SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
ITA RACHMAWATI
TEKNOLOGI SEDIAAN SOLID
 Sediaan Solida adalah sediaan yang
mempunyai bentuk dan tekstur yang
padat serta kompak.
 Sediaan solida ini mempunyai
bermacam-macam bentuk yaitu :
Tablet, Kapsul, Suppositoria dan
Ovula.
PENDAHULUAN
TABLET
• Tablet merupakan bentuk sediaan padat yang terdiri
dari satu atau lebih bahan obat yang dibuat dengan
pemadatan, tablet juga memiliki perbedaan dalam
ukuran, bentuk, berat, kekerasan atau ketebalannya.
• Kebanyakan tipe atau jenis tablet dimaksudkan untuk
ditelan dan kemudian dihancurkan dan kemudian
melepaskan bahan obat yang ada didalam tablet
tersebut ke dalam saluran pencernaan
Definisi
• a.Tablet adalah sediaan padat, dibuat secara kempa cetak,
berbentuk rata atau cembung rangkap. Namun demikian, umumnya
bulat yang didalamnya mengandung satu jenis obat atau lebih
dengan atau tanpa zat tambahan.(Ilmu Meracik Obat)
• b.Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak,
dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaan nya rata
atau cembung, serta mengandung satu jenis obat atau lebih dengan
atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat
berfungsi sebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat
pelicin,zat pembasah atau zat lain yan cocok (FI III hal 6)
• c.Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau
tanpa bahan pengisi (FI IV hal 4)
Lanjutan
• d.Tablet dapat didefinisikan sebagai bentuk sediaan
solida Yang mengandung satu atau lebih zat aktif
dengan atau tanpa eksperimen (yang meningkatkan
mutu sediaan tablet, kelancaran sifat aliran bebas,
sifat kohesivitas, kecepatan disintegrasi, dan sifat anti
lekat serta dibuat dengan cara mengempa campuran
serbuk dalam mesin tablet. (Dasar Umum
Pembuatan Tablet)
Tablet umumnya berbentuk bundar
dengan permukaan datar atau
konveks.
Tablet juga ada yang berbentuk khusus
seperti kaplet,lonjong, heksagonal .
Hal ini dimaksudkan untuk oleh
produsen tablet tersebut hanya
sekedar untuk membedakan
produknya terhadap produk dari
pabrik lain.
Bentuk Tablet
Ukuran dan bobot tablet
• Menurut R.Voight Tablet memiliki garis tengah yang
umumnya berkisar antara 15-17 mm dengan bobot tablet
pada umumnya berkisar 0,1 – 1 gram.
• Menurut Lachman tablet oral biasanya berukuran 3/16-
1/2 inc dengan berat tablet berkisar antara 120-700 mg
dan berdiameter ¼-7/6 inci.
• Menurut FI III kecuali dinyatakan lain, diameter tablet
tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 11/3kali tebal
tablet.
Keuntungan Tablet
• 1. Praktis dan efisien, lebih mudah dibawa dan disimpan
• 2.Mudah digunakan
• 3.Dosis mudah diatur karena merupakan sistem satuan dosis
• 4.Efek yang ingin dihasilkan dapat diatur, yaitu dapat lepas lambat, enteric
tablet dsb.
• 5.bentuk sediaan tablet lebih cocok dan ekonomis untuk produksi skala
besar
• 6.Dapat menutupi rasa dan bau yang tidak enak yaitu dengan
penambahan salut selaput/salut gula
• 7.Bentuk sediaan tablet memiliki sifat stabilitas gabungan kimia, mekanik,
dan mikrobiologi yang cenderung lebih baik dibanding bentuk sediaan lain.
Kekurangan Tablet
• 1.Dapat menimbulkan kesulitan dalam terapi
individual
• 2. Waktu hancur lebih lama dibanding bentuk
sediaan lain
• 3.Tidak dapat digunakan terhadap pasien dalam
kondisi tidak sadar atau pingsan
Bahan tambahan dalam tablet
• 1.Zat pengisi yaitu digunakan untuk memperbesar volume tablet, seperti :
amilum manihot, kalsium fosfat, kasium karbonat.
• 2.Zat pengikat yaitu digunakan agar tablet tidak pecah atau retak, dapat
merekat. Seperti : Mucilago 10-20% b/v, metilselulosa 5%
• 3.Zat penghancur yaitu digunakan agar tablet dapat hancur dalam saluran
pencernaan, zat yang digunakan adalah: Amilum manihot kering, gelatin,
natrium alginat.
• 4.Zat pelicin yaitu digunakan untuk mencegah agar tablet tidak melekat
pada cetakan, seperti: Talkum, Magnesium stearat, natrium benzoat.
• Stabil secara fisika dan kimia
• Memenuhi peraturan perundangan
• Bebas dari mikroba patogen
KAPSUL
• Kata kapsul berasal dari bahasa latin, yaitu capsula.
• Capsula jika diterjemahkan berarti kotak kecil atau wadah
kecil.istilah kapsul dalam farmasi menggambarkan sediaan solida
dosis oral yang terdiri dari wadah dan berisi senyawa obat.
• Wadah yang dimaksud berupa cangkang dan biasanya terbuat dari
gelatin.cangkang dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang
sesuai.
• Kapsul dapat juga diartikan sebagai sediaan padat yang terdiri dari
satu macam obat atau lebih atau bahan inert lainnya yang
dimasukkan ke dalam cangkang kapsul gelatin keras atau lunak yang
dapat larut.
Keuntungan Kapsul
• 1. Bentuknya menarik dan praktis
• 2. Tidak berasa sehingga bisa menutup bau dan rasa dari
obat yang kurang enak.
• 3.Mudah ditelan dan cepat hancur didalam perut
sehingga cepat diabsorbsi
• 4. Dokter dapat memberikan resep kombinasi dari
bermacam-macam bahan obat dan dengan dosis yang
berbeda-beda menurut kebutuhan pasien.
• 5.Kapsul dapat diisi dengan cepat, tidak memerlukan
bahan penolong seperti pada pembuatan tablet
Kerugian kapsul
• 1.Tidak dapat digunakan untuk diisi dengan zat-zat
mudah menguap, sebab pori-pori cangkang tidak
menahan penguapan.
• 2. Tidak untuk zat-zat yang bereaksi dengan
cangkang kapsul
• 3. Tidak untuk balita
• 4. Tidak bisa dibagi
Cangkang kapsul
• Cangkang kapsul dapat berupa kapsul lunak dan kapsul keras.
• Cangkang tersebut dibuat dari bahan baku gelatin, gula dan air.
• Cangkang kapsul bentuknya dapat terlihat jernih dan buram.
• Buramnya cangkang kapsul ini karena dalam olahannya ditambah
titanium oksida.
• Cangkang kapsul ada juga yang berwarna atau polos, tidak berasa,
mudah larut dalam air panas, serta bersifat higroskopis.
• Bahan baku yang berupa gelatin, bersifat stabil diudara bila dalam
keadaan kering, tetapi mudah mengalami peruraian dari mikroba
bila menjadi lembab atau bila disimpan dalam larutan berair.
Lanjutan
• Cangkang kapsul gelatin yang lunak mengandung
lebih banyak uap air daripada kapsul keras.
• Pada pembuatan cangkang kapsul yang terbuat dari
gelatin ditambahkan bahan pengawet untuk
mencegah timbulnya jamur dalam cangkang kapsul
tersebut.
• Cangkang kapsul gelatin biasanya mengandung
kelembaban antara 9-12%.
Lanjutan
• Kapsul gelatin yang keras harus selalu dijaga pada
lingkungan yang bebas dari kelembaban atau
kekeringan yang berlebihan.
• Upaya mencegah cangkang kapsul gelatin keras
terpapar oleh lembab, maka sering kali cangkang
kapsul tersebut dikemas bersama dengan kantong
kecil yang berisi bahan penyerap lembab, seperti
silika gel kering dan arang aktif.
Lanjutan
• Bentuk cangkang kapsul keras umumnya bulat
panjang dan ujungnya tumpul.
• Cangkang kapsul yang mengandung zat warna juga
diizinkan , biasanya zat warna ini berasal dari
berbagai oksida besi, bahan seperti titanium
dioksida, bahan pendispersi, dan ada juga yang
berasal dari bahan pengeras seperti sukrosa dan
pengawet.biasanya bahan ini mengandung antara 10-
15% air.
Lanjutan
Cangkang kapsul lunak dapat juga mengandung pewarna
atau pigmen,
Bahan seperti titanium dioksida , pengawet seperti
metilparaben dan atau propilparaben( untuk mencegah
pertumbuhan mikroba), pengharum dan pemanis
(sukrosa) 5%. Cangkang kapsul gelatin lunak umumnya
mengandung air 6-13% .
Cangkang kapsul lunak diproduksi dipabrik dan diisi dengan
cairan, cangkang kapsul lunak yang bekerja secra long
acting, umumnya berisi granula dan disebut spansule.
Terima Kasih

More Related Content

Similar to ITA RACHMAWATI TEKNOLOGI SEDIAAN SOLID

Similar to ITA RACHMAWATI TEKNOLOGI SEDIAAN SOLID (20)

Kk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zrKk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zr
 
Kk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zrKk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zr
 
Sediaan_Kapsul.pptx
Sediaan_Kapsul.pptxSediaan_Kapsul.pptx
Sediaan_Kapsul.pptx
 
BENTUK_SEDIAAN_OBAT.pptx
BENTUK_SEDIAAN_OBAT.pptxBENTUK_SEDIAAN_OBAT.pptx
BENTUK_SEDIAAN_OBAT.pptx
 
sedian farmasi.pptx
sedian farmasi.pptxsedian farmasi.pptx
sedian farmasi.pptx
 
TABLET
TABLETTABLET
TABLET
 
Sediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSediaan obat Kapsul
Sediaan obat Kapsul
 
ppt 5.pdf
ppt 5.pdfppt 5.pdf
ppt 5.pdf
 
TABLET
TABLETTABLET
TABLET
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
 
Formulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
Formulasi dan Evaluasi Kapsul AsamefenamatFormulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
Formulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
 
3._Bentuk_Obat (1).pptx
3._Bentuk_Obat (1).pptx3._Bentuk_Obat (1).pptx
3._Bentuk_Obat (1).pptx
 
tablet ( compressi)
tablet ( compressi)tablet ( compressi)
tablet ( compressi)
 
Makalah cangkang kapsul
Makalah cangkang kapsulMakalah cangkang kapsul
Makalah cangkang kapsul
 
Ilres kapsul-10
Ilres kapsul-10Ilres kapsul-10
Ilres kapsul-10
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neni
 
sediaan Kapsul
sediaan Kapsul sediaan Kapsul
sediaan Kapsul
 
Bentuk dan cara pemberian obat
Bentuk dan cara pemberian  obatBentuk dan cara pemberian  obat
Bentuk dan cara pemberian obat
 
Farmasetika dasara.pptx
Farmasetika dasara.pptxFarmasetika dasara.pptx
Farmasetika dasara.pptx
 

More from ekasaputri27

simplisia ciplukan..pptx
simplisia ciplukan..pptxsimplisia ciplukan..pptx
simplisia ciplukan..pptxekasaputri27
 
karbohidratpart.pptx
karbohidratpart.pptxkarbohidratpart.pptx
karbohidratpart.pptxekasaputri27
 
karbohidrat-121017094955-phpapp02 [Autosaved].pptx
karbohidrat-121017094955-phpapp02 [Autosaved].pptxkarbohidrat-121017094955-phpapp02 [Autosaved].pptx
karbohidrat-121017094955-phpapp02 [Autosaved].pptxekasaputri27
 
zanjabila sediaan-steril.pptx
zanjabila sediaan-steril.pptxzanjabila sediaan-steril.pptx
zanjabila sediaan-steril.pptxekasaputri27
 
DEFINISI MANAJEMEN DAN ILMU MANAJEMEN (5 November 2022) P-1.ppt
DEFINISI MANAJEMEN DAN ILMU MANAJEMEN (5 November 2022) P-1.pptDEFINISI MANAJEMEN DAN ILMU MANAJEMEN (5 November 2022) P-1.ppt
DEFINISI MANAJEMEN DAN ILMU MANAJEMEN (5 November 2022) P-1.pptekasaputri27
 

More from ekasaputri27 (6)

Formularium.ppt
Formularium.pptFormularium.ppt
Formularium.ppt
 
simplisia ciplukan..pptx
simplisia ciplukan..pptxsimplisia ciplukan..pptx
simplisia ciplukan..pptx
 
karbohidratpart.pptx
karbohidratpart.pptxkarbohidratpart.pptx
karbohidratpart.pptx
 
karbohidrat-121017094955-phpapp02 [Autosaved].pptx
karbohidrat-121017094955-phpapp02 [Autosaved].pptxkarbohidrat-121017094955-phpapp02 [Autosaved].pptx
karbohidrat-121017094955-phpapp02 [Autosaved].pptx
 
zanjabila sediaan-steril.pptx
zanjabila sediaan-steril.pptxzanjabila sediaan-steril.pptx
zanjabila sediaan-steril.pptx
 
DEFINISI MANAJEMEN DAN ILMU MANAJEMEN (5 November 2022) P-1.ppt
DEFINISI MANAJEMEN DAN ILMU MANAJEMEN (5 November 2022) P-1.pptDEFINISI MANAJEMEN DAN ILMU MANAJEMEN (5 November 2022) P-1.ppt
DEFINISI MANAJEMEN DAN ILMU MANAJEMEN (5 November 2022) P-1.ppt
 

Recently uploaded

FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 

Recently uploaded (20)

FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 

ITA RACHMAWATI TEKNOLOGI SEDIAAN SOLID

  • 2.  Sediaan Solida adalah sediaan yang mempunyai bentuk dan tekstur yang padat serta kompak.  Sediaan solida ini mempunyai bermacam-macam bentuk yaitu : Tablet, Kapsul, Suppositoria dan Ovula. PENDAHULUAN
  • 3. TABLET • Tablet merupakan bentuk sediaan padat yang terdiri dari satu atau lebih bahan obat yang dibuat dengan pemadatan, tablet juga memiliki perbedaan dalam ukuran, bentuk, berat, kekerasan atau ketebalannya. • Kebanyakan tipe atau jenis tablet dimaksudkan untuk ditelan dan kemudian dihancurkan dan kemudian melepaskan bahan obat yang ada didalam tablet tersebut ke dalam saluran pencernaan
  • 4. Definisi • a.Tablet adalah sediaan padat, dibuat secara kempa cetak, berbentuk rata atau cembung rangkap. Namun demikian, umumnya bulat yang didalamnya mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan.(Ilmu Meracik Obat) • b.Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaan nya rata atau cembung, serta mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin,zat pembasah atau zat lain yan cocok (FI III hal 6) • c.Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi (FI IV hal 4)
  • 5. Lanjutan • d.Tablet dapat didefinisikan sebagai bentuk sediaan solida Yang mengandung satu atau lebih zat aktif dengan atau tanpa eksperimen (yang meningkatkan mutu sediaan tablet, kelancaran sifat aliran bebas, sifat kohesivitas, kecepatan disintegrasi, dan sifat anti lekat serta dibuat dengan cara mengempa campuran serbuk dalam mesin tablet. (Dasar Umum Pembuatan Tablet)
  • 6. Tablet umumnya berbentuk bundar dengan permukaan datar atau konveks. Tablet juga ada yang berbentuk khusus seperti kaplet,lonjong, heksagonal . Hal ini dimaksudkan untuk oleh produsen tablet tersebut hanya sekedar untuk membedakan produknya terhadap produk dari pabrik lain. Bentuk Tablet
  • 7. Ukuran dan bobot tablet • Menurut R.Voight Tablet memiliki garis tengah yang umumnya berkisar antara 15-17 mm dengan bobot tablet pada umumnya berkisar 0,1 – 1 gram. • Menurut Lachman tablet oral biasanya berukuran 3/16- 1/2 inc dengan berat tablet berkisar antara 120-700 mg dan berdiameter ¼-7/6 inci. • Menurut FI III kecuali dinyatakan lain, diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 11/3kali tebal tablet.
  • 8. Keuntungan Tablet • 1. Praktis dan efisien, lebih mudah dibawa dan disimpan • 2.Mudah digunakan • 3.Dosis mudah diatur karena merupakan sistem satuan dosis • 4.Efek yang ingin dihasilkan dapat diatur, yaitu dapat lepas lambat, enteric tablet dsb. • 5.bentuk sediaan tablet lebih cocok dan ekonomis untuk produksi skala besar • 6.Dapat menutupi rasa dan bau yang tidak enak yaitu dengan penambahan salut selaput/salut gula • 7.Bentuk sediaan tablet memiliki sifat stabilitas gabungan kimia, mekanik, dan mikrobiologi yang cenderung lebih baik dibanding bentuk sediaan lain.
  • 9. Kekurangan Tablet • 1.Dapat menimbulkan kesulitan dalam terapi individual • 2. Waktu hancur lebih lama dibanding bentuk sediaan lain • 3.Tidak dapat digunakan terhadap pasien dalam kondisi tidak sadar atau pingsan
  • 10. Bahan tambahan dalam tablet • 1.Zat pengisi yaitu digunakan untuk memperbesar volume tablet, seperti : amilum manihot, kalsium fosfat, kasium karbonat. • 2.Zat pengikat yaitu digunakan agar tablet tidak pecah atau retak, dapat merekat. Seperti : Mucilago 10-20% b/v, metilselulosa 5% • 3.Zat penghancur yaitu digunakan agar tablet dapat hancur dalam saluran pencernaan, zat yang digunakan adalah: Amilum manihot kering, gelatin, natrium alginat. • 4.Zat pelicin yaitu digunakan untuk mencegah agar tablet tidak melekat pada cetakan, seperti: Talkum, Magnesium stearat, natrium benzoat. • Stabil secara fisika dan kimia • Memenuhi peraturan perundangan • Bebas dari mikroba patogen
  • 11. KAPSUL • Kata kapsul berasal dari bahasa latin, yaitu capsula. • Capsula jika diterjemahkan berarti kotak kecil atau wadah kecil.istilah kapsul dalam farmasi menggambarkan sediaan solida dosis oral yang terdiri dari wadah dan berisi senyawa obat. • Wadah yang dimaksud berupa cangkang dan biasanya terbuat dari gelatin.cangkang dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai. • Kapsul dapat juga diartikan sebagai sediaan padat yang terdiri dari satu macam obat atau lebih atau bahan inert lainnya yang dimasukkan ke dalam cangkang kapsul gelatin keras atau lunak yang dapat larut.
  • 12. Keuntungan Kapsul • 1. Bentuknya menarik dan praktis • 2. Tidak berasa sehingga bisa menutup bau dan rasa dari obat yang kurang enak. • 3.Mudah ditelan dan cepat hancur didalam perut sehingga cepat diabsorbsi • 4. Dokter dapat memberikan resep kombinasi dari bermacam-macam bahan obat dan dengan dosis yang berbeda-beda menurut kebutuhan pasien. • 5.Kapsul dapat diisi dengan cepat, tidak memerlukan bahan penolong seperti pada pembuatan tablet
  • 13. Kerugian kapsul • 1.Tidak dapat digunakan untuk diisi dengan zat-zat mudah menguap, sebab pori-pori cangkang tidak menahan penguapan. • 2. Tidak untuk zat-zat yang bereaksi dengan cangkang kapsul • 3. Tidak untuk balita • 4. Tidak bisa dibagi
  • 14. Cangkang kapsul • Cangkang kapsul dapat berupa kapsul lunak dan kapsul keras. • Cangkang tersebut dibuat dari bahan baku gelatin, gula dan air. • Cangkang kapsul bentuknya dapat terlihat jernih dan buram. • Buramnya cangkang kapsul ini karena dalam olahannya ditambah titanium oksida. • Cangkang kapsul ada juga yang berwarna atau polos, tidak berasa, mudah larut dalam air panas, serta bersifat higroskopis. • Bahan baku yang berupa gelatin, bersifat stabil diudara bila dalam keadaan kering, tetapi mudah mengalami peruraian dari mikroba bila menjadi lembab atau bila disimpan dalam larutan berair.
  • 15. Lanjutan • Cangkang kapsul gelatin yang lunak mengandung lebih banyak uap air daripada kapsul keras. • Pada pembuatan cangkang kapsul yang terbuat dari gelatin ditambahkan bahan pengawet untuk mencegah timbulnya jamur dalam cangkang kapsul tersebut. • Cangkang kapsul gelatin biasanya mengandung kelembaban antara 9-12%.
  • 16. Lanjutan • Kapsul gelatin yang keras harus selalu dijaga pada lingkungan yang bebas dari kelembaban atau kekeringan yang berlebihan. • Upaya mencegah cangkang kapsul gelatin keras terpapar oleh lembab, maka sering kali cangkang kapsul tersebut dikemas bersama dengan kantong kecil yang berisi bahan penyerap lembab, seperti silika gel kering dan arang aktif.
  • 17. Lanjutan • Bentuk cangkang kapsul keras umumnya bulat panjang dan ujungnya tumpul. • Cangkang kapsul yang mengandung zat warna juga diizinkan , biasanya zat warna ini berasal dari berbagai oksida besi, bahan seperti titanium dioksida, bahan pendispersi, dan ada juga yang berasal dari bahan pengeras seperti sukrosa dan pengawet.biasanya bahan ini mengandung antara 10- 15% air.
  • 18. Lanjutan Cangkang kapsul lunak dapat juga mengandung pewarna atau pigmen, Bahan seperti titanium dioksida , pengawet seperti metilparaben dan atau propilparaben( untuk mencegah pertumbuhan mikroba), pengharum dan pemanis (sukrosa) 5%. Cangkang kapsul gelatin lunak umumnya mengandung air 6-13% . Cangkang kapsul lunak diproduksi dipabrik dan diisi dengan cairan, cangkang kapsul lunak yang bekerja secra long acting, umumnya berisi granula dan disebut spansule.