2. Tokoh Teori Groupthink
Irving Lester Janis lahir pada tanggal 15
November 1918 di Buffalo, New York. Dia adalah peneliti
psikologis di Yale University dan seorang profesor psikologi
university of California, Berkeley. Ia terkenal
karena teori "groupthink" yang menggambarkan kesalahan
sistematis yang dilakukan oleh kelompok-kelompok ketika
membuat keputusan kolektif.
4. Definisi Teori Groupthink
Groupthink adalah proses pengambilan keputusan yang
terjadi di dalam kelompok yang kohesif, yang
keputusannya tidak diambil berdasarkan rasionalitas
melainkan untuk mempertahankan harmonisasi
kelompok.
5. Latar Belakang Teori
Groupthink
Berkembang dari kajian tentang kohesivitas kelompok oleh Kurt
Lewin (1930). Lalu, Janis meneliti tentang dinamika kelompok
yang fokus pada area pemikiran kelompok.
6. Asumsi Teori Groupthink
1 2 3
1. Terdapat kondisi-kondisi di dalam kelompok yang
mempromosikan kohesivitas tinggi
2. Pemecahan masalah kelompok merupakan proses yang
menyatu
3. Kelompok dan pengambilan keputusan oleh kelompok
sering kali bersifat kompleks
7. Asumsi Teori Groupthink
• Kohesivitas rasa kebersamaan kelompok
Menurut Ernest Bowman (1996):
Anggota kelompok seringkali memiliki perasaan yang sama. Hal ini
menyebabkan anggota kelompok memiliki hubungan baik atau
kohesivitas tinggi yang menyebabkan groupthink.
Contoh: kelompok yang seluruh anggotanya hadir dalam setiap
pertemuan, berkomunikasi dalam setiap pertemuan, tampak
menyenangkan dan saling mendukung.
8. Asumsi Teori Groupthink
• Orang tidak dengan sengaja mengganggu jalannya
pengambilan keputusan.
Contoh: sebuah UKM yang membiarkan pemimpinnya
mengambil keputusan sendiri dan menyusun segala agenda
kegiatan. Anggota-anggotanya hanya mengikuti pemimpin.
9. Asumsi Teori Groupthink
• Cottrell dan koleganya berpendapat bahwa apa yang
mendorong seseorang dalam menyelesaikan tugas adalah
mengetahui bahwa seseorang akan dievaluasi oleh orang
lain.
10. Gejala Groupthink
Illusion of Invulnerability
Belief In The Inherent
Morality of the Group
Out-Group Stereotypes
Collective rationalization
Self-censorship
Pressure On Dissenters
Self-Appointed
Mindguards
Illusion of Unanimity
11. • Ilusi akan ketidakrentanan keyakinan kelompok bahwa
mereka cukup istimewa untuk mengatasi permasalahan
apa pun.
12. • Keyakinan akan moralitas yang tertanam di dalam
kelompok kelompok memandang diri mereka baik,
mereka percaya bahwa pengambilan keputusan mereka
akan baik pula.
13. • Stereotip kelompok luar Sterotip ini membuat anggota
kelompok yang terpengaruh oleh groupthink terkesan
merendahkan semua yang di luar kelompok.
14. • Rasionalisasi kolektif anggota-anggota kelompok
tidak mengindahkan peringatan yang dapat mendorong
mereka untuk mempertimbangkan kembali pemikiran dan
tindakan mereka sebelum mencapai suatu keputusan
akhir.
15. • Sensor diri kelompok meyakinkan anggota kelompok
bahwa keputusan yang diambil adalah benar. Kelompok
membungkam pemikiran pribadi yang menentang dan
menggunakan retorika kelompok untuk dapat
memperkuat keputusan kelompok.
16. • Tekanan terhadap para penentang tekanan terhadap
anggota kelompok atau orang lain yang menyatakan opini
yang berlawanan dengan opini mayoritas.
17. • Pengawal pikiran anggota-anggota kelompok yang
melindungi kelompok dari informasi yang tidak
mendukung mereka. Masing-masing anggota melakukan
pembenaran terhadap keputusan yang diambil.
18. • Ilusi akan adanya kebulatan suara anggota kelompok
menganggap bahwa apa yang ia lakukan disetujui oleh
anggota kelompok lain.
20. Kohesivitas Kelompok
• Janis berpendapat bahwa kelompok dengan kohesivitas
tinggi memberikan tekanan yang besar pada anggota
kelompoknya untuk menaati standar kelompok.
21. Faktor Struktural
1. Isolasi kelompok merujuk pada kemampuan kelompok
untuk tidak terpengaruh oleh dunia luar.
2. Kurangnya kepemimpinan imparsial anggota-anggota
kelompok dipimpin oleh orang yang memiliki kepentingan
pribadi terhadap hasil akhir.
3. Kurangnya prosedur yang memadai dalam proses
pengambilan keputusan kelompok akan mudah
dipengaruhi oleh suara dominan
4. Kemiripan antaranggota kelompok para anggota dari
sebuah kelompok yang kohesif membuat mereka
menyetujui saran apa pun yang dikemukakan oleh
pemimpin.
22. Tekanan Kelompok
• Anggota kelompok yang tengah berada di bawah tekanan
besar cenderung mendekati pimpinan dan memperkuat
keyakinan mereka terhadap pemimpin.
23. Sumber: Irving L. Janis, Groupthink: Psychological Studies of Policy Decisions and Fiascoes,
1982
Kondisi
pendahulu
Groupthink
Mengutamakan
kebersamaan
(cenderung
groupthink)
Gejala
groupthink Potensi
keputusan salah
24. Mencegah Terjadinya
Groupthink Menurut Hart, 1990 (dalam
West & Turner: 288)
REKOMENDASI TINDAKAN
Dibutuhkan adanya supervisi
dan kontrol
Membentuk komite parlementer: memonitor
proses pembuatan kebijakan, mendukung
adanya intervensi, mengaitkan nasib pribadi
dengan nasib anggota kelompok lain.
Mendukung adanya pelaporan
kecurangan
Suarakan keraguan: berdebatlah jika tidak
ada jawaban yang memuaskan, pertanyakan
asumsi.
Mengizinkan adanya keberatan Berikan jalan keluar bagi anggota kelompok,
jangan menganggap remeh implikasi dari
sebuah tindakan.
Menyeimbangkan konsensus dan
suara terbanyak
Kurangi tekanan pada kelompok yang
minoritas, mencegah terjadinya
pembentukan subkelompok, munculkan
pendapat dalam pengambilan keputusan.
25.
26. Contoh Kasus
Kasus Nurdin Halid pada saat memimpin PSSI beberapa
tahun yang lalu terindikasi munculnya groupthink. PSSI yang
ingin tetap mempertahankan Nurdin Halid sebagai ketua padahal
selama tujuh tahun ia memimpin, sepak bola Indonesia tidak
mengalami kemajuan.
27. Dari kasus ini dapat dianalisis bahwa PSSI mengalami beberapa gejala
groupthink, di antaranya:
1. Ilusi akan ketidakrentanan Dengan sumber daya dan legalitas yang
dimilikinya, PSSI memiliki percaya diri tinggi sebagai lembaga yang
supremasinya lebih unggul dari kelompok manapun. Dari segi dana,
kualitas, dukungan FIFA dan lainnya, PSSI merasa tidak akan pernah
kalah dalam segala hal.
2. Keyakinan akan moralitas yang tertanam di dalam kelompok PSSI
menganggap bahwa apa yang dilakukan adalah tindakan yang baik dan
benar. Padahal selama ini PSSI belum mendapatkan kemenangan.
3. Stereotip kelompok luar PSSI tidak mengakui LPI sebagai kompetisi
resmi. LPI dianggap tidak pantas dan tidak bisa menyelenggarakan
kompetisi yang sama. PSSI membuat stereotip bahwa semua yang telibat
dalam LPI adalah ilegal.
28. 4. Tekanan terhadap penentang PSSI sempat mengancam para
pemain, wasit, atau hakim garis jika ikut LPI akan dicoret dari
timnas. Bahkan, pemain yang belum ikut klub di PSSI tidak akan
bisa masuk skuad timnas.
5. Ilusi akan adanya kebulatan suara PSSI memiliki ilusi bahwa
yang mereka lakukan akan mendapat dukungan dari anggota FIFA
dan akan mendapat dukungan dari partai yang didukungnya.
29. Daftar Pustaka
• Anonymous. What is Groupthink?.
http://www.psysr.org/about/pubs_resources/groupthink%20overview.htm. (diakses
pada 19 Maret 2014)
• Basyaib, Fachmi. 2006. Teori Pembuatan Keputusan. Jakarta: PT Gramedia
Widiasarana Indonesia
• Djumena, Erlangga. 2011. Pramono: Nurdin Halid Keblinger!.
http://bola.kompas.com/read/2011/01/19/11522455/Pramono:.Nurdin.Halid.Keblinger
(diakses pada 19 Maret 2014)
• Isti, Bambang. 2011. PSSI vs LPI : Adakah Ancaman Hilangnya "Periuk Nasi".
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/bicara_fakta/2011/01/05/19/PSSI-
vs-LPI-Adakah-Ancaman-Hilangnya-Periuk-Nasi. (diakses pada 19 Maret 2014)
• Morissan. 2009. Teori Komunikasi Organisasi. Jakarta: Ghalia Indonesia
• http://www.youtube.com/watch?v=rB9rNsgT3OQ
• http://www.youtube.com/watch?v=cl1NiTA9pqc
30. Daftar Pustaka
• Prasetyo, Hery. 2011a. Siapkan Hukum, LPI Jalan Terus!.
http://bola.kompas.com/read/2011/01/14/14341033/Siapkan.Hukum.LPI.Jalan.Terus.
(diakses pada 19 Maret 2014)
• _____. 2011b. Manila: Nurdin "Ndableg", PSSI Harus Direvolusi.
http://bola.kompas.com/read/2011/01/10/15052978/Manila:.Nurdin..quot.Ndableg.quo
t...PSSI.Harus.Direvolusi. (diakses pada 19 Maret 2014)
• Vindurspila. 2011. Groupthink dalam PSSI vs LPI.
http://vindurbarn.wordpress.com/2011/01/19/groupthink-dalam-pssi-vs-lpi/. (diakses
pada 19 Maret 2014)
• West, Richard & Turner, Lynn H. 2012. Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan
Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika
• Wibisono, Afril. 2009. Groupthink dan Contoh Kasusnya.
http://afrilwibisono.wordpress.com/2009/04/02/analisa-groupthink/. (diakses pada 26
Maret 2014)
• Wiharyo, Tjatur. 2011. Jangan Pilih Nurdin Halid Lagi!.
http://bola.kompas.com/read/2011/01/15/04230959/Jangan.Pilih.Nurdin.Halid.Lagi..
(diakses pada 19 Maret 2014)
31. Profil Mahasiswa
Nama :NuriShabrina
TTL :Bekasi,12 November1994
Saya adalah mahasiswa jurusan Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu
Komunikasi, Universitas Padjadjaran. Awalnya, saya mengira belajar teori
komunikasi sangatlah rumit dan membingungkan. Akan tetapi, setelah
beberapa kali diperkenalkan, ternyata belajar teori komunikasi menarik bagi
saya. Kejadian yang dialami sehari-hari dapat dihubungkan dengan teori
komunikasi. Masalah-masalah yang ada pun dapat diselesaikan berdasarkan
perspektifteorikomunikasi.
Melalui teori groupthink yang saya bahas, saya menyadari bahwa kelompok-
kelompok yang pernah saya masuki mengalami groupthink. Dengan
mengetahui teori ini, saya dapat mencegah suatu kelompok agar tidak
mengalami groupthink.