SlideShare a Scribd company logo
SEDIAAN LIQUID
DISUSUN OLEH :
1. LIDIANA KARLINA
2. YUNIKA AFIANTI
3. RENITA DEWI
4. AHDIATUL MUNAWAROH
5. SITI ROBIAH
6. TRI YULIYANTI
7. NINDA FATIYAH
8. ISRA Q EKA PUTRI
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG
PENGERTIAN LIQUID
Sediaan dengan wujud cair, mengandung satu atau lebih zat aktif
yang terlarut stabil dalam medium yang homogen pada saat
diaplikasikan.
Apa itu sediaan liquid
???
MACAM DAN JENIS LIQUID
1. Larutan
2. Suspensi
3. emulsi
Sediaan Liquid dibagi menjadi tiga macam,
antara lain:
JENIS SEDIAAN LIQUID
OBAT TERLARUT
• SOLUTIONES
• ELIXIR
• COLUTORIA
• COLYRA
• GARGARISMA
• TINCTURA
• IRIGASI
OBAT SEBAGIAN
TERLARUT
• SUSPENSI
• EMULSI
• SIRUP
OBAT TIDAK
TERLARUT
• GUTTAE
• AEROSOL
• LINIMENTUM
• INJEKSI
• VAKSIN
• LOTION
KEUNTUNGAN SEDIAAN LIQUID
KEUNTUNGAN SEDIAAN LIQUID
1. Cocok untuk penderita yang sukar menelan.
2. Absorbsi obat lebih cepat dibandingkan dengan sediaan oral lainnya.
Urutan kecepatan absorbsinya:
Larutan  Emulsi  Suspensi
3. Homogenitas akan lebih terjamin
4. Dosis atau takaran dapat disesuaikan.
5. Dosis obat lebih seragam dibandingkan dengan sediaan padat.
KERUGIAN SEDIAAN LIQUID
KERUGIAN SEDIAAN LIQUID
1. Tidak dapat dibuat untuk senyawa obat yang tidak stabil dalam air
2. Bagi obat yang rasanya pahit atau baunya tidak enak sukar ditutupi
3. Tidak praktis
4. Takaran penggunaan obat tidak dalam dosis terbagi, kecuali sediaan dosis
tunggal,dan harus menggunakan alat khusus
5. Air merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri dan merupakan
katalis reaksi
6. Pemberian obat harus menggunakan alat khusus atau oleh orang khusus
(parenteral)
METODE PEMBUATAN SEDIAAN LIQUID
CARA UMUM PEMBUATAN LAutanRUTAN
Berdasarkan Buku Ilmu Meracik Obat hal 99 :
Zat yang
mudah larut
Dilarutkkan dalam botol
Zat yang
agak sukar
Dilarutkan dengan pemanasan
Perlu diperhatikan
bahwa pemanasan
Diperlukan untuk
mempercepat larutnya suatu
zat,
X untuk menambah kelar
Tipe
larutan
Larutan
encer
Larutan
pekat
Larutan
jenuh
Larutan
lewat
jenuh
CARA MEMBUAT LARUTAN ORAL
1. Sirup
Cara pembuatan
sediaan larutan sirup:
Pelarut harus didihkan ->
didinginkan dlam keadaan tertutup
Zat aktif dan bahan tambahan
ditimbang
Menggunakan pengental dan
pemanis
Zat aktif dan bahan pembantu
dihaluskan dalam mortir
Melarutkan zat aktif
2. Netralisasi, Saturatio, Potio, Everfescent
Netralisasi
Obat minum yang dibuat dengan mencampurkan bagian asam
dan bagian basa sampai reaksi selesai dan larutan bersifat netral
Contoh : solutio citratis magnesici, Amygdalas ammonicus.
Pembuatan : seluruh bagian asam direaksikan dengan bagian
basanya bila perlu reaksi dipercepat dengan pemanasan.
SATURATIO
Saturatio adalah obat minum yang dibuat dengan mereaksikan asam dengan
basa tetapi gas yang terjadi ditahan dalam wadah sehingga larutan jenuh dengan
gas.
Pembuatan :
Komponen basa dilarutkan dalam 2/3 bagian
air yang tersedia.
Komponen asam dilarutkan dalam 1/3 bagian
air yang tersedia
2/3bagian asam masuk basa ,gas dibuang
seluruhnya
Sia asam dituangkan lewat tepi botol, segera
tutupdengan sampage knop sehingga gas
yang terjadi tertahankan
Potio Everfescent
Potio evervecent adalah saturatio yang CO2nya lewat jenuh.
Pembuatan :
Langkah 1dan 2 sama
dengan pada sturatio
Seluruh bagian asam
dimasukakan kedalam
basa dengan hati-hati.
Segera tutup dengan
sampage kop
Hal yang harus diperhatikan untuk sediaan saturatio dan potio
effervescent adalah :
- Diberikan dalam botol yang kuat, berisi kira-kira 9/10
bagian dan tertutup kedap dengan tutup gabus atau
karet yang rapat. Kemudian diikat dengan sampage
knop.
- Tidak boleh mengandung bahan obat yang tidak larut
karena tidak boleh dikocok. Pengocokan menyebabkan
botol pecah karena botol berisi gas dalam jumlah
besar.
3. Cara pembuatan tetes mata
Kalibrasi botol
sebagai wadah
sediaan
alat praktikum
yang akan
digunakan
disterilkan
kedalam oven
Mensterikan
bahan yang
dibutuhkan
kdimasukan
kedalam oven
Timbang bahan
yang
diperlukan,cam
purkan zat aktif
dalam pelarut
steril
+ zat tambahan
,setelah
dilarutkan dalam
pelkarut steril –
homogen
Masukakn
kedalam wada
steril.dan lakukan
sterilisasi akhir.
4. Cara pembuatan tetes hidung
Semua bahan ditimbang
• Segera dilarutkan dalam aquabidest secukupnya
Semua bahan dimasukan kedalam gelas piala disertai batang
pengaduk
• + aquabidest hingga larut
Tuangkan larutan tersebut kedalam gelas ukur hingga
volume akhir.
Sterilitas filtrasi terhadap ruahan dengan menggunakan
penyaring bakteri
Larutan diidikan kedalam botol tetes yang telah
dikalibrasikan. Kemas botol dalam dus beri etiket
5. Cara pembuatan tetes telinga
• Semua zat ditimbang pada kaca arloji sesuai
dengan formula dan
• Dilarutkan dengan aqua bidestilata secukupnya
• Semua bahan dimasukan kedalam gelas piala
yang dilengakapii batang pengaduk dan
• Dilarutkan dalam akqua biadestilata.
• Zat larut
• Larutan tersebut dituangkan kedalam gelas ukur
hingga volume tertentu
Penanda pada
etiket harus
juga tertera
“tidak boleh
digunakan lebih
dari 1 bulan.
6. Proses Pembuatan Larutan topikal (Lotion)
Mencampurkanfase
minyakdenganfaseair
Fase air & emulgator
dihomoenkan
+ fase minyak. Masing-
masing fase dipanaskan
hingga larut -> dicampurkan
+ pengawet dan pewangi
setelah suhu camp turun
hingga 40-30 derajat celcius
7. Cara Pembuatan Obat Suntik. :
Dirncanakan dulu ,apakah obat suntik itu akan dibuat secara
aseptik /nasteril.
Perhitungan dan penimbangan dibuat lebih dari jumlah yang
harus didapat karena dilakukan penyaringan-> ditimbang.
Penyaringan dilakukan hingga jernih dan tidak boleh ada serat
yang terbawa kedalam filtrat. Pengisian kedalam wadah cairan
Cara pembuatan larutan injeksi dibedakan :
1. Cara aseptic
Digunakan kalau bahan obatnya tidak dapat disterilkan, karena akan rusak atau
mengurai. Caranya : Zat pembawa, zat pembantu, wadah, alat-alat dari gelas untuk
pembuatan, dan yang lainnya yang diperlukan disterilkan sendiri-sendiri. Kemudian
bahan obat, zat pembawa, zat pembantu dicampur secara aseptik dalam ruang
aseptik hingga terbentuk larutan injeksi dan dikemas secara aseptik.
2. Cara non aseptic
Dilakukan sterilisasi akhir Caranya : bahan obat dan zat pembantu dilarutkan ke
dalam zat pembawa dan dibuat larutan injeksi. Saring hingga jernih dan tidak boleh
ada serat yang terbawa ke dalam filtrat larutan. Masukkan ke dalam wadah dalam
keadaan bersih dan sedapat mungkin aseptik, setelah dikemas, hasilnya disterilkan
dengan cara yang coco
8. METODE PEMBUATAN SUSPENSI
 Aquades yang akan digunakan sebagai fase pendispersi dididihkan, kemudian
didinginkan dalam keadaan tertutup.
 Bahan aktif dan eksipien ditimbang.
 Bahan pensuspensi yang akan digunakan dikembangkan
 Pemanis yang digunakan berupa sirupus simpleks
 Jika digunakan pembasah.
 Suspending agent yang telah dikembangkan, ditimbang sesuai dengan jumlah yang
tertera dalam formula kemudian ditambahkan ke dalam bahan aktif yang telah dibasahi
kemudian diaduk sampai homogen dengan stirer di dalam matkan.
 Ke dalam campuran tersebut di atas, dimasukkan eksipien lain sambil terus diaduk
sampai homogen.
 Setelah itu, sirupus simpleks, pewarna, flavour ditambahkan dan adkan dengan air
sampai dengan (1760 + 110A) mL
 Suspensi dimasukkan ke dalam botol yang telah dicuci, dikeringkan dan ditara 100 mL.
9. METODE PEMBUATAN EMULSI
Metode Gom Kering
Emulsi dibuat dengan jumlah komposisi minyak dengan ½
jumlah volume air dan ¼ jumlah emulgator. Sehingga diperoleh
perbandingan 4 bagian minyak, 2 bagian air dan 1 bagian
emulgator.
1. gom didispersikan kedalam minyak,
2. + air sebagian dan diaduk /digerus dengan cepat dan searah hingga
terbentuk korpus emulsi.
3. Setelah terbentuk korpus emulsi kemudian sisa air + sedikit demi
sedikit hingga habis sambil diaduk.
Metode gom basah
Disebut pula sebagai metode Inggris, cocok untuk penyiapan emulsi
dengan musilago atau melarutkan gum sebagai emulgator, dan
menggunakan perbandingan 4;2;1 sama seperti metode gom kering.
1.emulgator yang digunakan harus dilarutkan/didispersikan terlebuh
dahulu kedalam air.
2. 1 bagian gom + 2 bagian air lalu diaduk, dan minyak + sedikit
demi sedikit sambil terus diaduk dengan cepat.
Metode botol
Metode ini digunakan untuk emulsi dari bahan-bahan menguap dan
minyak-minyak dengan kekentalan yang rendah.
Metode ini merupakan variasi dari metode gom kering atau metode
gom basah. Emulsi terutama dibuat dengan pengocokan kuat dan
kemudian diencerkan dengan fase luar.
1. emulgator yang digunakan ¼ dari jumlah minyak.
2. + dua bagian air lalu dikocok kuat-kuat, suatu volume air yang
sama banyak dengan minyak + sedikit demi sedikit sambil terus
dikocok,
3. setelah emulsi utama terbentuk, dapat diencerkan dengan air
sampai volume yang tepat.
Formulasi Dasar Liquid
Solutio Otic / Guttae Auriculares
• R/ Zat aktif
• Bahan tambahan : - Pengental
- Pensuspensi (untuk bentuk sediaan suspensi)
- Pengawet
- Antioksidan
- Pelarut/ cairan pembawa
Guttae nasales/Nose drops (obat tetes hidung)
• Zat Aktif
• Anti Oksidan (bila perlu)
• Pendapar
• Pengisotonis
• Pelarut
• Pengental
Gargarisma/gargle (obat kumur)
• Zat penyedap rasa dan bau
• Zat berkhasiat
• Zat pembawa
• Dan biasanya di beri pewarna supaya lebih menarik
Potiones (obat minum)
• Zat aktif /obat (solut)
• Bahan pelarut (solvent)
• Bahan Tambahan / Bahan Pembantu
Eliksir
• R/ zat berkhasiat
• Pelarut utama (etanol dan air dengan perbandingan tertentu sesuai dengan daya
melarut zat berkhasiat)
• Pelarut tambahan (gliserol, sorbitol, propilen glikol)
• Bahan pembantu (pemanis; pewangi; pewarna; pengawet; anticaplocking
agent; penstabil kimia seperti pendapar, pengompleks, antioksidan)
Suspensi
• Zat Aktif
• Bahan Tambahan: Suspending Agent, bahan pembasah,
pemanis, pewarna, pewangi, pengawet, dapar atau
Acidiier, anti oksidan, anti caking, floculating agent, anti
busa.
• Bahan Pembawa: Air, Sirup, dll.
Emulsi
• zat aktif
• pembawa (air dan minyak)
• emulgator
• zat pembantu (pengawet, antioksidan, pemanis,
pewangi, pewarna, pendapar, anticaploking,
antibusa sesuai kebutuhan)
Sirup
• Gula
• Pengawet anti mikroba
• Pembau
• Pewarna
• Perasa
Contoh Formulasi Liquid
2 4
2 4
2 4
Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1

More Related Content

What's hot

Suspensi
SuspensiSuspensi
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirup
sisabihi
 
Sediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSediaan obat Kapsul
Sediaan obat Kapsul
Sapan Nada
 
Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
Ilma Nurhidayati
 
Macam-Macam Sediaan Larutan
Macam-Macam Sediaan LarutanMacam-Macam Sediaan Larutan
Macam-Macam Sediaan Larutan
Yulinda Kartika
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolNovi Fachrunnisa
 
Glikosida
GlikosidaGlikosida
Glikosida
Dokter Tekno
 
Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1
marwahhh
 
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutanYaumil Fajri
 
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
srinova uli
 
Laporan praktikum musrin salila pps Unnes
Laporan praktikum musrin salila pps UnnesLaporan praktikum musrin salila pps Unnes
Laporan praktikum musrin salila pps Unnes
Musrin Salila
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Surya Amal
 
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
Surya Amal
 
keuntungan kerugian sediaan farmasi
keuntungan kerugian sediaan farmasikeuntungan kerugian sediaan farmasi
keuntungan kerugian sediaan farmasi
university muhammadiyah of purwokwerto
 
Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Trie Marcory
 
Laporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenakLaporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenakKezia Hani Novita
 
Emulsi jadi
Emulsi jadiEmulsi jadi
Emulsi jadi
1234ulha
 

What's hot (20)

Suspensi
SuspensiSuspensi
Suspensi
 
Ppt bu anggun
Ppt bu anggunPpt bu anggun
Ppt bu anggun
 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirup
 
Larutan ( solution )
Larutan ( solution )Larutan ( solution )
Larutan ( solution )
 
Sediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSediaan obat Kapsul
Sediaan obat Kapsul
 
Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
 
Macam-Macam Sediaan Larutan
Macam-Macam Sediaan LarutanMacam-Macam Sediaan Larutan
Macam-Macam Sediaan Larutan
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
 
Glikosida
GlikosidaGlikosida
Glikosida
 
Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1
 
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
 
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
 
Laporan praktikum musrin salila pps Unnes
Laporan praktikum musrin salila pps UnnesLaporan praktikum musrin salila pps Unnes
Laporan praktikum musrin salila pps Unnes
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
 
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
 
Tetes Mata
Tetes MataTetes Mata
Tetes Mata
 
keuntungan kerugian sediaan farmasi
keuntungan kerugian sediaan farmasikeuntungan kerugian sediaan farmasi
keuntungan kerugian sediaan farmasi
 
Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi
 
Laporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenakLaporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenak
 
Emulsi jadi
Emulsi jadiEmulsi jadi
Emulsi jadi
 

Similar to Sediaan liquid 1

SOLUTIO (Larutan).pptx
SOLUTIO (Larutan).pptxSOLUTIO (Larutan).pptx
SOLUTIO (Larutan).pptx
anjarPribadi2
 
Kuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeKuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeAbner D Nero
 
MATERI KELAS XI (LARUTAN).pptx
MATERI KELAS XI (LARUTAN).pptxMATERI KELAS XI (LARUTAN).pptx
MATERI KELAS XI (LARUTAN).pptx
nurulwahyuni41
 
Kuliah fts csp salep2013
Kuliah fts csp salep2013Kuliah fts csp salep2013
Kuliah fts csp salep2013
Aiiu Nda Chupter II
 
GALENIKA.pptx
GALENIKA.pptxGALENIKA.pptx
GALENIKA.pptx
rifafauziah13
 
Ppt fts
Ppt ftsPpt fts
Ppt fts
desi sutiyono
 
SUPPOSITORIA
SUPPOSITORIA SUPPOSITORIA
SUPPOSITORIA
Robby Candra Purnama
 
3 Bahan Tambahan dlm Larutan.pptx
3 Bahan Tambahan dlm Larutan.pptx3 Bahan Tambahan dlm Larutan.pptx
3 Bahan Tambahan dlm Larutan.pptx
UmmilKhair2
 
P12. Tingtur, Ekstrak & Infus.pdf
P12. Tingtur, Ekstrak & Infus.pdfP12. Tingtur, Ekstrak & Infus.pdf
P12. Tingtur, Ekstrak & Infus.pdf
ssuser90246b
 
EKSTRAKSI.ppt
EKSTRAKSI.pptEKSTRAKSI.ppt
EKSTRAKSI.ppt
VindaNesya
 
Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1
Cholid Maradanger
 
Presentasi perkolasi
Presentasi perkolasiPresentasi perkolasi
Presentasi perkolasi
yulis adriana
 
Laporan lengkap larutan klmpk 6
Laporan lengkap larutan klmpk 6Laporan lengkap larutan klmpk 6
Laporan lengkap larutan klmpk 6Alljabar Rahmat
 
Laporan Teknologi Farmasi
Laporan Teknologi FarmasiLaporan Teknologi Farmasi
Laporan Teknologi Farmasi
Eva Apriliyana Rizki
 
Bentuk Sediaan.pptx
Bentuk Sediaan.pptxBentuk Sediaan.pptx
Bentuk Sediaan.pptx
NurulMukhlisaAmir1
 
PPT KIMIA FARMASI.pptx
PPT KIMIA FARMASI.pptxPPT KIMIA FARMASI.pptx
PPT KIMIA FARMASI.pptx
BryanDixon13
 
3._Bentuk_Obat (1).pptx
3._Bentuk_Obat (1).pptx3._Bentuk_Obat (1).pptx
3._Bentuk_Obat (1).pptx
ADIWIJAYAKLINIK
 

Similar to Sediaan liquid 1 (20)

galenika
galenikagalenika
galenika
 
SOLUTIO (Larutan).pptx
SOLUTIO (Larutan).pptxSOLUTIO (Larutan).pptx
SOLUTIO (Larutan).pptx
 
Kuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeKuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakope
 
MATERI KELAS XI (LARUTAN).pptx
MATERI KELAS XI (LARUTAN).pptxMATERI KELAS XI (LARUTAN).pptx
MATERI KELAS XI (LARUTAN).pptx
 
Kuliah fts csp salep2013
Kuliah fts csp salep2013Kuliah fts csp salep2013
Kuliah fts csp salep2013
 
GALENIKA.pptx
GALENIKA.pptxGALENIKA.pptx
GALENIKA.pptx
 
Ppt fts
Ppt ftsPpt fts
Ppt fts
 
Sediaan galenika
Sediaan galenikaSediaan galenika
Sediaan galenika
 
SUPPOSITORIA
SUPPOSITORIA SUPPOSITORIA
SUPPOSITORIA
 
3 Bahan Tambahan dlm Larutan.pptx
3 Bahan Tambahan dlm Larutan.pptx3 Bahan Tambahan dlm Larutan.pptx
3 Bahan Tambahan dlm Larutan.pptx
 
P12. Tingtur, Ekstrak & Infus.pdf
P12. Tingtur, Ekstrak & Infus.pdfP12. Tingtur, Ekstrak & Infus.pdf
P12. Tingtur, Ekstrak & Infus.pdf
 
EKSTRAKSI.ppt
EKSTRAKSI.pptEKSTRAKSI.ppt
EKSTRAKSI.ppt
 
Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1
 
Presentasi perkolasi
Presentasi perkolasiPresentasi perkolasi
Presentasi perkolasi
 
Laporan lengkap larutan klmpk 6
Laporan lengkap larutan klmpk 6Laporan lengkap larutan klmpk 6
Laporan lengkap larutan klmpk 6
 
Laporan Teknologi Farmasi
Laporan Teknologi FarmasiLaporan Teknologi Farmasi
Laporan Teknologi Farmasi
 
Bentuk Sediaan.pptx
Bentuk Sediaan.pptxBentuk Sediaan.pptx
Bentuk Sediaan.pptx
 
PPT KIMIA FARMASI.pptx
PPT KIMIA FARMASI.pptxPPT KIMIA FARMASI.pptx
PPT KIMIA FARMASI.pptx
 
3._Bentuk_Obat (1).pptx
3._Bentuk_Obat (1).pptx3._Bentuk_Obat (1).pptx
3._Bentuk_Obat (1).pptx
 
Galenika
GalenikaGalenika
Galenika
 

More from Dokter Tekno

Buku Saku Pasien
Buku Saku PasienBuku Saku Pasien
Buku Saku Pasien
Dokter Tekno
 
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKStrategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Dokter Tekno
 
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Dokter Tekno
 
User manual simrs gos versi 2
User manual simrs gos versi 2User manual simrs gos versi 2
User manual simrs gos versi 2
Dokter Tekno
 
Petunjuk teknis siranap v.2.1
Petunjuk teknis siranap v.2.1Petunjuk teknis siranap v.2.1
Petunjuk teknis siranap v.2.1
Dokter Tekno
 
8. triyani kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018
8. triyani   kars pengelolaan data asuhan gizi desember 20188. triyani   kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018
8. triyani kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018
Dokter Tekno
 
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-127. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
Dokter Tekno
 
6. november 2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws dr khalid
6. november  2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws   dr khalid6. november  2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws   dr khalid
6. november 2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws dr khalid
Dokter Tekno
 
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 20185. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018
Dokter Tekno
 
4. dr diyurman gea materi ws sirsak - des 2018
4. dr  diyurman gea   materi ws sirsak - des 20184. dr  diyurman gea   materi ws sirsak - des 2018
4. dr diyurman gea materi ws sirsak - des 2018
Dokter Tekno
 
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
Dokter Tekno
 
2. dr agus hadian rahim integrasi simrs gos - sirsak
2. dr agus hadian rahim  integrasi simrs gos - sirsak2. dr agus hadian rahim  integrasi simrs gos - sirsak
2. dr agus hadian rahim integrasi simrs gos - sirsak
Dokter Tekno
 
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi
Dokter Tekno
 
Skm 2018
Skm 2018Skm 2018
Skm 2018
Dokter Tekno
 
Skm andi
Skm andiSkm andi
Skm andi
Dokter Tekno
 
Contoh kuisioner
Contoh kuisionerContoh kuisioner
Contoh kuisioner
Dokter Tekno
 
Konsep dan Implementasi Vedika dan Kelengkapannya
Konsep dan Implementasi Vedika dan KelengkapannyaKonsep dan Implementasi Vedika dan Kelengkapannya
Konsep dan Implementasi Vedika dan Kelengkapannya
Dokter Tekno
 
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5Implementasi Aplikasi E-Klaim V5
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5
Dokter Tekno
 
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaimPenatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
Dokter Tekno
 
Overview inacbg
Overview inacbgOverview inacbg
Overview inacbg
Dokter Tekno
 

More from Dokter Tekno (20)

Buku Saku Pasien
Buku Saku PasienBuku Saku Pasien
Buku Saku Pasien
 
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKStrategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
 
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
 
User manual simrs gos versi 2
User manual simrs gos versi 2User manual simrs gos versi 2
User manual simrs gos versi 2
 
Petunjuk teknis siranap v.2.1
Petunjuk teknis siranap v.2.1Petunjuk teknis siranap v.2.1
Petunjuk teknis siranap v.2.1
 
8. triyani kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018
8. triyani   kars pengelolaan data asuhan gizi desember 20188. triyani   kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018
8. triyani kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018
 
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-127. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
 
6. november 2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws dr khalid
6. november  2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws   dr khalid6. november  2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws   dr khalid
6. november 2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws dr khalid
 
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 20185. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018
 
4. dr diyurman gea materi ws sirsak - des 2018
4. dr  diyurman gea   materi ws sirsak - des 20184. dr  diyurman gea   materi ws sirsak - des 2018
4. dr diyurman gea materi ws sirsak - des 2018
 
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
 
2. dr agus hadian rahim integrasi simrs gos - sirsak
2. dr agus hadian rahim  integrasi simrs gos - sirsak2. dr agus hadian rahim  integrasi simrs gos - sirsak
2. dr agus hadian rahim integrasi simrs gos - sirsak
 
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi
 
Skm 2018
Skm 2018Skm 2018
Skm 2018
 
Skm andi
Skm andiSkm andi
Skm andi
 
Contoh kuisioner
Contoh kuisionerContoh kuisioner
Contoh kuisioner
 
Konsep dan Implementasi Vedika dan Kelengkapannya
Konsep dan Implementasi Vedika dan KelengkapannyaKonsep dan Implementasi Vedika dan Kelengkapannya
Konsep dan Implementasi Vedika dan Kelengkapannya
 
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5Implementasi Aplikasi E-Klaim V5
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5
 
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaimPenatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
 
Overview inacbg
Overview inacbgOverview inacbg
Overview inacbg
 

Recently uploaded

RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
muhammadrezkizanuars
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan  PISP diarePanduan pencatatan dan pelaporan  PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
YantariTiyora2
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdfContoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
ProgramPTM1
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
UmmyKhairussyifa1
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
kirateraofficial
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
andiaswindahlan1
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
jualobat34
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
PutriHanny4
 

Recently uploaded (20)

RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan  PISP diarePanduan pencatatan dan pelaporan  PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdfContoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
 

Sediaan liquid 1

  • 1. SEDIAAN LIQUID DISUSUN OLEH : 1. LIDIANA KARLINA 2. YUNIKA AFIANTI 3. RENITA DEWI 4. AHDIATUL MUNAWAROH 5. SITI ROBIAH 6. TRI YULIYANTI 7. NINDA FATIYAH 8. ISRA Q EKA PUTRI PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS TEKNOLOGI DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG
  • 3. Sediaan dengan wujud cair, mengandung satu atau lebih zat aktif yang terlarut stabil dalam medium yang homogen pada saat diaplikasikan. Apa itu sediaan liquid ???
  • 5. 1. Larutan 2. Suspensi 3. emulsi Sediaan Liquid dibagi menjadi tiga macam, antara lain:
  • 6. JENIS SEDIAAN LIQUID OBAT TERLARUT • SOLUTIONES • ELIXIR • COLUTORIA • COLYRA • GARGARISMA • TINCTURA • IRIGASI OBAT SEBAGIAN TERLARUT • SUSPENSI • EMULSI • SIRUP OBAT TIDAK TERLARUT • GUTTAE • AEROSOL • LINIMENTUM • INJEKSI • VAKSIN • LOTION
  • 8. KEUNTUNGAN SEDIAAN LIQUID 1. Cocok untuk penderita yang sukar menelan. 2. Absorbsi obat lebih cepat dibandingkan dengan sediaan oral lainnya. Urutan kecepatan absorbsinya: Larutan  Emulsi  Suspensi 3. Homogenitas akan lebih terjamin 4. Dosis atau takaran dapat disesuaikan. 5. Dosis obat lebih seragam dibandingkan dengan sediaan padat.
  • 10. KERUGIAN SEDIAAN LIQUID 1. Tidak dapat dibuat untuk senyawa obat yang tidak stabil dalam air 2. Bagi obat yang rasanya pahit atau baunya tidak enak sukar ditutupi 3. Tidak praktis 4. Takaran penggunaan obat tidak dalam dosis terbagi, kecuali sediaan dosis tunggal,dan harus menggunakan alat khusus 5. Air merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri dan merupakan katalis reaksi 6. Pemberian obat harus menggunakan alat khusus atau oleh orang khusus (parenteral)
  • 12. CARA UMUM PEMBUATAN LAutanRUTAN Berdasarkan Buku Ilmu Meracik Obat hal 99 : Zat yang mudah larut Dilarutkkan dalam botol Zat yang agak sukar Dilarutkan dengan pemanasan Perlu diperhatikan bahwa pemanasan Diperlukan untuk mempercepat larutnya suatu zat, X untuk menambah kelar
  • 14. CARA MEMBUAT LARUTAN ORAL 1. Sirup Cara pembuatan sediaan larutan sirup: Pelarut harus didihkan -> didinginkan dlam keadaan tertutup Zat aktif dan bahan tambahan ditimbang Menggunakan pengental dan pemanis Zat aktif dan bahan pembantu dihaluskan dalam mortir Melarutkan zat aktif
  • 15. 2. Netralisasi, Saturatio, Potio, Everfescent Netralisasi Obat minum yang dibuat dengan mencampurkan bagian asam dan bagian basa sampai reaksi selesai dan larutan bersifat netral Contoh : solutio citratis magnesici, Amygdalas ammonicus. Pembuatan : seluruh bagian asam direaksikan dengan bagian basanya bila perlu reaksi dipercepat dengan pemanasan.
  • 16. SATURATIO Saturatio adalah obat minum yang dibuat dengan mereaksikan asam dengan basa tetapi gas yang terjadi ditahan dalam wadah sehingga larutan jenuh dengan gas.
  • 17. Pembuatan : Komponen basa dilarutkan dalam 2/3 bagian air yang tersedia. Komponen asam dilarutkan dalam 1/3 bagian air yang tersedia 2/3bagian asam masuk basa ,gas dibuang seluruhnya Sia asam dituangkan lewat tepi botol, segera tutupdengan sampage knop sehingga gas yang terjadi tertahankan
  • 18. Potio Everfescent Potio evervecent adalah saturatio yang CO2nya lewat jenuh. Pembuatan : Langkah 1dan 2 sama dengan pada sturatio Seluruh bagian asam dimasukakan kedalam basa dengan hati-hati. Segera tutup dengan sampage kop
  • 19. Hal yang harus diperhatikan untuk sediaan saturatio dan potio effervescent adalah : - Diberikan dalam botol yang kuat, berisi kira-kira 9/10 bagian dan tertutup kedap dengan tutup gabus atau karet yang rapat. Kemudian diikat dengan sampage knop. - Tidak boleh mengandung bahan obat yang tidak larut karena tidak boleh dikocok. Pengocokan menyebabkan botol pecah karena botol berisi gas dalam jumlah besar.
  • 20. 3. Cara pembuatan tetes mata Kalibrasi botol sebagai wadah sediaan alat praktikum yang akan digunakan disterilkan kedalam oven Mensterikan bahan yang dibutuhkan kdimasukan kedalam oven Timbang bahan yang diperlukan,cam purkan zat aktif dalam pelarut steril + zat tambahan ,setelah dilarutkan dalam pelkarut steril – homogen Masukakn kedalam wada steril.dan lakukan sterilisasi akhir.
  • 21. 4. Cara pembuatan tetes hidung Semua bahan ditimbang • Segera dilarutkan dalam aquabidest secukupnya Semua bahan dimasukan kedalam gelas piala disertai batang pengaduk • + aquabidest hingga larut Tuangkan larutan tersebut kedalam gelas ukur hingga volume akhir. Sterilitas filtrasi terhadap ruahan dengan menggunakan penyaring bakteri Larutan diidikan kedalam botol tetes yang telah dikalibrasikan. Kemas botol dalam dus beri etiket
  • 22. 5. Cara pembuatan tetes telinga • Semua zat ditimbang pada kaca arloji sesuai dengan formula dan • Dilarutkan dengan aqua bidestilata secukupnya • Semua bahan dimasukan kedalam gelas piala yang dilengakapii batang pengaduk dan • Dilarutkan dalam akqua biadestilata. • Zat larut • Larutan tersebut dituangkan kedalam gelas ukur hingga volume tertentu Penanda pada etiket harus juga tertera “tidak boleh digunakan lebih dari 1 bulan.
  • 23. 6. Proses Pembuatan Larutan topikal (Lotion) Mencampurkanfase minyakdenganfaseair Fase air & emulgator dihomoenkan + fase minyak. Masing- masing fase dipanaskan hingga larut -> dicampurkan + pengawet dan pewangi setelah suhu camp turun hingga 40-30 derajat celcius
  • 24. 7. Cara Pembuatan Obat Suntik. : Dirncanakan dulu ,apakah obat suntik itu akan dibuat secara aseptik /nasteril. Perhitungan dan penimbangan dibuat lebih dari jumlah yang harus didapat karena dilakukan penyaringan-> ditimbang. Penyaringan dilakukan hingga jernih dan tidak boleh ada serat yang terbawa kedalam filtrat. Pengisian kedalam wadah cairan
  • 25. Cara pembuatan larutan injeksi dibedakan : 1. Cara aseptic Digunakan kalau bahan obatnya tidak dapat disterilkan, karena akan rusak atau mengurai. Caranya : Zat pembawa, zat pembantu, wadah, alat-alat dari gelas untuk pembuatan, dan yang lainnya yang diperlukan disterilkan sendiri-sendiri. Kemudian bahan obat, zat pembawa, zat pembantu dicampur secara aseptik dalam ruang aseptik hingga terbentuk larutan injeksi dan dikemas secara aseptik. 2. Cara non aseptic Dilakukan sterilisasi akhir Caranya : bahan obat dan zat pembantu dilarutkan ke dalam zat pembawa dan dibuat larutan injeksi. Saring hingga jernih dan tidak boleh ada serat yang terbawa ke dalam filtrat larutan. Masukkan ke dalam wadah dalam keadaan bersih dan sedapat mungkin aseptik, setelah dikemas, hasilnya disterilkan dengan cara yang coco
  • 26. 8. METODE PEMBUATAN SUSPENSI  Aquades yang akan digunakan sebagai fase pendispersi dididihkan, kemudian didinginkan dalam keadaan tertutup.  Bahan aktif dan eksipien ditimbang.  Bahan pensuspensi yang akan digunakan dikembangkan  Pemanis yang digunakan berupa sirupus simpleks
  • 27.  Jika digunakan pembasah.  Suspending agent yang telah dikembangkan, ditimbang sesuai dengan jumlah yang tertera dalam formula kemudian ditambahkan ke dalam bahan aktif yang telah dibasahi kemudian diaduk sampai homogen dengan stirer di dalam matkan.  Ke dalam campuran tersebut di atas, dimasukkan eksipien lain sambil terus diaduk sampai homogen.  Setelah itu, sirupus simpleks, pewarna, flavour ditambahkan dan adkan dengan air sampai dengan (1760 + 110A) mL  Suspensi dimasukkan ke dalam botol yang telah dicuci, dikeringkan dan ditara 100 mL.
  • 28. 9. METODE PEMBUATAN EMULSI Metode Gom Kering Emulsi dibuat dengan jumlah komposisi minyak dengan ½ jumlah volume air dan ¼ jumlah emulgator. Sehingga diperoleh perbandingan 4 bagian minyak, 2 bagian air dan 1 bagian emulgator. 1. gom didispersikan kedalam minyak, 2. + air sebagian dan diaduk /digerus dengan cepat dan searah hingga terbentuk korpus emulsi. 3. Setelah terbentuk korpus emulsi kemudian sisa air + sedikit demi sedikit hingga habis sambil diaduk.
  • 29. Metode gom basah Disebut pula sebagai metode Inggris, cocok untuk penyiapan emulsi dengan musilago atau melarutkan gum sebagai emulgator, dan menggunakan perbandingan 4;2;1 sama seperti metode gom kering. 1.emulgator yang digunakan harus dilarutkan/didispersikan terlebuh dahulu kedalam air. 2. 1 bagian gom + 2 bagian air lalu diaduk, dan minyak + sedikit demi sedikit sambil terus diaduk dengan cepat.
  • 30. Metode botol Metode ini digunakan untuk emulsi dari bahan-bahan menguap dan minyak-minyak dengan kekentalan yang rendah. Metode ini merupakan variasi dari metode gom kering atau metode gom basah. Emulsi terutama dibuat dengan pengocokan kuat dan kemudian diencerkan dengan fase luar. 1. emulgator yang digunakan ¼ dari jumlah minyak. 2. + dua bagian air lalu dikocok kuat-kuat, suatu volume air yang sama banyak dengan minyak + sedikit demi sedikit sambil terus dikocok, 3. setelah emulsi utama terbentuk, dapat diencerkan dengan air sampai volume yang tepat.
  • 32. Solutio Otic / Guttae Auriculares • R/ Zat aktif • Bahan tambahan : - Pengental - Pensuspensi (untuk bentuk sediaan suspensi) - Pengawet - Antioksidan - Pelarut/ cairan pembawa
  • 33. Guttae nasales/Nose drops (obat tetes hidung) • Zat Aktif • Anti Oksidan (bila perlu) • Pendapar • Pengisotonis • Pelarut • Pengental
  • 34. Gargarisma/gargle (obat kumur) • Zat penyedap rasa dan bau • Zat berkhasiat • Zat pembawa • Dan biasanya di beri pewarna supaya lebih menarik
  • 35. Potiones (obat minum) • Zat aktif /obat (solut) • Bahan pelarut (solvent) • Bahan Tambahan / Bahan Pembantu
  • 36. Eliksir • R/ zat berkhasiat • Pelarut utama (etanol dan air dengan perbandingan tertentu sesuai dengan daya melarut zat berkhasiat) • Pelarut tambahan (gliserol, sorbitol, propilen glikol) • Bahan pembantu (pemanis; pewangi; pewarna; pengawet; anticaplocking agent; penstabil kimia seperti pendapar, pengompleks, antioksidan)
  • 37. Suspensi • Zat Aktif • Bahan Tambahan: Suspending Agent, bahan pembasah, pemanis, pewarna, pewangi, pengawet, dapar atau Acidiier, anti oksidan, anti caking, floculating agent, anti busa. • Bahan Pembawa: Air, Sirup, dll.
  • 38. Emulsi • zat aktif • pembawa (air dan minyak) • emulgator • zat pembantu (pengawet, antioksidan, pemanis, pewangi, pewarna, pendapar, anticaploking, antibusa sesuai kebutuhan)
  • 39. Sirup • Gula • Pengawet anti mikroba • Pembau • Pewarna • Perasa
  • 41.
  • 43. 2 4