki berada di tingkat tertinggi, sehingga
persekutuan tidak stabil. Konflik dan ancaman umumnya
bersifat lateral antar Oligarki panglima.
 Bisa dikatakan, bahwa pengumpulan kekayaan dilakukan
dengan cara penaklukan satu panglima ke panglima lain
sehingga ancaman paling dominan terdapat pada klaim
harta daripada pendapatan. Oligarki panglima ini terjadi
dari masa pra sejarah, Eropa zaman pertengahan, dan
berakhir dengan keluarga yang berseteru di Pegunungan
Empat Tipe Oligarki
 Tipe kedua adalah Oligarki penguasa kolektif. Oligarki
jenis ini memiliki kekuasaan dan berkuasa secara kolektif
melalui lembaga yang memiliki norma atau aturan main.
Perbedaan mendasar antara Oligarki panglima dengan
oligarki penguasan kolektif ini terletak pada kadar kerja
samanya. Dalam Oligarki penguasa kolektif ini, para
Oligarki bekerja sama untuk mempertahankan
kekayaannya dan memerintah suatu komunitas.
 Dalam banyak kasus, pemerintah kolektif dilembagakan
dalam suatu badan pemerintah yang isinya Oligark
semuanya. Secara historis, contoh dari bentuk oligarki
penguasa kolektif bisa ditemui dari komisi mafia,
pemerintahan Yunani-Roma, juga menurut Winters adalah
praktek politik di Indonesia pasca Soeharto.
Empat Tipe Oligarki
 Ketiga, bentuk Oligarki terjadi ketika monopoli sarana
pemaksaannya terletak pada satu tangan Oligarki. Hubungan
antara Oligark bersifat patron-klien terhadap Oligark yang
berkuasa tersebut. Oligarki jenis ini disebut sebagai Oligarki
Sultanistik. Wewenang dan kekerasan hanya dikuasai oleh
penguasa utama, sedangkan para Oligarki lainnya
menggantungkan pertahanan kekayaan dan hartanya pada
Oligark tunggal tersebut.
 Para penguasa Oligark mengalahkan kapasitas Oligarki di
bawahnya, biasanya dengan mekanisme alat kekerasan negara
atau mencampurkan dengan sarana pemaksa individu. Para
Oligarki bawahan yang tidak bersenjata kemudian
mempertahankan kekayaan dengan menginvestasikan
sebagian sumber daya yang dimilikinya kepada Oligarki
Sultanistik. Dengan itu, oligarki penguasa berkewajiban
melindungi Oligark-Oligark di bawahnya. Salah satu contoh
mengenai Oligarki Sultanistik ini pada rejim Soeharto di
Empat Tipe Oligarki
 Keempat, Oligarki yang sepenuhnya tak bersenjata dan
tidak berkuasa langsung. Oligark menyerahkan
kekuasaannya pada lembaga non-pribadi dan terlembaga
dimana hukum lebih kuat. Oligarki jenis ini disebut dengan
Oligarki Sipil. Karena hak milik dan pertahanan harta telah
disediakan oleh negara, maka fokus Oligark hanya pada
pertahanan pendapatan, yaitu upaya untuk mengelak dari
jangkauan negara untuk meredistribusi kekayaan, misal
melalui pajak progresif.
 Oligarki Sipil tidak selalu bersifat demokratis dan
melibatkan pemilu. Misalnya, Amerika dan India memang
bersifat demokratis secara prosedural, tetapi di Singapura
dan Malaysia bersifat otoriter. Dari beragam contoh itu,
semuanya bersifat oligarki sipil.
Studi Kasus
 Saat ini demokrasi di Indonesia sudah tergelincir menjadi oligarki,
yakni pemerintahan oleh sekumpulan elit politik yang memiliki basis
kekayaan meterial. Tak sulit untuk menemukan ini dalam realitas politik
Indonesia
 Para pemimpin partai politik sekarang ini mayoritas adalah pengusaha-
pengusaha kaya. Para calon pimpinan daerah maupun Presiden pun
para pengusaha kaya yang siap untuk menaikkan citranya di dalam
dunia politik. Mereka membeli politik (kekuasaan) dengan kemampuan
ekonomi yang mereka miliki. Sebaliknya, mereka menumpuk ekonomi
(material, kekayaan) dengan cara mencari hidup di politik.
 Definisi oligarkis sebagaimana digunakan Robison dan Hadiz, bisa
juga diterapkan dalam melihat politik lokal di Indonesia.Berbagai kasus
korupsi yang menjerat para pejabat daerah, baik di eksekutif maupun
legislatif, menunjukkan bagaimana penyalahgunaan wewenang untuk
kepentingan pribadi dan jaringan oligarkinya bekerja nyata di tingkat
lokal.Kekuasaan tingkat lokal dibagi-bagi di tangan para pengusaha
kaya, para birokrat kaya hasil bisnis politik-rente, maupun jaringan
keluarga, sebagaimana terjadi di beberapa provinsi.
Studi Kasus
 Ciri utama untuk menganalisis tentang Indonesia dengan
menggunakan kerangka oligarki adalah klaim bahwa demokratisasi
telah mengubah bentuk politik Indonesia tanpa menyingkirkan
kekuasaan oligarki. Baik Winters maupun Robison dan Hadiz
berpendapat bahwa struktur formal demokrasi elektoral dapat hidup
berdampingan dengan kekuasaan oligarki, terutama bila demokrasi
tersebut bersifat minimalis atau prosedural. Hadiz dan Robison juga
mengakui bahwa pemilihan umum yang bermakna dapat
memengaruhi dan mengubah perilaku oligarki.
 Kedua analisis tersebut mengakui bahwa demokrasi mempunyai
efek nyata bagi kekuasaan oligarki, namun mereka menolak
kemungkinan bahwa pengaruh oligark dapat dikurangi oleh proses
pemilu yang kompetitif. Menurut mereka, perilaku dan strategi
kaum oligark mungkin saja diubah oleh proses demokrasi
elektoral—dan desentralisasi—tetapi tidak ada “obat” mujarab yang
bersifat institusional, elektoral, atau berdasarkan gerakan massa
Studi Kasus
 Dalam perpolitikan saat ini, melalui partai, oligarki menentukan
siapa yang menjadi pilihan dan kemudian baru rakyat memilih
melalui demokrasi.Politik uang dalam partai menentukan siapa
yang menjadi pilihan.Model kekuasaan yang kerap disebut
model politik kartel bahakn tampak menggurita. Fenomena ini
masih diperparah dengan hukum yang masih tebang pilih.
Figur-figur kuat dan oligark tidak tunduk hukum tetapi hukum
yang tunduk kepada oligarki.
 Prinsip-prinsip demokrasi dilindas oleh prinsip untung rugi yang
kental tertanam di dalam kapitalisme. Partai sekarang dikuasai
para oligarkh yang hartawan, misalnya Partai Golkar oleh
Aburizal Bakrie, Nasdem oleh Surya Paloh, Gerindra oleh
Prabowo Subianto, dan sejumlah pengusaha yang menguasai
parlemen (sebagai anggota DPR) hingga 63 persen seperti
yang pernah dikemukakan pakar psikologi politik Universitas
Studi Kasus
 Partai dengan penguasaan sumber daya material hendak
mempertahankan atau meningkatkan kekayaannya dalam
kontestasi pemilu dan jalannya pemerintahan hasil pemilu.
Aktivis perempuan, Lies Marcoes dalam “Perempuan dan
Langkah Afirmatif” (Kompas, 21/4 2014) menjelaskan, yang
terjadi dalam mekanisme rekrutmen caleg di partai cenderung
bersifat instans dan diwarnai nepotisme.
 NPWP (Nomor Piro Wani Piro) menjadi pengetahuan bersama
bakal caleg. Puskapol UI melalui hasil pencermatan hasil Pileg
2014 menyimpulkan, berdasarkan profil dan basis keterpilihan
anggota legislatif DPR RI 2014-2019, sangat berpeluang
kuatnya dominasi fraksi terhadap otonomi anggota.
 Hal ini terutama disebabkan pola basis rekrutmen yang
mengandalkan kekuatan finansial dan kekerabatan untuk
mendukung elektabilitas yang tinggi. Dengan kondisi ini,
harapan agenda reformasi parlemen dan lahirnya kebijakan
Keunggulan Teori Oligarki
 Setiap elite (baik elite ekonomi, elite politik maupun elite
sosial) mampu menguasai rakyat kecil karena kelompok-
kelompok elite tersebut memiliki basis-basis sumberdaya
material dan finansial yang besar.
 Empat konsep/tipe oligarki Wintes seperti telah dipaparkan
di atas misalnya, cukup memberi argumen konseptual untuk
melihat perkembangan dan fenomena oligarki di Indonesia,
khususnya setelah Jokowi menjadi Presiden, dimana
kekuasaan elite ekonomi etnis Cina dan politisi berlatar
belakang pengusaha posisinya kian menguat dalam
konstelasi politik Indonesia mutakhir.
 Konsep Oligarki memiliki relevansi dengan dinamika politik
nasional sehari-hari, dimana masyarakat makin meyakini
hak-hak istimewa yang dimiliki elite ekonomi dibanding
KELEMAHAN TEORI
OLIGARKI:
o Oligarki belum memiliki batasan definisi dan konsep yang
relatif jelas dalam kaitannya dengan tampilnya pemerintahan
non-demokratis di Indonesia.
o Praktis, setelah tergulingnya rezim Soeharto, malah terjadi hal
lebih buruk. Oligarki yang semula terpusat pada Soeharto
terpencar dan membangun porosnya sendiri-sendiri.
Jumlahnya semakin banyak. Oligarki tak cuma ada tingkat
nasional, namun juga telah menjadi kekuatan jahat di berbagai
daerah.
o Hadiz dan Robison menyebut oligark-oligark baru itu sebagai
“predator kekuasaan”. Namun, apakah benar mereka jadi
pemangsa ganas? Selalu berebut jalan untuk mencapai posisi
yang lebih tinggi dalam politik Indonesia? Sebab tak sedikit
lapis ekonomi kaya di daerah yang tertarik pada dunia politik;
serta memberi kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dan
Kesimpulan
 Setelah Orde Baru berakhir maka format
kekuasaan yang dihasilkan melalui reformasi
tidak lagi memberikan kekuasaan yang
tersentralisir di tangan presiden.
 Partai-partai politik menempati kekuasaan yang
jauh lebih besar dari masa sebelumnya dan
menjadi rumah bagi para politisi pun menjadi
tempat untuk meraih kekayaan atau
menyelamatkan kekayaannya.
 Di sanalah, selain birokrasi, menjadi tempat
bersandar baru bagi para pengusaha pemburu
Kesimpulan
 Praktek rent seeking saat ini menjadi fenomena
yang massif, baik dalam intensitas, kuantitas
maupun jangkauannya. Bahkan, desentralisasi
kekuasaan yang berlebihan dalam otonomi
daerah turut mendorong praktek perburuan
rente (rent seekers) hingga menjangkau
daerah.
 Sebagai contoh adalah transaksi alokasi
keuangan daerah yang melibatkan para oligark
(elite partai, birokrat, swasta) yang
sekaligus rent seekers baik pada level pusat
Daftar Rujukan
 Winters, Jefrey A. (2011). Oligarki. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
 Hadiz, Vedi R. (2005). Dinamia Kekuasaan:
Ekonomi Politik Indonesia Pasca-Soeharto. Jakarta:
LP3ES.
 https://chirpstory.com/li/268325.
 https://www.konfrontasi.com/content/opini/demokrasi
-di-bawah-kendali-oligarki.
 https://www.konfrontasi.com/content/opini/oligarki-
kian-mencekam-indonesia.
 http://thinker-
asratisme.blogspot.co.id/2013/03/politik-oligarki-

More Related Content

What's hot

Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)
Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)
Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)
pumdatin
 
Ideologi ideologi politik
Ideologi ideologi politikIdeologi ideologi politik
Ideologi ideologi politik
dinnianggra
 
legitimasi kekuasaan Bab II
legitimasi kekuasaan Bab IIlegitimasi kekuasaan Bab II
legitimasi kekuasaan Bab II
Ade Ayu Saputri
 
SUPRA STRUKTUR POLITIK DAN INFRA STRUKTUR POLITIK
SUPRA STRUKTUR POLITIK DAN INFRA STRUKTUR POLITIKSUPRA STRUKTUR POLITIK DAN INFRA STRUKTUR POLITIK
SUPRA STRUKTUR POLITIK DAN INFRA STRUKTUR POLITIK
Bayu Rizky Aditya
 
pengantar ilmu politik
pengantar ilmu politikpengantar ilmu politik
pengantar ilmu politik
Juragan Pentol
 

What's hot (20)

Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)
Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)
Ilmu pemerintahan (s3 ipdn)
 
Teori Politik Moderen
Teori Politik ModerenTeori Politik Moderen
Teori Politik Moderen
 
Ideologi ideologi politik
Ideologi ideologi politikIdeologi ideologi politik
Ideologi ideologi politik
 
legitimasi kekuasaan Bab II
legitimasi kekuasaan Bab IIlegitimasi kekuasaan Bab II
legitimasi kekuasaan Bab II
 
Materi Sistem Politik Indonesia
Materi Sistem Politik IndonesiaMateri Sistem Politik Indonesia
Materi Sistem Politik Indonesia
 
MATERI MSDM BAB I
MATERI MSDM BAB IMATERI MSDM BAB I
MATERI MSDM BAB I
 
Sap 5- administrasidan kebijakan publik
Sap 5- administrasidan kebijakan publikSap 5- administrasidan kebijakan publik
Sap 5- administrasidan kebijakan publik
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
 
Hukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonialHukum dan politik agraria kolonial
Hukum dan politik agraria kolonial
 
SUPRA STRUKTUR POLITIK DAN INFRA STRUKTUR POLITIK
SUPRA STRUKTUR POLITIK DAN INFRA STRUKTUR POLITIKSUPRA STRUKTUR POLITIK DAN INFRA STRUKTUR POLITIK
SUPRA STRUKTUR POLITIK DAN INFRA STRUKTUR POLITIK
 
Metodologi ilmu pemerintahan
Metodologi ilmu pemerintahanMetodologi ilmu pemerintahan
Metodologi ilmu pemerintahan
 
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...
Hubungan antara administrasi negara dan kebijakan publik dalam kaitannya deng...
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara
 
Teori politik
Teori politikTeori politik
Teori politik
 
Sistem politik indonesia
Sistem politik indonesiaSistem politik indonesia
Sistem politik indonesia
 
Sistem kepartaian indonesia
Sistem kepartaian indonesiaSistem kepartaian indonesia
Sistem kepartaian indonesia
 
2. peristilahan dan pengertian han
2. peristilahan dan pengertian han2. peristilahan dan pengertian han
2. peristilahan dan pengertian han
 
Sistem Administrasi Negara RI
Sistem Administrasi Negara RISistem Administrasi Negara RI
Sistem Administrasi Negara RI
 
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEMADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI SUATU SISTEM
 
pengantar ilmu politik
pengantar ilmu politikpengantar ilmu politik
pengantar ilmu politik
 

Similar to Teori oligarki

Birokrasi dan partai politik
Birokrasi dan partai politikBirokrasi dan partai politik
Birokrasi dan partai politik
Yasirecin Yasir
 
Legitimasi Politik Dinasti Dalam Tinjauan Etika Publik
Legitimasi Politik Dinasti Dalam Tinjauan Etika PublikLegitimasi Politik Dinasti Dalam Tinjauan Etika Publik
Legitimasi Politik Dinasti Dalam Tinjauan Etika Publik
Sony Sonjaya
 
2 politik & negara
2  politik & negara2  politik & negara
2 politik & negara
Nur Az
 
Konsep konsep politik (iii)
Konsep konsep politik (iii)Konsep konsep politik (iii)
Konsep konsep politik (iii)
dinnianggra
 
PENDAPAT TENTANG IDEOLOGI PANCASILA (1).docx
PENDAPAT TENTANG IDEOLOGI PANCASILA (1).docxPENDAPAT TENTANG IDEOLOGI PANCASILA (1).docx
PENDAPAT TENTANG IDEOLOGI PANCASILA (1).docx
Aninurrahayu
 

Similar to Teori oligarki (20)

92816410 sistem-pemerintahan-negara
92816410 sistem-pemerintahan-negara92816410 sistem-pemerintahan-negara
92816410 sistem-pemerintahan-negara
 
KEL.1 KEPEMIMPINAN OLIGARKI.pptx
KEL.1 KEPEMIMPINAN OLIGARKI.pptxKEL.1 KEPEMIMPINAN OLIGARKI.pptx
KEL.1 KEPEMIMPINAN OLIGARKI.pptx
 
Win
WinWin
Win
 
Birokrasi dan partai politik
Birokrasi dan partai politikBirokrasi dan partai politik
Birokrasi dan partai politik
 
Korupsi Elite Politik dari Zaman Kerajaan ke Era Reformasi
Korupsi Elite Politik dari Zaman Kerajaan ke Era ReformasiKorupsi Elite Politik dari Zaman Kerajaan ke Era Reformasi
Korupsi Elite Politik dari Zaman Kerajaan ke Era Reformasi
 
Tata Kelola Demokrasi Pembangunan
Tata Kelola Demokrasi PembangunanTata Kelola Demokrasi Pembangunan
Tata Kelola Demokrasi Pembangunan
 
Aristotelas konsep negara
Aristotelas konsep negaraAristotelas konsep negara
Aristotelas konsep negara
 
Tm 15 perspektif-perspektif tentang orde baru
Tm 15 perspektif-perspektif tentang orde baruTm 15 perspektif-perspektif tentang orde baru
Tm 15 perspektif-perspektif tentang orde baru
 
Orde baru
Orde baruOrde baru
Orde baru
 
Legitimasi Politik Dinasti Dalam Tinjauan Etika Publik
Legitimasi Politik Dinasti Dalam Tinjauan Etika PublikLegitimasi Politik Dinasti Dalam Tinjauan Etika Publik
Legitimasi Politik Dinasti Dalam Tinjauan Etika Publik
 
Sosiologi lembaga politik ekonomi
Sosiologi lembaga politik ekonomiSosiologi lembaga politik ekonomi
Sosiologi lembaga politik ekonomi
 
Makalah dasar dasar politik
Makalah dasar dasar politikMakalah dasar dasar politik
Makalah dasar dasar politik
 
Kekuasaan 2016
Kekuasaan 2016Kekuasaan 2016
Kekuasaan 2016
 
Makalah Bentuk Republk, berdasarkan Pancasila, dan kedaulatan negara
Makalah Bentuk Republk, berdasarkan Pancasila, dan kedaulatan negaraMakalah Bentuk Republk, berdasarkan Pancasila, dan kedaulatan negara
Makalah Bentuk Republk, berdasarkan Pancasila, dan kedaulatan negara
 
140820 identitas, otoritas, & relasi kekuasaan by anna marsiana
140820 identitas,  otoritas, & relasi kekuasaan by anna marsiana140820 identitas,  otoritas, & relasi kekuasaan by anna marsiana
140820 identitas, otoritas, & relasi kekuasaan by anna marsiana
 
2 politik & negara
2  politik & negara2  politik & negara
2 politik & negara
 
Konsep konsep politik (iii)
Konsep konsep politik (iii)Konsep konsep politik (iii)
Konsep konsep politik (iii)
 
Bab v harmoni kewajiban dan hak negara ddan warga negara
Bab v harmoni kewajiban dan hak negara ddan warga negaraBab v harmoni kewajiban dan hak negara ddan warga negara
Bab v harmoni kewajiban dan hak negara ddan warga negara
 
Kelompok 7 pancasila
Kelompok 7 pancasilaKelompok 7 pancasila
Kelompok 7 pancasila
 
PENDAPAT TENTANG IDEOLOGI PANCASILA (1).docx
PENDAPAT TENTANG IDEOLOGI PANCASILA (1).docxPENDAPAT TENTANG IDEOLOGI PANCASILA (1).docx
PENDAPAT TENTANG IDEOLOGI PANCASILA (1).docx
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 

Recently uploaded (20)

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 

Teori oligarki

  • 1. TEORI OLIGARKI (JEFFREY A. WINTERS) KOMUNIKASI POLITIK Dosen: Launa, SIP., MM. DISUSUN OLEH HERDIAN DWIYANA (051503503125065) FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA 2016
  • 2. Biografi  Jeffrey A. Winters adalah seorang ilmuwan politik Amerika dari Northwestern University, yang mengkhususkan diri dalam studi oligarki. Dia telah banyak menulis tentang Indonesia dan oligarki di Amerika Serikat.
  • 3. Makna dan Definisi  Secara konseptual, istilah Oligarki telah lama dikenal dalam studi politik. Istilah ini sudah muncul sejak jaman Yunani Kuno hingga era sekarang. Konsep oligarki di era modern, tidak bisa dilepaskan dari tiga orang pakar politik Indonesia: Vedi R Hadiz, Richard Robison, dan Jeffrey Winters. Karya Robison dan Hadiz, Reorganising Power: The Politics of Oligarchy in the Age of Markets, dan karya Winters berjudul Oligarchy, menekankan keunggulan sumber daya material sebagai kekuatan politik maupun kekuatan ekonomi.  Karya-karya mutakhir tersebut secara teoretis berbeda dengan konseptualisasi oligarki yang muncul dari tradisi teori kekuasaan elite dan teori elite dalam ilmu politik dan sosiologi konvensional.
  • 4. Makna dan Definisi  Hadiz dan Robison menulis tema oligarki untuk menjelaskan fenomena ekonomi-politik di Indonesia pasca-Soeharto. Teori oligarki digunakan untuk menggambarkan kekuatan-kekuatan yang menjadi lingkar inti kekuasaan di Indonesia, yang mendominasi struktur ekonomi dan struktur politik Indonesia pasca-Orde Baru (Hadiz dan Robison, 2004).  Sementara Jeffrey A. Winters menekankan motif mengejar kekayaan pribadi dalam mengidentifikasi oligarkh. Oligarkh adalah mereka yang menggunakan harta untuk mempertahankan kekayaannya. Ia selalu berupa individu, bukan lembaga atau instansi. Sedangkan oligarki merupakan politik mempertahankan kekayaan oleh mereka yang kaya. Oligarki, bagi Winters, tidak selalu merujuk kepada tindakan politik yang dilakukan oligarkh.
  • 5. Makna dan Definisi  Dari karya Hadiz dan Robison serta Winters di atas, dapat disimpulkan bahwa oligarki dapat dipandang dari dua sisi. Pertama, dari sisi politik, oligarki merupakan pemusatan kekuasaan pada segelintir elit yang menjalankan urusan publik dengan mekanisme mereka. Hal ini dapat dilihat dari teori Michels tentang “hukum besi oligarki” atau cerita mengenai rejim otoriter seperti Saudi Arabia atau Indonesia era Orde Baru.  Kedua, dari sisi ekonomi-politik, oligarki merupakan relasi kekuasaan yang memusatkan sumber daya ekonomi pada segelintir pihak, dalam konteks ini relasi antara kaum industriawan dan elite politik yang saling menguntungkan secara timbal-balik. Cerita mengenai the iron triangle di Amerika Serikat atau oligarki bisnis Rusia masuk dalam
  • 6. Asumsi Teori  Winters menempatkan oligarki dalam dua dimensi. Pertama, adalah dasar kekuasaan para oligarkh yang bersumber dari kekayaan material; dan kedua, bentuk kekuasaannya yang susah dipecahkan dan jangkauannya yang bersifat sistemik.  Oligarki juga bisa dilihat dari makna para aktor/individu yang memainkan model kekuasaan oligarki.  Oligarki adalah bentuk kekuasaan minoritas terkonsentrasi pada kelompok kecil individu yang memiliki basis kekayaan material.  Tujuan para oligarkh mengendalikan sumberdaya material yang besar adalah utk mempertahankan atau meningkatkan kekayaan dam posisi sosialnya.
  • 7. Empat Tipe Oligarki  Pertama, Oligarki Panglima, yaitu Oligarki yang muncul dengan kekuasaan pemaksa (kekerasan) secara langsung ada pada dirinya. Setiap Oligarkh memiliki senjata untuk mendapatan kekayaan. Ia memiliki tentara dan berebut secara langsung sumber daya material dengan Oligarki lain. Pada dunia seperti itu, perpecahan antar Oligariki berada di tingkat tertinggi, sehingga persekutuan tidak stabil. Konflik dan ancaman umumnya bersifat lateral antar Oligarki panglima.  Bisa dikatakan, bahwa pengumpulan kekayaan dilakukan dengan cara penaklukan satu panglima ke panglima lain sehingga ancaman paling dominan terdapat pada klaim harta daripada pendapatan. Oligarki panglima ini terjadi dari masa pra sejarah, Eropa zaman pertengahan, dan berakhir dengan keluarga yang berseteru di Pegunungan
  • 8. Empat Tipe Oligarki  Tipe kedua adalah Oligarki penguasa kolektif. Oligarki jenis ini memiliki kekuasaan dan berkuasa secara kolektif melalui lembaga yang memiliki norma atau aturan main. Perbedaan mendasar antara Oligarki panglima dengan oligarki penguasan kolektif ini terletak pada kadar kerja samanya. Dalam Oligarki penguasa kolektif ini, para Oligarki bekerja sama untuk mempertahankan kekayaannya dan memerintah suatu komunitas.  Dalam banyak kasus, pemerintah kolektif dilembagakan dalam suatu badan pemerintah yang isinya Oligark semuanya. Secara historis, contoh dari bentuk oligarki penguasa kolektif bisa ditemui dari komisi mafia, pemerintahan Yunani-Roma, juga menurut Winters adalah praktek politik di Indonesia pasca Soeharto.
  • 9. Empat Tipe Oligarki  Ketiga, bentuk Oligarki terjadi ketika monopoli sarana pemaksaannya terletak pada satu tangan Oligarki. Hubungan antara Oligark bersifat patron-klien terhadap Oligark yang berkuasa tersebut. Oligarki jenis ini disebut sebagai Oligarki Sultanistik. Wewenang dan kekerasan hanya dikuasai oleh penguasa utama, sedangkan para Oligarki lainnya menggantungkan pertahanan kekayaan dan hartanya pada Oligark tunggal tersebut.  Para penguasa Oligark mengalahkan kapasitas Oligarki di bawahnya, biasanya dengan mekanisme alat kekerasan negara atau mencampurkan dengan sarana pemaksa individu. Para Oligarki bawahan yang tidak bersenjata kemudian mempertahankan kekayaan dengan menginvestasikan sebagian sumber daya yang dimilikinya kepada Oligarki Sultanistik. Dengan itu, oligarki penguasa berkewajiban melindungi Oligark-Oligark di bawahnya. Salah satu contoh mengenai Oligarki Sultanistik ini pada rejim Soeharto di
  • 10. Empat Tipe Oligarki  Keempat, Oligarki yang sepenuhnya tak bersenjata dan tidak berkuasa langsung. Oligark menyerahkan kekuasaannya pada lembaga non-pribadi dan terlembaga dimana hukum lebih kuat. Oligarki jenis ini disebut dengan Oligarki Sipil. Karena hak milik dan pertahanan harta telah disediakan oleh negara, maka fokus Oligark hanya pada pertahanan pendapatan, yaitu upaya untuk mengelak dari jangkauan negara untuk meredistribusi kekayaan, misal melalui pajak progresif.  Oligarki Sipil tidak selalu bersifat demokratis dan melibatkan pemilu. Misalnya, Amerika dan India memang bersifat demokratis secara prosedural, tetapi di Singapura dan Malaysia bersifat otoriter. Dari beragam contoh itu, semuanya bersifat oligarki sipil.
  • 11. Studi Kasus  Saat ini demokrasi di Indonesia sudah tergelincir menjadi oligarki, yakni pemerintahan oleh sekumpulan elit politik yang memiliki basis kekayaan meterial. Tak sulit untuk menemukan ini dalam realitas politik Indonesia  Para pemimpin partai politik sekarang ini mayoritas adalah pengusaha- pengusaha kaya. Para calon pimpinan daerah maupun Presiden pun para pengusaha kaya yang siap untuk menaikkan citranya di dalam dunia politik. Mereka membeli politik (kekuasaan) dengan kemampuan ekonomi yang mereka miliki. Sebaliknya, mereka menumpuk ekonomi (material, kekayaan) dengan cara mencari hidup di politik.  Definisi oligarkis sebagaimana digunakan Robison dan Hadiz, bisa juga diterapkan dalam melihat politik lokal di Indonesia.Berbagai kasus korupsi yang menjerat para pejabat daerah, baik di eksekutif maupun legislatif, menunjukkan bagaimana penyalahgunaan wewenang untuk kepentingan pribadi dan jaringan oligarkinya bekerja nyata di tingkat lokal.Kekuasaan tingkat lokal dibagi-bagi di tangan para pengusaha kaya, para birokrat kaya hasil bisnis politik-rente, maupun jaringan keluarga, sebagaimana terjadi di beberapa provinsi.
  • 12. Studi Kasus  Ciri utama untuk menganalisis tentang Indonesia dengan menggunakan kerangka oligarki adalah klaim bahwa demokratisasi telah mengubah bentuk politik Indonesia tanpa menyingkirkan kekuasaan oligarki. Baik Winters maupun Robison dan Hadiz berpendapat bahwa struktur formal demokrasi elektoral dapat hidup berdampingan dengan kekuasaan oligarki, terutama bila demokrasi tersebut bersifat minimalis atau prosedural. Hadiz dan Robison juga mengakui bahwa pemilihan umum yang bermakna dapat memengaruhi dan mengubah perilaku oligarki.  Kedua analisis tersebut mengakui bahwa demokrasi mempunyai efek nyata bagi kekuasaan oligarki, namun mereka menolak kemungkinan bahwa pengaruh oligark dapat dikurangi oleh proses pemilu yang kompetitif. Menurut mereka, perilaku dan strategi kaum oligark mungkin saja diubah oleh proses demokrasi elektoral—dan desentralisasi—tetapi tidak ada “obat” mujarab yang bersifat institusional, elektoral, atau berdasarkan gerakan massa
  • 13. Studi Kasus  Dalam perpolitikan saat ini, melalui partai, oligarki menentukan siapa yang menjadi pilihan dan kemudian baru rakyat memilih melalui demokrasi.Politik uang dalam partai menentukan siapa yang menjadi pilihan.Model kekuasaan yang kerap disebut model politik kartel bahakn tampak menggurita. Fenomena ini masih diperparah dengan hukum yang masih tebang pilih. Figur-figur kuat dan oligark tidak tunduk hukum tetapi hukum yang tunduk kepada oligarki.  Prinsip-prinsip demokrasi dilindas oleh prinsip untung rugi yang kental tertanam di dalam kapitalisme. Partai sekarang dikuasai para oligarkh yang hartawan, misalnya Partai Golkar oleh Aburizal Bakrie, Nasdem oleh Surya Paloh, Gerindra oleh Prabowo Subianto, dan sejumlah pengusaha yang menguasai parlemen (sebagai anggota DPR) hingga 63 persen seperti yang pernah dikemukakan pakar psikologi politik Universitas
  • 14. Studi Kasus  Partai dengan penguasaan sumber daya material hendak mempertahankan atau meningkatkan kekayaannya dalam kontestasi pemilu dan jalannya pemerintahan hasil pemilu. Aktivis perempuan, Lies Marcoes dalam “Perempuan dan Langkah Afirmatif” (Kompas, 21/4 2014) menjelaskan, yang terjadi dalam mekanisme rekrutmen caleg di partai cenderung bersifat instans dan diwarnai nepotisme.  NPWP (Nomor Piro Wani Piro) menjadi pengetahuan bersama bakal caleg. Puskapol UI melalui hasil pencermatan hasil Pileg 2014 menyimpulkan, berdasarkan profil dan basis keterpilihan anggota legislatif DPR RI 2014-2019, sangat berpeluang kuatnya dominasi fraksi terhadap otonomi anggota.  Hal ini terutama disebabkan pola basis rekrutmen yang mengandalkan kekuatan finansial dan kekerabatan untuk mendukung elektabilitas yang tinggi. Dengan kondisi ini, harapan agenda reformasi parlemen dan lahirnya kebijakan
  • 15. Keunggulan Teori Oligarki  Setiap elite (baik elite ekonomi, elite politik maupun elite sosial) mampu menguasai rakyat kecil karena kelompok- kelompok elite tersebut memiliki basis-basis sumberdaya material dan finansial yang besar.  Empat konsep/tipe oligarki Wintes seperti telah dipaparkan di atas misalnya, cukup memberi argumen konseptual untuk melihat perkembangan dan fenomena oligarki di Indonesia, khususnya setelah Jokowi menjadi Presiden, dimana kekuasaan elite ekonomi etnis Cina dan politisi berlatar belakang pengusaha posisinya kian menguat dalam konstelasi politik Indonesia mutakhir.  Konsep Oligarki memiliki relevansi dengan dinamika politik nasional sehari-hari, dimana masyarakat makin meyakini hak-hak istimewa yang dimiliki elite ekonomi dibanding
  • 16. KELEMAHAN TEORI OLIGARKI: o Oligarki belum memiliki batasan definisi dan konsep yang relatif jelas dalam kaitannya dengan tampilnya pemerintahan non-demokratis di Indonesia. o Praktis, setelah tergulingnya rezim Soeharto, malah terjadi hal lebih buruk. Oligarki yang semula terpusat pada Soeharto terpencar dan membangun porosnya sendiri-sendiri. Jumlahnya semakin banyak. Oligarki tak cuma ada tingkat nasional, namun juga telah menjadi kekuatan jahat di berbagai daerah. o Hadiz dan Robison menyebut oligark-oligark baru itu sebagai “predator kekuasaan”. Namun, apakah benar mereka jadi pemangsa ganas? Selalu berebut jalan untuk mencapai posisi yang lebih tinggi dalam politik Indonesia? Sebab tak sedikit lapis ekonomi kaya di daerah yang tertarik pada dunia politik; serta memberi kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dan
  • 17. Kesimpulan  Setelah Orde Baru berakhir maka format kekuasaan yang dihasilkan melalui reformasi tidak lagi memberikan kekuasaan yang tersentralisir di tangan presiden.  Partai-partai politik menempati kekuasaan yang jauh lebih besar dari masa sebelumnya dan menjadi rumah bagi para politisi pun menjadi tempat untuk meraih kekayaan atau menyelamatkan kekayaannya.  Di sanalah, selain birokrasi, menjadi tempat bersandar baru bagi para pengusaha pemburu
  • 18. Kesimpulan  Praktek rent seeking saat ini menjadi fenomena yang massif, baik dalam intensitas, kuantitas maupun jangkauannya. Bahkan, desentralisasi kekuasaan yang berlebihan dalam otonomi daerah turut mendorong praktek perburuan rente (rent seekers) hingga menjangkau daerah.  Sebagai contoh adalah transaksi alokasi keuangan daerah yang melibatkan para oligark (elite partai, birokrat, swasta) yang sekaligus rent seekers baik pada level pusat
  • 19. Daftar Rujukan  Winters, Jefrey A. (2011). Oligarki. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.  Hadiz, Vedi R. (2005). Dinamia Kekuasaan: Ekonomi Politik Indonesia Pasca-Soeharto. Jakarta: LP3ES.  https://chirpstory.com/li/268325.  https://www.konfrontasi.com/content/opini/demokrasi -di-bawah-kendali-oligarki.  https://www.konfrontasi.com/content/opini/oligarki- kian-mencekam-indonesia.  http://thinker- asratisme.blogspot.co.id/2013/03/politik-oligarki-