Menurut Farmakope Indonesia Ed. IV, Tablet adalah sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler kedua permukaan rata atau cembung mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan. Beratnya dari tablet bervariasi. Tablet oral kira-kira beratnya antara 50 mg-2 gram, umumnya sekitar 200-800 mg sudah termasuk bahan tambahan.
Secara umum, tipe tablet ada 2, yaitu :
a. Compressed Tablet. Tablet ini dibuat dengan tekanan terdiri dari satu atau lebih bahan obat, dengan atau tanpa bahan tambahan yang cocok
b. Molded Tablet. Tablet triturates biasanya mudah pecah dan segera larut. Tablet ini disiapkan bila dokter menghendaki dalam resepnya. Masalahnya kesulitan menemukan bahan pelicin yang larut sempurna dalam air.
Rancangan formula suppositoria aminofilinRhiza Amalia
Suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektal, vagina atau uretra. Umumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh (FI ed.IV hal 1 6).
Aminofilin adalah senyawa anhidrat atau mengandung tidak lebih dari dua molekul hidrat, tidak kurang dari 84,0% dan tidak lebih dari 87,4 % teofilin anhidrat.
Aminofilin adalah obat yang digunakan untuk mengobati beberapa penyakit pernafasan seperti asma, bronkitis, emfisema dan penyakit paru-paru kronis. Selain itu aminofilin termasuk obat golongan bronkodilator dengan mekanisme kerja membuka saluran pernafasan di dalam paru-paru, sehingga udara dapat mengalir dengan lancar.
Menurut FI edisi III
Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus dalam suatu cangkang kapsul keras dan lunak.
Menurut FI edisi IV
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras dan lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga dibuat dari pati atau bahan lain yang sesuai.
Rancangan formula suppositoria aminofilinRhiza Amalia
Suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektal, vagina atau uretra. Umumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh (FI ed.IV hal 1 6).
Aminofilin adalah senyawa anhidrat atau mengandung tidak lebih dari dua molekul hidrat, tidak kurang dari 84,0% dan tidak lebih dari 87,4 % teofilin anhidrat.
Aminofilin adalah obat yang digunakan untuk mengobati beberapa penyakit pernafasan seperti asma, bronkitis, emfisema dan penyakit paru-paru kronis. Selain itu aminofilin termasuk obat golongan bronkodilator dengan mekanisme kerja membuka saluran pernafasan di dalam paru-paru, sehingga udara dapat mengalir dengan lancar.
Menurut FI edisi III
Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus dalam suatu cangkang kapsul keras dan lunak.
Menurut FI edisi IV
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras dan lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga dibuat dari pati atau bahan lain yang sesuai.
Bentuk sediaan adalah bentuk formulasi obat hingga didapat suatu produk yang siap untuk diminum atau dipakai oleh penderita supaya tercapai efek terapi yang diinginkan .
UU Tenaga Kesehatan adalah pelaksanaan dari ketentuan Pasal 21 ayat (3) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan disahkan oleh Presiden Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 17 Oktober 2014. UU 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan diundangkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, dan Penjelasan Atas Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5067 oleh Menkumham Amir Syamsudin di Jakarta dan mulai diberlakukan pada tanggal 17 Oktober 2014.
Potensiometri adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari pengukuran potensial dari elektroda. Pengukuran potensial dari elektroda banyak dipergunakan dalam ilmu kefarmasian terutama untuk pengukuran pH larutan dan titrasi potensiometrik. Besarnya potensial elektroda ini tergantung pada kepekatan ion-ion tertentu dalam larutan .
Potensiometri merupakan salah satu cara pemeriksan fisikokimia yang menggunakan peralatan listrik untuk mengukur potensial elektroda indikator antara dua elektroda yang dicelupkan ke dalam campuran reaksi selama berlangsungnya titrasi
Kelebihan metode potensiometri biasanya mencakup senyawa yang sederhana, voltmeter dan elektrodanya jauh lebih murah daripada instrument-instrument saintifik lainnya yang lebih modern. Potensiometri pada dasarnya bersifat non-destruktif terhadap sampel, dalam pengertian bahwa penyisipan elektroda tidak megubah komposisi larutan uji (kecuali untuk sedikit kebocoran elektrolit dari elektroda acuan).
Cahaya merupakan gelombang tranversal yang arah getarnya tegak lurus dengan arah rambatnya. Setiap gelombang yang bergetar pada bidang tertentu dapat dipisahkan ke dalam komponen vertikal maupun horizontal. Apabila berkas cahaya melalui suatu bidang polarisator maka hanya salah satu dari komponen tersebut yang akan dilewatkan dan hal ini disebut terpolarisasi bidang. Cahaya terpolarisasi bidang adalah cahaya yang getar gelombangnya telah tersaring semua.
Rotasi optik merupakan suatu perputaran cahaya terpolarisasi bidang. Kecepatan cahaya yang dipolarisasikan bisa menjadi lebih lambat atau lebih cepat apabila melewati suatu zat. Senyawa yang termasuk golongan ini adalah apabila cahaya terpolarisasi bidang dilewatkan pada suatu cairan maka cahaya tersebut akan mengalami putaran ke kiri maupun ke kanan. Apabila zat tersebut mengalami perputaran cahaya ke kanan, maka akan menghasilkan sudut putar α dengan tanda positif
Rheologi berasal dari bahasa Yunani yaitu rheo dan logos. Rheo berarti mengalir, dan logos berarti ilmu. Sehingga rheologi adalah ilmu yang mempelajari tentang aliran zat cair dan deformasi zat padat. Rheologi erat kaitannya dengan viskositas.
Viskositas adalah sebuah ukuran penolakan sebuah fluid terhadap perubahan bentuk di bawah tekanan shear. Tekanan shear adalah tekanan atau tegangan geser dari fluida yang bergerak. Biasanya diterima sebagai "kekentalan", atau penolakan terhadap penuangan. Tegangan geser atau shear strain yaitu sudut yang dibentuk karena adanya tegangan atau shear stress, sedangkan shear stress yaitu tegangan yang disebabkan oleh gaya tangensial atau tegangan gesek.
Viskositas merupakan suatu pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir; semakin tinggi viskositas, semakin besar tahanannya untuk mengalir. Viskositas dinyatakan dalam simbol (η). Salah satu instrument pengukur viskositas adalah Viskometer Oswald.
Pemasaran Sosial adalah prinsip-prinsip marketing yang digunakan untuk menjual produk ke konsumen bisa digunakan pula untuk “menjual” ide, sikap dan perilaku. (Philip Kotler and Gerald Zaltman)
Komersial produk cenderung menawarkan hasil yang cepat, sementara manfaat perilaku sehat butuh waktu lama. Sedangkan social marketing yang berusaha mengubah perilaku untuk lebih sehat, sering dirasakan butuh biaya mahal dan kurang menyenangkan.
Commersial marketing umumnya menjangkau kelompok yang sudah positif terhadap produk mereka, sementara social marketing sering kali ditujukan kepada kelompok yang sulit terjangkau, perilaku berisiko yang kerap kali menolak untuk perubahan. Dan mendefinisikan dan mengkomunikasikan “produk” lebih sulit di social marketing, terlebih lagi jika para ahli mempunyai persepsi yang berbeda-beda terhadap subyek tersebut
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa latin thermo yang berarti panas dan meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa. Prinsip kerja termometer, yaitu bekerja berdasarkan pemuaian zat cair.
Piknometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur nilai massa jenis/berat jenis/relatif density/ spesific gravity atau densitas dari fluida. Prinsip kerja alat piknometer adalah dengan mengetahui berapa massa sampel yang akan di tentukan berat jenisnya dalam volume piknometer yang terisi penuh, biasanya volume piknometer yang banyak digunakan 10 ml dan 25 ml dan nilai vomule ini valid pada temperatur ruangan yang tertera pada piknometer tersebut.
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)Robby Candra Purnama
Narkotika yang berada dalam penguasaan industri farmasi, pedagang besar farmasi, sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah, apotek, rumah sakit, pusat kesehatan masyarakat, balai pengobatan, dokter, dan lembaga ilmu pengetahuan wajib disimpan secara khusus.
Industri Farmasi, pedagang besar farmasi, sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah, apotek, rumah sakit, pusat kesehatan masyarakat, balai pengobatan, dokter, dan lembaga ilmu pengetahuan wajib membuat, menyampaikan, dan menyimpan laporan berkala mengenai pemasukan dan/atau pengeluaran Narkotika yang berada dalam penguasaannya.
Rumah sakit, apotek, pusat kesehatan masyarakat, dan balai pengobatan hanya dapat menyerahkan Narkotika kepada pasien berdasarkan resep dokter.
Hubungan (kerjasama) antara dua pihak atau lebih, berdasarkan kesetaraan, keterbukaan dan saling menguntungkan untuk mencapai tujuan bersama berdasarkan asas kesepakatan, prinsip, dan peran masing-masing. Tujuannya adalah untuk meningkatkan percepatan, efektivitas, dan efisiensi upaya kesehatan untuk mencapai tujuan.
Adapun prasyarat dalam kemitraan adalah Kesamaan perhatian dan kepentingan, saling mempercayai dan menghormati, tujuan yang jelas, kesediaan untuk berkorban baik waktu, tenaga, dan sumber daya yang lain.
Regulasi mengenai distribusi obat yang baik telah diatur dalam beberapa ketentuan. Antara lain yang menjadi pokok regulasi distribusi obat adalah Kepmenkes No 1192 Tahun 2002 tentang Tata Cara Izin Pedagang Besar Farmasi, dan juga Permenkes Nomor 34 Tahun 2014 tentang Pedagang Besar Farmasi .
Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya kasus-kasus yang menyalahi aturan tentang pendistribusian obat di Indonesia. Kasus-kasus yang terjadi antara lain adanya obat palsu, peredaran obat psikotropika tanpa izin edar, pengadaan & distribusi obat tanpa keahlian dan kewenangan, apotek tanpa apoteker, dan juga obat stelan.
Yang di maksud dengan zat/materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan dapat menempati sebuah ruang. Materi dapat berwujud :
· Gas, misalnya; udara, gas oksigen, gas karbondioksida, dan lain-lain.
· Cair, misalnya; air, minyak, bensin, alkohol, dan lain-lain.
· Padat, misalnya; batu, kayu, besi, dan lain-lain
Materi mempunyai dua sifat, yaitu:
· Sifat Fisika, adalah sifat meteri yang tidak berhubungan dengan pembentukan zat baru.
· Sifat Kimia, adalah sifat materi yang berhubungan dengan pembentukan zat baru. Misalnya; kereaktifan , keterbakaran, kestabilan, dan lain-lain.
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur atau dihitung, dinyatakan dengan angka dan mempunyai satuan. Sedangkan satuan didefinisikan sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran.
Macam besaran antara lain :
Besaran Pokok adalah besaran yang ditentukan lebih dulu berdasarkan kesepatan para ahli fisika. Besaran pokok yang paling umum ada 7 macam yaitu Panjang (m), Massa (kg), Waktu (s), Suhu (K), Kuat Arus Listrik (A), Intensitas Cahaya (cd), dan Jumlah Zat (mol). Besaran pokok mempunyai ciri khusus antara lain diperoleh dari pengukuran langsung, mempunyai satu satuan (tidak satuan ganda), dan ditetapkan terlebih dahulu.
Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran ini ada banyak macamnya sebagai contoh gaya (N) diturunkan dari besaran pokok massa, panjang dan waktu. Volume (meter kubik) diturunkan dari besaran pokok panjang, dan lain-lain. Besaran turunan mempunyai ciri khusus antara lain : diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak langsung, mempunyai satuan lebih dari satu dan diturunkan dari besaran pokok.
pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluranan obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional.
Tenaga Kefarmasian adalah tenaga yang melakukan Pekerjaan Kefarmasian, yang terdiri atas Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian.
Analisa Fisika adalah suatu metode yang mengkaji tentang gejala alam tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Analisa fisika mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam. Analisa fisika memiliki ruang lingkup mulai dari materi partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan.
Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua sistem materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi. Sifat semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika. Hukum fisika merupakan generalisasi ilmiah berdasarkan pada observasi empiris. Hukum fisika merupakan kesimpulan yang diambil dari, atau hipotesis yang ditegaskan oleh eksperimen ilmiah
Menurut Per KBPOM No 4 Tahun 2014 tentang BTP PEMANIS, pemanis adalah “bahan tambahan pangan berupa pemanis alami dan pemanis buatan yang memberikan rasa manis pada produk pangan”
Didalam Per KBPOM No 4 Tahun 2014 tentang BTP PEMANIS, pemanis terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Pemanis Alami (Natural sweetener)
2. Pemanis Buatan (Artificial sweetener)
Pemanis alami (Natural sweetener) adalah pemanis yang dapat ditemukan dalam bahan alam meskipun prosesnya secara sintetik ataupun fermentasi.
Pemanis buatan (Artificial sweetener) adalah pemanis yang diproses secara kimiawi, dan senyawa tersebut tidak terdapat di alam
Bahan tambahan pangan adalah bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk Pangan. Pengertian ini tertuang dalam Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Bahan Tambahan Pangan.
Didalam Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Bahan Tambahan Pangan telah diatur semua regulasi dan batasan bahan tambahan pangan yang diperbolehkan. Salah satunya adalah penggunaan bahan pewarna dalam makanan atau minuman
Obat tradisional merupakan salah satu komiditi bidang farmasi yang saat ini menjadi alternatif yang dibutuhkan dalam upaya pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat. Asumsi bahwa obat tradisional yang beredar di masyarakat adalah khasiat dan terutama keamanan (efek sampingnya yang rendah).
Untuk menjamin khasiat dan keamanan dari obat tradisional, maka pemerintah membuat bentuk peraturan tentang izin edar dari obat tradisional. Untuk mendapatkan izin edar, maka obat tradisional harus memenuhi berbagai persyaratan mutu yang ditetapkan oleh pemerintah melalui berbagai pengujian/analisis.
SUPPOSITORIA adalah sedian padat yang digunakan melalui dubur, berbentuk torpedo dapat melunak atau meleleh pada suhu tubuh.
Menurut FI ( IV ) SUPPOSITORIA adalah sedian padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektal, vagina, atau uretra, umumnya meleleh melunak atau larut pada suhu tubuh.
Adapun tujuan penggunaan dari sediaan suppositoria ada 2 yaitu :
Lokal (untuk memudahkan defekasi (gliserin suppositoria, bisakodil suppo), mengobati gatal, iritasi, dan inflamasi karena hemoroid (antibakteri basilla bentuk uretral), antihaemoroid, mengandung anestesi lokal, vasokontriktor adstringen, analgesik, emolien).
Sistemik (Aminofilin dan Teofilin untuk obat asma, Chlorpromazin untuk antimuntah, chloral hydrat untuk sedatif dan hipnotif, aspirin untuk anagetik antipiretik)
Skrinning fitokimia merupakan langkah awal dalam penelitian mengenai tumbuhan obat. Sebagain besar skrinning fitokimia berfokus kepada metabolit sekunder pada tumbuhan. Meliputi pemeriksaan golongan alkaloid, flavonoid, saponin, kuinon, tanin dan steroid/triterpenoid.
Promosi kesehatan tidak dapat lepas dari media karena melalui media pesan-pesan disampaikan dapat lebih menarik dan dipahami sehingga sasaran dapat mempelajari pesan tersebut sehingga sampai memutuskan untuk mengadopsi perilaku yang positif..
MEDIA PROMKES adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator baik itu melalui media cetak, media elektronik (tv, radio, komputer dll), media luar ruang sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya ke arah positif terhadap kesehatan.
Menurut Farmakope Indonesia Ed. III, salep (unguentum) adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obatnya larut dan terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok. Sedangkan menurut Farmakope Indonesia Ed. IV, salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir.
Pasta adalah sediaan semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal dengan komposisi bahan padat lebih dari 50%.
Menurut Farmakope Indonesia Ed. IV, krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Krim berupa emulsi kental mengandung tidak kurang 60% air, dimaksudkan untuk pemakaian luar.
Lemak dan minyak merupakan salah satu kelompok lipida. Ciri dan sifat khasnya adalah daya larutnya dalam pelarut organik seperti eter, kloroform, benzena.
Minyak dan lemak keduanya sama-sama mengandung komponen utama berupa trigliserida, yaitu molekul yang terdiri atas 1 gliserol yang berikatan ester dengan 3 asam lemak. Walaupun isinya sama-sama trigliserida, ternyata bentuknya pada suhu kamar bisa berbeda.
Minyak berbentuk cair karena memiliki titik leleh yang lebih rendah dari suhu kamar, sedangkan lemak berbentuk padat karena titik lelehnya lebih tinggi dari suhu kamar. Perbedaan antara keduanya secara keseluruhan ditentukan oleh perbedaan titik leleh berbagai jenis molekul asam lemak yang berikatan dalam struktur trigliserida yang dikandung minyak/lemak tersebut.
Secara umum, titik leleh yang rendah dimiliki oleh asam-asam lemak yang berantai lebih pendek dan bersifat lebih tidak jenuh. Asam lemak tak jenuh (ALTJ) adalah asam lemak yang memiliki 1 atau lebih ikatan rangkap, sedangkan asam lemak jenuh (ALJ) adalah asam lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap. Ketidakjenuhan asam lemak ini patut dipertimbangkan, karena asupan jenis asam lemak dalam tubuh terkait dengan aspek kesehatan.
Lemak dan minyak merupakan sumber energi yang lebih efektif dibandingkan dengan karbohidrat atau protein. 1 gram minyak/lemak setara dg 9 Kkal energi, sedang karbohidrat atau protein hanya 4 Kkal energi.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
2. DEFINISI FI ed IV
TABLET adalah sediaan padat kompak
dibuat secara kempa cetak dalam bentuk
tabung pipih atau sirkuler kedua
permukaan rata atau cembung
mengandung satu jenis obat atau lebih
dengan atau tanpa bahan tambahan.
2
3. Tablet adalah sediaan padat mengandung
bahan obat dengan atau tanpa bahan
pengisi.
Zat tambahan yang digunakan dapat
berfungsi sebagai zat pengisi, zat
pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat
pembasah atau zat lain yang cocok.
3
4. Bentuk tablet bermacam-macam. Beberapa
pabrik membuat tablet dengan bentuk
spesifik, dengan maksud memproduksi tablet
dengan bentuk tersendiri agar sukar ditiru.
Beratnya bermacam-macam. Tablet oral kira-
kira beratnya antara 50 mg-2 gram, umumnya
sekitar 200-800 mg sudah termasuk bahan
tambahan.
4
5. Warna tablet bermacam-macam. Tidak ada
dasar medis yang melatarbelakangi
pentingnya tablet diberi warna. Tetapi ada
alasan kuat, atas pertimbangan farmasi dan
medis bahwa tablet diberi warna.
Tablet diberi warna dengan maksud agar
orang menyadari identitas tablet itu.
5
6. a. Untuk pengusaha
Sederhana dan memenuhi syarat-syarat
ekonomi dalam pembuatnya
Stabil dan mudah dalam pengepakan,
pengiriman, dan penyaluran
b. Untuk penderita / konsumen
Mudah dibawa, dosis tepat, rasanya
menarik ( bila diminum tidak
meninggalkan bekas rasa )
6
7. A. Compressed Tablets (CT)
Dibuat dengan tekanan terdiri dari satu atau lebih bahan
obat, dengan atau tanpa bahan tambahan yang cocok.
Sugar-Coated Tablets (Tablet Salut Gula)
Tablet yang disalut dengan lapisan yang terdiri dari campuran
gula dengan bahan lain yang cocok, dengan atau tanpa
pemberian warna. Salut gula berguna untuk menutupi rasa
dan bau yang tidak enak dan melindungi zat berkhasiat yang
mudah rusak.
Contoh: Bioneuron, Enervon C, Supra Livron
7
8. Film-Coated Tablets (Tablet Salut Selaput)
Tablet yang disalut dengan lapisan tipis atau film
yang dibuat dari bahan sintetik atau bahan alam.
Salut selaput berguna seperti pada SCT, selain itu
juga untuk melindungi bahan obat tehadap
kelembapan selama penyimpanan.
Contoh : Ferro-Gradumet, Iberet-500, Fludilat.
8
9. Enteric-Coated Tablets (Tablet Salut Enterik)
Tablet yang disalut sedemikian rupa sehingga tidak
hancur
dalam lambung tetapi hancur dalam usus.
Salut enteric digunakan :
- Untuk obat-obat yang dirusak oleh asam lambung.
- Bila obat menyebabkan iritasi pada lambung.
- Bila aksi obat dikehendaki di usus.
Contoh : Dulcolax, Profenid, Voltaren.
9
10. Multiple Compressed Tablets
Tablet yang dicetak berganda (misal : Layered Tablet /Tablet Berlapis,
Press-Coated Tablets)
Prolonged-Action Tablets
Tablet yang dirumuskan sedemikian rupa sehingga dapat melepaskan zat
berkhasiat untuk pengobatan dalam periode tertentu.
Berdasarkan cara pelepasan zat berkhasiatnya dibedakan :
Delayed-Action Tablets
Repeat-Action Tablets
Extended-Release Tablets
10
11. Effervescent Tablets
Tablet ini diberi zat tambahan Na, bikarbonat dan asam
organic seperti asam sitrat atau asam tartrat. Cara
pemakaiannya dengan melarutkan tablet dalam air (air
gula) maka akan keluar gas karbondioksida.
Effervescent tablet ini ada kaitannya dengan bentuk
sediaan cair Netralisasi dan Saturasi.
Contoh : Calcium D Redoxon, Calcium Sandoz Forte,
Supradyn.
Tableted Suppositories (Insert = Vaginal Tablets)
Merupakan suatu vaginal tablet. Dalam etiket harus
dicantumkan cara pemakaiannya.
Contoh : Canesten vaginal tab, Flagystatin.
11
12. Buccal & Sublingual Tablets
Buccal tablets adalah tablet yang digunakan dengan cara
menyisipkan di sekitar selaput lendir pipi, akan melarut
perlahan-lahan di mulut.
Contoh : Sandopart Buccal tab.
Sublingual Tablets (Tablet Sublingual)
Tabet Sublingual adalah tablet yang digunakan dengan cara
meletakkan di bawah lidah, melarut dengan cepat dan zat
berkhasiatnya dengan mudah diserap.
Contoh : Cedocard Sublingual tab, Isorbid tab.
12
13. Tablet triturates biasanya mudah pecah dan segera larut. Tablet ini
disiapkan bila dokter menghendaki dalam resepnya. Masalahnya
kesulitan menemukan bahan pelicin yang larut sempurna dalam air.
Dispensing Tablets
Tablet yang menyediakan sejumlah obat yang tepat, yang dapat
mudah dicampurkan dalam serbuk atau cairan. Hal ini untuk
menghindari keperluan menimbang obat dalam jumlah kecil.
Tablet diberikan kepada penderita setelah diracik. Bila diracik
dengan serbuk nanti akan merupakan BSO serbuk, sedangkan bila
diracik dengan zat cair akan merupakan BSO larutan.
Contoh : Catalin Solution tab
13
14. Hypodermic Tablets
Tablet ini mudah larut dan digunakan sebagai larutan injeksi. Tetapi
dengan cara ini diragukan kesterilannya.
Lain-lain
Di samping macam-macam tipe tablet tersebut di atas, masih ada
macam lain yang mempunyai sifat atau cara pemakaian/penggunaan
yang berbeda, yakni :
a.Lozenges
Lozenges adalah tablet yang rasanya manis dan baunya enak dan
melarut perlahan-lahan di mulut. Hampir identik dengan buccal
tablet.
Contoh : F.G. Troches, Kalmycin, Efisol.
b.Pastilles
Pastilles adalah suatu lozenges yang berbeda zat tambahan yang
digunakan. Di sini zat tambahan berupa glycerin dan gelatin yang
kemudian ditambah gula. Selain itu dapat diberi at warna.
Contoh : Valda Pastilles ada yang merah atau hijau.
14
15. c. Tablet Kunyah
Tablet kunyah yaitu tablet yang cara pemakaiannya
sebelum ditelan dikunyah lebih dahulu.
Contoh : Erythrocin dulcer, Mylanta.
d. Reagent Tablets
Tablet yang digunakan sebagai reagensia.
Contoh : Clinitest Reagent Tab., Hematest Reagent Tab.,
Icrotest Reagent Tab
e. Pellets
Pellet suatu bentuk obat padat , kecil, silindris dan steril,
dengan diameter 3,2 mm, panjang 8 mm, dibuat dengan
tekanan. Cara pemakaiannya dengan ditanamkan
(implantasi) ke dalam jaringan badan.
15
16. Susunan tablet terdiri dari bahan obat
(satu atau lebih) dan bahan tambahan.
Bahan tambahan dapat terdiri dari zat
pengisi, perekat, pemekar, pelicin,
pewarna, dan pewangi.
16
17. BAHAN TAMBAHAN CONTOH
Zat Pengisi - Saccharum Lactis - Oleum Cacao
- Saccharose - Susu bubuk
- Glucose - Kaolin
Zat Perekat - Glucose 25-50% - P.G.A 10-20%
- Gelatin 10-20% - Aqua/Alcohol
Zat Pemekar - Amylum Solani 5-20%
Zat Pelicin - Talcum venetum 3% (max.)
- Mg. Stearat 0,2-1%
- Asam Stearat
Zat Warna / bau - Tergantung pabriknya
17
21. 1. Tablet Cetak
2. Tablet Kempa
a. Granulasi basah
b. Granulasi kering
c. Kempa langsung
21
22. KOMPONENNYA
Bahan Obat (Zat aktif)
Bahan Pengisi
Bahan Pengikat
Disintegran
Lubrikan
Selain itu dapat pula mengandung:
◦ Bahan Warna
◦ LAK (bahan warna yang diadsorpsikan pada Al(OH)3 yang tidak
larut)
◦ Bahan pengaroma
◦ Bahan pemanis
22
23. Bahan pengisi ditambahkan jika jumlah zat
aktif sedikit atau zat aktif sulit dikempa
Contoh bahan pengisi:
◦ Laktosa
◦ Amilum / Pati
◦ Kalsium fosfat dibase (CaHPO4)
◦ Selulosa mikrokristal
Untuk tablet kunyah bahan pengisinya
khusus: Sukrosa, manitol, atau Sorbitol
23
24. Penambahan bahan pengikat dapat
dalam bentuk kering tetapi lebih efektif
“Dalam bentuk larutan”
Contoh bahan pengikat:
Gom akasia, Metilselulosa, Gelatin
karboksimetiselulosa(CMC), Sukrosa
Povidon (PVP), Pasta Pati terhidrolisa.
Contoh bahan pengikat kering yang
paling efektif
“Selulosa Mikrokristal” (untuk “Tablet
kempa Langsung”)
24
25. Peran desintegran
“Membantu Hancurnya Tablet Setelah
Ditelan”
Contoh disintegran
◦ Amilum (Pati) : paling banyak digunakan
◦ Pati dan selulosa yang termodifikasi
secara kimia
◦ Asam Alginat
◦ Selulosa Mikrokristal
25
26. Fungsi : Mengurangi gesekan selama proses
pengempaan, Mencegah massa tablet
melekat pada cetakan
Contoh lubrikan:
◦ Magnesium Stearat
◦ Talk
Sifat : Biasanya hidrofobik cenderung
menurunkan
◦ Kecepatan disintegrasi dan
◦ Kecepatan Disolusi Tablet
26
27. Fungsi : meningkatkan kemampuan alir
serbuk, sehingga serbuk menjadi free
flowing.
Penggunaan :
Biasanya digunakan dalam pembuatan
“Tablet kempa langsung” (tanpa proses
granulasi)
Sifat : hidrofobik
Contoh Glidan: “Silika Pirogenik Koloidal”
27
28. Ada 3 cara umum pembuatan Tablet
1. Granulasi Basah
2. Granulasi Kering (dengan mesin rol atau mesin
slag)
3. Kempa Langsung
Tujuan Granulasi
Meningkatkan sifat alir (free flowing)
Meningkatkan kemampuan kempa
(Kompresibilitas)
28
29. Memproses campuran partikel zat aktif
dan eksipien menjadi partikel yang lebih
besar dengan menambahkan cairan
pengikat dalam jumlah yang tepat
sehingga terjadi massa lembab yang dapat
digranulasi.
Metode ini biasanya digunakan apabila zat
aktif tahan terhadap lembab dan panas.
Umumnya untuk zat aktif yang sulit
dicetak langsung karena sifat aliran dan
kompresibilitasnya tidak baik. 29
30. Memperoleh aliran yang baik
Meningkatkan kompresibilitas
Untuk mendapatkan berat jenis yang sesuai
Mengontrol pelepasan
Mencegah pemisahan komponen campuran selama
proses
Distribusi keseragaman kandungan
Meningkatkan kecepatan disolusi
30
31. Banyak tahap dalam proses produksi yang
harus divalidasi
Biaya cukup tinggi
Untuk zat termolabil dilakukan dengan
pelarut non air
31
33. Disebut juga slugging, yaitu memproses
partikel zat aktif dan eksipien dengan
mengempa campuran bahan kering menjadi
massa padat yang selanjutnya dipecah lagi
untuk menghasilkan partikel yang berukuran
lebih besar dari serbuk semula (granul).
Teknik ini yang cukup baik, digunakan untuk
zat aktif yang memiliki dosis efektif yang
terlalu tinggi untuk dikempa langsung atau
zat aktif yang sensitif terhadap pemanasan
dan kelembaban
33
34. Metode ini digunakan dalam kondisi-kondisi
sebagai berikut :
Kandungan zat aktif dalam tablet tinggi
Zat aktif susah mengalir
Zat aktif sensitif terhadap panas dan
lembab
34
35. Peralatan lebih sedikit karena tidak
menggunakan larutan pengikat, mesin
pengaduk berat dan pengeringan yang
memakan waktu
Baik untuk zat aktif yang sensitif terhadap
panas dan lembab
Mempercepat waktu hancur karena tidak
terikat oleh pengikat
35
36. Memerlukan mesin tablet khusus untuk
membuat slug
Tidak dapat mendistribusikan zat warna
seragam
Proses banyak menghasilkan debu sehingga
memungkinkan terjadinya kontaminasi
silang
36
38. Pembuatan tablet dengan mengempa langsung
campuran zat aktif dan eksipien kering, tanpa
melalui perlakuan awal terlebih dahulu.
Metode ini merupakan metode yang paling
mudah, praktis, dan cepat pengerjaannya,
namun hanya dapat digunakan pada kondisi
zat aktif yang kecil dosisnya, serta zat aktif
tersebut tidak tahan terhadap panas dan
lembab
38
39. Metode ini digunakan dalam kondisi-kondisi
sebagai berikut :
Alirannya baik,
Kompresibilitasnya baik,
Bentuknya kristal,
Mampu menciptakan adhesifitas dan
kohesifitas dalam massa tablet
39
40. Lebih ekonomis karena validasi proses lebih sedikit
Lebih singkat prosesnya. Karena proses yang dilakukan
lebih sedikit, maka waktu yang diperlukan untuk
menggunakan metode ini lebih singkat, tenaga dan mesin
yang dipergunakan juga lebih sedikit.
Dapat digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panas
dan tidak tahan lembab
Waktu hancur dan disolusinya lebih baik karena tidak
melewati proses granul, tetapi langsung menjadi partikel.
tablet kempa langsung berisi partikel halus, sehingga
tidak melalui proses dari granul ke partikel halus terlebih
dahulu
40
41. Perbedaan ukuran partikel dan kerapatan
bulk antara zat aktif dengan pengisi dapat
menimbulkan stratifikasi di antara granul
yang selanjutnya dapat menyebabkan kurang
seragamnya kandungan zat aktif di dalam
tablet.
Sulit dalam pemilihan eksipien karena
eksipien yang digunakan harus bersifat;
mudah mengalir; kompresibilitas yang baik;
kohesifitas dan adhesifitas yang baik
41
42. Zat aktif dengan dosis yang besar tidak mudah
untuk dikempa langsung karena itu biasanya
digunakan 30% dari formula agar memudahkan
proses pengempaan sehingga pengisi yang
dibutuhkanpun makin banyak dan mahal.
Dalam beberapa kondisi pengisi dapat berinteraksi
dengan obat seperti senyawa amin dan laktosa spray
dried dan menghasilkan warna kuning.
Pada kempa langsung mungkin terjadi aliran statik
yang terjadi selama pencampuran dan pemeriksaan
rutin sehingga keseragaman zat aktif dalam granul
terganggu.
42