SlideShare a Scribd company logo
Kelompok 6
Lokal 1B
Poltekkes Kemenkes Jakarta 2
Jurusan Farmasi
Serbuk I
► Pengertian Serbuk
► Keuntungan dan Kerugian sediaan serbuk
► Persyaratan sediaan serbuk
► Serbuk Tak Terbagi
► Macam serbuk sesuai derajat halus
Daftar Isi
Serbuk
Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat
kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian
oral atau pemakaian luar .
Karena mempunyai luas, serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih
larut daripada bentuk sediaan yang dipadatkan.
Anak-anak atau orang dewasa yang sukar menelan kapsul atau
tablet lebih mudah menggunakan obat dalam bentuk serbuk.
Obat yang terlalu besar volumenya untuk dibuat tablet atau
kapsul dalam ukuran yang lazim, dapat dibuat dalam bentuk
serbuk. Sebelum digunakan, biasanya serbuk oral dapat
dicampur dengan air minum.
KEUNTUNGAN
dan
KERUGIAN SERBUK
Keuntungan
► Besar kecilnya dosis dapat ditentukan oleh dokter
sesuai dengan keadaan penderita.
► Sangat sesuai untuk bahan obat yang tidak stabil
dalam bentuk cair, misalnya golongan antibitik
(contoh : Ampisilin, Amoksisilin, Chloramphenicol,
dll). Obat golongan Antibiotik selalu diproduksi
dalam bentuk padat, yaitu tablet, kaplet, kapsul dan
serbuk/sirup kering.
► Lebih stabil dibandingkan bentuk sediaan cair.
► Lebih praktis untuk dibawa, terutama yang bentuk
tablet dan kapsul.
Kerugian
• Selama penyimpanannya kadang-kadang
serbuk menjadi lembab/lengket
• Tidak tertutupinya rasa tidak enak dari
beberapa bahan obat, misal pahit (meskipun
bias dikurangi dengan penambahan pemanis)
Persyaratan Serbuk
1. Kering
2. Halus
3. Homogen
4. Memenuhi uji keseragaman bobot
(seragam dalam bobot sediaan) atau keseragaman
kandungan (keseragaman jumlah zat dalam sediaan), yang
berlaku untuk serbuk bagi / pulveres yang mengandung
bahan obat keras, narkotika, dan psikotropika.
• Uji keseragaman bobot untuk serbuk terbagi :
1. Timbang isi dari 20 bungkus satu persatu.
2. Campur isi ke 20 bungkus tadi dan timbang sekaligus
3. Hitung rata – ratanya.
4. Persyaratan serbuk
• Syarat : penyimpangan yang diperbolehkan antara
penimbangan satu persatu terhadap bobot isi rata – rata, tidak
lebih dari 15 % untuk 2 bungkus dan tidak lebih dari 10 %
untuk 18 bungkus.
• Serbuk oral tidak terbagi, hanya terbatas pada obat yang
relative tidak poten, seperti laksansia, antasida,
makanan diet, dan beberapa analgetika tertentu
sehingga pasien dapat menakar secara aman dengan
sendok teh atau penakar lain.
• Serbuk tabur, pada umumnya serbuk tabur harus melewati
ayakan dengan derajat halus 100 mesh, agar tidak
menimbulkan iritasi pada bagian yang peka.
SERBUK TAK
(pulvis/bulk powder)
Terbatas pada obat yang relative tidak poten seperti
laksansia, antasida, makanan diet, analgetika tertentu,
serbuk gigi, serbuk tabur.
Serbuk tak terbagi sebaiknya disimpan dalam wadah
gelas, bermulut lebar, tertutup rapat, untuk
melindungi pengaruh atmosfer dan mencegah
penguapan senyawa yang mudah menguap.
Jenis-jenis pulvis, yaitu :
• Pulvis Adspersorius (Bedak Tabur)
Serbuk tabur adalah serbuk ringan untuk
penggunaan topikal (untuk pemakaian
luar), dapat dikemas dalam wadah yang
bagian atasnya berlubang halus untuk
memudahkan penggunaan pada kulit.
Cara sterilisasinya dengan cara
pemanasan kering pada suhu 150 derajat
selama 1 jam, contohnya yaitu Pulvis
Salycilatis Compositus.
• Pulvis dentifriciius (serbuk gigi)
Serbuk yang bisa mengobati sakit gigi,
penggunaannya dengan cara di taburkan
para gigi yang sakit atau berlubang.
• Pulvis sternutatorius (serbuk bersin)
Pengunaannya dihisap melalui hidung
sehingga serbuk tersebut harus halus
sekali
• Pulvis effervescent
Serbuk biasa yang sebelum ditelan
harus dilarutkan dulu dalam air dingin
atau air hangat , dan menghasilkan gas
CO2 kemudian membentuk larutan
yang umumnya jernih.serbuk ini
merupakan campuran senyawa asam
dan basa. Bentuk serbuk ini banyak
ditemukan pada minuman berenergi
yang banyak beredar.
• Insufflations Powder (Serbuk
Insufflasi)
Serbuk obat yang ditiupkan ke dalam
daerah tertentu, seperti telinga,
hidung, tenggorokan, dan vagina
(Compound Ciloquionol Powder, USP)
• Serbuk Kering Sirup Antibiotika
Jika akan digunakan dilarutkan dalam
air dengan volume yang ditentukan
(direkonstitusi), waktu penggunaan
tidak lebih dari 7 hari. Contoh :
Pexoclav sirup.
• Serbuk Kering untuk Injeksi
Untuk bahan obat yang tidak stabil
dalam larutan injeksi, waktu akan
digunakan dilarutkan dengan aqua pro
injeksi yang tersedia dalam wadah
tersendiri, setelah larut segera
disuntikkan. Contoh : Cefotaxime
Serbuk Injeksi
Aqua pro Injection
Macam Serbuk
Sesuai Derajat Halus
Derajat halus serbuk dinyatakan dengan satu nomor atau dua nomor.
Jika derajat halus serbuk dinyatakan 1 nomor, berarti semua serbuk
dapat melalui pengayak dengan nomor tersebut. Jika dinyatakan
dengan 2 nomor, dimaksudkan bahwa semua serbuk dapat melalui
pengayak dengan nomor terendah dan tidak lebih dari 40% melalui
pengayak dengan nomor tertinggi.
Sebagai contoh serbuk 22/60, dimaksudkan bahwa serbuk dapat
melalui pengayak nomor 22 seluruhnya, dan tidak lebih dari 40%
melalui pengayak nomor 60.
Nomor pengayak menunjukkan jumlah-jumlah lubang tiap 2,54 cm
dihitung searah dengan panjang kawat.
Yang dimaksud dengan:
• Serbuk sangat kasar adalah serbuk (5/8)
• Serbuk kasar adalah serbuk (10/40)
• Serbuk agak kasar adalah serbuk (22/60)
• Serbuk agak halus adalah serbuk (44/85)
• Serbuk halus adalah serbuk (85)
• Serbuk sangat halus adalah serbuk (120)
• Serbuk sangat halus adalah serbuk (200/300)
Nomor
pengayak
Lebar nominal lubang
(mm)
Garis tengah nominal
kawat (mm)
Perbandingan
kira-kira jumlah luas
lubang terhadap
pengayak (%)
Penyimpangan rata-
rata maksimum (%)
5 3,35 1,730 43 3,2
8 2,00 1,175 40 3,3
10 1,68 0,860 44 3,3
22 0,710 0,445 38 3,9
25 0,600 0,416 35 4,2
30 0,500 0,347 35 4,4
36 0,420 0,286 35 4,5
44 0,335 0,222 38 4,8
60 0,250 0,173 35 5,2
85 0,180 0,119 36 5,6
100 0,150 0,104 35 6,3
120 0,125 0,087 35 6,5
150 0,105 0,064 39 7,0
170 0,090 0,059 36 7,3
Tabel Nomor Pengayak
Untuk pembuatan serbuk atau serbuk bagi, FI III memberi
petunjuk digunakan zat dengan derajat halus sebagai berikut:
• Serbuk sangat halus (120); Carbo adsorben, Acidum
Boricum, Sulfur precipitatum, Magnessi Carbonas, Magnessi
Oxydum, Talcum.
• Serbuk halus (100) : Digitalis Folia, Saccharose, Ipecacuanae
Radix, Cinchonae Cortex, Opii Pulv., Zinc Oxydum, Tannalbin,
Kaolin.
• Serbuk agak halus (44/85) : Laktosa, Mira, Caryophylli,
Foeniculi Fructus.
• Obat serbuk kasar, terutama simplisia nabati, digerus lebih
dahulu sampai derajat halus tertentu setelah itu dikeringkan
pada suhu tidak lebih dari 50, seperti :
o Foeniculi Fructus (44)
o Anisi Fructus (44)
o Belladonnae Folia atau
Herba (100)
o Caryophylli (44)
o Digitalis Folia (100)
o Ipecacuanhae Radix (100)
o Zingiberis Rhizoma (100)
o Cinnamoni Cortex (100)
o Cinchonae Cortex (100)
o Myrrhae (44)
o Opii Pulvis (100)
o Sapo Medicatus (60)
o Sennae Folia (100)
o Strammonii Folia/Herba (100)
o Strychnini Semen (100)
o Valerianae Radix (100)
• Untuk simplisia nabati, tidak boleh menggunakan
bagian pertama yang terayak, tetapi harus terayak
habis dan dicampur homogen, karena zat berkhasiat
tidak terbagi rata pada semua bagian simplisia.
• Sebagai contoh daun kering yang digerus halus dan
diayak, maka muka daun yang akan terayak dulu,
setelah itu baru urat daun dapat terayak, serbuk
secale cornuti harus dibuat baru dan tidak boleh
disimpan lebih dari 1 tahun.
Serbuk ( Part 1 )

More Related Content

What's hot

Sediaan Suspensi
Sediaan SuspensiSediaan Suspensi
Sediaan Suspensi
Akfar ikifa
 
Kul1. basis salep
Kul1. basis salepKul1. basis salep
Kul1. basis salep
Robby Candra Purnama
 
Sediaan krim
Sediaan krimSediaan krim
Sediaan krim
Pharmacist
 
Pembuatan amilum
Pembuatan amilumPembuatan amilum
Pembuatan amilum
Herni Yunita
 
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Nova Rizky
 
Laporan resmi unguentum
Laporan resmi unguentumLaporan resmi unguentum
Laporan resmi unguentum
Kezia Hani Novita
 
FITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAKFITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAK
Sapan Nada
 
ppt gel
ppt gelppt gel
ppt gel
andi septi
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Surya Amal
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solid
Dokter Tekno
 
Laporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenakLaporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenak
Kezia Hani Novita
 
Iodatometri kel 11 a
Iodatometri kel 11 aIodatometri kel 11 a
Iodatometri kel 11 a
WTikaL
 
Jenis Reaksi Kimia
Jenis Reaksi KimiaJenis Reaksi Kimia
Jenis Reaksi Kimia
Abulkhair Abdullah
 
Pulvis pulveres1
Pulvis pulveres1Pulvis pulveres1
Pulvis pulveres1
Sheila Granger
 
Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neni
Dokter Tekno
 
Laporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikamLaporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikam
Siti Zulaikhah
 
Laporan farfmasi fisika emulsifikasi
Laporan farfmasi fisika emulsifikasiLaporan farfmasi fisika emulsifikasi
Laporan farfmasi fisika emulsifikasi
Mina Audina
 
Laporan resmi suspensi ibuprofen
Laporan resmi suspensi ibuprofenLaporan resmi suspensi ibuprofen
Laporan resmi suspensi ibuprofenKezia Hani Novita
 
Dapar dan larutan 2
Dapar dan larutan 2Dapar dan larutan 2
Dapar dan larutan 2
Dilla Novita
 

What's hot (20)

Sediaan Suspensi
Sediaan SuspensiSediaan Suspensi
Sediaan Suspensi
 
Kul1. basis salep
Kul1. basis salepKul1. basis salep
Kul1. basis salep
 
Sediaan krim
Sediaan krimSediaan krim
Sediaan krim
 
Pembuatan amilum
Pembuatan amilumPembuatan amilum
Pembuatan amilum
 
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
 
Laporan resmi unguentum
Laporan resmi unguentumLaporan resmi unguentum
Laporan resmi unguentum
 
FITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAKFITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAK
 
ppt gel
ppt gelppt gel
ppt gel
 
Serbuk tabur
Serbuk taburSerbuk tabur
Serbuk tabur
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solid
 
Laporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenakLaporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenak
 
Iodatometri kel 11 a
Iodatometri kel 11 aIodatometri kel 11 a
Iodatometri kel 11 a
 
Jenis Reaksi Kimia
Jenis Reaksi KimiaJenis Reaksi Kimia
Jenis Reaksi Kimia
 
Pulvis pulveres1
Pulvis pulveres1Pulvis pulveres1
Pulvis pulveres1
 
Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neni
 
Laporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikamLaporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikam
 
Laporan farfmasi fisika emulsifikasi
Laporan farfmasi fisika emulsifikasiLaporan farfmasi fisika emulsifikasi
Laporan farfmasi fisika emulsifikasi
 
Laporan resmi suspensi ibuprofen
Laporan resmi suspensi ibuprofenLaporan resmi suspensi ibuprofen
Laporan resmi suspensi ibuprofen
 
Dapar dan larutan 2
Dapar dan larutan 2Dapar dan larutan 2
Dapar dan larutan 2
 

Viewers also liked

Characterisation web quest
Characterisation web questCharacterisation web quest
Characterisation web quest
awakeindeath
 
Adobe products eula(1)
Adobe products eula(1)Adobe products eula(1)
Adobe products eula(1)
Haris Ahmadilapa
 
What do people think
What do people thinkWhat do people think
What do people think
Estefania Gutierrez
 
Unit plan pp ci 350
Unit plan pp ci 350Unit plan pp ci 350
Unit plan pp ci 350
pholland94
 
Eula5seat intl english07.11.11
Eula5seat intl english07.11.11Eula5seat intl english07.11.11
Eula5seat intl english07.11.11
Haris Ahmadilapa
 
Surveys ready to go
Surveys ready to goSurveys ready to go
Surveys ready to go
Estefania Gutierrez
 
Hermetikus mágia és kabbala workshop O.T.O Magyarország
Hermetikus mágia és kabbala workshop O.T.O MagyarországHermetikus mágia és kabbala workshop O.T.O Magyarország
Hermetikus mágia és kabbala workshop O.T.O Magyarország
Ordo Templi Orientis Hungary
 
Mozilla petition
Mozilla petitionMozilla petition
Mozilla petition
Haris Ahmadilapa
 
A Tempest” as a Postcolonial play
A Tempest” as a Postcolonial playA Tempest” as a Postcolonial play
A Tempest” as a Postcolonial play
NikunjBhatti
 
21tacticstoacquirecustomers referralcandyslideshare-140908124745-phpapp01
21tacticstoacquirecustomers referralcandyslideshare-140908124745-phpapp0121tacticstoacquirecustomers referralcandyslideshare-140908124745-phpapp01
21tacticstoacquirecustomers referralcandyslideshare-140908124745-phpapp01
Haris Ahmadilapa
 

Viewers also liked (12)

Serbuk (Pulveres/Pulvis)
Serbuk (Pulveres/Pulvis)Serbuk (Pulveres/Pulvis)
Serbuk (Pulveres/Pulvis)
 
Characterisation web quest
Characterisation web questCharacterisation web quest
Characterisation web quest
 
Adobe products eula(1)
Adobe products eula(1)Adobe products eula(1)
Adobe products eula(1)
 
What do people think
What do people thinkWhat do people think
What do people think
 
Adguard
AdguardAdguard
Adguard
 
Unit plan pp ci 350
Unit plan pp ci 350Unit plan pp ci 350
Unit plan pp ci 350
 
Eula5seat intl english07.11.11
Eula5seat intl english07.11.11Eula5seat intl english07.11.11
Eula5seat intl english07.11.11
 
Surveys ready to go
Surveys ready to goSurveys ready to go
Surveys ready to go
 
Hermetikus mágia és kabbala workshop O.T.O Magyarország
Hermetikus mágia és kabbala workshop O.T.O MagyarországHermetikus mágia és kabbala workshop O.T.O Magyarország
Hermetikus mágia és kabbala workshop O.T.O Magyarország
 
Mozilla petition
Mozilla petitionMozilla petition
Mozilla petition
 
A Tempest” as a Postcolonial play
A Tempest” as a Postcolonial playA Tempest” as a Postcolonial play
A Tempest” as a Postcolonial play
 
21tacticstoacquirecustomers referralcandyslideshare-140908124745-phpapp01
21tacticstoacquirecustomers referralcandyslideshare-140908124745-phpapp0121tacticstoacquirecustomers referralcandyslideshare-140908124745-phpapp01
21tacticstoacquirecustomers referralcandyslideshare-140908124745-phpapp01
 

Similar to Serbuk ( Part 1 )

4. Pulvis pulveres new.pptx
4. Pulvis pulveres new.pptx4. Pulvis pulveres new.pptx
4. Pulvis pulveres new.pptx
FitriAyuWahyuni1
 
PULVIS and PULVERS
PULVIS and PULVERSPULVIS and PULVERS
PULVIS and PULVERS
Dheyla23
 
Bentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obatBentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obat4nakmans4
 
Bentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obatBentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obat
4nakmans4
 
3._Bentuk_Obat (1).pptx
3._Bentuk_Obat (1).pptx3._Bentuk_Obat (1).pptx
3._Bentuk_Obat (1).pptx
ADIWIJAYAKLINIK
 
Bentuk dan cara pemberian obat
Bentuk dan cara pemberian  obatBentuk dan cara pemberian  obat
Bentuk dan cara pemberian obat
Rukmana Suharta
 
Bentuk Sediaan.pptx
Bentuk Sediaan.pptxBentuk Sediaan.pptx
Bentuk Sediaan.pptx
NurulMukhlisaAmir1
 
Dasar obat
Dasar obat Dasar obat
Dasar obat
Dedi Kun
 
Pembuatan Obat Solid dan Semisolid.pptx
Pembuatan Obat Solid dan Semisolid.pptxPembuatan Obat Solid dan Semisolid.pptx
Pembuatan Obat Solid dan Semisolid.pptx
TitaniaUtami
 
Presentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsungPresentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsung
Zidny Ilmayaqin
 
Sedian serbuk.ppt
Sedian serbuk.pptSedian serbuk.ppt
Sedian serbuk.ppt
riduansiregar3
 
Kuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeKuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeAbner D Nero
 
Leaflet-DAGUSIBU.pdf
Leaflet-DAGUSIBU.pdfLeaflet-DAGUSIBU.pdf
Leaflet-DAGUSIBU.pdf
DediUtamaPutra
 
Pengertian blangkar
Pengertian blangkarPengertian blangkar
Pengertian blangkar
danihamdani38
 
Sediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSediaan obat Kapsul
Sediaan obat Kapsul
Sapan Nada
 
PIL.pptx
PIL.pptxPIL.pptx
PIL.pptx
anaulfa5
 
ppt 5.pdf
ppt 5.pdfppt 5.pdf
ppt 5.pdf
MOVIEZERO
 
Formulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
Formulasi dan Evaluasi Kapsul AsamefenamatFormulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
Formulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
Bayu Mario
 
Kk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zrKk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zr
Zahra Aan
 
Kk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zrKk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zr
Zahra Aan
 

Similar to Serbuk ( Part 1 ) (20)

4. Pulvis pulveres new.pptx
4. Pulvis pulveres new.pptx4. Pulvis pulveres new.pptx
4. Pulvis pulveres new.pptx
 
PULVIS and PULVERS
PULVIS and PULVERSPULVIS and PULVERS
PULVIS and PULVERS
 
Bentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obatBentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obat
 
Bentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obatBentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obat
 
3._Bentuk_Obat (1).pptx
3._Bentuk_Obat (1).pptx3._Bentuk_Obat (1).pptx
3._Bentuk_Obat (1).pptx
 
Bentuk dan cara pemberian obat
Bentuk dan cara pemberian  obatBentuk dan cara pemberian  obat
Bentuk dan cara pemberian obat
 
Bentuk Sediaan.pptx
Bentuk Sediaan.pptxBentuk Sediaan.pptx
Bentuk Sediaan.pptx
 
Dasar obat
Dasar obat Dasar obat
Dasar obat
 
Pembuatan Obat Solid dan Semisolid.pptx
Pembuatan Obat Solid dan Semisolid.pptxPembuatan Obat Solid dan Semisolid.pptx
Pembuatan Obat Solid dan Semisolid.pptx
 
Presentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsungPresentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsung
 
Sedian serbuk.ppt
Sedian serbuk.pptSedian serbuk.ppt
Sedian serbuk.ppt
 
Kuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeKuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakope
 
Leaflet-DAGUSIBU.pdf
Leaflet-DAGUSIBU.pdfLeaflet-DAGUSIBU.pdf
Leaflet-DAGUSIBU.pdf
 
Pengertian blangkar
Pengertian blangkarPengertian blangkar
Pengertian blangkar
 
Sediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSediaan obat Kapsul
Sediaan obat Kapsul
 
PIL.pptx
PIL.pptxPIL.pptx
PIL.pptx
 
ppt 5.pdf
ppt 5.pdfppt 5.pdf
ppt 5.pdf
 
Formulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
Formulasi dan Evaluasi Kapsul AsamefenamatFormulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
Formulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
 
Kk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zrKk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zr
 
Kk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zrKk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zr
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
ahyani72
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 

Serbuk ( Part 1 )

  • 1. Kelompok 6 Lokal 1B Poltekkes Kemenkes Jakarta 2 Jurusan Farmasi Serbuk I
  • 2. ► Pengertian Serbuk ► Keuntungan dan Kerugian sediaan serbuk ► Persyaratan sediaan serbuk ► Serbuk Tak Terbagi ► Macam serbuk sesuai derajat halus Daftar Isi
  • 3. Serbuk Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral atau pemakaian luar .
  • 4. Karena mempunyai luas, serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih larut daripada bentuk sediaan yang dipadatkan. Anak-anak atau orang dewasa yang sukar menelan kapsul atau tablet lebih mudah menggunakan obat dalam bentuk serbuk. Obat yang terlalu besar volumenya untuk dibuat tablet atau kapsul dalam ukuran yang lazim, dapat dibuat dalam bentuk serbuk. Sebelum digunakan, biasanya serbuk oral dapat dicampur dengan air minum.
  • 6. Keuntungan ► Besar kecilnya dosis dapat ditentukan oleh dokter sesuai dengan keadaan penderita. ► Sangat sesuai untuk bahan obat yang tidak stabil dalam bentuk cair, misalnya golongan antibitik (contoh : Ampisilin, Amoksisilin, Chloramphenicol, dll). Obat golongan Antibiotik selalu diproduksi dalam bentuk padat, yaitu tablet, kaplet, kapsul dan serbuk/sirup kering. ► Lebih stabil dibandingkan bentuk sediaan cair. ► Lebih praktis untuk dibawa, terutama yang bentuk tablet dan kapsul.
  • 7. Kerugian • Selama penyimpanannya kadang-kadang serbuk menjadi lembab/lengket • Tidak tertutupinya rasa tidak enak dari beberapa bahan obat, misal pahit (meskipun bias dikurangi dengan penambahan pemanis)
  • 9. 1. Kering 2. Halus 3. Homogen 4. Memenuhi uji keseragaman bobot (seragam dalam bobot sediaan) atau keseragaman kandungan (keseragaman jumlah zat dalam sediaan), yang berlaku untuk serbuk bagi / pulveres yang mengandung bahan obat keras, narkotika, dan psikotropika.
  • 10. • Uji keseragaman bobot untuk serbuk terbagi : 1. Timbang isi dari 20 bungkus satu persatu. 2. Campur isi ke 20 bungkus tadi dan timbang sekaligus 3. Hitung rata – ratanya. 4. Persyaratan serbuk • Syarat : penyimpangan yang diperbolehkan antara penimbangan satu persatu terhadap bobot isi rata – rata, tidak lebih dari 15 % untuk 2 bungkus dan tidak lebih dari 10 % untuk 18 bungkus. • Serbuk oral tidak terbagi, hanya terbatas pada obat yang relative tidak poten, seperti laksansia, antasida, makanan diet, dan beberapa analgetika tertentu sehingga pasien dapat menakar secara aman dengan sendok teh atau penakar lain. • Serbuk tabur, pada umumnya serbuk tabur harus melewati ayakan dengan derajat halus 100 mesh, agar tidak menimbulkan iritasi pada bagian yang peka.
  • 12. Terbatas pada obat yang relative tidak poten seperti laksansia, antasida, makanan diet, analgetika tertentu, serbuk gigi, serbuk tabur. Serbuk tak terbagi sebaiknya disimpan dalam wadah gelas, bermulut lebar, tertutup rapat, untuk melindungi pengaruh atmosfer dan mencegah penguapan senyawa yang mudah menguap. Jenis-jenis pulvis, yaitu :
  • 13. • Pulvis Adspersorius (Bedak Tabur) Serbuk tabur adalah serbuk ringan untuk penggunaan topikal (untuk pemakaian luar), dapat dikemas dalam wadah yang bagian atasnya berlubang halus untuk memudahkan penggunaan pada kulit. Cara sterilisasinya dengan cara pemanasan kering pada suhu 150 derajat selama 1 jam, contohnya yaitu Pulvis Salycilatis Compositus. • Pulvis dentifriciius (serbuk gigi) Serbuk yang bisa mengobati sakit gigi, penggunaannya dengan cara di taburkan para gigi yang sakit atau berlubang. • Pulvis sternutatorius (serbuk bersin) Pengunaannya dihisap melalui hidung sehingga serbuk tersebut harus halus sekali
  • 14. • Pulvis effervescent Serbuk biasa yang sebelum ditelan harus dilarutkan dulu dalam air dingin atau air hangat , dan menghasilkan gas CO2 kemudian membentuk larutan yang umumnya jernih.serbuk ini merupakan campuran senyawa asam dan basa. Bentuk serbuk ini banyak ditemukan pada minuman berenergi yang banyak beredar. • Insufflations Powder (Serbuk Insufflasi) Serbuk obat yang ditiupkan ke dalam daerah tertentu, seperti telinga, hidung, tenggorokan, dan vagina (Compound Ciloquionol Powder, USP)
  • 15. • Serbuk Kering Sirup Antibiotika Jika akan digunakan dilarutkan dalam air dengan volume yang ditentukan (direkonstitusi), waktu penggunaan tidak lebih dari 7 hari. Contoh : Pexoclav sirup. • Serbuk Kering untuk Injeksi Untuk bahan obat yang tidak stabil dalam larutan injeksi, waktu akan digunakan dilarutkan dengan aqua pro injeksi yang tersedia dalam wadah tersendiri, setelah larut segera disuntikkan. Contoh : Cefotaxime Serbuk Injeksi Aqua pro Injection
  • 17. Derajat halus serbuk dinyatakan dengan satu nomor atau dua nomor. Jika derajat halus serbuk dinyatakan 1 nomor, berarti semua serbuk dapat melalui pengayak dengan nomor tersebut. Jika dinyatakan dengan 2 nomor, dimaksudkan bahwa semua serbuk dapat melalui pengayak dengan nomor terendah dan tidak lebih dari 40% melalui pengayak dengan nomor tertinggi. Sebagai contoh serbuk 22/60, dimaksudkan bahwa serbuk dapat melalui pengayak nomor 22 seluruhnya, dan tidak lebih dari 40% melalui pengayak nomor 60. Nomor pengayak menunjukkan jumlah-jumlah lubang tiap 2,54 cm dihitung searah dengan panjang kawat.
  • 18. Yang dimaksud dengan: • Serbuk sangat kasar adalah serbuk (5/8) • Serbuk kasar adalah serbuk (10/40) • Serbuk agak kasar adalah serbuk (22/60) • Serbuk agak halus adalah serbuk (44/85) • Serbuk halus adalah serbuk (85) • Serbuk sangat halus adalah serbuk (120) • Serbuk sangat halus adalah serbuk (200/300)
  • 19. Nomor pengayak Lebar nominal lubang (mm) Garis tengah nominal kawat (mm) Perbandingan kira-kira jumlah luas lubang terhadap pengayak (%) Penyimpangan rata- rata maksimum (%) 5 3,35 1,730 43 3,2 8 2,00 1,175 40 3,3 10 1,68 0,860 44 3,3 22 0,710 0,445 38 3,9 25 0,600 0,416 35 4,2 30 0,500 0,347 35 4,4 36 0,420 0,286 35 4,5 44 0,335 0,222 38 4,8 60 0,250 0,173 35 5,2 85 0,180 0,119 36 5,6 100 0,150 0,104 35 6,3 120 0,125 0,087 35 6,5 150 0,105 0,064 39 7,0 170 0,090 0,059 36 7,3 Tabel Nomor Pengayak
  • 20. Untuk pembuatan serbuk atau serbuk bagi, FI III memberi petunjuk digunakan zat dengan derajat halus sebagai berikut: • Serbuk sangat halus (120); Carbo adsorben, Acidum Boricum, Sulfur precipitatum, Magnessi Carbonas, Magnessi Oxydum, Talcum. • Serbuk halus (100) : Digitalis Folia, Saccharose, Ipecacuanae Radix, Cinchonae Cortex, Opii Pulv., Zinc Oxydum, Tannalbin, Kaolin. • Serbuk agak halus (44/85) : Laktosa, Mira, Caryophylli, Foeniculi Fructus.
  • 21. • Obat serbuk kasar, terutama simplisia nabati, digerus lebih dahulu sampai derajat halus tertentu setelah itu dikeringkan pada suhu tidak lebih dari 50, seperti : o Foeniculi Fructus (44) o Anisi Fructus (44) o Belladonnae Folia atau Herba (100) o Caryophylli (44) o Digitalis Folia (100) o Ipecacuanhae Radix (100) o Zingiberis Rhizoma (100) o Cinnamoni Cortex (100) o Cinchonae Cortex (100) o Myrrhae (44) o Opii Pulvis (100) o Sapo Medicatus (60) o Sennae Folia (100) o Strammonii Folia/Herba (100) o Strychnini Semen (100) o Valerianae Radix (100)
  • 22. • Untuk simplisia nabati, tidak boleh menggunakan bagian pertama yang terayak, tetapi harus terayak habis dan dicampur homogen, karena zat berkhasiat tidak terbagi rata pada semua bagian simplisia. • Sebagai contoh daun kering yang digerus halus dan diayak, maka muka daun yang akan terayak dulu, setelah itu baru urat daun dapat terayak, serbuk secale cornuti harus dibuat baru dan tidak boleh disimpan lebih dari 1 tahun.